Oleh:
Ir. Jatmiko, M.T (NIDN: 0617125701)
Ir. Abdul Basith, MT. (NIDN: 0609126301 )
Agus Ulinuha, S.T., M.T., Ph.D. (NIDN: 0604087001 )
Muhammad Afan Muhlasin (D400140073)
Pratiwi Kusumasari (D400140072)
DIBIAYAI OLEH
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DENGAN SURAT PERJANJIAN NOMOR: 265.10/A.3-III/LPPM/IV/2017
TANGGAL 6 JULI 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
PRAKATA
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, hidayah, dan inayahNYA kepada penulis sejak awal melangkah mengerjakan
hingga akhir penyusunan laporan penelitian dengan judul “PENGAPLIKASIAN
MOTOR DC TANPA SIKAT DENGAN PENGENDALI DC CHOPPER PADA
KENDARAAN PROTOTIPE MOBIL LISTRIK”.
1. Agus Ulinuha, S.T., M.T., Ph.D., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat UMS.
2. Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik UMS, atas
dorongannya yang besar dalam penelitian ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu
penulis selama pelaksanaan dan penulisan laporan penelitian ini.
Akhir kata, tiada sesuatu yang sempurna dari hasil karya manusia. Saran dan
kritik
yang konstruktif dari para pembaca yang budiman akan penulis terima dengan senang
hati.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN …………………...………………………………… ii
PRAKATA………………………..…………..………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL …………………………....…………………………………... v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….. vi
ABSTRAKSI …………………………………………………………………....... vii
BAB I PENDAHALUAN ………………….....………………...…………………1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………........... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................……... 3
1.4 Sistematika Penulisan…………………………………………………........... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................6
2.1 Landasan Teori ................................................................................................. 6
2.1.1 Motor listrik..................................................................................................6
2.1.2 Baterai.......................................................................................................... 7
2.1.3 Controller/Inverter.......................................................................................8
2.1.4 Sistem pengaman .........................................................................................11
2.1.4.1 Fuse................................................................................................................11
2.1.4.2 Emergency Button........................................................................................12
2.1.5 Kabel………………………………………………………………..………14
2.1.6 Aksesoris…………………………………………………………………... 14
2.1.6.1 Klakson……………………………………………………………………. 15
2.6.1.2 Lampu LED ……………………………………………………………… 15
iv
3.1.1.1 Bahan .......................................................................................................... 17
3.1.1.2 Alat .............................................................................................................. 20
3.1.2 Waktu dan Tempat .................................................................................. 22
3.1.3 Pengambilan Data dan Perhitungan ........................................................ 22
3.2 Jalannya Penelitian .................................................................................... 23
3.3 Diagram Ulur Penelitian ............................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN dan ANALISA .................................................. 25
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 25
4.2 Analisa Efisiensi pengunaan motor BLDC pada prototype mobil .............. 29
4.3 Analisa Data pada pengujian Konsumsi daya, kecepatan dan waktu tempuh
mobil listrik
prototype................................................................................................................ 31
4.4 Analisa konsumsi daya per jarak tempuh (Km/h) dan perbandingan
persentase kehematan. ................................................................................……. 31
LAMPIRAN……………………………………………………………………......ix
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kontruksi motor bldc……………………………………………………….. 7
Gambar 4.3 Hasil pengukuran daya dan kecepatan motor tanpa beban…………………...27
Gambar 4.5 Grafik percobaan dengan melepas throttel dalam kecepatan maksimum…… 30
Gambar 4.6 persentase perbandingan penghematan pada pola kemudi melepas throttel dalam
kecepatan maksimum……………………………………………………………………... 31
v
DAFTAR TABEL
vi
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa motor listrik dengan jenis BLDC
(Brushless DC Motor) atau motor DC tanpa sikat yang di aplikasikan pada prototipe mobil listrik
untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi dengan kosumsi daya yang rendah. Mobil listrik
tipe prototipe di gunakan untuk kompetisi yang mengedepankan desain, transmisi serta konsumsi
bahan bakar yang hemat. Pada penelitian ini di gunakan motor BLDC 350 watt sebagai penggerak
utama. Motor akan di kendalikan melalui rangkaian inverter dengan sumber daya baterai berjenis
lithium ion dengan kapasitas 48 volt 10 Ampere hour (Ah). Rangkaian inverter berguna untuk
mengubah DC menjadi tegangan AC dengan pengaturan sudut penyulutan berupa hall sensor
pada motor BLDC. Throttle berupa variabel resistor berbentuk pedal di gunakan untuk mengatur
kecepatan motor. Instalasi komponen mobil listrik tipe prototipe terdiri dari pemasangan
penggerak utama, aksesoris serta sistem keamanan.
Tahap penelitian di awali dengan perancangan kebutuhan hardware dengan memilih
spesifikasi motor yang sesuai untuk mobil listrik tipe prototipe. Perakitan di lakukan dengan
menghubungkan motor ke sistem pengendali (controller) dan hubungkan dengan battrai 48V
sebagai sumber daya utama. Motor di hubungkan dengan 3 terminal output sebagai daya utama
agar motor dapat berkerja. Motor BLDC terdapat 3 Sensor Hall Effect untuk mendeteksi sudut
penyulutan atau sebagai feedback dan throttel gas untuk mengatur kecepatan motor. Pemasangan
Sistem pengaman menggunakan fuse 30A dan Emergency Button. Instalasi kelistrikan menjadi
tahap akhir serta pengujian alat untuk mencari seberapa besar kosumsi energi yang di serap oleh
motor dengan melakukan instrumentasi mobil listrik itu sendiri. Pengujian di lakukan
menggunakan watt meter dan yang di pasang parrarel pada sumber daya baterai ke controller.
Untuk pengukuran kecepatan mobil listrik di lakukan dengan menggunakan GPS (Global Position
System) model Car.
Pengujian di lakukan dengan dua tipe pola kemudi yaitu terkemudikan mobil secara
continue tanpa melepas throttel dan uji coba ke dua melepas throttel dalam keadaan kecepatan
maksimum. Parameter pengukuran yaitu daya yang di serap oleh motor ,torsi serta kecepatan dan
waktu tempuh pada saat mobil listrik prototipe bergerak. Dari hasil pengujian di dapatkan untuk
mencari kecepatan dapat menggunakan gigi transmisi paling besar. Namun untuk mencari torsi
yang tinggi di gunakan gigi yang paling kecil. Penggunaan gigi paling kecil akan menghasilkan
jarak tempuh yang pendek dengan gaya dorong yang tinggi sehingga tepat di gunakan untuk
motor dalam keadaan Starting dan gigi roda terbesar tepat di gunakan untuk motor dalam
keadaan running. Top Speed di dapatkan pada pengujian secara continue 53 Km/h di konsumsi
daya 8.73 Wh/km.
Hasil presentase menunjukkan pola kemudi dengan melepas throttle lebih hemat di
bandingkan dengan kemudi secara continue. Persentase kehematan daya percobaan ke dua pada
pola kemudi di dapatkan 57 % pada gigi pertama dan 51 % pada gigi transmisi ke dua. Pada gigi
transmisi ke tiga di dapatkan persentase kehematan 60 % dan gigi ke empat dengan kehematan
paling tinggi yaitu 1% dan gigi transmisi paling besar menghasilkan perbandingan kehematan
sebesar 24 %. Dari hasil uji analisa konsumsi daya di peroleh pola kemudi sangat berpengaruh
untuk menghemat daya yang di serap oleh motor. Penghematan berkisar antara 1% sampai 60%
Hasil dari penelitian dapat di gunakan untuk perbaikan serta optimasi untuk meningkatkan
performa dalam pembuatan mobil listrik untuk kompetisi maupun komersial.
Kata kunci : Bldc, Efisiensi, Mobil Listrik, Prototipe.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
lain. Tidak terkecuali kalangan akademisi yang mempunyai bekal ilmu pengetahuan dan
kajian teori dalam hal ini adalah konsep mobil hemat energi. Banyak parameter yang
mempengaruhi konsumsi daya listrik adalah beban total kendaraan, bentuk bodi
kendaraan, kecepatan dan perilaku pengemudi perlu di analisa secara cermat. Beban total
kendaraan sangat mempengaruhi konsumsi daya listrik pada motor listrik dan komsumsi
daya listrik akan mempengaruhi jarak tempuh. Semakin berat beban total kendaraan,
maka konsumsi daya listrik yang dibutuhkan akan semakin besar, begitu juga sebaliknya
sehingga jika konsumsi daya listrik semakin besar, maka jarak tempuh yang didapat akan
semakin pendek (Dwinanto, 2015).
. Motor listrik alternating current (AC) dan motor listrik direct current (DC)
konvensional telah banyak digunakan dalam keperluan tersebut. Akan tetapi
penggunaan motor listrik jenis ini menimbulkan masalah diakibatkan oleh adanya
penggunaan komponen sikat (brush).Motor brushless direct current (BLDC) dapat
menjadi alternatif pengganti motor DC. Keunggulan motor arus searah tanpa sikat adalah
memiliki efisiensi lebih tinggi daripada motor induksi, dimensi lebih kecil daripada
motor arus searah konvensional, perawatan menjadi ringan, hampir tidak ada
derau/noise, dan bisa dioperasikan pada lingkungan yang mudah terbakar (Sheikh, 2016).
Kelebihan lain dibanding mesin induksi adalah tanggapannya lebih cepat, dan
mempunyai rentang kecepatan yang lebar.
Terciptanya suatu alat transportasi masa depan yang berteknologi tinggi dan
memiliki tingkat efisiensi yang paling baik, maka beberapa kompetisi telah diadakan
oleh para peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi dunia saat ini. Baik KMHE dan SEM
membagi mobil listrik menjadi dua kategori yaitu prototipe dan urban Concepts. Kategori
prototipe menekankan aspek rancangan kendaraan masa depan dengan desain khusus
yang memaksimalkan aspek aerodinamika untuk keperluan lomba.
Selain chassis, bagian yang penting dari mobil listrik katagori prototipe adalah
sistem kendali, sistem transmisi, sistem kemudi, sistem pengereman dan sistem
penggeraknya. Pada tahun pertama penelitian yang dilakukan menargetkan
3
BAB I: PENDAHULUAN
BAB V: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
2.1.2 Baterai
7
8
Emergency Stop sudah tidak asing lagi di dalam sistem kontrol. Bisa kamu lihat
di banyak panel kontrol yang ada di pabrik-pabrik misalnya, pasti selalu ada (push
button) tombol Emergency Stop.Emergency stop, jika diartikan ke dalam bahasa
Indonesia berarti Berhenti Darurat. Seperti artinya, fungsinya untuk
menghentikan sistem secara cepat saat keadaan darurat.Keadaan darurat misalnya
saja mesin berjalan (conveyor atau Hanger), akan menabrak mesin lain karena
ada sensor yang rusak, Operator yang melihat hal tersebut bisa langsung menekan
tombol Emergency Stop. Maka mesin akan otomatis berhenti.
13
Biasanya Emergency stop dipasang secara seri untuk memutus arus kontrol
utama. Sehingga jika tombol tersebut ditekan, maka otomatis akan menghentikan
sistem.
biasanya menggunakan tombol Emergency stop untuk menghentikan arus dan
juga untuk memutus bit yang ada di dalam program PLC (jika mesin yang
digunakan ada PLC-nya). Hal ini akan memberikan pengamanan Ganda juga
akan me-reset program ke kondisi awal.
2.1.5 Kabel
Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah
penghantar logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi
dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai
di rumah. Bila kabel tersebut “dikupas” maka akan kelihatan sebuah selubung
(biasanya berwarna putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi
(2 atau 3 inti) di mana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda.
Kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak diberi isolasi.
Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau kawat
penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik
PLN
14
Pada prototipe mobil listrik menggunakan kabel tipe AWG dengan luas
penampang 2.5 Cm untuk menghindari over current dan panas pada kabel.
2.1.6 Aksesoris
2.1.6.1 Klakson
Klakson adalah trompet elektromekanik atau sebuah alat yang membuat
pendengarnya waspada. Biasanya klakson digunakan pada kereta, mobil dan
kapal untuk mengkomunikasikan sesuatu, di mana biasanya pada negara
maju, digunakan untuk memperingati pengendara yang kurang tertib atau jika
pengendara lain diprediksi akan menyebabkan kecelakaan. Sedangkan di
negara berkembang, klakson memberi tahu pendengarnya bahwa ada
kendaraan yang datang, mengingatkan akan kemungkinan bahaya yang
15
Lampu rem ini terletak di bagian belakang, di bagian depan tidak terdapat lampu
rem. Baik di motor maupun di mobil pasti terdapat lampu rem, kecuali sudah
dilepas.
Sesuai dengan naamnya, lampu rem ini berfungsi sebagai tanda atau isyarat kepada
pengemudi atau pengendara di belakangnya bahwa mobil tersebut melakukan
pengereman atau memperlambat laju kendaraan. Tujuannya adalah untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yang diakibatkan karena pengemudi dibelakang-
Nya tidak siap mobil didepanya melakukan perlambatan lajunya. Atau dapat juga
dikatakan untuk mencegah terjadinya tubrukan antara mobil yang di depan dengan
yang dibelakannya saat mobil yang di depan melakukan pengereman. Buhlam
lampu rem ini menjadi satu dengan lampu kota, sehingga bolampnya disebut
bolamp 2 filamen. Umumnya lampu rem ketika menyala akan lebih terang,
dibandingkan dengan lampu kota.
16
METODOLOGI PENELITIAN
Spesifikasi Electric
Tegangan 48V
Power watt 350W
over power watt 1000w
Amper kerja = 16-18A
17
18
Spesifikasi Model
skun bulat lonjong (Male) , socket O ring.
Model socket
atau by request
Socket hall socket 6 pin isi 5. (Male)
Jumlah ruji 36 lubang
Compatible Rim
velg 20", 24", 26" 700c, dan 17" ring sepeda motor
open size
as /panjang as 15 cm/18cm
diameter motor 24 cm
lebar motor 7 cm
bobot 6 Kg
fleksibel (terdapat drat untuk adapter tromol
Sistem rem
maupun disk brake)
Kecepatan 36V: 35 km/jam, 48V: 45km/jam
2. Pengendali (inverter)
tegangan bolak-balik 3
SPESIFIKASI:
3. Baterai
Sumber energi yang akan digunakan adalah baterai dengan kapasitas
20
3.1.1.2 Alat
Pada langkah kedua yaitu perakitan sistem pengendali pada prototipe mobil
listrik. Perakitan di lakukan dengan menghubungkan motor ke sistem pengendali
(controller). Controller BLDC di hubungkan dengan baterai 48V sebagai sumber
daya utama. Motor di hubungkan dengan 3 terminal output sebagai daya utama
agar motor dapat bekerja. Pada pengendali BLDC terdapat 3 Sensor Hall Effect
untuk mendeteksi sudut penyulutan atau sebagai feedback dan throttel gas untuk
mengatur kecepatan motor.
23
Tahap terakhir yaitu instalasi kelistrikan serta pengujian alat untuk mencari
seberapa besar kosumsi energi yang di serap oleh motor dengan melakukan
instrumentasi mobil listrik itu sendiri. Pengujian di lakukan menggunakan watt
meter dan yang di pasang parrarel pada sumber daya baterai ke controller. Untuk
pengukuran kecepatan mobil listrik di lakukan dengan menggunakan GPS (Global
Position System) model Car.
24
25
26
tersusun secara serial, masing-masing sakelar tersebut terdiri atas emergency button
dalam, emergency button luar, sakelar kontak serta deadman switch. kontroler mobil
listrik ababil tersambung dengan motor, baterai, akselelator pedal. Adapun
kelistrikan pada aksesori berasal dari sumber baterai yang diturunkan teganganya
melalui chopper, hal tersebut dikarenakan tegangan kerja komponen- komponen
aksesori memiliki tegangan kerja yang berbeda dengan baterai, oleh sebab itu
tegangan baterai perlu diturunkan, aksesori mobil ababil terdiri atas klakson dan
lampu sirine. Motor penggerak yang digunakan untuk menggerakan kendaraan
listrik ababil adalah motor listrik tipe BLDC dengan range daya kerja 350-1000
watt, dengan tegangan kerj 48 volt
Pengujian di awali dengan mengukur daya motor dan kecepatan pada keadaan
motor belum di pasang pada prototype mobil listrik dengan hasil grafik pengunjian
sebagai berikut:
Gambar 4.3 Hasil pengukuran daya dan kecepatan motor tanpa beban
Hasil uji performa motor BLDC menunjukkan bahwa semakin besar daya masuk
ke motor maka akan semakin besar torsi yang di hasilkan namun kecepatanya
makin menurun. Hal ini di sebabkan karena ketika motor dalam keadaanawal
(starting) membutuhkan daya yang besar yang mendorong motor untuk bergerak
pada saat permulaan nampun kecepatanya rendah . berbeda pada saat motor
berjalan stabil (running) dengan kecepatan tinggi relative daya mengikuti tingkat
kecepatan yang di jalankan namun torsi nya rendah.
Tabel 4.1. Konsumsi daya, kecepatan dan waktu tempuh , konsumsi serta torsi
mobil listrik prototype
28
Penggunaan gigi transmisi roda lebih kecil akan memakan daya lebih besar serta
kecepatan yang rendah. Penggunaan gigi transmisi roda terbesar menghasilkan
kecepatan yang tinggi dengan kosumsi energi yang rendah. Percobaan ke dua
dengan melepaskan throttle dalam keadaan kecepatan maksimum menghasilkan
kosumsi energi yang lebih irit dari pada percobaan secara continue pada throttel
dengan kecepatan maksimum.
( ℎ)
Konsumsi daya per km =
ℎ( )
29
Rumus tersebut akan mengetahui seberapa besar konsumsi daya motor per km.
Dari hasil rumus tersebut di dapat data sebagai berikut
53
50
45
43 43
40
Kecepatan rata-rata
(Km/h)
30 29
Konsumsi daya (Wh)
20
Torsi(Nm)
13.06 12.74
10 10.37 10.43 8.72
5.85
3.94 3.94 3.77 3.20
0
1 2 3 4 5
GIGI MOTOR
27 (Km/h)
30
21 konsumsi daya (Wh)
20
10.32
5.65 6.27 6.64 Torsi(Nm)
10 4.15
8.08 6.28
4.14 3.94 3.33
0
1 2 3 4 5
GIGI MOTOR
Gambaran tingkat presentase kehematan energy pada uji coba pola kemudi
dengan menekan Throtel dalam kecepatan maksium terhadap percobaan
secara continue dan system transmisi di gambarkan pada diagram berikut:
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5
Gigi transmisi roda
4.3 Analisa Data pada pengujian Konsumsi daya, kecepatan dan waktu
tempuh mobil listrik prototype
4.4 Analisa konsumsi daya per jarak tempuh (Km/h) dan perbandingan
persentase kehematan.
Pada tabel 4.2 konsumsi daya dengan jarak tempuh yang ada di dapatkan
Konsumsi daya pada pola kemudi secara continue .penggunaan transmisi gigi roda
1 sebesar 13.06 Wh/Km. Konsumsi daya gigi roda 2 sebesar 12.74 Wh/Km
Konsumsi daya pada penggunaan transmisi gigi roda 3 sebesar 10.37 Wh/Km.
Konsumsi daya gigi roda 4 sebesar 10.43 Wh/Km. Konsumsi daya gigi roda 5
sebesar 8.72 Wh/Km. konsumsi daya cendrung menurun ketika gigi transmisi
semakin besar karena beban yang di terima motor cukup rendah .
Wh/Km. Pada transmisi roda gigi ketiga 4.15 Wh/Km. Pada transmisi roda gigi
keempat 10.32 Wh/Km. Pada transmisi roda gigi kelima 6.64 Wh/Km. Hasil
presentase menunjukkan pola kemudi dengan melepas throttle lebih hemat di
bandingkan dengan kemudi secara continue. Persentase kehematan daya percobaan
ke dua pada pola kemudi di dapatkan 57 % pada gigi pertama dan 51 % pada gigi
transmisi ke dua. Pada gigi transmisi ke tiga di dapatkan persentase kehematan 60
% dan gigi ke empat dengan kehematan paling tinggi yaitu 1% dan gigi transmisi
paling besar menghasilkan perbandingan kehematan sebesar 24 %. Dari hasil uji
analisa konsumsi daya di peroleh pola kemudi sangat berpengaruh untuk
menghemat daya yang di serap oleh motor. Penghematan berkisar antara 1%
sampai 60%. Pola kemudi dengan melepas throttle dalam keadaan kecepatan
maksimum lebih mengirit bahan bakar.
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa di atas, maka dapat disimpulkan :
1. Penggunaan motor BLDC sangat tepat di gunakan pada prototipe mobil
listrik karena adalah rasio daya tinggi terhadap berat, kecepatan tinggi, dan
kontrol elektronik.
2. Motor BLDC di kendalikan dengan sistem komputasi dengan pengaturan
kecepatan melalui feedback akan menambah keamanan pada pengguna
mobil listrik.
3. Pada pembuatan prototipe mobil listrik sistem keamanan sangat di perlukan.
System keamanan kelistrikan berupa Emergency Button dan Fuse.
4. Pola kemudi sangat mempengaruhi keiritan dari konsumsi daya listrik. Pola
kemudi dengan metode melepaskan throttle pada kecepatan maksimum
akan membuat konsumsi daya lebih hemat
5. Pada perancangan mobil listrik perlu adanya sistem transmisi. System
transmisi di gunakan untuk mengatur efisiensi motor pada keadaan starting
dan running agar mendapatkan kecepatan tinggi dengan kinerja yang
maksimal.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa di atas, maka disarankan :
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan tingkat efisiensi dan
hasil yang maksimal.
2. Perlu referensi atau rujukan dari pihak-pihak yang berkompeten di bidang
ini untuk mengembangkan penelitian tentang mobil listrik.
3. Perlu adanya pengembangan mobil prototipe menjadi urban dan harapan ke
depan bisa di produksi dengan masal.
34
DAFTAR PUSTAKA
Azizi, N and Moghaddam, R.K. 2013. Permanent mgnet brushless DC motor optimal design
and determination of optimum PID controller parameters for the purpose of
speed control by using the TLBO optimization algorithm.
Hidayat. 2014. Pengembangan Hybrid PID-ANFIS (Proportional Integral Derivative-
Adaptive Neuro Fuzzy Inference Systems) sebagai Pengendali Kecepatan Mesin Arus
Searah Tanpa Sikat (MASTS). Desertasi: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Rosha, P.T., Fitriyana, M.N., Ulfa, S.F dan Dharminto. 2013. Pemanfaatan Sanseviera
tanaman hias penyerap polutan sebagai upaya mengurangi udara di Kota Semarang.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, vol. 3, no. 1, pp. 1-6.
Serie, E.A., Utcu, O dan Oran, E. 2016. Aerodynamics considerations for a low drag Shell
Eco-Marathon competition car. CONFERENCE ON ADVANCES INI MECHANICAL
ENGINEERING ISTANBUL 2016. Yildiz Technical University, Istanbul, Turkey
Setyono, B dan Setiawan Y. 2015. 2015. Rancang bangun sistem transmisi, kemudi dan
pengereman mobil listrik “semut abang”. Prosiding Nasional Sains dan Teknologi
Terapan III 2015, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Surabaya.
Sinaga, N., Purnomo, S.J. 2013. Hubungan antara posisi throttle, putaran mesin dan posisi gigi
terhadap konsusmsi bahan bakar pada beberapa kendaraan penumpang. EKSERGI
Jurnal Teknik Energi, vol. 9, no. 1, pp. 12-17.
Syaifulah, R. A., Kurniawan, H.E dan Priyohandoko, B. 2013. Mobil listrik ZEON (Zero
Pollution) sebagai sarana wisata di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Prosiding
Elektronik (e-Proceedings) PIMNAS Progam Kreativitas Mahasiswa - Teknologi
(PKM-T).
viii
Lampiran
x
Pengukuran daya dan kecepatan