PROPOSAL
Oleh :
ASBIKAR
10455025671
DAFTAR ISI........................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
2.6 Optocoupler....................................................................................16
i
2.7 Penguat Operasional (Op-Amp)......................................................18
2.11 DeLogger......................................................................................32
ii
3.5 Perancangan Software....................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................vi
LAMPIRAN.....................................................................................................viii
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.11 IC PM358 (a) diagram blok internal, (b) bentuk fisik......................19
Gambar 3.1 Diagram Blok Perancangan pengukur kecepatan arus sungai digital 40
i
Gambar 3.2 (a) Rancangan mekanik, (b) Rangkaian kontrol.................................43
ii
DAFTAR TABEL
i
BAB I
PENDAHULUAN
adalah lautan, danau , rawa, dan sungai. Sungai mempunyai peranan yang
Sungai berfungsi sebagai penyedia air bersih bagi sebagian besar penduduknya,
3
Jumlah air di bumi sangat besar, kira-kira 1,36 milyar km . Dari jumlah
tersebut sekitar 97,2% merupakan air yang berada di laut, 2,15% berupa es dan
salju, sedang sisanya yang 0,65% merupakan air yang terdapat di danau,
sungai, atmosfer dan air tanah. Meskipun persentase dari bagian yang terakhir
ini sangat kecil, tetapi jumlahnya sangat besar. ( Sumber: Rino, 2008 )
cara kerjanya secara otomatis, semi otomatis maupun secara manual. Alat
sebagainya salah satu contohnya yaitu pengukur kecepatan arus sungai yang
digunakan untuk mengukur dan mengetahui berapa kuat arus suatu sungai.
pengukuran terhadap arus sungai dilakukan dengan cara manual yaitu, dengan
cara mementukan jarak antara satu titik dan titik yang lainnya. Kemudian,
benda apung akan dihanyutkan, pada jarak yang ditentukan sebelumnya. Saat
titik yang lainnya, yang telah ditentukan. Kemudian berapa lama waktu yang
dibutuhkan benda untuk menempuh jarak yang ditentukan, akan dibagi dengan
jarak yang dibuat. Dengan demikian akan didapat kecepatan arus sungai
tersebut. Percobaan ini akan dilakukan beberapa kali, dan itulah hasil rata-rata
dari kecepatan arus sungai tersebut. Jadi, kelemehan pengukuran yang dibuat
Dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah alat ukur mengukur arus
sungai yaitu, suatu sistem monitoring kecepatan arus sungai otomatis berbasis
2
mikrokontroler ATMega8535 dan DataTaker DT80. Sistem ini memiliki dua
output utama, yaitu display kecepatan arus sungai dalam satuan meter/detik
pada LCD, dan dokumentasi data kecepatan arus sungai yang akan disimpan
sebuah alat ukur yaitu, sistem monitoring kecepatan arus sungai secara
penyimpanan data kecepatan arus sungai yang real yaitu, Datataker DT80.
yaitu, sistem ini menyediakan informasi kecepatan arus sungai real time.
history data kecepatan arus sungai dalam periode waktu tertentu secara
3
1. Sistem yang dibangun pada tugas akhir ini hanya digunakan
dan teori yang terkait dengan tugas akhir ini, baik ketika penyusunan
yang akan dicari melalui studi literatur antara lain: pola gerakan umum
dan prinsip kerja elemen-elemen yang digunakan pada tugas akhir ini.
Sistem yang dirancang pada tugas akhir ini terdiri dari dua
arus sungai yaitu optocoupler yang dipasang satu poros dengan baling-
4
kecepatan arus sungai real time dengan satuan meter/detik. Bagian ini
arus sungai per jam, per hari, atau pun per bulan. Bagian ini tidak akan
yang akan diuji pada tugas akhir ini. Pengujian akan dilakukan dalam
dua tahap. Tahap pertama, sistem akan dibawa ke salah satu sungai di
pada display. Pada tahap ini akan diamati sensitifitas respon sistem
dialiri air sebagai simulasi dari aliran air di sungai. Permukaan baling-
Pengujian tahap kedua ini dipersiapkan untuk digunakan pada saat ujian
Akurasi merupakan salah satu poin penting pada tugas akhir ini.
5
membandingkan pembacaan sistem dengan kecepatan arus real, akan
bentuk skripsi. Bagian penting yang akan ditulis di dalam skripsi antara
a. BAB I PENDAHULUAN
6
c. BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
elektronika.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tentang beberapa teori dan bersangkutan
dengan Tugas Akhir ini. Diantaranya tentang Metode Apung, istilah dalam
teknik pengukuran, teori catu daya, sensor, komparator, LCD maupun teori
a. Deskripsi singkat
untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah. Aliran dapat dijadikan
sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui
arus). Ada dua tipe currentmeter yaitu tipe baling-baling (proppeler type) dan tipe
canting (cup type). Oleh karena distribusi kecepatan aliran di sungai tidak sama
baik arah vertikal maupun horisontal, maka pengukuran kecepatan aliran dengan
alat ini tidak cukup pada satu titik. Aliran sungai dapat diukur dengan beberapa
metode tergantung pada kondisi (jenis sungai, tingkat turbulensi aliran) dan
Perlu diingat bahwa distribusi kecepatan aliran di dalam alur tidak sama
arah horisontal maupun arah vertikal. Dengan kata lain kecepatan aliran pada tepi
8
alur tidak sama dengan tengah alur, dan kecepatan aliran dekat permukaan air
Gambar 2.1 Beberapa contoh distribusi aliran arus sungai ( Hatma, 2006 )
A : teoritis
Ada 4 cara pengukuran kecepatan aliran yang disajikan dalam Tabel berikut:
9
Vs di ukur 0,3 m dari permukaan air
b adalah nilai kalibrasi alat current meter. Hitung jumlah putaran dan waktu
b. Relevansi
c. Tujuan
dan mendesain pengelolaan sumberdaya air suatu kawasan yang memiliki tujuan-
kecepatan aliran di dalam aliran tidak sama arah horisontal maupun arah vertikal.
