DOSEN PEMBIMBING
Pembangkit listrik tenaga arus laut memanfaatkan energi arus laut menjadi energi
listrik melalui turbin dan generator. Energi potensial yang terkandung dalam arus laut
dimanfaatkan untuk penggerak turbin air dan bila turbin air ini dihubungkan dengan
generator dapat menghasilkan listrik.
Data yang digunakan adalah data kecepatan arus laut tahun 2014 dan peta
batimetri yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro Oseanografi TNI AL. Data kecepatan arus
laut tersebut menunjukkan bahwa kecepatan arus laut maksimum untuk daerah Sekupang
mencapai 4,16 knot dengan kecepatan arus rata – rata 3,2 knot pada saat pasang dan 0,8
knot pada saat surut dan Dumai mencapai 3 knot dengan kecepatan arus rata – rata 2,4
knot pada saat pasang dan 0,6 knot pada saat surut yang dapat dimanfaatkan untuk
merancang pembangkit listrik tenaga arus laut..
Hasil analisa potensi energi listrik yang dapat dihasilkan di Sekupang dan Dumai
setiap tahunnya diperkirakan mencapai 226 MWh untuk Sekupang dan 58 MWh untuk
Dumai. Energi listrik tersebut cukup untuk digunakan masyarakat di daerah pesisir pantai
atau di pulau-pulau terpencil dan pulau-pulau di daerah perbatasan yang belum
terjangkau listrik PLN.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh perkiraan biaya investasi yang
dibutuhkan untuk merealisasikan PLTAL Sekupang dan Dumai kurang lebih sebesar Rp
258.230.000.000,00 dengan tarif listrik yang dijual sebesar Rp 11.439/kWh untuk
Sekupang dan Rp 44.655/kWh untuk Dumai.
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan Tugas Akhir
yang berjudul “STUDI PEMANFAATAN ARUS LAUT SEBAGAI ENERGI
PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF DI PANTAI TIMUR SUMATERA” ini
dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian Pendidikan Sarjana di bidang Teknik
Sumber Daya Air Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala. Tetapi,
karena bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, penulisan Tugas Akhir
ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak yang berperan yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ir. Syahrizal, M.T. sebagai Sekretaris Departemen Teknik Sipil Universitas
Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia Tarigan, M.Sc. sebagai Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan waktu, dukungan, masukan, serta bimbingan kepada
penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Ir. Alferido Malik dan Bapak Ivan Indrawan, S.T., M.T. sebagai Dosen
Pembanding dan Penguji Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
5. Bapak Ir. Terunajaya, M.Sc. sebagai koordinator Teknik Sumber Daya Air
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan memberikan pengajaran
kepada Penulis selama menempuh masa studi di Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
ii
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya menerima kritik dan saran yang membangun dalam
penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
iii
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR NOTASI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………….1
1.2. Perumusan Masalah…………………………………………………….2
1.3. Pembatasan Masalah…………………………………………………....2
1.4. Tujuan………………………………………………….……………….3
1.5. Manfaat………………………………………………….……......…....3
1.6. Sistematika Penulisan…………………………………….……...…….3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………...5
2.1. Teori Pasang Surut……………………………………………….5
2.2. Bilangan Formzahl……………………………………….…...….7
2.3. Prinsip Dasar Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut……………8
2.4. Konversi Arus Laut……………………………………………..11
2.4.1. Vertical Axis Turbine……………………………………..11
2.4.2. Horizontal Axis Turbine…………………………………..12
2.5. Jenis Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut……….…...13
2.5.1. Marine Current Turbines………………………………….13
2.5.2. Neptune Renewable Energy………………………………14
2.5.3. Clean Current………………………………………………….17
2.5.4. Open Hydro……………………………………………....……19
2.5.5. Gorlov Helical Turbine…………………………………....…...20
2.5.6. Hammerfest Strom……………………………………..….…..21
iv
vi
vii
Gambar 2.1. Skema pasang surut purnama (spring tides) dan perbani (neap
tides)………………………………………………………………..6
Gambar 2.6. Marine Current Turbine Sea Gen twin impellor device…………....14
Gambar 2.7. (Kiri dan Tengah) The Neptune Proteus Mark I pada skala 1/10
dan (kanan) pengujian di Sungai Hull saat air pasang……………..15
Gambar 2.8. CFD simulasi kecepatan rotor pada Neptunus Proteus Mark I dan
Mark II…………………………………………………………….15
Gambar 2.9. Neptune Proteus Mark III konsep cross flow rotor…………...…...17
Gambar 2.10. Susunan dampak visual yang rendah dari 5 MW (10.000 MWh/
tahun)……………………………………………………………..17
viii
Gambar 2.20. Perbandingan antara lift dari lift H dan airfoil klasik…………….26
ix
Gambar 4.15 Bay of Fundy Entrance (Grand Manan Channel) hasil pencitraan
Google Earth……………………………………………………...67
Gambar 4.16 Tampilan layar awal pada program STEM (Bay of Fundy)….......68
Gambar 4.17 tampilan sheet calculate pada program STEM (Bay of Fundy)......71
Gambar 4.20 Tampilan layar awal pada program STEM (The Humber)………..74
Gambar 4.21 tampilan sheet calculate pada program STEM (The Humber)…....77
Gambar 4.24 Tampilan layar awal pada program STEM (The Severn)…………81
Gambar 4.25 tampilan sheet calculate pada program STEM (The Severn)……..84
Gambar 4.28 Tampilan layar awal pada program STEM (The Mersey)………...87
Gambar 4.29 tampilan sheet calculate pada program STEM (The Mersey)…….90
Gambar 4.32 Tampilan layar awal pada program STEM (Barents Sea)…….......93
xi
Gambar 4.34 Gambar 4.34 Grafik kecepatan arus (m/dtk) wilayah Laut
Barents…………………………………………………………….98
Gambar 4.36 Tampilan layar awal pada program STEM (Western Indian)……100
Gambar 4.37 tampilan sheet calculate pada program STEM (Western Indian)..103
Gambar 4.42 Grafik kecepatan arus (m/dtk) wilayah Laut Jawa dan Bali……..112
xii
xiii
xiv
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Prof. Safwan Hadi, Ph.D (2014) juga berpendapat bahwa, selat-selat
tersebut berpotensi menghasilkan energi arus karena intensitasnya yang relatif
besar, serta didukung oleh ketersediaan air laut yang luas dibandingkan negara
lain. Sebut saja Selat Malaka, Laut Jawa, Selat Makassar, Selat Lombok dan
perairan sekitar Kepulauan Lesser Sunda. Selat-selat tersebut memiliki nilai
rapat daya yang cukup besar, yaitu berkisar antara 0,06 – 64 kW per meter
kubik. Oleh karena itu, tugas akhir ini meneliti pemanfaatan energi arus laut di
kawasan pesisir pulau Sumatera yang memiliki kecepatan arus laut signifikan.
