Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

( MOTOR LISTRIK 3 FASA)

LAB. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Oleh:
Afif Handoyo
NIM. 3082020001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. berkat rahmat dan


hidayah-NYA kami dapat menyelesaikan Laporan praktikum Mesin Listrik ini.
Tak lupa sholawat dan salam kami curah limpahkan kepada Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wassalam beserta keluarganya, sahabatnya, dan kita umatnya
hingga akhir zaman.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Mesin Listrik.
Dengan pertemuan selama tiga minggu kami memahami tentang alat-alat ukur
yang digunakan untuk mengukur serta mengetahui daya/tegangan yang ada pada
Motor Listrik 3 fasa.

Kami menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini masih terdapat


banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen
pengampu. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
umumnya bagi pembac

Ketapang, 3 Juli 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................
1
1.1 Latar belakang ......................................................................................
1
1.2 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN UMUM .................................................................................
2
2.1 Sejarah Jurusan Teknik Elektro .......................................................... 2
2.1 Struktur Organisasi .............................................................................. 5
BAB III HASIL PRAKTIKUM ..............................................................................
6
3.1 Diagram Alir.........................................................................................
6
3.2 Perlengkapan K3 ..................................................................................
7
3.3 Alat dan Bahan .................................................................................... 7
3.4 Kegiatan Praktikum ............................................................................. 8
3.5 Hasil dan Pembahasan Praktikum ....................................................... 9
3.6 Pembahasan ....................................................................................... 10
3.7 Alat Ukur Yang Digunakan ................................................................15
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................
25
4.1 Kesimpulan .........................................................................................25
4.2 Saran ...................................................................................................25
LAMPIRAN ..........................................................................................................26

iii
iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nilai Tahanan Isolasi Stator Motor Tegangan Rendah …...……………
17
Tabel 3.2 Nilai Tahanan Isolasi Stator Motor Tegangan Menengah …..
………….18
Tabel 3.3 Alat dan Bahan
………………………………………………………...19
Tabel 3.4 Memeriksa Kondisi Baik atau Buruk Pada Motor 3 Fasa
……………...26
Tabel 3.5 Data pengukuran motor 3 fasa 5,5 HP …………………………………
28
Tabel 3.6 Mengukur nilai tahanan isolasi pada motor 3 fasa
……………………..29

iv
v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lab. Jurusan Teknik


Elektro .................................................................2
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Elektro
(POLITAP) .....................5
Gambar 3.1 Diagram
Alir ........................................................................................6
Gambar 3.2 Motor Listrik 3 Phasa
……...................................................................8
Gambar 3.3 Mengubah tegangan 3 fasa ke 1 fasa pada motor listrik
…....................9
Gambar 3.4 Multimeter Digital (Kiri) dan Multimeter Analog (Kanan) …………9
Gambar 3.5 Alat Ukur Megger
…………………………………………………...13
Gambar 3.6 Motor Listrik 3 Fasa ……………………………………...…………
16
Gambar 3.7 Stater ………………………………………………………………..16
Gambar 3.8 Konstruksi rotor kumparan …………………………………………17
Gambar 3.9 Lab. Jurusan Teknik Elektro ………………………………..………
23
Gambar 3.10 Lab. Jurusan Teknik Elektro ………………………...
……………..23
Gambar 3.11 Lab. Jurusan Teknik Elektro
……………………………………….24
Gambar 3.12 Kalibrasi alat ukur …………………………………………………
24
Gambar 3.13 Alat ukur mega ohm meter dan multi meter
……………………….24
Gambar 3.14 Lab. Jurusan Teknik Elektro ………………………………………
25

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan
perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya.
Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut
yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa.
Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan
rotor. Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa
disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap
sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter.
Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni
rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3
fasa rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan
statornya terbuat dari bahan yang sama.
Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah
tipe motor induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan
logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian
pada setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut,
terjadi hubungan singkat antara batangan logam dengan batangan logam yang
lainnya. Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana.
Bila sumber tegangan 3 fase dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul
medan putar dengan kecepatan tertentu. besarnya kecepatan tersebut dapat diukur
menggunakan sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f
adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub motor.
Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor
yang ada pada rotor, sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul
GGL induksi. GGL akan menghasilkan arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar
GGL
induksi timbul, diperlukan perbedaan antara kecepatan medan putar yang ada
pada stator (ns) dengan kecepatan berputar yang ada pada rotor (nr).

1
Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat
dinyatakan dengan rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi
tidak akan timbul, dan arus tidak akan mengalir pada batang konduktor (rotor),
dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Berdasarkan cara kerja tersebut, motor 3
fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.

1.2 Tujuan Praktikum


- Mahasiswa dapat mengidentifikasi peralatan yang digunakan untuk
pengoperasian dan percobaan/pengujian mesin arus bolak-balik motor
listrik tiga fasa.
- Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi dari masing-masing peralatan.
- Mahasiswa dapat menggunakan Alat ukur yang digunakan pada Motor
listrik.
- Mahasiswa dapat menghitung dan mengetahui Nilai Tahanan Isolasi Stator
Motor.

1.3 Manfaat
Adapun penyusunan laporan Praktikum diharapkan diperoleh manfaat
sebagai serikut :
Adapun manfaat dari laporan Praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan teori yang di dapatkan dari praktikum ke-dunia kerja dan dapat
menambah pemahaman tentang Motor Listrik 3 Fasa serta penggunaan alat ukur
yang digunakan.

2
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ketapang (POLITAP)

Sumber : Dokumentasi Praktikum Motor Listrik Teknik Elektro


Gambar 2.1 Lab. Jurusan Teknik Elektro
Program studi Teknologi Listrik merupakan satu–satunya program studi
pada Politeknik Negeri Ketapang yang mengedepankan materi kuliah
terapan/aplikatif sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini sehingga
lulusannya lebih kompeten dan siap bekerja.

VISI
“Menjadi Program Studi yang Berdaya Saing Tinggi dalam Menghasilkan Tenaga
Ahli Vokasional di Bidang Teknik Elektro untuk Mendukung Visi Lembaga
Sebagai Politeknik Unggul dan Terkemuka di Indonesia pada tahun 2030”

3
MISI
1.) Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi D3 Teknik Elektro
Politeknik
secara profesional, transparan dan akuntabel;
2.) Menyelenggarakan pendidikan Program Studi D3 Teknik Elektro Politeknik
menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berstandar
pendidikan kepoliteknikan dan KKNI yang fleksibel sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama yang berorientasi
terapan;
3.) Menyelenggarakan penelitian terapan yang berorientasi kepada kepentingan
masyarakat, dunia kerja, dan memberikan kontribusi positif pada
pengembangan kegiatan akademik.

TUJUAN
1) Tujuan dibentuknya program studi Teknik Elektro, yaitu:
Menciptakan sistem pengelolaan Program Studi D3 Teknik Elektro
Politeknik yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel sehingga dapat
meningkatkan daya saing dan pencitraan publik institusi Politeknik di
pasar kerja.
2) Menghasilkan lulusan D3 Politeknik bidang keahlian Teknik Elektro yang
berkualitas dan kompeten dibidangnya.
3) Menghasilkan produk penelitian terapan yang berkualitas berupa publikasi
ilmiah, paten atau produk komersial yang bermanfaat bagi kepentingan
dan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.

PROFIL PROGRAM STUDI & KOMPETENSI UTAMA


Profil program studi dan kompetensi utama Program Studi Teknik Elektro
adalah sebagai berikut:
1) Menjadi Ahli Madya yang mampu menyelesaikan pekerjaan perancangan
instalasi tenaga listrik sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang mengacu
kepada SNI ketenagalistrikan dan standar lain yang terkait (Electrical
supervisor bidang Perancangan).

4
2) Menjadi Ahli Madya yang mampu merencanakan dan mempersiapkan
pekerjaan pemasangan, mengidentifikasi penyimpangan hasil pemasangan
dan membuat laporan pelaksanaan, dengan memperhatikan syarat teknis
terkait keamanan, keselamatan dan aspek lingkungan pada wilayah kerja
instalansi listrik dan pemanfaatannya (Electrical supervisor bidang
Konstruksi).
3) Menjadi Ahli Madya yang mampu merencanakan dan mempersiapkan
kegiatan pemeliharaan, melaksanakan pemeliharaan, memeriksa dan
menguji hasil pemeliharaan, membuat laporan pemeliharaan, dengan
memperhatikan syarat teknis terkait dengan keamanan, keselamatan dan
aspek lingkungan pada wilayah kerja instalansi listrik pemanfaat dan
jaringan distribusi tegangan menengah (Electrical supervisor bidang
Pemeliharaan).
4) Menjadi Ahli Madya yang mampu merencanakan operasi, mempersiapkan
operasi, mengoperasikan, mengidentifikasi kelainan operasi, membuat
laporan pengoperasian, dengan memperhatikan syarat teknis dengan
keamanan, keselamatan dan aspek lingkungan pada wilayah kerja
instalansi listrik pemanfaat, gardu konsumen (Electrical supervisor bidang
Operasi).
5) Menjadi Ahli Madya yang memahami regulasi pengusahaan instalasi
listrik, mampu membuat dokumen tender, melaksanakan pekerjaan
kontraktor instalasi listrik dengan memperhatikan syarat teknis terkait
regulasi, pajak, dan perijinan (Electrical installation contractor).

KOMPETENSI PENDUKUNG
1.) Mampu menguasai konsep teoritis kelistrikan, elektronika, instrumentasi
dan pengukuran, mesin listrik dan ilmu bahan.
2.) Mampu menguasai prinsip dan teknik : Matematika Terapan, Mesin
Listrik, PLC, Sistem Kendali, Rancangan Listrik, Instalasi Listrik,
Mikrocontroller, Sistem Pembangkit, Trafo, Kubikal, Sistem Proteksi,

5
Sistem Distribusi, CAD, Instalasi Tegangan Menengah, Elektronika Daya,
Pemograman Komputer dan Gambar Teknik.
3.) Mampu menguasai pengetahuan prosedural antara lain: Managemen
Proyek, K3, SOP dan Standarisasi, Kewirausahaan, serta Etika Profesi.
4.) Menguasai pengetahuan Teknik dan Teknologi isu terkini yang terkait
dengan bidang ketenagalistrikan.
5.) Mampu menunjukkan kinerja yang bermutu dan terukur.
6.) Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovasi dalam
menyelesaikan pekerjaan.
7.) Mampu menguasai salah satu bahasa asing, yaitu bahasa Inggris minimal
pasif.
8.) Mampu menerapkan manajemen leadership.

2.2 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Elektro POLITAP


Berikut struktur organisasi di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Ketapang (POLITAP) dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini :

STRUKTUR ORGANISASI

Erick Radwitya, S.ST., MT


Ketua Jurusan

Ivan Suwanda, S. T, M.T. Akhdiyatul, SST., MT Yudi Chandra, S.ST., MT


Kepala Lab. Koordinator Prodi Sekretaris Jurusan
KK

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Elektro (POLITAP)

6
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir

Mulai

Persiapan P3K

Pembekalan Materi

Menyiapkan
Alat dan Bahan

Memeriksa
Alat dan Bahan

Memulai Praktikum

Mengukur Motor Listrik

Data Awal

Pembongkaran

Pemasangan

Selesai

7
Gambar 3.1 Diagram Alir

3.2 Perlengkapan K3

Keselamatan dan kesehatan kerja atau biasa disebut dengan istilah K3 wajib
diterapkan pada setiap proyek pembangunan, entah itu dalam skala kecil maupun
besar. Dimana K3 sendiri dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan
guna memberikan jaminan kesehatan serta keselamatan bagi para tenaga kerja.

Adapun K3 yang dipakai pada Praktikum Motor Listrik :

- Wearpack

- Sepatu Pelindung

- Masker

- Sarung Tangan

3.3 Pembekalan Materi

a.) Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa

Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan
rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit
(air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga
fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan
(wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan
yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor)
yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan
logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi,
kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.

8
Gambar 3.2 Motor Listrik 3 fasa

Cara Merubah Tegangan 3 Phase menjadi 1 Phase pada Motor Listrik.

o Pada panel listrik 3 phase, kabel power yang berasal dari sumber langsung
PLN pasti masuk ke komponen elektrik yang bernama MCCB. Secara
umum, tidak ada perbedaan yang signifikan antara MCCB dan MCB,
keduanya memiliki fungsi yang sama sebagai produk safety pada satu
komponen tertentu. 

o Selanjutnya pada MCCB tersebut pasti terkoneksi dengan 3 kabel power


besar, yang biasanya berwarna coklat, biru, hitam. Untuk patokan warna
kabel bisa jadi berbeda dari yang telah disebutkan, karena tergantung
standar pewarnaan kabel dan faktor "biasa" dari tukangnya sendiri.

o Jika dalam panel listrik tersebut tidak mendapati unit MCB, sudah
seharusnya kalian untuk melakukan pembelian hingga pemasangan unit
MCB terlebih dahulu. Letakkan pada bar yang tersedia, jika tidak ada juga
silahkan menambahkan dudukan agar MCB bisa terpasang dengan baik.

o Selanjutnya adalah menambahkan kabel sambungan dari salah satu fasar


R, S, dan T dari MCCB untuk dihubungkan ke input MCB. Contohnya
kalian menghubungkan fasa T saja ke inpit MCB, maka listrik output yang

9
keluar sudah menjadi 220 Volt dan bisa digunakan untuk kebutuhan rumah
tangga.
o Untuk melengkapi penjelasan dari ke empat poin di atas, kami juga sudah
membuat contoh rangkaian sederhana yang dapat kalian lakukan sendiri di
rumah. Harus diingat juga, seluruh instalasi listrik untuk merubah
tegangan 380 Volt menjadi 220 Volt sama saja referensinya, yang menjadi
pembeda hanya penambahan unit safety
seperti arrester, dan lain sebagainya. 

Gambar 3.3 Mengubah tegangan 3 fasa ke 1 fasa pada motor listrik

10
3.7 Alat Ukur Yang Digunakan
1.) Multimeter

(a) (b)
Gambar 3.4 Multimeter Digital (a) dan Multimeter Analog (b)

a.) Cara Menggunakan Alat Ukur Multimeter Analaog dan Digital


Cara Menggunakan Multimeter – Multimeter adalah alat yang berfungsi
untuk mengukur Voltage (Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm
(Hambatan/resistansi) dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan
istilah Multitester atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter).
Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu
Analog Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).

Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan


kemudahan pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin
terjangkau, Digital Multimeter (DMM) menjadi lebih populer dan lebih banyak
dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika.

Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak


hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO,
tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit
(terutama pada Multimeter Digital). Beberapa kemampuan pengukuran
Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :
 Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt
 Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
 Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
 Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
 Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
 Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
 Pengukuran atau Pengujian Dioda
 Pengukuran atau Pengujian Transistor

b.) Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)


11

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV


2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika
3.4 Menyiapkan Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Alat dan Bahan

N Nama Alat dan Gambar Fungsi


o Bahan
Berfungsi
1. Alat Ukur untuk mengukur
Megger tahanan isolasi pada
Motor Listrik.

Berfungsi
2. Multimeter untuk mengukur
Analog/Digital Voltage (Tegangan),
Ampere (Arus Listrik),
dan Ohm
(Hambatan/resistansi)
dalam satu unit.

3. Tang Kombinasi Fungsi tang kombinasi


sebagai hand tool di
dunia otomotif.

4. Kunci Inggris Kegunaan untuk


mengendorkan serta
mengencangkan lokasi
mur atau baut.

12
Obeng adalah perkakas
5. Obeng + - yang umum digunakan
untuk mengencangkan
dan melonggarkan
baut.

6 Vibration Meter instrumen untuk


mengukur getaran
sebuah benda,
misalnya motor,
pompa, screen, atau
benda bergetar lainnya
terutama dalam dunia
industri.
7 TachoMeter Tachometer
merupakan sebuah alat
ukur yang sering
digunakan untuk
mengukur titik aman
atau berbahaya dan
menunjukkan
kecepatan rotasi pada
suatu kendaraan.
8 Treker Bearing sebuah alat yang
digunakan oleh para
teknisi untuk melepas
komponen-komponen
yang terdapat pada
bearing atau bantalan.
Dengan menggunakan
treker bearing,
komponen pada

13
bantalan tidak perlu
semuanya dibuang
sehingga dapat
digunakan kembali.
9 Speedo Meter Speedometer berfungsi
sebagai alat ukur untuk
mengendalikan
kecepatan sepeda
motor saat digunakan,
dan dijadikan ukuran
untuk mengatur
kecepatan di kasawan
atau ruas jalan yang di
batasi maksimal
kecepatan kendaraan
atau minimal laju
kendaraan.
10 Mikro Bearing untuk mengurangi
gesekan dari suatu
putaran.

11 Jangka Sorong salah satu alat ukur


yang dapat digunakan
untuk mengetahui
panjang, diameter luar,
dan diameter dalam
sebuah bentuk benda
tertentu. Jangka sorong
juga bisa digunakan
untuk mengukur
kedalaman lubang atau
bangun ruang tertentu,

14
seperti tabung
12 Mistar/Penggaris Mistar penggaris biasa
dipakai untuk
mengukur benda-
benda yang berbidang
datar dengan dimensi
yang standar atau
kecil. Satu dari
macam-macam alat
ukur panjang ini
biasanya dipakai untuk
menggambar garis atau
bidang lurus.
13 Palu Karet untuk meratakan
permukaan benda yang
datar di atas mesin
frais. atau untuk
meratakan permukaan
logam yang penyok.

15
3.5 Memeriksa Alat dan Bahan

Setelah menyiapkan alat dan bahan maka langkah selanjutnya ialah


melakukan pemeriksaan pada alat dan bahan yang akan digunakan pada
praktikum.

Sumber : Dokumentasi Praktikum Motor Listrik Teknik Elektro


Gambar 3.9 Lab. Jurusan Teknik Elektro

3.6 Memulai Praktikum

a.) Pengukuran Motor Listrik

- Menyiapkan motor listrik 3 fasa

Sumber : Dokumentasi Praktikum Motor Listrik Teknik Elektro


Gambar 3.10 Lab. Jurusan Teknik Elektro

16
- Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan

Sumber : Dokumentasi Praktikum Motor Listrik Teknik Elektro


Gambar 3.11 Lab. Jurusan Teknik Elektro

- Alat ukur dikalibrasi agar nilai


pada alat ukur harus netral terlebih
dahulu sebelum dilakukan pengukuran

Sumber : Gambar digoogle


Gambar 3.12 kalibrasi alat ukur

- Melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur megger, kemudian


dilanjutkan dengan menggunakan multitester.

17
Sumber : Gambar digoogle
Gambar 3.13 alat ukur mega ohm meter dan multi meter

3.7 Mengukur Motor Listrik

Sumber : Dokumentasi Praktikum Motor Listrik Teknik Elektro


Gambar 3.14 Lab. Jurusan Teknik Elektro

Untuk mengukur motor listrik kita harus memiliki MULTITESTER, dan


motor listik 3 fasa dan motor 3 fasa memiliki 6 terminal yaitu U,V ,W X ,Y ,Z 
dan memiliki hubungan star dan delta.

1. Pilih posisi selctor multitester falam posisi ohm

2. Hubungkan test lead multitester warna merah  ke terminal U dan W ,bila


jarum tester bergerak berarti gulungan U dan W berarti gulungannya kondisi
baik,dan sebaliknya jika jarum tester tidak bergerak berarti gulungan motor
rusak.

18
3. Hubungkan test lead merah ke terminal V dan test lead warna hitam ke
terminal Y, bila jarum tester bergerak berarti gulungan motor kedua dalam
keadaan bagus.dan sebaliknya bila jarum tester tidak bergergerak berarti
gulungan motor dalam keadaan rusak.

4. Hubungkan test lead warna merah ke terminal W dan test lead warna hitam
bila jarum tester bergerak berarti gulungan motor ke tiga dalam keadaan
baik dan sebaliknya .bila jarum tester tidak bergerak berarti dalam keadan
tidak bergerak berarti gulungan motor rusak.

5. Bila pengukuran ketiga gulungan motor sudah selesai, maka kita sudah bisa
memastikan bahwa motor tersebut baik atau tidak. Demikianlah cara
mengukur motor listrik 3 fasa yang bisa sampaikan semoga bisa bermanfaat
bagi kita semua.

3.8 Data Awal

1. Siapkan alat ukur multimeter digital atau analog dan motor listrik 3 fasa
2. Lepaskan plat konduktor hubungan Star dan Delta
3. Lakukan pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.4 Memeriksa kondisi Baik atau Buruk pada Motor Listrik 3 Fasa

A.) alat ukur diatur dalam skala Ohm


1. Motor 3 0,75 KW/1HP
Fasa
(Kabel Prop Kabel Prop Merah
Hitam)
U2 V2 W2
U1 Baik(A)/baik(D) Baik(D)
V1 Baik(D) Baik(A) Baik(D)
W1 Baik(A)
Grounding Baik(A) Baik(D)
2. Motor 3 Fasa 4,12 KW/5,5 HP

(Kabel Prop Kabel Prop Merah


Hitam)

19
U2 V2 W2
U1 Baik(A) Baik(A) Baik(A)
V1 Baik(D) Baik(D) Baik(D)
W1
Grounding Baik(A) Baik(D)

3. Motor 3 Fasa 4,12KW/5,5 HP

(Kabel Prop Kabel Prop Merah


Hitam)
U2 V2 W2
U1 Baik(A) Baik(A) Baik(A)
V1 Baik(D) Baik(D) Baik(D)
W1
Grounding Baik(A) Baik(D)
4. Motor 3 Fasa 4,12KW/5,5 HP

(Kabel Prop Kabel Prop Merah


Hitam)
U2 V2 W2
U1 Baik(A)/baik(D)
V1 Baik(A)/baik(D)
W1 Baik(A)/baik(D)
Grounding Baik(A)/baik(D)
5. Motor 3 Fasa 1,65 KW/2,2 HP

(Kabel Prop Kabel Prop Merah


Hitam)
U2 V2 W2
U1 Baik(A)/baik(D)
V1 Baik(A)/baik(D)
W1 Baik(A)/baik(D)
Grounding Baik(A)/baik(D)

20
Tabel 3.5 Data pengukuran motor 3 fasa 5,5 HP

Check list pengukuran motor 3 fasa 5,5 HP

Pengukuran Ada (Ω) Tidak Ada (Ω)


U1,U2 
U1,V2 
U1,W2 
U1,G 
V1,U1 
V1,U2 
V1,W2 
V1,G 
W1,W2 
W1,U2 
W1,V2 
W1,G 

Hasil Analisa dan Kesimpulan

1.) Untuk memastikan kumparan pada motor 3 fasa dalam kondisi bagus atau
tidak bisa dilakukan :
a. Pengecekkan tahanan di setiap kumparan U V W
b. Pengecekkan tahanan atas kumparan
c. Pengecekkan short body setiap kumparan U V W

Jurusan Teknik Elektro Hari/Tanggal Dilakukan oleh : Diperiksa oleh :

Politeknik Negeri Ketapang 24 maret 2022 Kelas 4 A M. Jimi Rizaldi, S.ST ., MT

2.) Standart nilai tahanan setiap kumparan pada motor 3 fasa berada pada
kuadran 2-10 Ohm.

21
1. Siapkan alat ukur Megger
2. Lepaskan konduktor fasanya
3. Lakukan pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.6 Mengukur Nilai Tahanan Isolasi Pada Motor 3 Fasa

1.) Motor 3 Fasa 0,75 KW/1 HP

Earth Line (Kabel Line)


(Kabel Prop Crocodile) U2 V2 W2
U1 X OL (5-10) OL (2-10)
V1 OL (2-10) X OL (4-10)
W1 OL (2-10) OL (4-10) X
Body OL (2-10) OL (3-10) OL (2-10)

2.) Motor 3 Fasa 2,2 KW/3 HP

Earth Line (Kabel Line)


(Kabel Prop Crocodile) U2 V2 W2
U1 X OL (4-9) OL (4-7)
V1 OL (3-10) X OL (2-80
W1 OL (5-10) OL (4-10) X
Body OL (5-10) OL (5-10) OL (3-10)

3.) Motor 3 Fasa 4,12 KW/5,5 HP

Earth Line (Kabel Line)


(Kabel Prop Crocodile) U2 V2 W2
U1 X OL (5-10) OL (5-10)
V1 OL (5-10) X OL (5-10)
W1 OL (5-10) OL (4-10) X
Body OL (3-10) OL (4-10) OL (3-10)

22
4.) Motor 3 Fasa 4,12 KW/ 5,5 HP

Earth Line (Kabel Line)


(Kabel Prop Crocodile) U2 V2 W2
U1 X OL (1-5) OL (6-10)
V1 OL (3-10) X OL (4-10)
W1 OL (6-10) OL (2-6) X
Body OL (3-10) OL (2-6) OL (3-10)

5.) Motor 3 Fasa 5,5 KW/ 7,5 HP

Earth Line (Kabel Line)


(Kabel Prop Crocodile) U2 V2 W2
U1 X OL OL
V1 OL X OL
W1 OL OL X
Body OL (1-5) OL (1-5) OL (1-5)

U, V, W dalam satuan (MQ)

1. Untuk mengetahui kondisi motor dalam keadaan baik dengan melakukan


pengecekkan isolasi belitan (gulungan) motor tersebut.
2. Pengukuran dan pengecekkan dilakukan dengan menghubungkan probe
insulation taster ke masing-masing belitan.
3. Untuk hasil pengukuran isolasi kurang dari 0,38 m Ω maka bisa dipastikan
tahanan isolasi motor 3 fasa tersebut rusak atau bocor.
4. Hasil pengukuran tahanan isolasi nilainya besar karena isolasi berfungsi
sebagai (pemisah) agar kumparan satu dengan yang lain tidak saling
terhubung (short circuit).

Hari/Tanggal Dilakukan oleh : Diperiksa oleh :


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ketapang 24 maret 2022 Kelas 4 A M. Jimi Rizaldi, S.ST ., MT

23
3.9 Pembongkaran

- Lepas kipas motor


- Lepas fun Motor dengan menggunakan tracker
- Lepas ring fan dengan menggunakan tang lancip
- Mengendorkan baut dengan menggunakan kunci ring 10 mm
- Melepas baut pada motor listrik
- Lepas cup motor dengan menggunakan tracker
- Keluarkan rotor dari body motor
- Lepaskan bearing dengan menggunakan Tracker

3.10 Pemasangan

- Pemasangan bearing dengan menggunakan alat pemasang bearing


- Masukan Rotor pada rumah/body motor
- Pasang cup motor dengan menggunakan palu karet
- Pasang baut menggunakan kunci 10 mm
- Pasang fan motor menggunakan Tracker
- Kemudian fan dipasang pada Motor Listrik.

24
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1.) Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan
rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara
yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm.
2.) Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage
(Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi)
dalam satu unit.
3.) Mega Ohm Meter atau yang biasa disebut Megger merupakan salah
satu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur Voltage (Tegangan),
Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/Resistansi) dalam satu
unit.
4.) Berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa tegangan 3 fasa pada motor listrik dapat diubah menjadi 1 fasa
dengan menggunakan MCB 1 fasa.
5.) Jika jarum atau angka pada alat ukur bergerak maka kondisinya baik
dan jika tidak bergerak maka motor listrik dalam kondisi rusak.
6.) Pada grounding jika bergerak maka kondisinya short
circuit/korsleting.

4.2 Saran
1.) Lebih meningkatkan lagi kerjasama pada praktikum selanjutnya,
sehingga dapat menghasilkan laporan yang berkualitas.
2.) Lebih mengefisienkan waktu terutama pada saat jam praktikum sudah
dimulai.
3.) Pentingnya pengecekkan alat-alat ukur sebelum dilakukannya
praktikum agar pada saat praktikum dimulai tidak ada lagi kendala.

25
LAMPIRAN

26

Anda mungkin juga menyukai