Anda di halaman 1dari 62

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Teknik Elektro Skripsi Sarjana

2018

Rancang Bangun Monitoring dan


Pemutus Arus Otomatis Menggunakan
SMS (GSM) pada MCB (Miniature
Circuit Breaker)

Sihombing, Monika Catharina


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11496
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI

RANCANG BANGUN MONITORING DAN PEMUTUS ARUS


OTOMATIS MENGGUNAKAN SMS (GSM) PADA MCB (MINIATURE
CIRCUIT BREAKER)

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan


pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro
Sub Konsentrasi Teknik Energi Listrik

Oleh :

MONIKA CATHARINA SIHOMBING

NIM : 140402067

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

MCB atau yang lebih dikenal dengan CB (Circuit Breaker) merupakan salah
satu jenis proteksi yang digunakan pada rumah untuk mengamankan kondisi saat
terjadi arus lebih, dimana arus lebih dapat terjadi karena beban lebih dan atau
hubung singkat. Pada pengaplikasiannya, jika MCB trip, maka untuk
menghidupkannya adalah dengan cara membalikkan klep mcb ke posisi ON
secara manual. Untuk memudahkan manusia dalam kondisi seperti ini, maka
Tugas Akhir ini membuat suatu Rancang Bangun MCB untuk memonitoring
besaran arus yang terdeteksi, dan otomatis mengirim sms yang menandakan
sedang terjadi trip, dan secara otomatis menghidupkan MCB ketik diberi perintah
ON.

Rancang Bangun MCB ini memakai Modul Arduino Uno, Sensor Arus CT
ACS 712 0A-30 A dan dihubungkan ke Relay dan Modul GSM SIM 800L.
Apabila arus melebihi 3A , maka relay pada modul rancang bangun mcb akan trip,
dimana waktu rata-rata sampai kondisi trip ialah 1.49 s.

Kata Kunci : MCB (Miniature Circuit Breaker), Relay, Sensor CT ACS 712,
Modul GSM SIM 800L, Arduino Uno.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan bagian kurikulum yang harus
diselesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana
Strata Satu di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :

“RANCANG BANGUN MONITORING DAN PEMUTUS ARUS


OTOMATIS MENGGUNAKAN SMS (GSM) PADA MCB (MINIATURE
CIRCUIT BREAKER) ”

Penulis mengetahui bahwa suksesnya pengerjaan Tugas Akhir ini adalah berkat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, yaitu :

1. Teruntuk keluarga saya, terutama kepada kedua orangtua saya, Bapakku


tercinta Tennis Sihombing, Mamakku tersayang Dora Manullang, Adik-
adikku Afta Maloney Sihombing dan Rosi Agape Sihombing yang telah
memberikan dukungan financial, motivasi, semangat, dan nasihat kepada
saya. Saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk Bapak, Mamak, dan
Kedua Adikku tercinta.
2. Bapak Ir .Syafruddin HS, M.Sc, Ph.D selaku Dosen Pembimbing penulis
yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Dr. Fahmi, S.T, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Departemen Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik.

Universitas Sumatera Utara


4. Bapak Ir. Arman Sani, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Tigor H Nasution, ST, MT dan Bapak Ferry Rahmat A. Bukit, ST,
MT selaku dosen penguji penulis yang banyak memberikan masukan dan
arahan selama proses Tugas Akhir ini.
6. Seluruh staf pengajar Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara
8. Saudara James Frederick Gultom yang selalu sabar menghadapi penulis
yang sering emosi karna kendala-kendala pada Tugas Akhir ini.
9. Pendeta Yanti Pakpahan selaku Pimpinan Jemaat di Gereja Methodist
Indonesia Kuantan Singingi Riau, yang selalu membawakan dalam doa
agar selama mengerjakan Tugas Akhir ini penulis lancar dan tidak ada
kendala.
10. Saudari Ernauli Silitonga, dan Lewi Asima Nainggolan selaku sahabat
kecil yang banyak memberikan hiburan melalui cerita keluh kesah
perkuliahan sehingga menjadi motivasi dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
11. Aigestini Romauli Sihombing, Yosephine Tarigan, Merlyn Gultom dan
Eva Yolanda Simatupang selaku sahabat penulis yang banyak
memberitahu tentang informasi seputar perkuliahan dan memberi masukan
kepada penulis selama dalam mengerjakan Tugas Akhir
12. Teman-teman stambuk 2014 yang sering berkumpul di Laboratorium
Sistem Tenaga yang telah banyak memberikan masukan, doa dan
semangat,dan hiburan selama pengerjaan Tugas Akhir ini.
13. Seluruh abang dan kakak senior serta adik-adik junior yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penyelesaian Tugas akhir ini.
14. Serta untuk semua yang telah mendukung penyelesaian Tugas Akhir ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis dangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bertujuan untuk
menyempurnakan dan memperkaya kajian Tugas Akhir ini.

Universitas Sumatera Utara


Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 28 September 2018

Penulis

Monika Catharina Sihombing

NIM. 140402067

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………...…… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………… v

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… . viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………….……. . 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 2

1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………… .. 2

1.4 Batasan Masalah …………………………………………………....... 3

1.5 Sistematika Penulisan ………………………................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….. 4

2.1 Arus ....................………………………….………...................... 4

2.2 Miniature Circuit Breaker ………………..................................... 4

2.2.1 Definisi MCB ................................................................... 4

2.2.2 Bagian-bagian MCB ............................................................ 5

2.2.3 Prinsip Kerja MCB ............................................................... 6

2.2.3.1 Prinsip Kerja MCB Saat Beban Lebih ......................... 6

2.2.3.2 Prinsip Kerja MCB Saat Hubung Singkat ..................... 7

2.3 Resistor ……….….……………………………........................... 8

2.4 Kapasitor…….…………….. .......................................................... 9

2.5 Dioda……………………………………………….. ..................... 10

Universitas Sumatera Utara


2.6 Relay ............................................................................................ 11

2.7 Arduino ........................................................................................... 11

2.7.1 Definisi Arduino .............................................................. 11

2.7.2 Arduino Uno .................................................................. 12

2.8 LCD (Liquid Crystal Display) ........................................................ 14

2.9 Modul GSM SIM 800L .................................................................. 15

2.10 Sensor CT ACS 712 ........................................................................ 17

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 19

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………… 19

3.1.1 Tempat Penelitian .............................................................. 19

3.1.2 Waktu Penelitian ................................................................ 19

3.2 Alat dan Bahan ......………………………………………………… 19

3.3 Variabel Yang Diamati ………………………………………… ... 24

3.4 Rangkaian Pengujian………………………………………………… 24

3.4.1 Rangkaian Arduino dan LCD ............................................... 24

3.4.2 Rangkaian Arduino dan Relay .............................................. 25

3.4.3 Rangkaian Arduino dan SIM 800L ....................................... 26

3.4.4 Rangkaian Arduino dan Sensor Arus .................................... 27

3.4.5 Rangkaian Sistem ................................................................ 28

3.5 Prosedur Percobaan .................................................................... ... 29

3.6 Diagram Alir Percobaan .................................................................... ... 30

Universitas Sumatera Utara


BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA ………………................... 31

