LISTRIK
NRP : 0920040018
2022
RINGKASAN
Rangkaian penyearah gelombang memiliki beberapa bentuk, salah satunya yaitu rangkaian
penyearah setengah gelombang tidak terkontrol. Disebut tidak terkontrol karena menggunakan
dioda sebagai peralatan semikonduktor daya dalam rangkaiannya. Dioda menjadi komponen yang
sangat berperan dalam proses penyearahan arus listrik. Pada proses kali ini kita akan melakukan
pengamatan menggunakan salah satu software yang dinamakan software power simulation
(PSIM). Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui adanya suatu pengaruh kapasitor di
suatu rangkaian dengan melalui gelombang output dan mengetahui mengetahui ciri ciri atau
karakteristik rangkaian tak terkontrol 1 phasa setengah gelombang untuk mengubah sinyal AC ke
sinyal DC.
Penyearah adalah rangkaian yang mengubah sinyal arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal
arus searah (DC). Penyearah satu fasa setengah gelombang merupakan jenis penyerah yang
paling sederhana. Komponen yang digunakan pada praktikum yaitu resistor, dioda, kapasitor,
oscilloscope, dan Power Simulator (PSIM).
Gelombang output dipengaruhi oleh nilai kapasitor, Faktor ripple menunjukkan efektif
tidaknya sebuah filter, didefinisikan sebagai perbandingantegangan ripple efektif (rms) terhadap
tegangan DC. Semakin kecil faktor ripple, semakin baikfilter. Faktor ripple dapat diperkecil
dengan menambah nilai kapasitor.
Semakin besar kapasitor tegangan ripple ynag dihasilkan semakin kecil, dengan arti lain
tegangan dcnya semakin murni. Pada penyearah half wave, output rangkaian yakni pada beban
RC, nilainya sama dengan tegangan puncak output trafo, hanya terjadi drop tegangan sebear 0,7V
yakni tegangan forward bias diode dengan bahan silicon. Nilai rms merupakan nilai yang di baca
oleh avometer, nilai puncak merupakan nilai yang dapat dibaca oleh osiloskop. Pada pengukuran
tanpa beban, terdapat arus yang mengalir. Ini desebabkan tahanan internal alat ukur.
i
DAFTAR ISI
RINGKASAN...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
BAB 1...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................................2
BAB 2...............................................................................................................................................3
STUDI LITERATUR.......................................................................................................................3
2.2 Resistor..............................................................................................................................4
2.3 Dioda..................................................................................................................................5
2.4 Kapasitor............................................................................................................................5
2.5 Oscilloscope.......................................................................................................................6
BAB 3...............................................................................................................................................8
METODE PENELITIAN.................................................................................................................8
ii
3.2 Analisa Perhitungan..............................................................................................................9
BAB 4.............................................................................................................................................30
BAB 5.............................................................................................................................................35
KESIMPULAN..............................................................................................................................35
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan kondisi atau era sekarang baik kecil muda ataupun tua setiap hari mereka
tidak bisa lepas dari alat yang dinamakan elektronik. Di seluruh Indonesia bahkan seluruh
di dunia sekarang menggunakan listrik bahkan pada saat bekerja sekalipun. Listrik di
negara kira yaitu Indonesia memiliki tegangan AC 220V/50 Hz. Tetapi tidak semua
barang menggunakan tegangan AC melainkan bisa menggunakan tegangan DC. Rectifier
merupakan suatu rangkaian pengubah dari tegangan AC menjadi tegangan DC.
Rangkaian penyearah gelombang memiliki beberapa bentuk, salah satunya yaitu
rangkaian penyearah setengah gelombang tidak terkontrol. Disebut tidak terkontrol karena
menggunakan dioda sebagai peralatan semikonduktor daya dalam rangkaiannya. Dioda
menjadi komponen yang sangat berperan dalam proses penyearahan arus listrik. Selain
diode, komponen penting lain yang ada pada rangkaian penyearah yaitu transformator dan
kapasitor. Transformator berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan sedangkan
kapasitor berfungsi sebagai filter.
Adanya rangkaian ini sangat membantu kita dalam penggunaan perangkat
elektronika terutama pada perangkat yang hanya dapat bekerja dengan sumber tegangan
DC. Adanya rangkaian ini dapat menjadi dasar untuk mendapatkan suatu arus DC yang
halus. Gelombang tegnagan output akan bisa mengalami perubahan jika tegangan AC di
ubah ke DC. Pada proses kali ini kita akan melakukan pengamatan menggunakan salah
satu software yang dinamakan software power simulation (PSIM).
1
1.3 Tujuan
1. Kita dapat mengetahui adanya suatu pengaruh kapasitor di suatu rangkaian dengan
melalui gelombang output.
2. Kita dapat mengetahui ciri-ciri atau karakteristik rangkaian tak terkontrol 1 phasa
setengah gelombang untuk mengubah sinyal AC ke sinyal DC.
3. Kita dapat mengetahui perubahan nilai tegangan dan arus input serta tegangan dan arus
output
1.4 Manfaat
2
BAB 2
STUDI LITERATUR
Penyearah adalah rangkaian yang mengubah sinyal arus bolak-balik (AC) menjadi
sinyal arus searah (DC). Penyearah satu fasa setengah gelombang merupakan jenis
penyerah yang paling sederhana. Gambar 1 merupakan rangkaian penyearah satu fasa
setengah gelombang dengan beban resistif dimana selama setengah putaran positif pada
tegangan input, dioda D konduksi mengakibatkan timbulnya tegangan output pada beban
dan selama setengah putaran negatif pada tegangan input, dioda D dalam keadaan tidak
aktif dan tegangan output adalah nol.
Vdc =
I dc =
3
Tegangan output (rms) :
Vrms =
I rms =
Vs =
Is=
2.2 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau
Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya
yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.
4
Gambar 1 2 Gambar Resistor
2.3 Dioda
Komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Dioda dapat disamakan
sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan
karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan
arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan sering kali tergantung pada teknologi
atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda juga
mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
2.4 Kapasitor
5
yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi
pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.
Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang
pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai
pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”.
2.5 Oscilloscope
Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang
diukur, tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube).Osiloskop
selanjutnya disebut CRO (cathode ray oscilloscope) adalah instrumen laboratorium yang
sangat bermanfaat untuk pengukuran, analisa bentuk-bentuk gelombang, dan gejala lain
dalam rangkaian-rangkaian listrik/elektronik. Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat
grafik X-Y yang sangat cepat berupa tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain
atau terhadap waktu. Tampilan tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak di
permukaan layar sebagai respon terhadap tegangan-tegangan masukan
6
Gambar 1 4 Gambar Oscilloscope
PSIM adalah sebuah perangkat lunak komputer yang digunakan merancang dan
mensimulasikan berbagai macam rangkaian power elektronik dan motor kontrol. PSIM
menyediakan system simulasi yang tepat untuk menganalisa power converter,
perancangan kontrol loop dan sistem motor kendali [7]. Dalam PSIM tersedia berbagai
komponen elektronika yang dapat digunakan guna membantu proses perancangan suatu
rangkaian listrik.
7
BAB 3
METODE PENELITIAN
8
3.2 Analisa Perhitungan
3.1.1 Berdasarkan hukum ohm V= I R, jika pada suatu rangkaian listrik tidak ada beban
atau beban = 0, maka tegangan yang dihasilkan juga bernilai 0. Sehingga nilai
tegangan output rms yang mengalir pada sistem ini adalah sama dengan nilai
tegangan rms sumber dan nilai tegangan output rata-ratanya bernilai nol.
1. Perhitungan rangkaian dengan beban resisitor ohm saat tegangan input 30V
rms.
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
2. Perhitungan rangkaian dengan beban resisitor ohm saat tegangan input 45V
rms.
9
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
3. Perhitungan rangkaian dengan beban resisitor ohm saat tegangan input 60V
rms.
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
10
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
2. Perhitungan rangkaian dengan beban resisitor 54 ohm saat tegangan input 45V
rms.
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
3. Perhitungan rangkaian dengan beban resisitor 54 ohm saat tegangan input 60V
rms.
11
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
3.1.4 Berikut adalah perhitungan rangkaian dengan beban resistor 270 ohm
1. Perhitungan rangkaian dengan beban resisitor 270 ohm saat tegangan input 30V
rms.
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
12
2. Perhitungan rangkaian dengan beban resisitor 270 ohm saat tegangan input 45V
rms.
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
3. Perhitungan rangkaian dengan beban resisitor 270 ohm saat tegangan input 60V
rms.
Sehingga diperoleh tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms adalah
sebesar
Dan untuk hasil arus output rata-rata (dc) dan arus output rms diperoleh sebesar
13
3.2.5. Berikut adalah perhitungan rangkaian dengan beban resistor 60 dengan filter
kapasitor.
1. Perhitungan Rangkaian dengan Beban 60 ohm dan Filter Kapasitor dengan filter
kapasitor sebesar 0,0022F saat Input tegangan 30V rms.
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
Dimana :
Sehingga :
14
2. Perhitungan Rangkaian dengan Beban 60 ohm dan Filter Kapasitor dengan filter
kapasitor sebesar 0,0022F saat Input tegangan 45V rms.
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
Dimana :
Sehingga :
3. Perhitungan Rangkaian dengan Beban 60 ohm dan Filter Kapasitor dengan filter
kapasitor sebesar 0,0022F saat Input tegangan 60V rms.
15
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
Dimana :
Sehingga :
3.2.6. Berikut adalah perhitungan rangkaian dengan beban resistor 54 dengan filter
kapasitor.
1. Perhitungan Rangkaian dengan beban 54 ohm dan Filter Kapasitor dengan filter
kapasitor sebesar 0,0022F saat Input tegangan 30V rms.
16
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
Dimana :
Sehingga :
17
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
Dimana :
Sehingga :
3. Perhitungan Rangkaian dengan Beban 54 ohm dan Filter Kapasitor dengan filter
kapasitor sebesar 0,0022F saat Input tegangan 60V rms.
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
18
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
Dimana :
Sehingga :
3.2.7. Berikut adalah perhitungan rangkaian dengan beban resistor 270 dengan filter
kapasitor.
1. Perhitungan Rangkaian dengan beban 270 ohm dan Filter Kapasitor dengan filter
kapasitor sebesar 0,0022F saat Input tegangan 30V rms.
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
19
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
Dimana :
Sehingga :
2. Perhitungan Rangkaian dengan Beban 270 ohm dan Filter Kapasitor dengan filter
kapasitor sebesar 0,0022F saat Input tegangan 45V rms.
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
20
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
Dimana :
Sehingga :
3. Perhitungan Rangkaian dengan Beban 270 ohm dan Filter Kapasitor dengan filter
kapasitor sebesar 0,0022F saat Input tegangan 60V rms.
Untuk mendapatkan hasil tegangan output rata-rata, maka perlu perlu dicari
terlebih dahulu berapakah nilai ripple tegangan output. Nilai ripple tegangan
output pada sistem ini dapat dijabarkan menjadi:
Pada sistem ini besar nilai frekuensi yaitu 50Hz. Sehingga didapat:
dan didapat perhitungan tegangan output rata-rata (dc) dan tegangan output rms
yaitu:
21
Dimana :
Sehingga :
3.4.1 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau
Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya
yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.
22
Prinsip dan cara kerja resistor sebenarnya cukup sederhana, komponen ini
menghambat aliran arus listrik yang masuk dari ujung kutub satu yang mengalir menuju
ujung kutub resistor lainnya. Besar hambatan yang diberikan resistor berbeda-beda sesuai
dengan nilai resistansi yang tertera padanya. Karena dihambat, maka setelah melewati
resistor, arus yang mengalir ke komponen elektronika selanjutnya di dalam satu rangkaian
tersebut menjadi lebih kecil.
3.4.2 Dioda
Komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat
arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Dioda dapat disamakan sebagai fungsi
katup di dalam bidang elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik
kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan
tegangan kompleks yang tidak linier dan sering kali tergantung pada teknologi atau material
yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi
yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
3.4.3 Kapasitor
Prinsip kerja kapasitor yaitu Bila kedua pelat dihubungkan ke sumber tegangan DC
atau tegangan searah (misalnya Baterai), Elektron “didorong” ke satu pelat oleh terminal
negatif baterai, sementara elektron “ditarik” dari pelat lain oleh terminal positif baterai. Jika
perbedaan muatan antara kedua pelat tersebut terlalu besar, maka akan terjadi percikan
(spark) yang melompati celah diantara kedua pelat tersebut dan membuang muatan yang
tersimpan (discharge). Untuk meningkatkan jumlah muatan pada pelat, bahan dielektrik
23
yang berupa non-konduktif (isolator) ditempatkan diantara kedua pelat tersebut. Fungsi
dielektrik tersebut dalam kapasitor adalah sebagai “pemblokir percikan” atau “spark
blocker” yang bermanfaat untuk dapat meningkatkan kapasitas muatan kapasitor.
24
Gambar 1 7 Gambar Wiring Diagram Full
30 0 0 0 0 30 30 0
45 0 0 0 0 45 45 0
60 0 0 0 0 60 60 0
25
60 1,52 7,48 27,02 1,24 42,42 9,13 1,52
Tabel 3.7 5 Hasil Pengukuran dengan beban R 60 ohm dan filter kapasitor
26
3.1.6 Rangkaian dengan beban R 54 ohm dan filter kapasitor
Tabel 3.7 6 Hasil Pengukuran dengan beban R 54 ohm dan filter kapasitor
Tabel 3.7 7 Hasil Pengukuran dengan beban R 270 ohm dan filter kapasitor
Setelah dilakukan perhitungan secara teori, perlu diadakan pencocokan data dengan hasil
simulasi pada PSIM. Hasil dari perhitungan dan pengukuran melalui simulasi dapat
dilihat sebagai berikut.
30 0 0 0% 30 30 0%
45 0 0 0% 45 45 0%
60 0 0 0% 60 60 0%
27
3.8.2 Perhitungan error persen rangkaian dengan beban 60 ohm.
Error% Error %
Error% Error %
Error% Error %
28
3.8.5 Perhitungan error persen rangkaian dengan beban 60 ohm dan filter kapasitor
Error% Error %
3.8.6 Perhitungan error persen rangkaian dengan beban 54 ohm dan filter kapasitor
Error% Error %
3.8.7 Perhitungan error persen rangkaian dengan beban 270 ohm dan filter kapasitor
Error% Error %
29
BAB 4
Penjelasan saya terhadap simulasi penyearah tak terkontrol satu fasa setengah
gelombang menggunakan software PSIM adalah pada saat melakukan praktikum ini dapat
di temukan bahwa nilai IS rms dan IO rms yaitu sama di semua uji percobaan menggunakan
berbagai nilai resistor serta percobaan menggunakan filter kapasitor.
30
Rangkaian dengan beban R
Tegangan 60v
31
Tegangan 30v
Tegangan 45v
Tegangan 60v
32
PAC = VS x Is = 30 x 3,04 = 91,2
3. Hitung nilai tegangan efektif dan rata-rata dari gambar oscilloscope (DC)!
Rangkaian dengan beban R
33
Rangkaian dengan beban RC
34
b. Pada penyearah half wave, output rangkaian yakni pada beban rc, nilainya sama
dengan tegangan puncak output trafo, hanya terjadi drop tegangnan sebear 0,7V
yakni tegangan forward bias diode dengan bahan silicon.
c. Nilai rms merupakan nilai yang di baca oleh avo meter, nilai puncak merupakan
nilai yang dapat dibaca oleh osiloskop.
d. Pada pengukuran tanpa beban, terdapat arus yang mengalir. Ini desebabkan tahanan
internal alat ukur
BAB 5
KESIMPULAN
a. Semakin besar kapasitor tegangan ripple ynag dihasilkan semakin kecil, dengan arti lain
tegangan dcnya semakin murni.
b. Pada penyearah half wave, output rangkaian yakni pada beban rc, nilainya sama dengan
tegangan puncak output trafo, hanya terjadi drop tegangnan sebear 0,7V yakni tegangan
forward bias diode dengan bahan silicon.
c. Nilai rms merupakan nilai yang di baca oleh avo meter, nilai puncak merupakan nilai yang
dapat dibaca oleh osiloskop.
35
d. Pada pengukuran tanpa beban, terdapat arus yang mengalir. Ini desebabkan tahanan internal
alat ukur
36