TUGAS AKHIR
JOSUA ARDIANSYAH
142411080
DEPARTEMEN FISIKA
MEDAN
2018
TUGAS AKHIR
JOSUA ARDIANSYAH
142411080
DEPARTEMEN FISIKA
MEDAN
2018
Disetujui di
Medan, Februari 2018
Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc
NIP. 196607291992032002 NIP. 196607291992032002
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing masing di sebutkan sumbernya.
Josua Ardiansyah
142411080
Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan
Tugas Akhir ini sesuai waktu yang telah ditetapkan yang merupakan salah satu
syarat dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi D-III Metrologi
Dan Instrumentasi.
terlepas dari bantuan berbagai pihak terutama kepada orang tua yang telah
gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga (III) Metrologi Dan
Alam Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :
ARDUINO
keikhlasan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan karunia-Nya kepada penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Yth. Bapak Dr. Krista Sebayang, MS selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan hal yang bermanfaat
dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Penulis
Josua Ardiansyah
ABSTRAK
Air adalah kebutuhan yang sangat penting, ketersediaan air tetap harus selalu
ada baik di rumah tangga, perkantoran, tempat-tempat umum ataupun industri. Ini
menyebabkan peran penampung air menjadi penting untuk menjamin ketersediaan
air secara pasti. Mekanisme pengukur ketinggian permukaan air secara otomatis
diperlukan untuk menjaga ketersedian air ini. Salah satunya dengan membuat
sensor pengukur ketinggian air yang diumpanbalikkan dengan pompa pengisi bak
penampung air tersebut. Resistor variable tipe trimer potensiometer (trimpot)
multiturn dapat dipakai sebagai elemen sensor dimana perubahan ketinggian air
akan memutar knob atau trimer resistor variable. Ini akan menghasilkan
perubahan tegangan yang merupakan masukan analog bagi ADC 8 bit tipe 0804.
Keluaran atau output digital dari ADC akan dimasukkan ke port mikrokontroler
AT89S52 yang selanjutnya diolah untuk ditampilkan berupa ketinggian air dan
kondisi pompa air pada display LCD 16 x 2 tipe M1632. Rangkaian ini juga
dilengkapi dengan pompa air yang hidup matinya diatur dari mikrokontroler yaitu
pompa akan mati jika wadah penampung hampir penuh dan hidup kembali saat
wadah penampung hampir kosong. Hasil pengujian peralatan ini menunjukkan
bahwa peralatan ini sudah mampu menunjukkan ketinggian air pada suatu wadah
penampung berupa display LCD yang sama dengan keadaan sebenarnya seperti
yang ditunjukkan pada mistar
Kata Kunci : Sensor HC-SR04, Mikrokontroler, dan LCD
ABSTRACT
Persetujuan ........................................................................................................... i
Pernyataan ............................................................................................................ ii
Penghargaan ......................................................................................................... iii
Abstrak ................................................................................................................. v
Abstract ................................................................................................................ vi
Daftar isi ............................................................................................................... vii
Daftar Gambar ...................................................................................................... ix
Daftar Tabel .......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 1
1.3. Batasan Masalah .................................................................... 2
1.4. Tujuan Penulisan .................................................................. 2
1.5. Sistematika Penulisan ........................................................... 2
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 27
5.2. Saran .................................................................................... 27
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
Tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari
pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah
rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan
perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja
yang sama.
LANDASAN TEORI
2.2. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip, didalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
memori program atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
atau dihapus dengan khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan
menulis data. Mikrokontroler merupakan computer didalam chip yang digunakan
mengontrol peralatan elektronika, yang menekan effisiensi dan efektifitas biaya,
secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil dimana sebuah sistem elektronika
yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti
IC, TTL, dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler.
Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO
tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah
pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah
resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah
untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO
memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut :
Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan
dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF
yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang
disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan
kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi
dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan
tegangan 3.3V. Yang kedua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung,
yang disediakan untuk tujuan kedepannya.
