Anda di halaman 1dari 47

PENYIRAMAN OTOMATIS PADA TANAMAN

BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR


KELEMBABAN TANAH
Diajukan Sebagai Syarat Memenuhi Proyek Akhir 2 Program Studi D-3 Metrologi
dan Instrumentasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

INDRA BATARA NAIBAHO


NIM. 142411069

PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERSETUJUAN

Judul: Penyiraman Otomatis Pada Tanaman Berbasis Arduino


Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah
Kategori : Projek Akhir 2
Nama : Indra Batara Naibaho
NIM : 142411069
Program Studi : D-3 Metrologi dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di
Medan, Juli 2017

Komisi Pembimbing :
Diketahui/Disetujui oleh

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing


D-3 Metrologi dan Instrumentasi Projek Akhir 2

(Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc) (Drs. Takdir Tamba M.Eng, Sc)
NIP. 195701121986011001 NIP. 196006031986011002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENYIRAMAN OTOMATIS PADA TANAMAN
BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR
KELEMBABAN TANAH
Diajukan Sebagai Syarat Memenuhi Proyek Akhir 2 Program Studi D-3 Metrologi
dan Instrumentasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

INDRA BATARA NAIBAHO


NIM. 142411069

PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SURAT PERNYATAAN

PENYIRAMAN OTOMATIS PADA TANAMAN


BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR
KELEMBABAN TANAH

PROJEK AKHIR 2
Saya mengakui bahwa Projek Akhir2 ini adalah hasil kerja saya sendiri kecuali

beberapa kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2017

Indra Batara Naibaho


NIM. 142411069

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

telah memberikan rahmat serta tuntunan –Nya, sehinga penulis

dapatmemyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul :

Penyiraman Otomatis Pada Tanaman Berbasis Arduino Menggunakan Sensor

Kelembaban Tanah

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapat banyak

bantuanbahkan dorongan moril dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dikesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tulus dan iklas

kepada beberapa pihak antara lain:

a) Bapak Dr. Krista Sebayang, M.Sisebagai dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

b) Ibu Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc selaku ketua Program Studi D-3

Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Sumatera Utara.

c) Bapak Drs Takdir Tamba M.Eng,Sc selaku dosen pembimbing Projek

Akhir 2 ini.

d) Ibundatercinta yang telah memberikan bantuan berupa dukungan moril dan

materil yang sangat membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

ini.

e) Seluruh Staf Pengajar / Pegawai program studi fakultas MIPA Universitas

Sumatera Utara.

f) Abangda Francius Simanjuntak yang memberikan bantuan dan bimbingan

untuk membuat alat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


g) Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D-3Metrologi Dan

Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Sumatera Utara.

h) Spesial untuk Teman-teman ( Arief Bhentar, Gilang, Weny, Teguh, Rissa,

Wulan, Silvi, Theo, Angrifa, Taufiq, Yudha, Beben) yang selalu

mendukung dan membantu dalam menyelesaikan Projek Akhir 2.

i) Semua pihak yang turut membantu dalam pengerjakan Laporan Projek

Akhir 2 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Laporan Projek Akhir I ini belum sempurna dan

memiliki kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun bagi pembaca. Akhir kata Penulis mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang turut membantu dan mengharpkan Laporan Projek

Akhir I ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2017

Penulis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

Perkembangan pada zaman ini semakin meningkat,manusia mengharapkan

sebuah alatatau teknologi yang dapat membantu pekerjaan manusia,sehinga

teknologi menjadi kebutuhan bagi manusia.Tugas akhir ini dibuat sebua perangkat

yang dapat melakukan pekerjaan menyiram tanaman secara otomatis.

Alat ini bertujuan untuk menggantikan pekerjaan manual menjadi

otomatis.manfaat yang didapat dari alat ini adalah dapat mempermudah pekerjaan

manusia dalam menyiram tanaman cabai. Alat ini mengunakan sensor soil

moisture /kelembaban tanah yang berfungsi sebagai pendeteksi kelembaban tanah

dan mengirim perintah kepada Arduino uno guna menghidupkan driver relay agar

pompa dapat menyiram air sesuai kebutuhan tanah secara otomatis.

Pembuatan tugas akhir ini dilakukan dengan merancang, membuat dan

mengimplementasikan komponen-komponen sistem yang meliputi Arduino

unosebagai pengendali ,driver relay untuk memghiupkan dan mematikan pompa

Air,LCD (linquit Cristal Display) untuk menampilkan nilai kelembaban taha .hasil

penelitian membuktikan alat yang dibuat dapat berfungsi dengan baik dan dapat

dikembangkan sesuai yang diharapkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

The development of this era is increasing, people expect a tool or

technology that can help human work, so that technology becomes a necessity for

humans. This final task is made sebua device that can do the job of watering the

plant automatically.

