DAFTAR ISI
LAPORAN SKRIPSI 1
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Skema Dinamometer .................................................................................... 7
LAPORAN SKRIPSI 2
DAFTAR ISI
LAPORAN SKRIPSI 3
DAFTAR ISI
LAPORAN SKRIPSI 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan Skripsi ini adalah merancang dan membuat dinamometer daya 10 Watt pada
putaran 10 rpm sampai 150 rpm untuk pengujian performansi turbin angin tipe poros silang
dengan deflector penutup samping.
LAPORAN SKRIPSI 5
DAFTAR ISI
1.6 Manfaat
Hasil penelitian tugas akhir berupa perancangan dan pembuatan dinamometer daya ini
diharapkan dapat menambah bahan informasi bagi masyarakat luas yang berkepentingan
dalam bidang uji performansi.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan materi yang digunakan dalam usulan penelitian, materi
diambil dari buku teks atau urnal, gambar ataupun teori yang berhubungan dengan
Skripsi.
Bab ini berisikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian, dapat berupa
diagram alir penelitian atau yang sejenisnya.
Bab ini berisikan tentang rencana kegiatan penelitian setelah Seminar usulan
Penelitian dan rencana anggaran yang akan digunakan dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAPORAN SKRIPSI 6
DAFTAR ISI
BAB II
STUDI LITELATUR
2. 1 Pengertian Dinamometer
Dinamometer adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan
daya (power) yang diproduksi oleh suatu mesin motor atau penggerak berputar lain.
a. Engine under test, yaitu mesin yang akan diuji unjuk kerjanya.
d. Rotor, suatu komponen berputar yang akan menyerap daya dari mesin dan dikopel
pada mesin uji.
e. Housing, bagian luar dinamometer yang akan ikut bergerak karena putaran rotor.
Housing harus dikondisikan dalam keadaan bebas bergerak.
f. Torque arm, yaitu lengan torsi yang dihubungkan pada housing.
g. Scales, yaitu neraca yang digunakan untuk menunjukkan skala pembebanan untuk
menghitung torsi.
h. Trunnion, yaitu bearing agar housing dapat dalam kondisi bebas bergerak.
LAPORAN SKRIPSI 7
DAFTAR ISI
Prinsip kerjanya adalah saat rotor A diputarkan oleh sumber daya motor yang diuji,
dengan stator dalam keadaan setimbang. Bila dalam keadaan diam maka ditambahkan sebuah
beban pengimbang W yang dipasangkan pada lengan C dan diengselkan pada stator B.
Karena gesekan yang timbul, maka gaya yang terjadi di dalam stator diukur dengan
timbangan D dan penunjukannya merupakan beban atau muatan dinamometer. Dalam satu
poros, keliling rotor bergerak sepanjang 2.π.r mela wan gaya kopel f. Jadi tiap putaran adalah
2.π .r.f.Momen luar yang dihasilkan dari pembacaan D dan lengan L harus setimbang dengan
momen putar yaitu r x f , maka r x f = D x L. Jika motor berputar dengan n putaran tiap menit,
LAPORAN SKRIPSI 8
DAFTAR ISI
maka kerja per menit harus sama dengan 2.π.D.L.n , harga ini merupakan suatu daya, karena
menurut definisi daya dibatasi oleh waktu, kecepatan putar dan kerja yang terjadi.
Beberapa tipe dinamometer dipakai dalam pengetesan kerja mesin dibagi menjadi 3
macam, yaitu :
A. Absorber Dynamometer
Sesuai dengan namanya, dinamometer ini menyerap daya yang dihasilkan oleh suatu
mesin, kemudian disebarkan kesekelilingnya dalam bentuk panas. Karenanya dinamometer ini
secara khusus bermanfaat untuk pengukuran tenaga atau daya dan torsi untuk dikembangkan
oleh sumber-sumber tenaga seperti, motor bakar, motor listrik dan sebagainya. Absorbsi
dinamometer ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu :
1. Dinamometer Mekanis
Pada dinamometer ini, penyerapan daya dilakukan dengan memberikan gesekan
mekanis sehingga timbul panas. Panas tersebut dipindahkan kesekeliling (atmosfer) dan ada
juga didinginkan oleh suatu fluida pendingnin, misalkan menggunakan air. Yang termasuk
dalam bentuk ini adalah sebagai berikut :
LAPORAN SKRIPSI 9
DAFTAR ISI
Cara kerja dari rem ini hampir sama dengan rem jepit, akan tetapi pada rem ini terdiri
dari tali disekeliling roda. Bahan tali biasanya kulit, ujung tali satu dikaitkan pada satu
pringbalance dan ujung yang satunya lagi diberi beban.
2. Dinamometer Air
Pada dinamometer pengereman fluida, yaitu dengan mengunakan fluida cair untuk
mengubah daya mekanis menjadi energi panas. Fluida yang digunakan biasanya air, sehingga
dinamometer ini sering disebut dinamometer air. Ada 2 macam dinamometer air, yaitu :
LAPORAN SKRIPSI 10
DAFTAR ISI
Bentuk dari dinamometer ini hampir sama dengan bentuk dinamometer tipe gesekan
fluida, tetapi ada perbedaan diantara kedua bentuk tersebut yaitu terletak pada cara
penyerapan daya. Selain dengan gesekan juga karena agitasi, sehingga dinamometer ini
relative lebih besar.
LAPORAN SKRIPSI 11
DAFTAR ISI
3. Dinamometer Udara
Fan brake dinamometer (dinamometer udara) merupakan salah satu pilihan, karena
murah dan sederhana. Akan tetapi kerugian terbesarnya adalah sangat rentan terhadap
perubahan kondisi atmosfir, seperti tekanan udara, suhu, dan kelembaban didalam ruangan
pengujian.
4. Dinamometer Listrik
Pada dasarnya pengereman yang terjadi pada dinamometer listrik akibat pemotongan
medan magnet oleh perangkat bahan konduktor. Ada 2 tipe dinamometer absober yang
bekerja secara listrik yaitu :
Pada dasarnya pengereman yang terjadi pada dinamometer listrik ini akibat pemotongan
medan magnet oleh perangkat bahan konduktor. Pada prinsip pengenalan elektromagnetik
untuk mengembangkan torsi dan menghilangkan daya. Menggunakan rotor bergigi baja
dengan permeabilitas pada putaran tinggi, dan dengan clearance baik, antara plat rugi-rugi dan
air pendingin.
Medan magnet sejajar dengan sumbu mesin yang dihasilkan oleh kedua kumparan
melingkar dan gerak rotor menimbulkan perubahan dalam distribusi fluks magnetik pada plat
rugi-rugi. Hal tersebut selanjutnya akan mengakibatkan arus eddy beredar dan menghilangkan
daya dalam bentuk kerugian resistif listrik. Kemudian energi dialihkan dalam bentuk panas ke
air pendingin, lalu beredar melalui bagian dalam plat rugi-rugi, sementara beberapa pendingin
dihasilkan dari aliran udara radial antara kesenjangan rotor dan plat.
LAPORAN SKRIPSI 12
DAFTAR ISI
Pada prinsipnya, bidang gerak dinamometer ini diputarkan secara terpisah baik dengan
mengutamakan pipa-pipa saluran utama atau battery yang mempertahankan satu tegangan
yang konstan. Seluruh mesin ditumpu dengan ball bearing, casing menahan sebuah lengan
torsi untuk menjadikan seimbang torsi mesin. Torsi mesin disebarkan pada casing oleh daya
tarik medan magnet yang dihasilkan ketika jangkar sedang berputar dan mengeluarkan tenaga
listriknya pada aliran sebelah luar dynamometer.
B. Motoring Dynamometer
Motoring dinamometer berfungsi sebagai pengukur daya input dari suatu alat, dan
sekaligus mengeluarkan daya untuk alat tersebut. Maka dari itu motor harus dapat mendorong
peralatan pada kecepatan apapun dan mengembangkan setiap tingkat torsi ketika dibutuhkan
dalam suatu pengujian. Dalam penggunaan umum, motor penggerak yang sering digunakan
dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :
LAPORAN SKRIPSI 13
DAFTAR ISI
1. DC (Direct Current)
2. AC
Dinamometer AC adalah dinamometer yang serupa dengan dinamometer DC, hanya
saja motor yang digunakan adalah motor yang menggunakan arus listrik bolak-balik. Maka
dari itu, pada dasarnya AC dinamometer hanyalah sebuah motor arus bolak-balik atau genset.
Kedua dynamometer diatas merupakan dinamometer universal, mereka berdua bisa menyerap
tenaga dan keluaran mesin. AC meter yang canggih dan sering digunakan dalam pengujian
mesin balap, dan DC meter tidak baik mengukur dan menyalakan mesin berjalan pada
kecepatan yang lebih rendah.
C. Transmisi Dinamometer
Transmission dinamometer adalah sistem pasif dan ditempatkan di lokasi yang tepat
dalam mesin atau diantara mesin, untuk mengukur torsi pada lokasi tertentu. Dengan kata
lain, energi atau daya tidak diserap, maka energi tidak terbuang dalam gesekan tapi digunakan
untuk melakukan pekerjaan. Untuk beberapa jenis mesin lainnya, daya yang dihasilkan oleh
mesin kemudian ditransmisikan melalui dinamometer, lalu daya yang dikembangkan
kemudian diukur. Dinamometer ini kadang-kadang disebut juga sebagai meter torsi. Pada
dinamometer transmisi dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :
Pada dinamometer mesin pengukuran daya dan torsi langsung dari poros engkol atau
roda gila, pada saat mesin dipindahkan dari kendaraan. Dinamometer jenis ini tidak
memperhitungkan kehilangan tenaga pada komponen pemindah tenaga seperti gearbox,
LAPORAN SKRIPSI 14
DAFTAR ISI
transmisi atau differential dan sebaginya. Pengujian menggunakan dinamometer engine lebih
akurat dibandingkan dengan chassis dinamometer, dikarnakan pada dinamometer engine
menghapus semua variable daya yang dilibatkan melalui transmisi, Seperti drver shaft, drive
axle carriers, dan roda.
2. Dinamometer Chasis
a. Inertia Dynamometer
Pada inertia dynamometer menggunakan mesin untuk mempercepat massa inersia. kita
dapat menghitung tenaga yang diperlukan untuk melakukan hal ini. Jika kita dapat secara
LAPORAN SKRIPSI 15
DAFTAR ISI
berulang-ulang mengukur dan menghitung tenaga pada langkah-langkah kecil, kita dapat
membuat grafik yang akurat tentang karakteristik tenaga mesin pada sebuah komputer PC.
Pada dynamometer steady state, menggunakan sebuah alat yang sering disebut rem,
absorber atau retarder untuk memberikan beban pada mesin dan menahannya pada kecepatan
yang konstan pada throttle yang terbuka. Putaran diterapkan pada rangka rem, yang dicegah
dari putaran oleh sebuah sel beban elektronik. Maka dari itu putaran diterjemahkan kedalam
gaya yang dibaca oleh sensor ini.
Beberapa contoh umum dari rem adalah air, arus eddy, dan hidrolik. Selain
menggunakan prinsip dinamometer, prinsip magnetoelastic effect juga dapat digunakan dalam
pengukuran torsi. Berdasarkan teori magnetoelastic effect, suatu bahan feromagnetik yang
diberi mechanical stress (baik gaya maupun torsi) akan mengalami perubahan medan magnet.
2. 3 Torsi (torque)
Secara umum torsi (torque) merupakan gaya yang digunakan untuk menggerakan
sesuatu dengan jarak dan arah tertentu. Dari penjelasan tersebut, maka rumusan untuk torsi
dapat diturunkan menjadi :
T=FxL ( 2.1 )
Keterangan :
LAPORAN SKRIPSI 16
DAFTAR ISI
Pengertian Momen Gaya (torsi) Dalam gerak rotasi, penyebab berputarnya benda
merupakan momen gaya atau torsi. Momen gaya atau torsi sama dengan gaya pada gerak
tranlasi. Momen gaya (torsi) adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya yang
bekerja pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya
momen gaya (torsi) tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran
dan letak gaya. Apabila kita ingin membuat sebuah benda berotasi, kita harus memberikan
momen gaya pada benda tersebut. Torsi disebut juga momen gaya dan merupakan besaran
vektor.
Arah gaya terhadap lengan gaya menentukan besarnya momen gaya yang ditimbulkan.
Sebagai besaran vektor, momen gaya τ memiliki besar dan arah. Perjanjian tanda untuk arah
momen gaya adalah sebagai berikut :
a) Momen gaya,τ , diberi tanda positif jika cenderung memutar benda searah putaran
jarum jam, atau arahnya mendekati pembaca.
b) Momen gaya,τ , diberi tanda negatif jika cenderung memutar benda berlawanan arah
putaran jarum jam, atau arahnya menjauhi pembaca.
LAPORAN SKRIPSI 17
DAFTAR ISI
2. 4 Pengukuran Torsi
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu
energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi
yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Karena adanya torsi inilah yang
menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada usaha
melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang berlawanan.
2. 5 Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari suatu mesin dan hampir semua
mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros adalah untuk menopang bagian
mesin yang diam, berayun atau berputar, tetapi tidak menderita momen putar dan dengan
demikian tegangan utamanya adalah tekukan (bending). Poros (keseluruhannya berputar)
adalah untuk mendukung suatu momen putar dan mendapat tegangan puntir dan tekuk.
Menurut arah memanjangnya (longitudinal) maka dibedakan poros yang bengkok (poros
engkol) terhadap poros lurus biasa, sebagai poros pejal atau poros berlubang, keseluruhannya
rata atau dibuat mengecil. Menurut penampang melintangnya disebutkan sebagai poros bulat
dan poros profil.
A. Fungsi Poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan
kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang
tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung
yang berputar, yaitu poros roda keran berputar gerobak.
LAPORAN SKRIPSI 18
DAFTAR ISI
Untuk merencanakan sebuah poros, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Kekuatan poros
Pada poros transmisi misalnya dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan
antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapatkan beban tarik atau tekan, seperti
poros baling-baling kapal atau turbin. Kelelahan tumbukan atau pengaruh konsentrasi
tegangan bila diameter poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros mempunyai alur
pasak harus diperhatikan. Jadi, sebuah poros harus direncanakan cukup kuat untuk menahan
beban-beban yang terjadi.
2. Kekakuan poros
Putaran kritis terjadi jika putaran mesin dinaikkan pada suatu harga putaran tertentu
sehingga dapat terjadi getaran yang terlalu besar. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada
poros dan bagian-bagian yang lainnya. Untuk itu, maka poros harus direncanakan sedemikian
rupa sehingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritis.
3. Bahan poros
Bahan untuk poros mesin umum biasanya terbuat dari baja karbon konstruksi mesin,
sedangkan untuk pembuatan poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban
berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap
keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom, dan baja khrom
molybdenum.
1. Poros transmisi
Poros transmisi atau poros perpindahan mendapat beban puntir murni atau puntir dan
lentur. Dalam hal ini mendukung elemen mesin hanya suatu cara, bukan tujuan. Jadi, poros ini
berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin
yang lain.Dalam hal ini elemen mesin menjadi terpuntir (berputar) dan dibengkokkan. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai, dan
lain-lain.
LAPORAN SKRIPSI 19
DAFTAR ISI
2. Spindle
Poros tranmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban
utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya yang harus kecil, dan bentuk serta ukuranya harus teliti.
3. Gandar
Gandar adalah poros yang tidak mendapatkan beban puntir, bahkan kadang-kadang
tidak boleh berputar. Contohnya seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang.
C. Daya poros
Daya yang diberikan dalam daya kuda, maka harus dikalikan 0,735 untuk mendapatkan
daya dalam kW. Daya yang direncanakan P (kW) dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑇 2.𝜋.𝑛
(1000)( 60 )
𝑃= ( 2.2 )
102
LAPORAN SKRIPSI 20
DAFTAR ISI
Jadi momen puntir juga disebut sebagai momen rencana adalah T (kg.mm) dapat
dirumuskan sebagai berikut :
𝑃
𝑇 = 9,74𝑥105 . ( 2.3 )
𝑛
Bila momen rencana T (kg.mm) dibebankan pada suatu diameter poros ds (mm), maka
tegangan geser 𝜏 (kg/mm2) dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑇 5,2.𝑇
𝜏= 𝑑𝑠 3 = ( 2.4 )
𝜋. ⁄16 𝑑𝑠 3
Menurut standar ASME tegangan geser yang diijinkan τa (kg/mm2) adalah 18 % dari
kekuatan tarik 𝜎B (kg/mm2). Faktor koreksi (Kt) yang dianjurkan oleh ASME adalah sebesar
1,0 jika beban dikenakan secara halus, 1,0 sampai 1,5 jika terjadi sedikit kejutan atau
tumbukan dan 1,5 sampai 3,0 jika beban dikenakan kejutan atau tumbukan besar. Jika
diperkirakan akan terjadi pemakaian beban lentur, maka dapat dipertimbangkan pemakaian
faktor lenturan Cb yang harganya antara 1,2 sampai 2,3 (jika diperkirakan tidak terjadi
pembebanan lentur maka Cb = 1,0). Untuk menghitung diameter poros ds (mm) sesuai
persamaan (2.16 ) dapat dirumuskan sebagai berikut ( Sularso, 2004) :
5,1 1⁄
𝑑𝑠 = [ . 𝐾𝑡. 𝐶𝑏. 𝑇] 3 ( 2.5 )
𝜏𝑎
LAPORAN SKRIPSI 21
DAFTAR ISI
1. Kapasitas 5 kg
2. Bekerja pada tegangan rendah 5-10 VDC atau 5-10 VAC
3. Ukuran sensor kecil dan praktis
4. Input atau output resistansi rendah
5. Nonlineritas 0.05%
LAPORAN SKRIPSI 22
DAFTAR ISI
Mekanik
Elektrik
Presisi 0.05%
Rata – Rata Output 1.0±0.15mv/V
Non-Linieritas 0.05% FS
Hysteresis 0.05% FS
Non-Pengulangan 0.05% FS
Creep (per 30 menit) 0.1% FS
Efek Temperatur Pada Nol (per 10°C) 0.05% FS
Efek Temperatur Pada Span (per 0.05% FS
10°C)
Keseimbangan Nol ±1.5% FS
Input Impedansi 1130±10 Ohm
Output Impedansi 1000±10 Ohm
Hambatan Isolasi (dibawah 50VDC) ≥5000 MOhm
Kebutuhan Voltase 5 VDC
Toleransi Jarak Temperatur -10 to ~ +40°C
Pengoperasian Jarak Temperatur -20 to ~ +55°C
Safe Overload 120% Kapasitas
Ultimate Overload 150% Kapasitas
konfigurasi kabel dari sensor load cell. yang terdiri dari kabel berwarna merah, hitam,
biru, dan putih. Kabel merah merupakan input tegangan sensor, kabel hitam merupakan input
ground pada sensor, kabel warna biru / hijau merupakan output positif dari sensor dan kabel
putih adalah output ground dari sensor. Nilai tegangan output dari sensor ini sekitar 1,2 mV.
LAPORAN SKRIPSI 23
DAFTAR ISI
LAPORAN SKRIPSI 24
DAFTAR ISI
Jika rangkaian jembatan Wheatstone diberi beban, maka nilai R pada rangkaian akan
berubah, nilai R1 = R4 dan R2 = R3. Sehingga membuat sensor load cell tidak dalam kondisi
yang seimbang dan membuat beda potensial. Beda potensial inilah yang menjadi outputnya.
Untuk menghitung Vout atau A seperti pada gambar, maka rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut :
𝑅1 𝑅2
V0 = (𝑉𝑠. ( )) − (𝑉𝑠. (𝑅2+𝑅3)) ( 2.6 )
𝑅1+𝑅4
Secara teori, prinsip kerja load cell berdasarkan pada jembatan Wheatston dimana saat
load cell diberi beban terjadi perubahan pada nilai resistansi, nilai resistansi R1 dan R3 akan
turun sedangkan nilai resistansi R2 dan R4 akan naik. Ketika posisi setimbang, Vout load cell
= 0 volt, namun ketika nilai resistansi R1 dan R3 naik maka akan terjadi perubahan Vout pada
load cell. Pada load cell output data (+) dipengaruhi oleh perubahan resistansi pada R1,
sedangkan output (-) dipengaruhi oleh perubahan resistansi R3.
HX711 adalah modul timbangan, yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan
yang terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan
melalui rangkaian yang ada. Modul melakukan komunikasi dengan computer/mikrokontroller
melalui TTL232. Struktur yang sederhana, mudah dalam penggunaan, hasil yang stabil dan
reliable, memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu mengukur perubahan dengan cepat.
LAPORAN SKRIPSI 25
DAFTAR ISI
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−(−40)
Out = 𝑥224 ( 2.7 )
80
Contoh :
0,3−(−40)
𝑂𝑢𝑡 = 𝑥 16777216
80
Out = 8451522 heksadesimal
Bilangan heksadesimal diatas lah yang kemudian yang dapat diolah mikrokontroler
yang kemudian dikonversikan kembali menjadi satuan berat.
2. 7 Arduino
Arduino adalah papan elektronik open source yang berisi mikrokontroler dan rangkaian
pendukungnya yang dapat deprogram dan digunakan untuk mengendalikan sesuatu melalui
port – portnya. Arduino juga dapat didefinisikan sebagai project open source berbasis kit
mikrokontroler untuk membangun perangkat digital dan objek interaktif yang dapat
menyensor dan mengendalikan perangkat lain.
LAPORAN SKRIPSI 26
DAFTAR ISI
1. Pin digital
2. Pin analog
4. Port ICSP
5. Port USB
6. Soket power
7. Tombol reset
LAPORAN SKRIPSI 27
DAFTAR ISI
LAPORAN SKRIPSI 28
DAFTAR ISI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Litelatur
Kondisi Perancangan
TIDAK
Analisi Dan
Evaluasi
YA
Gambar Teknik
Kesimpulan
Selesai
LAPORAN SKRIPSI 29
DAFTAR ISI
BAB IV
RENCANA KEGIATAN DAN PERKIRAAN BIAYA
LAPORAN SKRIPSI 30