Sirkit RESET yang lebih kuat.
Atmega 16U2 menggantikan 8U2.
“Uno” berarti satu dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan
keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduino UNO dan versi 1.0 akan
menjadi referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino UNO adalah
sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan
Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks dari
board Arduino.
Length 68,6 mm
Width 53,4 mm
Weight 25 g
• TWI : pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi
TWI dengan menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
• AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan
dengan analogReference().
• Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara
khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk
melindungi yang memblock sesuatu pada board.
2.3.5. Komunikasi
Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan
sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328
menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0
(RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya
melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer.
Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver
eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file ini pasti
dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang
memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan
TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-
serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada
pin 0 dan 1).
Cara menggunakan alat ini yaitu : ketika kita memberikan tegangan positif
pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal
ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin
Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka
selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan
jarak benda tersebut. Rumus untuk menghitungnya sudah saya sampaikan diatas.
Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh Sensor HC-SR04.
LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam
bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. Material LCD (Liquid Cristal
Display) LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening
dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment
dan lapisan elektroda pada kaca belakang.
1 GND
2 VCC (+5)
3 Contrast Adjust
4 (RS) 0 = instruction input / 1 = Data input
5 (R/W) 0 = Write to LCD Module / 1 = Read from LCD module
6 (E) Enable Signal
7 (DB0) Data Pin 0
8 (DB1) Data Pin 1
9 (DB2) Data Pin 2
10 (DB3) Data Pin 3
11 (DB4) Data Pin 4
12 (DB5) Data Pin 5
13 (DB6) Data Pin 6
14 (DB7) Data Pin 7
15 (VB+) Back Light (+5V)
16 (VB-) Back Light (GND)
• Kekurangan Bahasa C :
· Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang
membingungkan pemakai.
· Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.
Sebagai bahasa yang digolongkan dalam middle level gauge, bahasa C
mempunyai kemudahan dalam mengakses perangkat keras, juga kecepatan
prosesnya yang mendekati low level language seperti assembly, tetapi
memberikan kemudahan yang tidak ditawarkan assembly. Disamping itu, bahasa
C juga mempunyai banyak keuntungan disbanding bahasa pemrograman lain.
Dikarenakan kokoh dan memberikan keleluasaan kepada penggunanya, pada
tahun 80-an, penggunaan bahasa C di dunia industri semakin luas, sehingga
distandarisasi oleh ANSI dan kemudian diadopsi oleh ISO, lalu diadopsi ulang
oleh ANSI. Official name bahasa C adalah ISO/IEC 9899-1990.
2.6.2. Pengenal
Pengenal (identifier) merupakan sebuah nama yang didefenisikan oleh
pemrograman untuk menunjukkan identitas dari sebuah konstanta, variable,
fungsi, label atau tipe data khusus. Pemberian nama sebuah pengenal dapat
2.6.5. Identifikasi
Identifier atau nama pengenal adalah nama yang ditentukan sendiri oleh
pemrogram yang digunakan untuk menyimpan nilai, misalnya nama variable,
nama konstanta, nama suatu elemen (misalnya : nama fungsi, nama tipe data, dll).
Identifier punya ketentuan sebagai berikut :
1. Maksimum 32 karakter (bila lebih dari 32 karakter maka yang diperhatikan
hanya 32 karakter pertama saja).
2. Case sensitive : membedakan huruf besar dan huruf kecilnya.
3. Karakter pertama harus karakter atau underscore (__). Selebihnya boleh
angka.
4. Tidak boleh mengandung spasi atau blank.
5. Tidak boleh menggunakan kata yang sama dengan kata kunci dan fungsi.
2.7. Trimpot
Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada
rangkaian elektronika sebagai alat tuning atau bisa juga sebagai re-kalibrasi.
