Oleh :
ARHAM SUHARDI
D331 13 014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi :
DESAIN SISTEM PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN
PADA PIPA PENDINGIN MESIN UTAMA KAPAL
Oleh :
ARHAM SUHARDI
D331 13 014
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Departemen Teknik Sistem Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas akhir ini diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Judul Skripsi
ARHAM SUHARDI
D331 13 014
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui Oleh Tim Penguji Sarjana
1. (Pembimbing 1)
Dr. Eng. Faisal Mahmuddin, ST.M.Eng ..........................................
NIP. 198102112005011003
2. (Pembimbing 2)
Surya Haryanto, ST, MT ..........................................
NIP.19710722000121001
3. (Penguji 1)
4. (Penguji 2)
Dr. Andi Haris Muhammad. ST. MT, PhD ..........................................
NIP. 196908021997021001
5. (Penguji 3)
Ir. H. Zulkifly A. Yusuf, MT ..........................................
NIP.195701121988111002
ABSTRAK
Arham Suhardi, Desain Sistem Pengukuran Kecepatan Aliran Pada Pipa Pendingin
Mesin Utama Kapal.
Sistem pendinginan mesin utama kapal pada penelitian ini dirancang pada alat CWC
(Circulating water channel) untuk mendapatkan suplay air pendinginan mesin
utama kapal. Suplay air dapat diperoleh dari nosel yang diletakkan didepan
propeller (dibelakang kapal) dapat mengarahkan arus dari tekanan air kemesin
utama kapal sebagai pendinginan mesin utama kapal untuk mengurangi pengunaan
pompa suplay air pendingin. Untuk itu, Kemampuan pengukuran debit aliran sangat
diperlukan untuk mengetahui potensi suatu sumber air sebagai pendinginan mesin
utama kapal. Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan
mengefaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya air
permukaan yang ada. Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang
berbasis pada ATmega328 (datasheet). Microsoft Visual Basic (sering disingkat
sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan
Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program
perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan
model pemrograman (COM). Dari hasil Perancangan program Arduino UNO dan
Visual Basic, telah dihasilkan program yang valid.
Kata Kunci: Debit, pengukuran, flow monitoring, cwc, sistem pendingin.
ABSTRACT
Arham Suhardi, Design of Flow Speed Measurement System in Ship Main Engine
Cooling Pipes.
The main engine cooling system of the ship in this study was designed on a
Circulating water channel (CWC) device to obtain a supply of water cooling for the
main engine of the ship. Supply of water can be obtained from the nozzle placed in
front of the propeller (behind the ship) can direct the current from the pressure of
the main engine's vessel as the main engine cooling of the ship to reduce the use of
cooling water supply pumps. For this reason, the ability to measure flowrate is very
necessary to determine the potential of a water source as the cooling of the main
engine of the ship. Flow discharge can be used as a tool to monitor and evaluate the
water balance of an area through the approach of existing surface water potential.
Arduino UNO is a microcontroller board based on ATmega328 (datasheet).
Microsoft Visual Basic (often abbreviated as VB only) is a programming language
that offers an Integrated Development Environment (IDE) visually to create
software programs based on Microsoft Windows operating systems using a
programming model (COM). From the results of designing a Arduino UNO and
Visual Basic program, a valid program has been produced.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
Hasanuddin. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karna itu , penulis tidak lupa mengucapkan banyak
dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat
waktu.
2. Bapak Andi Haris Muhammad, ST. MT. PhD. selaku ketua Departemen Teknik
3. Para Dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan yang terbaik.
4. Bapak dan ibu dosen Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin atas ilmu dan wawasan yang diberikan selama masa studi penulis.
ii
6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda tercinta H. Suhardi, S.ST. M.Si dan Ibunda
tercinta Hj. Saribau Lata, S.Pd yang selama ini membimbing, mendoakan, dan
7. Para Keamanan Kampus Teknik Gowa yang turut membantu penulis menjaga
8. Seluruh teman-teman NAVAL 13, Syahrun Ramadhan, Meti Sesa, Muas, dan
kanda-kanda senior.
9. Pihak – pihak yang tidak sempat penulis sebutkan pada kesempatan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian Skripsi ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
secara umum dan kepada penulis secara khusus dalam rangka pengembangan
Arham Suhardi
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR SIMBOL………………………………………………………... x
BAB I PENDAHULUAN
II.4. Slipstream………………….............................................................. 17
II.5. Nosel….............................................................................................. 18
iv
II.7. Flow Meter Sensor…......................................................................... 19
Pendingin Mesin…………………………………………………… 46
Pipa pendingin…………………………………………………...… 48
v
IV.1.6 Contoh Aplikasi……………………………………………. 52
V.1 Kesimpulan…...………………………………………………..…... 54
V.2 Saran……...………………………………………………………... 54
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 55
LAMPIRAN
nelayan.
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
arduino..……………………………………………………. 42
viii
Gambar 4.13 Pipe inlet ………………………………………………… 47
Gambar 4.15 Air yang mengalir pada pipa dan melewati sensor………. 48
Sensor…………………………………………………….. 49
ix
DAFTAR SIMBOL
V = Kecepatan aliran
x
BAB I
PENDAHULUAN
tenaga yang dihasilkan dari mesin induk diperoleh dari hasil pembakaran bahan
bakar yang terjadi dalam ruang bakar motor. Pembakaran bahan bakar ini akan
menghasilkan tenaga dan panas yang cukup tinggi. Akibat timbulnya panas hasil
pembakaran bahan bakar pada mesin akan terjadi kenaikan temperatur, terutama
berlebihan.
sistem pendinginan menggunakan media air laut sebagai pendingin mesin maupun
sebagai pendingin air tawar pada sistem pendinginan tertutup yang menggunakan
cooler. Namun dewasa ini pada kapal-kapal nelayan tradisional yang menggunakan
udara tersebut memiliki kekurangan ketika posisi mesin yang diletakkan dalam
posisi inboard dapat menyebabkan tidak adanya udara yang cukup untuk meredam
panas dari mesin yang beroperasi dalam posisi mesin inboard. Adapun dampak
pembakaran yang tidak normal dan cenderung terjadi knocking. Dan adapun
dampak jika mesin terlalu dingin dapat menimbulkan masalah lain diantaranya
1
adalah bahan bakar akan sulit menguap pada mesin bensin, sedangkan pada mesin
diesel jika udara yang dikompresi bersuhu dingin maka output gas buang yang
dihasilkan adalah asap putih dan tentunya akan menghasilkan ketukan serta mesin
Untuk menunjang Operasional kapal tersebut, kinerja dari mesin induk tidak
lepas dari peran serta faktor air pendingin. Pada sistem air pendingin mesin induk
tergantung juga pada Sistem perpipaan yang berfungsi untuk mengantarkan atau
mengalirkan air pendingin dari tempat yang lebih rendah ketujuan yang diinginkan
Sistem perpipaan air pendingin mesin perlu dirancang untuk menjamin tetap
terjaganya suplay air pendingin kemesin utama. Dewasa ini alat yang digunakan
untuk suplay air pendingin adalah pompa yang digerakan oleh motor elektrik dan
aksial dan menimbulkan slip dengan kecepatan kearah belakang kapal akibat gerak
gaya dorong.
Selain itu, sistem pengukuran kecepatan aliran dalam pipa pendingan perlu
dirancang agar dapat mengetahui jumlah debit air dalam pipa pendingin mesin
2
Munculnya pemikiran terhadap hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya,
pendingin mesin pada kapal. Penulis akan menuangkan topik tesrsebut dalam
skripsi dengan judul “Desain Sistem Pengukuran Kecepatan Aliran Pada Pipa Pendingin
1. Bagaimana mendesain dan merakit sistem pengukuran aliran air dalam pipa.
2. Bagaimana menguji coba peralatan sistem pengukuran aliran air dalam pipa.
masalah;
2. Komponen sistem alat ukur yang digunakan adalah flow sensor dan arduino
uno.
fluida dalam pipa pendinginan mesin utama kapal berbasis visual basic.