This tool aims to replace the manual work become automatic. Benefits

obtained from this tool is to facilitate the work of humans in watering pepper

plants. This tool uses a soil moisture / soil moisture sensor that acts as a soil

moisture detector and sends an order to Arduino uno to turn on relay drivers so

that the pump can flush water according to the soil requirement automatically.

This final project is done by designing, creating and implementing

system components which include Arduino unos as controller, relay driver to turn

on and off Water pump, LCD (linquit Cristal Display) to display humidity value

of taha. Result of research prove tool made to work Well and can be developed as

expected.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang................................................................................................. 1

b. RumusanMasalah ............................................................................................ 2

c. BatasanMasalah............................................................................................... 2

d. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3

e. Sistematika penulisan ...................................................................................... 3

BAB IIDASAR TEORI

2.1 Pengenalan Tanah ........................................................................................... 5

2.2 Sensor Kelembaban Tanah .............................................................................. 7

2.3Pengertian Arduino .......................................................................................... 8

2.4 Mikrokontroler ATMega328P..........................................................................9

2.4.1 Konfigurasi Pin ATMega328P..............................................................11

2.4.2 Fitur Mikrokontroler ATMega328P......................................................13

2.5 LCD (Liquid Cristal Display)..........................................................................13

2.6Pengendali atau Kontroler LCD......................................................................14

2.7 Bahasa C..........................................................................................................16

2.8 Pompa Air........................................................................................................17

2.9 Relay................................................................................................................19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IIIPERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem ..................................................................................... 20

3.2 Perancangan Rangkaian Catu Daya .............................................................. 21

3.3 Rangkaian Pada Arduino Promini ................................................................. 21

3.4 Rangkaian Sensor YL 69 .............................................................................. 22

3.5 Rangkaian Relay.............................................................................................24

3.6 Perancangan Rangkaian sistem.......................................................................24

3.7 Perancangan Rangkaian LCD.........................................................................26

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISARANGKAIAN

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega328P ................................... 27

4.2 Pengujian LCD .............................................................................................. 28

4.3 Pengujian dan Analisa Rangkaian Sensor kelembaban tanah ....................... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 33

5.2 Saran.............................................................................................................. 33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sensor Kelembaban Tanah ................................................................ 8

Gambar 2.2 Board Arduino Uno ........................................................................... 9

Gambar 2.3 Mikrokontroler ATMega328P......................................................... 10

Gambar 2.4 Konfigurasi Pin ATMega328P ........................................................ 10

Gambar 2.5 Pompa Air ....................................................................................... 18

Gambar2.6 Relay................................................................................................. 19

Gambar 3.1 Diagram Blok .................................................................................. 20

Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya ...................................................................... 21

Gambar 3.3 Arduino Promini.............................................................................. 22

Gambar 3.4 Skema Rangkaian Dan Sensor Kelembaban Tanah ........................ 23

Gambar 3.5 Rangkaian Sistem Penyiraman Otomatis ........................................ 25

Gambar 3.6Rangkaian LCD ................................................................................ 25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Tabel4.1Data hasil ujicoba pengukuran kelembaban tanah...............................31

Tabel 4.2 Data Hasil Ujicoba sinyal Kendali On/Off ......................................... 32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam bidang pengetahuan dan teknologi belakangan ini berkembang

dengan pesat.dengan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

menghasilkan inovasi baru yang menuju ke arah yang lebih baik.hal ini dapat

dilihat dari industri – industri yang besar, perlengkapan otomotif sampai pada

peralatan listrik rumah tangga. Dalam era gelobalisasi saat ini kita tidak lepas dari

perkembangan dan teknologi Oleh karena itu kita harus mampu menguasai

teknologi. Dan besaing dengan negara lain. Saat ini kemudahan dan efisiensi

waktu serta tenaga menjadi pertimbangan utama manusia dalam melakukan

aktifitas. Dari waktu ke waktu kita dihadapkan pada perkembangan teknologi

yang begitu pesat, sehingga membuat pekerjaan manusia semakin mudah.oleh

karena itu penulis berusaha untuk membuat sistem penyiram tanaman secara

otomatis. Dimana pada alat ini penulis mengunakan sebuah sensor soil moisture /

kelembaban tanah dan arduino uno sebagai kendali dan kontrol utama dalam alat

tersebut. Alat ini dibuat berfungsi untuk menyiram tanaman secara otomatis

mengunakan sensor kelambaban tanah dan arduino uno. berdasarkan kelembaban

tanah yang sudah di set sesuai kebutuhan tanamani, alat ini juga dilengkapi LCD

(Linquid Cristal Display) yang dapat menampilkan kondisi tanah apakah lembab

atau kering sesuai dengan pembacaan dari sensor kelembaban tanah dalam bentuk

nilai pada LCD. Alt ini juga dilengkapi dengan pompa Air guna penyiraman. Alat

inisangat bermanfaat bagi manusia sekarang ini, karena dengan alat ini manusia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tidak perlu lagi menyiram tanaman secara manual setiap harinya, untuk itu alat ini