Seperti potensio juga, Trimpot juga mempunyai 3 kaki selain kesamaan tersebut
sistem kerja/cara kerjanya juga menyerupai potensio hanya saja kalau potensio
mempunyai gagang atau handle untuk memutar atau menggeser sedangkan
Trimpot tidak.
Fungsi dan kegunaan variable resistor jenis trimpot adalah untuk
mendapatkan nilai yang paling mendekati nilai yang ingin didapatkan agar
rangkaian berfungsi maksimal. Sebuah trimpot memiliki nilai resistor yang dapat
diubah hanya dengan memutar poros trimpot. Setelah didapatkan nilai yang
sesuai, biasanya trimpot tidak lagi diputar-putar. Untuk menggerakkan trimpot,
2.8. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir
sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari
arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Pada umumnya, buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering
digunakan pada rangkaian anti maling, alarm pada jam tangan, bel rumah,
peringatan mundur pada truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis
buzzer yang sering ditemukan dan dan digunakan adalah buzzer yang berjenis
Piezoelectric, hal ini dikarenakan buzzer Piezoelectric memiliki berbagai
kelebihan seperti lebih murah, relative lebih ringan dan lebih mudah dalam
menggabungkan ke rangkaian elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam
keluarga transducer ini juga sering disebut Beeper.
Liquid crystal display (LCD) merupakan sejenis crystal yang akan berpendar jika
diberi tegangan tertentu, sehingga perpendaran tersebut dapat diatur untuk
membentuk karakter, angka, huruf dan lain sebagainya. Liquid Crystal Display
(LCD) yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah menggunakan
Liquid Crystal Display (LCD) dengan banyak baris dan karakter adalah 16x2
seperti pada gambar 3.4.
Mulai
Masukkan daya
Inisialisasi LCD
Tidak
Masukkan sample,
Pembacaan Sensor
Ya
LCD
Menampilkan tinggi
dari sampel yg di
masukkan
SELESAI
Keterangan;
= 2712,5 cm3
• % Error = x 100%
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian hasil pengukuran, dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1. Berdasarkan hasil pengujian sensor dan pengujian alat ukur ketinggian air
pada wadah yang dibuat, pengukuran ketinggian air dapat bekerja baik
dengan persentase Error = 4,214% dari range 4-100% maka sensor
SENSITIF.
2. Beberapa pengujian yang dilakukan dengan air yang Volume berbeda-
beda, maka hasil pembacaan sensor HC-SR04 juga berbeda, sensor
bekerja dengan baik.
3. Buzzer akan bunyi ketika volume air sama dengan 3L.
5.2. Saran
Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat
ini adalah :
1. Dalam segi peletakan sensor terhadap Volume wadah tabung harus
dilindungi. Sehingga saat memasukan cairan tidak merusak sensor.
2. Dengan beberapa pengembangan aplikasi dan penyempurnaan sistem dari
alat ini akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
3. Dengan menambahkan komponen-komponen lain agar kualitas
pembacaan alat semakin akurat lagi.
Program Alat
// ---------------------------------------------------------------------------
// Example NewPing library sketch that does a ping about 20 times per second.
// ---------------------------------------------------------------------------
#include <NewPing.h>
#include <LiquidCrystal.h>
void loop() {
delay(50); // Wait 50ms between pings (about 20 pings/sec). 29ms
should be the shortest delay between pings.
unsigned int uS = sonar.ping(); // Send ping, get ping time in microseconds (uS).
int jarak=uS / US_ROUNDTRIP_CM; // Convert ping time to distance in cm
and print result (0 = outside set distance range)
unsigned volume=3.14*90.25*(18-jarak);
unsigned liter=volume*0.001;
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print(liter);
lcd.print(" L");
lcd.setCursor(0, 1);
Gambar Alat
• Alat dari tampak atas
Arduino Uno R2 Front Arduino Uno SMD Arduino Uno Front Arduino Uno Back
Overview
• 1.0 pinout: added SDA and SCL pins that are near to the AREF pin
and two other new pins placed near to the RESET pin, the IOREF that allow
the shields to adapt to the voltage provided from the board. In future, shields
will be compatible both with the board that use the AVR, which operate with
5V and with the Arduino Due that operate with 3.3V. The second one is a not
connected pin, that is reserved for future purposes.
• Stronger RESET circuit.
• Atmega 16U2 replace the 8U2.
"Uno" means one in Italian and is named to mark the upcoming release of
Arduino 1.0. The Uno and version 1.0 will be the reference versions of
Arduino, moving forward. The Uno is the latest in a series of USB Arduino
boards, and the reference model for the Arduino platform; for a comparison
with previous versions, see the index of Arduino boards.
Microcontroller ATmega328
Operating
Voltage 5V Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6
provide PWM output) Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB
(ATmega328) EEPROM 1 KB
(ATmega328) Clock Speed 16
MHz
Power
The Arduino Uno can be powered via the USB connection or with an external power
supply. The power source is selected automatically.
External (non-USB) power can come either from an AC-to-DC adapter (wall-wart) or
battery. The adapter can be connected by plugging a 2.1mm center-positive plug into the
board's power jack. Leads from a battery can be inserted in the Gnd and Vin pin headers
of the POWER connector.
The board can operate on an external supply of 6 to 20 volts. If supplied with less than
7V, however,
the 5V pin may supply less than five volts and the board may be unstable. If using more
than 12V, the voltage regulator may overheat and damage the board. The
recommended range is 7 to 12 volts.
The power pins are as follows:
• VIN. The input voltage to the Arduino board when it's using an external power
source (as opposed to 5 volts from the USB connection or other regulated power
source). You can supply voltage through this pin, or, if supplying voltage via the
power jack, access it through this pin.
• 5V.This pin outputs a regulated 5V from the regulator on the board. The board
can be supplied with power either from the DC power jack (7 - 12V), the USB
connector (5V), or the VIN pin of
the board (7-12V). Supplying voltage via the 5V or 3.3V pins bypasses the
regulator, and can damage your board. We don't advise it.
• 3V3. A 3.3 volt supply generated by the on-board regulator. Maximum current
draw is 50 mA.
• GND. Ground pins.
Memory
The ATmega328 has 32 KB (with 0.5 KB used for the bootloader). It also has 2 KB of
SRAM and 1 KB
of EEPROM (which can be read and written with the EEPROM library).
Each of the 14 digital pins on the Uno can be used as an input or output, using
pinMode(), digitalWrite(), and digitalRead() functions. They operate at 5 volts. Each pin
can provide or receive a maximum of 40 mA and has an internal pull-up resistor
(disconnected by default) of 20-50 kOhms. In addition, some pins have specialized
functions:
• Serial: 0 (RX) and 1 (TX). Used to receive (RX) and transmit (TX) TTL serial
data. These pins are connected to the corresponding pins of the ATmega8U2
USB-to-TTL Serial chip.
• External Interrupts: 2 and 3. These pins can be configured to trigger an
interrupt on a low
value, a rising or falling edge, or a change in value. See the
attachInterrupt() function for details.
• PWM: 3, 5, 6, 9, 10, and 11. Provide 8-bit PWM output with the analogWrite()
function.
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). These pins support SPI
communication using the SPI library.
• LED: 13. There is a built-in LED connected to digital pin 13. When the pin is HIGH
value, the
LED is on, when the pin is LOW, it's off.
The Uno has 6 analog inputs, labeled A0 through A5, each of which provide 10 bits of
resolution (i.e.
1024 different values). By default they measure from ground to 5 volts, though is it
possible to change the upper end of their range using the AREF pin and the
analogReference() function. Additionally, some
pins have specialized functionality:
• TWI: A4 or SDA pin and A5 or SCL pin. Support TWI communication using
the Wire library. There are a couple of other pins on the board:
• AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with analogReference().
• Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller. Typically used to add a
reset button to shields which block the one on the board.
See also the mapping between Arduino pins and ATmega328 ports. The mapping for the
Atmega8,
168, and 328 is identical.
Communication
The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a computer, another
Arduino, or other microcontrollers. The ATmega328 provides UART TTL (5V) serial
communication, which is available on digital pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega16U2 on
the board channels this serial communication over USB and appears as a virtual com port
to software on the computer. The '16U2 firmware uses the standard USB COM drivers,
and no external driver is needed. However, on Windows, a .inf file is required. The
Arduino software includes a serial monitor which allows simple textual data to be sent to
and from the Arduino board. The RX and TX LEDs on the board will flash when data is
being transmitted via the USB-to-serial chip and USB connection to the computer (but
not for serial communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the Uno's digital pins.
The ATmega328 also supports I2C (TWI) and SPI communication. The Arduino software
Programming
The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software (download). Select
"Arduino Uno from the Tools > Board menu (according to the microcontroller on your
board). For details, see the reference and tutorials.
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a bootloader that allows you
to upload new code to it without the use of an external hardware programmer. It
communicates using the original STK500 protocol (reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller through the ICSP
(In-Circuit
Serial Programming) header; see these instructions for details.
The ATmega16U2 (or 8U2 in the rev1 and rev2 boards) firmware source code is available
. The
ATmega16U2/8U2 is loaded with a DFU bootloader, which can be activated by:
• On Rev1 boards: connecting the solder jumper on the back of the board (near the
map of Italy)
and then resetting the 8U2.
• On Rev2 or later boards: there is a resistor that pulling the 8U2/16U2 HWB
line to ground, making it easier to put into DFU mode.
You can then use Atmel's FLIP software (Windows) or the DFU programmer (Mac OS X
and Linux) to load a new firmware. Or you can use the ISP header with an external
programmer (overwriting the DFU bootloader). See this user-contributed tutorial for
more information.
The Arduino Uno has a resettable polyfuse that protects your computer's USB ports from
Physical Characteristics
The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches respectively, with
the USB connector and power jack extending beyond the former dimension. Four screw
holes allow the board to be attached to a surface or case. Note that the distance
between digital pins 7 and 8 is 160 mil
(0.16"), not an even multiple of the 100 mil spacing of the other pins.
object, The object causes the the wave to be reflected back towards the unit. The
ultrasonic receiver would detect the reflected wave and stop the stop timer. The
velocity of the ultrasonic burst is 340m/sec. in air. Based on the number of counts by
the timer, the distance can be calculated between the object and transmitter The
TRD Measurement formula is expressed as: D = C X T which is know as the
2. Product Features
Features
� Stable performance (Xtal.)
� Accurate distance measurement
� High-density SMD Board
� Close Range (2cm)
Uses
� Robotics barrier
� Object distance measurement
� Level detection
� Security systems
� Vehicle detection/avoidance
FRONT BACK
1 4 4 1
5. Electrical Specifications
WARNING
Do Not connect Module with Power Applied! Always apply power after connecting
Connect "GND" Terminal first
Set Trig and Echo Low to initalize module. Place a minimum 10us High
level pulse to "Trigger" (module will automatically send eight 40KHz acoustic
bursts). At the same time, Gate the microcontroller timer to start timing.
Wait to capture the rising edge output of ECHO port to stop the timer. Now
read the time of the counter, which is the ultrasonic propagation time in the air.
velocity (Speed of Sound in air 340m/sec) / 2, you can calculate the distance to
the obstacle.
For best results and maximum range, the Object should be larger than 0.5M2
>50us
--10us--
Trigger
40KHz
Acoustic
Burst 8x40KHz
40KHz
Reflected
Signal
Output of
ECHO Pin
Propagation Delay
Dependent on Distance