3
I.4 Tujuan Penelitian
dalam pipa.
dalam pipa.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Mengetahui cara kerja sistem monitoring kecepatan aliran air dalam pipa
utama kapal.
4
BAB I PENDAHULUAN
dalam pembahasan skipsi ini terutama yang berisi teori dan rumus-
rumus sistem instalasi pipa perpipaan serta teori cara kerja alat ukur
Dalam bab ini akan diuraikan waktu dan lokasi penelitian, tahapan atau
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran sebagai jawaban akhir dari
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem pendingin adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya
temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun
mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan
energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh
material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan
untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi
gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu
sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian
besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia
sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak
agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Sistem pendingin diperlukan untuk melepas panas yang diserap oleh bagian-
bagian mesin itu sendiri. Perlu diketahui bahwa panas yang dihasilkan pembakara
6
n dalam mesin kira-kira hanya 25% yang diubah menjadi tenaga gerak,45% hilang
bersama gas buang, dan kurang lebih 30% diserap oleh bagian-bagian mesin itu
sendiri. Panas yang diserap oleh mesin inilah yang harus dibuang untuk
bahan bakar dan udara di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui sirip-
sirip pendingin yang dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut. Panas
tersebut selanjutnya diserap oleh udara luar yang temperaturnya jauh lebih rendah
tinggi yaitu di sekitar ruang bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang
Sistem pendingin diperlukan untuk melepas panas yang diserap oleh bagian-
bagian mesin itu sendiri. Perlu diketahui bahwa panas yang dihasilkan pembakara
n dalam mesin kira-kira hanya 25% yang diubah menjadi tenaga gerak, 45% hilang
bersama gas buang, dan kurang lebih 30% diserap oleh bagian-bagian mesin itu
sendiri. Panas yang diserap oleh mesin inilah yang harus dibuang untuk
menghindari overheating.
7
Gambar 2.2 Sistem Pendinginan Dalam
radiasi, yaitu panas motor dipindahkan ke udara luar secara langsung. Perpindahan
panas ini menggunakan media sirip-sirip yang ada di mesin, teorinya semakin tipis
pendingin terdiri dari air tawar, air laut ataupun minyak pelumas. Tapi
presentase terbesar yang berpengaruh pada sistem pendingin adalah akibat dari
air tawar dan air laut. Ada 2 macam sistem pendinginan yaitu:
mesin yang akan didinginkan, kemudian fluida yang keluar dari mesin langsung
dibuang kelaut. Fluida yang digunakan pada sistem pendinginan ini dapat berupa
8
air tawar ataupun air laut. Sistem ini ini kurang menguntungkan dalam hal
operasional. Dimana apabila fluida yang digunakan adalah air tawar maka akan
mesin dan akan terjadi endapan garam pada komponen mesin yang didinginkan.
pendinginan air tawar dan air laut. sistem pendinginan air tawar (Fresh Water
bantu meliputi : main engine jacket, main engine piston, main engine injektor.
pendingin untuk sistem pendingin air Iaut yang secara terpisah. Dimana peralatan
yang digunakan adalah heat exchanger/cooler (penukar panas). Air tawar pendingin
mesin yang keluar dari mesin didirkulasikan ke heat exchanger, dan di dalam alat
inilah air tawar yang memiliki suhu yang tinggi akan didinginkan oleh air laut yang
pada sistem ini antara lain pengukur pengukur tekanan pada section dan discharge
line pump, termometer pada pipa sebelum dan sesudah penukar panas, gelas
pengukur/gauge glass masing- masing pada expansion tank dan drain tank.
treeway valve untuk mengatur aliran by pass air pendingin yang diijinkan. Pada
sistem pendinginan dengan air laut, air laut masuk ke sistem melalui hiqh and
low sea chest pada tiap sisi kapal. setiap sea chest dilengkapi dengan sea water
valve, vent pipe, dimana pipa udara ini dipasang setinggi atau rebih dari sarat kapal
9
untuk membebaskan udara atau uap dan blow out pipe untuk membersihkan sea
chest.
lnduk dan motor bantu. Pada bagian sistem pendinginan air tawar berupa
sirkulasi air tawar yang terpisah. sedangkan pada bagian sistem pendingin air laut
mensirkulasikan air laut dari sea chest, melalui pusat pendingin air tawar atau
sebagai berikut:
1. Sea water pump, berfungsi untuk memompa air laut ke central coorer. pompa
jenis pendingin yang digunakan dan jumlah panas yang harus dihilangkan.
Batas maksimum suhu air laut yang diijinkan juga tergantung dari jenis (pelat
atau tabung) dan ketahanannya terhadap karat dari pendingin dan ditentukan
oleh pabrik pembuat cooler. Disarankan suhu keluaran air laut tidak melebihi
50 °C.
2. Central cooler; berfungsi sebagai penukar kaor, panas motor induk diserap oleh
air tawar, pada saat air tawar meralui central cooler terjadi perpindahan
panas dalam central cooler (panas air tawar diserap air laut). Temperatur air
10
laut yang masuk ke dalam cooler adalah 32 °C dan keluar 45 °C sedangkan
temperatur air tawar yang keluar setelah melewati cooler adalah 36 °C.
3. Filter air laut; berfungsi melindungi sistem dari beram karat yang berasal dari
instalasi air dapat dilihat pada gambar diagram pipa berikut ini:
Adapun komponen- komponen peralatan pada Sistem pendinginan ini antara lain :
dapat diperoleh dari tangki ini apabila terjadi perubahan volume pada
11
Sistem (seperti kebocoran). Disamping itu dilengkapi dengan vent pipe,
2. Central cooling water pump; berfungsi memompa air yang berasal dari
rendah ini dilengkapi three way valve dan katup pencampur air tawar
central cooler. sensor berada thermostatic valve yang diset pada suhu
rendah.
discharge dan 2,5 m/s bagian suction. Penggunaan beberapa jenis katup
5. Heat exchanger; alat ini merupakan alat penukar kalor yang digunakan
12
tawar pendingin mesin. Alat ini harus dapat menjamin suhu air yang keluar
6. sistem pending internal pada motor induk, untuk dapat melakukan start
dengan heavy fuel oil, sistem air pendingin harus mengalami pemanasan
atau minimal 70 °C. sistem air pendingin terdiri dari sebuah low
thermostatic valve.
fluida dari tempat yang lebih rendah ke tujuan yang diinginkan dengan bantuan
mesin atau pompa. Misarnya pipa yang dipakai untuk memindahkan minyak
sehari-hari diatas kapal serta masih banyak lagi fungsi lainnya. sistem
dan sambungan las atau brazing, sedapat mungkin dengan flens atau
sambungan yang dapat dilepaskan dan dipisahkan bila perlu. Semua pipa harus
dilindungi dari kerusakan mekanis. System perpipaan ini harus ditumpu atau
sekat yang diisolasi harus merupakan sambungan flens yang diijinkan dengan
13
panjang yang cukup tanpa merusak isolasi. Pada perancangan sistem instalasi
hubungan yang sangat erat dengan prinsip-prinsip analisa static dan dinamic
dan efisiensi jaringan pipa (network piping). Peletakan komponen yang akan
penembusan terhadap struktur kapal, dll. Jarur instalasi pipa sedapat mungkin
direncanakan untuk mengindari stress yang terlalu tinggi pada struktur (Abd
engine) seperti sistem start, sistem bahan bakar, sistem pelumasan dan sistem
2. Layanan penumpang & crew; adalah sistem yang akan melayani kebutuhan
14
bagi seluruh penumpang dan crew dari kapal dalam hal untuk kebutuhan air
pemadam kebakaran.
- Makin kecil penampang pipa, makin banyak pipa yang dibutuhkan, makin
- Makin kecil kecepatan aliran fluida dalam makin kecil pipa, tahanannya.
15
Besarnya diameter dari pipa dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
d= (2.1)
dimana;
Kualitas dan kejelasan diagram pipa sangat penting karena gambar diagram
system pipa biasanya dibuat hanya untuk satu sistem atau sistem yang
engine) seperti sistem start, sistem bahan bakar, sistem pelumasan dan sistem
pendingin.
2. Layanan penumpang & crew; adalah sistem yang akan melayani kebutuhan
bagi seluruh penumpang dan crew dari kapal dalam hal untuk kebutuhan air
16
tawar dan system sanitary/drainage .
kebakaran.
kebutuhan untuk menjamin stabilitas dan keperluan kapal meliputi sistem ballast
dan sistem pipa cargo (untuk kapal tanker) (Abd Latief Had, Dkk 2007).
II.4 Slipstream
fluida (biasanya udara atau air) bergerak pada kecepatan yang sebanding dengan
benda bergerak, Istilah slipstream juga berlaku untuk wilayah serupa yang
"Slipstreaming" atau " drafting " berfungsi karena gerakan relatif dari cairan di
bergerak di mana aliran fluida bergerak dalam percepatan setara dengan obyek
bergerak itu. ”Jika sebuah objek berada di slipstream objek lain dan bergerak
dengan kecepatan yang sama, objek yang di belakang butuh tenaga lebih sedikit
(Wikipedia).
Suatu slipstream yang dibuat oleh aliran turbulen memiliki tekanan yang
sedikit lebih rendah daripada cairan ambient di sekitar objek. Ketika alirannya
laminer , tekanan di belakang objek lebih tinggi dari cairan di sekitarnya. Bentuk
objek menentukan seberapa kuat efeknya. Secara umum, objek yang lebih
17
aerodinamis adalah, semakin kecil dan semakin lemah slipstreamnya. Sebagai
contoh, sebuah front yang menyerupai kotak (relatif terhadap gerakan objek) akan
lebih banyak momentum dari objek ke cairan daripada objek yang lebih
aerodinamis. Profil seperti peluru akan menyebabkan lebih sedikit turbulensi dan
menciptakan aliran yang lebih laminar . Bagian belakang yang runcing akan
memungkinkan partikel medium untuk bergabung kembali dengan lebih mudah dan
cepat daripada bagian belakang yang terpotong. Ini mengurangi efek tekanan
rendah di slipstream, tetapi juga meningkatkan gesekan kulit (dalam desain teknik,
II.5 Nosel
Nosel adalah alat yang digunakan untuk menentukan arah dan karakteristik
aliran fluida saat keluar atau memasuki ruang tertutup pada sebuah pipa. Nosel
adalah alat di mana energi dari cairan bertekanan tinggi diubah menjadi energi
kinetik dalam proses ekspansi. Fungsi Nosel secara umum adalah untuk
(Vahaji, 2015).
Fungsi dari Nosel adalah mengkonversi fluida yang tekanan tinggi dan
yang lebih rendah dari tekanan secondary flow. Kecepatan uap saat memasuki
velocity) pada Nosel throat. Setelah melewati Nosel throat kecepatan meningkat
18
menjadi supersonik (supersonic velocity) dan terus meningkat hingga akhir dari
Jumlah zat cair yang mengalir melalui tampang lintang aliran tiap satu
satuan waktu disebut aliran dan diberi notasi Q. Debit aliran biasanya diukur dalam
volume zat cair tiap satuan waktu, sehingga satuannya adalah meter kubik per detik
Di dalam zat cair ideal, dimana tidak terjadi gesekan, kecepatan aliran V
adalah sama di setiap titik pada tampang lintang. Apabila tampang aliran tegak lurus
𝑄 = 𝐴 .𝑉 (2.2)
Dimana :
untuk mengetahui potensi suatu sumber air sebagai pendinginan mesin utama kapal.
Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengefaluasi neraca
air suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya air permukaan yang ada.
19
(refinery), industri farmasi, industri makanan dan minuman. Dalam mengukur
aliran atau fluida mesti memakai instrumenteksklusif yang dinamakan flow meter.
Pengertian dari flow meter sensor adalah alat yang bermanfaat untuk
mengukur aliran sebuah zat (cair dan gas) pada luas suatu penampang tertentu. Pada
pemakaian flow meter akan diperoleh nilai pengukuran yang dinamakan ‘flow rate’
atau debit yang satuannya l/h (liter/hours). Dari satuan ini dapat diturunkan lagi
menjadi l/m (liter/minutes) atau l/s (liter/second) cocok dengan tingkat pengukuran
yang dibutuhkan.
Alur kerja instrument flow meter ini memiliki jangkauan yang luasguna
pada pemakaiannya laksana sensor flow meter untuk memungut data, menghitung
data yang diterima dari sensor dengan interaksi fluida memakai komputer atau yang
dankeperluan di lapangan. Jika jenis dan model yang dipilih tidak sesuai dapat
Untuk menemukan jenis flow meter yang cocok maka terdapat beberap hal
urgen yang mesti diacuhkan seperti jenis fluida yang diukur, temperature, tingkat
keasaman cairan, kepekatan pada fluida, sampai tingkat kesucian pada fluida.
Berdasarkan strukturnya, flow meter dipakai untuk mengukur 3 macam jenis zat
yakni : cair, gas dan solid (pasir, bubuk, tepung, dan sejenisnya).
20
II.8 Arduino Uno
di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator
Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan
sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk
pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah
resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah
untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki
Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan
dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF
21
tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung,
Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem
Kemeny dan Thomas Eugene Kurtz dari Perguruan Tinggi Dartmouth pada
pertengahan tahun 1960-an. Bahasa program tersebut tersusun mirip dengan bahasa
Inggris yang biasa digunakan oleh para programer untuk menulis program-program
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Gowa.
langsung terhadap model yang dijadikan objek penelitian. Pengukuran lansung ini
23
Gambar 3.1 ilustrasi cwc
simulator sistem penggerak kapal dalam hal ini adalah penggerak kapal
dalam pipa pendinginan mesin utama kapal yang memanfaatkan aliran buritan
24
- Pengecatan pada konstruksi CWC
25
III.3.2 Alat, Bahan, dan Komponen Sistem Pengukuran Kecepatan Aliran
Air Pipa Pendingin.
26
Flow meter sensor Flow sensor adalah alat yang
bermanfaat untuk mengukur
aliran sebuah zat (cair dan
gas) pada luas suatu
penampang tertentu.
Spesifikasi:
Merk : N/A
Model : YF-S201
Bahan : PVC
Tekanan air : 1.75Mpa
Tegangan : DC 5V – 24 V
27
Kabel USB converter Kabel USB converter pada
arduino berfungsi sebagai
kabel untuk menghidupkan
atau menjalankan arduino
dan juga berfungsi sebagai
media transfer untuk
mengupload barisan coding
yang dibuat pada software
arduino.
Breadboard Breadboard merupakan dasar
konstruksi sebuah sirkuit
elektronik dari suatu
rangkaian elektronik.
Breadboard digunakan untuk
merangkai komponen.
Kelebihan dari breadboard
adalah prototipe untuk uji
coba tidak perlu
Tachometer Tachometer adalah sebuah
alat pengujian yang
dirancang untuk mengukur
kecepatan rotasi dari sebuah
objek, seperti alat pengukur
dalam sebuah mobil yang
mengukur putaran per menit
(RPM) dari poros engkol
mesin
28
Meteran Meteran berfungsi Untuk
mengukur jarak pada
pengambilan data ini
menggunakan meteran.
Studi Literatur
29
Survey Lapangan
Perancangan
kapal.
Validasi Hasil
dibandingkan .
30
Kesimpulan
Mulai
Studi Literatur
Pembuatan Software
Pengambilan data
Kecepatan aliran air dalam pipa.
Validasi Alat
Kesimpulan
Selesai
31
BAB IV
dengan Visual Basic untuk monitiringnya dan hasil pengujian software dan
alat yang telah dirancang. Data yang telah diperoleh akan selanjutnya diolah
Arduino Uno untuk mengukur kecepatan aliran air dalam pipa pendinginan
kecepatan aliran air dalam pipa pendingin mesin, sedangkan aplikasi arduino
berfungsi sebagai penginput data dan pengelola data dari flow sensor yang
dapat meng-output data, kemudian data dari aplikasi arduino tersebut akan di
Adapun komponen-komponen
- 1 buah Breadboard
32
- Dan beberapa kabel jumper female dan male.
SKEMATIK
Keterangan:
- Terdapat tiga kabel yang terhubung pada arduino yaitu kabel warna
sebagai Ground(GND)
kabel pin 2 yang merupakan input data ke arduino dari output flow
sensor.
33
Langkah Pertama
- Sensor hanya akan bekerja dengan daya antara 5 – 18 VDC, jadi kita
menggunakan kabel jumper lainnya dalam hal ini kabel warnah hitam
dari pin GND pada arduino ke jalur negative pada breadboard tanpa
solder.
Langkah kedua
breadboard. Pada flow sensor terdapat tiga kabe fimale yaitu kabel warna
merah adalah kabel listrik, kabel kuning adalah untuk output flow sensor,
34
Gambar 4.3 Flow Sensor yang akan dihubungkan.
Langkah Ketiga
35
Langkah keempat
Langkah kelima
Kabel jumper terakhir yang akan digunakan adalah kabel jumper warna
arduino. Dalam project ini kita menggunakan pin 2 pada Arduino Uno.
36
Langkah ke enam
- Memulai Kode.
arduino pin 2 setiap kali flapper berputar, setiap rotasi berarti fluida air
Semua kode yang telah diuggah pada arduino akan dapat memonitor
kecepatan aliran air dalam pipa pendinginan mesin utama kapal dalam
Basic.
Setelah program arduino dibuka maka akan tampil seperti pada gambar
berikut.
void setup() {
void loop() {
penampung. Dan code yang akan diinput pada arduino sebagai berikut.
37
int flowPin = 2; //This is the input pin on the Arduino
void setup() {
void loop() {
setiap detik pada saat pengujian. Jadi kita akan mengubah angka-angka
fungsi baru yang interupsinya akan dijalankan oleh setiap data yang
void setup() {
void loop() {
38
// put your main code here, to run repeatedly:
}
void Flow()
{
count++; //Every time this function is called, increment "count" by 1
}
void setup() {
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
}
void Flow()
{
count++; //Every time this function is called, increment "count" by 1
}
39
Karena loop berjalan berulang-ulang, kita perlu mengatur ulang variabel
"hitungan" menjadi 0 di awal, kita tidak ingin jumlah data dari putaran terakhir
yang menjadi data awal. Baris berikutnya memungkinkan interupsi, yang berarti
kita sekarang mulai menghitung berapa banyak data yang dikirim sensor. Pada
baris berikut, kita menunda kode untuk 1000ms (1 Detik) untuk memberi kita
waktu untuk menghitung data dan pada baris terakhir kita menonaktifkan interupsi
untuk berhenti menghitung. Setiap data dari sensor diabaikan sebelum interupsi
diaktifkan dan setelah itu dinonaktifkan sehingga dengan kode ini kita akan
void setup() {
}
void loop() {
40
delay (1000); //Wait 1 second
you mL / Minute
Liters / Minute
void Flow()
{
count++; //Every time this function is called, increment "count" by 1
}
41
Gambar 4.7 tampilan kode-kode yang telah di input pada aplikasi arduino.
data yang telah direkam oleh flow sensor dapat ditampilkan datanya pada
Visual Basic.
- Pada tahap ini kita akan memulai memberi nama project yang akan
“SERIAL_KOMUNIKASI”.
42
- Setelah mendesain profil program, selanjutnya memilih “Toolbox”
aliran air.
43
- Selanjutnya akan dimasukkan kode untuk masing-masing fungsi
44
Gambar 4.9 Tampilan Komunikasi serial yang telah terhubung.
45
IV.1.3 PERCOBAAN MENGUKUR KECEPATAN ALIRAN AIR DALAM
Tahap Pertama
Pemasangan flow sensor pada instalasi pipa pendingin yang ada pada
alat CWC.
46
Tahap Kedua
Melakukan pengukuran langsung terhadap alat. Dalam hal ini adalah akan
dilakukan percobaan pada CWC untuk pemanfaatan aliran buritan kapal sebagai
47
Gambar 4.15 Air yang mengalir pada pipa dan melewati sensor.
berikut:
48
Tabel 4.1 Debit dari hasil validasi pengukuran.
Metode Pengukuran
Waktu (menit)
Manual (liter) Sensor (liter)
1 2.5 1
2 5 2
3 7.5 3
4 10 4
5 12.5 5
yaitu pengukuran dengan sistem menggunakan sensor yaitu sebesar 1 liter per
menit dan pengukuran manual didapatkan 2,5 liter per menit. Dapat ditarik
49
- Membuat perhitungan untuk mengubah data menjadi 2 Liter per Menit
you mL / Minute
Liters / Minute
pengukuran manual menghasilkan hasil ukuran yang sama yaitu 2.5 liter
per menit.
program diisi dengan benar, dan jika terdapat kesalahan pada pengimputan form
yang tersedia pada tampilan program. Maka akan muncul pesan “eror” pada
tampilan program. Adapun kode yang akan ditambahkan pada program seperti
berikut;
50
Private Sub Btn_connect_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e
SerialPort1.BaudRate = Val(Tb_Baudrate.Text)
SerialPort1.PortName = Tb_com.Text
Try
SerialPort1.Open()
If SerialPort1.IsOpen() Then
Pb_connection.BackColor = Color.Green
tim_serial.Enabled = True
End If
Catch ex As Exception
End Try
program akan berubah warnah hijau pada indicator koneksi pada tampilan
51
IV.1.6. CONTOH APLIKASI
untuk saat ini program telah didesain dengan menggunakan port COM4
digunakan.
Pada contoh aplikasi tidak valid terdapat dua form yang perlu
dimasukan dimasukan data dengan benar, namun kali ini akan sengaja
COM = COM5
Baudrate = 9700
52
terjadi karena program dan komponen yang digunakan(arduino) tidak
kompetibel.
Pada contoh aplikasi valid terdapat dua form yang perlu dimasukan
COM = COM4
Baudrate = 9600
53
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
aliran buritan kapal berpotensi sebagai sumber air pendinginan mesin utama
V.2 Saran
orang yang ahli dalam bidang tersebut untuk dapat membantu perancangan.
54
DAFTAR PUSTAKA
Ariafar, 2014, Ejector Primary Nozzle Steam Condensation : Area Ratio Effects
Queensland.
Biro Klasifikasi Indonesia. 2006. Rules For Machinery Instalation. Vol. III,
BKI. Jakarta
Harvald, SV. Aa. 1992. Tahanan dan Propulsi Kapal. Surabaya. Airlangga
University Press
Louis P. 1962. Slipstream Flow A Round Several Tilt-Wing Vtol Aircraft Models
Paramita. Jakarta
55
L
N
Pembuatan konstruksi rangka CWC.
Pembuatan konstruksi rangka CWC.
Pengelasan pelat CWC.
Proses Pengecatan CWC
Perakitan untuk program arduino.
Persiapan pengambilan data
Proses running pada propeller
Motor listrik berdaya 3 Hp yang dipakai
Voltase putar yang dipakai untuk mengatur Rpm motor listrik.
Proses pengaturan rpm motor listrik.
Spesifikasi ARDUINO UNO
Sistem pendinginan yang telah diaplikasikan dilapangan oleh kapal nelayan.