Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PENELITIAN

PENELITIAN UNGGULAN PROGRAM STUDI (PUPS)

PENGAPLIKASIAN MOTOR DC TANPA SIKAT DENGAN PENGENDALI


DC CHOPPER PADA KENDARAAN PROTOTIPE MOBIL LISTRIK

Oleh:
Ir. Jatmiko, M.T (NIDN: 0617125701)
Ir. Abdul Basith, MT. (NIDN: 0609126301 )
Agus Ulinuha, S.T., M.T., Ph.D. (NIDN: 0604087001 )
Muhammad Afan Muhlasin (D400140073)
Pratiwi Kusumasari (D400140072)

DIBIAYAI OLEH
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DENGAN SURAT PERJANJIAN NOMOR: 265.10/A.3-III/LPPM/IV/2017
TANGGAL 6 JULI 2017

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN

ii
PRAKATA
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, hidayah, dan inayahNYA kepada penulis sejak awal melangkah mengerjakan
hingga akhir penyusunan laporan penelitian dengan judul “PENGAPLIKASIAN
MOTOR DC TANPA SIKAT DENGAN PENGENDALI DC CHOPPER PADA
KENDARAAN PROTOTIPE MOBIL LISTRIK”.

Pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian ini, penulis menyadari


banyaknya masukan, bantuan dan dukungan penuh dari beberapa pihak yang sangat
bermanfaat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang tulus kepada:

1. Agus Ulinuha, S.T., M.T., Ph.D., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat UMS.

2. Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik UMS, atas
dorongannya yang besar dalam penelitian ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu
penulis selama pelaksanaan dan penulisan laporan penelitian ini.

Akhir kata, tiada sesuatu yang sempurna dari hasil karya manusia. Saran dan
kritik

yang konstruktif dari para pembaca yang budiman akan penulis terima dengan senang
hati.

Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, 3 Juli 2018

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN …………………...………………………………… ii
PRAKATA………………………..…………..………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL …………………………....…………………………………... v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….. vi
ABSTRAKSI …………………………………………………………………....... vii
BAB I PENDAHALUAN ………………….....………………...…………………1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………........... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................……... 3
1.4 Sistematika Penulisan…………………………………………………........... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................6
2.1 Landasan Teori ................................................................................................. 6
2.1.1 Motor listrik..................................................................................................6
2.1.2 Baterai.......................................................................................................... 7
2.1.3 Controller/Inverter.......................................................................................8
2.1.4 Sistem pengaman .........................................................................................11
2.1.4.1 Fuse................................................................................................................11
2.1.4.2 Emergency Button........................................................................................12
2.1.5 Kabel………………………………………………………………..………14
2.1.6 Aksesoris…………………………………………………………………... 14
2.1.6.1 Klakson……………………………………………………………………. 15
2.6.1.2 Lampu LED ……………………………………………………………… 15

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 17


3.1 Prosedur Penelitian ......... .............................................................................. 17
3.1.1 Alat dan bahan ............................................................................................. 17

iv
3.1.1.1 Bahan .......................................................................................................... 17
3.1.1.2 Alat .............................................................................................................. 20
3.1.2 Waktu dan Tempat .................................................................................. 22
3.1.3 Pengambilan Data dan Perhitungan ........................................................ 22
3.2 Jalannya Penelitian .................................................................................... 23
3.3 Diagram Ulur Penelitian ............................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN dan ANALISA .................................................. 25
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 25
4.2 Analisa Efisiensi pengunaan motor BLDC pada prototype mobil .............. 29
4.3 Analisa Data pada pengujian Konsumsi daya, kecepatan dan waktu tempuh
mobil listrik
prototype................................................................................................................ 31

4.4 Analisa konsumsi daya per jarak tempuh (Km/h) dan perbandingan
persentase kehematan. ................................................................................……. 31

BAB V Penutup ..................................................................................................... 34

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................34

5.2 Saran ................................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. viii

LAMPIRAN……………………………………………………………………......ix

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kontruksi motor bldc……………………………………………………….. 7

Gambar 2.3 Skema controller ……………………………………………………………. 10

Gambar 2.5 Fuse…....……………………………………………………………………...12

Gambar 2.6 Emergency button…………………………………………………………….12

Gambar 2.7 Kabel AWG………………………………………………………………….. 14

Gambar 2.8 Klason stereo………………………………………………………………… 15

Gambar 2.9 Lampu rem……………………………………………………………………16

Gambar 3.1 Motor BLDC.................................................................................................... 17

Gambar 3.2 Pengendali motor…………………………………………………………….. 19

Gambar 3.3 Spesifikasi baterai…………………………………………………………….20

Gambar 3.4. sistem pengereman………………………………………………………… 21

Gambar 3.5 Sistem Transmisi…………………………………………………………….. 21

Gambar 3.6 Alur Penelitian……………………………………………………………….. 24

Gambar 4.1 Blok diagram mobil listrik……………………………………………………26

Gambar 4.2 Tata letak komponen………………………………………………………… 27

Gambar 4.3 Hasil pengukuran daya dan kecepatan motor tanpa beban…………………...27

Gambar 4.4 Grafik Percobaan secara continue ……………………………………………28

pada throttel dengan kecepatan maksimum………………………………………………..30

Gambar 4.5 Grafik percobaan dengan melepas throttel dalam kecepatan maksimum…… 30

Gambar 4.6 persentase perbandingan penghematan pada pola kemudi melepas throttel dalam
kecepatan maksimum……………………………………………………………………... 31

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Kuat Hantar Arus ...................................................................................... 18

Tabel 3.1 Spesifikasi Elektrik motor BLDC……………………………………………… 20

Tabel 3.2 Spesifikasi Model motor BLDC……………………………………………… 21

Tabel 4.1 Hasil uji coba mobil listrik…………………………………………………….. 29

Tabel 4.2 Pengukuran konsumsi per km dan presentase kehematan…………………… 30

vi
ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa motor listrik dengan jenis BLDC
(Brushless DC Motor) atau motor DC tanpa sikat yang di aplikasikan pada prototipe mobil listrik
untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi dengan kosumsi daya yang rendah. Mobil listrik
tipe prototipe di gunakan untuk kompetisi yang mengedepankan desain, transmisi serta konsumsi
bahan bakar yang hemat. Pada penelitian ini di gunakan motor BLDC 350 watt sebagai penggerak
utama. Motor akan di kendalikan melalui rangkaian inverter dengan sumber daya baterai berjenis
lithium ion dengan kapasitas 48 volt 10 Ampere hour (Ah). Rangkaian inverter berguna untuk
mengubah DC menjadi tegangan AC dengan pengaturan sudut penyulutan berupa hall sensor
pada motor BLDC. Throttle berupa variabel resistor berbentuk pedal di gunakan untuk mengatur
kecepatan motor. Instalasi komponen mobil listrik tipe prototipe terdiri dari pemasangan
penggerak utama, aksesoris serta sistem keamanan.
Tahap penelitian di awali dengan perancangan kebutuhan hardware dengan memilih
spesifikasi motor yang sesuai untuk mobil listrik tipe prototipe. Perakitan di lakukan dengan
menghubungkan motor ke sistem pengendali (controller) dan hubungkan dengan battrai 48V
sebagai sumber daya utama. Motor di hubungkan dengan 3 terminal output sebagai daya utama
agar motor dapat berkerja. Motor BLDC terdapat 3 Sensor Hall Effect untuk mendeteksi sudut
penyulutan atau sebagai feedback dan throttel gas untuk mengatur kecepatan motor. Pemasangan
Sistem pengaman menggunakan fuse 30A dan Emergency Button. Instalasi kelistrikan menjadi
tahap akhir serta pengujian alat untuk mencari seberapa besar kosumsi energi yang di serap oleh
motor dengan melakukan instrumentasi mobil listrik itu sendiri. Pengujian di lakukan
menggunakan watt meter dan yang di pasang parrarel pada sumber daya baterai ke controller.
Untuk pengukuran kecepatan mobil listrik di lakukan dengan menggunakan GPS (Global Position
System) model Car.
Pengujian di lakukan dengan dua tipe pola kemudi yaitu terkemudikan mobil secara
continue tanpa melepas throttel dan uji coba ke dua melepas throttel dalam keadaan kecepatan
maksimum. Parameter pengukuran yaitu daya yang di serap oleh motor ,torsi serta kecepatan dan
waktu tempuh pada saat mobil listrik prototipe bergerak. Dari hasil pengujian di dapatkan untuk
mencari kecepatan dapat menggunakan gigi transmisi paling besar. Namun untuk mencari torsi
yang tinggi di gunakan gigi yang paling kecil. Penggunaan gigi paling kecil akan menghasilkan
jarak tempuh yang pendek dengan gaya dorong yang tinggi sehingga tepat di gunakan untuk
motor dalam keadaan Starting dan gigi roda terbesar tepat di gunakan untuk motor dalam
keadaan running. Top Speed di dapatkan pada pengujian secara continue 53 Km/h di konsumsi
daya 8.73 Wh/km.
Hasil presentase menunjukkan pola kemudi dengan melepas throttle lebih hemat di
bandingkan dengan kemudi secara continue. Persentase kehematan daya percobaan ke dua pada
pola kemudi di dapatkan 57 % pada gigi pertama dan 51 % pada gigi transmisi ke dua. Pada gigi
transmisi ke tiga di dapatkan persentase kehematan 60 % dan gigi ke empat dengan kehematan
paling tinggi yaitu 1% dan gigi transmisi paling besar menghasilkan perbandingan kehematan
sebesar 24 %. Dari hasil uji analisa konsumsi daya di peroleh pola kemudi sangat berpengaruh
untuk menghemat daya yang di serap oleh motor. Penghematan berkisar antara 1% sampai 60%
Hasil dari penelitian dapat di gunakan untuk perbaikan serta optimasi untuk meningkatkan
performa dalam pembuatan mobil listrik untuk kompetisi maupun komersial.
Kata kunci : Bldc, Efisiensi, Mobil Listrik, Prototipe.
vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis bahan bakar minyak (BBM) semakin mengancam keberlangsungan hidup


manusia khususnya dalam sektor transportasi. Dalam hal ini, mobil dan sepeda motor
sebagai bagian dari pengguna pengguna BBM. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Stastistik (BPS) Nasional, jumlah kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang
beroperasi pada akhir 2015 yaitu 22.512.918 unit dan akan selalu bertambah di setiap
tahunnya. Hal ini diperparah dengan Tingkat polusi udara di Indonesia semakin
memprihatinkan akibat dari emisi gas buang hasil pembakaran BBM (Suwarso,
2015)(Syaifulah, 2013). Menurut hasil survei yang dilakukan oleh World Bank, Indonesia
menempati peringkat keempat untuk negara dengan tingkat polusi tertinggi di dunia
setelah Mesir, India, dan Cina (Rosha, 2013). Dari semua penyebab polusi udara yang
ada, emisi transportasi terbukti sebagai penyumbang pencemaran udara di Indonesia,
yakni sekitar 85 persen (Ismiyati, 2014).

Berbagai kalangan mulai berusaha memikirkan untuk menghemat penggunaan


BBM atau bahkan mencari bahan bakar alternatif. Maka tren kendaraan masa depan
mengarah ke mobil listrik, karena dalam sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal
Enviromental Science and Technology menyimpulkan kalau mobil dengan baterai Li-ion
hanya memiliki tingkat polusi yang rendah. Dampak lingkungan total yang disebabkan
oleh baterai (diukur dalam indikator ramah lingkungan sebesar 99 poin) adalah 15%.. Hal
ini yang dilakukan oleh tim DEV (Duke Electric Vehicles) yang menggunakan baterai Li-
ion dengan alasan efisien, ringan, dan tahan lama dalam usia sehingga mereka meraih
gelar juara di Shell Eco Marathon America . Para pelaku otomotif kini mulai dari
perusahaan mobil ternama sampai bengkel pinggir jalan mulai berlomba-lomba
bereksperimen dengan memasukkan inovasi dan teknologi atau penambahan pada
berbagai komponen dari kendaraan seperti chassis, Engine, sistem control atau komponen

1
2

lain. Tidak terkecuali kalangan akademisi yang mempunyai bekal ilmu pengetahuan dan
kajian teori dalam hal ini adalah konsep mobil hemat energi. Banyak parameter yang
mempengaruhi konsumsi daya listrik adalah beban total kendaraan, bentuk bodi
kendaraan, kecepatan dan perilaku pengemudi perlu di analisa secara cermat. Beban total
kendaraan sangat mempengaruhi konsumsi daya listrik pada motor listrik dan komsumsi
daya listrik akan mempengaruhi jarak tempuh. Semakin berat beban total kendaraan,
maka konsumsi daya listrik yang dibutuhkan akan semakin besar, begitu juga sebaliknya
sehingga jika konsumsi daya listrik semakin besar, maka jarak tempuh yang didapat akan
semakin pendek (Dwinanto, 2015).

. Motor listrik alternating current (AC) dan motor listrik direct current (DC)
konvensional telah banyak digunakan dalam keperluan tersebut. Akan tetapi
penggunaan motor listrik jenis ini menimbulkan masalah diakibatkan oleh adanya
penggunaan komponen sikat (brush).Motor brushless direct current (BLDC) dapat
menjadi alternatif pengganti motor DC. Keunggulan motor arus searah tanpa sikat adalah
memiliki efisiensi lebih tinggi daripada motor induksi, dimensi lebih kecil daripada
motor arus searah konvensional, perawatan menjadi ringan, hampir tidak ada
derau/noise, dan bisa dioperasikan pada lingkungan yang mudah terbakar (Sheikh, 2016).
Kelebihan lain dibanding mesin induksi adalah tanggapannya lebih cepat, dan
mempunyai rentang kecepatan yang lebar.

Terciptanya suatu alat transportasi masa depan yang berteknologi tinggi dan
memiliki tingkat efisiensi yang paling baik, maka beberapa kompetisi telah diadakan
oleh para peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi dunia saat ini. Baik KMHE dan SEM
membagi mobil listrik menjadi dua kategori yaitu prototipe dan urban Concepts. Kategori
prototipe menekankan aspek rancangan kendaraan masa depan dengan desain khusus
yang memaksimalkan aspek aerodinamika untuk keperluan lomba.

Selain chassis, bagian yang penting dari mobil listrik katagori prototipe adalah
sistem kendali, sistem transmisi, sistem kemudi, sistem pengereman dan sistem
penggeraknya. Pada tahun pertama penelitian yang dilakukan menargetkan
3

terbangunnya prototipe mobil listrik yang akan disertakan dalam lomba/kompetisi


minimal tingkat nasional.

Hasil pengembangan prototipe di tahun pertama, akan memberikan data yang


cukup strategis untuk mewujudkan mobil urban pada tahun kedua. Pengembangan mobil
urban pada tahun kedua akan dimanfaatkan untuk transportasi skala lokal
sambil dilakukan pengujian. Hasil-hasil pengujian tersebut akan dimanfaatkan
untuk penyempurnaan mobil yang dikembangkan. Aspek kendali dan instrumentasi
akan terus disempurnakan untuk membangun mobil listrik dengan fitur dan performa
yang makin sempurna.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, bisa dirumuskan


masalah sebagai berikut :

a. Cara mengatur torsi dan kecepatan motor DC tanpa sikat dengan


kendali DC Chopper untuk dapat di aplikasikan dalam mobil listrik,
b. Implementasi dan instalasi motor BLDC dengan Pengendali DC
Chopper untuk mobil listrik,
c. Peningkatan efisiensi dalam kosumsi daya motor DC tanpa sikat pada
mobil listrik,
d. Konstruksi prototipe motor listrik sebagai mobil hemat energi,
e. Perancangan mobil listrik yang siap untuk diperluas
pemanfaatannya pada sistem transportasi komersial.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian


ini adalah untuk :
4

Pada tahun pertama penelitian ini, fokus kegiatan diarahkan pada


analisis kinerja motor DC tanpa sikat dan periferalnya untuk
diaplikasikan pada prototipe mobil listrik. Secara rinci tujuan tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Studi karakteristik Motor DC tanpa sikat dan analisis unjuk kerjanya


b. untuk pemanfaatan sebagai primer mover mobil listrik,
c. Rancang bangun sistem kendali Motor DC tanpa sikat
dengan menggunakan kendali DC Chopper,
d. Konstruksi dan instalasi prime mover dan sistem kendalinya pada
prototipe mobil listrik, sistem pengisi storage dengan charging
time yang rasional.
e. Pengujian kinerja prototipe mobil listrik yang meliputi:
torsi, akselerasi, kecepatan, jarak tempuh dan ketahanan prime mover,
f. Keikutsertaan dalam kontes mobil hemat energi, Pendaftaran
paten, publikasi pada seminar internasional, jurnal nasional dan
pemanfaatan untuk tugas akhir mahasiswa.
1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah,


perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas telaah penelitian dan dasar teori yang


berhubungan dengan penggunaan energi alternatif ini.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini membahas cara melakukan analisis dan


perancangan, dimulai dari bahan dan perlengkapan
pendukung yang harus disiapkan dan tahap yang harus
dilakukan sampai akhir penelitian.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pengolahan data, hasil penelitian dan


analisa

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


2.1.1 Motor listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah


energi listrik menjadi energi mekanik. Cara kerja motor listrik yaitu arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya jika arus dibengkokkan menjadi
sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan
tenaga putar/torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa
loop pada motor listriknya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam
dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik. Motor listrik
memiliki berbagai macam tipe yaitu: motor arus bolak-balik (AC), motor arus
searah (DC), motor induksi, dll. Dalam tinjauan kali ini akan menyajikan tentang
salah satu tipe motor DC yaitu Motor BLDC (Brushless DC motor).

Motor BLDC (Brushless DC motor) merupakan Motor DC tanpa


sikat merupakan motor yang memiliki efisiensi baik, lebih Handal, umur lebih
panjang dan cukup mahal. Motor ini memiliki bagian rotor berupa magnet
permanen dan bagian stator berupa belitan untuk menghasilkan medan magnet.
Pengubahan polaritas motor BLDC dilakukan secara elektronik menggunakan
sensor hall-effect dan rotary encoder (Azizi,2013). Sistem motor DC tanpa sikat
mengacu pada konsep rangkaian elektromekanik sistem penggerak yang tanggap
dan hemat energi. Sistem tersebut dibangun melalui perpaduan elektromekanik,
rangkaian elektronika, sistem sensor dan rangkaian logika atau algoritma kendali
mikro (Hidayat, 2014). Beberapa keuntungan brushless DC motor dengan motor
DC dibandingkan dengan motor DC biasa, adalah:

a. Lebih tahan lama, karena tidak memerlukan perawatan terhadap sikatnya.


b. Memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.
c. Torsi awal yang tinggi.

6
7

d. Kecepatan yang tinggi, tergantung pada kekuatan medan magnet yang


dihasilkan oleh arus yang dibangkitkan dari kendali penggeraknya

Gambar 2.1 Konstruksi motor bldc

2.1.2 Baterai

Baterai ditemukan oleh ahli fisika dari Perancis bernama Gaston


Plante pada tahun 1859. Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik
dimanah didalam-Nya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel
(dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan
reaksi elektrokimia reversibel adalah didalami baterai dapat berlangsung
proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan) dan
sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia (proses pengisian)
dengan cara proses regenerasi dari elektrode - elektrode yang dipakai yaitu,
dengan melewatkan arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan
didalami sel. Dari fungsinya baterai dapat dikelompokkan menjadi 3 fungsi,
yaitu:

7
8

 Padas saat mesin mati, baterai berfungsi sebagai penyimpan energi


listrik untuk menghidupkan lampu sein, klakson, indikator pada
dasbor dan aksesoris lainnya. Pada kondisi ini alternator/sepul tidak
menyuplai energi listrik untuk sepeda motor dikarenakan sepul
bekerja menghasilkan listrik karena adanya putaran pada poros
 Pada saat start awal, baterai menyediakan sumber energi listrik
yang digunakan untuk menjalankan motor starter.
 Pada saat mesin hidup, baterai berfungsi sebagai penyetabil
tegangan, ini dikarenakan pada saat mesin hidup sumber arus listrik
diambil dari sepul, di mana putaran sepul tidak selalu konstan, tetapi
naik turun tergantung
 bukaan thorttle pada kendaraan.
 Teknologi baterai sudah berkembang sehingga sekarang ini bisa
dihasilkan sistem penyimpan yang mampu memenuhi kebutuhan
energi kendaraan listrik untuk jarak tempuh antara 80 s/d 160
kilometer untuk sekali pengisian. Karakteristik baterai yang ideal
untuk aplikasi kendaraan listrik antara lain aman, daya besar,
kapasitas yang besar, ukuran kecil dan ringan, tersedia dalam jumlah
yang mencukupi, harga yang ekonomis, berumur panjang serta
metode penghancuran atau disposal yang ramah lingkungan setelah
melewati umur pakai atau bahkan bisa didaur ulang.
 Teknologi baterai yang sudah dikembangkan untuk kendaraan
listrik antara lain baterai yang menggunakan bahan PbA (Lead
Acid), Nickel Cadmium (NiCd), Ni-Mh (Nickel Metal Hydride), dan
Li-Ion (Lithium Ion)
9

Gambar 2.2 Battrai pada prototipe mobil listrik


2.1.3 Controller/Inverter

Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk


mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC
(Alternating Curent). Output suatu inverter dapat berupa tegangan AC
dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square
wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan input
inverter dapat menggunakan baterai, tenaga surya, atau sumber tegangan
DC yang lain. Inverter dalam proses konversi tegangan DC menjadi
tegangan AC membutuhkan suatu penaik tegangan berupa step up
transformer. Keluaran inverter berupa tegangan yang dapat diatur dan
tegangan yang tetap, Tegangan output yang biasa dihasilkan adalah 120 V
60 Hz, 220 V 50 Hz,115 V 400 Hz.
10

Gambar 2.3 Skema controller

Komponen utama pengontrol adalah microproccessor, pada bagian ini


terdapat program yang mengatur mosfet, komponen tersebut berpengaruh
terhadap perputaran motor. Microproccessor juga memberikan eksekusi
modulasi lebar pulsa yang bergantung pada throttel. Efek yang
ditimbulkan dari kondisi throttle yang dikendalikan pengemudi berkaitan
dengan modulasi lebar pulsa tersebut, sehingga secara singkat, motor dapat
dikendalikan melalui throttle yang terhubung dengan rangkaian kontrol
kompleks.
11

Gambar 2.4 Gelombang keluaran rangkaian pengendali.

2.1.4 Sistem pengaman


2.1.4.1 Fuse

Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah


komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika
maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah
kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus
Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short
circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse
(sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk
ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen-
komponen yang terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan.
Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan
Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Fuse atau
sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik.
12

Gambar 2.5 Fuse

Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara


Seri dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya
sehingga apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open
Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak
dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.Berikut ini
adalah Simbol Fuse (Sekering) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:

2.1.4.2 Emergency Button

Emergency Stop sudah tidak asing lagi di dalam sistem kontrol. Bisa kamu lihat
di banyak panel kontrol yang ada di pabrik-pabrik misalnya, pasti selalu ada (push
button) tombol Emergency Stop.Emergency stop, jika diartikan ke dalam bahasa
Indonesia berarti Berhenti Darurat. Seperti artinya, fungsinya untuk
menghentikan sistem secara cepat saat keadaan darurat.Keadaan darurat misalnya
saja mesin berjalan (conveyor atau Hanger), akan menabrak mesin lain karena
ada sensor yang rusak, Operator yang melihat hal tersebut bisa langsung menekan
tombol Emergency Stop. Maka mesin akan otomatis berhenti.
13

Gambar 2.6 Emergency button

Biasanya Emergency stop dipasang secara seri untuk memutus arus kontrol
utama. Sehingga jika tombol tersebut ditekan, maka otomatis akan menghentikan
sistem.
biasanya menggunakan tombol Emergency stop untuk menghentikan arus dan
juga untuk memutus bit yang ada di dalam program PLC (jika mesin yang
digunakan ada PLC-nya). Hal ini akan memberikan pengamanan Ganda juga
akan me-reset program ke kondisi awal.

2.1.5 Kabel
Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah
penghantar logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi
dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai
di rumah. Bila kabel tersebut “dikupas” maka akan kelihatan sebuah selubung
(biasanya berwarna putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi
(2 atau 3 inti) di mana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda.
Kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak diberi isolasi.
Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau kawat
penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik
PLN
14

Tabel 2.1 Tabel Kuat arus hantar kabel

Pada prototipe mobil listrik menggunakan kabel tipe AWG dengan luas
penampang 2.5 Cm untuk menghindari over current dan panas pada kabel.

Gambar 2.7 Kabel AWG

2.1.6 Aksesoris
2.1.6.1 Klakson
Klakson adalah trompet elektromekanik atau sebuah alat yang membuat
pendengarnya waspada. Biasanya klakson digunakan pada kereta, mobil dan
kapal untuk mengkomunikasikan sesuatu, di mana biasanya pada negara
maju, digunakan untuk memperingati pengendara yang kurang tertib atau jika
pengendara lain diprediksi akan menyebabkan kecelakaan. Sedangkan di
negara berkembang, klakson memberi tahu pendengarnya bahwa ada
kendaraan yang datang, mengingatkan akan kemungkinan bahaya yang
15

terjadi, ingin mendahului, atau menyatakan perasaan emosional. (MK). Pada


prototipe mobil listrik menggunakan klakson tipe stereo.

Gambar 2.8 Klakson stereo


2.6.1.2 Lampu LED

Lampu rem ini terletak di bagian belakang, di bagian depan tidak terdapat lampu
rem. Baik di motor maupun di mobil pasti terdapat lampu rem, kecuali sudah
dilepas.

Sesuai dengan naamnya, lampu rem ini berfungsi sebagai tanda atau isyarat kepada
pengemudi atau pengendara di belakangnya bahwa mobil tersebut melakukan
pengereman atau memperlambat laju kendaraan. Tujuannya adalah untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yang diakibatkan karena pengemudi dibelakang-
Nya tidak siap mobil didepanya melakukan perlambatan lajunya. Atau dapat juga
dikatakan untuk mencegah terjadinya tubrukan antara mobil yang di depan dengan
yang dibelakannya saat mobil yang di depan melakukan pengereman. Buhlam
lampu rem ini menjadi satu dengan lampu kota, sehingga bolampnya disebut
bolamp 2 filamen. Umumnya lampu rem ketika menyala akan lebih terang,
dibandingkan dengan lampu kota.
16

Gambar 2.9 Lampu rem


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian mutlak dilakukan untuk dapat menghasilkan
penelitian yang baik. Diharapkan penelitian ini dilakukan secara beruntun dan
berkelanjutan tanpa saling mengganggu satu sama lain.

3.1.1 Bahan dan Alat


3.1.1.1 Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain :
1. BLDC (Brushless Direct Current) kami melakukan pembelian yaitu dengan
menggunakan motor listrik brand Xinshuan Motor jenis brushless dengan
spesifikasi sebagai berikut :

Gambar 3.1 Motor BLDC

Tabel 3.1 Spesifikasi Elektrik motor BLDC

Spesifikasi Electric
Tegangan 48V
Power watt 350W
over power watt 1000w
Amper kerja = 16-18A

17
18

OverAmper maks = >35A


Torsi 18-25Nm
recomended kontroler 48V 350W 17A full fitur kontroller
maksimum kontroler 48V 1000W 35A full fitur kontroller

Tabel 3.2 Spesifikasi Model motor BLDC

Spesifikasi Model
skun bulat lonjong (Male) , socket O ring.
Model socket
atau by request
Socket hall socket 6 pin isi 5. (Male)
Jumlah ruji 36 lubang
Compatible Rim
velg 20", 24", 26" 700c, dan 17" ring sepeda motor
open size
as /panjang as 15 cm/18cm
diameter motor 24 cm
lebar motor 7 cm
bobot 6 Kg
fleksibel (terdapat drat untuk adapter tromol
Sistem rem
maupun disk brake)
Kecepatan 36V: 35 km/jam, 48V: 45km/jam

2. Pengendali (inverter)

Sistem pengontrol pada penggerak kendaraan listrik ababil menggunakan inverter


3 fasa, komponen tersebut berfungsi untuk mengubah tegangan searah menjadi
19

tegangan bolak-balik 3

Gambar 3.2 Pengendali motor

SPESIFIKASI:

a) Power = 350W – 400W


b) Tegangan = 36V - 48V Auto Voltage
c) Under Voltage = 31,6V untuk 36V. 41V untuk 48V
d) Jumlah FET = 6 MOSFET
e) Amper = 18A
f) Input trotle = 1,2V – 4,2V
g) Derajat motor = 120 derajat, support upgrade 60 derajat
a. Fitur =
h) Switch maju-mundur
i) Brake signal
j) signal speedometer
k) Auto self study, (normal foward dan normal backward)

3. Baterai
Sumber energi yang akan digunakan adalah baterai dengan kapasitas
20

48V/10Ah, yang tersusun dari baterai jenis li – ion Panasonic


NCR18650PF
dengan spesifikasi sebagai berikut :

Gambar 3.3 Spesifikasi baterai


4. Aksesoris
Lampu yang digunakan dalam mobil prototype hanya lampu rem DC 12 V, di
suplly dari baterai dengan perantara DC buck (penurun tegangan) sehingga
tegangan kerja sesuai dengan spesifikasi alat. Serta klakson tipe stereo
kebutuhan rem.
5. Pengereman
Untuk melakukan pengereman pada motor menggunakan sistem rem hidrolis,
dengan gaya cengkramannya yang kuat serta dapat menahan gaya pengereman
dengan sudut kemiringan dan gaya pengereman pada bidang datar.
21

Gambar 3.4. sistem pengereman


6. Sistem Transmisi
Transmisi yang kami gunakan yaitu transmisi dengan 5 gigi menggunakan transmisi
sepeda BMX.

Gambar 3.5 Sistem Transmisi


7. Perlengkapan dan sistem keamanan kelistrikan (safety)
Fuse Pada komponen kelistrikan memiliki fuse sebagai proteksi dari arus
berlebih dan hubung singkat, nilai dari fuse tersebut adalah 30 A.

3.1.1.2 Alat

Alat-alat yang digunakan antara lain :


1. Tool Kit
2. Wattmeter
3. Tachometer
4. Multimeter
5. Sound meter
22

3.1.2 Waktu dan Tempat

Tempat perakitan kelistrikan dan alat dilakukan di Laboratorium Program


Studi Teknik Elektro (halaman depan gedung H UMS) . serta proses
pengaplikasian pada prototipe mobil listrik di lab mesin . Pengujian mobil di
lakukan pada siang hari di Tol kertosono.

3.1.3 Pengambilan Data dan Perhitungan

Pengambilan data dalam penelitian ini antara lain :

1. Mengambil data tegangan dan arus pada beban motor menggunakan


watt meter yang akan di aktifkan ketika motor dalam keadaan start
2. Menghitung konsumsi daya yang di serap oleh motor
3. Menguji mobil listrik prototipe dengan sistem transmisi yang berbeda
4. Menguji mobil listrik dengan pola kemudi yang berbeda
5. Membandingkan data yang di perolehi dengan hasil perhitungan akhir
rata-rata jarak yang di tempuh dan kosumsi energi serta kecepatan

3.2 Jalannya Penelitian


Tahap penelitian di awali dengan perancangan kebutuhan hardware
berupa baterai, motor, sistem pengendali, aksesoris serta kelistrikan pada mobil
listrik. Motor listrik menggunakan tipe BLDC (Brushless DC electric motor )
dengan daya 350 Watt. Baterai menggunakan 48V dengan jenis li-ion dan sistem
pengendali berupa inverter.

Pada langkah kedua yaitu perakitan sistem pengendali pada prototipe mobil
listrik. Perakitan di lakukan dengan menghubungkan motor ke sistem pengendali
(controller). Controller BLDC di hubungkan dengan baterai 48V sebagai sumber
daya utama. Motor di hubungkan dengan 3 terminal output sebagai daya utama
agar motor dapat bekerja. Pada pengendali BLDC terdapat 3 Sensor Hall Effect
untuk mendeteksi sudut penyulutan atau sebagai feedback dan throttel gas untuk
mengatur kecepatan motor.
23

langkah ketiga yaitu pemasangan aksesoris dan sistem pengaman.


Aksesoris di butuhkan mobil listrik sebagai fitur tambahan penunjang agar mobil
siap untuk jalan. Pada mobil listrik protorype Aksesoris terdiri dari klakson dan
lampu rem. Pemasangan Sistem pengaman juga harus di lakukan dengan
menggunakan fuse 30A dan Emergency Button.

Tahap terakhir yaitu instalasi kelistrikan serta pengujian alat untuk mencari
seberapa besar kosumsi energi yang di serap oleh motor dengan melakukan
instrumentasi mobil listrik itu sendiri. Pengujian di lakukan menggunakan watt
meter dan yang di pasang parrarel pada sumber daya baterai ke controller. Untuk
pengukuran kecepatan mobil listrik di lakukan dengan menggunakan GPS (Global
Position System) model Car.
24

3.3 Diagram Alur Penelitian

Gambar 3.6 Alur Penelitian.


BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa motor listrik dengan


jenis BLDC (Brushless DC Motor) atau motor DC tanpa sikat yang di aplikasikan
pada prototipe mobil listrik untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi dengan
kosumsi daya yang rendah. Mobil listrik tipe prototipe di gunakan untuk kompetisi
yang mengedepankan desain, transmisi serta konsumsi bahan bakar yang hemat.
Pada penelitian ini di gunakan motor BLDC 350 watt sebagai penggerak utama.
Motor akan di kendalikan melalui rangkaian inverter dengan sumber daya baterai
berjenis lithium ion dengan kapasitas 48 volt 10 Ampere hour (Ah). Rangkaian
inverter berguna untuk mengubah DC menjadi tegangan AC dengan pengaturan
sudut penyulutan berupa hall sensor pada motor BLDC. Throttle berupa variabel
resistor berbentuk pedal di gunakan untuk mengatur kecepatan motor. Instalasi
komponen mobil listrik tipe prototipe terdiri dari pemasangan penggerak utama,
aksesoris serta sistem keamanan. Pengujian di lakukan dengan mengukur daya
yang di serap oleh motor serta kecepatan dan waktu tempuh pada saat mobil listrik
prototipe bergerak. Pada penelitian ini di harapkan hasil pengujian dapat di analisa
untuk mendapatkan kinerja mobil listrik dengan efisiensi tinggi yang hemat energi.

4.1 Hasil Penelitian


Pada tahap penelitian di lakukan dengan merakit komponen elektronika
pada prototype mobil listrik. kendaraan listrik ababil menggunakan baterai jenis
litium ion yang terdiri dari beberapa cell baterai, keunggulan baterai jenis ini dari
segi bobot sangatlah ringan, baterai yang digunakan pada kendaraan sudah
terintegrasi dengan sistem manajemen baterai dan terdapat juga fuse internal.
Pada kelistrikan kendaraan listrik ababil tersusun dari banyak komponen
yang terintegrasi antara komponen satu dengan kompnen lainya, baik pada sistem
penggerak maupun pada aksesori. Runtutan sistem secara kesulurahan bermula
dari sumber tenaga, dalam hal ini adalah baterai, kemudian terdapat joulmeter
untuk mengukur konsumsi energi mobil, kemudian terdapat rentetan saklar yang

25
26

tersusun secara serial, masing-masing sakelar tersebut terdiri atas emergency button
dalam, emergency button luar, sakelar kontak serta deadman switch. kontroler mobil
listrik ababil tersambung dengan motor, baterai, akselelator pedal. Adapun
kelistrikan pada aksesori berasal dari sumber baterai yang diturunkan teganganya
melalui chopper, hal tersebut dikarenakan tegangan kerja komponen- komponen
aksesori memiliki tegangan kerja yang berbeda dengan baterai, oleh sebab itu
tegangan baterai perlu diturunkan, aksesori mobil ababil terdiri atas klakson dan
lampu sirine. Motor penggerak yang digunakan untuk menggerakan kendaraan
listrik ababil adalah motor listrik tipe BLDC dengan range daya kerja 350-1000
watt, dengan tegangan kerj 48 volt

Gambar 4.1 Blok diagram mobil listrik

Gambar 4.2 Tata letak komponen


27

Pengujian di awali dengan mengukur daya motor dan kecepatan pada keadaan
motor belum di pasang pada prototype mobil listrik dengan hasil grafik pengunjian
sebagai berikut:

Uji performa motor BLDC pada kendaraan listrik


prototipe
500

400 403.2 396.6 390 383.4


351.5 343.9 335.2 354.39
316.65 327.2
300 286.5
255.79
200
156.49
124.86
100
60.49
38.73
0 0.87 1.37 2.82 3.53 5.78 6.47 7.15 8
uji 1 uji 2 uji 3 uji 4 uji 5 uji 6 uji 7 uji 8

daya masuk (watt) kecepatan (RPM) torsi (Nm)

Gambar 4.3 Hasil pengukuran daya dan kecepatan motor tanpa beban

Hasil uji performa motor BLDC menunjukkan bahwa semakin besar daya masuk
ke motor maka akan semakin besar torsi yang di hasilkan namun kecepatanya
makin menurun. Hal ini di sebabkan karena ketika motor dalam keadaanawal
(starting) membutuhkan daya yang besar yang mendorong motor untuk bergerak
pada saat permulaan nampun kecepatanya rendah . berbeda pada saat motor
berjalan stabil (running) dengan kecepatan tinggi relative daya mengikuti tingkat
kecepatan yang di jalankan namun torsi nya rendah.

Setelah di lakukan penelitian dengan langkah seperti di atas percobaan di lakukan


dengan mekemudikan mobil secara continue tanpa melepas throttel dan uji coba ke
dua melepas throttel dalam keadaan kecepatan maksimum. Hasil Penelitian berupa
data kecepatan, waktu tempuh dan konsumsi daya yang di tunjukkan pada tablel
4.1.

Tabel 4.1. Konsumsi daya, kecepatan dan waktu tempuh , konsumsi serta torsi
mobil listrik prototype
28

gigi kosumsi jarak


Pola
transmisi kecepatan waktu(s) energi tempuh Torsi
kemudi
roda (km/h) (Wh) (km)
Uji coba 1 29 204 21.46 1.64 5.85
secara 2 43 205 31.20 2.45 3.94
Continue 3 43 200 24.77 2.39 3.94
terhadap 4 45 280 36.50 3.50 3.77
Throttel
dengan
kecepatan
maksimum 5 53 187 24.00 2.75 3.20
Uji coba 1 21 623 20.54 3.63 8.08
dengan 2 27 450 21.17 3.38 6.28
melepas 3 41 260 12.29 2.96 4.14
throttel 4 43 201 24.77 2.40 3.94
dalam
kecepatan
maksimum 5 51 255 24.00 3.61 3.33

Penggunaan gigi transmisi roda lebih kecil akan memakan daya lebih besar serta
kecepatan yang rendah. Penggunaan gigi transmisi roda terbesar menghasilkan
kecepatan yang tinggi dengan kosumsi energi yang rendah. Percobaan ke dua
dengan melepaskan throttle dalam keadaan kecepatan maksimum menghasilkan
kosumsi energi yang lebih irit dari pada percobaan secara continue pada throttel
dengan kecepatan maksimum.

4.2 Analisa Efisiensi pengunaan motor BLDC pada prototype mobil

Untuk menganalisa Hasil perbandingan kecepatan serta konsumsi daya per


kilometer (Km) akan di rumuskan :

( ℎ)
Konsumsi daya per km =
ℎ( )
29

Rumus tersebut akan mengetahui seberapa besar konsumsi daya motor per km.
Dari hasil rumus tersebut di dapat data sebagai berikut

Tabel 4.2 Pengukuran konsumsi per km dan presentase kehematan

continue pada throttel dengan melepas throttel dalam kecepatan


kecepatan maksimum maksimum
Gigi
Rata-rata Rata-rata Persentase
transmisi
kosumsi kosumsi kehematan
Roda konsumsi konsumsi
Kecepatan daya Kecepatan daya
daya daya
(Wh) (Wh)
(Wh/km) (Wh/km)
1 29.00 21.46 13.08 21.00 20.54 5.66 57%
2 43.00 31.20 12.73 27.00 21.17 6.26 51%
3 43.00 24.77 10.36 41.00 12.29 4.15 60%
4 45.00 36.50 10.43 43.00 24.77 10.32 1%
5 53.00 24.00 8.73 51.00 24.00 6.65 24%
:

Perbandingan persentase kehematan konsumsi energy mobil listrik

Hasil perbandingan konsumsi daya per km dengan kecepatan di sajikan


dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Uji coba secara Continue terhadap Throttel


dengan kecepatan maksimum
60

53
50
45
43 43
40
Kecepatan rata-rata
(Km/h)
30 29
Konsumsi daya (Wh)
20
Torsi(Nm)
13.06 12.74
10 10.37 10.43 8.72
5.85
3.94 3.94 3.77 3.20
0
1 2 3 4 5
GIGI MOTOR

Gambar 4.4 Grafik Percobaan secara continue

pada throttel dengan kecepatan maksimum


30

Uji coba dengan melepas throttel dalam


kecepatan maksimum
60
51
50 43
41
40 kecepatan rata-rata
AXIS TITLE

27 (Km/h)
30
21 konsumsi daya (Wh)
20
10.32
5.65 6.27 6.64 Torsi(Nm)
10 4.15
8.08 6.28
4.14 3.94 3.33
0
1 2 3 4 5
GIGI MOTOR

Gambar 4.5 Grafik percobaan dengan melepas throttel dalam kecepatan


maksimum
31

Gambaran tingkat presentase kehematan energy pada uji coba pola kemudi
dengan menekan Throtel dalam kecepatan maksium terhadap percobaan
secara continue dan system transmisi di gambarkan pada diagram berikut:

Perbandingan Presentase penghematan pada pola kemudi


70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
1 2 3 4 5
Gigi transmisi roda

Gambar 4.6 persentase perbandingan penghematan pada pola kemudi melepas


throttel dalam kecepatan maksimum

4.3 Analisa Data pada pengujian Konsumsi daya, kecepatan dan waktu
tempuh mobil listrik prototype

Pada pengambilan data pertama yaitu dengan menguji coba pada


pola kemudi secara Continue . di dapatkan data kecepatan dari gigi transmisi roda
terkecil 29 km/h dengan menekan pedal gas throttle secara terus menerus dengan
konsumsi daya 21.4 Wh . pengujian gigi transmisi pertama hanya dengan jarak 1.64
km dengan waktu 204 detik . pada uji coba kedua menggunakan gigi roda transmisi
ke 2 konsumsi daya 31.2 Wh dengan waktu tempuh 205 dan kecepatan rata-rata 43
km/h .pada uji coba ketiga menggunakan gigi roda transmisi ke 3 konsumsi daya
24.7 Wh dengan waktu tempuh 200 detik dan kecepatan rata-rata 45 km/h. pada uji
coba keempat menggunakan gigi roda transmisi ke 4 konsumsi daya 36.5 Wh
dengan waktu tempuh 280 detik .dan uji coba dengan transmisi paling besar
mendapatkan kecepatan rata-rata tertinggi 53 Km/h dengan waktu tempuh 187 dan
konsumsi daya paling rendah yaitu 2.75.
32

Pada pengambilan data melepas throttel dalam kecepatan maksimum di


dapatkan uji coba kedua menggunakan gigi roda transmisi pertama konsumsi daya
3.63 Wh dengan waktu tempuh 205 dan kecepatan rata-rata 21 km/h.uji coba kedua
menggunakan gigi roda 2 konsumsi daya 3.38Wh dengan waktu tempuh 205 dan
kecepatan rata-rata 27 km/h.uji coba kedua menggunakan gigi roda transimisi ke 3
konsumsi daya 2.96 Wh dengan waktu tempuh 205 dan kecepatan rata-rata 41
km/h.uji coba kedua menggunakan gigi roda transimisi ke 4 konsumsi daya
2.40Wh dengan waktu tempuh 205 dan kecepatan rata-rata 43 km/h. uji coba kedua
menggunakan gigi roda transmisi ke 5 konsumsi daya 3.61Wh dengan waktu
tempuh 205 dan kecepatan rata-rata 51 km/h.

Dari hasil di atas di dapatkan untuk mencari kecepatan dapat menggunakan


gigi transmisi paling besar. Namun untuk mencari torsi yang tinggi di gunakan gigi
yang paling kecil. Penggunaan gigi paling kecil akan menghasilkan jarak tempuh
yang pendek dengan gaya dorong yang tinggi sehingga tepat di gunakan untuk
motor dalam keadaan Starting dan gigi roda terbesar tepat di gunakan untuk motor
dalam keadaan running. Top Speed di dapatkan pada pengujian secara continue 53
Km/h di konsumsi daya 8.73 Wh/km.

4.4 Analisa konsumsi daya per jarak tempuh (Km/h) dan perbandingan
persentase kehematan.

Pada tabel 4.2 konsumsi daya dengan jarak tempuh yang ada di dapatkan
Konsumsi daya pada pola kemudi secara continue .penggunaan transmisi gigi roda
1 sebesar 13.06 Wh/Km. Konsumsi daya gigi roda 2 sebesar 12.74 Wh/Km
Konsumsi daya pada penggunaan transmisi gigi roda 3 sebesar 10.37 Wh/Km.
Konsumsi daya gigi roda 4 sebesar 10.43 Wh/Km. Konsumsi daya gigi roda 5
sebesar 8.72 Wh/Km. konsumsi daya cendrung menurun ketika gigi transmisi
semakin besar karena beban yang di terima motor cukup rendah .

Pada pola kemudi melepas throttel dalam kecepatan maksimum di dapatkan


konsumsi daya yang lebih rendah dari pada percobaan pertama penggunaan pada
transmisi roda gigi 1 sebesar 5.65 Wh/Km . pada transmisi roda gigi kedua 6.27
33

Wh/Km. Pada transmisi roda gigi ketiga 4.15 Wh/Km. Pada transmisi roda gigi
keempat 10.32 Wh/Km. Pada transmisi roda gigi kelima 6.64 Wh/Km. Hasil
presentase menunjukkan pola kemudi dengan melepas throttle lebih hemat di
bandingkan dengan kemudi secara continue. Persentase kehematan daya percobaan
ke dua pada pola kemudi di dapatkan 57 % pada gigi pertama dan 51 % pada gigi
transmisi ke dua. Pada gigi transmisi ke tiga di dapatkan persentase kehematan 60
% dan gigi ke empat dengan kehematan paling tinggi yaitu 1% dan gigi transmisi
paling besar menghasilkan perbandingan kehematan sebesar 24 %. Dari hasil uji
analisa konsumsi daya di peroleh pola kemudi sangat berpengaruh untuk
menghemat daya yang di serap oleh motor. Penghematan berkisar antara 1%
sampai 60%. Pola kemudi dengan melepas throttle dalam keadaan kecepatan
maksimum lebih mengirit bahan bakar.
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa di atas, maka dapat disimpulkan :
1. Penggunaan motor BLDC sangat tepat di gunakan pada prototipe mobil
listrik karena adalah rasio daya tinggi terhadap berat, kecepatan tinggi, dan
kontrol elektronik.
2. Motor BLDC di kendalikan dengan sistem komputasi dengan pengaturan
kecepatan melalui feedback akan menambah keamanan pada pengguna
mobil listrik.
3. Pada pembuatan prototipe mobil listrik sistem keamanan sangat di perlukan.
System keamanan kelistrikan berupa Emergency Button dan Fuse.
4. Pola kemudi sangat mempengaruhi keiritan dari konsumsi daya listrik. Pola
kemudi dengan metode melepaskan throttle pada kecepatan maksimum
akan membuat konsumsi daya lebih hemat
5. Pada perancangan mobil listrik perlu adanya sistem transmisi. System
transmisi di gunakan untuk mengatur efisiensi motor pada keadaan starting
dan running agar mendapatkan kecepatan tinggi dengan kinerja yang
maksimal.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa di atas, maka disarankan :
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan tingkat efisiensi dan
hasil yang maksimal.
2. Perlu referensi atau rujukan dari pihak-pihak yang berkompeten di bidang
ini untuk mengembangkan penelitian tentang mobil listrik.
3. Perlu adanya pengembangan mobil prototipe menjadi urban dan harapan ke
depan bisa di produksi dengan masal.

34
DAFTAR PUSTAKA
Azizi, N and Moghaddam, R.K. 2013. Permanent mgnet brushless DC motor optimal design
and determination of optimum PID controller parameters for the purpose of
speed control by using the TLBO optimization algorithm.
Hidayat. 2014. Pengembangan Hybrid PID-ANFIS (Proportional Integral Derivative-
Adaptive Neuro Fuzzy Inference Systems) sebagai Pengendali Kecepatan Mesin Arus
Searah Tanpa Sikat (MASTS). Desertasi: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Rosha, P.T., Fitriyana, M.N., Ulfa, S.F dan Dharminto. 2013. Pemanfaatan Sanseviera
tanaman hias penyerap polutan sebagai upaya mengurangi udara di Kota Semarang.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, vol. 3, no. 1, pp. 1-6.
Serie, E.A., Utcu, O dan Oran, E. 2016. Aerodynamics considerations for a low drag Shell
Eco-Marathon competition car. CONFERENCE ON ADVANCES INI MECHANICAL
ENGINEERING ISTANBUL 2016. Yildiz Technical University, Istanbul, Turkey
Setyono, B dan Setiawan Y. 2015. 2015. Rancang bangun sistem transmisi, kemudi dan
pengereman mobil listrik “semut abang”. Prosiding Nasional Sains dan Teknologi
Terapan III 2015, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Surabaya.
Sinaga, N., Purnomo, S.J. 2013. Hubungan antara posisi throttle, putaran mesin dan posisi gigi
terhadap konsusmsi bahan bakar pada beberapa kendaraan penumpang. EKSERGI
Jurnal Teknik Energi, vol. 9, no. 1, pp. 12-17.
Syaifulah, R. A., Kurniawan, H.E dan Priyohandoko, B. 2013. Mobil listrik ZEON (Zero
Pollution) sebagai sarana wisata di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Prosiding
Elektronik (e-Proceedings) PIMNAS Progam Kreativitas Mahasiswa - Teknologi
(PKM-T).

Anonim. http://www.duke-ev.org/ di akses 9 februari 2018

Anonim. http://www.tufast.de di akses 9 februari 2018

hidroketjr.blogspot.com di akses 9 februari 2018


Anonim. Inverter. https://id.wikipedia.org/wiki/Power_inverter. 29 juni 2018
Briliian. kontroller.https://www.electricisart-bogipower.com/2014/12/membaca-skema-cara-
kerja-kontroller.html. 18 maret 2016
Anonim. Fuse. https://en.wikipedia.org/wiki/Fuse_(electrical). 29 juni 2018

viii
Lampiran

x
Pengukuran daya dan kecepatan

Pemasangan system transmisi


Mobil Versi 2. Dengan penambahan system transmisi Kompetisi world econo
move di jepang

Mobil prototype versi 1 di Kompetisi Mobil Hemat Energi


Cover Majalah teknik edisi mei

Anda mungkin juga menyukai