4.1 Pengujian Pembacaan Sensor Arus …......……………………........... 31

4.2 Hasil Pengujian Beban Lebih ........................................................... ... 34

4.3 Hasil Pengujian SMS pada Sistem ..................................................... 36

4.4 Tampilan Alat Keseluruhan .............................................................. 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…...………………………………... .. 40

5.1 Kesimpulan………………………………………….……………….. 40

5.2 Saran………………………………………………...……………….. 40

DAFTAR PUSTAKA ………………...…...…………………………….. xi

LAMPIRAN .................................................................................................... xiii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian – bagian MCB ...................................................………..... 5

Gambar 2.2 Skema Trip MCB Beban Lebih (Thermal Tripping) .............…. 6

Gambar 2.3 Skema Trip MCB Hubung Singkat (Short Circuit) ....................... 7

Gambar 2.4 Gambar Resistor …………………………..............................…. 8

Gambar 2.5 Gambar Kapasitor ………..……………………………………. .9

Gambar 2.6 Gambar Dioda ...........................……………………………… 10

Gambar 2.7 Gambar Relay ……………………………………………….... 11

Gambar 2.8 Gambar Arduino Uno ………………………………………..... 12

Gambar 2.9 Gambar LCD……………………………………………......….. 14

Gambar 2.10 Gambar Modul GSM SIM 800L …………………......……….....16

Gambar 2.11 Gambar Sensor CT ACS 712 ..................................…………. 17

Gambar 3.1 LCD 16 x 2 ………………………………………................... 19

Gambar 3.2 Relay ……………………………...............………………… 20

Gambar 3.3 Sensor CT ACS 712 …………………………………............… 20

Gambar 3.4 Modul Arduino Uno .......…………………………...............…. 21

Gambar 3.5 Modul GSM SIM 800L ……………………………….............. 21

Gambar 3.6 Lampu Pijar Philips 100 W ……….....……………................… 22

Gambar 3.7 Setrika Philips 350 W ……............…………....................…..... 22

Gambar 3.8 Charger Latop ..................................…………………………. 23

Gambar 3.9 Vcc Step Down ...........…………….............…………………...23

Gambar 3.10 Rangkaian Arduino ke LCD ...........…………………………… 24

Gambar 3.11 Rangkaian Arduino dan Relay ...........……..………………… ...25

Gambar 3.12 Rangkaian Arduino dan SIM 800L ...........……………...…….. 26

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.13 Rangkaian Arduino dan Sensor Arus .......................................... 27

Gambar 3.14 Rangkaian Pengujian Sistem ...................................................... 28

Gambar 3.15 Diagram Alir Penelitian ...…………………………..…………...30

Gambar 4.1 Tampilan Awal Alat ........ .....................................……............ 37

Gambar 4.2 Tampilan Alat ketika < 3A .....................................……............ 37

Gambar 4.3 Tampilan Alat ketika > 3A .....................................……............ 38

Gambar 4.4 Tampilan Alat setelah SMS dikirim ke sistem ............................ 38

Gambar 4.5 Tampilan Rancang Bangun Alat ................................................ 39

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Referensi Desain Arduino Uno ………………………........………13

Tabel 2.2 Pin Pin LCD ........………………………………………….......…15

Tabel 2.3 Tabel Konfigurasi Pin ACS 712 ………………….....…….......…18

Tabel 4.1 Pengujian Pembacaan Sensor Arus .................................................32

Tabel 4.2 Pengujian Beban Lebih ..........................................……….............35

Tabel 4.3 Pengujian SMS pada Sistem ……….....………....………………...36

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kemajuan teknologi menuntut manusia untuk lebih


meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam berbagai hal, seperti halnya pada
kebutuhan energi listrik. Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan primer
masyarakat, hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya alat penunjang
aktifitas manusia yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya [1]. Oleh
karena itu, manusia diharapkan untuk dapat beraktifitas dengan efisien waktu
yang relatif singkat apalagi jika menyangkut pengamanan listrik.
Salah satu masalah yang ditimbulkan akibat instalasi listrik yang kurang
baik adalah korsleting listrik dan memicu kebakaran [4]. Untuk mencegah hal
tersebut diperlukan pengetahuan pemasangan instalasi listrik yang baik dan benar
serta harus ditambahkan dengan penggunaan alat kendali untuk mengamankan
Rumah/gedung tersebut beserta isinya [2]. Di Indonesia, standar pemasangan
instalasi listrik sudah tertuang dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL’
2011) [3] .
Dalam kehidupan sehari – hari dan bahkan sampai saat ini, manusia masih
cenderung menggunakan cara manual ataupun sederhana dalam mengantisipasi
terjadinya bahaya pada rumah. Sistem pengaman arus pada rumah biasanya
menggunakan MCB (Miniature Circuit Breaker) sebagai pengaman otomatis pada
saat terjadi hubung singkat (korsleting) listrik di rumah.
Namun hal ini tidak efisien jika setiap kali MCB trip, pemilik rumah harus
mengembalikan posisi ON MCB secara manual. Selain itu, dalam
pengaplikasiannya sangatlah rawan apabila kita menyentuh langsung bagian-
bagian luar pada mcb walaupun diproteksi dengan penutup kaca mcb, karena
bagian sisi luar mcb terdapat rangkaian terbuka yang bisa saja menjadi bahaya
apabila disentuh langsung oleh tubuh manusia. Berdasarkan latar belakang ini,
maka Tugas Akhir ini merancang suatu alat sebagai monitoring ketika MCB trip,

Universitas Sumatera Utara


dan otomatis membalikkan nya ke posisi ON tanpa dilakukan secara manual oleh
pemilik rumah. Alat ini menggunakan sistem monitoring SMS, sehingga apabila
menerima sinyal,MCB akan kembali ON secara otomatis.
System otomatisasi dari MCB ini dapat berupa rangkaian pemutus arus dan
penyambung arus berupa relay dan sensor arus yang berfungsi memonitoring arus
secara berkesinambungan. Bila arus yang mengalir melewati syarat atau batas
tertentu, maka MCB akan trip. Ketika HP menerima pesan off yang menandakan
MCB trip, maka dengan SMS dapat mengirimkan sinyal untuk meng–ON kan
MCB kembali dalam waktu tertentu, sehingga arus kembali mengalir pada sistem.
Dalam hal ini, Monitoring adalah bagaimana melakukan monitoring arus pada
perangkat listrik, sehingga tidak mengharuskan seseorang berada dekat perangkat
(MCB) dan menekan tombol saklar on/off, tetapi bisa dilakukan dari jarak
jauh [10] .

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari judul yang diajukan adalah :

1. Bagaimana perancangan sistem pendeteksi arus akibat beban lebih pada


MCB (Miniatur Circuit Breaker) menggunakan Informasi SMS ?
2. Bagaimana sistem dapat memaksimalkan penggunaan HP (Handphone)
sebagai media penerima dan pengirim informasi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari judul yang diajukan adalah :

1. Untuk mengetahui cara merancang alat yang didesain untuk mendeteksi


arus pada rancang bangun MCB.
2. Untuk mengaplikasikan penggunaan HP sebagai penerima dan pengirim
informasi dari modul SMS sebagai Monitoring.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah-batasan masalah dalam penelitian ini, agar tujuan


penulisan tugas akhir ini sesuai dengan yang diharapkan serta terfokus pada judul
dan bidang yang telah disebutkan diatas, yaitu :

1. Penelitian ini menggunakan sensor CT ACS 712 untuk mendeteksi arus.


2. Arus berlebih terdeteksi dengan besar adalah lebih dari 3A (> 3A) .
3. Indikator arus yang mengalir dengan menggunakan LCD (Liquid
Crystal Display) dan SMS.
4. Penelitian ini tidak membahas bahasa pemograman.

1.5 Sistematika Penulisan

Tugas akhir dengan judul ” RANCANG BANGUN MONITORING DAN


PEMUTUS ARUS OTOMATIS MENGGUNAKAN SMS (GSM) PADA
MCB (MINIATURE CIRCUIT BREAKER)” ini tersusun dalam lima
bab,dengan susunan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, Bab ini memuat Latar Belakang Masalah, Perumusan


Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, serta Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Bab ini berisi penjelasan tentang teori yang
berhubungan dengan sistem pengaman MCB, Sensor Arus beban lebih, dan
Komponen-komponen dalam sistem kerja alat.

BAB III METODE PENELITIAN, Bab ini memuat mengenai alat dan bahan
pengujian, rangkaian pengujian, langkah-langkah pengujian, serta komponen alat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Bab ini memuat hasil


pengujian dari aplikasi HP dalam memonitor arus akibat beban lebih pada MCB

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, Bab ini memuat kesimpulan dari hasil
penelitian, dan saran untuk perkembangan penelitian berikutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arus

Arus merupakan Elektron yang mengalir di sepanjang kawat penghantar


(konduktor). Aliran arus konvensional pada suatu rangkaian adalah titik dengan
potensial yang lebih positif ke titik dengan potensial negatif terbesar (elektron
bergerak kearah yang berlawanan) [7] . Untuk segala jenis konduktor, arus yang
mengalir berbanding lurus dengan ggl (gaya gerak listrik) yang diterapkan. Arus
yang mengalir juga ditentukan oleh dimensi-dimensi fisik (panjang dan luas
penampang).

2.2 Miniature Circuit Breaker (MCB)

2.2.1 Definisi MCB

Suatu sistem tenaga listrik perlu diberi sistem proteksi untuk melindungi
peralatan listrik dari kerusakan akibat adanya beban lebih atau terjadi hubung
singkat. Peralatan proteksi tersebut banyak jenisnya tergantung dengan kebutuhan
yang biasa digunakan baik pada perindustrian maupun pada perumahan, misalnya
sekering maupun Miniature Circuit Breaker (MCB).

MCB adalah Proteksi yang berfungsi untuk melindungi peralatan listrik dari
arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan hubung pendek (short
circuit) [6] . MCB merupakan perangkat yang tertutup dalam bahan selubung
insulasi yang mana MCB akan membuka rangkaian ketika mengalami fluktuasi
tegangan. Setelah itu perlu dinyalakan kembali (ON) setiap kali setelah memutus
suplai daya [5] .

Universitas Sumatera Utara


Prinsip dasar suatu MCB adalah jika terjadi beban lebih pada rele termis
akibat arus yang mengalir pada MCB melebihi arus nominal secara terus-
menerus, maka sistem pemutusan rangkaian dilakukan oleh logam bimetal. Untuk
pemutusan yang terjadi apabila terjadi hubung singkat yang menimbulkan arus
yang sangat besar, maka digunakan elektromaknit. Pemutusan hubungan kontak
yang terletak pada pemadam busur dan terjadi pembukaan saklar pada MCB
disebabkan karena bimetal ataupun elektromagnet bekerja.

Umumnya MCB yang digunakan pada rumah, diutamakan untuk proteksi


hubung pendek, oleh karena itu dalam pemakaiannya diutamakan untuk
mengamankan instalasi atau konduktornya, bukan untuk proteksi peralatan yang
terpasang pada rangkaian atau pengguna rangkaian [8].

2.2.2 Bagian-Bagian MCB

MCB memiliki bagian-bagian penting yang menunjang fungsi MCB sebagai


alat sistem proteksi. Adapun bagian-bagian tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Bagian-bagian MCB

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Prinsip Kerja Miniature Circuit Breaker (MCB)

2.2.3.1 Prinsip Kerja MCB Saat Beban Lebih (Thermal Tripping)

Beban lebih adalah arus lebih yang terjadi pada rangkaian yang sehat atau
tidak mengalami gangguan [8] . Arus listrik dapat menyebabkan panas pada suatu
tahanan, meskipun arus listrik tersebut nilainya kecil. Apabila arus yang melewati
bimetal melebihi dari arus nominal MCB atau melebihi rating amperenya tersebut
menyebabkan bimetal akan menjadi melengkung, menyebabkan bimetal
menyentuh pemicu dan menarik komponen trip agar tidak kontak dengan terminal
atas dan bersamaan dengan itu tuas operasi/ toggle menjadi off. Gambar 2.2
menunjukkan pemutusan arus listrik yang disebabkan karena beban lebih
(overload).

Gambar 2.2 Skema Trip MCB Beban Lebih (Overload)

Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui
Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas
tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak
MCB (Trip).

Universitas Sumatera Utara


2.2.3.2 Prinsip Kerja MCB Saat Hubung Singkat (Magnetic Tripping)

Arus hubung singkat adalah Arus yang akan mengalir jika terjadi hubungan
pendek antara konduktor-konduktor yang beraliran arus (fasa ke netral untuk
sistem fasa tunggal dan fasa ke fasa untuk sistem tiga fasa) [8]. Pemutusan
rangkaian dilakukan dengan cara sistem induksi elektromagnetik. Arus listrik
yang besar mengalir pada coil dalam waktu yang singkat akan menghasilkan
induksi magnet pada coil. Akibatnya induksi magnetik menggerakan inti pada
MCB untuk mendorong komponen trip sehingga kontak antara terminal atas
dengan terminal bawah akan terputus yang menyebabkan Miniature Circuit
Breaker menjadi off. Pada Gambar 2.3 diperlihtkan pemutusan arus listrik yang
disebabkan karena hubung singkat (short circuit).

Gambar 2.3 Skema Trip MCB Hubung Singkat (Short Circuit)

Ketika gangguan hubung singkat terjadi, maka nilai arus yang melewati
MCB akan bertambah besar secara signifikan yang akan menghasilkan medan
magnet yang cukup besar. Medan magnet ini akan mendorong hammer trip,
hammer trip ini nantinya akan mendorong moving contact yang membuat kontak
akan terbuka.

Universitas Sumatera Utara


2.3 Resistor

Resistor adalah Komponen elektronika yang selalu digunakan untuk


menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup. Sebuah resistor tidak
memiliki kutub positif dan negatif seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4, tapi
memiliki karakteristik utama yaitu resistansi, toleransi, tegangan kerja maksimum
dan power rating. Resistor juga dapat berperan sebagai beban untuk mensimulasi
keberadaan suatu rangkian selama pengujian [7]. Ohm yang dilambangkan dengan
simbol omega (Ω) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat
resistif.

Adapun fungsi resistor antara lain sebagai berikut:

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan


kebutuhan suatu rangkaian elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan


oleh rangkaian elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah


dengan bantuan transistor dan kondensator (kapasitor).

Gambar 2.4 Gambar Resistor

Universitas Sumatera Utara


Pada resistor berguna hukum ohm yang berbunyi resistansi berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Resistor mempunyai
batasan nilai tersendiri tergantung kepada warna cincin yang terdapat pada resistor
yang menunjukan beda warna berarti beda nilai, resistor mempunyai bentuk yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan ada resistor yang terbuat dari kawat,
karbon, dan logam yang kebanyakan digunakan adalah resistor yang berbahan
dasar karbon.

2.4 Kapasitor

Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan


listrik, yang terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik, seperti keramik, gelas, vakum, dan lain-lain . Muatan positif dan
negatif akan berkumpul pada kedua ujung berlainan tersebut, apabila kedua ujung
metal (elektroda) dihubungkan dengan sumber tegangan. Sebagai akibatnya,
kapasitor merupakan suatu tempat penampungan (reservoir) dimana muatan dapat
disimpandan kemudian diambil kembali [7]. Adapun Gambar 2.5 memperlihatkan
gambar suatu kapasitor.

Gambar 2.5 Gambar Kapasitor

Universitas Sumatera Utara


Kapasitor (Kondensator) dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf "C". Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867).
Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut. Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Makin besar tegangan dari supply,
makin banyak jumlah muatan listrik yang dapat diambil [9] .

2.5 Dioda

Dioda (diode) adalah Komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda
sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada
umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan
idealnya, sebuah dioda akan melewatkan arus tak terhingga pada suatu arah dan
sama sekali tidak melewatkan arus pada arah sebaliknya [7] seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 2.6 .

Gambar 2.6 Gambar Dioda

Universitas Sumatera Utara


2.6 Relay

Relay adalah Komponen elektronika berupa saklar elektronik yang


digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan
lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus
listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid
sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet
akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali
terbuka [11] . Adapun gambar relay ditunjukkan pada Gambar 2.7 .

Gambar 2.7 Gambar Relay

2.7 Arduino

2.7.1 Definisi Arduino

Arduino adalah Suatu pengendali mikro single-board yang bersifat


platform open source yang menyediakan sistem mikrokontroler. Dengan kata lain,
arduino adalah elektronik yang dirancang khusus untuk memudahkan setiap orang
dalam mengembangkan perangkat elektronik yang dapat berinteraksi dengan
bermacam sensor dan pengendali [2]. Arduino memungkinkan pengguna untuk
melakukan pemrograman suatu mikrokontroler tanpa harus membuat rangkaian

Universitas Sumatera Utara


dalam sistem mikrokontroler tersebut. Namun,dalam aplikasinya mikrokontroler
memerlukan rangkaian tambahan supaya bisa berjalan [1] .

2.7.2 Arduino Uno

Terdapat beberapa jenis Arduino antara lain Arduino Mega,Uno, Promini,


dan Nano. Dalam rancang bangun ini digunakan modul Arduino Uno. Arduino
Uno adalah Sebuah Board yang mempunyai ukuran kecil yang dirancang
berdasarkan Atmega328 atau Atmega168. Spesifikasi Arduino Uno sendiri dapat
kita lihat pada Tabel 2.1. Dengan ukuran yang kecil board ini sangat praktis
digunakan sehingga membuatnya menjadi mikrokontroller paling populer [12] .
Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel
USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya. Gambar arduino uno diperlihatkan pada Gambar 2.8 .

Gambar 2.8 Gambar Arduino Uno

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 Referensi Desain Arduino Uno

1 Mikrokontroller ATmega328

2 Operating Voltage 5V

3 Input Voltage 5 – 12 V

4 Digital I/O Pins 14 (6 pin digunakan sebagai output PWM)

5 Analog Input Pins 6

6 Flash Memory 32 kB (0.5 kB digunakan oleh Bootloader)

7 SRAM 2 kB

8 EEPROM 1 kB

9 Clock Speed 16 MHz

Memory dan Input-Output Arduino Uno


a. Memory
ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader),
2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan
EEPROM liberary).

b. Input dan Output


Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input
atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (),
dan digitalRead (), beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan
atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (secara
default terputus) dari 20-50 kOhms.

Universitas Sumatera Utara


Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus yaitu :

1. Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu


interrupt pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun,
atau perubahan nilai. Lihat (attach Interrupt) fungsi untuk rincian lebih
lanjut.
2. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan
fungsi analogWrite ().
3. SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
4. LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai nilai HIGH, LED on, ketika pin bernilai LOW, LED off.
5. Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang
masing-masing menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai
yang berbeda). Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
6. I2C: A4 (SDA) dan A5 (SCL). Dukungan I2C (TWI) komunikasi
menggunakan perpustakaan Wire.

2.8 LCD (Liquid Crystal Display)


Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat menampilkan
tulisan. Salah satu jenisnya memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri atas
enam belas karakter, terlihat pada Gambar 2.9. LCD ini disebut LCD 16x2.

Gambar 2.9 Gambar LCD

Universitas Sumatera Utara


LCD memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing-masing seperti yang terlihat pada
Tabel 2.2 .

Tabel 2.2 Pin-pin LCD


No. Nama I/O Keterangan
1 VSS Power Catu daya, ground (0v)
2 VDD Power Catu daya positif

3 V0 Power Pengatur kontras, menurut datasheet.

Register Select

4 RS Input
 RS = HIGH : untuk mengirim data
 RS = LOW : untuk mengirim instruksi
Read/Write control bus
5 R/W Input
 R/W = HIGH : mode untuk membaca data LCD

Spesifikasi yang termuat dari LCD yaitu :

1. Terdiri dari 16 Karakter dan 2 Baris.


2. Mempunyai 192 Karakter tersimpan.
3. Terdapat karakter generator terprogram
4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit
5. Dilengkapi dengan backlight.

2.9 Modul GSM SIM 800L

SIM 800L adalah modul SIM yang digunakan pada penelitian ini. Modul
SIM 800L GSM/GPRS adalah bagian yang berfungsi untuk berkomunikasi antara
pemantau utama dengan Handphone. Modul GSM akan mengirimkan peringatan
ke pemilik rumah ketika terjadi pemakaian arus berlebih berupa text sms yang
menginformasikan besaran arus yang mengalir,dan pemilik rumah juga dapat
mengirimkan perintah berupa putuskan kwh ke mikrokontroler dan

Universitas Sumatera Utara


mikrokontroler akan memutus rangkaian listrik dan perintah sambungkan kwh
dan mikrikontroler akan menyambungkan rangkaian listrik kembali [1].

ATCommand adalah perintah yang dapat diberikan modem GSM/CDMA


seperti untuk mengirim dan menerima data berbasis GSM/GPRS, atau mengirim
dan menerima SMS. SIM800L GSM/GPRS dikendalikan melalui perintah AT.
Gambar 2.10 menunjukkan gambar suatu modul GSM SIM 800 L.

Dengan kata lain, AT+Command adalah sebuah kumpulan perintah yang


digabungkan dengan karakter lain setelah karakter “AT‟ yang biasanya digunakan
pada komunikasi serial. Dalam penelitian ini ATcommand digunakan untuk
mengatur atau memberi perintah modul GSM/CDMA. Perintah ATCommand
dimulai dengan karakter “AT” atau “at” dan diakhiri dengan kode (0x0d).

Gambar 2.10 Gambar Modul GSM SIM 800L

Spesifikasi dari SIM 800L yaitu :

1. Quad-band 850/900/1800/1900MHz.
2. Terhubung dengan jaringan GSM global menggunakan 2G SIM
(Telkomsel, Indosat, Three).
3. Voice call dengan external 8 speaker dan electret microphone.
4. Kirim dan terima SMS.
5. Kirim dan terima GPRS data (TCP/IP, HTTP, etc.)

Universitas Sumatera Utara


2.10 Sensor CT ACS 712

Sensor arus terdapat dua jenis yang bisa digunakan untuk mengukur nilai
arus, yaitu sensor arus ACS 712 (Allegro Current Sensor) dan sensor arus SCT
013. Kedua sensor tersebut mengukur arus pada kawat tetapi terdapat beberapa
perbedaaan keduanya terutama dari segi konstruksi [13] . Gambar dan pin
diagram Sensor CT ACS 712 dapat dilihat pada Gambar 2.11 .

Gambar 2.11 Gambar Sensor CT ACS 712

Feature dan manfaat yang diberikan oleh sensor arus ACS712 sebagai
berikut :

 Rendah noise
 Bandwidth Perangkat diatur melalui FILTER pin baru waktu naik
 5 mikrodetik keluaran dalam menanggapi arus masukan
 Bandwith 80 kHz
 Total output error 1,5% pada TA = 25 ° C
 Tampak Kecil, low-profile paket SOIC8
 1,2 MW resistansi konduktor internal
 Isolasi tegangan 2,1 kVRMS minimum dari pin 1-4 ke pin 5-8
 5.0 V, operasi catu daya tunggal
 66-185 mV / A sensitivitas keluaran

Universitas Sumatera Utara


Sensor arus ACS712 dapat mengukur arus positif dan negatif dengan
kisaran -5A sampai 5A. Sensor ini memelukan suplai daya sebesar 5V. Untuk
membaca nilai tengah (nol Ampere) tegangan sensor diset pada 2.5V yaitu
setengah kali tegangan sumber daya VCC = 5V. Pada polaritas negatif pembacaan
arus -5A terjadi pada tegangan 0,5V.

Sama halnya dengan sensor tegangan, sensor arus memiliki jangkauan


pembacaan mulai dari 0 (pada input 0V input) sampai 1023 (pada input 5V)
dengan resolusi sebesar 0,0049V. Pembacaan sensor arus, I pada analogread
dirumuskan pada persamaan sebagai berikut :

I = (0,0049 x Vout - 2,5) / 0,185 .............................................(2.1)

Disederhanakan menjadi :

I = (0.0264 x Vout -13.51 ........................................................ (2.2)

Berikut adalah tabel 2.3 menunjukkan tabel konfigurasi pin acs 712 .

Tabel 2.3 Tabel Konfigurasi Pin ACS 712

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian yang akan dilakukan


adalah sebagai berikut :
3.1.1 Tempat Penelitian
Pembuatan rancang bangun alat monitoring pemutus arus otomatis ini
dilaksanakan di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu Pembuatan rancang bangun alat ini dilaksanakan kurang lebih
selama 2 bulan.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun peralatan yang digunakan dalam melakukan pembuatan rancang


bangun ini adalah sebagai berikut :

1. 1 unit LCD 16x2

Gambar 3.1 LCD 16x2

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.1 menunjukkan gambar LCD yang digunakan untuk
menampilkan monitoring arus dari sistem. LCD yang digunakan adalah
LCD 16x2 (16 karakter, 2 baris).

2. 1 unit Relay
Relay digunakan sebagai pengganti klep untuk trip dalam sistem mcb dapat
dlihat pada Gambar 3.2 .

Gambar 3.2 Relay

3. 1 unit Sensor CT ACS 712


Sensor arus yang digunakan dalam mendeteksi nilai arus yang mengalir
adalah sensor arus CT ACS 712. Adapun Gambar 3.3 menunujukkan
gambar CT ACS 712.

Gambar 3.3 Sensor CT ACS 712

Universitas Sumatera Utara


4. 1 unit Arduino Uno
Arduino Uno adalah Modul utama yang digunakan sebagai sistem jalannya
rangkaian dari mendeteksi arus sampai mengirim sinyal sms ke hp
pengguna (user). Gambar Arduino Uno yang digunakan diperihatkan pada
Gambar 3.4 .

Gambar 3.4 Modul Arduino Uno

5. 1 unit Modul GSM SIM 800L


Modul GSM yang digunakan untuk menerima dan mengirim sinyal dari
sistem adalah modul tipe SIM 800L. Adapun Gambar 3.5 menunjukkan
gambar Modul GSM SIM 800L.

Gambar 3.5 Modul GSM SIM 800

Universitas Sumatera Utara


6. 7 unit Lampu Pijar Philips ( 100 watt)
Dalam rancang bangun ini, beban yang digunakan adalah 7 buah lampu pijar
philips dengan daya 100 watt dapat dilihat pada Gambar 3.6 .

Gambar 3.6 Lampu Pijar Philips 100 W

7. 1 unit Setrika Philips (350 watt)


Selain lampu, beban rumah tangga lainnya yang digunakan adalah setrika
yang berdaya 350 watt. Adapun Gambar 3.7 menunjukkan gambar setrika
philips 350 watt.

Gambar 3.7 Setrika Philips 350 W

Universitas Sumatera Utara


8. 1 unit Charger Laptop
Beban lain yang digunakan untuk menambah agar arus lebih dan relay trip
adalah charger laptop dan dapat dilihat pada Gambar 3.8 charger laptop
yang digunakan adalah charger laptop toshiba.

Gambar 3.8 Charger Laptop

9. 1 unit Vcc Step Down


Vcc Step Down adalah alat untuk mengatur tegangan input SIM 800L agar
menjadi 3.7 V – 4 V. Karena apabila kurang dari 3.7 V dan lebih dari 4 V
maka SIM 800L tidak akan menerima sinyal. Gambar 3.9 menunjukkan
gambar Vcc Step Down.

Gambar 3.9 Vcc Step Down

Universitas Sumatera Utara


3.3 Variabel Yang Diamati

Pada penelitian ini,ada beberapa hal yang menjadi variabel untuk diamati
dan dianalisa sebagai berikut :

 Arus yang terdeteksi oleh Rancang bangun MCB


 Indikator LCD menampilkan besar arus dan keadaan sistem.
 Indikator HP sebagai penerima dan pengirim SMS

3.4 Rangkaian Pengujian

Dalam proses perancangan, maka rangkaian dibagi menjadi beberapa bagian


dari kesatuan rangkaian sistem yang akan dirancang.

3.4.1 Rangkaian Arduino dan LCD

Rangkaian hubungan Arduino dan LCD berfungsi sebagai pengendali utama


yang menerima input dan memproses output dari keseluruhan sistem yang ada.
Indikator LCD dapat menunjukkan bahwa terjadi arus lebih, apabila menerima
sinyal kondisi beban lebih dari modul arduino. Gambar 3.10 menunjukkan
rangkaian Arduino dan LCD.

Gambar 3.10 Rangkaian Arduino dan LCD

Universitas Sumatera Utara


3.4.2 Rangkaian Arduino dan Relay

Rangkaian hubungan Arduino dan Relay menunjukkan bagaimana proses


relay bekerja, jika arus berlebih, maka relay trip, jika arus dibawah arus settingan
maka relay tidak trip. Adapun Gambar 3.11 menunjukkan rangkaian Arduino dan
Relay.

Gambar 3.11 Rangkaian Arduino dan Relay

Dengan menghubungkan Modul Arduino Uno dan Relay, apabila sensor


menerima arus karena beban lebih, maka arduino akan membaca sinyal dan relay
akan bekerja (ON).

Universitas Sumatera Utara


3.4.3 Rangkaian Arduino dan SIM 800L

Ketika relay trip, maka dengan otomatis dengan adanya Modul GSM SIM
800L, dapat memberikan informasi ke HP User bahwa sistem dalam kondisi mati
karena beban lebih. Apabila User mengirim balik sms ke sistem, maka dengan
otomatis sistem akan meng-ON kan relay dan kembali ke keadaan awal. Dapat
kita lihat pada Gambar 3.12 , yaitu rangkaian umum Arduino dan SIM 800L .

Gambar 3.12 Rangkaian Arduino dan SIM 800L

Universitas Sumatera Utara


3.4.4 Rangkaian Arduino dan Sensor Arus

Rangkaian hubungan Arduino dan Sensor Arus menunjukkan bagaimana


proses sensor arus bekerja dalam memonitor berapa besar arus. Pada Gambar 3.13
diperlihatkan rangkaian Arduino dan Sensor Arus.

Gambar 3.13 Rangkaian Arduino dan Sensor Arus

Universitas Sumatera Utara


3.4.5 Rangkaian Sistem

Gambar 3.14 memperlihatkan kumpulan rangkaian pengujian sistem.

Gambar 3.14 Rangkaian Pengujian Sistem

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.14 menunjukkan rangkaian rancang bangun monitoring dan
pemutus arus otomatis pada mcb dengan menggunakan modul gsm. Rangkaian
Sistem terdiri modul arduino, relay, sensor arus, lcd, modul gsm sim 800L.

3.5 Prosedur Percobaan


Adapun Prosedur percobaan pengujian alat rancang bangun ini adalah :

1. Hubungkan Kabel ke sistem (modul rancang bangun MCB) dengan


memasang kabel dibagian Input dan Output.

2. Pada Bagian output, hubungkan beban lampu pijar yang berkapasitas 100
watt mulai dari 1 buah, 2 buah, dan seterusnya bertambah, serta catat arus
nominalnya.

3. Pada beban ke 8 tambahkan setrika dan catat arus nominal.

4. Pada beban ke 9 tambahkan beban dengan menghubungkan charger laptop


untuk menambah kapasitas beban, dan catat arus nominal.

5. Besar nominal arus yang mengalir akan tampil dilayar LCD.

6. Apabila nominal arus melebihi 3 Ampere, maka Relay akan bekerja dan
trip.

7. Setelah trip, maka pengguna akan menerima sms dari sistem yang
mengatakan kondisi sedang terjadi trip karena arus lebih.

8. Pengguna mengirimkan SMS perintah ON untuk menghidupkan sistem


kembali.

9. Relay pada sistem secara otomatis akan kembali menutup (Normally


Closed) tanpa dilakukan dengan manual, dan sistem kembali normal.

Universitas Sumatera Utara


3.6 Diagram Alir Penelitian

Pada Percobaan yang dilakukan langkah-langkah pelaksaan pengujian dapat


dilihat pada Gambar 3.15 .

MULAI

Memberi Beban (1 buah lampu)

Baca Nilai Input Arus Menambahkan


Beban

Nilai Tidak
Arus >
Relay menutup (NC)
Ya

Relay trip/ membuka (NO)


(NO)

User menerima SMS SMS diterima


masuk, Kondisi Arus
Lebih

User Ya
mengirim

Tidak

SELESAI

Gambar 3.15 Diagram Alir Penelitian

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

4.1 Pengujian Pembacaan Sensor Arus ACS712

Dalam memonitoring arus yang mengalir apakah lebih atau tidak,


diperlukan sensor arus sebagai pendeteksi. Dalam pengujian pembacaan sensor
arus ini dilakukan tanpa dihubungkan ke relay. Sehingga data yang didapat untuk
mengetahui berapa arus yang mengalir pada beban saja, tanpa memperhatikan
pengaruh relay sebagai pemutus arus yang mengalir.

Pada pengukuran beban lampu pijar 100 watt menggunakan clamp ampere
(tang ampere) , didapat faktor daya sebesar 0.96 ( rumus : ).

Berikut pada Tabel 4.1 ditunjukkan hasil pengujian pembacaan sensor arus
ACS712 yang digunakan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 Pengujian Pembacaan Sensor Arus

Beban Yang Pengukuran Sensor Pengukuran Arus Tegangan Error


No
Diukur Arus (A) Clamp Ampere (A) (V) (%)
1 Lampu 100 W 0.48 0.37 220V 22.91
Lampu 100 W 220V
2 0.89 0.94 5.61
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
3 Lampu 100 W 1.35 1.42 220V 5.18
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
4 1.80 1.89 5.00
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
5 Lampu 100 W 2.27 2.36 220V 3.96
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
6 2.76 2.84 2.89
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
7 Lampu 100 W 3.17 3.31 220V 4.41
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V
Lampu 100 W 220V

Universitas Sumatera Utara


Hasil pengujian sensor arus CT ACS712 yang bekerja pada sistem
menunjukkan hasil yang baik. Dimana dapat kita lihat pengukuran pada sensor
arus memiliki selisih yang sedikit dengan pengukuran pada clamp ampere.

Pada kondisi 1, beban yang diukur adalah 1 buah lampu dengan daya 100
watt, pada sensor ACS712 terukur arus sebesar 0.48 A, sedangkan hasil
pengukuran pada clamp ampere adalah 0.37 A. Dan begitu seterusnya dengan
bertambahnya beban.

