TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................… i
ABSTRAK.................................…………………………………………… ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.........................................................................................……. V
DAFTAR GAMBAR.................................................................................… vii
DAFTAR TABEL.........................…………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN................…………………..................……... 1
1.1 Latar Belakang........…...............................……....…..........….. 1
1.2 Perumusan Masalah....................................……….….......…… 3
1.3 Tujuan.....................................................……………………… 4
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah............……………….. 4
1.5 Sistematika Laporan...................…………………………….. 5
BAB II LANDASAN TEORI.................................................…………… 6
2.1 Mikrokontroller……….............................................…………... 6
2.2 Pengenalan Arduino uno................…............................……….. 7
2.3 Sensor Load Cell…….........................................................……. 9
2.4 Modul HX711…………………..……........................……….... 11
2.5 Liquid Crystal Display (LCD).........………………………….. 12
2.6 Motor DC……………….……………………………………… 14
2.7 Power Supply……………….…………………………………... 18
2.8 LED (Light Emiting Dioda)….………………………………… 20
2.9 Photo Dioda…………………………………………………… 22
2.10 Pneumatik………………….………………………………… 23
2.11 Konveyor……………………………………………………… 25
2.12 Multimeter…………………….……………………………… 26
BAB III METODE DAN PROSES PENYELESAIAN...…….………….. 28
3.1 Block Diagram Sistem …............................................……. 28
3.1.1 Deskripsi kerja ……............................................……. 28
3.2 Perencangan Perangkat Keras……………………………….. 29
3.2.1 Sensor Berat (Load Cell).........................……………… 29
3.2.2 Rangkaian Sensor Photodioda....…..……..........…......... 31
3.2.3 Liquid Crystal Display (LCD).......……….….............. 34
3.2.4 Pneumatik Untuk Pengerak Pintu………................…… 37
3.2.5 Perancangan Motor DC …………………................…. 39
3.2.6 Rangkaian Power Supply ……………………………. 42
3.2.7 Pembuatan Mekanik..................……………………… 43
3.3 Perancangan Perangkat Lunak………………………………. 46
3.4 Arduino Uno ...……………..………………………………. 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................…….. 53
4.1 Pengujian Alat……………………......................…………… 53
4.2 Pengujian sensor Load Cell………………………………. 54
4.2.1 Analisa Output pada Sensor Load Cell……………… 55
4.3 Pengujian LCD 16 x 2………………………......................… 56
4.4 Pengujian Motor DC…………………………........................ 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………..……......…… 62
5.1 Kesimpulan………………………….…..…………....… 62
5.2 Saran……………………………………………………... 63
DAFTAR PUSTAKA.……………….....………………………………….. 64
LAMPIRAN 1. DATASHEET SENSOR LOAD CELL..………………. 65
LAMPIRAN 2. DATASHEET MODUL HX711………………………. 69
LAMPIRAN 3 DATASHEET LCD…………………………………….. 89
LAMPIRAN 4 DATASHEET ARDUINO UNO……………………….. 114
LAMPIRAN 5. PROGRAM……………………………………………… 132
LAMPIRAN 6. DOKUMENTASI ALAT……………………………….. 137
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Arduino uno.......………………….………………….........… 6
Gambar 2.2 Sensor Load Cell………..…..….……………….........….… 6
Gambar 2.3 Modul HX711……....………….………………………..…... 6
Gambar 2.4 Liquit Crystal Display (LCD)..………….…………...……. 9
Gambar 2.5 Motor DC………………………….…………….…………… 15
Gambar 2.6 bentuk fisik motor DC …………………………………….. 15
Gambar 2.7 Transistor L298D..….…….….………….…………………. 18
Gambar 2.8 Bagian - Bagian Power Supply.….…………………………. 19
Gambar 2.9 Light Emiting Dioda (LED) .………………………………. 21
Gambar 2.19 Photo Dioda……………………………… ………………… 22
Gambar 2.11 Pneumatik………….………………………………………... 24
Gambar 2.12 Konveyor…………………………………………….....…… 25
Gambar 2.13 Multimeter Digital………………………………..……….… 27
Gambar 3.1 Block Diagram Sistem……………………………….……… 28
Gambar 3.2 Rangkaian Sensor berat pada mikrokontroller…………...… 30
Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Penghitung………………………………. 31
Gambar 3.4 Rangkaian LCD pada mikrokontroller …………………….. 34
Gambar 3.5 Rangkaian Pneumatik………….…………….……………… 38
Gambar 3.6 Skematik Rangkaian motor DC…...………………………… 39
Gambar 3.7 Power Supply…………………………………………..….… 42
Gambar 3.8 Skematik Rangkaian Power Supply…………… ...…………. 42
Gambar 3.9 Rangkaian Keeluruhan………………………………………. 43
Gambar 3.10 Rancangan Mekanik alat pemilah dan pengepakan dalam
posisi kanan……………………………………………....... 44
Gambar 3.11 Rancangan Mekanik alat pemilah dan pengepakan dalam
posisi kiri………………………………………………… 45
Gambar 3.12 Diagram Alir Kerja Sistem secara umum…..…………….…. 47
i
Gambar 4.1 Hasil Pengujian LCD pada Kentang tidak ada ….…………. 56
Gambar 4.2 Hasil Pengujian LCD pada Kentang Kecil ……………………. 57
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Spesifikasi LCD 16 X 2...…….….………..…….……........... 13
Tabel 3.1 Koneksi Load cell ke Arduino uno …………..……................. 30
Tabel 3.2 Koneksi Sensor fotodioda ke Arduino ……….........………... 32
Tabel 3.3 Rancangan Data Sensor Photodioda………………………….. 33
Tabel 3.4 Koneksi LCD ke arduino uno …………………………...…... 34
Tabel 3.5 Tampilan LCD awal ……………………………….................. 36
Tabel 3.6 Tampilan LCD Menghitung 1.........…………………..………... 36
Tabel 3.7 Tampilan LCD Menghitung 2........……………………..……..... 36
Tabel 3.8 Tampilan LCD Menghitung 3.......…………………………..…. 36
Tabel 3.9 Tampilan LCD Menghitung 4.............................…..………….. 37
Tabel 4.1 Hasil pengujian Output pada Load Cell dengan ukuran kentang
Kecil ……………………………………………………… 54
Tabel 4.2 Hasil pengujian output pada Load Cell dengan ukuran kentang
Sedang……………………………………………………….. 54
Tabel 4.3 Hasil pengujian output pada Load Cell dengan ukuran kentang
Besar ………..……………………………………................... 55
Tabel 4.4 Hasil pengujian output pada Load Cell dengan ukuran kentang
Lebih Besar ………………………..…..…….……………….... 55
Tabel 4.5 Hasil pengujian pada motor DC Tampa Beban pada Belt
Konveyor 1 ……………………………………………….….… 59
Tabel 4.6 Hasil pengujian pada motor DC Berbeban pada Belt
Konveyor 1……………………………………………………. 60
ABSTRAK
Kentang merupakan salah satu jenis tanaman umbi yang dapat memproduksi
makanan bergizi lebih banyak dan lebih cepat, namun membutuhkan hamparan lahan
sedikit dibandingkan dengan tanaman lainnya. Kentang memiliki ukuran yang
berbeda-beda ada yang besar dan ada yang kecil. Kehidupan sehari-hari masih
banyak sistem yang masih banyak mempergunakan tenaga manusia sehingga
membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Pada kenyataan para pedagang kentang
umumnya tidak dapat memilah kentang berdasarkan berat.bedasarkan hal tersebut
akan dirancang dan dibuat alat pemilah kentang berdasarkan berat. Pembuatan alat ini
mengunakan sensor Load Cell sebagai pengukur beban berat kentang. Hasil bacaan
dari sensor Load cell akan ditampilkan ke LCD kemudian sensor mengirim data ke
mikrokontroler Arduino uno. Untuk menjalankan konveyor mengunakan motor DC.
Kata kunci; Mikrokontroler Arduino uno, Load cell, LCD, Motor DC.
1
BAB I
PENDAHULUAN
adalah umbi kentang dalam keadaan utuh, bersih dan segar. Kentang dengan
pergolongan 4 macam ukuran berat toleransi diatas dan dibawah, ukuran berat masing
pergolongan; kecil 50 gram kebawah, sedang 51 -100 gram, besar 101 – 300 gram
dunia setelah beras dan gandum (International Potato Center, 2013). Kentang
mempunyai karbohidrat dan kadar air yang cukup tinggi, sumber vitamin C, dan B1,
serta beberapa mineral seperti fosfor, kalium, dan zat besi, Direktorat Teknologi
menghasilkan keuntungan optimal. Hasil olahan kentang yang sering dijumpai antara
lain, perkedel, donat kentang, dodol kentang, kentang goreng, kripik kentang, dan
hanya berisi 4-8 buah saja. Perlu diketahui kentang ada 4 kelas (bukan verietas),
yakni kelas A dengan jumlah 4-5 buah per kg, kelas B dengan jumlah 6–7 buah per
kg, kelas C dengan jumlah 8-10 buah per kg, dan kelas D dengan jumlah 11-14 buah
per kg. berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan bahwa pengelompokan atau
4 kelas kentang sesuai dengan berat SNI 01-3175-1992 yang telah ditentukan yang
tenaga manusia sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, sebagai
tenaga manusia. Alat yang masih digunakan satu tempat penampungan masih satu
tempat, menyebabkan kentang yang dipilahkan tertupuk pada satu tempat satu sama
yang lain pada konveyor tersebut sehingga tidak sesuai dengan berat kentang yang
Dari fenomena di atas, ada dorongan yang kuat bagi penulis untuk merancang
dan membuat suatu mesin pemilah kentang ini baik hanya sebagai kontrol maupun
sesuatu yang canggih dan otomatis semakin meningkat dengan tujuan agar dapat
tempat penampungan yaitu bedasarkan berat kentang agar tidak tertumpuk satu
sama lain dengan diatur dan dikontrol dengan menggunakan minimum sistem
Mikrokontroler Arduino.
merancang dan membuat suatu alat pemilah kentang. Sehingga dengan demikian
penulis akan mencoba untuk mengajukan ide tersebut yang dirancang dalam bentuk
2. Bagaimana cara kerja alat pemilah kentang tersebut yaitu dengan berdasarkan
3. Bagaimana cara mengatur atau mengontrol suatu alat pemilah kentang tersebut
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
2. Dapat mengetahui dan menjalankan proses dari alat pemilah kentang yang telah
4. Dapat memberikan kemudahan kepada setiap orang untuk pemilah kentang yang
Agar pembahasan mengenai tugas Akhir lebih terarah dan fokus, Maka penulis
1. Berapa macam berat kentang yang akan terbaca oleh sensor Load Cell?
3. Bagaimana perubahan tahanan dan tegangan saat perubahan berat pada load cell?
pemilah kentang?
