PENGENALAN TRAFO
TENAGA
1. PENGENALAN TRAFO TENAGA
DURASI : 8 JP
i
DAFTAR ISI
Arus AC yang mengalir pada belitan primer membangkitkan flux magnet yang mengalir melalui
inti besi yang terdapat diantara dua belitan, flux magnet tersebut menginduksi belitan sekunder
sehingga pada ujung belitan sekunder akan terdapat beda potensial/tegangan induksi (Gambar
1.) .
2. JENIS TRAFO
Trafo pembangkit
Trafo pembangkit merupakan trafo Step up yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Trafo pada
pembangkit ini menaikkan tegangan dari generator untuk disalurkan ke sistem
transmisi.
Trafo distribusi
Merupakan trafo step down yang berfungsi menurunkan tegangan menegah ke
tegangan rendah dan disalurkan ke konsumen listrik.
Inti besi digunakan sebagai media mengalirnya flux yang timbul akibat induksi arus bolak balik
pada kumparan yang mengelilingi inti besi sehingga dapat menginduksi kembali ke kumparan
yang lain. Dibentuk dari lempengan – lempengan besi tipis berisolasi dengan maksud untuk
mengurangi eddy currentyang merupakan arus sirkulasi pada inti besil hasil induksi medan
magnet, dimana arus tersebut akan mengakibatkan rugi-rugi (losses).
Belitan terdiri daribatang tembaga berisolasi yang mengelilingi inti besi, dimana saat arus bolak
balik mengalir pada belitan tembaga tersebut, inti besi akan terinduksi dan menimbulkan flux
magnetik.
3.3. Bushing
Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar. Bushing terdiri
dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Isolator tersebut berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor bushing dengan body main tank transformator.
a. Isolasi
Berdasarkan media isolasi bushing terbagi menjadi dua (IEC 60137 tahun 2008)yaitu :
Bushing kondenser
Bushing kondenser umumnya dipakai pada tegangan rating bushing 72,5 kV ke atas.
Bushing kondenser terdapat tiga jenis media isolasi (IEC 60137 tahun 2008) yaitu :
Bushing non-kondenser
b. Konduktor
Terdapat jenis – jeniskonduktor pada bushing yaitu hollow conductor dimana terdapat
besi pengikat atau penegang ditengah lubang konduktor utama, konduktor pejal dan
flexible lead.
c. Klem koneksi
Klem koneksi merupakan sarana pengikat antara stud bushing dengan konduktor
penghantar diluar bushing.
Assesoris bushing terdiri dari indikasi minyak, seal atau gasket dan tap pengujian. Seal
atau gasket pada bushing terletak di bagian bawah mounting flange.
Suhu pada transformator yang sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan
jaringan, rugi-rugi pada trafo itu sendiri dan suhu lingkungan. Suhu operasi yang tinggi akan
mengakibatkan rusaknya isolasi kertas pada transformator. Oleh karena itu pendinginan yang
efektif sangat diperlukan.
Minyak isolasi transformator selain merupakan media isolasi juga berfungsi sebagai pendingin.
Pada saat minyak bersirkulasi, panas yang berasal dari belitan akan dibawa oleh minyak
sesuai jalur sirkulasinya dan akan didinginkan pada sirip–sirip radiator. Adapun proses
pendinginan ini dapat dibantu oleh adanya kipas dan pompa sirkulasi guna meningkatkan
efisiensi pendinginan.
Media
1 AN Udara
2 AF Udara
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi akan memuai sehingga
volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak akan
menyusut dan volume minyak akan turun. Konservator digunakan untuk menampung minyak
pada saat transformator mengalami kenaikan suhu.
Seiring dengan naik turunnya volume minyak di konservator akibat pemuaian dan penyusutan
minyak, volume udara didalam konservator pun akan bertambah dan berkurang. Penambahan
atau pembuangan udara didalam konservator akan berhubungan dengan udara luar. Agar
minyak isolasi transformator tidak terkontaminasi oleh kelembaban dan oksigen dari luar (untuk
tipe konservator tanpa rubber bag), maka udara yang akan masuk kedalam konservator akan
difilter melalui silicagel sehingga kandungan uap air dapat diminimalkan.
Untuk menghindari agar minyak trafo tidak berhubungan langsung dengan udara luar, maka
saat ini konservator dirancang dengan menggunakan breather bag/rubber bag, yaitu sejenis
balon karet yang dipasang di dalam tangki konservator diisi dengan gas nitrogen (N2).
Nitrogen
Silicagel sendiri memiliki batasan kemampuan untuk menyerap kandungan uap air sehingga
pada periode tertentu silicagel tersebut perlu dilakukan penggantian. Dehydrating Breather
merupakan teknologi pengganti yang berfungsi seperti silicagel.
Minyak isolasi pada transformator berfungsi sebagai media isolasi, pendingin dan
pelindung belitan dari oksidasi. Minyak isolasi trafo merupakan minyak mineral yang
secara umum terbagi menjadi tiga jenis, yaitu parafinik, napthanik dan aromatik. Antara
ketiga jenis minyak dasar tersebut tidak boleh dilakukan pencampuran karena memiliki
sifat fisik maupun kimia yang berbeda.
Isolasi kertas berfungsi sebagai isolasi, pemberi jarak, dan memiliki kemampuan
mekanis.
Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan merupakan salah satu hal yang dinilai sebagai
kualitas tegangan. Transformator dituntut memiliki nilai tegangan output yang stabil sedangkan
besarnya tegangan input tidak selalu sama. Dengan mengubah banyaknya
belitansehinggadapat merubah ratio antara belitan primer dan sekunder dan dengan demikian
tegangan output/sekunder pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem berapapun
tegangan input/primernya. Penyesuaian ratio belitan ini disebut Tap changer.
Proses perubahan ratio belitan ini dapat dilakukan pada saat trafo sedang berbeban (On load
tap changer) atau saat trafo tidak berbeban (Off Circuit tap changer/De Energize Tap Charger).
Dikarenakan aktifitas tap changer lebih dinamis dibanding dengan belitan utama dan inti besi,
maka kompartemen antara belitan utama dengan tap changer dipisah. Selector switch
merupakan rangkaian mekanis yang terdiri dari terminal terminal untuk menentukan posisi tap
atau ratio belitan primer.
Diverter switch merupakan rangkaian mekanis yang dirancang untuk melakukan kontak atau
melepaskan kontak dengan kecepatan yang tinggi.
Keterangan :
1. Kompartemen Diverter Switch
2. Selektor Switch
Media pendingin atau pemadam proses switching pada diverter switch yang dikenal sampai
saat ini terdiri dari dua jenis, yaitu media minyak dan media vaccum. Jenis pemadaman dengan
media minyak akan menghasilkan energi arcing yang membuat minyak terurai menjadi gas
C2H2 dan karbon sehingga perlu dilakukan penggantian minyak pada periode tertentu.
Sedangkan dengan metoda pemadam vaccum proses pemadaman arcing pada waktu
switching akan dilokalisir dan tidak merusak minyak.
a. Media pemadam arcing menggunakan minyak b. Media pemadam arcing menggunakan kondisi vaccum
Gambar 20. Kontak switching pada diverter switch
Salah satu metoda pentanahan adalah dengan menggunakan NGR. NGR adalah sebuah
tahanan yang dipasang serial dengan neutral sekunder pada transformator sebelum terhubung
ke ground/tanah. Tujuan dipasangnya NGR adalah untuk mengontrol besarnya arus gangguan
yang mengalir dari sisi neutral ke tanah.
a. Liquid
berarti resistornya menggunakan larutan air murni yang ditampung didalam bejana dan
ditambahkan garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan.
b. Solid
Sedangkan NGR jenis padat terbuat dari Stainless Steel, FeCrAl, Cast Iron, Copper
Nickel atauNichrome yang diatur sesuai nilai tahanannya.
Pada saat transformator mengalami gangguan internal yang berdampak kepada suhu yang
sangat tinggi dan pergerakan mekanis didalam transformator, maka akan timbul tekanan aliran
minyak yang besar dan pembentukan gelembung gas yang mudah terbakar. Tekanan atau
gelembung gas tersebut akan naik ke konservator melalui pipa penghubung dan rele bucholz.
Tekanan minyak maupun gelembung gas ini akan dideteksi oleh rele bucholz sebagai indikasi
telah terjadinya gangguan internal.
Rele Bucholz
Sama halnya seperti rele Bucholz yang memanfaatkan tekanan minyak dan gas yang terbentuk
sebagai indikasi adanya ketidaknormalan/gangguan, hanya saja rele ini digunakan untuk
memproteksi kompartemen OLTC. Rele ini juga dipasang pada pipa saluran yang
menghubungkan kompartemen OLTC dengan konservator.
Rele sudden pressure ini didesain sebagai titik terlemah saat tekanan didalam trafo muncul
akibat gangguan. Dengan menyediakan titik terlemah maka tekanan akan tersalurkan melalui
sudden pressure dan tidak akan merusak bagian lainnya pada maintank.
Suhu pada transformator yang sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan
jaringan, rugi-rugi pada trafo itu sendiri dan suhu lingkungan. Suhu operasi yang tinggi akan
mengakibatkan rusaknya isolasi kertas pada transformator.
Untuk mengetahui suhu operasi dan indikasi ketidaknormalan suhu operasi pada transformator
digunakan rele thermal. Rele thermal ini terdiri dari sensor suhu berupa thermocouple, pipa
kapiler dan meter penunjukan.
Spesifikasi teknik trafo merupakan hal yang paling mendasar sebelum melakukan pengadaan
atau penggantian transformer ataupun inter bus transformer. Maka dari itu perlu dilakukan
standarisasi spesifikasi transformator tenaga yang memperhatikan kualitas peralatan,
kebutuhan sistem, keselamatan ketenagalistrikan, efisiensi, kemudahan konstruksi,
pemeliharaan penyaluran serta efisiensi penyediaan spare. Spesifikasi teknik ini diatur dalam
Penggantian atau pengadaan trafo baru diperlukan perhatian pada spesifikasi teknik trafo
tersebut dan hasil pengujian pabrikan diantaranya Quality standards, site condition, service
condition, kelengkapan dokumen (sertifikat ISO-9001, technical guarantee, build drawing,
sertifikat type test dll), Testing and Inspection, spesific requirements dan yang lainnya.
Soal Essay
Pilihan Ganda
1. Trafo step up yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga
berfungsi sebagai penaik tegangan merupakan fungsi dari trafo :
a. Trafo pembangkit
b. Trafo gardu induk
c. Trafo penyaluran
d. Trafo distribusi
e. Trafo transmisi
2. Sarana pengikat antara stud bushing dengan konduktor penghantar diluar bushing
merupakan fungsi dari :
a. Konduktor
b. Klem koneksi
c. Isolasi
d. Assesoris
e. Kabel
4. Dengan mengubah banyaknya belitan sehingga dapat merubah ratio antara belitan primer
dan sekunder dan dengan demikian tegangan output/sekunder pun dapat disesuaikan
dengan kebutuhan sistem berapapun tegangan input/primernya, merupakan fungsi dari :
a. Tap Changer
b. Konservator
c. Minyak isolasi
d. Belitan trafo
e. Inti besi
5. Resistor menggunakan larutan air murni yang ditampung didalam bejana dan ditambahkan
garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan merupakan NGR jenis :
a. Solid
b. Liquid
c. Netral
d. Cast Iron
e. Non Solid
6. Saat trafo mengalami gangguan internal yang berdampak kepada suhu yang sangat tinggi
dan pergerkan mekanis didalam trafo, maka akan timbul tekanan aliran minyak yang besar
dan pembentukan gelembung gas yang mudah terbakar, maka rele proteksi yang bekerja
adalah :
a. Rele Jansen
b. Rele Sudden Pressure
c. Rele Thermal
d. Rele Bucholz
e. Rele OCR
7. Untuk mengetahui suhu operasi dan indikasi ketidaknormalan suhu operasi pada trafo
digunakan rele :
a. Rele Jansen
b. Rele Sudden Pressure
c. Rele Thermal
d. Rele Bucholz
e. Rele OCR
8. Rele yang berfungsi sebagai titik terlemah saat tekanan didalam trafo muncul akibat
gangguan adalah fungsi dari rele :
a. Rele Jansen
b. Rele Sudden Pressure
c. Rele Thermal
d. Rele Bucholz
e. Rele OCR
10. Standarisasi spesifikasi teknis trafo tenaga yang ada di PLN, diatur dalam peraturan
KEPDIR Nomor :
a. 060.K/DIR/2013
b. 061.K/DIR/2013
c. 062.K/DIR/2013
d. 063.K/DIR/2013
e. 064.K/DIR/2013