bisa diaplikasikan pada manusia yang suka menanam di dalam ruangan atau

menanam di kebun kecil di depan teras rumah dan di tempat lain nya yang besifat

tertutup. Dengan latar belakang ini maka akan dirancangkan sebuah alat penyiram

tanaman otomatis mengunakan sensor kelembaban tanah kemudian diproses oleh

arduino uno dan di Instruksikan kepada LCD untuk menampilkan nilai

kelembaban tanah.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan tersebut kedalam Proyek ini dengan judul “PENYIRAMAN

PUPUK TANAMAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN

SENSOR KELEMBABAN TANAH”. Pada alat ini akan digunakan sebuah

sensor yang menggunakan dua probe, sebuah mikrokontroler ATMega 328P yang

berfungsi untuk mengontrol dan membaca data.

1.3 BatasanMasalah

Pembatasan masalah dalam Tugas Akhir ini hanya mencakup beberapa

point utama, diantaranya adalah sebagai berikut.

1.Pembahasan sensor kelembaban tanah bertipe yl69 sebagai pengukur

kelembaban tanah

2.Mikrokontroller yang digunakan adalah ATMega 328P yang hanya

difungsikan sebagai pengontrol dari tegangan yang masuk

3.Display LCD yang digunakan hanya berfungsikan sebagai penampil hasil

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


proses input dan output.

4.Pengujian sistem dilakukan dengan beban yang rendah.

1.4 TujuanPenulisan

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Diploma

Tiga (D-III) Metrologi dan Instrumentasi FMIPA Universitas Sumatera

Utara.

2. Pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang Ilmu instrumentasi

pengontrolan dan elektronika sebagai bidang yang diketahui.

3. Mengetahui cara kerja sensor kelembaban tanah berbasis Mikrokontroler

AtMega 328P.

1.5. SistematikaPenulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, penulis membuat

sistematika penulisan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari pengukuran alat

ukur kelembaban tanah berbasis mikrokontroler ATMega328P, maka penulis

menulis tugas akhir ini dengan urutan sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,

sistematika penulisan dari penulisan tugas akhir ini.

BAB II: LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain tentang

Mikrokontroler Atmega328P, sensor yl69, bahasa program yang dipergunakan,

serta cara kerja dari mikrokontroler Atmega328P dan komponen pendukung.

BAB III: PERANCANGAN SISTEM

Membahas tentang perencanaan dan pembuatan system secara keseluruhan.

BABI V: PENGUJIAN RANGKAIAN

Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi

alat.dll

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan

kemungkinan pengembangan alat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengenalan Tanah

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah

mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus

sebagai penopang akar.Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat

yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuhan.Tanah juga menjadi

habitathidup berbagai mikroorganisme.Bagi sebagian hewan darat, tanah menjadi

lahan untuk hidup dan bergerak.Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai

tanah dikenal sebagai ilmu tanah.Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan

penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga

dapat erosi.

Komposisi tanah yang berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang

lalin.Air dan udara merupakan bagian dari tanah.Pedologi Tanah berasal dari

pelapukan batuan dengan bantuan organism, membentuk tubuh unik yang

menutupi batuan. Proses pembetukan tanah dikenal sebagai “pedogenesis”. Proses

yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-

lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai

asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah

tersebut.Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di

Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang

telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organism

(termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan

berjalannya waktu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan

mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini

tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari

masa Pleistosen.Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral.

Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia

mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk

dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.Tanah organik

berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat

menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena

mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi

berbagai bahan organikKelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan

mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup.

Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang)

sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi

sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah

capaian optimum.Tanah non-organik didominasi oleh mineral.Mineral ini

membentuk partikel pembentuk tanah.Tekstur tanah demikian ditentukan oleh

komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah

pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung.Tanah

dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh

(loam).

Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat

orang.Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata,

jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman)

atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali

menandakan kehadiran bahan organik yangtinggi, baik karena pelapukan vegetasi

maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan

oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau

kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna

yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya.

Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan

warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna

yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi

Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari

komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari

tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang

antaragregat.Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini.

Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi

perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori

berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki

agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang.Tanah

menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori

2.2 Sensor Kelembaban Tanah

Sensor kelembaban tanah merupakan sensor yang mampu mendeteksi intensitas

air di dalam tanah ( moisture ). Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan

arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah

menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit

menghantarkan listrik (resistansi besar). Kedua probe ini merupakan media yang

akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini

nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam

mikrokontroler.

Gambar 2.1 Sensor Soil moisture/Kelembaban Tanah

2.3 Pengertian Arduino

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang

bersifat open source. Arduino juga merupakan kombinasi dari hardware, bahasa

pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE

adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-

compile menjadi kode biner dan mengunggah ke dalam memory Mikrokontroler.

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat

open source. Arduino juga merupakan kombinasi dari hardware, bahasa

pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-

compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory Mikrokontroler.

Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional

dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul

pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang bisa

disambungkan dengan Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform

karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.

Gambar 2.2 Board Arduino Uno

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Steven Jendri Sokop Yang berjudul “

TrainerPeriferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno” Arduino Uno

adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328

2.4Mikrokontroler ATMega328P

Mikrokontroler merupakan suatu terobasan teknologi mikroprosesor

dan mikrokomputer yang merupakan teknologi semikonduktor dengan kandungan

transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang sangast

kecil. Mikrokontroler merupakan system computer yang mempunyai satu atau

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


beberapa tugasyang sangat spesifik, berbeda dengan PC (Personal Computer

)yang memiliki beragam fungsi.

Tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani berbagai macam

program aplikasi, mikrokontrler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi

tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada

sistem komputer perbandingan RAM dan ROM nya besar, artinya program-

program penggunba disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan

rutin-rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil,

Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM –nya yang besar,

artinya program kontrol disimpan dalm ROM (bias Masked ROM atau Flash

PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai

tempat penyimpanan sementara , termasuk register-register yang digunakn pada

mikrokontroler yang bersangkutan.

Gambar 2.3Mikrokontroler ATMega328P

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 2.4 Konfigurasi Pin ATMega328P

2.4.1 Konfigurasi Pin ATMega328P

ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan

PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat

difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal

lainnya.

1. Port B

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagaiinput/output.

Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.

a) ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

b) OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai

keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

c) MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur

komunikasi SPI.

d) Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

e) TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai

sumber clock external untuktimer.

f) XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama

mikrokontroler.

2. Port C

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan

sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


j) ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit.

ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog

menjadi data digital

k) I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC.

I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang

memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer

nunchuck.

3. Port D

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat

difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga

memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a) USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan

level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial,

sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk

menerima data serial.

b) Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai

interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari

program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi

interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan

menjalankan program interupsi.

c) XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun

kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, seh gga tidak perlu

membutuhkan external clock.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


d) T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1

dan timer 0.

e) AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog

comparator.

2.4.2 Fitur Mikrokontroler ATMega328P

ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai

arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mana setiap proses

eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set

Computer). Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:

1. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only

Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen

karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

2. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

3. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width

Modulation) output.

4. 32 x 8-bit register serba guna.

5. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.

6. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang

menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu

siklus clock

2.5 LCD (Liquid Cristal Display)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi

sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan

teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi

memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit

ataumentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi

sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

Material LCD (Liquid Cristal Display) LCD adalah lapisan dari campuran

organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida

dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang.

Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik

yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen.

Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya

horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang

dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri

dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data

yang ingin ditampilkan.

2.6 Pengendali atau Kontroler LCD (Liquid Cristal Display)

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang

berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).

Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori

dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :

a. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori

tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan

memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari

karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

c. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori

untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut

merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh

pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga

pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat

merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

d. Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.

Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari

mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses

penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)

dapat dibaca pada saat pembacaan data. Register data yaitu register untuk

menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada

register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat

yang telah diatur sebelumnya.

Sedangkan pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal

Display) diantaranya adalah :

a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin

ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat

dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler

dengan lebar data 8 bit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang

menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low

menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high

menunjukan data.

c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low

tulis data, sedangkan high baca data. Pin E (Enable) digunakan untuk

memegang data baik masuk atau keluar.

d. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin

ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan

dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5

Volt.

2.7 Bahasa C

Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang digunakan pada software

CodeVision AVR.Bahasa pemrograman ini yang dapat dikatakan berada antara

bahasa tingkat rendah (bahasa yang berorientasi pada mesin) dan bahasa tingkat

tinggi (bahasa yang berorientasi pada manusia).Seperti yang diketahui, bahasa

tingkat tinggi mempunyai kompatibilitas antara platform dan karenanya amat

mudah untuk membuat program pada berbagai mesin.Berbeda dengan

menggunakan bahasa mesin, sebab setiap perintahnya sangat bergantung pada

jenis mesin.Pembuat bahasa C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie

pada tahun 1972. Bahasa C adalah bahasa pemrograman terstruktur, yang

membagi programnya dalam bentuk blok. Tujuannya untuk memudahkan dalam

pembuatan dan pengembangan program. Program yang ditulis dengan bahasa C

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mudah sekali dipindahkan dari satu jenis program ke bahasa program lain. Hal ini

karena adanya standarisasi bahasa C berupa standar ANSI (American National

Standard Institute) yang dijadikan acuan oleh para pembuat kompiler jenis mesin.

Kelebihan Bahasa C:

a. Bahasa C tersedia hampir di semua jenis komputer.

b. Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis

komputer.

c. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci hanya terdapat 32

kata kunci.

d. Proses executable program bahasa C lebih cepat

e. Dukungan pustaka yang banyak.

f. C adalah bahasa yang terstruktur

Kekurangan Bahasa C:

a. Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang

membingungkan pemakai.

2.8 Pompa Air

Muhammad Irwansyah dan Didi Istardi, M.Sc.2013. “Pompa Air Aquarium

Menggunakan Solar Panel”.5(1):86 menjelaskan Pompa adalah mesin atau

peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke

dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah ke

daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu

sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau

discharge dari pompa.

Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan

tekanan hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-

peralatan berat. Dalam operasi, mesin-mesin peralatan berat membutuhkan

tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang

rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu,

Sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida

untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan dan pada penggunaan

pompapada saat ini adalah pompa Air Aquarium yang di gunakan untuk daerah

indor saja.

Gambar. 2.5 Pompa Air

2.9 Relay

Menurut penelitian yang dilakukan Caesar Pats Yahwe, dkk yang berjudul

“Rancang Bangun Prototype SystemMonitoring Kelembaban Tanah Melalui Sms

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berdasarkan Hasil Penyiraman Tanaman Studi Kasus Tanaman Cabai Dan

Tomat”menyebutkan Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik

yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, Relay merupakan tuas saklar

dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid

dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada

solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya

magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar

kembali terbuka.

Gambar 2.6 Relay

Secara umum relay digunakan untuk menentukan fungsi- fungsi berikut :

1. Remote control : dapat menyalakan dan mematikan alat dari jarak jauh.

2. Penguat daya : menguatkan arus atau tegangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Secara prinsip kerja dari relay: ketika Coil mendapat energi listrik

(energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang

berpegas,dan contact akan menutup.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

PERANCANGAN AL AT DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem

Sensor Yl69 atau biasa di kenal sebagai sensor kelembaban tanah

sensor ini menghasilkan tegangan output sebesar 3,3 sampai 5 volt untuk range 0

sampai 1024. Sistem output ini kemudian di baca oleh arduino sebagai inputan

dimana nilai akan berubah – ubah sesuai dengan kadar kelembaban tanah. Yang

kemudian akan mengaktifkan pompa untuk memberikan air kepada tanaman

apabila keadaan kelembaban tanah kurang dari standar yang ditentukan dan

sebaliknya akan mematikan popa apabia melebihi dari standar yang di inginkan.

Diagram blok memrupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk

menjelaskan cara kerja dari suatu system. Dengan diagram blok kita dapat

menganalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang akan dibuat

secara umum. Rancangan sistem saklar lampu otomatis ini terbagi atas 3 bagian ;

bagian sensor YL69, mikrokontroler pada arduino, powersupply dan relay.

Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang, seperti yang diperlihatkan pada

gambar 3. 1

Gambar 3.1 Diagram Blok Keseluruhan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.2 Perancangan Rangkaian Catu Daya

Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan keseluruh rangkaian

yang ada.Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu

keluaran, yaitu 5 volt. Keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke

rangkaian mikrokontroller AVR Atmega 328P ,sensor kelembaban. Rangkaian

catu daya ditunjukkan pada gambar 3.2 . Baterai merupakan sumber tegangan C,

selanjutnya akan diratakan oleh kapasitor 220 µ F. Regulator tegangan 5 volt

digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan

pada tegangan masukannya.

Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya

3.3 Rangkaian Pada arduino promini

Arduino Pro Mini adalah papan pengembangan (development board)

mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P dengan bentuk yang sangat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mungil dan paling minimalis. Secara fungsi tidak ada bedanya dengan Arduino

Uno, dan sangat mirip dengan Arduino Nano. Perbedaan utama terletak pada

ketiadaan jack power DC dan konektor Mini-B USB, sehingga harus

menggunakan modul FTDI atau USB to TTL untuk menghubungkan ke

komputer. Disebut sebagai papan pengembangan karena board ini memang

berfungsi sebagai arena prototyping sirkuit mikrokontroller. Dengan

menggunakan papan pengembangan, anda akan lebih mudah merangkai rangkaian

elektronika mikrokontroller dibanding jika anda memulai merakit ATMega328

dari awal di breadboard.

Gambar 3.3 Arduino promini

Terdapat dua versi Arduino Pro Mini.Versi 3.3 volt dan versi 5 volt, yang dipilih

menurut kebutuhan rangkaian mikrokontroller yang anda gunakan.

3.4 Rangkaian Sensor Yl 69

Moisture Probeadalah suatu alat yang terbuat dari materi logam dengan

bahan tertentu.Moisture Probeyang terbuatdari logam ini digunakan sebagai

sensor untuk pengukurankadar air di dalam tanah.Moisture Probeyang dibuat

terdiri dari dua batang logamtembaga, seperti pada gambar 3.4.Moisture probeini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berperan seperti sebuah kapasitor dengan tanah sebagai dielektriknya. Moisture

probeini disebutjuga sebagai capacitance probe.Moisture probeyang

dibuatinisangat sederhana, sehingga harganya relatif murah.

Prinsip kerja penggunaan sensor ini untuk pengukuran kelembaban tanah

adalah sebagai berikut, moisture probedimasukkan dalam tanah yang akan diukur

kelembabannya dan dihubungkan dengan generator sinyal. Bila kadar air

(kelembaban) anah berubah, maka probeakan menghasilkan perubahan nilai

kapasitansi, akibat permitivitas dielektriknya berubah. Perubahan nilai

kapasitansi (impedansi) ini akan mengubah besarnya frekuensi gelombang

keluaran generator sinyal. Dengan demikian, frekuensi gelombang keluaran

generator sinyal akan berubah sesuai dengan kelembaban tanah. Perubahan

frekuensi yang terjadi ini selanjutnya akan diproses untuk mengetahui persentase

kelembaban di dalam tanah.

Gambar 3.4 Skema rangkaian dan gambar sensor kelembaban tanah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.5 Rangkaian Relay

Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk

mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari

kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini

dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang

digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar magnet.

3.6 Perancangan rangkaian sistem

Perangkaian sistem dimulai dari pemasangan pin pada output sensor soil

moisture yang berubah sesuai dengan pembacaan sensor itu sendiri. Dapat di

kategorikan dalam 2 outputan yaitu logika 0 dan 1 yang nantinya akan di

hubungkan pada pin digital input arduino promini. Pada rangkaian ini pin out dari

PIR di hubungkan pada pin 7 digital input. Kemudian dari arduino sendiri akan

diteruskan pada relay melalui pin digital output ( pin 8) yang di hubungkan pada

coil terminal relay. Kemudian pompa sendiri akan di hubungkan pada terminal

normaly close dari relay dan common terminal dicatu 220 volt tegangan ac. Untuk

masing masing perangkat ( arduino, se nsor YL69, Relay ) akan di hubungkan

pada Vcc dan Ground dari catu daya sebesar 5 Volt.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 3.5 Rangkaian system penyiraman otomatis

3.7 Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)

Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD 16 x 2. Untuk blok ini

tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data

langsung ke LCD.Berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan

ke Arduino uno.

Gambar 3.6 Rangkaian LCD

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA RANGKAIAN

4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega328P

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega328P ini dapat

dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply

sebagai sumber tegangan. Kaki 40 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt,

sedangkan kaki 20 dihubungkan dengan ground.Kemudian tegangan pada kaki 40

diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan

pada kaki 40 sebesar 4,9 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program

sederhana pada mikrokontroler ATMega 328P, program yang diberikan adalah

sebagai berikut:

const int analogInPin = A0;

int sensorValue = 0;

int POMPA = 10; B

int keadaanKering = 800;

int keadaanBasah = 300;

void setup()

Serial.begin(9600);

pinMode (POMPA,OUTPUT);

pinMode (LED,OUTPUT);

void loop()

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


{

sensorValue = analogRead(analogInPin);

if (sensorValue > keadaanKering )

digitalWrite (POMPA,HIGH);

digitalWrite (LED,HIGH);

else if (sensorValue < keadaanBasah)

digitalWrite (POMPA,LOW);

digitalWrite (LED,LOW);

Serial.print("sensor = ");

Serial.print(sensorValue);

Serial.print("\n");

delay(200);

4.2 Hasil Pengujian Rangkaian LCD

Setelah seluruh komponen telah dipasang dengan baik maka hasil pengujian

pada LCD akan dihasilkan tampilan sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tampilan LCD

4.3 Pengujian dan Analisa Rangkaian Sensor kelembaban tanah

Sebagai standar atau acuan dalam mengukur kadar air (kelembaban) tanah,

pada penelitian ini digunakan American Standard Method (ASM). Prinsip dari

metoda ini adalah dengan cara melakukan perbandingan antara massa air dengan

massa butiran tanah (massa tanah dalam kondisi kering).

Massa butiran tanah diperoleh dengan cara memasukkan contoh tanah ke

dalam pemanggang dengan lamanya waktu pemanggangan ditentukan dari massa

contoh tanah yang akan dipakai untuk percobaan. Sedangkan massa air adalah

selisih dari massa butiran tanah yang telah diberi air dengan massa butiran tanah.

Hasil realisasi dari Alat Pengukur Kelembaban Tanah Berbasis Mikrokontroler

ATMEGA328Pdapat dilihat pada Gambar 4.1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kelembaban Tanah (%)
Massa Butiran Tanah (kg) Massa Butiran Tanah + air (kg) Perbedaan Hasil Pengukuran % % R a l a t
A S M Alat Yang Dibuat

0 , 2 9 0 , 3 3,448 2 1 , 4 4 8 0,99941995

0 , 2 9 0 , 3 1 6,897 8 1 , 1 0 3 0,99884008

0 , 2 9 0 , 3 2 10,345 1 0 0 , 3 4 5 0,99903335

0 , 2 9 0 , 3 3 13,793 1 4 0 , 2 0 7 0,99894992

0 , 2 9 0 , 3 4 17,241 1 7 0 , 2 4 1 0,99901398

0 , 2 9 0 , 3 5 20,69 2 1 0 , 3 1 0,01498308

0 , 2 9 0 , 3 6 24,138 2 3 1 , 1 3 8 0,99904715

0 , 2 9 0 , 3 7 27,586 2 6 1 , 5 8 6 0,99905749

0 , 2 9 0 , 3 8 31,034 3 0 1 , 0 3 4 0,99903332

0 , 2 9 0 , 3 9 34,483 3 5 0 , 5 1 7 0,99898501

0 , 2 9 0 , 4 37,931 3 7 0 , 9 3 1 0,99902455

0 , 2 9 0 , 4 1 41,379 4 0 1 , 3 7 9 0,99903333

0 , 2 9 0 , 4 2 44,828 4 3 1 , 8 2 8 0,99904078

0 , 2 9 0 , 4 3 48,276 4 8 0 , 2 7 6 0,99900572

0 , 2 9 0 , 4 4 51,724 5 0 1 , 7 2 4 0,99903333

0 , 2 9 0 , 4 5 55,172 5 5 0 , 1 7 2 0,99900312

0 , 2 9 0 , 4 6 58,621 5 8 0 , 6 2 1 0,99901059

0 , 2 9 0 , 4 7 62,069 6 4 1 , 9 3 1 0,99896889

0 , 2 9 0 , 4 8 65,517 6 5 0 , 5 1 7 0,99900789

0 , 2 9 0 , 4 9 68,966 6 9 0 , 0 3 4 0,99899951

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0 , 2 9 0 , 5 72,414 7 2 0 , 4 1 4 0,99900572

0 , 2 9 0 , 5 1 75,862 7 5 0 , 8 6 2 0,99901136

0 , 2 9 0 , 5 2 79,31 7 9 0 , 3 1 0,00390871

0 , 2 9 0 , 5 3 82,759 8 1 1 , 7 5 9 0,99902125

0 , 2 9 0 , 5 4 86,207 8 5 1 , 2 0 7 0,999014

0 , 2 9 0 , 5 5 89,655 8 7 2 , 6 5 5 0,99902961

0 , 2 9 0 , 5 6 93,103 9 1 2 , 1 0 3 0,99902259

0 , 2 9 0 , 5 7 96,552 9 5 1 , 5 5 2 0,99901607

0 , 2 9 0 , 5 8 1 0 0 9 8 2 0 , 0 2

R a t a - R a t a 1 , 0 4 2 0,89598584

Tabel 4.1.Data hasil ujicoba pengukuran kelembaban tanah

Tabel 1 merupakan data percobaan hasil pengukuran dari alat yang dibuat

dibandingkan dengan hasil pengukuran berdasarkan American Standard

Method.Dari Tabel 1 ini dapat dilihat bahwa rata–rata perbedaan hasil pengukuran

dari alat yang dibuat terhadap American StandardMethod adalah sebesar 1,042%.