Adanya perbedaan antara hasil pengukuran pada sensor arus dan


perhitungan manual arus adalah antara lain karena tingkat ketelitian dari sensor
arus. Selisih antara pembacaan arus dan perhitungan sebenarnya dapat disebut
Error. Namun, pada pengaplikasian monitoring beban dan arus lebih, alat ini
sudah dapat diterapkan. Adapun besarnya error pada pengukuran sensor arus
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

- Beban 1 : =

= 22.91 %

- Beban 2 : =

= 5.61 %

- Beban 3 : =

= 5.18 %

Universitas Sumatera Utara


- Beban 4 : =

= 5.00 %

- Beban 5 : =

= 3.96 %

- Beban 6 : =

= 2.89 %

- Beban 7 : =

= 4.41 %

4.2 Hasil Pengujian Beban Lebih

Pada pengujian Beban lebih, digunakan alat- alat listrik rumah tangga
sebagai beban nyata sederhana yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Beban
yang digunakan antara lain 7 buah lampu pijar, setrika, dan charger laptop.
Dimana keadaan beban yang terpasang akan ditambah satu persatu untuk
menaikkan arus pada sistem,sehingga dalam kondisi arus diatas 3 Ampere, maka
relay akan trip dan ketika relay trip, maka kita juga dapat menghitung berapa lama
waktu delay ketika relay trip. Adapun Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengujian
beban lebih dan waktu trip MCB.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 Pengujian Beban Lebih

Jumlah Beban
Arus pada TRIP Waktu Trip
No Lampu Pijar
alat (A) (YA/TIDAK) (s)
(100 watt)
1 1 0.46 TIDAK -
2 2 0.83 TIDAK -
3 3 1.27 TIDAK -
4 4 1.74 TIDAK -
5 5 2.21 YA 1.96
6 6 2.74 YA 1.90
7 7 3.19 YA 1.77

Arus pada TRIP Waktu Trip


No Beban Lain
alat (A) (YA/TIDAK) (s)

7 lampu +
1 6.17 YA 0.94
Setrika
7 Lampu +
2 Setrika + 6.36 YA 0.82
Charger Laptop

Ketika arus cenderung tinggi, dipastikan bahwa beban sedang lebih dan
ditunjukkan dengan relay yang terdapat pada modul akan trip. Dari data diatas
terlihat bahwa ketika beban ke 6 (jumlah lampu pijar = 6), relay tidak trip karena
arus yang mengalir dan terdeteksi pada sensor adalah sebesar 2.74 A. Sedangkan
pada kondisi beban ke 7 (jumlah lampu pijar = 7), relay trip karena arus yang
mengalir sebesar 3.19 A. Hal ini disebabkan karena arus nominal melebihi arus
settingan yang dibuat diprogram yaitu sebesar 3A. Begitu juga ketika beban yang
ditambah yaitu setrika dan charger laptop akan menyebabkan arus semakin tinggi
dan relay trip dengan waktu yang singkat.

Universitas Sumatera Utara


4.3 Hasil Pengujian SMS pada Sistem

Pada akhir pengujian alat ini, output dari sistem antara lain adalah sms
sebagai bentuk informasi apakah dalam keadaan trip atau tidak. Modul GSM SIM
800L yang dihubungkan ke arduino, sensor arus, dan relay, akan mengirim sms ke
pengguna (pemilik rumah) ketika arus lebih dan trip, tentunya trip ketika arus
nominal melebihi 3 A. Dan apabila pengguna mengirim balik sms ke sistem, maka
secara otomatis sistem akan kembali ke posisi semula ON dan kembali
memonitoring arus yang mengalir pada sistem. Hasil pengujian SMS pada sistem
dapat dilihat pada Tabel 4.3 .

Tabel 4.3 Pengujian SMS pada Sistem

Arus SMS
No TRIP Keterangan
(A) (Masuk/Tidak)

1 1 TIDAK TIDAK SMS TIDAK MASUK

2 2 TIDAK TIDAK SMS TIDAK MASUK

3 3 TIDAK TIDAK SMS TIDAK MASUK

4 4 YA MASUK SMS MASUK

5 5 YA MASUK SMS MASUK

Universitas Sumatera Utara


Berikut Gambar 4.1 adalah tampilan layar LCD ketika pertama kali dihidupkan,
dan sistem akan mengirim sms ke handphone menunjukkan Alat Ready.

Gambar 4.1 Tampilan Awal Alat

Berikut Gambar 4.2 adalah tampilan layar LCD ketika beban 2.74 A (dibawah
3A) ,dan handphone sebagai penerima informasi tidak menerima SMS dari sistem.

Gambar 4.2 Tampilan Alat ketika arus < 3A

Universitas Sumatera Utara


Berikut Gambar 4.3 adalah tampilan layar LCD ketika beban 3.19 A (diatas 3A),
dan disaat itu handphone akan menerima informasi berupa sms berisi “ LISTRIK
MATI KELEBIHAN ARUS “ yang menandakan sistem dalam keadaan trip.
Dapat dlihat pada Gambar 4.4 sebagai media pengirim informasi, handphone
mengirim sms dengan keyword “ ON “ atau bisa juga “ HIDUP “ untuk perintah
menghidupkan (ON) kembali sistem, dan mcb kembali memonitor arus.

Gambar 4.3 Tampilan Alat ketika arus > 3A

Gambar 4.4 Tampilan Alat setelah SMS dikirim ke sistem

Kesimpulan:

Dari data yang didapat, menunjukkan bahwa saat arus sebesar 3A, pengguna tidak
menerima pesan dari sistem, sedangkan saat posisi arus >3A, maka pengguna

Universitas Sumatera Utara


akan menerima SMS pemberitahuan bahwa sedang dalam kondisi trip (off) karena
arus yang mengalir berlebih.

4.4 Tampilan Alat Keseluruan

Hasil dari rangkaian yang disatukan, menghasilkan sistem yang dapat


memonitoring arus lebih dan memberi informasi melalui sms. Gambar 4.5
memperlihatkan tampilan alat keseluruhan yaitu rancang bangun monitoring
pemutus arus otomatis menggunakan sms pada mcb (miniature circuit breaker).

Gambar 4.5 Tampilan Rancang Bangun Alat

Program pengisian (code loading) yang terpasang pada alat secara keseluruhan
dapat kita lihat pada bagian Lampiran .

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari perancangan dan pengujian alat diperoleh kesimpulan sebagai


berikut:

1. Nilai pembacaan arus oleh sensor arus CT ACS712 pada sistem hampir
mendekati nilai pembacaan arus pada clamp ampere.
2. Relay bekerja dengan baik dalam memutus dan menyambung arus pada
sistem.
3. Waktu rata-rata sampai kondisi trip (off) adalah 1.49 s.
4. Sistem akan trip ketika arus melebihi dari 3A. Pada pengujian, sistem trip
ketika arus 3.19 A.
5. Pengguna akan menerima sms pemberitahuan apabila terjadi trip, dan jika
dikirim sms perintah ON, maka sistem akan kembali normal.