Dengan kata lain kecepatan aliran pada tepi alur tidak sama dengan tengah alur,
dan kecepatan aliran dekat permukaan air tidak sama dengan kecepatan pada dasar
sungai.
10
2.2 Istilah Dalam Teknik Pengukuran
berbagai faktor misalnya kesalahan manusia dan kesalahan instrument (alat ukur).
Kesalahan yang disebabkan oleh faktor instrument merupakan suatu hal yang
beda. Untuk itu, perlu diketahui beberapa istilah dalam kemampuan instrument
agar dapat mengevaluasi hasil pengukuran. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa
dan Instrumentasi”.
a. Akurasi
memberikan hasil pembacaan yang mendekati nilai yang sebenarnya dari veriabel
yang diukur. Untuk mengetahui tingkat akurasi hasil pengukuran dapat digunakan
persamaan 2.1
b. Presisi
menunjukkan hasil pembacaan yang konsisten dan jelas dari berulang kali hasil
11
c. Persentase Error
besar persentase kesalahan alat ukur dalam pembacaan variabel yang diukur.
untuk rangkaian elektronika. Ada dua macam catu daya, yaitu catu daya
tegangan tetap dan catu daya variable. Catu daya tegangan tetap adalah catu
daya yang tegangan keluarannya tetap dan tidak bisa diatur, sedangkan catu
daya variable merupakan catu daya yang tegangan keluarannya dapat diubah
atau diatur. Catu daya yang baik selalu dilengkapi dengan regulator tegangan,
adapun tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk
pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan
tipeLM78xx adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal,
yaitu terminal Vin, GND dan Vout. Tegangan keluaran dari regulator LM78xx
meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan
12
arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Regulator tegangan tetap
rangkaian
tugas akhir ini adalah 12 Volt. Untuk mendapatkan tegangan 12 Volt yang
13
pendingin penyerap panas. Bentuk fisik dari IC LM7812 dapaat dilihat pada
Gambar 2 .4
Catu daya pada prinsipnya terdiri dari empat bagian yaitu, trafo
sebagai tapis lolos rendah dan regulasi elektronik. Penyearah yang terdiri dari
hasil dari penyearahan itu masih kurang konstan, artinya masih mengalami
tegangan tersebut cukup rata untuk diregulasi oleh rangkaian regulasi yang bisa
aman.
14
LED pertama ditemukan di Rusia di pada tahun 1920an, dan
diperkenalkan di Amerika pada tahun 1962, Seperti sebuah dioda normal, LED
mengalir ke junction dari elektroda dengan tegangan berbeda, untuk lebih jelas
Gambar 2.5 (a) Bentuk fisik LED, (b) Simbol LED ( Sumber: E. Fred Schubert
,2005 )
4. Gallium Nitride (GaN ) - hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan
biru
15
6. Zinc Selenide ( ZnSe ) – biru
2.6 Optocoupler
dari GaAs LED dan fototransistor NPN yang terbuat dari silikon.
ditandai oleh jumlah atau intensitas cahaya infra merah yang diterima
16
bersumber dari dioda inframerah dengan cahaya lain yang ada disekitarnya.
Untuk itu diperlukan cara agar cahaya yang bersumber dari dioda inframerah
bersifat spesifik yang berbeda dengan cahaya lain yang ada disekitarnya.
sehingga output nya juga berupa sinyal kotak namun level tegangan berubah
menjadi 0-+24 volt. Pada gambar 2.7 optoisolator digunakan pada input yang
disebabkan karena efek dari area yang sensistif terhadap cahaya dan
17
Gambar 2.8 Diode-Diode Optocoupler ( Sumber: Wardahna, 2006 )
lebih tepatnya adalah analog ), yang sering difabrikasi dalam satu sampai
empat unit serupa dalam satu kemasan. Diagram Op-Amp ditunjukkan pada
gambar 2.9
Pada keadaan open loop, op-amp tidak lagi berfungsi sebagai penguat,
karena pada keadaan ini op-amp memiliki penguatan yang sangat besar
sehingga nilai Vout akan saturasi (mencapai Vcc). Dalam keadaan ini,
18
Salah satu penggunaan op-amp yang tak linier adalah sebagai
2 nilai yaitu +Vcc dan Gnd. Tegangan yang akan dibandingkan, dimasukkan
(a) (b)
Gambar 2.11 IC PM358 (a) diagram blok internal ; (b) bentuk fisik
(www.fairchildsemi.com, 2000)
19
Gambar 2.12 (a) Pembanding catu tunggal , (b) Karakteristik transfer
( Malvino, 1996:164 )
tegangan positif rendah dan tinggi. Misalnya Vcc = +15, rentang keluaran
tinggi ).
(2.4)
Bila Vin lebih besar dari pada Vacu, keluarannya tinggi seperti pada
gambar 2.11 (b). Bila Vin lebih kecil dari pada Vacu , keluarannya rendah.
dua sifat benda yang berbeda. Molekul-molekul benda padat tersebar secara
cair letak dan posisinya tidak teratur karena dapat bergerak acak ke segala
arah.
20
Pada tahun 1888, seorang ahli botani, Friedrich Reinitzer, menemukan
fase yang berada di tengah-tengah antara fase padat dan cair. Fase ini
memiliki arah yang sama seperti sifat padat, tetapi molekul-molekul itu dapat
bergerak bebas seperti pada cairan. Fase kristal cair ini berada lebih dekat
yang tinggi terhadap temperatur. Sifat inilah yang menjadi dasar utama
yang kita gunakan sehari-hari, atau penunjuk waktu ( timer ) pada microwave
saat memanggang kue, dan tampilan jam digital. Bentuk paling canggih yang
masih dapat kita nikmati di sekeliling kita ada pada layar monitor komputer
dan televisi.
21
Dalam pembuatan prototype ini, akan digunakan LCD yang
mempunyai karakter 2x16. Ini berarti LCD tersebut mempunyai 2 baris dan
16 kolom. Dapat dilihat gambar LCD beserta interface pada Gambar 2.15.
22
23
( Sumber: lembar data LCD ).
dibutuhkan lagi. Hal ini disebabkan semua komponen penting tersebut telah
istilah populer the real Computer On a Chip komputer utuh dalam keping
(Wardhana,2006).
instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar
MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua
24
yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan
fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa
2006 ).
25
Dari Gambar 2.16, dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port
D.
(Wardhana,2006) :
maksimal 16 MHz.
26
d. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5
Mbps.
daya.
c. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan
ADC.
d. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
e. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
f. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
komunikasi serial.
mikrokontroler.
27
Gambar 2.17 Pin ATMega8535 ( Sumber: Wardhana, 2006 ).
memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi tiga bagian, yaitu 32
buah register umum, 64 buah register I/O dan 512 byte SRAM internal.
yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register khusus untuk menangani I/O dan
dari $20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan
berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai
28
Gambar 2.18. Konfigurasi Memori Data AVR ATMega8535 ( Sumber:
Wardhana,2006 ).
word atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32-bit. AVR
dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12-bit Program Counter ( PC )
29
Gambar 2.19. Memori Program AVR ATMega8535 ( Sumber: Wardhana ,
2006).
EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000
Status Register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap
Bit harus di-set untuk meng-enable interupsi. Setelah itu, Anda dapat
mengaktifkan interupsi mana yang akan Anda gunakan dengan cara meng-
enable bit kontrol register yang bersangkutan secara individu. Bit akan di-
clear apabila terjadi suatu interupsi yang dipicu oleh hardware an bit tidak
instruksi RETI.
30
b. Bit 6-T: Bit Copy Storage
Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau tujuan
dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit
Bit-S merupakan hasil operasi EOR antara flag-N ( negatif ) dan flag V
di-set.
Bit akan di-set bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol.
2.10.1 DataTaker DT 80
Dalam perancangan tugas akhir ini, data logging dan storage akan
yang berfungsi menyimpan sinyal keluaran analog atau digital dari sensor,
31
operasi aritmatika terhadap input yang diterima dari sensor. DataTaker DT80
saluran input analog. Berikut adalah bentuk fisik DataTaker DT80, perhatikan
Fungsi utama Datataker dalam Tugas Akhir ini, adalah sebagai media
penyimpanan data yang dihasil kan dari perputaran baling-baling, sehingga sensor
optocopler terdereksi dan akan menghasil kan sebuah data yaitu data digital.
pembacaan sensor optockopler yang berubah-ubah ini oleh DataTaker DT80 akan
dikonversi menjadi informasi kecepatan arus sungai dalam meter per detik.
2.11 DeLogger
32
Seperangkat program kemudian akan dipersiapankan menggunakan
untuk pemrograman DataTaker DT80. Dengan program ini, DataTaker akan diset
ditampilkan dan disimpan setiap 10 menit yang merupakan nilai rata-rata dari
pembacaan per menit. Program juga akan memerintahkan DataTaker DT80 untuk
menyimpan nilai rata-rata dari kecepatan arus sungai setiap satu jam, satu hari,
Data yang disimpan oleh DataTaker DT80 dapat disimpan pada file
NotePad atau MS. Excel baik dalam internal memory maupun dalam memory
external yang ditambahkan user. Untuk melakukan analisa data dan membuat
grafik kecepatan arus sungai per hari, atau per bulan, atau per tahun, data dapat
catu daya tegangan rendah yaitu 12 V DC. Catu daya ini berupa
sebuah adaptor.
33
perangkat DataTaker DT80 dengan komputer. Ini bertujuan untuk
LAN.
modem
34
Gambar 2.22. Terminal yang terdapat pada DataTaker DT80
( Sumber:www.datataker.com )
Buka DeLogger
35
Atur koneksi deLogger dengan DT80
36
Kemudian
37
Bekerja dengan file ekstensi .Dt80
Kemudian
38
Kemudian
39
Kemudian
40
Grafik dapat diedit menggunakan fasilitas berikut.
Tampilan grafik
41
BAB III
perancangan software.
42
Adapun penjelasan dari blok diagram sistem di atas adalah sebagai
berikut:
ATMega8535.
driver sensor.
c. Mikrokontroler ATMega8535
d. LCD
43
3.2 Perancangan Metode Pengukuran Kecepatan Arus Sungai
digunakan dan karena sumber clock yang digunakan pada proyek akhir ini
dari eksternal, jadi di sini digunakan counter. Selain itu, juga digunakan shaft
encoder yang terbuat dari piringan yang berlubang dan sensor. Shaft encoder
pada jumlah lubang pada shaft encoder yang digunakan. Semakin banyak
lubang pada shaft encoder maka semakin presisi hasil pengukuran kecepatan
Pada tugas akhir ini digunakan metode apung sebagai alat referensi
dan sensor mengenai lubang maka sensor akan aktif. Setiap satu detik akan di
hitung berapa kali sensor mengenai lubang. Hasil hitungan dikalikan dengan
konstanta yang didapat dari waktu yaitu menit. Karena satuan dari sistem ini
menggunakan putaran per menit (rpm), maka berapa jumlah lubang yang di
dapat dikalikan dengan menit, karena 1 menit 60 detik dan lubang pada
44
Pada penelitian ini digunakan shaft encoder berjari-jari (r) 0,045 m.
Jari-jari ini dibuat dalam satuan meter untuk mempermudah dalam proses
Jadi, persamaan diatas ini yang akan digunakan dalam rumus di dalam
meliputi desain kipas, posisi sensor, posisi suft encoder, sistem pengkabelan
pada sensor. Sedangkan rangkaian power supply, LCD, dan rangkaian kontrol
45
a b
Gambar 3.2 a. Rancangan mekanik. b.Rangkaian kontrol
Agar sistem yang dibuat dapat menjalankan fungsi sebagaimana yang
sebagai berikut:
memerlukan catu daya agar dapat bekerja. Selain untuk mencatu mikrokontroler
catu daya atau power supply yang akan dibuat berfungsi untuk mencatu rangkaian
proses regulator untuk mendapatkan hasil catu yang baik. Pada rangkaian diatas
setelah itu akan di searahkan ( menjadi DC) melalui penyearah gelombang penuh
46
sebelunnya akan dilewatkan pada IC regulator LM7812 untuk menghasilkan
tegangan DC 12Volt.
diambil dari tegangan keluaran mikrokontroler yang aktif. Oleh karena itu,
12Volt. Namun untuk tegangan yang dibutuhkan oleh LCD juga didapatkan
47
Sensor Optocoupler adalah salah satu jenis sensor sinar yang sangat
banyak digunakan untuk aplikasi di industri. Sensor ini biasanya terdiri dari dua
Jumlah sensor optocoupler yang digunakan adalah satu buah dan sangat
untuk menerima sinyal dari putaran baling-baling dan ditempatkan satu garis lurus
pada piringan yang berlubang (shaft encoder). Sinyal didapat dari pembacaan
Jika mengenai lubang (sensor tidak terhalang) maka sensor akan aktif
dan menghasilkan pulsa positif dan saat sensor tidak mengenai lubang (sensor
terhalang) maka sensor optocoupler tidak aktif dan menghasilkan pulsa negatif.
Oleh karena itu, sensor menghasilkan sinyal frekuensi yang diterima dari
Prinsip kerja dari sensor optocoupler ini adalah sebagai berikut: pada
piringan yang berlubang juga berputar, dan sensor akan aktif apabila terkena
lubang pada piringan. Sedangkan pada saat benda telah melewati sensor, maka
48
sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian sensor adalah 0 (±0 Volt). Dan pada saat
sinyal pada rangkaian sensor adalah 1 (±5 Volt) dan counter pada
RISC 8 bit merupakan salah satu AVR produksi Atmel yang mempunyai sistem
memungkinkan untuk membentuk suatu sistem yang hanya terdiri dari single chip
sebesar 512 byte dan EEPROM ( Electrically Erasble Programmable Read Only
nonvolatile memory, yang artinya memori dapat diisi ulang ataupun dihapus
berkali-kali.
49
Gambar 3.7 Rangkaian Single Chip ATMega8535
1. Port output
Port A.0 – A.7 : LCD
2. Port input
Pin C.7 : output schmitt trigger 1
Pin C.1-C.4 : output schmitt trigger 2
Pada perancangan Curren meter ini digunakan modul mikrokontroler
50
Pada penelitian ini digunakan LCD untuk menampilkan hasil
mempunyai karakter 2x16, ini berarti LCD tersebut mempunyai 2 baris dan 16
kolom.
maka dapat dirangkai pada modul LCD seperti yang terlihat pada gambar 3.12.
menerima arus air yang mengalir di permukaan sungai yang mengalir. Semakin
bagus bentuk mekanik yang dibuat, maka hasil pengukuran angin juga akan
semakin akurat.
51
Gambar 3.11 Bentuk Fisik pengukur arus sungai
adalah data yang diterima dari sensor yang dipakai pada perangkat ini. Sinyal
yang diterima rangkaian adalah berupa sinyal digital. Selain itu, perancangan
software juga diperlukan untuk membuat tampilan pada LCD. Software pada
bahasa bascom.
bahasa tingkat tinggi yang sering digunakan oleh awam (Bahasa Basic).
52
mendapatkan banyak kemudahan dalam mengatur sistem kerja dari
baru dan tidak terlalu dikenal). BASCOM AVR memiliki program sendiri
BASIC compiler. Program yang dibuat dalam bahasa BASIC, akan di-
Fungsi ini akan memeriksa keluaran dari sensor. Pada fungsi ini akan
dibuat program sedemikian rupa yang dapat membedakan keluaran dari sensor
(schmit trigger). Apabila sensor aktif, maka program akan mengeksekusi baris
program berikutnya dan apabila sensor tidak aktif program hanya melakukan
looping.
program dan fungsi yang akan mengeksekusi fungsi tambahan lainnya. Fungsi ini
akan dibuat sedemikian rupa agar dapat mengatur jalannya program sesuai dengan
53
Fungsi ini digunakan untuk mengulang proses pengukuran kecepatan arus
sungai. Pada fungsi ini program akan memeriksa keadaan sensor secara terus
Dalam perancangan tugas akhir ini, data logging dan storage akan
yang berfungsi menyimpan sinyal keluaran analog atau digital dari sensor,
operasi aritmatika terhadap input yang diterima dari sensor. Untuk mendapatkan
perangkat ini, ada pun hal yang perlu di persiapkan untuk pemasangan datataker
Pada proses ke dua ini pemasangan baterai data taker membutuhkan caru
daya tegangan rendah yaitu 12 voly DC.Catu daya ini berupa sebuah
adaptor.
54
Gambar 3.12 kabel data (RS 232) (Gambar: www.datataker.com)
kontrol.
akan dapat melihat hasil perhitungan yang dapat dilakukan DataTaker ini.
terminal negatif
55
Gambar 3.13 Tampilan Awal DeLogger
Memasukkan Project
56
Gambar 3.15 Pemilihan Koneksi Ke DT80
57
Daftar Pustaka
Angga, Randi, “Rancang Bangun Alat Pengukur Kecepatan Angin Digital”
http://rino14.blogspot.com/2010/08/hidrologi-jumlah-air-di-bumi-sangat.html, di
2010.
Mayong%20Personal%20Site%20»%208.Metode%20pengukuran%20Debit
Bandung. 2008.
Zuhal, “Dasar Teknik Tenaga Listik dan Elektronika Daya”, Gramedia, Jakarta.
2000.
LAMPIRAN
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
3. Metodologi
Abstrak
Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah membawa banyak pengaruh dalam
berbagai aspek kehidupan terutama dibidang industri. Di dalam industri, sangat dibutuhkan
sistem kendali yang baik agar dapat menunjang dan meningkatkan efisiensi dalam proses
produksi. Sebagai contoh, otomatisasi baik dalam segi proses maupun peralatan yang
digunakan dibidang industri seperti dalam proses pengisian dan pembuangan cairan dalam
tangki penampungan. Masalah yang muncul ketika level ketinggian cairan dalam tangki
penampung tidak diketahui, sehingga dimungkinkan terjadi keadaan tangki yang meluap atau
kosong dikarenakan kurangnya pengawasan terhadap tangki penampung. Pada industri kimia
terdapat proses pemisahan cairan (destilasi) yang membutuhkan pengaturan level ketinggian
cairan, apabila ada perubahan (deviasi) laju aliran masukan yang disebabkan perubahan
tekanan aliran masukan atau juga disebabkan timbulnya gaya gesek pada pipa saluran, maka
akan mengakibatkan perubahan debit masukan yang membuat level cairan berubah-ubah.
Pada makalah ini disampaiakan perancangan sistem pengendalian debit aliran masukan
suatu tandon air untuk mengatur ketinggian level cairan. Perancangan dilakukan dengan
menggunakan mikrokontroler Atmega 8535 sebagai pusat kendali, sensor PING untuk sensor
ketinggian level cairan, dan rangkaian pengontrol tegangan AC sebagai suplay tegangan
pada pompa air untuk mengatur debit aliran air. Pengujian terhadap sistem yang dibuat
dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Sistem dapat digunakan untuk mengatur
tinggi level cairan antara 5 cm sampai dengan 40 cm. Pengujian terhadap sensor PING
mempunyai kesalahan pengukuran antara 0,1 sampai dengan 0,2 cm. Tegangan sinyal picu
rangkaian pengontrol tegangan AC dari mikrokontroler sebanding dengan tegangan yang
digunakan untuk menggerakkan pompa. Tegangan pompa berkisar antara 140 V sampai
dengan 225 V, yaitu dari pemberian sinyal picu minimum sampai dengan sinyal picu
maksimum.
Kata kunci : Mikrokontroler ATmega 8535, level cairan, sensor ketinggian, debit aliran.
a. untuk Co = 0%
KESIMPULAN
5. Pengujian terhadap sistem yang dibuat dapat
berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Sistem
dapat digunakan untuk mengatur tinggi level
cairan antara 5 cm sampai dengan 40 cm.
ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 191
Abstrak-Banjir merupakan peristiwa yang sering condition then the microcontroller will control the
terjadi. Kerugian yang ditimbulkan dari banjir dapat mobile phone to send SMS server in the form of the
berupa kerusakan pemukiman penduduk, tanaman condition of the mobile user. The system is also
pertanian, dan korban jiwa. Pemantauan kondisi able to send an alarm if the water levels in the alert
ketinggian air jarak jauh merupakan salah satu condition 2, i.e. by activating the buzzer (alarm).
upaya untuk meminimalkan kerugian akibat banjir. The result of this design shows that SMS is suitable
Metode pemantauan jarak jauh menggunakan for monitoring water levels. Distance hp server
sensor ultrasonik untuk menentukan ketinggian air does not affect users sending SMS over the mobile
dan mikrokontroler sebagai pengendali dan network is still in the GSM Provider.
pengirim data ke pengamat yang jaraknya jauh dari
lokasi menggunakan teknologi Short Messaging Keywords: Elevation of water, Microcontroller,
Service. Kondisi ketinggian air dibagi menjadi Mobile
enam kondisi, yaitu normal 1, normal 2, waspada 1,
waspada 2, awas 1, dan awas 2. Setelah didapat A. Latar Belakang
suatu kondisi maka mikrokontroler akan Banjir merupakan peristiwa yang sering
mengendalikan handphone server untuk
mengirimkan SMS dalam bentuk kondisi kepada
terjadi di Indonesia. Hal ini disebabkan
handphone user. Sistem juga mampu mengirimkan terjadinya hujan yang berlangsung lama
tanda bahaya jika ketinggian air dalam kondisi dengan intensitas tinggi, dan kapasitas
awas 2, yaitu dengan mengaktifkan buzzer (alarm). sungai yang tidak memadai untuk
Hasil yang diperoleh dari perancangan ini menampung air hujan itu. Kerugian yang
menunjukan bahwa SMS cocok untuk pemantau
ketinggian air. Jarak hp server dengan hp user tidak
ditimbulkan dari banjir berupa kerusakan
mempengaruhi pengiriman SMS selama kedua pemukiman penduduk, tanaman pertanian,
handphone masih berada dalam jaringan Provider dan korban jiwa. Langkah-langkah untuk
GSM meminimalisasi dampak negatif yang
ditimbulkan oleh bencana banjir harus
Kata kunci : Ketinggian air, sesegera mungkin dilakukan sebelum
Mikrokontroler, Handphone
banjir itu sendiri terjadi [1].
Abstract-Flooding is a frequent event. Losses
arising from flood damage can be settlements, Sistem pemantau kondisi ketinggian air
agricultural crops, and loss of life. Monitoring the digunakan untuk memantau secara terus-
condition of remote water level is one attempt to
minimize losses due to floods.
menerus ketinggian air, agar sebisa
Remote monitoring method using an ultrasonic mungkin menghindari atau meminimalkan
sensor to determine the height of the water and kerugian akibat yang ditimbulkan hal
microcontroller as the controlling and sending data buruk tersebut. Sistem pemantau kondisi
to the observers that were located far from the ketinggian air tentang banjir akan
location using Short Messaging Service technology.
The divisions of water level conditions into six memberikan perkiraan atau peramalan
conditions, namely the normal 1, normal 2, beware waktu tiba banjir, sehingga kerugian dapat
1, beware 2, alert 1, and alert 2. Having obtained a diminimalkan.
Seiring dengan berkembangnya teknologi
Naskah ini diterima pada tanggal 20 Juni 2008,
nirkabel (wireless), salah satunya adalah
direvisi pada tanggal 19 Juli 2008 dan disetujui teknologi GSM (Global System for Mobile
untuk diterbitkan pada tanggal 1 Agustus 2008
Komunikasi Serial
Komunikasi data secara serial dibedakan
berdasarkan pengiriman sinyal clock
menjadi dua, yaitu komunikasi data serial
Gambar 2. Pengiriman data pada SMS secara sinkron dan komunikasi data serial
gg g
X : jarak
n
n n
a n
b a
a a om tl
bt u
ma
oD l n
e a
l
e h=H-X
G G P
H
Hp User Hp Server
WASPADA 2
45cm
WASPADA 1
30cm
maka Hp server akan mengirimkan kondisi Dari hasil pengujian ternyata SMS yang
ketinggian air tersebut ke Hp User melalui diterima sesuai dengan SMS yang
SMS, dapat dilihat dari Gambar 8. diharapkan. Jika sensor ultrasonik
mengalami kesalahan pada perhitungan
jarak maka SMS yang diterima akan
mengalami kesalahan juga. Setelah pesan
pertama telah dikirim, selanjutnya sensor
akan membaca terus ketinggian air jika
ketinggian masih dalam kondisi yang sama
dengan kondisi sebelumya maka hp server
tidak akan mengirimkan SMS kondisi yang
sama. Hp Server akan mengirimkan SMS
jika terjadi perubahaan kondisi saja.
Abstrak: Air sungai telah digunakan untuk banyak kegiatan antara lain: pertanian, perhubungan,
pertahanan Negara dan sarana olah raga (renang, arung jeram, dll). Namun yang perlu
diperhatikan jika dimanfaatkan sebagai sarana olah raga adalah kecepatan arus air dipermukaan
dan dibawah permukaan sungai, karena kecepatannya berbeda. Bila hal ini diabaikan maka akan
membahayakan keselamatan jiwa manusia, sebab kecepatan arus air sungai yang dipermukaan
berbeda dengan kecepatan arus air sungai yang ada dibawah permukaan air. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah flow meter yaitu sensor yang terdiri dari baling–baling, enkoder,
dan Opto Coupler. Sensor ini dihubungkan pada komponen elektronika pendukung. Sensor ini
akan mendeteksi kecepatan arus air sungai mulai dari bawah permukaan sampai dasar sungai.
Kecepatan arus sungai dapat dilihat dari LCD dan PC. Alat diuji dengan mendeteksi 5 sampel
kedalaman yang bebeda dalam 1 sungai. Data yang diperoleh dapat dilihat dengan gambar kontur
sungai, dengan keterangan warna yang menunjukkan perbedaan kecepatan arus sungai tersebut.
Kecepatan rata – rata tertinggi 0.62 m/s dengan kedalaman dasar sungai 1.95 m dan tingkat
kedalaman permukaan sungai paling paling tinggi. Sedangkan pada data ke 1 menghasilkan rata-
rata kecepatan paling rendah 0.30 m/s dengan kedalaman dasar 0.95 m. Dengan melihat
keterangan warna maka arus sungai tersebut dapat dsimpulkan bahwa semakin dangkal
kedalaman sungai maka semakin lambat kecepatan arusnya.
PENDAHULUAN
Air sungai telah digunakan untuk banyak kegiatan antara lain: pertanian,
perhubungan, pertahanan Negara dan sarana olah raga. Namun yang perlu diperhatikan
jika dimanfaatkan sebagai sarana olah raga adalah kecepatan arus air dipermukaan dan
dibawah permukaan sungai, karena kecepatannya berbeda. Pengukuran kecepatan arus
sungai memerlukan penentuan lokasi alat ukur yang memadai untuk mendapatkan
kecepatan aliran sungai rata-rata yang tepat. Lokasi alat ukur perlu dibatasi agar waktu
yang diperlukan masih dalam jangkauan, terutama bila perubahan tinggi muka air
berlangsung dengan cepat. Sistem otomatik mempunyai peranan yang sangat penting
dimasa kini dan akan meningkat keterkaitannya disetiap kegiatan manusia dimasa
mendatang. Kontrol otomatik akan memudahkan dan menambah prestasi kerja dalam
bidang industri serta membantu manusia menyelesaikan sebagian besar tugas terutama
tugas-tugas yang tidak mungkin dilakukan dengan alasan keselamatan dan waktu yang
dibutuhkan. Penggunaan piranti yang programmable memiliki banyak keuntungan,
terutama dalam hal penekanan biaya, penghematan ruang dan fleksibilitas yang tinggi.
Dengan manipulasi software, piranti programmable dapat meminimumkan penggunaan
piranti fisik dan mengoptimalkan kerja sistem. Mikrokontoler merupakan salah satu jenis
piranti semi konduktor yang programmable yang paling diminati. Selain praktis dan
murah, juga mudah diaplikasikan pada berbagai keperluan.
KAJIAN TEORI
Aliran Air Sungai
Jurnal Neutrino Vol. 2, No. 1 Oktober 2009
Ditinjau dari segi hidrologi sungai mempunyai fungsi utama menampung curah
hujan setelah ditinjau aliran permukaan (suface runoff) dan mengalirkan sampai kelaut.
Oleh karena itu sungai dapat diartikan sebagia wadah atau penampung dan penyalur
alamiah aliran air dengan segala benda yang terbawa dari daerah pengaliran sungai (DPS)
ketempat yang lebih rendah dan bermuara dilaut/ lautan . Daerah pengaliran sungai (DPS),
dapat dipandang sebagai bagian dari permukaan bumi tempat air hujan menjadi aliran
permukaan dan mengumpul ke sungai menjadi aliran sungai menuju ke suatu titik di
sebelah hilir (down stream point) sebagia titik pengeluaran (catchment outlet).
Bagi seorang hidrolis, yang menarik terhadap unsur aliran sungai adalah volume
aliran yang mengalir pada suatu penampang basah persatuan waktu ( m 3/ det) atau sering
disebut dengan debit. Debit dari suatu penampang sungai dapat dinyatakan dengan rumus:
Q=AV
Keterangan: Q = debit ( m3 /det)
A = luas penampang basah ( m2 )
V = kecepatan aliran rata – rata
Persamaan Bernoulli
Berdasarkan persamaan kontinuitas, laju aliran fluida dapat berubah-ubah
sepanjang jalur fluida. Tekanan juga dapat berubah-ubah, tergantung pada ketinggian
seperti pada keadaan statis dan juga tergantung pada laju aliran. Kita bisa mendapatkan
hubungan penting yang disebut persamaan Bernoulli yang menghubungkan tekanan, laju
aliran, dan ketinggian untuk aliran, fluida inkompresibel yang ideal. Persamaan Bernoulli
merupakan alat pokok dalam menganalisis sistem perpipaan, stasiun pembangkit listrik
tenaga air, dan penerbangan pesawat.
Persamaan Bernoulli dapat dituliskan
p – p 𝑚 𝜌 – mg 𝑦2 – 𝑦1 = 1 𝑚𝑣22 − 1 𝑚𝑣12 + 𝑄
1 2 2 2
Di dalam suatu fluida tak termampatkan yang tak kental kita tidak dapat mengubah
temperatur fluida dengan cara mekanis. Maka, persamaan Bernoulli akan menunjukkan
proses isothermal (proses bertemperatur konstan). Jika aliran tersebut kental, maka gaya
yang bersifat gesekan akan beraksi pada fluida tersebut sehingga sejumlah kerja yang
dilakukan yang muncul sebagai perubahan tenaga kinetik yang dalam kasus tak kental
muncul sebagai tenaga kalor di dalam fluida tersebut. Maka persamaannya menjadi:
p – p 𝑚 𝜌 – mg 𝑦2 – 𝑦1 = 1 𝑚𝑣22 − 1 𝑚𝑣12 + 𝑄
1 2 2 2
Dimana Q menyatakan tenaga kalor yang dihasilkan di dalam aliran kental dari titik
1 ke titik 2. Di dalam praktek, persamaan Bernoulli dapat dimodifikasi secara sesuai
dengan penggunaan koreksi empiris untuk mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
kalor. Akan tetapi, jika pipa tersebut adalah licin dan diameternya adalah besar
dibandingkan terhadap panjang pipa, dan jika fluida mengalir secara lambat dan
mempunyai viskositas yang kecil, maka tenaga kalor yang dihasilkan dapat diabaikan.
Enkoder
Enkoder adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu sistem (bilangan desimal,
contohnya) yang terdapat pada bagian masukan , menjadi sistem bilangan biner yang
terdapat pada bagian keluarannya. Proses pengubahan disebut Encoding (penyandian atau
pengkodean). Pada bagian masukan dari enkoder hanya terdapat satu jalur (tunggal) yang
aktif, sedangkan pada bagian keluarannya, yang aktif dapat lebih dari satu, tetapi bagian
keluaran ini harus berupa sistem bilangan biner. Pada hakekatnya, bagian masukan dari
enkoder adalah sistem bilangan yang biasa digunakan oleh manusia sehari-hari. Sedangkan
bagian keluaran enkoder biasanya berupa kode dengan sistem bilangan biner yang hanya
dimengerti oleh mesin digital atau komputer.
Mikrokontroler AT89S8252
Mikrokontroler Atmel AT89S8252 merupakan pengembangan dari mikrokontroler
standart MCS-51. Hal-hal yang terdapat pada penjelasan mikrokontroler MCS-51 juga
berlaku untuk mikrokontroler AT89S8252. Mikrokontroler Atmel AT89S8252 datang
dengan kelengkapan sebagai berikut:
a. Kompatibel dengan mikrokontroler MCS-51
b. 8K byte Downloadable Flash Memori
c. 2K byte EEPROM
d. Level program memori lock
e. 256 byte RAM internal
f. 32 I / O yang dapat dipakai semua
g. buah Timer / Counter 16 bit
h. Programmable UART (serial port)
i. SPI Serial Interface
j. Programmable Watchdog Timer
k. Dual Data Pointer
l. Frekuensi kerja 0 sampai 24 MHz
m. Tegangan operasi 2,7 Volt sampai 6 Volt
n. Dan lain – lain
Flow Meter
Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur linier, nonlinier, massa
atau laju aliran volumetrik cairan atau gas. Sebelum menetapkan flow meter, juga
dianjurkan untuk menentukan apakah aliran informasi akan lebih berguna jika disajikan
dalam unit massa atau volumetrik. Ketika mengukur aliran bahan kompresibel, aliran
volumetrik tidak terlalu berarti, kecuali kepadatan (dan kadang-kadang juga viskositas)
adalah konstan. Ketika kecepatan (volumetrik aliran) dari cairan mampat diukur, kehadiran
gelembung akan menyebabkan kesalahan. Karena itu, udara dan gas harus dipindahkan
sebelum mencapai fluida meter.
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di Sungai Mas (anak sungai Brantas) di desa Canggu
kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk medeteksi
kecepatan arus air bawah permukaan dengan dengan menggunakan mikrokontroler
AT89S8252. Dari penelitian ini juga akan diketahui pola arus sungai pada waktu tertentu.
Perancangan LCD
Perancangan LCD ini berfungsi untuk menampilkan karakter. Dalam
pengoperasiannya terlebih dahulu ditentukan format penulisan dan penginisialisasian.
Selanjutnya adalah proses penulisan karakter yang diinginkan dan disertai dengan posisi
baris dan kolom. Pengiriman data ke LCD cukup dilakukan satu kali.
Fungsi dari masing-masing pin LCD yang digunakan adalah :
1. Pin RS dihubungkan dengan port P2.7 dari MCU untuk membedakan sinyal antara
instruksi progam atau instruksi penulisan data
2. Pin E dihubungkan dengan port P2.6 dari MCU untuk memberikan instruksi
bahwa LCD dapat dikirimi data.
3. Pin DB0 – DB7 dihubungkan dengan port P0.0-P0.7 dari MCU untuk penampil data
dari mikrokontroller
4. Pin R/W dihubungkan dengan ground untuk sinyal tulis data.
A B C D E
N N
TingkatTingkat
Y Y
Tingkat = 1 Tingkat = 1
posisi + 1 posisi + 1
N N
Posis Posis
i i
Y Y
Posisi = 4 Posisi = 4
En
d
Gambar 4. Flowchart Program
Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan dengan tujuan mengetahui kinerja alat yang sudah
dirancang dapat bekerja sesuai dengan perencanaan atau belum. Pengujian dilakukan
secara bertahap, dan hasilnya dicatat dalam bentuk tabel. Pengujian ini dibagi menjadi :
Output Input
Karakter
H G F E D C B A
1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 0 2
1 0 1 1 1 1 1 0 3
0 1 1 1 1 1 1 0 13
Hasil pengujian rangkaian keypad menunjukkan bila tidak ada penekanan tombol
semua logika bernilai 1 baik input baris maupun output kolom. Saat ada penekanan tombol
, misalnya tombol 1, maka input a berlogika 0 dan output e berlogika 0 juga, sehingga
karakter yang dikeluarka adalah tombol 1. Begitu juga untuk karakter 2, input a berlogika
0 dan output f berlogika 0 dan berurutan seterusnya dan ini bisa dilihat pada gambar.
Dari rangkaian LCD yang dipakai untuk unit penampil dapat bekerja dengan baik
yaitu dapat menampilkan karakter sesuai perencanaan.