Rata–rata perbedaan hasil pengukuran ini dapat diperkecildengan menggunakan

ADC yang memiliki jumlah bit lebih besar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Batas pembacaan sensor Ha si l ke nda l i on -of f

(%)

2 0 H i d u p

4 0 H i d u p

6 0 M a t i

8 0 M a t i

Tabel 4.2 Data hasil ujicoba sinyal kendali on/off

Tabel 2 merupakan data hasil percobaan sinyal kendali on–off yang

dihasilkan alat, dengan batas minimum = 40% dan batas maksimum = 60%. Dari

percobaan sinyal kendali on–off ini, keluaran logika yang dihasilkan sesuai

dengan batas nilai minimum dan maksimum yangtelah ditentukan.Keluaran logika

pada alat dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat luar, misalnya pompa

air.

Dari data hasil percobaan pada Tabel 1 dan Tabel 2, diperoleh bahwa alat

ukur kelembaban tanah yang dibuat dengan menggunakan sensor soil moisture

yang terbuat dari dua batang logam dapat bekerja dengan baik.Ini menunjukkan

bahwa dengan menggunakan sensor yang relatif murah, berhasil dibuat alat ukur

kelembaban tanah dengan hasil pengukuran yangrelatif baik.

Rata-rata perbedaan hasil pengukuran alat yang dibuat sebesar 1,042 %

terhadapAmerican Standard Method.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian hasil pembacaan kelembaban tanahuntuk

mengetahui kelembaban tanah dengan sensor yl 69 berbasis AVR ATmega328P,

dapat diambil beberapakesimpulan:

1. Semakin kecil tegangan dari sensor, maka semakin besar Vout yang dihasilkan

op- amp modul sensor karena faktor penguat yang terdapat pada op-amp

2. Hasil pengukuran dengan American Standard Method terhadap alat yang telah

dirancang adalah sebesar 1,042%.

3. Sensor YL-69 sangat sensitive terhadap perubahan limgkungan dikarenakan

pahan pada YL dilapisi dengan bahan anti karat.

5.2 Saran

Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat ini

adalah:

1. Penempatan sensor diperhatikan, agar sensor aman dari kerusakan yang

diakibatkan oleh aquator seperti sensor harus ditempatkan agar tidak terkena

langsung air.

2. Pengembangan projek ini dapat diperluas menjadi pengukuran kelembaban

tanah yang bisa diaplikasikan sebagai sensor peringatan bencana lama seperti

longsor.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

ASTM. 1979. Standard method of laboratory determination of moisture content of

soil: Procedure D2216-71. pp. 290–291. In Annual book of ASTM standards.Am.

Soc. Test. Mater., Philadelphia, PA.

Hakim, A. 2012.Pengukur Kelembaban Tanah dan Suhu Udara sebagai Pendeteksi

Dini Kebakaran Hutan melalui Wireless Sensor Network (WSN)

Hardware, e-Journal TeknikElekronika Telekomunikasi, Vol. 1 No. 40.

______, LM2907 Datasheet, National Semiconductor, 2008.

Pamungkas, H.Y. 2011.Alat Monitoring Kelembaban Tanah dalam Pot Berbasis

MikrokontrolerATmega328 dengan Tampilan Output pada Situs Jejaring

Sosial Twitter untuk Pembudidaya dan Penjual Tanaman Hias Anthurium,

Tugas Akhir, PENS-ITS.

Sanglerat, G., Olivari, G., dan Cambov, B. 1989. Mekanika Tanah dan Teknik

Pondasi, Erlangga, Jakarta.

Topp, G.C. and Ferré.P.A. 2002.Thermogravimetric method using convective oven-

drying. pp. 422–424. In J.H. Dane and G.C. Topp (ed.) Methods of Soil

Analysis: Part 4. Physical methods.SSSA, Madison, WI.

Topp, G.C., Davis J.L., and Annan A.P. 1982. Electromagnetic determination of

soil water content using TDR: 1. Applications to Wetting Fronts and Step

Gradients Soil Sci. Soc.Am. J.,Vol.46, pp. 672-678.

Topp, G.C, and Reynolds W.D. 1998, Time domain reflectometry: A seminal

technique for measuring mass and energy in soil. Soil Tillage Res. Vol 47,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pp.125–132.

Wobschall, D. 1978. A frequency shift dielectric soil moisture sensor, IEEE Trans.

Geosci.Elec.,GE-16, pp.112-118.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai