Anda di halaman 1dari 28

PEMILIHAN MOTOR PENGGERAK PADA MOBIL LISTRIK

10.000 WATT

PROPOSAL TUGAS AKHIR

OLEH :

ARIO WIBISONO

NIM.19 611 069

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

JURUSAN TEKNIK MESIN

POGRAM STUDI PERAWATAN DAN PERBAIKAN

2022
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA SISTEM PENGGERAK MOTOR 10.000 WAT PADA MOBIL

Nama : Ario Wibisono

Nim : 19 611 070

Program Studi : Perawatan Dan Perbaikan Mesin

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Proposal Tugas Akhir Ini Di Setujui Pada Tanggal....Bulan....2022

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.FX. Arif Wahyudianto, ST.,MT Surianto,ST.,MT


NIP.197412111999031001 NIP.196204211990031003

Ketua Kaprodi :

Anni Fatmawati. ST.,MT


NIP.196307141989032003

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini dengan baik, sehingga Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “PEMILIHAN MOTOR PENGGERAK PADA BOBIL LISTRIK
10.000 WATT” ini dapat terselesaikan.

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan


jenjang pendidikan program Diploma III pada jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Samarinda. Laporan ini disusun berdasarkan data yang penulis peroleh
selama melakukan penelitian mulai dari pembuatan alat ini sampai analisa
troubleshooting jika terjadi kinerja alat yang tidak baik.

Dalam penulisan laporan ini penulis mengalami banyak kendala, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikannya. Dalam kesempatan
kali ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Ramli, S.T., M.Eng selaku Direktur Politeknik Negeri


Samarinda.
2. Bapak Suparno, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
3. Bapak Suwarto, S.T., M.T selaku Sekertaris Jurusan Teknik Mesin.
4. Ibu Anni Fatmawati, S.T., M.T selaku Ketua Prodi Perawatan dan
Perbaikan Mesin sekaligus pembimbing II yang telah
memberikan bimbimgan, saran, dan petunjuk dalam
penyelesaian laporan ini.
5. Bapak Wajilan, S.T., M.T selaku Kepala Laboratorium Jurusan
Teknik Mesin.
6. Bapak Agus Hariyanto, S.T., M.Eng selaku Kepala Bengkel

Prodi Perawatan dan Perbaikan Mesin.

ii
7. Dr.FX. Arif Wahyudianto, ST .,MT selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, saran, dan petunjuk dalam penyelesaian
laporan ini.
8. Surianto,ST.,MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah Memberikan
bimbingan, saran, dan petunjuk dalam penyelesayan laporan ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen, Staf Teknisi serta Administrasi Jurusan Teknik
Mesin.
10. Rekan-rekan Teknik Mesin Angkatan 2019 yang senantiasa saling
membantu dan memberikan semangat selama proses penyusunan laporan
tugas akhir ini.
11. Kedua Orang Tua, Saudara dan keluarga yang telah banyak memberikan
semangat dan juga memberikan doa, motivasi, serta dukungan selama
penulis menempuh Pendidikan di Politeknik Negeri Samarinda.
12. Rekan-rekan kontrakan dan teman seperjuangan.Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik saran yang membangun sehingga
dalam penulisan laporan tugas akhir ini dapat menjadi lebih baik. Besar
harapan penulis laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
menggunakannya.

Samarinda, Januari 2022

iii
Ario Wibisono

Daftar Isi

Halaman
Cover.....................................................................................................i

Kata Penghantar.................................................................................ii

Halaman Pengesahan.......................................................................iii

Kata Pengantar...................................................................................iv

Daftar Isi ............................................................................................vi

Daftar Gambar ................................................................................viii

BAB I Pendahuluan............................................................................1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3
BatasanMasalah...........................................................................................2

1.4 Tujuan
Penelitian.........................................................................................2

1.5 Manfaat
Penelitian.......................................................................................2

1.6 Metode
Penelitian........................................................................................3

1.7 Sistematika
Penulisan..................................................................................3

iv
BAB II Tinjauan Pustaka...............................................................................5

2.1 Pengertian Motor Listrik.............................................................................5

2.2 Pinsip dan Mekanisme Kerja Motor Listrik................................................6

2.3 kegunaan motor


listrik.................................................................................8

2.4 Jenis-jenis Motor


listrik...............................................................................8

2.5 Komponen Pada Motor


Listrik.................................................................13

BAB III METODOLOGI.................................................................15

3.1 Alat Dan Bahan.........................................................................................16

3.2 Perancangan Mobil Listrik........................................................................17

3.3 Pengumpulan Dan Analisa Data...............................................................18

3.4 Diagram Alir.............................................................................................19

Daftar pustaka.....................................................................................

v
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Penentuan Arah Gerak Kawat Berarus.........................................6

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Motor DC................................................................7

Gambar 2.3 Arus Motor Listrik........................................................................8

Gambar 2.4 Sumber Tegangan Motor DC........................................................9

Gambar 2.5 Dynamo.......................................................................................10

Gambar 2.6 Stator...........................................................................................10

Gambar 2.7 Rotor............................................................................................11

Gambar 2.8 Komutator...................................................................................11

Gambar 2.9 Brush...........................................................................................12

Gambar 2.10 Baterai.......................................................................................13

Gambar 2.11 Kontroler...................................................................................14

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III jurusan


teknik mesin di politeknik Negeri Samarinda. Mahasiswa harus membuat laporan
akhir baik penelitian ataupun rancang bangun. Prinsip utama pelaksanaan tugas
akhir ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuanya yang di
dapat selama proses perkuliahan tau pembelajaran di program studi teknik mesin
Politeknik Negeri Samarinda .

Adapun salah satu penerapan yang dapat di lakukan adalah pengaplikasian


tugas akhir yang berbentuk rancang bangun atau penelitian tersebut dalam
keadaan sehari-hari. Adapun pembuatan alat tersebut yaitu dengan mengikuti
perkembangan teknologi yang terus berkembang sehingga mahasiswa
menciptakan suatu alat sesuai dengan perkembangan yang terjadi pada dunia
otomotif khusunya.

Di era globalisasi saat ini yang terus berkembang teknologi-teknologi yang


semakin canggih dan ramah lingkungan , Indonesia sendripun merupakan negara
yang seddang berkembang menuju perubahan-perubahan teknologi yang
bermanfaat untuk memajukan bangsa. Pada saat itu ini Indonesia dihadapkan oleh
berbagai macam permasalahan khususnya dalam permanfaatan energi. Hal
tersebut bisa dilihat dengan melonjaknya harga bahan bakar yang tinggi. Seiring
dengan melonjaknya permintaan energi maka perlu adanya pemanfaatan energi
seoptimal mungkin guna mencegah kersis sumberdaya energi yang semakin
menipis. Maka di butuhkan kendaraan yang minim sumberdaya dan berbasis
ramah lingkungan.

Pada saat ini berbagai jenis kendaran motor terus meningkat salah satunya
yaitu motor berbasis tenaga listrik tanpa mengeluarkan emisi gas buang. Motor ini
mepunyai perbedaan dibandingkan motor lainya yang telah bnyak digunakan oleh

1
masyarakat Indonesia. Motor tersebut menggunakan tenga listik yang kemudian di
ubah menjadi tenaga mekanik sehingga kendaran dapat bergerak maju maupun
mundur . Motor listrik juga memiliki kecepatan yang lebih lambat dibandingkan
motor pembakaran, di karenakan tenaga yang dibutuhkan lebih sedikit untik
menggerakan sistem penggerak pada kendaran. Tentunya dengan beban yang
berberbeda pasti juga memiliki kecepatan yang berbeda baik dalam kondisi jalan
lurus maupun datar. Kendaran motor listrik ini memiliki kapasitas baterai 10.000
watt.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Uraiyan Pada Latar Belakang Di Atas Maka Perumusan Masalah


Mengetahui Pemilihan Motor Pada Sistem Penggerak Mobil Listrik 10.000
WATT.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas tidak semua penyebab dan


komponen di bahas dalam proyek laporan ini, di karenakan banyaknya
keterbatasan pengetahuan penulis, keterbatasan dana, serta keterbatasan waktu.
Maka penulis Membatasi proses Mengetahui kecepatan motor penggerak pada
mobil listrik 10.000 WATT.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang di hadapi, maka tujuan dari proses


perancangan sistem motor penggerak pada mobil listrik adalah :

1. Mengetahui pemilihan motor pada sistem penggerak mobil listrik 10.000


WATT.
2. Mengetahui kecepatan sistem komponen motor penggerak Mobil listrik
10.000 WATT.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari laporan tugas akhir ini antara lain:

2
1. Bagi peneliti bertambahnya pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan
pikiran, serta wawasan tentang Mobil Listrik.
2. Mengoptimalkan alat simulasi untuk menjadi media belajar yang
komperhensip dan lebih mudah untuk di pelajari.
3. Menambah pengetahuan dasar bagi mahasiswa yang akan melaksanakan
tugas akhir.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran pembahasan yang lebih jelas dalam


penyusunan yang jelas dalam penyusunan laporan ini, maka penuli mebagi
penulisan laporan ini dakam lima bab, dengan sistematika sebagai berikut:g
akurat dan sesuai dengan didapatkan.

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang, Rumusan masalah,
Batasan masalah, Tujuan masalah, Manfaat penelitian, Metode penelitian,
Sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisikan tentang pengertian mobil listrik, Sejarah mobil
listrik, Pengertian mobil listrik, Prinsip kerja mobil listrik, Jenis-jenis motor
listrik, Komponen-komponen motor listrik.

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan metode penelitian, Waktu dan tempat pengujian,
Alat dan bahan penelitian.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komponen Mobil Listrik

Chasis Mobil Listrik

Chasis mobil adalah rangka untuk menjadi dasar atau pondasi yang
nantinya disatukan dengan mesin dan alat-alat lainnya.Fungsi chassis pada mobil
untuk menjadi penopang beban kendaraan, mesin, transmisi, semua komponen,
hingga penumpang juga Selain itu, fungsi sasis lainnya adalah mempertahankan
bentuk mobil supaya tetap kaku dan tidak mengalami deformasi ketika digunakan.
Material yang digunakan tentu saja harus memiliki kekuatan yang mampu
menahan seluruh beban mobil ini.Chassis terbuat dari kerangka besi atau baja
yang didesain khusus untuk memenuhi semua aspek. Dimulai dari aspek
kemampuan, ketahanan, hingga keamanan untuk menjaga kondisi berkendara.

2.1.1 Jenis-Jenis Chasis

1. Ladder frame
Ladder fram adalah chassis yang memiliki bentuk seperti tangga. Walau
bentuknya unik, tapi chassis ini cocok menjadi dasar kedudukan bodi mobil.

4
2. Monocoque Chassis
Monocoque chassis adalah chassis yang dibuat menyatu dengan bodi mobil.
Bagian terluar bodi mobil yang termasuk dari bagian chassis ini berfungsi
sebagai kerangka yang mampu melindungi ruang kabin dari benturan.
3. Aluminium space frame
Aluminium space frame adalah chassis yang dibuat seperti monocoque tapi
menggunakan bahan aluminium. Sebaliknya, monocoque chassis
menggunakan lembaran plat baja Ada klaim yang menyatakan bahwa
chassis ini lebih ringan dan lebih kaku 40% dibandingkan rangka
monocoque.

2.1.2 Batrai Mobil Listrik

Baterai mobil listrik merupakan salah satu komponen terpenting dalam


sebuah sistem mobil. Pada mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV),
baterai adalah satu-satunya "sumber kehidupan" sebab hanya energi listrik yang
tersimpan di baterai yang menjadi satu-satunya sumber energi penggerak mobil
listrik.

2.1.3 Jenis-Jenis Batrai Mobil Listrik

1. Baterai lithium-ion
Baterai lithium-ion mengisi daya lebih cepat, bertahan lebih lama, dan
memiliki kepadatan daya lebih tinggi untuk kekuatan baterai lebih lama
dalam kemasan yang lebih ringan. Semakin kecil bobot baterai, semakin
jauh jarak yang bisa ditempuh mobil listrik dalam sekali pengisian daya
saja. Selain itu, juga tidak mengandung zat-zat berbahaya untuk manusia.
2. Nickel-metal hydride (NiMH)
Perbedaan paling jelas antara baterai Li-ion dan NiMH adalah bahan yang
digunakan untuk menyimpan dayanya. Baterai lithium-ion terbuat dari
karbon dan lithium yang sangat reaktif yang dapat menyimpan banyak
energi. Sedangkan, baterai NiMH menggunakan hidrogen untuk
menyimpan energi, dengan nikel dan logam lain (seperti titanium)

5
menjaga tutup ion hidrogen Baterai NiMH lebih banyak digunakan oleh
kendaraan listrik hibrida (HEV). Baterai mobil listrik jenis ini tidak
mendapatkan tenaga dari luar. Pengisian ulang baterai ini tergantung pada
kecepatan mesin, roda, dan pengereman regeneratif.

2.1.4 Sistem Penggerak Mobil Listrik

Sistem penggerak pada mobil listrik berbeda dengan mobil dengan mesin
pembakaran.Secara konsep, elemen-elemen fungsional pada mobil listrik kurang
lebih sama dengan mobil mesin pembakaran, namun memiliki implementasi yang
berbeda.Yang pertama, penyimpanan energi yang berbeda antara mobil listrik
dengan baterai dan mobil pembakaran dengan tangki bahan bakar.

Pada dasarnya, motor penggerak mobil listrik memiliki peran yang sangat
penting pada fungsi kendaraan. Ya, motor penggerak mengubah energi listrik dari
baterai menjadi energi gerak atau torsi pada kendaraan. Torsi yang dihasilkan
pada kendaraan muncul dari induksi elektromagnetik medan magnet dan belitan
stator tanpa sambungan listrik ke rotor.

2.2 Pengertian Motor Listrik

Motor listrik adalah merupakan sebuah perangkat elekromagnetis, yang


dapat digunakan untuk memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat bahan dan lain sebagainya, Motor listrik dapat juga
digunakan di dalam rumah, Seperti pada mixer, bor listrik, kipas angin, ataupun
pada alat-alat industri. Oleh karena itu motor listrik kadang disebut juga “kuda
kerja” nya industri, sebab dapat diperkirakan untuk motir-motornya menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri. Untuk cara kerjanya seperti dijelaskan
oleh sutrisno (2012 : 14), bahwa kutub-kutub dari magnet yang senama akan
saling tolak-menolak, dan kutub-kutub yang tidak senama akan tarik-menarik.
Jadi akan dapat di peroleh suatu gerakan, jika ditempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar pada magnet lain pada suatu kedudukan yang
tetap. Hal tersebut seperti dijelaskan oleh Zumain (2009 : 8), bahwa motor listrik
menggunakan energi listrik dan energi magnet yang dapat menghasilkan 13 suatu

6
energi mekanis , dimana oprasi motor tersebut adalah tergantung intraksi dua
medan magnet . Secara sederhana dapat dilakukan, bahwa motor listrik adalah
bekerja menggunakan prinsip dua medan magnet yang dibuat berinteraksi untuk
menghasilkan gerakan. Adapun tujuan dari motor listrik, adalah untuk
menghasilkan suatu gaya yang dapat menggerakan atau torsi. Adapun Arisworo
(2006 : 233) menjelaskan, bahwa motor listrik menggunakan prinsip hampir sama
dengan pita alumunium yang berarus listrik menggunakan pada medan magnet,
electromotor, yang merubah energi listrik menjadi energi gerak. Arus listrik yang
mengalir pada kumparan mendapat gaya Lorentz yang menyebabkan dapat
berputar pada suatu sumbu. Dari beberapa pengertian tersebut dapat diproleh
kesimpulan bahwa motor listrik adalah sebuah sistem yang bekerja dengan
memanfaatkan energi listrik yang diubah menjadi energi mekanis/gerak dan
dipengaruhi oleh gaya elektromagnetik, sehingga motor dapat berputar selama
arus listrik tercukupi dengan baik.

2.3 Pinsip dan Mekanisme Kerja Motor Listrik

Menurut penjelasan Rijono (1997 : 163), bahwa jika sepotong kawat dialiri
arus listrik diantara dua kutub magnet kutub utara (KU) dan kutub selatan (KS),
maka pada kawat tersebut terkena suatu gaya Lorentz. Arah gerakan kawat
sesuai dengan aturan tangan kiri (perhatikan gambar 2.1).

Gambar 2.1 Penentuan Arah Gerak Kawat Berarus

7
Sumber : Rijono, 1997

Untuk mengetahui arah putaran putaran dari motor searah atau berlawan
dengan jarum jam, perhatikan gambar 2.1, pada gambar 2.1 arus listrik yang
mengalir melalui sisi kumparan sebelah atas dekat kutub utara (KU)
meninggalkan kita sedangkan arah arus sebelah bawah dekat kutub selatan (KS)
menuju kita, maka kumparan akan berputar berlwanan arah jarum jam (perhatikan
arah medan magnet) sekitar kawat yang terdapat pada gambar 2.1. Jika ujung
kumparan dihubungkan sumber listrik DC dengan polaritas berlawanan dengan
polaritas yang terdapat pada gambar 2.1, makia kumparan akan berputar searah
dengan jarum jam lenih jelasnya lihat hambar. (Yon Rijono, 1997)

Gambar 2.2 Prinsip kerja Motor DC

Mekanisme kerja untuk untuk seluruh jenis motor secara umum sam yaitu:

A. Arus listrik dalam medan magnet akan membrikan gaya

B. Jika kawat pembawa arus dibengkokkan menjadi sebuah


lingkungan/loop, maka kedua sisi loop atau pada sudut kanan medan magnet akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

C. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar


kumparan.

D. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya, yang berguna


untuk memberi tenaga putaran yang lebih seragam. Medan magnetnya dihasilkan
oleh susunan elektromagnetik, yaitu yang disebut sebagai kumparan
medannDalam memahami sebuah motor, sangatlah penting untuk mengerti

8
tentang apa yang di maksud beban motor. Beban mengacu pada keluaran tenaga
putar/torque, sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban pada umumnya
dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok: (BEE. 2004 dalam jurnal
UNEP,2006;1).

1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya


bervariasi. Untuk contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors,
rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan oprasi. Untuk contoh beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan oprasi. Untuk contoh beban dengan variabel torque, adalah
pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatn-peralatan mesin.

2.4 Kegunaan Motor Listrik

Motor listrik dapat kita temukan di peralatan rumah tangga : kipas angin,
mesin cuci, blendder, pompa air, mixser dan penyedot debu. Adapun mototr listrik
untuk kerja (industri) atau yang di gunakan di lapangan seperti : bor listrik,
grindra, blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain.

2.5 Jenis-jenis Motor listrik

Seperti di jelaskan oleh UNEP (2006 : 2), bahwa motor listrik dapat di
kategorikan melalui cara kerjanya yang didasarkan pada input, konstruksi, dan
mekanisme oprasi. Adapun untuk mengetahui tentang klasifikasi jenis utama
motor listrik, dapat dijelaskan melalui skema sebagai berikut.

9
Gambar 2.3 Arus Motor Listrik

2.5.1 Motor Arus Searah

Motor DC menhasilkan output berupa putaran dengan input yang brupa


energi. Sesuai namanya, motor arus searah (DC) menggunakan sumber tegangan
DC untuk mengoprasikan sebuah motor DC

(A) (B)

Gambar 2.4 Sumber Tegangan Motor DC

Jika tegangan sumber positif dihubungkan dengan kitub positif motor


dengan kutub negatif sumber di hubungkan kutub negatif motor maka motor
akan bergerak searah jarum jam (ditunjukan gambar 2.4 a). Sedangkan jika
hubungan di balik artimya kutub positif tegangan di hubungkan dengan kutub
negatif motor dan kutub negatif sumber dihubungkan dengan kutub positif motor

10
maka akan terjadi perubahan putaran yaitu berlawanan dengan arah jarum jam
(ditunjukan pada gambar 2.4 b). Menurut budic Utom (2014), bahwa banyak
ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi beberapa penggunaan
berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan
mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi maslah dengan perubahan arah arus
listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut di batasi
hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko
percikan api pada sikatnya . Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.

Gambar 2.5 Sebuah Motor DC

2.5.2 Bagian-bagian Motor DC

Motor DC mempunyai beberapa bagian sehingga motor bisa bekerja.


Bagian bagian tersebut adalah: (zumain,2009 : 11).

1. Stator

Fungsi stator sebagai bagia dari rangkaian magnetic, karena itu mempunyai
seperangkat kutub medan yang dipasangkan di dalam stator. Secara sederhana
motor DC memiliki dua kutub medan, dan garis magnetic energi membesar
melintas antara kutub-kutub.

11
Gambar 2.6 Stator

2. Rotor

Fungsi dari rotor adalah untuk merubah energi listrik menjadi energi
mekanik dalam bentuk putar. Rotor terdiri dari poros baja dimana
tumpikan berkeping-keping inti yang berbentuk silinder terjepit. Pada inti
terdapat alur-alur dimana lilitan rotor di letakan.

Gambar 2.7 Rotor

3. Komutator

Kontruksi dari komutator terdiri dari tembaga yang dikeraskan/diisolasi


dengan jenis mika . Fungsi komutator adalah mengumpulkan arus induksi
dari konduktor jangkar dan mengkonversikan menjadi arus searah melalui
sikat.

12
Gambar 2.8 komutator

4. Sikat (Brush)

Sikat (brush) adalah terbuat dari campuran bahan karbon yang di lengkapi
dengan pegas penekan dan kontok sikatnya. Brushes biasanya di pasang
dengan di tumpangkan pada sisi komutator, yang kegunaanya adalah untuk
menyuplai listrik kemotor.

Gambar 2.9 Brush

Menurut UNEP (2006 : 4 ), bahwa keuntungan utama dari motor DC adalah


sebagai pengendali kecepatan yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya.
Adapun cara kerja motor DC dapat di kendalikan dengan cara mengatur.

A. Tegangan rotor, dengan meningkatkan tegangan pada motor sehingga


kecepatan yang dihasilkan juga akan meningkatan.

13
B. Arus medan, dengan menurunkan arus medan sehingga kecepatan yang
dihailkan juga meningka.

2.6 Komponen Pada Mobil Listrik

2.6.1 Baterai

Pada sepeda motor listrik ini menggunakan baterai dengan kapasitas 10.000
watt dan dihubungkan menggunakan sambungan pararel.

Gambar 2.10 Baterai

2.6.2 kontroler

Kontroler merupakan salah satu komponen sistem pengaturan yang


berfungsi mengolah sinyal umpan balik dan sinyal masukan acuan (setpoint) atau
sinyal error menjadinsinyal kontrol. Sinyal error disini adalah selisih antara sinyal
umpan balik yang dapat berupa sinyal keluaran plant sebenarnya atau sinyal
keluaran terukur dengan sinyal masukan (setpoint). Rangkaian kontrol selain
sebagai pengontrol perpindahan arus juga sebagai pengarah rotor. Oleh karena itu,
kontroler membutuhkan beberapa cara untuk menentukan orientasi rotor.

14
Gambar 2.11 kontroler

Adapun cara kerja dari motor controller pada sepeda motor listrik antara lain
sebagai berikut :

Energi listrik yang bersumber dari listrik PLN atau juga dari grnerator
memalui alat pengisian daya (charger) yang memang berfungsi untuk mengubah
arus nolak balik (AC) menjadi arus searah (DC) sesuai dengan kebutuhan
pengisian dari baterai melalui dua buah kabel yang bersifat positif dan juga
negatif untuk mengisi baterai tersebut.

Setelag baterai taerisi penuh listrik yang Tersimpan pada baterai tersebut
digunakan untuk untuk memutar motor penggerak melalui selenoid yang memiliki
dua terminal yang berfungsi menyambung dan memutus arus listrik tersebut. Pada
saat posisi seperti ini sobat, maka motor controller akan mengatur besar kecilnya
putaran motor penggerak yang digunakan kendalu kecepatan yang memiliki 4
buah terminal utama dan juga tiga buah terminal untuk input dari potensi atau
induktif. Selain itu, motor controller ini juga akan membaca pengaturan dari pedal
gas, yakni dari potensiometer dan mengatur daya yang sesuai.

15
2.7 Rumus Beban

Gaya Beban = W = F x lk / lb

Gaya Kuasa = F = w x lb/lk

Penjelasan:

Keterangan =

F = Gaya ( N )

Lk = lengan kuasa

Lb = lengan beban

W = beban ( N )

Gaya kuasa

F = w x lb/lk

Beban

W = F x lk / lb

Lengan beban

Lb = Fxlk/w

2.8 Rumus kecepatan

Kecepatan = jarak : waktu

K=J:W

16
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

1. Tempat

Tempat dan waktu pelaksanaan proses perancangan system kemudi mobil


listrik dilakukan di labotarium jurusan Teknik mesin.

2. Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari persetujuan judul yang di


berikan oleh pembimbing, pengujian material, pengambilan data hingga
pengolahan data sampai dinyatakan selesai.

Waktu
(bulan)
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Pengajuan Judul
2 Bimbingan Proposal

3 Pengesahan Proposal

4 Seminar Proposal

Table 3. 1 Perencanaan Penulisan Proposal Tugas Akhir

17
3.2 Alat dan bahan

1. TooBox

2. Tachometer

18
3. Alat Pelindung Diri(APD)

3.3 Perancangan Mobil Listrik

Sebelum melakukan proses pembuatan dan pemasangan sistem penggerak


motor 10.000 pada mobil listrik sebaiknya menyusun langkah kerja terlebih
dahulu. Tujuan dan rencana langkah kerja supaya mempermudah dalam proses
pengerjaan dan selesai sesuai jadwal yang ditentukan. Adapun tahap – tahap
kerja tersebut adalah :

1. Identifikasi Komponen
Identifikasi dilakukan untuk menentukan bahan apa saja yang
dibutuhkan dalam sebuah proses pembuatan sistem Penggerak motor
10.000 WAT mobil listrik sesuai dengan rancangan yang dibuat.
Identifikasi dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis kebutuhan
komponen dan bahan. Identifikasi sangat diperlukan sebagai tahap awal
perancangan sistem kemudi tersebut.

19
3.4 Teknik Pengumpulan Dan Analisa Data

Metode pencarian data yang akan dilakukan penulis dengan


mengumpulkan data melalui beberapa tahap yang di antara nya adalah :
1. Tahap Observsi
Tahap observasi dilakukan untuk menggali atau menjaring data langsung
dari lapangan penelitian. Observasi ini dilakukan secara langsung dengan
mengamati mahasiswa dalam proses penyelesaian mata kuliah Tugas
Akhir. Tujuannya adalah untuk mengungkap keterangan hal-hal yang
menghambat atau kesulitan mahasiswa dalam penyelesaian Tugas Akhir.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
satu topik tertentu, Mulyana (2001 : 180) mengemukakan bahwa :
Wawancara mendalam adalah bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tertulis yang
diperlukan untuk melengkapi data yang diperlukan, yaitu dengan cara
membaca, menelaah, mengkaji berbagai dokumen yang sekiranya
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Hal ini sejalan dengan
Suharsimi (2002 : 206), yang menyatakan bahwa “Dalam melaksanakan
suatu studi dokumentasi peneliti mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger agenda dan sebagainya”.

3.5 Diagram Alir


Agar penelitian dapat berjalan secara sistematis, maka diperlukan rancangan
penelitian / langkah – langkah penelitian.

20
Mulai

Obsevasi Lapangan Dan


Studi Pustaka

Menyiapkan Alat Dan Bahan

Pengumpulan Data

PengujianJ Tidak
IAN

Ya

Hasil Dan Pembahasan

Hasil Dan Pembahasan

Selesai

21

Anda mungkin juga menyukai