Selain itu, tugas akhir ini menganalisa kriteria kelayakan sebuah pembangkit
listrik tenaga arus laut agar usulan proyek tersebut dapat dilaksanakan dan
kinerjanya sesuai dengan yang direncanakan.
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Tujuan
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui besar daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga
arus laut di kawasan pesisir pulau Sumatera.
2. Mengetahui mekanisme fisik pemanfaatan arus laut agar dapat dijadikan
sumber energi untuk menghasilkan listrik.
3. Mengetahui kelayakan investasi dalam upaya pembangkitan listrik tenaga
arus laut
1.5 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis: Sebagai studi mahasiswa tentang mata kuliah yang berkaitan
dengan Teknik Pantai dan Ekonomi Teknik yang telah didapat dalam
proses belajar-mengajar di lingkungan kampus dengan
mengaplikasikannya di lapangan. Melalui penelitian ini mahasiswa
mengetahui prinsip-prinsip pemanfaatan tenaga arus laut dan menganalisa
kelayakan suatu investasi proyek.
2. Bagi akademik: Sebagai suatu produk mutu pembelajaran mahasiswa yang
dapat dijadikan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan hasil
penelitian ini dalam ruang lingkup yang sama.
3. Bagi masyarakat: Sebagai masukan yang dapat digunakan oleh
masyarakat, pemerintahan atau pihak terkait lainnya agar lebih
mengembangkan pembangkit energi yang bersumber dari alam melalui
pembaharuan (renewable) dibandingkan dengan cara konvensional yang
diyakini akan habis pada kurun waktu tertentu.
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, data umum dan ruang
lingkup pengerjaan yang dilaksanakan serta sistematika penulisan laporan
hasil penelitian.
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pasang surut tipe harian tunggal (diurnal type) : yakni bila dalam waktu 24
jam terdapat 1 kali pasang dan 1 kali surut.
2. Pasang surut tipe tengah harian/harian ganda (semi diurnal type) : yakni
bila dalam waktu 24 jam terdapat 2 kali pasang dan 2 kali surut.
3. Pasang surut tipe campuran (mixed tides) : yakni bila dalam waktu 24 jam
terdapat bentuk campuran yang condong ke tipe harian tunggal atau
condong ke tipe harian ganda.
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar (2.1) berikut ini merupakan skema pasang surut purnama (spring
tides) dan perbani (neap tide).
Gambar 2.1. Skema pasang surut purnama (spring tides) dan perbani (neap tides)
(Sumber : https://rovicky.wordpress.com)
Pasang surut purnama (spring tides) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari
berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi
pada saat bulan baru dan bulan purnama. Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika
bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan
pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi
pada saat bulan seperempat dan tiga perempat.
Nontji (2005) dalam Surinati (2007) mengatakan bahwa pengetahuan
mengenai pasang surut sangat diperlukan dalam pembangunan pelabuhan, bangunan
di pantai dan lepas pantai serta dalam hal lain seperti pengelolaan dan budidaya di
wilayah pesisir, pelayaran, peringatan dini terhadap bencana banjir air pasang, pola
umum gerakan massa air dan sebagainya. Namun, yang paling penting dari pasang
surut adalah energinya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik.
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2.1)
dimana :
AO = amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh
gaya tarik bulan (m)
AK = amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh
gaya tarik bulan dan matahari (m)
AM = amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh
gaya tarik bulan (m)
AS = amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh
gaya tarik matahari (m)
Tabel 2.1. Pengelompokkan tipe pasang surut (Poerbandono dan Djunarsjah, 2005
dalam Sutirto dan Trisnoyuwono, 2014)
Nilai Tipe Pasang Surut Fenomena
2x pasang dalam sehari dengan
0< < 0,25 Harian Ganda Murni
tinggi yang relatif sama.
2x pasang sehari dan memiliki
0,25 < < 1,5 Campuran Ganda
perbedaan tinggi serta interval.
1x atau 2x pasang sehari
1,5 < <3 Campuran Tunggal
dengan interval berbeda.
1x pasang sehari dan saat
>3 Tunggal Murni
spring terjadi 2x pasang sehari.
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tersebut dipasangkan pada sebuah sayap yang membentang horizontal dari sebuah
barang silinder yang diborkan ke dasar laut. Turbin tersebut akan menghasilkan 750 –
1.500 kW per unitnya dan dapat disusun dalam barisan-barisan sehingga menjadi
ladang pembangkit listrik. Demi menjaga agar ikan dan makhluk hidup lainnya tidak
terluka oleh alat ini, kecepatan rotor diatur 10 – 20 rpm (sebagai perbandingan saja,
kecepatan baling-baling kapal laut berkisar hingga sepuluh kalinya) (Aziz, 2010).
Daya keluaran dari pembangkit listrik arus laut dapat diperoleh melalui
Persamaan (2.2) berikut :
P = 0,5 * * A * V3 (2.2)
dimana :
P = daya output (watt)
= berat jenis air = 1.025 kg/m3
A = luas permukaan turbin (m2)
V = kecepatan (m/s)
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan mempertimbangkan bahwa pembangkit energi arus laut memiliki
losses di turbin, maka daya keluaran pembangkit menjadi Persamaan (2.3) :
P = Cp * 0,5 * * A * V3 (2.3)
dimana :
Cp = konstanta performa turbin
Menurut Daud (2006) dalam Surinati (2007), teknologi ini berfungsi sangat
baik pada arus pantai yang bergerak sekitar 3,6 dan 4,9 knot (4 dan 5,5 km/jam). Pada
kecepatan ini, turbin arus berdiameter 15 meter dapat menghasilkan energi sama
dengan turbin angin yang berdiameter 60 meter. Lokasi ideal turbin arus pasang surut
ini tentunya dekat dengan pantai pada kedalaman antara 20 – 30 meter. Energi listrik
yang dihasilkan menurut perusahaan Marine Current Turbine Inggris adalah lebih
besar dari 10 MW per 1 km2 dan 42 lokasi yang berpotensi di Inggris telah
teridentifikasi perusahaan ini. Lokasi ideal lainnya yang dapat dikembangkan terdapat
di Filipina, Cina dan tentunya Indonesia.
Gambar (2.3) di bawah ini merupakan gambar komponen-komponen Marine
Current Turbine.
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pembangkit listrik tenaga arus laut memiliki beberapa komponen penting
antara lain :
Rectifier inverter untuk mengatasi naik turunnya keluaran listrik dari generator
karena naik turunnya putaran turbin maka listrik yang dihasilkan oleh
generator harus disalurkan terlebih dahulu ke sistem rectifier inventer agar
keluaran tegangan dan frekuensi listriknya sama dengan listrik yang dihasilkan
PLN.
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HAT. Kerugian dari turbin jenis VAT adalah memiliki sifat self start
yaitu kekuatan suatu turbin untuk memulai berputar.
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.5. Turbin aksis Horizontal (Sumber : Hardisty, 2009)
Berdasarkan pertimbangan itu juga, turbin aksis vertikal memiliki torsi yang
kecil pada saat start dikarenakan adanya tahanan dari bilah turbin yang berseberangan
dari bilah turbin yang mendapatkan gaya. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut,
turbin jenis ini memerlukan motor untuk start. Sebaliknya, turbin aksis horizontal
tidak membutuhkan motor penggerak awal karena tidak ada tahanan saat turbin mulai
berputar. Karena turbin aksis horizontal harus dapat mengikuti perubahan arah dan
perubahan inklinasi arus. Alat yang dibutuhkan oleh turbin ini memiliki desain yang
kompleks dan biaya yang tinggi dan beberapa penyesuaian agar dapat beroperasi dan
bertahan di dalam laut. Dari pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa turbin aksis
vertikal sangat cocok untuk tempat yang arus lautnya cepat dan sering berubah. Dan
turbin aksis horizontal cocok untuk tempat yang arus laut stabil dan mudah diprediksi.
2.5. Jenis Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut
2.5.1. Marine Current Turbines
Teknologi Sea Gen yang dikembangkan oleh MCT terdiri dari rotor aliran
aksial kembar dengan diameter 15 – 20 m, berputar dengan kecepatan 10 – 15 rpm,
masing-masing memutar generator melalui gear box seperti turbin pembangkit listrik
tenaga air atau turbin angin. Masing-masing rotor aliran ini dipasang di sisi sayap
mono pile baja berbentuk tabung 3 m dengan diameter yang diatur ke dalam lubang
dan dibor ke dasar laut. Teknologi untuk menempatkan mono pile di laut
dikembangkan dengan baik oleh Seacore Ltd, sebuah perusahaan rekayasa lepas
pantai yang bekerja sama dengan MCT dalam pekerjaan ini. Situs MCT mengklaim
bahwa, fitur unik yang dipatenkan dari teknologi ini yaitu turbin dan unit daya yang
menyertainya dapat diangkat ke atas permukaan laut untuk memungkinkan akses
pemeliharaannya.
Tahap pertama proyek ini disebut sea flow dan involved the design, konstruksi,
instalasi dan pengujian 300 kW single yang memiliki diameter rotor 11 meter di
Lynmouth, Devon, UK. Pengujian ini berhasil diinstal Mei 2003 dan menggunakan
beban dump sebagai pengganti koneksi jaringan. Biaya dalam fase ini berkisar £3,4
juta dan secara finansial didukung oleh mitra bersama antara Inggris DTI, Komisi
Eropa dan pemerintah Jerman.
Tahap kedua disebut Sea Gen dan involves the design, instalasi dan pengujian,
penghubung jaringan dan sistem twin rotor 1,2 MW. Fase ini membutuhkan biaya
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sekitar £8,5 juta termasuk koneksi jaringan dan secara finansial didukung oleh mitra
operasi dan Inggris DTI (UK BERR) yang telah mendapat hibah dari £4,27 juta. Situs
MCT mengklaim bahwa perangkat prototipe memiliki kapasitas terpasang 300 kW,
dengan pitch control blades 11 m. Perhitungan sederhana telah digunakan untuk
menguji Persamaan (2.4) berikut untuk output daya keseluruhan (Pe) dari perangkat
ini :
(2.4)
Untuk efisiensi 20% dan kecepatan arus rata-rata 2,0 m/s, perangkat MCT
berdiameter 11 meter akan memberikan daya listrik sebesar 305 kW. Angka-angka ini
umumnya mendukung data MCT (Gambar 2.6).
Gambar 2.6. Marine Current Turbine Sea Gen twin impellor device
(Sumber : Hardisty, 2009)
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Analisis CFD kemudian digunakan untuk mengoptimalkan rotor dan desain saluran
seperti yang ditunjukkan pada Gambar (2.7) :
Gambar 2.7. (Kiri dan Tengah) The Neptune Proteus Mark I pada skala 1/10 dan
(Kanan) pengujian di Sungai Hull saat air pasang (Sumber : Hardisty, 2009)
Dalam versi Mark II, rotor didesain ulang dan sudut saluran berkurang
untuk mencegah pemisahan lapisan batas. Pelat deflektor tunggal digantikan oleh dua
set three vertical shutters untuk mengarahkan aliran di dekat sudut optimal dari
ke rotor. Perangkat Mark III (Gambar 2.9) mengalami peningkatan rotor dan desain
saluran serta pemanfaatan pemisahan ruang apung dibandingkan penggunaan steel
hulls pada versi sebelumnya (Gambar 2.8).
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.8. CFD simulasi kecepatan rotor pada Neptunus Proteus Mark I dan Mark
II (Sumber : Hardisty, 2009)
(2.5)
(2.6)
(2.7)
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
452 kW untuk = 1.026, U = 3,0 dan A = 12 m 2 dan untuk optimal = 0,35. Jelas,
perangkat ini secara teoritis dan komersial beroperasi pada efisiensi keseluruhan
452/1.300 atau sekitar 35% dari perangkat. Suatu harapan untuk menghasilkan 1.000
MWh/tahun di puncak musim semi pada sungai dengan pasang surut sekitar 3,0 m.
Gambar 2.9. Neptune Proteus Mark III konsep cross flow rotor
(Sumber : Hardisty, 2009)
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(10.000 MWh/tahun) (Sumber : Hardisty, 2009 )
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MW. Pada kecepatan 3,5 m/s akan memberikan daya listrik sebesar 3,5 MW.
Persamaan (2.4) menunjukkan bahwa daya output yang dihasilkan (Pe) dari perangkat
melingkar ini adalah :
(2.4)
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perangkat ini berbentuk saluran yang meningkatkan efisiensi hidrodinamik
rotor. Saluran rumah stator menuju ke rotor dan tertutup didalam generator magnet
permanen. Pusat terbuka meningkatkan efisiensi rotor serta memberikan jalan keluar
bagi kehidupan makhluk hidup laut. Situs Open Hydro menjelaskan asal-usul dari
perusahaan dan teknologinya berikut : Open Hydro dibentuk pada tahun 2004 setelah
adanya negosiasi untuk pembelian hak teknologi dunia dengan Teknologi Open
Centre (oleh Irish Consortium). Teknologi ini telah dikembangkan oleh Irish
American, Herbert Williams, di Amerika Serikat selama 8 tahun yang lalu.
(2.5)
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan A = 2,5 m2, e = 0,3 dan U = 1,5 dan 7,72 m/dtk menunjukkan output
1,2 kW dan 173 kW masing-masingnya dan mirip dengan angka yang diberikan di
atas. Namun, tidak jelas di perairan mana yang memiliki kecepatan arus 7,72 m/dtk.
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2.4)
Untuk efisiensi 40%, kecepatan arus rata-rata 1,0 m/s dan diameter baling-
baling 10 m, perangkat ini dapat menghasilkan daya listrik sebesar 88 kW. Angka-
angka tersebut umumnya mendukung Hammerfest Strom ini.
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.16. Lunar Energy konsep RTT (Sumber : Hardisty, 2009)
RTT adalah turbin horizontal sumbu dua arah yang diletakan di sebuah
Venturi duct simetris. The Venturi beroperasi sebagai diffuser dan menciptakan
tekanan rendah di belakang rotor sehingga mempercepat aliran ke saluran. Daya dari
rotor diambil oleh cairan hidrolik tekanan tinggi dan dipercepat ke sebuah turbin
standar dan generator. Lunar Energi menyatakan bahwa RTT2000 menghasilkan
output 2 MW dengan kecepatan aliran pasang surut 3,0 m/s yang melalui rotor dengan
diameter 32 m dan berat 2.500 ton.
Awalnya, Lunar Energi telah menyelesaikan model matematika dan simulasi
komputasi fluida dinamis (CFD) dan 1/20 skala pengujian tangki derek. Kerja CFD
dan pengujian tangki dikatakan telah menunjukkan efisiensi turbin lebih dari 49%,
dengan efisiensi keseluruhan sekitar 40%. Biaya modal awal dari RTT2000
diperkirakan oleh Lunar Energy sekitar £ 1,6 – 2,0 juta, namun diharapkan dapat
berkurang dengan Learning by Doing (LBD) dan pengurangan skala biaya yang lebih
besar (LSCR). Biaya pemeliharaan akan tergantung pada penggalian “cassette” dari
pusat unit ke permukaan yang mengandung rotor dan semua bergerak dengan
komponen listrik.
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.17. Lunar Energy Turbine (Sumber : Hardisty, 2009)
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.18. Simulasi pembangkit listrik di selat Messina (Sumber : Ponte di
Archimede, 2008 dalam Hardisty, 2009)
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.20. Perbandingan antara lift dari lift H dan airfoil klasik (Ponte di
Archimede, 2008 dalam Hardisty, 2009)
Rotor terhubung melalui 90 : 1 gear box ke brushless, tiga fase, empat pole
generator. Tim pengembangan mengukur efisiensi perangkat keseluruhan yaitu 23%
sesuai dengan definisi yang diberikan oleh Persamaan (2.8) :
(2.8)
Pada Gambar (2.20) menunjukkan hasil untuk koefisien lift yang dihasilkan
oleh bagian aerofoil yang berbeda dalam uji laboratorium di berbagai sudut datang.
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pasang, pasang ekuinoksnya, air dangkal dan efek diurnal. STEM menggunakan enam
4 komponen harmonik pasang surut yaitu :
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6.1. Tampilan Pada STEM
Gambar 2.21 ini merupakan tampilan layar depan (sheet front) pada program
STEM.
Untuk mencari kecepatan arus pada saat pasang (Vs) diasumsikan kecepatan
arus laut (V) dikali dengan 80% dan kecepatan arus pada saat surut (Vn)
diasumsikan kecepatan arus (V) dikali dengan 20%, maka:
Vs = 4,16 x 80% (2.9)
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Vn = 4,16 x 20% (2.10)
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (2.11)
M M max x ) (2.12)
S (2.13)
S S max x ) (2.14)
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai K dapat diuraikan dengan rumus:
K = 0,5 x Fzu x (M max + S max) (2.16)
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
{ = 2 x SUM (O12 : O4398)/1000} (2.19)
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
maka untuk mencari faktor kapasitas (Cp) pada daya perangkat, dapat kita
hitung dengan rumus:
Cp = (2.20)
An = (2.21)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (2.22)
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah kelima, untuk mencari biaya tahunannya (annual costs / output),
yaitu jika nilai daya keluaran (Po) lebih kecil dari 10, maka nilai daya
keluarannya adalah infinite, sebaliknya jika nilai daya keluarannya (Po) lebih
besar dari 10, maka dapat dihitung dengan persamaan:
(2.25)
(2.26)
di mana :
CC = Capital Cost (Rp)
= Capital Recovery Factor (desimal)
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2.27)
(2.28)
Dengan :
= Capital Recovery Factor (desimal)
i = Suku Bunga / interest (%)
n = Umur Pembangkit (tahun) / Plant Life (year)
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Memakai peralatan elektromekanis yang tidak begitu memerlukan perawatan
yang dapat dinilai dari penawaran pabrik mesin.
4. Untuk membersihkan saringan, membuang lumpur dan lain sebagainya
dipakai tenaga dari penduduk desa secara periodik.
5. Besarnya kWh yang dibangkitkan berbanding lurus dengan jumlah kWh
terpakai.
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODE PENELITIAN
Pantai Sekupang adalah satu diantara empat pelabuhan yang berada di Pulau
Batam yang dipergunakan untuk transit minyak bumi dan barang – barang
perdagangan. Sekitar alur Pelabuhan Sekupang terdapat karang - karang.
Kedangkalan ditandai dengan pelampung - pelampung, rambu - rambusertapipa -
pipabesi.
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1. PelabuhanSekupang, Batamhasilpencitraan Google Earth
Di dalam daftar pasang surut Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL tahun 2013, posisi
geografisnya terletak pada titik koordinat 01° 41‘14”U dan 101° 27’42”T, memiliki sifat
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pasang surut campuran, yang condong ke harian ganda (mixed semidiurnal) dengan
kecepatan arus maksimum tercatat sebesar 2,5 - 3 knot dipermukaan dengan arah 031°.
Keadaan pantai sekitar pelabuhan Dumai landau dan berawa-rawa, sulit dikenal
darijauh. Alur masuk pelabuhan Dumai melalui Selat Bengkalis dan Selat Rupat, yang
ditandai dengan pelampungan-pelampungan dan rambu-rambu Suar. Kedalaman terkecilnya
yaitu 4 meter. Tempat berlabuh dipelabuhan Dumai luas sekali dan terlindungi dengan dasar
lautnya lumpur.
b. Data Sekunder
Data tambahan dalam penulisan tugas akhir ini seperti data spesifikasi
turbin yang dipilih diperoleh dari literature buku, jurnal, artikel
maupun data dari internet.
3. Menganalisa Data
Dari data-data yang didapatkan akan dilakukan analisa data untuk
perencanaan pembangkit listrik tenaga arus laut yaitu dari segi kecepatan arus
laut dan tipe pasang surut di lokasi yang berpotensial, analisis turbin dan
identifikasi lokasi:
a. Analisa Hidro Ekonomi
Menurut Soeharto (2002), pengkajian kelayakan suatu usulan proyek
bertujuan untuk mempelajari usulan tersebut dari segala segi profesional
agar setelah usulan proyek tersebut diterima dan dilaksanakan, betul-betul
dapat mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan, jangan sampai
terjadi setelah proyek selesai dibangun dan dioperasikan, ternyata hasilnya
jauh dari harapan. Pembangunan proyek industri, apalagi yang berskala
besar memerlukan dana dan upaya lain yang juga besar, sehingga cukup
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian serta pengkajian yang seksama dan sistematis
sebelum terlanjur menanam modal untuk implementasi.
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Analisa Kecepatan Arus Laut
Maksud dan tujuan dari analisa kecepatan arus laut ini untuk mendapatkan
lokasi yang berpotensial di kawasan pesisir pulau Sumatera berdasarkan
syarat kelayakan teknologi tidal turbine menurut Daud (2006 dalam
Surinati, 2007) yaitusekitar 3,6 dan 4,9 knot (4 dan 5 km/jam).
c. Analisis Turbin
Maksud dan tujuan dari analisa turbin ini untuk mendapatkan jenis turbin
yang sesuai berdasarkan spesifikasi dan keadaan topografi lokasi yang
berpotensial di kawasanpesisirpulau Sumatera.
d. Identifikasi Lokasi
Maksud dan tujuan dari identifikasi lokasi ini untuk mengetahui
kedalaman laut di lokasi yang berpotensial di kawasan pesisir pulau
Sumatera dengan menggunakan peta batimetri.
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4 Diagram Alir Pengolahan Data
MULAI
INPUT
DATA
P = 0,5 x 𝜌 x A x 𝑉
NO YES
PO>0
NO
PROFIT > 0
SELESAI
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
ANALISA PEMBAHASAN
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2 Penggunaan Program STEM pada Beberapa Lokasi Pantai Timur Sumatera
4.2.1 Sekupang
Gambar 4.1 merupakan tampilan layar depan (sheet front) pada program
STEM, dimana ditunjukkan data dan hasil untuk wilayah Sekupang yang telah tertera
sebagai berikut:
Gambar 4.1 Tampilan layar awal pada program STEM untuk wilayah Sekupang
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
V = 4,16 knot
Untuk mencari kecepatan arus pada saat pasang (Vs) diasumsikan kecepatan
arus laut (V) dikali dengan 80% dan kecepatan arus pada saat surut (Vn)
diasumsikan kecepatan arus (V) dikali dengan 20%, maka:
Vs = 4,16 x 80% = 3,2 knot = 1,63 m/dtk
Vn = 4,16 x 20% = 0,8 knot = 0,41 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (4.1)
= = 1,02 m/dtk
Setelah kita mendapatkan nilai maksimumnya, maka kita dapat
menghitung nilai M dengan rumus:
M M max x ) (4.2)
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah menyelesaikan langkah diatas, selanjutnya menghitung nilai
S . Untuk mendapatkan nilai S terlebih dahulu harus mencari
nilai maksimumnya, yaitu:
S (4.3)
–
= = 0,61 m/dtk
S S max x ) (4.4)
K = 0,05 x M (4.5)
= 0,05 x 1,02 m/dtk = 0,051 m/dtk
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
{ = MAX (O12 : O4398)} = 181 kW (4.8)
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Gambar 4.2 dibawah merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM
untuk wilayah Sekupang.
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 226 MWh/tahun untuk
untuk masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po
keseluruhannya adalah 2.261 MW/tahun. Maka untuk mencari factor
kapasitas (Cp) pada daya perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
= = 0,03
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah keempat, untuk menguraikan biaya tahunan (annual costs), dapat
diketahui nilai suku bunganya yaitu 5% dan menurunnya nilai selama 20
tahun. Untuk mencari nilai anuitas (An) dapat dihitung dengan rumus:
An = = 0,080 (4.11)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.12)
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Maka total biaya tahunannya adalah £ 1.504.000.
(4.15)
4.2.2 Dumai
Dalam daftar pasang surut Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL tahun 2013, posisi
geografisnya terletak pada titik koordinat 01° 41‘14”U dan 101° 27’42”T, memiliki sifat
pasang surut campuran, yang condong ke harian ganda (mixed semidiurnal) dengan
kecepatan arus maksimum tercatat sebesar 2,5 - 3 knot dipermukaan dengan arah 031°.
Gambar 4.4 merupakan tampilan layar depan (sheet front) pada program STEM,
dimana ditunjukkan data dan hasil untuk wilayah Dumai yang telah tertera sebagai berikut:
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.4 Tampilan layar awal pada program STEM
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (4.16)
= = 0,77 m/dtk
M M max x ) (4.17)
–
= = 0,46 m/dtk
S S max x ) (4.19)
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
= 0,46 – (0,46 x ) = 0,46 m/dtk
K = 0,05 x M (4.20)
= 0,05 x 0,77 = 0,04 m/dtk
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Gambar 4.5 dibawah merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM
untuk wilayah Dumai.
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.5 tampilan sheet calculate pada program STEM
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 58 MWh/tahun untuk untuk
masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po keseluruhannya
adalah 580 MW/tahun. Maka untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya
perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
= = 0,01
An = = 0,080 (4.26)
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.27)
(4.30)
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah menguraikan semua perhitungan dari langkah pertama sampai dengan
langkah kelima, maka kita dapat melihat hasil grafik pada sheet 4, yaitu sheet defant
graphs. Grafik pada Gambar 4.6 dibawah mengilustrasikan informasi dari STEM
tentang tentang kecepatan arus (m/dtk) dan waktu dalam jam.
52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.7 Aransas Pass,Texas hasil pencitraan Google Earth
53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 2,2 knot = 1,63 m/dtk
Vs = 0,8 knot = 0,41 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (4.31)
= = 0,77 m/dtk
M M max x ) (4.32)
–
= = 0,36 m/dtk
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah didapat nilai S maksimumnya, maka kita dapat menghitung
nilai S nya dengan rumus:
S S max x ) (4.34)
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.9 dibawah merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM
untuk wilayah Aransas.
= = 0,00353
An = = 0,080 (4.41)
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.42)
(4.45)
57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
= = £ 4,802/kWh ≈ $ 6,291/kWh ≈ Rp 82.602/kWh
58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.11 Baltimore Harbour Approach, Maryland hasil pencitraan Google
Earth
59
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perhitungan untuk daya dan biaya tersebut diatas diuraikan secara lengkap
dibawah ini:
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 1,2 knot = 0,61 m/dtk
Vs = 0,4 knot = 0,20 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (4.46)
= = 0,41 m/dtk
M M max x ) (4.47)
60
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah menyelesaikan langkah diatas, selanjutnya menghitung nilai
S . Untuk mendapatkan nilai S terlebih dahulu harus mencari
nilai maksimumnya, yaitu:
S (4.48)
–
= = 0,20 m/dtk
S S max x ) (4.49)
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Gambar 4.13 merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM untuk
wilayah Baltimore.
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 0 MWh/tahun untuk untuk
masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po keseluruhannya
adalah MW/tahun. Maka untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya
perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
= =0
62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah keempat, untuk menguraikan biaya tahunan (annual costs), dapat
diketahui nilai suku bunganya yaitu 5% dan menurunnya nilai selama 20
tahun. Untuk mencari nilai anuitas (An) dapat dihitung dengan rumus:
An = = 0,080 (4.56)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.57)
63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah kelima, untuk mencari biaya tahunannya (annual costs/output), yaitu
jika nilai daya keluaran (Po) lebih kecil dari 10, maka nilai daya keluarannya
adalah infinite, sebaliknya jika nilai daya keluarannya (Po) lebih besar dari
10, maka dapat diketahui pada perhitungan ini power outputnya adalah 0.
Maka, biaya tahunannya (annual costs/output) diketahui adalah infinite.
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3.3 Bay of Fundy Entrance
Teluk Fundy adalah teluk yang terletak di pantai bagian timur Kanada, yang
mempunyai luas sebesar 270 km². Teluk Fundy membentang dari pantai utara Maine
ke Kanada antara New Brunswick dan Nova Scotia.
Pasang surut air laut di Fundy ini adalah yang paling tinggi di dunia dengan
selisih 16,2 km². Sebanyak 100 juta kubik air laut mengalir masuk dan keluar ke
dalam teluk ini setiap terjadi pasang surut dalam rentang waktu sekitar 6 jam.
Gambar 4.15 merupakan peta udara hasil pencitraan Google Earth wilayah
teluk Fundy yang berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut.
Gambar 4.15 Bay of Fundy Entrance (Grand Manan Channel) hasil pencitraan Google
Earth
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.16 Tampilan layar awal pada program STEM
Perhitungan untuk daya dan biaya tersebut diatas diuraikan secara lengkap
dibawah ini:
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 3,4 knot = 1,73 m/dtk
Vs = 1,9 knot = 0,97 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M (4.60)
= = 1,35 m/dtk
M M max x ) (4.61)
–
= = 0,38 m/dtk
S S max x ) (4.63)
67
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Gambar 4.17 merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM untuk
wilayah Fundy.
68
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah ketiga, untuk mencari faktor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 359 MWh/tahun untuk
untuk masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po
keseluruhannya adalah 3.590 MW/tahun. Maka untuk mencari factor
kapasitas (Cp) pada daya perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
= = 0,04
Langkah keempat, untuk menguraikan biaya tahunan (annual costs), dapat
diketahui nilai suku bunganya yaitu 5% dan menurunnya nilai selama 20
tahun. Untuk mencari nilai anuitas (An) dapat dihitung dengan rumus:
An = = 0,080 (4.70)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.71)
69
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jadi total biaya tahunannya yaitu:
(4.74)
70
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4.1 The Humber (SN017A)
Humber Estuary di pantai timur Inggris ditunjukkan pada Gambar 4.19.
Output listrik standar tahunan yang dihasilkan dalam perangkat lunak STEM untuk
Stasiun ini adalah 1.659 MWh/tahun, dan biaya listrik yang sesuai adalah £
0,091kW/h.
Gambar 4.19 merupakan peta udara hasil pencitraan Google Earth wilayah
Humber yang berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut.
71
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.20 Tampilan layar awal pada program STEM
Perhitungan untuk daya dan biaya tersebut diatas diuraikan secara lengkap
dibawah ini:
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 5 knot = 2,55 m/dtk
Vs = 3,8 knot = 1,94 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
72
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M (4.75)
= = 2,24 m/dtk
M M max x ) (4.76)
–
= = 0,31 m/dtk
S S max x ) (4.78)
K = 0,05 x M (4.79)
= 0,05 x 2,24 m/dtk = 0,11 m/dtk
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Berikut merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM untuk wilayah
Humber.
74
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.21 tampilan sheet calculate pada program STEM
Langkah ketiga, untuk mencari faktor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 1.659 MWh/tahun untuk
untuk masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po
keseluruhannya adalah 16.590 MW/tahun. Maka untuk mencari factor
kapasitas (Cp) pada daya perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
= = 0,19
An = = 0,080 (4.85)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.86)
75
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
O&M = Cp x £ 1.000.000 (4.87)
= 0,03 x £ 1.000.000
= £ 30.000 ≈ $ 39.531 ≈ Rp 517.618.750
Maka total biaya operasi dan pemeliharaannya adalah £ 300.000
76
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.22 Grafik kecepatan arus (m/dtk) wilayah Humber
77
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.24 merupakan tampilan layar depan (sheet front) pada program STEM,
dimana ditunjukkan data dan hasil untuk wilayah Severn yang telah tertera sebagai berikut:
Perhitungan untuk daya dan biaya tersebut diatas diuraikan secara lengkap
dibawah ini:
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 4,6 knot = 2,35 m/dtk
Vs = 2,4 knot = 1,22 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (4.90)
= = 1,79 m/dtk
M M max x ) (4.91)
S (4.92)
–
= = 0,56 m/dtk
S S max x ) (4.93)
K = 0,05 x M (4.94)
= 0,05 x 1,79 m/dtk = 0,09 m/dtk
79
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai K dapat diuraikan dengan rumus:
K = 0,5 x Fzu x (M max + S max) (4.95)
= 0,5 x 0,00 x (1,79 m/dtk + 0,56 m/dtk) = 0
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Berikut merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM untuk wilayah
Severn.
80
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 963 MWh/tahun untuk
untuk masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po
keseluruhannya adalah 9.630 MW/tahun. Maka untuk mencari factor
kapasitas (Cp) pada daya perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
= = 0,11 m/dtk
Langkah keempat, untuk menguraikan biaya tahunan (annual costs), dapat
diketahui nilai suku bunganya yaitu 5% dan menurunnya nilai selama 20
tahun. Untuk mencari nilai anuitas (An) dapat dihitung dengan rumus:
An = = 0,080 (4.100)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.101)
81
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
= £ 30.000 ≈ $ 39.531 ≈ Rp 517.618.750
Maka total biaya operasi dan pemeliharaannya adalah £ 300.000
(4.104)
82
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3.3 The Mersey (SN045N)
Muara Mersey di Inggris utara-barat ini ditunjukkan pada Gambar 4.27.
Output listrik standar tahunan yang dihasilkan dalam perangkat lunak STEM untuk
Stasiun ini adalah 1.042 MWh/tahun, dan biaya listrik yang sesuai adalah £ 0,144
kW/h.
Gambar 4.27 merupakan peta udara hasil pencitraan Google Earth wilayah
Mersey yang berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut.
83
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.28 Tampilan layar awal pada program STEM
Perhitungan untuk daya dan biaya tersebut diatas diuraikan secara lengkap
dibawah ini:
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 4,7 knot = 2,4 m/dtk
Vs = 2,5 knot = 1,28 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (4.105)
= = 1,79 m/dtk
M M max x ) (4.106)
84
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah menyelesaikan langkah diatas, selanjutnya menghitung nilai
S . Untuk mendapatkan nilai S terlebih dahulu harus mencari
nilai maksimumnya, yaitu:
S (4.107)
–
= = 0,56 m/dtk
S S max x ) (4.108)
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
85
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Gambar 4.29 merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM untuk
wilayah Mersey.
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 1.042 MWh/tahun untuk
untuk masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po
keseluruhannya adalah 10.420 MW/tahun. Maka untuk mencari factor
kapasitas (Cp) pada daya perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
= = 0,12
86
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah keempat, untuk menguraikan biaya tahunan (annual costs), dapat
diketahui nilai suku bunganya yaitu 5% dan menurunnya nilai selama 20
tahun. Untuk mencari nilai anuitas (An) dapat dihitung dengan rumus:
An = = 0,080 (4.115)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.116)
87
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah kelima, untuk mencari biaya tahunannya (annual costs / output),
yaitu jika nilai daya keluaran (Po) lebih kecil dari 10, maka nilai daya
keluarannya adalah infinite, sebaliknya jika nilai daya keluarannya (Po) lebih
besar dari 10, maka dapat dihitung dengan persamaan:
(4.119)
88
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.5 STEM Rest of The World
4.5.1 Barents Sea (SN104D)
Laut Barents terletak di dekat utara Norwegia dan Semenanjung Kola. Gambar
4.31 merupakan peta udara hasil pencitraan Google Earth wilayah laut Barents yang
berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut.
89
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perhitungan untuk daya dan biaya tersebut diatas diuraikan secara lengkap
dibawah ini:
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 3,3 knot = 1,68 m/dtk
Vs = 1,9 knot = 0,97 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (4.120)
= = 1,33 m/dtk
M M max x ) (4.121)
90
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah menyelesaikan langkah di atas, selanjutnya menghitung nilai
S . Untuk mendapatkan nilai S terlebih dahulu harus mencari
nilai maksimumnya, yaitu:
S (4.122)
–
= = 0,36 m/dtk
S S max x ) (4.123)
K = 0,05 x M (4.124)
= 0,05 x 1,33 m/dtk = 0,07 m/dtk
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
91
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
{ = MAX (O12 : O4398)} = 203 kW (4.127)
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Gambar 4.33 merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM untuk
wilayah laut Barents.
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 328 MWh/tahun untuk
untuk masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po
keseluruhannya adalah 3.280 MW/tahun. Maka untuk mencari factor
kapasitas (Cp) pada daya perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
92
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
= = 0,04
An = = 0,080 (4.130)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.131)
93
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Maka total biaya tahunannya adalah £ 1.504.000.
(4.134)
94
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.35 merupakan peta udara hasil pencitraan Google Earth wilayah
Samudera Hindia barat yang berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut.
Perhitungan untuk daya dan biaya tersebut diatas diuraikan secara lengkap
dibawah ini:
95
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 1,00 knot = 0,5144 m/dtk
Vs = 0,40 knot = 0,20 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
M (4.135)
= = 0,36 m/dtk
M M max x ) (4.136)
96
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah menyelesaikan langkah diatas, selanjutnya menghitung nilai
S . Untuk mendapatkan nilai S terlebih dahulu harus mencari
nilai maksimumnya, yaitu:
S (4.137)
–
= = 0,51 m/dtk
S S max x ) (4.138)
K = 0,05 x M (4.139)
= 0,05 x 0,18 m/dtk = 0,01 m/dtk
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
97
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
{ = MAX (O12 : O4398)} = 0 kW (4.142)
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Gambar 4.37 merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM untuk
wilayah Samudera Hindia bagian barat.
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 0 MWh/tahun untuk untuk
masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po keseluruhannya
adalah 0 MW/tahun. Maka untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya
perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
98
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
= =0
An = = 0,080 (4.145)
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.146)
99
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Maka total biaya tahunannya adalah £ 1.504.000.
100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.5.3 Indonesia and the Java Sea
Laut Jawa adalah perairan dangkal dengan luas 310.000 km² di antara Pulau
Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Arus pasang surut terkuat untuk wilayah
laut Jawa yang terdaftar oleh program STEM yang telah ada, terjadi di selat antara
Laut Jawa dan Laut Timor, tepatnya di pantai timur Pulau Bali.
Gambar 4.3 merupakan peta udara hasil pencitraan Google Earth wilayah
Samudera Hindia barat yang berpotensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut.
101
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.40 Tampilan layar awal pada program STEM
Perhitungan untuk daya dan biaya tersebut diatas diuraikan secara lengkap
dibawah ini:
Untuk data yang telah diketahui, yaitu:
Vr = 3 m/dtk
Efisiensi = 45%
Luas area = 165
Diameter turbin = 15 m
Kedalaman air minimal = 25 m
Vn = 5,6 knot = 2,84 m/dtk
Vs = 2,7 knot = 1,38 m/dtk
Langkah pertama, untuk biaya modal (capital costs) dapat dilihat pada sheet
pertama (front) pada STEM, yaitu:
Biaya perangkat = £ 1.000.000 ≈ $ 1.318.099 ≈ Rp 17.215.315.509.
Jumlah perangkat yaitu 10 unit, maka total biaya perangkatnya adalah £
10.000.000. Untuk biaya penyediaan lokasi (site specific) yaitu sebesar £
5.000.000, maka total biaya keseluruhannya adalah:
£ 15.000.000 ≈ $ 19.771.490 ≈ Rp 258.229.732.639.
Langkah kedua,untuk mencari acuan daya (power parameters), maka kita
harus menghitung:
102
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai M , terlebih dahulu kita harus mencari nilai
maksimumnya, yaitu:
M (4.149)
= = 2,12 m/dtk
M M max x ) (4.150)
S (4.151)
–
= = 0,74 m/dtk
S S max x ) (4.152)
K = 0,05 x M (4.153)
= 0,05 x 0,53 m/dtk = 0,03 m/dtk
103
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai K dapat diuraikan dengan rumus:
K = 0,5 x Fzu x (M max + S max) (4.154)
= 0,5 x 2,25 x (2,12 m/dtk + 0,74 m/dtk) = 3,21
Untuk mencari nilai mean power (Mp) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu rata-rata nilai pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya maksimal (Pmax) dapat kita lihat di sheet
calculate pada STEM, yaitu nilai tertinggi pada kolom power max at
installed kw O12 – O4398 dengan rumus excel yaitu:
Untuk mencari nilai daya keluar (Po) dapat kita lihat di sheet calculate
pada STEM, yaitu dengan rumus excel:
Gambar 4.41 merupakan tampilan sheet calculate pada program STEM untuk
wilayah laut Jawa.
104
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.41 tampilan sheet calculate pada program STEM
Langkah ketiga, untuk mencari factor kapasitas (Cp) pada daya perangkat,
telah kita ketahui milai daya keluaran (Po) adalah 4.545 MWh/tahun untuk
untuk masing-masing perangkat dari 10 perangkat. Jadi total Po
keseluruhannya adalah 45.450 MW/tahun. Maka untuk mencari factor
kapasitas (Cp) pada daya perangkat, dapat kita hitung dengan rumus:
= = 0,52
An = = 0,080 (4.159)
105
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mencari nilai biaya modal tahunan (Ac), dapat dihitung dengan
rumus:
Ac = (4.160)
(4.163)
106
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah menguraikan semua perhitungan dari langkah pertama sampai dengan
langkah kelima, maka kita dapat melihat hasil grafik pada sheet 4, yaitu sheet defant
graphs. Grafik pada Gambar 4.42 mengilustrasikan informasi dari STEM tentang
tentang kecepatan arus (m/dtk) dan waktu dalam jam.
Gambar 4.42 Grafik kecepatan arus (m/dtk) wilayah Laut Jawa dan Bali
107
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil tinjauan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan syarat kelayakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga
arus laut, maka didapat 2 tempat yang berpotensi yang ditentukan. Kedua
tempat itu adalah Pelabuhan Sekupang (4,16 knot) dan Pelabuhan Dumai (3
knot).
2. Daerah Sekupang dan Dumai memiliki potensi kandungan energy dengan
perkiraan energy yang dihasilkan setiap tahunnya sebesar 226 MWh untuk
Sekupang dan untuk Dumai sebesar 58 MWh.
3. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh perkiraan biaya investasi yang
dibutuhkan untuk merealisasikan PLTAL Sekupang dan Dumai kurang lebih
sebesar Rp 258.230.000.000,00 dengan tarif listrik yang dijual sebesar Rp
11.439/kWh untuk Sekupang dan Rp 44.655/kWh untuk Dumai. Hasil analisa
studi menunjukkan bahwa nilai Pay Back Periode = 99,88 tahun (tidak layak)
untuk Sekupang dan Dumai dengan nilai Pay Back Periode = 99,7 tahun
(tidak layak). Hal ini berarti PLTAL Sekupang dan Dumai tidak layak
direkomendasikan untuk direalisasikan.
Tabel 5.1. Perkiraan potensi dan profit pembangkit tenaga arus laut yang telah tertera
pada program STEM
108
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Mersey 1.042 1.504.000 0,144
7. Laut Barents 328 1.504.000 0,458
8. Samudera Hindia Barat 0 1.504.000 0 Tidak
memenuhi
9. Laut Jawa 4.545 1.504.000 0,033
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jika nilai daya keluaran (Po) lebih kecil dari
10, maka nilai daya keluarannya adalah infinite, atau sama dengan tidak memenuhi.
Maka, nilai biaya tahunan (annual costs/output) untuk Baltimore dan Samudera
Hindia Barat tidak dapat dihitung.
Tabel 5.2. Perkiraan potensi dan profit pembangkit tenaga arus laut pada lokasi studi
dengan menggunakan program STEM
109
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11. Samudera Hindia 0 1.504.000 0 Tidak
memenuhi
Barat
Dari tabel 5.3 dapat kita lihat bahwa Sekupang ada pada urutan ke 7 dengan
potensi 226 MWh/tahun dan Dumai ada pada urutan ke 8 dengan potensi 58
MWh/tahun. Maka semakin besar potensi yang dihasilkan, semakin kecil pula nilai
biaya tahunan (annual costs/output).
110
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2 Saran
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendukung desain dan keberhasilan dari
perencanaan PLTAL Sekupang antara lain:
1. Di Indonesia perlu adanya pengumpulan data kecepatan arus laut dan pasang
surut air laut dalam jangka waktu 19 tahun untuk mengetahui MHWL dan
MLWL yang tepat.
2. Perlu adanya kajian nilai ekonomis yang lebih mendalam terhadap penerapan
pembangkit listrik tenaga arus laut ditinjau dari segi nilai investasi,
pengembalian modal investasi dan energi yang dihasilkan.
3. Dalam penelitian ini, belum melibatkan perhitungan struktur secara mendetail
sehingga perlu direncanakan struktur yang tepat agar dapat menerapkan
pembangkit listrik tenaga arus laut yang ekonomis.
4. Pemanfaatan arus laut sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut merupakan
salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperhitungkan besarnya
potensi energi listrik yang dapat dibangkitkan oleh pembangkit listrik tenaga
arus laut. Untuk itu, perlu adanya penerapan metode lain agar dapat diperoleh
perbandingan besarnya energi yang dihasilkan.
5. Disarankan kepada pemerintahan Indonesia 2014 s/d 2019 yang baru ini
memberikan fokus penelitian tentang energi terbarukan (renewable energy)
yang salah satunya adalah energi dari arus laut. Energi ini nantinya dapat
menggantikan penggunaan bahan bakar minyak dan gas.
111
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Adcock, A.A.T. 2015. Predictability and Temporal Variation of Tidal Stream
Power, Oxford Tidal Energy Workshop 23-24 March 2015, Oxford,
UK.
Aziz, A. 2010. Studi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga Arus laut di selat
Alas Kabupaten Lombok, NTB. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Jurusan Teknik Elektro.
Hadi, S. 2014. Energi Listrik Alternatif Berbasis Arus Laut Indonesia. “Triton
Magz” edisi 2014 (Majalah Himpunan Mahasiswa Oseanografi ITB).
Hardisty, J. 2012. The Tidal Stream Power Curve: A Case Study, Energy and
Power Engineering, 2012, 4, 132-136
Shapiro, G.I. 2011. Effect of Tidal Stream Power Generation on the Region-Wide
Circulation in a Shallow Sea. Ocean Sci., 7, 165-174, 2011.
Surinati, D. 2007. Pasang Surut dan Energinya. Oseana, Volume XXXII, Nomor
1, Tahun 2007: 15-22 (ISSN: 0216-1877).
112
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA