Dosen Pembimbing :
Suhariningsih, S.ST, MT
NIP.19640404.198903.2.002
Dosen Pembimbing :
Suhariningsih, S.ST, MT
NIP.19640404.198903.2.002
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………...…………….. i
HALAMAN PENGESAHAN .……………………………..... iii
ABSTRAK ….………………………………………………… iv
ABSTRACT …………………………………………………... v
KATA PENGANTAR ……………………………………..... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………….. vii
DAFTAR ISI ………………………………………………... viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………….. xii
DAFTAR TABEL …………………..………………………...
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………. 1
1.2. Tujuan …………………………………………….. 2
1.2.1. Tujuan Umum ……………………………... 2
1.2.2. Tujuan Khusus …………………………….. 2
1.3. Rumusan Masalah ………………………………… 2
1.4. Batasan Masalah ……………................................. 3
1.5. Metodologi ………………………………………... 3
1.5.1. Studi Literatur ……………………………... 3
1.5.2. Perancangan Hrdware ……………………... 3
1.5.3. Perancangan Sistem Software ……………... 4
1.5.4. Pengujian Sistem, Integrasi dan
Pengambilan Data ........................................ 5
1.5.5. Integrasi dan Pengujian Sistem ……………. 5
1.5.6. Experimen dan Analisa Sistem ……………. 5
1.6. Sistematika Pembahasan ………………………….. 5
1.7. Tinjauan Pustaka ………………………………….. 6
viii
Halaman
2.2.2 Dinamo ………………………………….... 9
2.2.3 Commutator ……………………………… 10
2.2. Solar Cell ………………………………………. 11
2.2.1 Prinsip Kerja Solar Cell ………………...... 13
2.3. Buck-Boost Converter ………………………….. 13
2.4. Boost Converter ………………………………… 17
2.5. Rangkaian Snubber …………………………….. 21
2.6. Material Induktor ………………………………. 22
2.7. AT mega 16 …………………………………….. 24
2.8. Optocoupler ……………………………………. 27
2.9. Driver Totempole ………………………………. 28
2.10. PWM …………………………………………... 28
2.11. Relay …………………………………………... 30
2.12. Baterai / Accumulator ………………………….. 30
2.13. Sensor Tegangan ……………………………….. 31
2.14. Sensor Arus ………………………………….... 32
2.15. Logika Fuzzy ………………………………...… 33
ix
Halaman
Penggiling ……………………………………... 50
3.10. Perencanaan dan Perancangan
Spesifikasi Motor ………………………………. 51
3.11. Perencanaan dan Perancangan
Sensor Arus ……………………………………. 53
3.12. Perencanaan dan Perancangan
Kebutuhan Accu ……………………………….. 53
3.13. Perencanaan dan Perancangan
Kebutuhan Solar Cell ………………………….. 55
3.14. Perencanaan dan Perancangan
Fuzzy Logic Control …………………………… 56
3.15. Simulasi Boost Converter ……………………… 59
3.16. Simulasi Buck-Boost Converter ……………….. 60
x
Halaman
4.2.2 Pengujian Integrasi Charging Baterai
pada Integrasi Sistem dengan Kontrol
Increment Decrement …………………. 91
4.2.3 Pengujian Penggiling Berbeban ………. 93
4.2.4 Pengujian Penggiling Berbeban
Close Loop ……………………………. 95
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan …………………………………... 97
5.2. Saran ………………………………………….. 98
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Blok Diagram Sistem 4
2.1 Motor DC 9
2.2 Skema solarcell 12
2.3 Rangkaian buck-boost konverter 14
2.4 Rangkaian buck boost dengan analisa tertutup 14
2.5 Rangkaian buck boost dengan analisa terbuka 15
2.6 Gelombang output dari buck bosst converter 16
2.7 Rangkaian ekivalen boost converter 18
2.8 Rangkaian Dasar Boost Converter 18
2.9 Rangkaian Ekivalen Mode 1 19
2.10 Rangkaian Ekivalen Mode 2 19
2.11 Bentuk gelombang tegangan dan arus beban 20
2.12 Rangkaian snubber 22
2.13 Konfigurasi Pin/Kaki Pada ATMega16 25
2.14 Rangkaian dasar optocoupler 27
2.15 Rangkaian totempole 28
2.16 Blok Diagram PWM 29
2.17 Gelombang Pulsa Output PWM 29
2.18 Rangkaian resistor pembagi tegangan 32
2.19 Skematik sensor arus 33
2.20 Perbedaan temperatur dalam logika Fuzzy 34
3.1 Blok Diagram Sistem 35
3.2 Flowchart sistem charging 37
3.3 Flowchart kontrol motor 37
3.4 Rangkaian Buck-boost Converter 38
3.5 Rangkaian snubber buck-boost 40
3.6 Rangkaian Boost Converter 41
3.7 Rangkaian snubber Boost Converter 44
3.8 Nilai induktor pada buck-boost converter 46
3.9 Nilai induktor pada boost converter 48
xii
Halaman
3.10 Rangkaian pemisah (optocoupler) 48
3.11 Rangkaian sensor tegangan 49
3.12 Desain mekanik penggiling 50
3.13 Perbandingan puli 51
3.14 Name plate Motor DC 51
3.15 Accu yang digunakan 54
3.16 Spesifikasi solar cell 55
3.17 Rangkaian boost konverter pada simulator PSIM 59
3.18 (a) Bentuk gelombang tegangan output dan arus output 60
(b) Nilai tegangan output dan arus output 60
3.19 Rangkaian buck boost konverter pada simulator PSIM 61
3.20 (a) Bentuk gelombang tegangan output dan arus output 62
(b) Nilai tegangan output dan arus output 62
4.1 Pengujian mikrokontroller AT Mega 16 64
4.2 (a) Panel surya yang diletakkan miring dengan tanah 65
(b) Pengujian panel surya menggunakan alat ukur
dan resistor variabel 65
4.3 Kurva karakteristik V-P panel surya 70
4.4 Kurva karakteristik V-I panel surya 71
4.5 (a) Sinyal PWM sebelum di beri TLP 250 71
(b) Sinyal PWM dari keluaran TLP250 72
4.6 (a) nilai induktor boost converter 73
(b) nilai Q induktor boost converter 73
4.7 (a) nilai induktor buck boost converter 74
(b) nilai Q induktor buck boost converter 74
4.8 Rangkaian buck-boost converter 75
4.9 (a) Pengujian GS pada buck-boost converter 76
(b) Pengujian DS pada buck-boost converter 76
4.10 Pengujian buck-boost converter 77
4.11 Pengujian boost converter 79
4.12 (a) Pengujian GS pada boost converter 80
(b) Pengujian DS pada boost converter 81
4.13 Pengujian boost converter 82
xiii
Halaman
4.14 Pengujian sensor tegangan 84
4.15 Karakteristik sensor tegangan 86
4.16 Rangkaian pengujian sensor arus ACS712 86
4.17 Pengujian sensor arus 87
4.18 Kurva karakteristik sensor arus ACS712 88
4.19 Penggiling tanpa beban 89
4.20 Pengujian sensor kecepatan 90
4.21 Pengujian charging 92
4.22 Kurva karakteristik charging 93
4.23 Proses penggilingan 94
4.24 Perbandingan kecepatan antara open loop dan
close loop 96
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 AWG table ...................................................................... 23
2.2 Jenis-jenis core ............................................................... 24
4.1 Data pengujian panel surya 100 WP ……………….… 66
4.2 Data pengujian buck-boost converter ............................. 78
4.3 Data pengujianboost converter ……………………….. 82
4.4 Data Pengujian Sensor Tegangan …………………….. 85
4.5 Data pengujian sensor arus ACS712 …………………. 87
4.6 Data pengujian penggiling tanpa beban ……………… 89
4.7 Data pengujian sensor kecepatan …………………….. 90
4.8 Data pengujian charging baterai 12 V/32 Ah ………………. 91
4.9 Data pengujian charging baterai 12 V/45 Ah close loop …… 92
4.10 Data pengujian penggiling berbeban ……………….... 94
4.11 Data pengujian penggiling berbeban close loop ……... 95
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Tujuan yang akan di capai dari pembuatan proyek akhir ini dapat
dibedakan atas dua tujuan, yaitu:
1.5 Metodologi
Load
Sensor
arus
Sensor
Sensor kecepatan
tegangan
Mikrokontroller
Timer1
counter
Aliran daya
Aliran sensor dan PWM
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan,
perumusan masalah, batasan masalah, metodologi, sistematika
pembahasan proyek akhir dan tinjauan pustaka.
2.1 Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus
langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC
digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan
torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran
kecepatan yang luas.
2.1.2 Dinamo
Dinamo pada motor DC berbentuk silinder, dihubungkan
kearah penggerak untuk menggerakkan beban. Bila arus masuk
menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Pada
motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan berganti
lokasi. Saat hal itu terjadi arus yang masuk ke dalam motor DC akan
9
10
2.1.3 Commutator
Kegunaan komponen ini pada motor DC adalah untuk
membalikkan arah arus listrik dalam dinamo, commutator juga
membantu motor DC dalam hal transmisi arus antara dinamo dan
sumber daya.
4. Motor DC Kompon/gabungan
Motor kompon/ gabungan motor seri dan shunt dimana pada
motor kompon gulungan medan dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dinamo (A) .Motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (persentase gulungan medan yang
dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal
yang dapat ditangani oleh motor ini.
1
MUHAMMAD H.RASHID, ELEKTRONIKA DAYA, jilid I (Jakarta: PT
Prenhallindo, 1999), h. 242
15
2
Ibid.,h.242
16
−V out
D= .......................................................................... (2.1)
V ¿ −V out
3
Ibid.,h.243.
17
L= ( 1f ) x [ V out +V f ] x
( V¿
)( )
V out +V f + V ¿
x
1
∆ IL
… … … … (2.2)
4
MUHAMMAD H.RASHID, ELEKTRONIKA DAYA, jilid I (Jakarta: PT
Prenhallindo, 1999), h. 251
5
Ibid.,h.251.
19
b. Mode 2 :
Mode 2 dimulai pada saat M1 di off-kan pada t = t1. Arus
yang mengalir melalui Q1 akan mengalir melalui L, C, beban, dan
diode Dm. Arus induktor akan turun sampai transistor di on-kan
kembali pada siklus berikutnya. Energi yang tersimpan pada
induktor L dipindahkan ke beban. Rangkaian ekivalen Mode2
ditujukkan pada Gambar 2.10.
6
Ibid.,h.251.
7
Ibid.,h.251.
20
8
Ibid.,h.251.
21
Vo 1
= .............................................................................. (2.5)
Vs 1−D
Boost converter bekerja pada kondisi CCM yaitu jika L > Lb,
dimana:
2
(1−D) DR
Lb= ......................................................................
2f
(2.6)
DVo
Cmin= ....................................................................... (2.7)
VrRf
(a) (b)
Gambar 2.12 Rangkaian snubber
pada Tabel 2.1 sedangkan untuk memilih jenis core yang digunakan
dapat dilihat pada Tabel 2.2. Pemilihan jenis core disesuaikan
dengan fungsi penggunaan induktor.
9
Ir.Moh.Zaenal Efendi,MT,” Design of Magnetic Component”, PENS-ITS,2012
24
2.7 AT mega 16
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam
satu serpih (chip). Salah satu mikrokontroler yang banyak
digunakan saat ini yaitu mikrokontroler AVR. AVR adalah
mikrokontroler RISC (Reduce Instuction Set Compute) 8 bit
berdasarkan arsitektur Harvard. Hampir semua instruksi dieksekusi
dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-
purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt
internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog
Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal. Secara
umum mikrokontroler AVR dapat dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega dan ATtiny. Pada
dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori,
peripheral, dan fiturnya seperti mikroprosesor pada umumnya.
10
Ir.Moh.Zaenal Efendi,MT,” Design of Magnetic Component”, PENS-ITS,2012
25
a. Arsitektur ATMega16
b. Fitur ATMega16
Beberapa keistimewaan dari AVR ATMega16 antara lain:
1. Advanced RISC Architecture
130 Powerful Instructions – Most Single Clock Cycle
Execution
32 x 8 General Purpose Fully Static Operation
Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz
On-chip 2-cycle Multiplier
11
“Data sheet AT Mega 16” hal 1
26
3. Peripheral Features
Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and
Compare Mode
Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and
Compare Modes
One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler,
Compare Mode, and Capture Mode
Real Time Counter with Separate Oscillator
Four PWM Channels
8-channel, 10-bit ADCByte-oriented Two-wire Serial
Interface
Programmable Serial USART
6. Operating Voltages
5.5V for Atmega16L
4.5 - 5.5V for Atmega16
27
2.8 Optocoupler
Optocoupler atau optotransistor merupakan salah satu jenis
komponen yang memanfaatkan sinar sebagai pemicu on-off. Opto
berarti optic dan coupler berarti pemicu. Sehingga bisa diartikan
bahwa optocoupler merupakan suatu komponen yang bekerja
berdasarkan pemicu cahaya optic.
2.10 PWM
PWM merupakan pulsa yang mempunyai lebar pulsa (duty
cycle) yang dapat diubah – ubah. Pada gambar 2.16 merupakan
proses pembuatan PWM yang terdiri dari gelombang segitiga,
tegangan referensi dan komparator. Komparator merupakan piranti
yang digunakan untuk membandingkan dua buah sinyal input. Dua
sinyal input yang dibandingkan adalah gelombang segitiga dengan
tegangan referensi yaitu tegangan DC.
29
2.11 Relay
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet
untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling
sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada
inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang
terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai
pengungkit mekanisme sakelar.
2.12 Baterai/Accumulator
Accumulator atau sering disebut aki adalah salah satu
komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor,
semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin kendaraan
(mencatu arus pada dinamo starter kendaraan). Aki mampu
mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Dikenal dua jenis
elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses
kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer
terdiri dari elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada
elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda
negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik
arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak
dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan
pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis
elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer
adalah batu baterai (dry cells). Elemen sekunder dalam
pemakaiannya harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum
31
R2
Vo= Vin (2.3)
R 1+ R 2
Keterangan:
1. Derajat kebenaran
12
“Data sheet ACS712” hal 1
34
2. Himpunan Fuzzy
3. Variabel fuzzy
Load
Sensor
arus
Sensor
Sensor kecepatan
tegangan
Mikrokontroller
Timer1
counter
; Aliran daya
; Aliran sensor dan PWM
35
36
( 1−D
D
Vo=−V s ( min ) x ) ............................................... (3.1)
−14,4=−10 x (
1−D )
D
1,44=(
1−D )
D
1,44 – 1,44D = D
D= ( 1,44
2,44 )
=0,59
3. Periode
1
Ts= .................................................................... (3.3)
fs
1
¿
40 k
¿ 25 µ s
39
Vs D
I L (avg )= ....................................................... (3.4)
( 1−D )2 R
10 x 0,59
¿ 2
=11,69 A
(1−0,59) 3
5. Menghitung nilai ∆ I L :
¿ 0,2 ×11,69=2,33 A
√ ( )
2
∆ iL
2 ............................................ (3.7)
I L (rms )= ( I L (avg ) )2+
√3
√ ( )
2
2 2,33/2
I L(rms)= ( 11,69 ) + =11,7 A
√3
9. Nilai capasior output :
∆ V o=± 0,1 % ×V 0 ............................................................
(3.8)
¿ 0,001 ×14,4=0,0144 V
V o× D V o× D
∆ V o= = .............................................................
RCf RCf
(3.9)
Vo×D
C= ...............................................................................
Rf ∆ V o
(3.10)
14,4 × 0,59
¿ =4,9 mF /50V
3× 40 k × 0,0144
40
1
T= ...................................................................... (3.13)
f
1
¿ =25 μS
40 k
I ON × t fall
C snubber ≈ ............................................. (3.14)
2× V OFF
41
11,71× 43.10−9
¿ =17,48 nF /1 KV
2×14,4
C Snubber =10 nF /1KV
2. Mencari nilai resistor snubber:
DT
R Snubber < ...................................................... (3.15)
2× Csnubber
0,49 x 25 μ
R Snubber <
2 ×10 n
1. Duty Cycle :
D=1− ( )
V s( min )
Vo
..................................................... (3.16)
10,5
¿ 1− =0,65
30
3. Periode
1
Ts= ......................................................................... (3.18)
fs
1
¿
40 k
¿ 25 µ s
5. Menghitung nilai ∆ I L :
¿ 0,2 ×5=1 A
43
√ ( )
2
∆ iL
2 ...................................... (3.22)
I L (rms )= ( I L (avg ) )2+
√3
√
I L(rms)= ( 5 ) +2
√3 ( )
1/2 2
=5,008 A
¿ 0,001 ×30=0,03V
V o× D V o× D
∆ V o= = ...........................................................
RCf RCf
(3.24)
Vo×D
C= ........................................................................ (3.25)
Rf ∆ V o
30 ×0,65
¿ =2.708 uF ≈ 2,7 mF /50 v
6 ×40 k × 0,03
44
C snubber :
I ON ×t fall
C snubber ≈ ........................................................ (3.28)
2 ×V OFF
14,28× 43. 10−9
≈ =10,23 nF
2× 30
Csnubber = ¿ 10 nF /1 kv
2. Mencari nilai resistor snubber:
DT
R Snubber < ..................................................... (3.29)
2× Csnubber
0,65.25 μ
R Snubber <
2 ×10 n
R Snubb er <812,5 Ω
45
1. Nilai induktor
L= ()
1
f
× [ V o +V f ] ×
(
V s( min )
V o +V f +V s (min )
×
1
∆IL )( ) ............. (3.30)
Ilrms /split
qw = ........................................................ (3.32)
s
11,7/13
qw =
4.5
qw = 0.2 mm2
Diameter of Wire (dw)
dw =
√
4
3.14
qw ......................................................... (3.33)
dw =
√
4
3.14
0.2
dw = 0.5 mm
4. Panjang kawat
Keliling Bobin=2x πd ............................................. (3.34)
= 2 x 3,14 x 10,3
= 65 cm
L = ( Keliling Bobbin x n x jumlah split ) + 40%( Keliling Bobbin x n
x jumlah split )
L= ( 65 x 18 x 13 ) +40% ( 65 x 18 x 13 )
= 15210 + 6084
= 21.294 cm = 22 m
1. Nilai induktor
L= ()1
f
× [ V o +V f −V s( min ) ] × (
V s( min )
V o +V f
×
1
∆IL )( )
......... (3.35)
dw =
√
4
3.14
qw ............................................................ (3.38)
dw =
√
4
3.14
0.138
dw = 0.45 mm
4. Panjang kawat
Keliling Bobin=2x πd ..................................... (3.39)
= 2 x 3,14 x 10,3
= 65 cm
48
R2
Vo= x V conv .................................................... (3.40)
R 1+ R 2
68
34
42
rx = 4 cm, ry = 20 cm
Gambar 3.13 Perbandingan puli
ω1 r x
= ........................................................................ (3.41)
ω2 r y
Massa Beban
= 4 kg + 1 kg = 5 kg
= ½ x 5 x 0,152
= 0,05625 Kgm2
2x x N
= ............................................................ (3.42)
60
2 x x 200
= = 20,93 rad/s
60
v = ωr ....................................................... (3.43)
2 x x 200
= x 0.15
60
= 3,14 m/s
53
2
F =
mv .......................................................... (3.44)
r
2
=
5 x 3,14 = 328,65 N
0,15
TL =Fxr ........................................................ (3.45)
= 328,65 x 0,15
= 49,298 Nm
Te = TL + J ................................................ (3.46)
= 49,298 + 1,177
= 50,47 Nm
Pada proyek akhir ini dirancang suat sensor arus. Sensor arus pada
project akhir digunakan untuk mengukur arus keluaran dari bock-boost
converter yang akan menuju accu dan akan di sensing melalui ADC
mikrokontroler, sehingga dapat mengetahui perubahan arus. Sensor arus
yang digunakan yaitu ACS 712 dengan arus maksimal sebesar 20
ampere.karena keluaran arus pada buck-boost converter sebesar 4,8 A.
Arus ideal pada ampere meter saat pengisian aki adalah 10-30%
dari kemampuan aki.
Beban yang di suplai aki:
Motor DC 30 V, 150 watt
150
I= =5A
30
Aki yang diperlukan:
Aki = jam penggunaan x arus
= 6,4 x 5 = 32Ah
Daya cell yang di perlukan :
Arus untuk pengisian = kapasitas : lama pengisian
= 32 Ah: 6,67 jam = 4,8 A
Setiap baterai 12 V memiliki 6 cell dengan masing-masing
cell bernilai 2 V. Setiap cell dapat dicharge dengan rating tegangan
2,3 – 2,45 V sehingga rating tegangan charging 1 buah baterai yaitu
13,8 V – 14,7 V. Pada proyek akhir ini dipilih rating tegangan
sebesar 2,4 V sehingga tegangan charging dapat diketahui.
Vch = 2,4 V x 6 cell
= 14,4 V
• Fuzzifikasy
• Inference
• Defuzzyfikasi
57
• SP = 250 rpm
Maka diperoleh tegangan output dan arus output yang sesuai dengan
perencanaan. Bentuk gelombang arus dan tegangan output
ditunjukkan pada Gambar 3.18.
(a)
(b)
Gambar 3.18. (a) Bentuk gelombang tegangan output dan arus output ; (b)
Nilai tegangan output dan arus output
Vch
R=
Ich
14,4
=
4,8
=3Ω
(a)
(b)
Gambar 3.20. (a) Bentuk gelombang tegangan output dan arus output ; (b)
Nilai tegangan output dan arus output
BAB 4
PENGUJIAN DAN ANALISA
63
64
(a)
(b)
Gambar 4.2. (a) Panel surya yang diletakkan miring dengan tanah,
(b) Pengujian panel surya menggunakan alat ukur dan resistor
variabel
V I P
Keterangan Waktu
(Volt) (Ampere) (Watt)
Short Circuit 0 4.0 0
Open Circuit 09:30 19.5 0 0
18 0.6 10.8
16.1 1.7 27.37
14 2.2 30.8
11.5 2.8 32.2
10 3 30
9.2 3.2 29.4
Short Circuit 0 4.1 0
Open Circuit 10:00 19.7 0 0
18,1 0.65 11.76
16.3 1.8 18.44
14.2 2.5 29.34
11.8 3 35.4
10.2 3.1 31.62
9.6 3.5 33.6
Short Circuit 0 4.2 0
Open Circuit 10:30 19.8 0 0
18.3 0.7 12.81
16.7 1.9 23.71
14.4 2.6 31.73
11.8 2.9 34.22
10.4 3.2 33.28
9.7 3.6 34.92
Short Circuit 0 4.4 0
Open Circuit 11.00 19.9 0 0
18.8 0.72 13.53
17 1.8 30.6
14.8 2.8 41.44
11.9 3.2 38.08
68
V I P
Keterangan Waktu
(Volt) (Ampere) (Watt)
Short Circuit 0 4.6 0
Open Circuit 11:30 20.1 0 0
18.7 0.9 16.83
17.5 2.1 36.75
14 3.8 53.2
11.4 4 45.6
10 4.2 42
Short Circuit 0 4.9 0
Open Circuit 12.00 20 0 0
18.5 0.8 14.4
16.6 1.6 26.56
14.4 3 43.2
11.3 3.8 42.94
10.4 4 41.6
Short Circuit 0 4.8 0
Open Circuit 12:30 19.8 0 0
18.4 0.7 12.88
16.6 1.48 24.56
14.3 2.8 40.04
11 3.4 37.4
10.2 3.6 36.72
Short Circuit 0 4.6 0
Open Circuit 13:00 19.7 0 0
18.4 0.65 11.96
16.5 1.4 23.1
14 2.6 36.4
11 3 33
10 3.6 36
Short Circuit 0 4.4 0
69
V I P
Keterangan Waktu
(Volt) (Ampere) (Watt)
Open Circuit 13:30 19.7 0 0
18 0.6 10.8
16 1.38 22.08
14 2.4 33.6
10 3.2 32
Short Circuit 0 4.2 0
Open Circuit 14:00 19.5 0 0
18 0.56 10.08
15 1 15
14 1.85 25.9
10 2.6 26
Short Circuit 0 4 0
Open Circuit 14:30 19 0 0
18 0.5 9
15 0.9 13.5
13 2 26
10 2.4 24
Short Circuit 0 3.8 0
Open Circuit 15:00 18.6 0 0
16 0.75 12
14.8 0.96 14.2
13 1.6 20.8
9.2 2.4 22.08
Short Circuit 0 3.6 0
Open Circuit 15:30 18 0 0
16 0.5 8
14 0.8 11.2
12 1.7 20.4
9 2.2 19.8
Short Circuit 0 2.8 0
70
40
35 8:30
30 9:00
9:30
Daya (watt)
25 10:00
20 10:30
15 11:00
11:30
10 12:00
5 12:30
13:00
0 13:30
0 10 20 30 14:00
Tegangan (Volt) 14:30
15:00
Gambar 4.3. Kurva karakteristik V-P panel surya
71
8:30
5 9:00
4,5 9:30
4 10:00
Arus (Ampere)
3,5 10:30
3 11:00
2,5 11:30
2 12:00
1,5 12:30
1 13:00
0,5 13:30
0 14:00
0 10 20 30 14:30
Tegangan (Volt) 15:00
Gambar 4.4. Kurva karakteristik V-I panel surya
y
72
(a) (b)
L 1 ( % )=
| L 1teori |
L 1teori−L 1 prak
x 100 %
L 1 ( % )= |152,27−153.1
152,27 |x 100 % = 0,54 %
(a) (b)
|
L 1 ( % )=
L 1teori−L 1 prak
L 1teori |x 100 %
|65,7−65,6
L 1 ( % )=
65,7 |
x 100 % = 0,15 %
1
F =
T
1
= −6 = 50000 = 50 kHz
20 x 10
Pout
eff ( η )= x 100 %
Pin
54,7
eff ( η )= x 100 %
74
eff ( η )=73,9 %
E ( % )=|41+28+17,5+ 9+11,6+0+
8
29,4+25
|x 100 %
E ( % )=20,18 %
output
ke motor
Input dari accu
Gambar 4.11. Perangkat keras boost converter
80
(%)
Vo= ( V1−D
smin
) ..................................................... ( 3.16 )
10
V o=
1−0.6
V o =25 Volt
Dari Tabel 4.4 dapat diketahui tegangan output teori dari sensor
tegangan dan besar perbedaan antara tegangan inputmaupun output
teori dengan tegangan output pengukuran (error) dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
85
R
Vout 2 Vin; R 1000
1
R1 R2
R
2
5 14,4
1000 R
2
5000 5R 14,4R
2 2
5000 9,4R
2
R 531,9
2
E vo ( % ) =| Vo teori−Vo praktek
Vo teori |x 100 %
E vo ( % ) =|4.285−4.26
4.285 |
x 100 %
E vo ( % ) =0.58 %
86
4
Vin (V)
0
0 2 4 6 8 10
Vout (V)
bernilai 2,55 V dan akan semakin besar apabila nilai arus dinaikkan.
Apabila pemasangan polaritas sumber terbalik maka ketika arus
dinaikkan, keluaran sensor akan semakin turun. Kurva linieritas
sensor arus ACS712 ditunjukkan pada Gambar 4.18.
3,7
3,5
Vout (V)
3,3
3,1
2,9
2,7
2,5
0 1 2 3 4 5 6
Iin (A)
4
3,4
3,5
3 2,6
2,5 2,2
2
Arus (A)
2
1,25 1,3 1,4
1,5 1
1
0,5
0
12:28 12:57 13:26 13:55 14:24 14:52
waktu (jam)
300
250
Kecepatan (rpm)
200
150
100
50
0
0 100 200 300 400 500 600
berat beban (g)
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
97
98
99
/***********************************************
******
This program was produced by the
CodeWizardAVR V2.05.0 Professional
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
Project :
Version :
Date : 21/05/2016
Author :
Company :
Comments:
#include <mega16.h>
#include <stdio.h>
#include <math.h>
#include <delay.h>
#include <alcd.h>
// Port B initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In
Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T
State2=T State1=T State0=T
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;
// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In
Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T
State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0x00;
// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=Out Func4=Out Func3=In
Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=0 State4=0 State3=T State2=T
State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x30;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 11059,200 kHz
// Mode: Ph. correct PWM top=ICR1
// OC1A output: Non-Inv.
// OC1B output: Non-Inv.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0xA2;
TCCR1B=0x11;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x89;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer2 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// USART initialization
// USART disabled
UCSRB=0x00;
// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1:
Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
// ADC initialization
// ADC Clock frequency: 691,200 kHz
// ADC Voltage Reference: AREF pin
// ADC Auto Trigger Source: ADC Stopped
ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;
ADCSRA=0x84;
// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;
// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;
// Alphanumeric LCD initialization
// Connections specified in the
// Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric
LCD menu:
// RS - PORTB Bit 0
// RD - PORTB Bit 1
// EN - PORTB Bit 2
// D4 - PORTB Bit 4
// D5 - PORTB Bit 5
// D6 - PORTB Bit 6
// D7 - PORTB Bit 7
// Characters/line: 16
lcd_init(16);
while (1)
{
/////SENSOR TEGANGAN////////
for(i=0;i<=1;i++)
{ buffer=(float)read_adc(7);
steg=steg+buffer;
} steg=(((steg/1)*82)/1023);
lcd_gotoxy(7,0); sprintf(cetak2,"V=
%0.2fV ",steg); lcd_puts(cetak2);
OCR1A=a;
pwm=(a*100)/137;
lcd_gotoxy(0,1);
sprintf(cetak1,"D=%2.0d%% ",pwm);
lcd_puts(cetak1);
/////sensor arus///////////
for(j=0;j<=1000;j++)
{ b=(float)read_adc(6);
sarus=sarus+b;
}
sarus=(((sarus/1000)-511));
sarus=((sarus/512)*20)*1.865;
lcd_gotoxy(8,1); sprintf(cetak3,"I=
%0.2fA ",sarus);
lcd_puts(cetak3);
}
}
Nama : Syafroni Imam Achmadi S A
Tempat tanggal lahir : Pamekasan, 26 Januari 1994
Alamat : JL. Kangenan 76 A Kec.kota pamekasan
Telepon / HP : 085645984289
Email : syafroni_rarhome@yahoo.co.id
Hobi : badminton, Traveling
Cita-cita : engineer
Motto : bisa karena biasa
Riwayat Pendidikan :
PENS D4Teknik Elektro Industri tahun 2012-2016
SMAN 01 Pamekasan tahun 2009-2012
SMPN 01 Pamekasan tahun 2006-2009
SDN Kanginan 01 Pamekasan tahun 2002-2006
SDN Panglegur 02 Pamekasan tahun 2000-2002
Pengalaman Organisasi :
Periode 2013 – 2014 :