2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11496
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 140402067
MCB atau yang lebih dikenal dengan CB (Circuit Breaker) merupakan salah
satu jenis proteksi yang digunakan pada rumah untuk mengamankan kondisi saat
terjadi arus lebih, dimana arus lebih dapat terjadi karena beban lebih dan atau
hubung singkat. Pada pengaplikasiannya, jika MCB trip, maka untuk
menghidupkannya adalah dengan cara membalikkan klep mcb ke posisi ON
secara manual. Untuk memudahkan manusia dalam kondisi seperti ini, maka
Tugas Akhir ini membuat suatu Rancang Bangun MCB untuk memonitoring
besaran arus yang terdeteksi, dan otomatis mengirim sms yang menandakan
sedang terjadi trip, dan secara otomatis menghidupkan MCB ketik diberi perintah
ON.
Rancang Bangun MCB ini memakai Modul Arduino Uno, Sensor Arus CT
ACS 712 0A-30 A dan dihubungkan ke Relay dan Modul GSM SIM 800L.
Apabila arus melebihi 3A , maka relay pada modul rancang bangun mcb akan trip,
dimana waktu rata-rata sampai kondisi trip ialah 1.49 s.
Kata Kunci : MCB (Miniature Circuit Breaker), Relay, Sensor CT ACS 712,
Modul GSM SIM 800L, Arduino Uno.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan bagian kurikulum yang harus
diselesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana
Strata Satu di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :
Penulis mengetahui bahwa suksesnya pengerjaan Tugas Akhir ini adalah berkat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, yaitu :
Penulis
NIM. 140402067
ABSTRAK……………………………………………………………...…… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
5.1 Kesimpulan………………………………………….……………….. 40
5.2 Saran………………………………………………...……………….. 40
Gambar 2.2 Skema Trip MCB Beban Lebih (Thermal Tripping) .............…. 6
Gambar 2.3 Skema Trip MCB Hubung Singkat (Short Circuit) ....................... 7
PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Bab ini berisi penjelasan tentang teori yang
berhubungan dengan sistem pengaman MCB, Sensor Arus beban lebih, dan
Komponen-komponen dalam sistem kerja alat.
BAB III METODE PENELITIAN, Bab ini memuat mengenai alat dan bahan
pengujian, rangkaian pengujian, langkah-langkah pengujian, serta komponen alat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, Bab ini memuat kesimpulan dari hasil
penelitian, dan saran untuk perkembangan penelitian berikutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Arus
Suatu sistem tenaga listrik perlu diberi sistem proteksi untuk melindungi
peralatan listrik dari kerusakan akibat adanya beban lebih atau terjadi hubung
singkat. Peralatan proteksi tersebut banyak jenisnya tergantung dengan kebutuhan
yang biasa digunakan baik pada perindustrian maupun pada perumahan, misalnya
sekering maupun Miniature Circuit Breaker (MCB).
MCB adalah Proteksi yang berfungsi untuk melindungi peralatan listrik dari
arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan hubung pendek (short
circuit) [6] . MCB merupakan perangkat yang tertutup dalam bahan selubung
insulasi yang mana MCB akan membuka rangkaian ketika mengalami fluktuasi
tegangan. Setelah itu perlu dinyalakan kembali (ON) setiap kali setelah memutus
suplai daya [5] .
Beban lebih adalah arus lebih yang terjadi pada rangkaian yang sehat atau
tidak mengalami gangguan [8] . Arus listrik dapat menyebabkan panas pada suatu
tahanan, meskipun arus listrik tersebut nilainya kecil. Apabila arus yang melewati
bimetal melebihi dari arus nominal MCB atau melebihi rating amperenya tersebut
menyebabkan bimetal akan menjadi melengkung, menyebabkan bimetal
menyentuh pemicu dan menarik komponen trip agar tidak kontak dengan terminal
atas dan bersamaan dengan itu tuas operasi/ toggle menjadi off. Gambar 2.2
menunjukkan pemutusan arus listrik yang disebabkan karena beban lebih
(overload).
Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui
Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas
tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak
MCB (Trip).
Arus hubung singkat adalah Arus yang akan mengalir jika terjadi hubungan
pendek antara konduktor-konduktor yang beraliran arus (fasa ke netral untuk
sistem fasa tunggal dan fasa ke fasa untuk sistem tiga fasa) [8]. Pemutusan
rangkaian dilakukan dengan cara sistem induksi elektromagnetik. Arus listrik
yang besar mengalir pada coil dalam waktu yang singkat akan menghasilkan
induksi magnet pada coil. Akibatnya induksi magnetik menggerakan inti pada
MCB untuk mendorong komponen trip sehingga kontak antara terminal atas
dengan terminal bawah akan terputus yang menyebabkan Miniature Circuit
Breaker menjadi off. Pada Gambar 2.3 diperlihtkan pemutusan arus listrik yang
disebabkan karena hubung singkat (short circuit).
Ketika gangguan hubung singkat terjadi, maka nilai arus yang melewati
MCB akan bertambah besar secara signifikan yang akan menghasilkan medan
magnet yang cukup besar. Medan magnet ini akan mendorong hammer trip,
hammer trip ini nantinya akan mendorong moving contact yang membuat kontak
akan terbuka.
2.4 Kapasitor
2.5 Dioda
Dioda (diode) adalah Komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda
sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada
umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan
idealnya, sebuah dioda akan melewatkan arus tak terhingga pada suatu arah dan
sama sekali tidak melewatkan arus pada arah sebaliknya [7] seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 2.6 .
2.7 Arduino
1 Mikrokontroller ATmega328
2 Operating Voltage 5V
3 Input Voltage 5 – 12 V
7 SRAM 2 kB
8 EEPROM 1 kB
Register Select
4 RS Input
RS = HIGH : untuk mengirim data
RS = LOW : untuk mengirim instruksi
Read/Write control bus
5 R/W Input
R/W = HIGH : mode untuk membaca data LCD
SIM 800L adalah modul SIM yang digunakan pada penelitian ini. Modul
SIM 800L GSM/GPRS adalah bagian yang berfungsi untuk berkomunikasi antara
pemantau utama dengan Handphone. Modul GSM akan mengirimkan peringatan
ke pemilik rumah ketika terjadi pemakaian arus berlebih berupa text sms yang
menginformasikan besaran arus yang mengalir,dan pemilik rumah juga dapat
mengirimkan perintah berupa putuskan kwh ke mikrokontroler dan
1. Quad-band 850/900/1800/1900MHz.
2. Terhubung dengan jaringan GSM global menggunakan 2G SIM
(Telkomsel, Indosat, Three).
3. Voice call dengan external 8 speaker dan electret microphone.
4. Kirim dan terima SMS.
5. Kirim dan terima GPRS data (TCP/IP, HTTP, etc.)
Sensor arus terdapat dua jenis yang bisa digunakan untuk mengukur nilai
arus, yaitu sensor arus ACS 712 (Allegro Current Sensor) dan sensor arus SCT
013. Kedua sensor tersebut mengukur arus pada kawat tetapi terdapat beberapa
perbedaaan keduanya terutama dari segi konstruksi [13] . Gambar dan pin
diagram Sensor CT ACS 712 dapat dilihat pada Gambar 2.11 .
Feature dan manfaat yang diberikan oleh sensor arus ACS712 sebagai
berikut :
Rendah noise
Bandwidth Perangkat diatur melalui FILTER pin baru waktu naik
5 mikrodetik keluaran dalam menanggapi arus masukan
Bandwith 80 kHz
Total output error 1,5% pada TA = 25 ° C
Tampak Kecil, low-profile paket SOIC8
1,2 MW resistansi konduktor internal
Isolasi tegangan 2,1 kVRMS minimum dari pin 1-4 ke pin 5-8
5.0 V, operasi catu daya tunggal
66-185 mV / A sensitivitas keluaran
Disederhanakan menjadi :
Berikut adalah tabel 2.3 menunjukkan tabel konfigurasi pin acs 712 .
METODOLOGI PENELITIAN
2. 1 unit Relay
Relay digunakan sebagai pengganti klep untuk trip dalam sistem mcb dapat
dlihat pada Gambar 3.2 .
Pada penelitian ini,ada beberapa hal yang menjadi variabel untuk diamati
dan dianalisa sebagai berikut :
Ketika relay trip, maka dengan otomatis dengan adanya Modul GSM SIM
800L, dapat memberikan informasi ke HP User bahwa sistem dalam kondisi mati
karena beban lebih. Apabila User mengirim balik sms ke sistem, maka dengan
otomatis sistem akan meng-ON kan relay dan kembali ke keadaan awal. Dapat
kita lihat pada Gambar 3.12 , yaitu rangkaian umum Arduino dan SIM 800L .
2. Pada Bagian output, hubungkan beban lampu pijar yang berkapasitas 100
watt mulai dari 1 buah, 2 buah, dan seterusnya bertambah, serta catat arus
nominalnya.
6. Apabila nominal arus melebihi 3 Ampere, maka Relay akan bekerja dan
trip.
7. Setelah trip, maka pengguna akan menerima sms dari sistem yang
mengatakan kondisi sedang terjadi trip karena arus lebih.
MULAI
Nilai Tidak
Arus >
Relay menutup (NC)
Ya
User Ya
mengirim
Tidak
SELESAI
Pada pengukuran beban lampu pijar 100 watt menggunakan clamp ampere
(tang ampere) , didapat faktor daya sebesar 0.96 ( rumus : ).
Berikut pada Tabel 4.1 ditunjukkan hasil pengujian pembacaan sensor arus
ACS712 yang digunakan.
Pada kondisi 1, beban yang diukur adalah 1 buah lampu dengan daya 100
watt, pada sensor ACS712 terukur arus sebesar 0.48 A, sedangkan hasil
pengukuran pada clamp ampere adalah 0.37 A. Dan begitu seterusnya dengan
bertambahnya beban.
- Beban 1 : =
= 22.91 %
- Beban 2 : =
= 5.61 %
- Beban 3 : =
= 5.18 %
= 5.00 %
- Beban 5 : =
= 3.96 %
- Beban 6 : =
= 2.89 %
- Beban 7 : =
= 4.41 %
Pada pengujian Beban lebih, digunakan alat- alat listrik rumah tangga
sebagai beban nyata sederhana yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Beban
yang digunakan antara lain 7 buah lampu pijar, setrika, dan charger laptop.
Dimana keadaan beban yang terpasang akan ditambah satu persatu untuk
menaikkan arus pada sistem,sehingga dalam kondisi arus diatas 3 Ampere, maka
relay akan trip dan ketika relay trip, maka kita juga dapat menghitung berapa lama
waktu delay ketika relay trip. Adapun Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengujian
beban lebih dan waktu trip MCB.
Jumlah Beban
Arus pada TRIP Waktu Trip
No Lampu Pijar
alat (A) (YA/TIDAK) (s)
(100 watt)
1 1 0.46 TIDAK -
2 2 0.83 TIDAK -
3 3 1.27 TIDAK -
4 4 1.74 TIDAK -
5 5 2.21 YA 1.96
6 6 2.74 YA 1.90
7 7 3.19 YA 1.77
7 lampu +
1 6.17 YA 0.94
Setrika
7 Lampu +
2 Setrika + 6.36 YA 0.82
Charger Laptop
Ketika arus cenderung tinggi, dipastikan bahwa beban sedang lebih dan
ditunjukkan dengan relay yang terdapat pada modul akan trip. Dari data diatas
terlihat bahwa ketika beban ke 6 (jumlah lampu pijar = 6), relay tidak trip karena
arus yang mengalir dan terdeteksi pada sensor adalah sebesar 2.74 A. Sedangkan
pada kondisi beban ke 7 (jumlah lampu pijar = 7), relay trip karena arus yang
mengalir sebesar 3.19 A. Hal ini disebabkan karena arus nominal melebihi arus
settingan yang dibuat diprogram yaitu sebesar 3A. Begitu juga ketika beban yang
ditambah yaitu setrika dan charger laptop akan menyebabkan arus semakin tinggi
dan relay trip dengan waktu yang singkat.
Pada akhir pengujian alat ini, output dari sistem antara lain adalah sms
sebagai bentuk informasi apakah dalam keadaan trip atau tidak. Modul GSM SIM
800L yang dihubungkan ke arduino, sensor arus, dan relay, akan mengirim sms ke
pengguna (pemilik rumah) ketika arus lebih dan trip, tentunya trip ketika arus
nominal melebihi 3 A. Dan apabila pengguna mengirim balik sms ke sistem, maka
secara otomatis sistem akan kembali ke posisi semula ON dan kembali
memonitoring arus yang mengalir pada sistem. Hasil pengujian SMS pada sistem
dapat dilihat pada Tabel 4.3 .
Arus SMS
No TRIP Keterangan
(A) (Masuk/Tidak)
Berikut Gambar 4.2 adalah tampilan layar LCD ketika beban 2.74 A (dibawah
3A) ,dan handphone sebagai penerima informasi tidak menerima SMS dari sistem.
Kesimpulan:
Dari data yang didapat, menunjukkan bahwa saat arus sebesar 3A, pengguna tidak
menerima pesan dari sistem, sedangkan saat posisi arus >3A, maka pengguna
Program pengisian (code loading) yang terpasang pada alat secara keseluruhan
dapat kita lihat pada bagian Lampiran .
5.1 Kesimpulan
1. Nilai pembacaan arus oleh sensor arus CT ACS712 pada sistem hampir
mendekati nilai pembacaan arus pada clamp ampere.
2. Relay bekerja dengan baik dalam memutus dan menyambung arus pada
sistem.
3. Waktu rata-rata sampai kondisi trip (off) adalah 1.49 s.
4. Sistem akan trip ketika arus melebihi dari 3A. Pada pengujian, sistem trip
ketika arus 3.19 A.
5. Pengguna akan menerima sms pemberitahuan apabila terjadi trip, dan jika
dikirim sms perintah ON, maka sistem akan kembali normal.
5.2 Saran
Dari penulisan Tugas Akhir ini ada beberapa saran yang diajukan penulis
untuk pengembangan selanjutnya antara lain sebagai berikut :
[1] I Ketut Darminta, I Gusti Putu Mastawan Eka Putra, I Nyoman Herdiana
Yusa, “Rancang Bangun Alat Monitoring Beban Lebih secara Otomatis
dengan SMS berbasis Mikrokontroler ATMEGA 328P,” Jurnal Logic
Vol. 16, No. 3, November 2016
[4] Azmi Wicaksono, Dimas Anton Asfani, I Made Yulistya Negara, “Desain
dan Implementasi Peralatan Deteksi Arcing Tegangan Rendah Berbasis
LabView” Jurnal Teknik ITS, Vol. 6, No. 1, 2017
[5] Chiranthan CV, Krishna Prasad M, Shreyas RY, ”Digital MCB,” IEEE
International Conference On Smart Technology for Smart Nation, 2017.
[7] BA, Michael Tooley, 2005, “Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi” .
Penerbit Erlangga. Jakarta
[9] Suryatmo, F, 2002, “Teknik Listrik Arus Searah”. Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta.
[12] Angger Dimas Bayu Sadewo, Edita Rosana Widasari, Adharul Muttaqin,
“Perancangan Pengendali Rumah Menggunakan Smartphone Android
dengan Konektivitas Bluetooth,” Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer, Vol.1, No.5, Mei 2017
[13] http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/view/889
#include <LiquidCrystal.h>
#include <GPRS_Shield_Arduino.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include <Wire.h>
#define PIN_TX 8
#define PIN_RX 7
const int rs = 9, en = 6, d4 = 5, d5 = 4, d6 = 3, d7 = 2;
char message[MESSAGE_LENGTH];
int messageIndex = 0;
char phone[16];
char datetime[24];
float current=0;
int relay = 13 ;
GPRS gprs(PIN_TX,PIN_RX,BAUDRATE);
int off = 0 ;
void setup()
Serial.begin(9600);
gprs.checkPowerUp();
while(!gprs.init()) {
delay(1000);
Serial.println("Initialization failed!");
if(gprs.sendSMS(PHONE_NUMBER,MESSAGE))
else {
lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0, 1);
delay(3000);
lcd.setCursor(11, 1);
lcd.print("ON");
void loop()
Serial.println (current);
CurrentSense();
messageIndex = gprs.isSMSunread();
{kalibrasi = 0 ;
if ( kalibrasi >= 3)
delay(1000);
lcd.setCursor(8, 0);
lcd.print(kalibrasi);
lcd.setCursor(14, 0);
lcd.print("A");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.setCursor(11, 1);
lcd.print("OFF");
digitalWrite (relay,HIGH);
delay (3000);
off = 1 ;
if (messageIndex > 0)
Serial.println(message);
digitalWrite (relay,LOW);
delay(1000);
lcd.setCursor(8, 0);
lcd.print(kalibrasi);
lcd.setCursor(14, 0);
lcd.print("A");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.setCursor(11, 1);
lcd.print("ON");
int messageIndex = 0;
off = 0;
if (off == 0)
lcd.clear ();
lcd.setCursor(8, 0);
lcd.print(kalibrasi);
lcd.setCursor(14, 0);
lcd.print("A");
lcd.setCursor(11, 1);
lcd.print("ON");
if (off == 1)
delay(1000);
lcd.clear ();
lcd.setCursor(8, 0);
lcd.print(kalibrasi);
lcd.setCursor(14, 0);
lcd.print("A");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.setCursor(11, 1);
lcd.print("OFF");
void CurrentSense()
++count;
prevMicros += sampleInterval;
rms=rms-0.10;
if (rms<0.20)
rms=0;
current=rms;