5
Untuk mengetahui gambaran dari judul tugas akhir ini, maka penyusuanan
laporan tugas akhir disusun dalam bentuk sub-sub Bab, adapun sistematika Laporan
2. Bab II. Tinjauan Pustaka: Bab ini berisi penjelasan teoritis tentang
3. Bab III. Perencanaan Dan Pembuatan Alat: Bab ini membahas tentang
perencanaan dari alat yang dibuat seperti : deskripsi kerja, perencanaan mekanik
4. Bab IV. Pengujian Dan Analisa: Bab ini Membahas hasil pengujian alat dan
5. Bab V. Kesimpulan Dan Saran: Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran dari
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mikrokontroler
Memori bahkan ADC yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang spesifik,
2004).
mengambil data pada ROM dengan address sebagaimana nilai yang tertera pada
(instrument) secara otomatis. Data yang diambil tersebut adalah urutan instruksi
2. Instruksi tersebut diolah dan dijalankan. Proses pengerjaan bergantung pada jenis
instruksi: bisa membaca, mengubah nilai-nilai pada register, RAM, isi port, atau
sebagaimana pada langkah 1 diatas atau pengubahan pada langkah 2). Selanjutnya
yang dilakukan mikrokontroller adalah menulang kembali siklus ini pada langkah
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya unjuk kerja
Arduino uno adalah salah satu produk berlabel Arduino yang sebenarnya adalah
keeping yang secara fungsional bertindak seperti sebuah computer). Peranti ini dapat
dengan mengunakan papan yang berukuran relatif kecil ini (lihat gambar 1). Bahkan
dengan penambahan komponen tertentu, peranti ini bisa dipakai untuk pemantauan
jarak jauh melalui internet, misalnya penantauan kondisi pesien rumah sakit dan
Arduino uno mengandung mikroprosesor (berupa Atmel AVR) dan dilengkapi dengan
tepat), dan regulator (Pembangkit tegangan ) 5 volt. Sejumlah pin tersedia di papan.
Pin 0 hingga pin 13 digunakan untuk isyarat digital, yang hanya bernilai 0 dan 1. Pin
A0-A5 digunakan untuk isyarat analog. Arduino uno dilengkapi dengan static random-
acces memory (SRAM) berukuran 2KB untuk memegang data, flash memory
menyimpan program.
1. Mikrokontroller : ATmega328
2. Tegangan Operasi : 5V
10. SRAM : 2 KB
11. EEPROM : 1 KB
Load cell adalah alat yang mengeluarkan signal listrik proporsional dengan gaya
/ beban yang diterimanya. Load cell banyak digunakan pada timbangan elektronik.
Load cell memiliki tegangan keluarannya sangat kecil yaitu satuan tegangan load cell
adalah mili volt. Load cell memiliki 4 buah kabel dimana dua kabel sebagai eksitasi
Load cell dikelompokan sebagai transduser gaya (force transducer). Alat ini
mengubah gaya atau beban/berat menjadi sinyal elektrik. Strain gage adalah bagian
utama dari load cell. Strain gage adalah sebuah alat yang memiliki nilai tahanan yang
Gage-gage tersebut terbuat dari lembaran logam yang sangat tipis yang sudah
mengalami pengerjaan panas dan terikat secara kimia pada sebuah lapisan dielektrik
10
yang tipis. Lalu “gage patches” tersebut terpasang atau diletakkan pada elemen
regang (strain elemen) dengan alat perekat yang telah diformulasikan secara khusus.
Posisi yang sesuai dari gage, prosedur pemasangan (mounting procedure) dan
material yang digunakan semuanya memiliki efek yang dapatdiukur pada cara kerja
1. Kapasitas 1 kg
Konfig kabel :
Modul HX711 adalah modul yang memudahkan untuk membaca load cell dalam
pengukuran berat. Modul ini berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran dari
dari load cell. Setelah proses kalibrasi akan memperoleh pengukuran berat dengan
keakuratan yang tinggi. Berikut adalah gambar dari bentuk modul HX711adalah
sebagai berikut:
Pada bab ini aplikasi LCD yang akan digunakan ialah LCD dot matrik dengan
jumlah karakter 16 x 2. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-
bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan
DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah
parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan
dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit
dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8-bit pada satu waktu, jika mode 4-bit yang
13
digunakan , maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama
dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya), Jalur
data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi
high”1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS danRW) atau juga
1 VCC +5V
2 GND 0V
pembacaan data
7 D0 Data bus 0
8 D1 Data bus 1
9 D2 Data bus 2
10 D3 Data bus 3
11 D4 Data bus 4
12 D5 Data bus 5
13 D6 Data bus 6
14 D7 Data bus 7
2.6 Motor DC
Motor Listrik merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik, energi mekanik ini digunakan untuk misalnya, memutar impeller pompa,
fan atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain. Motor
listrik juga digunakan di rumah (mixer, bor listrik, kipas angin) dan di industry.
Motor DC memerlukan tegangan yang searah, pada kumparan medan untuk dirubah
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor DC digunakan
pada penguna khusus dimana diperlukan penyalaan torque / beban motor yang tinggi
Gambar diatas merupakan bentuk fisik dari motor DC, motor DC mempunyai tiga
a. Kutub medan
Motor DC memilikidua kutub medan magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan
yang stasioner dan dynamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara
kutub medan.
b. Dinamo
mengerakkan beban. Bila arus masuk menuju dynamo, maka arus ini akan
menjadi elektromaknetik.
c. Commutator
Kegunaan kmponen ini pada motor DC adalah untuk membalikkan arah arus
listrik dalam dynamo, Commutator juga membantu motor DC dalam hal transmisi
dikarenakan sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada
ukuran yang lebih besar. Motor DC juga relatif lebih murah dari pada motor AC.
×
= ………………..……………………………….. ( 2.1 )
17
Keterangan :
f = frekuensi (Hz)
p = jumlah kutub
Untuk mencari perbandingan luas diameter pulley motor DC yang akan digunakan,
dengan diameter untuk motor sebagai penggerak konveyor. Dengan rumus sebagai
berikut:
= ………………………………………… (2.2)
2.6.1Driver motor DC
L298 adalah transistor yang dapat digunakan sebagai driver motor DC. Rangkaian
dengan arus maksimum hingga 4A. Dengan IC driver motor DC L298D dapat
Kemampuan tiap driver motor DC dalam IC L298D ini adalah 4A untuk masing-
18
masing drivernya. Berikut ini bentuk Transistor L298 yang digunakan sebagai driver
motor.
2. Total Dc Current Up To 4 A
Power supply adalah Perangkat elektronik yang dapat merubah tegangan listrik
(AC) yang tinggi menjadi tegangan listrik (DC) yang rendah. Tetapi ada juga adaptor
yang dapat merubah tegangan listrik yang rendah menjadi tegangan listrik yang tinggi.
Accumulator (aki), dan baterai merupakan salah satu contoh penyuplai daya (power
adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan, karena adaptor dapat
di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, dimana pada zaman sekarang
ini setiap rumah sudah menggunakan listrik, selain itu, adaptor mempunyai jangka
waktu yang tidak terbatas jika ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan
Input tegangan pada power supply adalah berupa tegangan arus bolak balik (AC)
220V.
Bagian ini berfungsi menurunkan tegangan AC 220v dari bagjan input menjadi
tegangan AC yang lebih rendah misalnya: 5v, 12v. Komponen yang terdapat pada
yang dapat mengubah taraf suatu tegangan ACke taraf yang lain.
c. Bagian Rectifier
20
Penyearah setengah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply yang
adalah diode yang di konfigurasikan secara forward bias. Dalam sebuah power
DC, maka tegangan AC tersebut perlu diturunkan mengunakan trafo step down.
d. Bagian Filter
Bagian ini berfungsi menyaring arus DC yang masih berdenyut (atau yang masih
e. Bagian Stabilizer
Bagian ini berfungsi untuk menstabilkan tegangan DC. Komponen yang terdapat
pada bagian ini adalah diode zener dan IC yang di dalamnya berisi rangkaian
f. Bagian Regulator
Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah
catu daya agar efek dari naik atau turunnya tegangan tidak mempengaruhinya
tegangan catu daya sehingga menjadi stabil. Selain untuk menjaga kestabilan
singkat.
Menurut Ganti Depari, (1992 H8). LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda,
merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. Pada dasarnya LED itu
21
merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda
yang mampu memancarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah
dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda. Untuk mendapat emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosphorus. Jenis
sehingga dioda juga bisa memancarkan radiasi energi juga. Frekuensi dari radiasi
energinya ditentukan oleh struktur Kristal dari bahan semionduktornya dan elemen-
beberapa kombinasi unsur kimia, sehingga bisa memancarkan radiasi energi pada
speaktrum cahaya tampak karena electron mengalami perubahan level energi. Dalam
bias maju (forward bias). Sebuah dioda yang di desain supaya bisa memancarkan
cahaya seperti lampu disebut dengan light emiting diode ( dioda yang memancarkan
Dioda silikon yang mengalami bias maju menghasilkan panas pada saat elektron
pada didaerah tipe N mengalami rekombinasi antara elektron dan hole ini berada
dalam daerah aktif, dan menghasilkan foton. Proses ini dikenal dengan istilah
dihubungkan ke LED harus lebih besar dari tegangan teriernya. Beberapa LED
lebih.
photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya,
akan tetapi jika tidak mendapatkan cahaya maka photodioda akan berperan seperti
resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
besaran cahaya menjadi besaran listrik. Photodioda merupakan sebuah dioda dengan
dideteksi oleh photodioda ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra
ungu sampai dengan sinar-X, karena photodioda terbuat dari semikonduktor P-N
junction maka cahaya yang diserap oleh photodioda akan mengakibatkan terjadinya
pergeseran foton yang akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari
sambungan.
oleh infrared, besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodiode
2.10. Pneumatik
Udara merupakan sumber daya alam dan sangat mudah didapatkan sehingga
pada realisasi dan aplikasi teknik sekarang ini udara banyak digunakan sebagai
kenal sekarang ini dengan PNEUMATIK. Pneumatik berasal dari kata yunani:
pneuma = udara. Jadi pneumatic adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun
(compressed air). Dalam hal ini udara yang dimampatkan akan didistribusikan
24
kepada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Untuk memenuhi
Tekanan udara yang dibutuhkan pada alat pengontrol pneumatic seperti silinder,
katup serta peralatan lainnya adalah 6 bar, supaya efektif dan efisien dalam
pengunaannya (range alat 3-10 bar). Dan untuk memilihara keawetan peralatan
haruslah diperoleh udara kering, yaitu agar tidak terjadi korosi pada pipa saluran
udara, pelumasan yang ada tidak terbawa uap air, tidak terjadi kontaminasi bila udara
mampat langsung kontak dengan produk yang sensitif seperti cat dan makanan.
25
Belt conveyor merupakan mesin dengan aksi continu dan dari segi lain termasuk
conveyor yang merupakan bagian penarik fleksibel. Prinsip dasar belt conveyor
adalah memindahkan material atau barang diatas belt yang berjalan dengan
mengunakan motor sebagai sumber tenaga dan diteruskan oleh puli penggerak.
Kemudian idler (komponen pelucur dibawah belt) akan ikut bergerak sebagai
penyangga belt.
2. Cocok digunakan untuk membawa material dalam jumlah besar baik dalam
1. Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul kerusakan pada
pinggir dan permukaan belt, sabuk bisa robek karena batuan yang keras dan
2.12 Multimeter
Alat ukur Multimeter adalah sebuah alat ukur elektronik yang mempunyai
multi fungsi yaitu sebagai Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter. Multimeter ini
digunakan umum oleh para teknisi maupun mahasiswa dalam sebuah laboratorium
besarnya arus listrik pada sebuah rangkaian listrik dalam hal ini adalah arus searah.
Rangkaian ini menggunakan d'Arsonval meter untuk mengetahui besar arus yang
I= ………………………………………………………… (2.3)
besarnya tegangan suatu komponen atau tegangan suatu titik terhadap titik yang lain
pada rangkaian listrik. Rangkaian voltmeter dapat mengukur besar tegangan searah
BAB III
Dalam bagian ini akan dibahas perancangan dan pembuatan sistem pemilah
kentang secara otomatis dengan perangkat tambahan yaitu pemisah antara kentang
yang besar dan yang kecil sesuai berat (gram).
Pada bagian ini akan membahas secara umum bagaimana sistem kerja dari alat
kentang secara otomatis. Mula – mula ditentukan klasifikasi beratnya dari kentang
yang hendak dipilahkan lewat keyboard dan ditampilkan ke LCD. Kemudian kentang
penimbang. Sebagai sensor berat digunakan sensor load cell sebagai pengukur beban
berat kentang. Berat kentang yang didisplaykan pada LCD. Setelah diperoleh data
beratnya, Kentang tersebut akan didorong menuju ke alat pemilah untuk di pilahkan
bedasarkan klasifikasi berat yang ditentukan, sebanyak empat golongan berat dengan
berat minimum 0,05 kg dan maksimum 0,3 kg, dengan ketelitian 0,001 kg.
Keseluruhan mekanisme alat pemilah kentang ini diatur dan dikontrol dengan
Pada perancangan sensor berat, digunakan sensor load cell yang akan
memisahkan berat kentang yang telah ditentukan (gram). Sensor berat load cell akan
sehingga menghasilkan keluaran data berupa data digital. Kondisi sensor berat pada
alat ini akan selalu aktif, Mikrokontroller akan membaca data dari berat kentang
yang akan dipilahkan. rangkaian sensor berat dapat dilihat pada gambar berikut ini.
30
HX711
1 Input:Merah(Power +) RED -
3 Output:Hijau(signal +) GRN -
5 - YLM -
6 - VDD, VCC 5V
9 - GND GND
31
Pada perancangan alat ini, sensor fotodioda digunakan sebagai sensor jumlah/
fotodioda sebagai penerima cahaya dari led dengan mendeteksi adanya kentang dan
led sebagai pemancar cahaya yang langsung diterima oleh fotodioda. Komponen
lainnya adalah resistor 220 ohm untuk hambatanarus agar LED menyala dalam
keadaan stabil dan resistor 10 Kohm pada fotodioda sebagai penghambat arus yang
mengalir ke mikrokontroller pada saat kondisi fotodioda off (tidak terkena cahaya)
sehingga didapatkan logika high. Prinsip kerja sensor fotodioda pada rancangan
sensor penghitung ini adalah nilai resistansinya akan bekurang apabila terkena
cahaya. Rancangan sensor penghitung pada alat ini yaitu dengan memasang fotodioda
dan led secara berhadapan dengan jarak antara fotodioda dan led led yaitu 9 cm pada
pada masing – masing 3 buah pintu dan 10 cm untuk 1 pintu. Berikut gambar
Data Pin A0
Data Pin A1
Data Pin A2
Data Pin A3
Kentang LCD
kebawah )
gram )
keatas ) +1
selalu aktif pada dua kondisi terhalang dan tidak terhalang. Pada saat kondisi
menghitung (+1) dan tampil pada LCD. Sedangkan tidak terhalang counter tidak
menghitung atau tetap pada hitungan sebelumnya dan LCD tidak menghitung.
34
Penggunaan LCD pada alat ini adalah untuk menampilkan keluaran dari system
yang dibuat. LCD yang di gunakan adalah LCD 16x2 maka karakter yang bisa
memiliki 7 pin saluran yang dikontrol langsung dari pin IC Arduino. Rangkaian
1 VCC VCC
2 GND GND
3 CONTR Trimpot
4 RS 23
5 R/W Vcc
35
6 E 25
7 D0 -
8 D1 -
9 D2 -
10 D3 -
11 D4 27
12 D5 29
13 D6 31
14 D7 33
15 Anoda VCC
16 Katoda GND
Pada tampilan LCD 16x2 ini, dibaris pertama akan menampilkan hasil jenis
berat kentang yang lewat melalui sensor berat (load cell) yaitu kentang dan
counternya. Sedangkan pada baris kedua akan menampilkan hasil perhintungan berat
kentang yang lewat melalui sensor load cell yaitu nilai berat (gram). Dengan
B E R A T 0 G R A M
K E N T T A D A
5 0 G R A M
K E N T K E C I L
5 1 G R A M
K E N T S E D A N G
1 0 1 G R A M
K E N T B E S A R
37
3 0 1 G R A M
K E N T L B E S A R
menggerakkan pintu pemilah yang telah diatur dengan mengunakan relay, maka pintu
akan berputar sesuai derjat yang telah ditentukan. Dalam perancangan pintu yang
menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik
(compressed air). Dalam hal ini udara yang dimampatkan akan didistribusikan
kepada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Untuk memenuhi
termasuk sistem otomasi. Karena dengan unit pengatur inii hasil kerja dari sistem
pneumatik dapat diatur secara otomatis, baik gerakan , kecepatan, urutan gerak, arah
38
gerakan maupun kekuatannya. Dengan unit pengatur ini sistem pneumatik dapat
didesain untuk berbagai tujuan otomatis dalam suatu mesin pemilah kentang secara
otomatis. Fungsi dari unit pengatur ini adalah untuk mengatur atau pengendalian
jalannya penerusan tenaga fluida hingga menghasilkan bentuk kerja (usaha) yang
kerja ganda. Silinder Kerja Ganda adalah apabila langkah kerja terjadi pada kedua
belah sisi piston. Jadi udara mampat memdorong pada sisi depan maupun sisi
menggunakan IC L298D seperti pada gambar dibawah ini, dapat digunakan untuk
cukup sederhana dan hanya menambahkan dioda dumper untuk tiap driver H-bridge
menggunakan rangkaian driver motor DC IC L298D dibawah pin enable (EN) untuk
Kemudian untuk motor DC 1 dikontrol oleh pin 1A1 dan 1A2 dengan
memberikan logika HIGH atau LOW pada pin tersebut, begitu juga untuk motor DC
2 dengan jalur kontrol adalah pin 2A1 dan2A2. Rancangan motor DC yang
×
n = …………….………………………………………………… (3.1)
Keterangan :
f = frekuensi (Hz)
p = jumlah kutub
untuk frekuensi tegangan telah ditetapkan oleh PLN yaitu ditetapkan 50 Hz.
Pada putaran (rpm) motor yang didapatkan 460 rpm, Jadi untuk mengetahui jumlah
kutub motor DC maka dapat mengunakan rumus perhintungan putaran (rpm) motor
sebagai berikut:
120 ×
=
×
460 =
×
p =
p = 13.04 : Jadi dapat diketahui jumlah kutub pada motor DC adalah 13.
Untuk mencari perbandingan luas diameter pulley motor DC yang akan digunakan,
dengan diameter untuk motor sebagai penggerak konveyor. Dengan rumus sebagai
berikut:
41
= …………………………………………… (3.2)
n1 = 1042 Rpm
n2 = 460 Rpm
D1 = 7 cm
1 2
=
2 1
1042 2
=
460 7
1042 7
2=
460
2 = 15.8
42
mikrokontroller Atmega 328. Rangkaian catu daya memanfaatkan tegangan dari PLN
sebesar 220 Volt AC. Komponen penyusunan perancangan catu daya ini diantaranya
trafo stepdown, diode, kapasitor, potensiometer, dan resistor. Fungsi dari trafo pada
perancangan catu daya ini adalah menurunkan tegangan yang masukkannya dari
Prinsip kerja dari alat ini adalah kentang yang telah diletakkan satu persatu di
belt konveyor yang sedang berjalan. Sensor berat yang berada pada jalur belt
konveyor akan mendeteksi berat kentang, dimana berat kentang yang telah ditentukan
akan masuk pada pintu 1, pintu 2, dan pintu 3 dan pada lebih berat kentang yang telah
ditentukan maka kentang akan berada pada jalur lurus. Motor DC (pendorong) akan
kentang, dan akan menghitung kentang satu persatu hingga jumlah yang telah
Pada alat ini terdapat dua buah motor DC. Prinsip kerja masing masing motor
Keterangan gambar:
1. Belt konveyor 1
2.Puli penggerak
3. Motor1
5. Belt conveyor 2
6. Pneumatik
46
7. Motor 2
8. Pintu pemilah 1
9. Pintu pemilah 2
perangkat lunak dengan perangkat keras. Proses pertama diberikan input sensor berat
(Load cell) untuk mikrokontroller. Untuk proses kedua adalah input sensor Load cell
akan membaca data yang ditimbangkan pada sensor tersebut, data yang di dapatkan,
akan di olah oleh mikrokontroller. Untuk proses ketiga, input sensor berat dijadikan
berat yang didapatkan. Dan semua data yang didapatkan akan ditampilkan di LCD.
Gambar 3.11. Diagram Alir Kerja Sistem pemilah kentang berdasarkan berat
berbasis mikrokontroller Arduino Uno
48
Pada pembuatan tugas akhir ini alat pendeteksi berat kentang untuk pemilah
mengunakan bahasa pemograman yaitu bahasa C dengan alasan mudah dipahami dan
dirancang karena bahasa C sudah bahasa tingkat tinggi. Coumpiler dilakukan dengan
dengan bahasa dan Arduino. Proses pemrograman diawali dengan menulis program
sumber (source code). source code kemudian di-compile dan akan menghasilkan
kode- kode yang dapat dimengerti oleh mikrokontroller. File dengan ekstitensi*.ino
#include <LiquidCrystal.h>
#include "HX711.h"
#define DOUT 3
#define CLK 2
# define pintu1 A0
# define pintu2 A1
# define pintu3 A2
# define pintu4 A3
float berat;
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
scale.set_scale(calibration_factor);
scale.tare();
pinMode(pintu1, OUTPUT);
pinMode(pintu2, OUTPUT);
pinMode(pintu3, OUTPUT);
pinMode(pintu4, OUTPUT);
void loop() {
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Kentang:");
if (berat < 3) {
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.setCursor(0, 0);
50
lcd.print("Berat:");
lcd.print("0");
lcd.setCursor(12, 0);
lcd.print("gr");
delay(2000);
else {
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Kentang:");
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Berat:");
lcd.print(berat);
lcd.setCursor(15, 0);
lcd.print("gr");
lcd.setCursor(8, 1);
lcd.print("Kecil ");
digitalWrite(pintu1, HIGH);
digitalWrite(pintu2, LOW);
digitalWrite(pintu3, LOW);
digitalWrite(pintu4, LOW);
51
lcd.setCursor(8, 1);
lcd.print("Sedang ");
digitalWrite(pintu1, LOW);
digitalWrite(pintu2, HIGH);
digitalWrite(pintu3, LOW);
digitalWrite(pintu4, LOW);
lcd.setCursor(8, 1);
lcd.print("Besar ");
digitalWrite(pintu1, LOW);
digitalWrite(pintu2, LOW);
digitalWrite(pintu3, HIGH);
digitalWrite(pintu4, LOW);
lcd.setCursor(8, 1);
lcd.print("L.Besar ");
digitalWrite(pintu1, LOW);
digitalWrite(pintu2, LOW);
52
digitalWrite(pintu3, LOW);
digitalWrite(pintu4, HIGH);
}
53
BAB IV
pengukur berat, alat yang dihubungkan dengan power supply dengan masukan 5 volt,
kemudian Alat pengukur berat mengunakan Sensor berat. Sensor berat akan
output berupa tampilan pada LCD (Liquit Crystal Display) berdasarkan program pada
Pada pengujian yang dilakukan dengan menimbang berat pada satuan 1 gram
sampai dengan 300 gram dengan cara memberi beban pada sensor berat, dari beban
yang ringan hingga beban yang terberat dari beban yang ditimbang. Berdasarkan pada
blok diagram sistem, pengukuran dimulai pada sensor load cell kemudian
mikrokontroller, dan mengeluarkan output berupa tampilan pada LCD (Liquit Crystal
Display).
54
pada sensor Load Cell dengan cara memberikan beban pada sensor, yaitu dengan
berat dari 0 gram sampai dengan 300 gram. Untuk mengetahui berapa Vout yang
dihasilkan, maka diukur kaki Vout dari sensor Load cell. Dari penimbang yang terdiri
Tabel 4.1 Hasil pengujian output pada Load Cell dengan ukuran kentang kecil:
1 39.23 452
2 37.70 645
Tabel 4.2 Hasil pengujian output pada Load Cell dengan ukuran kentang sedang:
1 83.09 568
2 73.96 438
55
Tabel 4.3 Hasil pengujian output pada Load Cell dengan ukuran kentang besar:
1 100.82 558
2 144.29 560
Tabel 4.4 Hasil pengujian output pada Load Cell dengan ukuran kentang Lebih
Besar:
1 378.27 607
2 400.30 658
Pada beban kecil 39.23 gram terdapat tegangan 452 mV pada sensor load cell
yang diukur. Dan pada beban 37.70 gram tegangan pada Load Cell dan mengalami
kenaikan tegangan sebesar 645 mV. Kemudian pada pengujian dengan beban sedang
83.09 gram terdapat tegangan 568 mV dan pada beban 73.96 gram tegangan pada
Load Cell dan mengalami kenaikan tegangan 438 mV sampai dengan pengukuran
beban besar, dan pada diberikan beban yang lebih besar, dengan beban lebih dari 300
gram. Maka tegangan semakin bertambah. Jadi dapat disimpulkan semakin berat
Pada tampilan LCD 16x2 ini, dibaris pertama akan menampilkan hasil jenis berat
kentang yang lewat melalui sensor berat (load cell) yaitu perhintungan berat kentang
yang lewat melalui sensor load cell yaitu nilai berat (gram). Sedangkan pada baris
kedua akan menampilkan hasil kentang dan counternya Dengan tampilan sebagai
berikut.
hanya menambahkan dioda dumper untuk tiap driver H-bridge IC L298D. Untuk
menggunakan rangkaian driver motor DC IC L298D dibawah pin enable (EN) untuk
motor 1 (1EN) dan motor 2 (2EN) dihubungkan ke VCC. Kemudian untuk motor DC
1 dikontrol oleh pin 1A1 dan 1A2 dengan memberikan logika HIGH atau LOW pada
pin tersebut, begitu juga untuk motor DC 2 dengan jalur kontrol adalah pin 2A1 dan
2A2.
Berikut adalah Hasil pengukuran tegangan dan arus pada motor dc saat berbeban
Dari hasil pengukuran tegangan dan arus pada motor dapat disimpulkan semakin
lambat putaran (Rpm) motor maka semakin tinggi tegangan (V) dan arus (mA)
yang didapatkan.
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada output Load Cell (Sensor berat) pada beban kecil sampai dengan beban
lebih besar mengelami kenaikan tegangan (mV) yang mana data sensor load cell
yang diukur semakin tinggi nilai tegangan output pada sensor Load Cell.
2. Pada tampilan LCD 16x2 dibaris pertama, akan menampilkan hasil jenis berat
kentang yang lewat melalui sensor berat (load cell) yaitu perhintungan berat
kentang yang lewat melalui sensor load cell yaitu nilai berat (gram). Sedangkan
4. Dari hasil pengukuran tegangan dan arus pada motor dapat disimpulkan
semakin lambat putaran (Rpm) motor maka semakin tinggi tegangan (V) dan
5.2 Saran
1. Untuk pembuatan alat ini hanya sampai dengan pengukuran beban berat
kentang untuk pemilah, untuk selanjutnya alat ini bisa dikembangkan untuk
2. Untuk sensor berat (Load Cell) sebagai pengukur berat, sensor ini sangat
sensitif terhadap sentuhan atau goncangan pada saat pengukuran beban berat
kentang, dan sensor berat ini harus dikalibrasikan dahulu sebelum melakukan
DAFTAR PUSTAKA
[3] Berat, K., & Harga, D. A. N. (n.d.). Rancang Bangun Timbangan Buah Digital
Dengan Keluaran Berat Dan Harga.
[4] Indonesia, S. N., & Nasional, B. S. (1992). Kentang segar. SNI 01-3175-1992
[5] Ir.rahmat rukmana, (1997). C. Kentang memiliki kadar air yang cukup tinggi
yakni sekitar 64% - 78%. Harga kentang yang cenderung tidak stabil 1
[7] Putra, Al Amin. 2013. Jurnal Perancangan dan Pembuatan Alat Pemisah Buah
Apel Berdasarkan Ukuran dengan Pengendali Mikrokontroler ATMega 8535.
Padang : Teknik Elektro Industri Universitas Negeri Padang
[8] Pengolahan hasil hultikultura, (2004). Mesin pengupas dan pemotong kentang.
[10] Rusli. (1996). Mesin Listrik- Mesin Arus Searah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
· Microcontroller: ATmega328
· Operating Voltage: 5V
· Uno Board Recommended Input Voltage: 7 – 12 V
· Uno Board Input Voltage Limits: 6 – 20 V
· Digital I/O Pins: 14 total – 6 of which can be PWM
· Analog Input Pins: 6
· Maximum DC Current per I/O pin at 5VDC: 40ma
· Maximum DC Current per I/I pinat 3.3 VDC: 50ma
· Flash Memory: 32KB (0.5KB used by bootloader)
· SRAM Memory: 2KB
· EEPROM: 1KB
· Clock Speed: 16 MHz
Links:
· Arduino specifications and image page: http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno#.UxOOLk2YZuH
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
ARDUINO UNO Revision 3 Processor Peripherals (Atmel ATmega 328)
Links:
· Source of above diagram: http://tekkpinoy.com/wp-content/uploads/2013/10/1.jpg
· AT Mega 328 datasheet: http://www.atmel.com/Images/doc8161.pdf
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
ARDUINO UNO Revision 3 and ATmega328 processor
The Arduino board makes it very easy to use the ATmega328 processor
by providing easy access to most of the pins via the headers, In
addition, it provides:
· 5 VDC regulated power from the 6 – 20 VDC input jack
· 3.3 VDC regulated power available for other electronics
· The crystal oscillator
· A reset switch
· USB access to the serial port
· Headers for connection and for shields
Links:
· Arduino specifications and image page: http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno#.UxOOLk2YZuH
· ATmega328 processor image modified from image found at: http://www.protostack.com/microcontrollers/atmega328-pu-atmel-8-bit-
32k-avr-microcontroller
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
ARDUINO UNO Revision 3 Processor Pinout (Atmel ATmega 328) – Commonly Used
Pin Definition
· PORT B (PB0 – PB7) is an 8 bit bidirectional I/O port with internal
pull-ups. Processor pins 14 – 17 bring PB0 to PB5 out
o PB0 – PB5 are also interrupts 0-5 respectively
o PB1 can also be used as a PWM output
o PB2 can also be SPI Bus Master Slave Select (*SS) or
PWM output
o PB3 can also be or SPI Bus Master Out/Slave In (MOSI) or
PWM output
o PB4 can also be SPI Bus Master In/Slave Out (MISO)
o PB5 can also be SPI Bus Master Clock Input (SCK)
o PB6 and PB7 are brought out on Processor pins 9 and 10
for the crystal clock oscillator
· PORT C (PC0 – PC5) is a 7 bit bidirectional I/O port with internal
pull-up resistors. Processor pins 23 – 28 bring PC0 to PC5 out.
o PC0 – PC5 are also interrupts 8-13 respectively
o PC0 – PC5 can also be used as A/D inputs
o PC4 and PC5 can also be used as SDA and SCL for I2C
o PC6 is brought out on processor pin 1 as reset
· PORT D (D0 – D7) is an 8 bit bidirectional I/O port with internal
pull-ups. Processor pins 2 – 6 and 11 – 13 bring all pins out
o PD0 can also be USART Input (RXD)
o PD1 can also be USART Output (TXD)
o PD3 can also be used as a PWM output
o PD5 can also be used as a PWM output
o PD6 can also be used as a PWM output
Links:
· Source of above diagram: http://www.hobbytronics.co.uk/arduino-atmega328-pinout
· AT Mega 328 datasheet: http://www.atmel.com/Images/doc8161.pdf
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
ARDUINO UNO Revision 3 Pinout (Uno PCB) – Commonly Used Features are printed on Silkscreen
The Arduino Uno pinout is printed in the silkscreen on the top of the part. While
this pinout is a good start, it does not explain the complete story – but it does
give a good beginning. At first you use mainly the pins in the female headers at
the edge of the board (top and bottom in the photo), plus USB and maybe power
· Tx and Rx are serial UART pins used for RS-232 and USB communications
· I2C is another serial communications method using a bidirectional data
line (SDA) and a clock line (SCL)
· SPI is another serial communications method using one line for the
master to transmit (MOSI – Master Out Slave In), another for the master
to receive (MISO), and a third as a clock (SCK)
· A/D in Analogue to Digital this input converts an analogue voltage in to a
digital representation
· PWM (Pulse Width Modulator) is used to create a square wave with a
specific duty cycle (high time vs low time)
· ICSP is the In Circuit Serial Programming – another way to program the
processor
· Vcc is the voltage supplied to the processor (+5VDC regulated from the
higher input voltage)
· 3.3VDC is a regulated voltage (from the higher input voltage) for
peripherals needing that voltage – 50ma maximum
· IOREF provides a voltage reference so shields can select the proper
power source
· AREF is a reference INPUT voltage used by the A/Ds
· GND is the ground reference
· RESET resets the processor (and some peripherals)
Links:
· Source of above diagram: http://www.adafruit.com/blog/2012/05/25/handy-arduino-r3-pinout-diagram/
· Description of pin usage: http://www.gammon.com.au/forum/?id=11473
· Arduino Uno Pin Mapping: http://arduino.cc/en/Hacking/PinMapping168#.UxOJik2YZuE
· Description of Arduino Serial: http://arduino.cc/en/reference/serial#.UxOMKk2YZuE
· Description of the Arduino SPI functions and library: http://arduino.cc/en/Reference/SPI#.UxOPLk2YZuE
· Description of Arduino A/D: http://arduino.cc/en/Tutorial/AnalogInputPins#.UxOM7k2YZuE
· Description of Arduino PWM: http://arduino.cc/en/Tutorial/PWM#.UxOLz02YZuE
· Tutorial on ISP: http://arduino.cc/en/Tutorial/ArduinoISP#.UxOUSk2YZuE
· Tutorial on the AREF pin: http://tronixstuff.com/2013/12/12/arduino-tutorials-chapter-22-aref-pin/
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
ARDUINO UNO Revision 3 Processor Pinout (Atmel ATmega 328) – Other functions
Pin Definition
· PORT B pins, in addition to digital I/O have other uses
o PB0 can also be the divided system clock output (CLKO) or
Timer/Counter 1 Input Capture (ICP1)
o PB1 can also be Timer/Counter1 Output Compare Match
A (OC1A) out
o PB2 can also be Timer/Counter1 Output Compare Match
B (OC1B)
o PB3 can also be Timer/Counter2 Output Compare Match
A out(OC2A)
· Port D pins, in addition to digital I/O have other uses
o PD3 is also Timer/Counter2 Output Compare Match B
Output (OC2B)
o PD4 is also Timer/Counter0 External Counter Input (T0) or
USART External Clock Input/Output (XCK)
o PD5 is also Timer/Counter0 Ouoput Compare Match B
Output (OC0B) and Timer/Counter 1 External Counter
Input
o PD6 can also be Analog Comparator Positive In (AIN0)
o PD7 can also be Analog Comparator Negative In (AIN1)
Links:
· Source of above diagram: http://nearbus.net/wiki/index.php?title=Atmega_328_Pinout
· AT Mega 328 datasheet: http://www.atmel.com/Images/doc8161.pdf
NOTE: A single diagram showing all features of the Arduino Uno and the Atmel ATMega328 processor is shown in Appendix A
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
APPENDIX A
Eagle PCB software: Eagle PCB PCB design software (use Licesnse = “Run as Freeware”): https://www.cadsoftusa.com/download-eagle/
The Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328 (datasheet). It has 14 digital
input/output pins (of which 6 can be used as PWM outputs), 6 analog inputs, a 16 MHz crystal oscillator, a
USB connection, a power jack, an ICSP header, and a reset button. It contains everything needed to
support the microcontroller; simply connect it to a computer with a USB cable or power it with a AC-to-DC
adapter or battery to get started. The Uno differs from all preceding boards in that it does not use the FTDI
USB-to-serial driver chip. Instead, it features the Atmega8U2 programmed as a USB-to-serial converter.
"Uno" means one in Italian and is named to mark the upcoming release of Arduino 1.0. The Uno and version
1.0 will be the reference versions of Arduno, moving forward. The Uno is the latest in a series of USB
Arduino boards, and the reference model for the Arduino platform; for a comparison with previous versions,
see the index of Arduino boards.
EAGLE files: arduino-duemilanove-uno-design.zip Schematic: arduino-uno-schematic.pdf
Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
32 KB of which 0.5 KB used by
Flash Memory
bootloader
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock Speed 16 MHz
The Arduino Uno can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power
source is selected automatically.
External (non-USB) power can come either from an AC-to-DC adapter (wall-wart) or battery. The adapter
can be connected by plugging a 2.1mm center-positive plug into the board's power jack. Leads from a
battery can be inserted in the Gnd and Vin pin headers of the POWER connector.
The board can operate on an external supply of 6 to 20 volts. If supplied with less than 7V, however, the 5V
pin may supply less than five volts and the board may be unstable. If using more than 12V, the voltage
regulator may overheat and damage the board. The recommended range is 7 to 12 volts.
• VIN. The input voltage to the Arduino board when it's using an external power source (as opposed to
5 volts from the USB connection or other regulated power source). You can supply voltage through
this pin, or, if supplying voltage via the power jack, access it through this pin.
• 5V. The regulated power supply used to power the microcontroller and other components on the
board. This can come either from VIN via an on-board regulator, or be supplied by USB or another
regulated 5V supply.
• 3V3. A 3.3 volt supply generated by the on-board regulator. Maximum current draw is 50 mA.
• GND. Ground pins.
The Atmega328 has 32 KB of flash memory for storing code (of which 0,5 KB is used for the bootloader); It
has also 2 KB of SRAM and 1 KB of EEPROM (which can be read and written with the EEPROM library).
Each of the 14 digital pins on the Uno can be used as an input or output, using pinMode(), digitalWrite(), and
digitalRead() functions. They operate at 5 volts. Each pin can provide or receive a maximum of 40 mA and
has an internal pull-up resistor (disconnected by default) of 20-50 kOhms. In addition, some pins have
specialized functions:
• Serial: 0 (RX) and 1 (TX). Used to receive (RX) and transmit (TX) TTL serial data. TThese pins are
connected to the corresponding pins of the ATmega8U2 USB-to-TTL Serial chip .
• External Interrupts: 2 and 3. These pins can be configured to trigger an interrupt on a low value, a
rising or falling edge, or a change in value. See the attachInterrupt() function for details.
• PWM: 3, 5, 6, 9, 10, and 11. Provide 8-bit PWM output with the analogWrite() function.
• SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). These pins support SPI communication, which,
although provided by the underlying hardware, is not currently included in the Arduino language.
• LED: 13. There is a built-in LED connected to digital pin 13. When the pin is HIGH value, the LED is
on, when the pin is LOW, it's off.
The Uno has 6 analog inputs, each of which provide 10 bits of resolution (i.e. 1024 different values). By
default they measure from ground to 5 volts, though is it possible to change the upper end of their range
using the AREF pin and the analogReference() function. Additionally, some pins have specialized
functionality:
• I2C: 4 (SDA) and 5 (SCL). Support I2C (TWI) communication using the Wire library.
• AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with analogReference().
• Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller. Typically used to add a reset button to
shields which block the one on the board.
See also the mapping between Arduino pins and Atmega328 ports.
The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a computer, another Arduino, or other
microcontrollers. The ATmega328 provides UART TTL (5V) serial communication, which is available on
digital pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega8U2 on the board channels this serial communication over USB
and appears as a virtual com port to software on the computer. The '8U2 firmware uses the standard USB
COM drivers, and no external driver is needed. However, on Windows, an *.inf file is required..
The Arduino software includes a serial monitor which allows simple textual data to be sent to and from the
Arduino board. The RX and TX LEDs on the board will flash when data is being transmitted via the USB-to-
serial chip and USB connection to the computer (but not for serial communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the Uno's digital pins.
The ATmega328 also support I2C (TWI) and SPI communication. The Arduino software includes a Wire
library to simplify use of the I2C bus; see the documentation for details. To use the SPI communication,
please see the ATmega328 datasheet.
The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software (download). Select "Arduino Uno w/
ATmega328" from the Tools > Board menu (according to the microcontroller on your board). For details,
see the reference and tutorials.
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a bootloader that allows you to upload new code
to it without the use of an external hardware programmer. It communicates using the original STK500
protocol (reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller through the ICSP (In-Circuit Serial
Programming) header; see these instructions for details.
The ATmega8U2 firmware source code is available . The ATmega8U2 is loaded with a DFU bootloader,
which can be activated by connecting the solder jumper on the back of the board (near the map of Italy) and
then resetting the 8U2. You can then use Atmel's FLIP software (Windows) or the DFU programmer (Mac
OS X and Linux) to load a new firmware. Or you can use the ISP header with an external programmer
(overwriting the DFU bootloader).
Rather than requiring a physical press of the reset button before an upload, the Arduino Uno is designed in a
way that allows it to be reset by software running on a connected computer. One of the hardware flow control
lines (DTR) of the ATmega8U2 is connected to the reset line of the ATmega328 via a 100 nanofarad
capacitor. When this line is asserted (taken low), the reset line drops long enough to reset the chip. The
Arduino software uses this capability to allow you to upload code by simply pressing the upload button in the
Arduino environment. This means that the bootloader can have a shorter timeout, as the lowering of DTR
can be well-coordinated with the start of the upload.
This setup has other implications. When the Uno is connected to either a computer running Mac OS X or
Linux, it resets each time a connection is made to it from software (via USB). For the following half-second or
so, the bootloader is running on the Uno. While it is programmed to ignore malformed data (i.e. anything
besides an upload of new code), it will intercept the first few bytes of data sent to the board after a
connection is opened. If a sketch running on the board receives one-time configuration or other data when it
first starts, make sure that the software with which it communicates waits a second after opening the
connection and before sending this data.
The Uno contains a trace that can be cut to disable the auto-reset. The pads on either side of the trace can
be soldered together to re-enable it. It's labeled "RESET-EN". You may also be able to disable the auto-reset
by connecting a 110 ohm resistor from 5V to the reset line; see this forum thread for details.
The Arduino Uno has a resettable polyfuse that protects your computer's USB ports from shorts and
overcurrent. Although most computers provide their own internal protection, the fuse provides an extra layer
of protection. If more than 500 mA is applied to the USB port, the fuse will automatically break the connection
until the short or overload is removed.
The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches respectively, with the USB connector
and power jack extending beyond the former dimension. Three screw holes allow the board to be attached to
a surface or case. Note that the distance between digital pins 7 and 8 is 160 mil (0.16"), not an even multiple
of the 100 mil spacing of the other pins.
Arduino can sense the environment by receiving input from a variety of sensors and can affect its
surroundings by controlling lights, motors, and other actuators. The microcontroller on the board is
programmed using the Arduino programming language (based on Wiring) and the Arduino
development environment (based on Processing). Arduino projects can be stand-alone or they can
communicate with software on running on a computer (e.g. Flash, Processing, MaxMSP).
Arduino is a cross-platoform program. You’ll have to follow different instructions for your personal
OS. Check on the Arduino site for the latest instructions. http://arduino.cc/en/Guide/HomePage
Once you have downloaded/unzipped the arduino IDE, you can Plug the Arduino to your PC via USB cable.
File>Sketchbook>
Arduino-0017>Examples>
Digital>Blink
In Tools>Board select
1.1 The producer warrants that its products will conform to the Specifications. This warranty lasts for one (1) years from the date of the sale. The
producer shall not be liable for any defects that are caused by neglect, misuse or mistreatment by the Customer, including improper installation or testing,
or for any products that have been altered or modified in any way by a Customer. Moreover, The producer shall not be liable for any defects that result from
Customer's design, specifications or instructions for such products. Testing and other quality control techniques are used to the extent the producer deems
necessary.
1.2 If any products fail to conform to the warranty set forth above, the producer's sole liability shall be to replace such products. The producer's liability
shall be limited to products that are determined by the producer not to conform to such warranty. If the producer elects to replace such products, the
producer shall have a reasonable time to replacements. Replaced products shall be warranted for a new full warranty period.
1.3 EXCEPT AS SET FORTH ABOVE, PRODUCTS ARE PROVIDED "AS IS" AND "WITH ALL FAULTS." THE PRODUCER DISCLAIMS ALL OTHER
WARRANTIES, EXPRESS OR IMPLIED, REGARDING PRODUCTS, INCLUDING BUT NOT LIMITED TO, ANY IMPLIED WARRANTIES OF
MERCHANTABILITY OR FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE
1.4 Customer agrees that prior to using any systems that include the producer products, Customer will test such systems and the functionality of the
products as used in such systems. The producer may provide technical, applications or design advice, quality characterization, reliability data or other
services. Customer acknowledges and agrees that providing these services shall not expand or otherwise alter the producer's warranties, as set forth
above, and no additional obligations or liabilities shall arise from the producer providing such services.
1.5 The Arduino products are not authorized for use in safety-critical applications where a failure of the product would reasonably be expected to cause
severe personal injury or death. Safety-Critical Applications include, without limitation, life support devices and systems, equipment or systems for the
operation of nuclear facilities and weapons systems. Arduino products are neither designed nor intended for use in military or aerospace applications or
environments and for automotive applications or environment. Customer acknowledges and agrees that any such use of Arduino products which is solely
at the Customer's risk, and that Customer is solely responsible for compliance with all legal and regulatory requirements in connection with such use.
1.6 Customer acknowledges and agrees that it is solely responsible for compliance with all legal, regulatory and safety-related requirements concerning its
products and any use of Arduino products in Customer's applications, notwithstanding any applications-related information or support that may be
provided by the producer.
2. Indemnification
The Customer acknowledges and agrees to defend, indemnify and hold harmless the producer from and against any and all third-party losses, damages,
liabilities and expenses it incurs to the extent directly caused by: (i) an actual breach by a Customer of the representation and warranties made under this
terms and conditions or (ii) the gross negligence or willful misconduct by the Customer.
In no event the producer shall be liable to the Customer or any third parties for any special, collateral, indirect, punitive, incidental, consequential or
exemplary damages in connection with or arising out of the products provided hereunder, regardless of whether the producer has been advised of the
possibility of such damages. This section will survive the termination of the warranty period.
4. Changes to specifications
The producer may make changes to specifications and product descriptions at any time, without notice. The Customer must not rely on the absence or
characteristics of any features or instructions marked "reserved" or "undefined." The producer reserves these for future definition and shall have no
responsibility whatsoever for conflicts or incompatibilities arising from future changes to them. The product information on the Web Site or Materials is
subject to change without notice. Do not finalize a design with this information.
,- . % / %
0 %0 %/ 12
3 / % -, %% 4 !"" 5" !
!"# $%"
) : $
; ) ) * )<) $
/ 8 =
# '
1 )> '
0 ) *
?
8* ) ) ) )
% ) ) ) ) )
' ) ) @
, ) ) * 5!
/ * +) ) ) 5!
) ) * 5$
A + * )<) 5= !5
"$!&'"(
5 # B )
! 5 ) ) C! * +
$ = ;0. < )
= 1 ) 3 @" E F 4
/ * +; : 1 )> ' 9
86 *
!)*" ' F
2 B- - + 1 ' F
+", -+'".!+/0 8G) )> 5! 8G) )>
"$' /1$'+2"' < ) F < ) F F
D%/ %D , 0 B $ $9 , *
$.31+%4! )*"
D %# 0 B "9 , *
$.31+%4! /1/' H 1 2 B-
"#*"'$!&'" $0%" H * H
!/ .+'.&+! 1 1
/&.4 (.'""0 H H
/0! !)*" % ' * % ' % * % '
1 1
0, ,- D
5 9
! 9//
$ 9"
=
JH
%
@ /1"
5 ! . , /15
H, 68. 17D = /1!
5" /1$
,/% 17D 55 /1=
5$ 5! /1
2 17D 5$ /1
5= /1@
5 D%/
5 / * + J ' F J F 5 D%/
! / F ' / + 5J5 M 5J 1 M 9D / $ "9 ;
/ $
=
9 B
1 )>
'/ )
' D%/
8I) )>
' 3H 4 -% %
/;5 "!7
D 8D
H 1 J$ $9
XIAMEN AMOTEC DISPLAY CO.,LTD /
K "!
/ F @" 9// $ $ 9 / H 8 D%
00 89 D / %
8* ' * "N )O "N
' * 5"N )O "N /H D !"" "5 "
@ 86 * 67 ,L% . , 0 '
00 - # '2 = 55
5 ! $ =
5 6(/1&!" #$7+#&# '$!+0%(
!"# )#6/1 !$0-$'- 0+!
0 B F ' 9// 9 " @"
9
, * F ' 9, 9 9//
8* ' * ' 980 " "
k
' * ' 9 5" "
8 1/.3 -+$%'$#
9D /
9//O9" D / / F ' F ' 9 5">O!">
: *!+.$1 .4$'$.!"'+(!+.(
©5 ¶5 ¶!
©!
5! ""
"" $ ""
""
+* * + 3 P! M 9//P$ $94
!"# )#6/1 /0-+!+/0 +0 )* $7 0+!
5 !"
! ="
9 B ' ' $ '
5 $
! $
5"
* 3 4 !"" ! "
* 3< 4 $"" $ "
; 1".!'+.$1 .4$'$.!"'+(!+.(
/ ) ) )
$'$#"!"' )#6/1 /0-+!+/0( +0 )* $7 0+!
** + F ' < D / 9// 9" P! $" 9
, * F ' 9// $5 $$ $
** + ) ,// P! M 9//P$ $9 5 !
, * > ' ) ,D7- 5"
Q6R F * F ' 9,6 !! 9//
QDR F * F ' 9,D B) F " "
Q6R F * F ' 986 D86P " ! != 9
QDR F * F ' 98D D86P5 "=
1 )> ' ** + F ' 9 $"
1 )> ' ** + ) ,D%/ 9D%/P$ $ 9 P! 5
+#+0% 4$'$.!"'+(!+.(
H )+) 3 P! M 9//P$ $94
$'$#"!"' )#6/1 "(! *+0 +0 )* $7 0+!
% )+) ) ""
% * B B % $""
% J< M < !
S JH * 5 5""
S JH
S JH S JH
5 5"
* + ! "
/1"O/1@
! 5"
5 5
9,D5 9,D5
B 5
9,65
9,65 <
9,D5 9,D5 9,D5
! !
9,65 9,65
9 D,/ /
9,D5 9,D5
9,D5
9,D5
B
<
9,65
9,65
9,D5 9,D5 9,D5
9,65 9,65
9 D,/ /
9,D5 9,D5
)
)(!"# 0!"'9$."
) * B > < < ) +* B ;0. = =
) + /D ) '
"1$!+/0(4+* 6"!,""0 --'"(("(> 4$'$.!"' /-"( < = $0- 4$'$.!"' *$!!"'0( < $!$=
/!"(
5 ) ) " !) * - ; $ 3$ +* 4
! - ; " ! ' ) ) * * ) *
* + < + ') 8 B ) ; M) * ' )
* +* M " ) * + ,< 5M 5 B ' * ' <
) * )
$ ) * B* ) * -; " =3 = ' <4
= B M - ;) ) * ) B ) ) ) = @ " 6 B F M
) ) ) ) $ << ) M * + # * F ) ) + ) ) )
""6 " 6
5< - ; ) * * + ) " )
QQ , ) << )
: &!1+0"
F ) * << ) B ) )> < @" ;0. ) )>M @"
* < * + ') < , / *
)) ' ' < ;0.M ) * < JB 3 < @4
, ) ) F ' + < ' *
54 @" < ) ) 3 * + M ' M )4
!4 ) ;
$4 / < ) B ;
=4 8
< ; ) + ) ) +5
// ;
// ; " " 5 = $ ! 5 " $
H '
+ 8* ) > B
' " 5 1 = $ ! 5 " 1+ '1 ) < "
) )
H H ;
5 " /@ / / /= /$ /! /5 /" 3// ;J - ;4 =$
< ;
5 5 /@ / / /= /$ /! /5 /" 3// ;J - ;4 =$
;
8 %
H ;0. * ' B ) )> ' + < ' 3/1@4 M ) + 5J!< )
) +< # ) ' # ) + < ' ' < Q%R ' < + < ' 3/1@4 '
QD BR
/0!"0!(
54 * +
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" " " " " " " " " 5
* + +B ' Q!"6R 3 * ) ) 4 // ; M // ;
Q""6R 3 ) 4
) ' M +M ' ) < ' < < * +
; > + ) 3,J/PQ6 ' R4
!4
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" " " " " " " " 5
) )
// ; Q""6R )
) ' * + ' M < <
< // ; ) '
$4 % +
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" " " " " " " 5 ,J/ 6
F ' ) <) * +
=4 / * + 8 J8 )
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" " " " " " 5 / 1
* +J) J > 8 J8 5 '
4 * + <
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" " " " " 5 J JD
< ' < ' J < ) * * +B B ' ' < * +
) ) ) ) * +
/ '! * +M ) F ! < =" ' < 5
* + < * < +
H * + < * +M ) < F +
H * + < * < M ) < ) ) '
*"'$!+/0
" " < ) <M ) +5
" 5 < ) ' M ) +5
5 " < * + <M) F )) ' * +
5 5 < * + ' M) F )) ' * +
4 )
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" " " " 5 /D
0!"'9$." -$!$ 1"0%!4 ./0!'/1 6+!
H /DPQ6 ' RM B ;0.
H /DPQD BRM = B ;0. 6 ) M /D ' ) =
H = M < = B)
@4 - ;
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" " " 5 = $ ! 5 "
- ;
) > - ; F < ;0.
4 // ;
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" " 5 = $ ! 5 "
// ;
) > // ; F < ;0.
H 5 * + 3 PD8H4M // ; < Q""6R Q= 6R , ! * + 3 P6 ' 4M
// ; 5 < Q""6R Q!@6RM // ; ! < Q="6R
Q @6R
4 +< ':
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
" 5 1 = $ ! 5 "
) B B 0D @ "/ *
,< 1 Q6 ' RM * * ' B 1 D8HM B ) +
) ) * < , ) + ) F < )
5"4 H ;
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
5 " /@ / / /= /$ /! /5 /"
H + // ;J - ;
) < ;< // ;M - ;M + * F ) 3// ;
M - ; 4
; ) ) ) ;
< B * ) + ) J ) + 5M )) ' +
554 < ;
JH /1@ /1 /1 /1= /1$ /1! /15 /1"
5 5 /@ / / /= /$ /! /5 /"
+ < // ;J - ;
) < ; + * F ) ,< ) < ;
* < < ) M < F M ) <
+ ,< ; F B ; ) < M * M
) ) ; ) < ) 1 < B ) )M
' < ;
, ) < // ; * M) < ) * + // ;
) M < ; * '
< * M ) ) + ) J ) + 5 )) ' +
< - ; * M * + < + # ) ) ) +
8 % , ) < ;B * M ) J ) +5 *
M ) # * M + * F ) +
)
!$0-$'- .4$'$.!"' *$!!"'0
B
/ < <&
L ) F * + 3 F B ' 4
1L ) F * + 3 F B ' 4
AD * )
<+ , AD
; ? / * + * ) ) 5 "
D > '
)> '
* +
H 'F B ' )
< ) 3 M' 4 !
1 )> ' 5M
* + ) * F 5"
H ' ') * 55
; / * + 1 )>' ) F ! 5"
1 )> * $
D < )M ) ) =
0 @
0 5!
' 0 ) )
H 0 ) ) 5"
1 0 M1 ' ' 5$
/!" /0 -"9".! .1$((+9+.$!+/0
5 * ) ) B
D > '
)> '
* +
H 'F B ' )
$ 0 < )M ! " #$
1 )> * M %&
3 ) ' 0 & 4 $ ' (
$ $)
$) $) )
P3 24J!
$) $
* $
.
= D < )M
! " #$
) )
+++ $ ' (
$ $
)
)$ $
$ $
+++ $ ( ( ,
B B ) ) ' ) F B '
,
*
!
>
) $ )
D '
)
2
)
L )>
)
!
-
)>
) $
H
H
)
- - ./0
' ( $)
,
@ ' 354 0
*
V " 5" )) *
HP ' B
P3 24J!
%& ! "#
' (
1 2
1 )> '
354 ) < )> ' ) *
* )<)
3!4 B < )> '
'
354 B F+ + 0 1
3 & < + < * < )4
3!4 8F "W < D
(
(
3 (
5" H
354 ** B
3!4 B ) )> ) ** B ) )
3$4 B F ' * < < )
3=4 B #* ) ** B < )
55C 0 1
354 B ) B '
3!4 B ' B '* ' <) *
,
5! 0
H H ! 2
$
5$ 1
5 0
./0
4 4 4
4 /
! 1 ' '
56 / ! ( ' 7 ( -8 9 ', :5 ( 2 8
%0 5 - 8
5= < )) *
L
/ < )
; # ! ) < *
/ < ) ) ) * * F 5"
1 L
, )) * B < E + +
) G * )
! " # $
+ )
, 3 4
D B * ' $" =
< )
D B * 8* ' !" =
** )
6 + =" J "W 6 =
% & # '(# $
D /JD ; ? B ' ' <* ) / * >
+ <) < B '
"0"'$1 '".$&!+/0(
5 D / * < ' F #) F ) ) )> ** + ' '
* < ) < * +
! * & * + < ) + ) ) ' %# )
> B ' ) << * + < ) M B* ' +
B ) M < > B * *+ ) M + )
) < M B M> ) F )
$ / * +B +B <
= / > + <) 0 1B ) ' ;8 %
H ' D ;M > 0 1 + ) '
B ' % ) ) F + ) '*# ) <
' ) < + <
F * ' & M B ) ) ) <
) )M ' '*# ) B * +
@ 1 ) < ) B B E )+ ' >< ' ) + E )+
> ) MB << +B * B
/1-"'+0% '".$&!+/0(
5 ' * < + ,J8
! . ' * * ' B ' > '
$ ' * ! " 5"
= ' $ = )
. ) ) B < #< '
,< < # M D / < ) * ) F * '< #
@ # F
*"'$!+/0 '".$&!+/0(
5 F B ' ' ) ? +F + ' D / F 'F ' 9
! ) ** / F ' ) ) ) ) ) MB ) * +M **
* B F < + )B F < ) / ) * 1
* )< * 'F '
$ / F 'F ' > * B * )< ' S #) F ' B * + <
= * ) B ) *
/ * +) + << ) * F * '
7 * * B * )< ' ' ' %#) F * +
) ) * & ' M* & * << '
@ ' ' F =" E M F + > * B "WM F
) '
+#+!"- $''$0!)
;8 % D / ) * ) M + ) * + ;8 % G
) ) * ) ) * <M ;8 % B D /
) * < < + ) * ) * *
5 + ;8 %
< * * ) < B
;8 % B * < + E ) E F
? + '
+ * ) ' * + * J . B ' B '
B ;8 % ) M ;8 % B + * ) * + < D /B )
< < ) F ) ) + F + B * ) )) ) B ;8 % ' D /
* ) 3 * F E 4
! B +) ' < + < * ) ' E )+ * + F
' 1 > ' M ) ) * & ) ) ' B < )
) )) F #) < B +
$ , ' D /JD ;M + * * + * )> ' S ) * <
< < )
1
Tech Support: support@iteadstudio.com
Overview
This Arduino 1602 LCD Keypad shield is developed for Arduino compatible boards, to provide a
user-friendly interface that allows users to go through the menu, make selections etc. It consists
of a LCD1602 white character blue backlight LCD. The keypad consists of 5 keys — select, up, right,
down and left. To save the digital IO pins, the keypad interface uses only one ADC channel. The
key value is read through a 5 stage voltage divider.
Specifications
PCB size 82.8mm X 56.6mm X 1.6mm
Power supply 5V DC
RoSH Yes
Electrical Characteristics
Specification Min Type Max Unit
Power Voltage 4.5 5 5.5 VDC
Input Voltage Target Voltage = 3.3V 3 3.3 3.6 V
VH Target Voltage = 5V 4.5 5 5.5
Input Voltage VL: -0.3 0 0.5 V
Current Consumption - 20 40 mA
Pins description
Pin Function
A0 Button(select, up, right, down and left)
D4 DB4
D5 DB5
D6 DB6
D7 DB7
D8 RS(Data or signal display selection)
D9 LCD1602 Enable
D10 Backlight control
Revision History
Rev. Description Release date
v1.0 Initial version 6/23/2010
Contents
1 What do you have to know?
1 How does it work - For curious people
1 Installation
2 Calibration
2 Product Specifications
3 Glossary
Installation
This Single Point Load Cell is used in small jewelry scales and kitchen scales. It’s
mounted by bolting down the end of the load cell where the wires are attached, and
applying force on the other end in the direction of the arrow. Where the force is
applied is not critical, as this load cell measures a shearing effect on the beam, not
the bending of the beam. If you mount a small platform on the load cell, as would
be done in a small scale, this load cell provides accurate readings regardless of the
position of the load on the platform.
Product Specifications
Mechanical
Housing Material Aluminum Alloy
Load Cell Type Strain Gauge
Capacity 5kg
Dimensions 55.25x12.7x12.7mm
Mounting Holes M5 (Screw Size)
Cable Length 550mm
Cable Size 30 AWG (0.2mm)
Cable - no. of leads 4
Electrical
Precision 0.05%
Rated Output 1.0±0.15 mv/V
Non-Linearity 0.05% FS
Hysteresis 0.05% FS
Non-Repeatability 0.05% FS
Creep (per 30 minutes) 0.1% FS
Temperature Effect on Zero (per 10°C) 0.05% FS
Temperature Effect on Span (per 10°C) 0.05% FS
Zero Balance ±1.5% FS
Input Impedance 1130±10 Ohm
Output Impedance 1000±10 Ohm
Insulation Resistance (Under 50VDC) ≥5000 MOhm
Excitation Voltage 5 VDC
Compensated Temperature Range -10 to ~+40°C
Operating Temperature Range -20 to ~+55°C
Safe Overload 120% Capacity
Ultimate Overload 150% Capacity
DESCRIPTION FEATURES
Based on Avia Semiconductor’s patented • Two selectable differential input channels
technology, HX711 is a precision 24-bit analog- • On-chip active low noise PGA with selectable gain
to-digital converter (ADC) designed for weigh of 32, 64 and 128
scales and industrial control applications to • On-chip power supply regulator for load-cell and
interface directly with a bridge sensor. ADC analog power supply
The input multiplexer selects either Channel A • On-chip oscillator requiring no external
or B differential input to the low-noise component with optional external crystal
programmable gain amplifier (PGA). Channel A • On-chip power-on-reset
can be programmed with a gain of 128 or 64, • Simple digital control and serial interface:
corresponding to a full-scale differential input pin-driven controls, no programming needed
voltage of ±20mV or ±40mV respectively, when • Selectable 10SPS or 80SPS output data rate
a 5V supply is connected to AVDD analog power • Simultaneous 50 and 60Hz supply rejection
supply pin. Channel B has a fixed gain of 32. On-
• Current consumption including on-chip analog
chip power supply regulator eliminates the need power supply regulator:
for an external supply regulator to provide analog
normal operation < 1.5mA, power down < 1uA
power for the ADC and the sensor. Clock input is
flexible. It can be from an external clock source, a • Operation supply voltage range: 2.6 ~ 5.5V
crystal, or the on-chip oscillator that does not • Operation temperature range: -40 ~ +85℃
require any external component. On-chip power- • 16 pin SOP-16 package
on-reset circuitry simplifies digital interface
initialization.
There is no programming needed for the APPLICATIONS
internal registers. All controls to the HX711 are • Weigh Scales
through the pins. • Industrial Process Control
VAVDD S8550 VSUP
2.7~5.5V
R2 R1
10uF
Load cell VFB BASE VSUP DVDD
AVDD
INA+
Analog Supply Regulator
INA- DOUT
To/From
Digital PD_SCK
Interface
MCU
Input 24-bit Σ∆
INB+ MUX ADC
PGA RATE
INB- Gain = 32, 64, 128
VBG Internal
Bandgap Reference Oscillator
HX711
0.1uF
AGND XI XO
SOP-16L Package
AVIA SEMICONDUCTOR 2
HX711
KEY ELECTRICAL CHARACTERISTICS
(1)Settling time refers to the time from power up, reset, input channel change and gain change
to valid stable output data.
Table 2 Key Electrical Characteristics
AVIA SEMICONDUCTOR 3
HX711
Analog Inputs
Channel A differential input is designed to Output Data Rate and Format
interface directly with a bridge sensor’s When using the on-chip oscillator, output data
differential output. It can be programmed with a rate is typically 10 (RATE=0) or 80SPS
gain of 128 or 64. The large gains are needed to (RATE=1).
accommodate the small output signal from the
sensor. When 5V supply is used at the AVDD pin, When using external clock or crystal, output
these gains correspond to a full-scale differential data rate is directly proportional to the clock or
input voltage of ±20mV or ±40mV respectively. crystal frequency. Using 11.0592MHz clock or
crystal results in an accurate 10 (RTE=0) or
Channel B differential input has a fixed gain of 80SPS (RATE=1) output data rate.
32. The full-scale input voltage range is ±80mV,
when 5V supply is used at the AVDD pin. The output 24 bits of data is in 2’s complement
format. When input differential signal goes out of
the 24 bit range, the output data will be saturated
Power Supply Options at 800000h (MIN) or 7FFFFFh (MAX), until the
Digital power supply (DVDD) should be the input signal comes back to the input range.
same power supply as the MCU power supply.
When using internal analog supply regulator, Serial Interface
the dropout voltage of the regulator depends on Pin PD_SCK and DOUT are used for data
the external transistor used. The output voltage is retrieval, input selection, gain selection and power
equal to VAVDD=VBG*(R1+R2)/ R1 (Fig. 1). This down controls.
voltage should be designed with a minimum of
100mV below VSUP voltage. When output data is not ready for retrieval,
digital output pin DOUT is high. Serial clock
If the on-chip analog supply regulator is not input PD_SCK should be low. When DOUT goes
used, the VSUP pin should be connected to either to low, it indicates data is ready for retrieval. By
AVDD or DVDD, depending on which voltage is applying 25~27 positive clock pulses at the
higher. Pin VFB should be connected to Ground PD_SCK pin, data is shifted out from the DOUT
and pin BASE becomes NC. The external 0.1uF output pin. Each PD_SCK pulse shifts out one bit,
bypass capacitor shown on Fig. 1 at the VBG starting with the MSB bit first, until all 24 bits are
output pin is then not needed. shifted out. The 25th pulse at PD_SCK input will
pull DOUT pin back to high (Fig.2).
Clock Source Options Input and gain selection is controlled by the
By connecting pin XI to Ground, the on-chip number of the input PD_SCK pulses (Table 3).
oscillator is activated. The nominal output data PD_SCK clock pulses should not be less than 25
rate when using the internal oscillator is 10 or more than 27 within one conversion period, to
(RATE=0) or 80SPS (RATE=1). avoid causing serial communication error.
Input
If accurate output data rate is needed, crystal or PD_SCK Pulses Gain
channel
external reference clock can be used. A crystal
can be directly connected across XI and XO pins. 25 A 128
An external clock can be connected to XI pin, 26 B 32
through a 20pF ac coupled capacitor. This
external clock is not required to be a square wave. 27 A 64
It can come directly from the crystal output pin of
the MCU chip, with amplitude as low as 150 mV. Table 3 Input Channel and Gain Selection
AVIA SEMICONDUCTOR 4
HX711
T2 T3
T1
Next Conversion:CH.A, Gain:128
PD_SCK 1 2 3 4 24 25
T4
Fig.2 Data output, input and gain selection timing and control
AVIA SEMICONDUCTOR 5
HX711
AVIA SEMICONDUCTOR 6
HX711
AVIA SEMICONDUCTOR 7
HX711
Reference Driver(C)
//-------------------------------------------------------------------
sbit ADDO = P1^5;
sbit ADSK = P0^0;
unsigned long ReadCount(void){
unsigned long Count;
unsigned char i;
ADDO=1;
ADSK=0;
Count=0;
while(ADDO);
for (i=0;i<24;i++){
ADSK=1;
Count=Count<<1;
ADSK=0;
if(ADDO) Count++;
}
ADSK=1;
Count=Count^0x800000;
ADSK=0;
return(Count);
}
AVIA SEMICONDUCTOR 8
HX711
Package Dimensions
9.90 10.10
9.70
6.20
6.00 3.90 4.10
5.80
3.70
1.27 0.48
0.39
1.60
1.20
MAX
Typ Unit: mm
MIN
SOP-16L Package
AVIA SEMICONDUCTOR 9