5.2 Saran

Dari penulisan Tugas Akhir ini ada beberapa saran yang diajukan penulis
untuk pengembangan selanjutnya antara lain sebagai berikut :

1. Pada perancangan dan pembuatan alat selanjutnya, sebaiknya sensor arus


diganti, agar pembacaan arus lebih akurat.
2. Untuk pengembangan rancang bangun selanjutnya, sebaiknya sistem
dinaikkan dayanya dan tegangan lebih dari 5V, agar alat bekerja secara
efisien.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

[1] I Ketut Darminta, I Gusti Putu Mastawan Eka Putra, I Nyoman Herdiana
Yusa, “Rancang Bangun Alat Monitoring Beban Lebih secara Otomatis
dengan SMS berbasis Mikrokontroler ATMEGA 328P,” Jurnal Logic
Vol. 16, No. 3, November 2016

[2] Yunus Tjandi, Syarifuddin Kasim, “Kendali Peralatan Listrik Berbasis


Smartphone,” Jurnal Scientific PINISI, Vol.1, No.1, Oktober 2015

[3] PUIL’ 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik. 2000. Jakarta.

[4] Azmi Wicaksono, Dimas Anton Asfani, I Made Yulistya Negara, “Desain
dan Implementasi Peralatan Deteksi Arcing Tegangan Rendah Berbasis
LabView” Jurnal Teknik ITS, Vol. 6, No. 1, 2017

[5] Chiranthan CV, Krishna Prasad M, Shreyas RY, ”Digital MCB,” IEEE
International Conference On Smart Technology for Smart Nation, 2017.

[6] P.Abirami, "Merin Lizbeth George, “Electronic Circuit Breaker For


Overload Protection,” IEEE International Conference On Computation of
Power, Energy Information adn Communication (ICCPEIC), 2016.

[7] BA, Michael Tooley, 2005, “Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi” .
Penerbit Erlangga. Jakarta

[8] Scaddan, Brian, 2002, “Instalasi Listrik Rumah Tangga” . Penerbit


Erlangga. Jakarta

[9] Suryatmo, F, 2002, “Teknik Listrik Arus Searah”. Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta.

Universitas Sumatera Utara


[10] A. Muhammad Syafar, “Kendali Perangkat Listrik dan Monitoring Daya
Pada MCB Berbasis TCP/IP,” Jurnal Instek, Vol.1, No.1, Oktober 2016

[11] Daniel Alexander Octavianus Turang, “Pengembangan Sistem Relay


Pengendalian dan Penghematan Pemakaian Lampu Berbasis Mobile,”
Seminar Nasional Informatika, 2015

[12] Angger Dimas Bayu Sadewo, Edita Rosana Widasari, Adharul Muttaqin,
“Perancangan Pengendali Rumah Menggunakan Smartphone Android
dengan Konektivitas Bluetooth,” Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer, Vol.1, No.5, Mei 2017

[13] http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/view/889

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Program pengisian (code loading) Sistem

#include <LiquidCrystal.h>

#include <GPRS_Shield_Arduino.h>

#include <SoftwareSerial.h>

#include <Wire.h>

#define PIN_TX 8

#define PIN_RX 7

#define BAUDRATE 9600

#define PHONE_NUMBER "082277846158"

#define MESSAGE "Alat Ready"

#define MESSAGE_LENGTH 160

const int rs = 9, en = 6, d4 = 5, d5 = 4, d6 = 3, d7 = 2;

LiquidCrystal lcd(rs, en, d4, d5, d6, d7);

char message[MESSAGE_LENGTH];

int messageIndex = 0;

char phone[16];

char datetime[24];

float current=0;

const int currentPin = A0;

Universitas Sumatera Utara


const unsigned long sampleTime = 100000UL;

const unsigned long numSamples = 250UL;

const unsigned long sampleInterval = sampleTime/numSamples;

const int adc_zero = 510;

int relay = 13 ;

GPRS gprs(PIN_TX,PIN_RX,BAUDRATE);

int off = 0 ;

void setup()

Serial.begin(9600);

gprs.checkPowerUp();

while(!gprs.init()) {

delay(1000);

Serial.println("Initialization failed!");

if(gprs.sendSMS(PHONE_NUMBER,MESSAGE))

Serial.print("Send SMS Succeed!\r\n");

else {

Serial.print("Send SMS failed!\r\n");

Universitas Sumatera Utara


pinMode (relay,OUTPUT);

lcd.begin(16, 2);

lcd.print(" RANCANG BANGUN ");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(" MCB OTOMATIS ");

delay(3000);

lcd.setCursor(11, 1);

lcd.print("ON");

void loop()

Serial.println (current);

CurrentSense();

float datax = current;

float kalibrasi = (current);

messageIndex = gprs.isSMSunread();

if (datax <= 0.72)

{kalibrasi = 0 ;

if ( kalibrasi >= 3)

delay(1000);

Universitas Sumatera Utara


lcd.clear ();

lcd.print(" ARUS :");

lcd.setCursor(8, 0);

lcd.print(kalibrasi);

lcd.setCursor(14, 0);

lcd.print("A");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(" Status :");

lcd.setCursor(11, 1);

lcd.print("OFF");

digitalWrite (relay,HIGH);

gprs.sendSMS(PHONE_NUMBER,"LISTRIK MATI KELEBIHAN


ARUS");

delay (3000);

off = 1 ;

if (messageIndex > 0)

gprs.readSMS(messageIndex, message, MESSAGE_LENGTH, phone,


datetime);

Serial.println(message);

digitalWrite (relay,LOW);

delay(1000);

Universitas Sumatera Utara


lcd.clear ();

lcd.print(" ARUS :");

lcd.setCursor(8, 0);

lcd.print(kalibrasi);

lcd.setCursor(14, 0);

lcd.print("A");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(" Status :");

lcd.setCursor(11, 1);

lcd.print("ON");

int messageIndex = 0;

off = 0;

if (off == 0)

lcd.clear ();

lcd.print(" ARUS :");

lcd.setCursor(8, 0);

lcd.print(kalibrasi);

lcd.setCursor(14, 0);

lcd.print("A");

Universitas Sumatera Utara


lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(" Status :");

lcd.setCursor(11, 1);

lcd.print("ON");

if (off == 1)

delay(1000);

lcd.clear ();

lcd.print(" ARUS :");

lcd.setCursor(8, 0);

lcd.print(kalibrasi);

lcd.setCursor(14, 0);

lcd.print("A");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(" Status :");

lcd.setCursor(11, 1);

lcd.print("OFF");

void CurrentSense()

Universitas Sumatera Utara


unsigned long currentAcc = 0;

unsigned int count = 0;

unsigned long prevMicros = micros() - sampleInterval ;

while (count < numSamples)

if (micros() - prevMicros >= sampleInterval)

int adc_raw = analogRead(currentPin) - adc_zero;

currentAcc += (unsigned long)(adc_raw * adc_raw);

++count;

prevMicros += sampleInterval;

float rms = sqrt((float)currentAcc/(float)numSamples) * (50 / 1024.0);

rms=rms-0.10;

if (rms<0.20)

rms=0;

current=rms;

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai