Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Samsul Bahri
101032221715
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sebagai syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos ) dalam Sosiolaogi Agama
Oleh
Samsul Bahri
101032221715
Dibawah Bimbingan
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala rasa syukur penulis panjatkan pada Allah SWT atas
nikmat yang tiada hentinya diberikan kepada penulis. Salawat dan salam semoga
semangat.
sekian lama berkutat dalam penyelesaian skripsi ini. Walau banyak jatuh bangun,
namun berkat orang-orang di sekitar yang selalu memberi perhatiannya, penulis dapat
kebanggaan untuk semua. Berkat dukungan dari semua pihak, karya ini bisa
terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang
1. Kedua orang tua tercinta H. Matalih dan Hj. Rosyidah, dan keluarga besar
yang telah memberikan dukungan moril, materil dan do’a yang selalu
dipanjatkan untuk kesuksesan penulis yang begitu besar dan tak terhingga.
mereka.
2. Prof. DR.H.M. Bambang Pranowo, MA, sebagai dosen pembimbing yang
3. Dr. H. M. Amin Nurdin, MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
4. Dra. Ida Rosyidah, MA, selaku Ketua Prodi Sosiologi Agama dan Ibu
perpustakaan UIN dan FUF, atas ilmu dan bantuannya yang sangat berguna
perkuliahan.
6. KH. Helmi Abdul Mubin, Lc, sebagai pimpinan Pondok Pesantren Ummul
Quro Al-Islami, yang telah memberikan ijin kepada penulis sehingga skripsi
tidak mengurangi rasa hormat penulis tidak dapat menyebutkan nama rekan
kekurangan baik dalam penerapan kalimat serta isinya, oleh karena itu penulis mohon
Akhir kata dengan kerendahan hati, semoga pihak yang telah membantu
penyusunan skripsi ini, senantiasa mendapatkan limpahan karunia Allah SWT dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
E. Sistematika Penelitian............................................................................. 9
A. Pondok Pesantren.................................................................................. 11
B. Perilaku ................................................................................................ 16
Banyusuci ............................................................................................. 31
B. Obyek Penelitian................................................................................... 35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 60
B. Saran-saran............................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
yang telah berusia ratusan tahun, sejak sekitar tiga abad silam. Ia merupakan asal
Istilah pesantren diambil dari kata santri, yang menurut Kamus Umum
2. Orang yang mendalami pengajian dalam agama Islam dengan berguru kepada
orang alim.
agama kepada seorang alim untuk dapat menjadi orang yang taat beribadah,
sholeh.
1
Syaifullah Ma’sum, Dinamika Pesantren, Yayasan Islam al-Hamidiyah, Depok, 1998, h. 23
mempelajari ilmu-ilmu agama, khususnya kitab kuning semakin lama semakin
siap terjun kedalam masyarakat, tidak hanya sebagai da’i atau tokoh agama yang
dapat menyejukkan hati. Melainkan juga sebagai ilmuan yang memiliki cakrawala
pengetahuan yang luas tidak hanya bidang agama tetapi juga ilmu-ilmu
memimpin pesantren tersebut. Jika seorang kiyai yang memimpin satu pesantren
keagamaan yang sangat erat dengan lingkungan sekitar yang sering menjadi
dan tidak dianggap sebagai sektor yang terpisah. Begitu pula tempat-tempat
lingkungannya.2
yang tinggal disekitar pesantren justru mempunyai sikap yang acuh terhadap
adanya pesantren. Mereka enggan belajar atau menuntut ilmu di pesantren, malah
sebaliknya. Kebanyakan orang yang datang ke pesantren berasal jauh dari wilayah
pesantren di lingkungannya.
Namun demikian ada juga masyarakat yang merespon secara positif terhadap
ilmu dan bisa juga memetik keuntungan dengan mengadakan transaksi jual-beli
terutama berupa bahan makanan. Hal ini karena permintaan yang tinggi
dan santri sebagai konsumen. Dengan adanya kegiatan tersebut semua pihak
hidup mereka.
sebagai wadah penyebaran Islam yang diharapkan dapat terus menerus mewarisi
maupun di desa yang belum mengenal agama sehingga banyak terjadi tindakan-
agama.
maupun di perkotaan.3
sekitar.4 Namun di mana pun pesantren itu berada sesungguhnya diharapkan dapat
Figur Kyai, Santri dan seluruh perangkat fisiknya yang menandai sebuah
Dengan kata lain pesantren dengan figur Kyai, Santri dan seluruh perangkatnya
diwarnai dengan sangat kurangnya pengetahuan tentang agama. Hal ini dapat
terlihat pada kondisi kehidupan sehari-hari, sebagai contoh banyak terlihat ibu-ibu
maupun remaja putri yang kurang memperhatikan aurat mereka ketika sedang
kenyataan seperti itu, maka yang menjadi fokus permasalahan dari penelitian ini
4
Proyek Peningkatan Pesantren, Pola Pemberdayaan Melalui Pesantren, Depag, Jakarta,
2001, h. 3
adalah peran Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dalam mempengaruhi
masyarakat sangat luas. Agar lebih fokus maka penelitian ini ditekankan pada
aspek “Pengaruh Kyai dan Santri Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
tersebut dan supaya menghasilkan pembahasan yang sistematis, terarah dan jelas,
dijangkau dari tempat penulis berada. Berdasarkan alasan yang telah diperoleh
1. Tujuan umum
pesantren.
Tujuan khusus
Agama.
Metode Penelitian
instrumen inti. Studi yang di lakukan adalah studi deskriptif dimana data yang
dikumpulkan lebih banyak berupa kata atau gambaran keadaan dari pada
dengan menghimpun fakta dan data yang relevan serta memaparkan secara
2. Lokasi Penelitian
5
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
1999), cet.5 h. 83
mudah dijangkau dari tempat peneliti berada serta Pondok di mana penulis
belajar.
a. Wawancara
6
M. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985), cet. 2 h. 182
7
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung : Tasiro. 1986) cet.7 h. 102
Sistematika Penulisan
pesantren seperti tujuan pondok pesantren dan fungsi pondok pesantren. Dan
keagamaan.
penelitian serta Visi dan Misi didirikannya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-
Islami.
kampung Banyusuci.
BAB V PENUTUP : Dalam bab penutup ini berisi mengenai kesimpulan dan
saran-saran.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pondok Pesantren
1. Pengertian Pondok
Istilah pondok sebenarnya berasal dari kata funduk dari bahasa Arab yang
artinya hotel atau asrama.8 Pada zaman dahulu ada beberapa orang yang
menuntut ilmu agama tinggal di satu tempat/pondok, apakah itu di rumah Kyai
atau di pondok pesantren yang khusus dibuat untuk tempat tinggal para santri.
juga sebagai sinonim untuk menyebut "Pondok Pesantren", namun yang lebih
ditekankan disini adalah pengertian dari pondok itu sendiri. Pondok adalah
suatu tempat untuk kediaman bagi para santri atau siswa dimana terjadi proses
belajar dan mengajar. Adapun penggabungan kata ini sesuai dengan sifat
berhubungan satu sama lain yaitu merupakan sarana pendidikan keagamaan dan
secara berimbang.
Pondok atau asrama bagi para santri merupakan ciri khas tradisi pesantren
yang diwariskan turun temurun sebagai tempat pencarian ilmu agama. Dulu,
8
H. M. Yacub, M, Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa, (Bandung :
Angkasa 1984), h. 65
yang membedakan sistem pondok pesantren dengan luar pesantren adalah
bahwa sistem pondok pesantren masih berbentuk tradisional dalam segi tempat,
halnya dengan sekolah luar. Namun, dewasa ini dari segi fasilitas dan materi
kitab klasik serta hubungan antara guru dan murid yang lebih dominan karena
yang dapat menarik santri-santri yang jauh untuk dapat menggali ilmu dari
kiyai tersebut secara teratur dan dalam waktu yang lama menyebabkan para
demikian perlulah adanya suatu asrama atau pondok khusus bagi para santri.
- Adanya sikap timbal balik antara kiyai dan santri, dimana para santri
9
Zamakh Syari Dhofier, Tradisi Pesantren, StudiTentang Pandangan Hidup Kiyai, (Jakarta:
LP3ES 1985), h. 46-47
menganggap santrinya sebagai titipan Tuhan yang senantiasa harus
dilindungi.
santri pria, selain dipisahkan jauh dari rumah kiyai dan keluarganya juga
2. Pengertian Pesantren
menunjukkan bahwa lembaga ini hidup sejak ratusan tahun yang lalu dan telah
menjadi bagian yang mendalam dari sistem kehidupan sebagian besar umat
perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perjalanan hidup ummat.10 Jadi,
dengan ajaran dasar Islam. Sebagai contoh, gandum dianalogikan dengan beras
karena memiliki unsur yang sama. Bukan “tradisional” yang berarti tidak sesuai
dengan perkembangan zaman. Selain itu, pondok pesantren saat ini tidak bisa
agama Islam klasik (kitab kuning dengan tulisan Arab, dalam bahasa Melayu
kuno atau dalam bahasa Arab). Kitab-kitab itu biasanya hasil karya ulama-
berikutnya.
non formal yang secara khusus mengajarkan agama yang sangat kuat
tafsir, tauhid dan tasawuf yang hidup diantara abad 7-13 Masehi. Kitab-
bahasa Arab (nahwu, sharaf, balaghah dan tajwid), mantiq dan akhlak.
belajar para santri untuk menuntut ilmu agama juga sebagai tempat bagi
mampu untuk hidup mandiri, ikhlas dalam melakukan suatu perbuatan, dengan
membela kebenaran Islam. Selain itu tujuan didirikannya pondok pasantren
a. Tujuan khusus, yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim
dalam ilmu agama yang diajarkan oleh Kyai yang bersangkutan serta
moral keagamaan.
B. Perilaku
Perilaku adalah suatu tindakan rutin yang dilakukan oleh seseorang dalam
tujuan yang diinginkan dan hal itu mempunyai arti penting bagi dirinya.
pelaku hendak mencapai suatu tujuan atau ia didorong oleh motifasi entah itu
11
H.M. Arifin dan Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (PT. Raja Grafindo Perkasa,
1996), h. 44
berupa perenungan, perencanaan, pengambilan keputusan dan sebagainya, serta
entah kelakuan itu terdiri dari intervensi positif ke dalam situasi positif atau
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, tingkah laku itu sama artinya dengan
perangai, kelakuan dan perbuatan. Tingkah laku dalam pengertian ini lebih
dikatakan dengan kata tingkah laku. Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa menyatakan
bahwa, perilaku adalah setiap cara reaksi atau respon manusia, respon makhluk
bahwa, perilaku manusia dengan segala tindakannya ada yang mudah untuk
dilihat, tetapi ada juga yang sulit untuk dilihat dan hanya bisa diketahui dari
hasil atau akibat dari perbuatan. Kecuali itu, perilaku ada yang tertutup atau
terselubung (covert behavior) dan ada perilaku terbuka (overt behavior), yang
12
K. J Veeger, Realitas Sosial, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1993), h. 171
13
Ramayulis, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Kalam Mulya, 2002), h. 82
14
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga, (Jakarta: BPK Gunung
Mulya,1995), h. 5
15
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga, h.34
Dr. Kartini Kartono, juga mengatakan bahwa perkataan perilaku atau
perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali. Yaitu tidak hanya mencakup
dan lain-lain, akan tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat,
emosi-emosi dalam bentuk tangis, tawa dan seterusnya. Kegiatan berfikir dan
tanggapan yang dibuat oleh sejumlah makhluk hidup. Dalam hal ini tingkah
kelakuan dan perbuatan atau aktivitas dan sifat seseorang yang menyangkut
generasi Islam yang memiliki imtaq (iman dan taqwa) yang tinggi, serta
16
Kartini Kartono, Psikologi Umum, (Bandung: Mandar Maju, 1996), h. 3
17
Ramayulis, Pengantar Psikologi, h. 83
berakhlak mulia seperi baginda Rosulullah Muhammad SAW. Sehingga tutur
kata dan tindakannya dapat menguntungkan diri sendiri dan orang lain.
Kesulitan ini lebih disebabkan karena agama itu merupakan hal yang bersifat
abstrak, karena agama menyangkut sistem kepercayaan, sistem nilai atau norma
dan sistem ritus, dimana setiap agama mempunyai pola dan komponen yang
berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga ada beberapa
alasan mengapa kemudian istilah agama ini menjadi sulit untuk didefinisikan.
a. Karena pengalaman keagamaan itu soal batiniah dan sangat subyektif serta
bersifat individualistik.
b. Tidak ada orang yang berbicara begitu bersemangat dan emosional lebih dari
pada pembicaraan soal agama, maka dalam pembahasan arti agama selalu
ada emosi yang kuat sehingga sulit memberikan arti kata agama itu.
pengertian agama sehingga kerap kali ada perbuatan tujuan diantara para ahli
Dari segi bahasa, yang dimaksud dengan agama di dalam kamus “Kamus
Besar Bahasa Indonesia” adalah suatu yang berhubungan dengan ajaran, sistem
18
Mukti Ali, Agama dan Pembangunan di Indonesia, (Jakarta, Depag-RI,1972), h. 48
Yang Maha Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
Di samping itu, agama juga dikenal dengan istilah din dan religi yang
pada umumnya dianggap memiliki pengertian yang sama dengan agama. Dalam
terminologi Arab, agama biasa disebut dengan kata al-Din atau al-millah.
Sebagaimana agama, kata al-Din mengandung berbagai arti. Al-Din atau al-
pemeluknya dan mengikat dalam suatu ikatan yang erat.19 Al-Din juga berarti
Badran, adalah menggambarkan suatu hubungan antara dua pihak di mana pihak
yang pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada yang kedua. Dengan
Hubungan itu terwujud dalam sikap batin serta tampak dalam praktik ibadah
atau ritual yang dilakukannya, untuk kemudian tercermin dalam sikap dan
perbuatan keseharian individu tersebut.20 Al-Din yang berarti agama itu bersifat
umum, artinya tidak ditujukan kepada salah satu agama tertentu.21 Selain itu,
kata agama juga dapat disamakan dengan kata religion (Inggris) atau religie
19
Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1952), h. 50
20
Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran; Fungsi dan Peran Wahyu dalam Masyarakat,
(Bandung : Mizan, 1997), h. 210
21
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000), h. 6
yang keduanya berasal dari bahasa Latin religio dari akar kata religare yang
manusia untuk dijadikan pedoman dalam hidupnya. Agama dianut oleh manusia
untuk mengatur perikehidupan didunia ini, agar menjadi teratur dan selaras
menimbulkan kekacauan.
2. Pengertian Masyarakat
22
Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, h. 6
23
Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta : CV. Rajawali Pers, 1993), h. 430
sebagai kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi,
sikap dan perasaan persatuan yang sama. Sedangkan menurut Auguste Comte,
tanpa adanya kelompok manusia tidak akan mampu untuk dapat berbuat banyak
dalam kehidupannya.25
telah memiliki atau memenuhi empat syarat utama, yaitu : (a). Dalam kumpulan
manusia harus ada ikatan perasaan dan kepentingan. (b). Mempunyai tempat
tinggal atau daerah yang sama dan atau mempunyai kesatuan ciri kelompok
tertentu. (c). Hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama. (d). Dalam
tanpa ikatan, akan tetapi terdapat hubungan fungsional antara satu sama lainnya.
individu yang lainnya. Sistem pergaulan didasarkan atas kebiasaan atau lembaga
24
Dikutip oleh Abdul Shani, Sosiologi dan Perubahan Masyarakat, (Pustaka Jaya, 1985), h.
46
25
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : CV. Rajawali Pers, 1982), h. 73
Manusia tidak dapat hidup sendirian secara berkelanjutan tanpa mengadakan
cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan atau
sistem nilai yang sama dan sebagian besar melakukan kegiatannya dalam
kelompok tersebut.
tantangan yang dihadapi manusia dapat dikembalikan pada tiga hal yaitu:
semua manusia lari kepada agama, karena manusia percaya dengan keyakinan
26
Hendro Puspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta : Kanisius, 1983), h. 38
dan mengikat masyarakat untuk bisa mengorbankan kepentingan-kepentingan
samping itu agama juga berfungsi sebagai pengajaran dan bimbingan yang
dunia ini.28
antara lain :
1. Fungsi Edukatif
27
Hendro Puspito, Sosiologi Agama, h. 36
28
Hendro Puspito, Sosiologi Agama, h. 44
khotbah, pendalaman rohani dan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas itu
oleh Tuhan sendiri. Kebenaran ajaran mereka yang harus diterima dan yang
pendidikan yang di kenal dengan nama pondok, asrama, pesantren, biara dan
lain-lain.
agama. Di antara nilai yang diresapkan pada anak didik ialah:makna dan
tujuan hidup, hati nurani dan tanggung jawab, Tuhan, hidup, kekal, ganjaran
atau hukuman yang setimpal dengan perbuatan yang baik atau yang jahat.29
2. Fungsi Penyelamatan
maupun sesudah mati. Jaminan untuk itu mereka temukan dalam agama,
29
Syamsuddin Abdullah, Agama dan Masyarakat; Pendekatan Sosiologi Agama, (Jakarta :
Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 38-39
mengatasi kemampuan manusia secara mutlak, karena kebahagiaan itu di luar
Dalam fungsi ini berarti agama mempunyai fungsi ekslusif bagi manusia:
berkomunikasi dengan-Nya.
terikat batin kepada tuntunan ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun
sehingga dalam hal ini agama dapat berfungsi sebagai pengawasan sosial
profetis (kenabian).30
yang intinya tidak lain ialah menemukan (kembali) dirinya sendiri terintigrasi
dengan tertib alam fisik dan dunia sakral yang telah dirusak dengan langkah
yang salah.31
30
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, h. 40
31
Syamsuddin Abdullah, Agama dan Masyarakat; Pendekatan Sosiologi Agama, h. 40
D. Dimensi-dimensi Keberagamaan
masyarakat majemuk atau plural, jika kita perhatikan, ekspresi agama yamg
dianut oleh manusia sangatlah bervariasi dan berbeda antara satu dengan yang
perbedaan atau variasi-variasi itu bersifat sangat mendasar dan dapat pula
dikatakan bahwa variasi itu amat terinci dan sangat jelas antara satu dengan
yang lainnya. Namun begitu, diluar perbedaan dan variasi yang bersifat khusus
Menurut Glock dan Stark ada lima dimensi yang dapat dibedakan, di
mana di dalam setiap dimensi aneka ragam kaidah dan unsur-unsur yang lainnya
konsekuensi-konsekuensi.32
32
Robertson Roland, ed., Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi, (Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada, 1993), h. 295
1. Dimensi keyakinan: Dimensi ini berisikan pengharapan-pengharapan di
mana orang yang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu
terjadi.
mulia yang diinginkan oleh semua agama agar dilakukan oleh penganutnya.
Kedua berbakti atau ketaatan, hampir sama dengan ritual akan tetapi
memiliki perbedaan penting. Ketaatan dan ritual bagaikan ikan dengan air.
Aspek komitmen ritual sangat formil dan bersifat publik, tetapi disamping
khas pribadi.33
yang dialami oleh seorang pelaku atau yang oleh suatu kelompok
33
Robertson Roland, ed., Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi, h. 296
keagamaan (atau suatu masyarakat) dianggap melibatkan semacam
tersebut yang dianggap layak oleh berbagai tradisi dan lembaga keagamaan
dan agama juga bervariasi dalam hal dekatnya jarak dengan prakteknya.
Namun setiap agama memiliki paling tidak nilai minimal terhadap sejumlah
agama itu. Seseorang bisa saja memegang teguh suatu keyakinan tanpa
34
Robertson Roland, ed., Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi, h. 296
35
Robertson Roland, ed., Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi, h. 297
36
Robertson Roland, ed., Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi, h. 297
5. Dimensi konsekuensi: Dimensi ini mengacu kepada identifikasi akibat-
seseorang dari hari kehari. Disini terkandung makna ajaran “kerja” dalam
pengertian teologis.37
Hampir senada dengan yang dikemukakan oleh Glock dan Stark ini,
Harjana berpendapat bahwa sistem atau struktur agama itu terdiri dari empat segi
menjelma dalam iman dan kepercayaan, dengan iman ini manusia membangun
pandangan dunia world view dan sekaligus sebagai sumber dan penyangga
Tuhan, kitab suci, hakikat iman, ibadah dan moralitas yang terbentuk dalam
dalam perilaku. Iman kepada Tuhan ini tidak hanya mempengaruhi unsur
37
Robertson Roland, ed., Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi, h. 297
38
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung :
Rosdakarya, 2001), h. 20
39
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, h. 23
institusional.40 Pada intinya dimensi-dimensi tersebut memberikan implikasi
yang seperti apa kemudian seseorang itu memahami keagamaannya sangat sukar
40
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, h. 16
BAB III
Banyusuci
terletak disebelah selatan dari kantor Kecamatan, luasnya sekitar 4,6 hektar.
beberapa sungai serta pohon-pohon yang cukup rindang sehingga terlihat seperti
daerah perbukitan.
turun temurun bertempat tinggal di daerah pemukiman yang dialiri anak sungai
Cigatet. Meskipun sebagian besar warga yang bermukim di kampung ini adalah
penduduk asli, namun keadaan mereka tidak semapan para pendatang. Para
asli dan pendatang. Hal ini disebabkan mereka sudah berbaur dan menyatu
Banyusuci yang satu sama lain saling melengkapi. Selain itu wilayah
yang sekolah sampai SMU atau Aliyah dari kalangan masyarakat biasa.
jarang yang sampai tamatan SD, mayoritas mereka berhenti dari sekolah
setelah naik ke kelas 3 (tiga) atau 4 (empat) SD. Bagi mereka sekolah
hanya sarana untuk belajar baca dan tulis, setelah cukup menguasai kedua
adalah para petani, pedagang kaki lima dan penjual asongan. Mereka tidak
memenuhi keperluan dapur dan jajan anak sudah merupakan berkah bagi
mereka. Setiap hari para petani, pedagang kaki lima, dan penjual asongan
didapat dari hasil panen dan dari para tengkulak. Jeruk merupakan
dipimpin oleh beberapa tokoh ulama, mereka adalah lulusan pesantren salaf.
Para tokoh ulama agama yang biasa di panggil ustadz adalah para pendatang
yang memperistri gadis Banyusuci selain itupula ada beberapa tokoh ulama
Setiap minggu diadakan berbagai macam pengajian baik itu untuk ibu-
pembacaan rawi di musholla setiap malam Jum'at. Dalam acara ini mereka
sengaja berkumpul untuk mengirim doa kepada arwah keluarga, kerabat, dan
kampung ini terbebas dari aktifitas maksiat. Ada sebagian penduduk yang hobi
judi pancing, mereka membayar sejumlah uang untuk mengikuti lomba pancing
yang hadiahnya disediakan oleh pihak pengelola pemancingan ada juga yang
melakukan judi sabung ayam dan lain-lain. Hal ini terjadi sejak lama.
B. Subyek Penelitian
awal tahun 1993 di mana pada waktu itu dalam tahap pencarian lokasi yang
Daerah ini dikelilingi sungai Cigatet, yang merupakan muara dari sungai
Cianteun. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota kecamatan yang berjarak
dengan ditandai peletakan batu pertama pondasi Masjid Jami` Umml Quro
Kapolsek) dan sebagian besar alim ulama disekitarnya serta sejumlah ulama
dari Jawa Timur. Secara resmi pendidikan ini mulai beroperasi tepatnya pada
41
Sekretariat Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami
tanggal 10 Juli 1994 dan dibuka secara resmi oleh perintisnya dan disaksikan
oleh seluruh staf pengajar, pengurus dan seluruh santri pertama waktu itu.
Quro Al-Islami. Namun masih ada sebagian masyarakat yang belum sadar
perintis pesantren, dalam hal pencarian dana laksana menjemput bola untuk
Sehingga tanah yang dibebaskan mencapai kurang lebih 1,5 ha dari para
darmawan baik berupa hibah, infak, shodaqoh dan zakat. Artinya semua
yang ada di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dari umat untuk
umat, bahkan dana yang keluar juga banyak dari dana pribadi pimpinan
karena beliau sudah pindah dari Pondok Pesantren Darul Rahman Jambu
secara fisik terus akan dibenahi sampai betul-betul layak huni dan layak
beroperasi pada tanggal 10 Juli 1994, dengan pimpinan KH. Helmy Abdul
Ummul Quro, sekaligus sebagai pusat dari lembaga lain yang ingin
membekali generasi masa depan dengan Iman dan Taqwa dan ilmu
melalui ghazwatul afkar. Selain itu, karena tuntutan dan permintaan kaum
bernuansa Islam namun dapat bersaing dengan dunia luar dan yang terakhir
syariatnya
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami bersifat independen dan
untuk semua golongan, maksudnya adalah tidak berafiliasi pada salah satu
aktivitas politik aktif. Jadi pondok ini untuk semua umat Islam dan milik
semua umat yang betul-betul berminat untuk tafaqquh fiddin, supaya sesuai
dengan salah satu jiwa kepesantrenan, yaitu "Berpikir Bebas" dengan tetap
sekaligus sebagai proyek masa depan umat, maka harus bisa menunjukan
keseriusan dalam pengkaderan umat supaya lembaga ini bisa melakukan hal-
iman, ilmu dan amal saja, akan tetapi didalam seluruh asfek kehidupan bisa
semakin menggelobal ini. Untuk bisa menatap pada pendidikan yang ideal
a. Tujuan Umum
− Mempertahankan mundzirul qoum (orang yang memberi peringatan
b. Tujuan Khusus
lingkungan sekitarnya.
lainnya.
- Melatih mengajar yang baik dan berbicara dengan bahasa Arab dan
lainnya.
Dari tujuan tersebut di atas, maka para santri Pondok Pesantren
Ummul Quro Al-Islami dituntut untuk bisa mengarah kepada tuntutan zaman
masyarakat adalah teori dan prakteknya, maka segala kegiatan yang ada di
pesantren, baik itu intra maupun ekstra diwarnai dengan suasana yang islami
pendidikan yang ada di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pondok Pesantren Ini
1956 dari pasangan Abdul Mubin dan Musarah, beliau adalah anak pertama
1984 oleh seorang wanita yang bernama Fatimah Nursalim (adik ipar dari
KH. Syukron Ma'mun) yang kemudian memiliki dua putri yang bernama
Nuril Izzah Dan Ummu Hafsoh. Beliau adalah alumnus Gontor yang
hasratnya baru terwujud pada tahun 1993. dengan modal Bismillah Beliau
enam lokasi untuk Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami namun atas
saran Guru Beliau dari enam lokasi tersebut tanah yang paling timur yaitu
menamakan Pesantren ini. Nama ini sengaja diambil dari nama lain di Kota
a. Faktor Pendukung
Desa Leuwimekar berdiri sejak tahun 1993 tetapi mulai beroperasi pada
santri kurang lebih 2000 orang. Salah satu faktor yang sangat signifikan
Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami juga terletak tidak jauh dari
b. Faktor Penghambat
dilancarkan dan yang menjadi sasaran adalah para santri baru, baik
pengetahuannnya.
Selain dari faktor masyarakat itu sendiri, yang lebih penting dan
yang memadai serta air bersih, sehingga mereka harus bersusah payah
melewati ilalang yang cukup tinggi dan sawah-sawah untuk mandi dan
terbatas. Bagi seorang murid yang baru mengalami keadaan seperti ini
pasti akan terkejut dan kaget dibandingkan apa yang mereka rasakan di
rumah dengan fasilitas yang serba lengkap, air bersih yang selalu
Faktor lain yang tidak kalah beratnya yang menjadi hambatan bagi
mutafaqqih fiddien, ahli zikir dan ahli fikir yang memiliki motivasi semata-
Selain itu juga memiliki kompetensi dasar penguasaan ilmu agama (al-ullm
seluruh alam.
mencegah kemunkaran.
secara lisan dan tulisan, karena dua bahasa tersebut merupakan bahasa
qoum, sebab banyak lembaga pendidikan saat ini yang hanya dijadikan
bisa berada di sekitar lingkungan pesantren atau berada di wilayah lain dimana
pesantren itu berada. Dimanapun pesantren itu berada, maka sudah menjadi
oleh intuisi ini, namun sejalan dengan perkembangannya, maka peran lembaga
inipun meluas. Tidak hanya bergerak dibidang pendidikan saja, tetapi juga di
upaya diantaranya dalam bidang pendidikan, baik formal maupun non formal,
dalam bidang da’wah melalui pengajian dan peringatan hari besar Islam, serta
agamis, akan tetapi mereka telah mengenal ajaran agama dengan baik walaupun
mereka, jumlah Nabi yang wajib diketahui, macam-macam shalat wajib, sunnah
dan lain-lain. Tetapi pengetahuan tentang implementasi dari ibadah yang mereka
mengetahui bahwa shalat itu wajib, tetapi tata cara mengerjakan shalat dan hal-
hal yang harus dilakukan sebelum shalat, seperti wudhu kurang begitu di
dikali di tempat terbuka baik tua maupun muda-mudi, jelas akan berdampak
negatife bagi semua pikah, tidak hanya pada kalangan tua bahkan generasi
mudapun akan mudah terjerumus kedalam tindakan asusila tersebut. Maka tidak
heran, jika terdapat pernikan dini atau MBA (married by accident) apalagi
kurang tertanam dalam kehidupan mereka. Hal ini antara lain disebabkan oleh
usaha-usaha dan karya pendahulu mereka dan sampai sekarang ini dilanjutkan
pada agama.
Rasa percaya diri dan keyakinan terhadap Allah kurang tertanam dalam
tingkah laku dan perbuatan mereka sehari-hari yang senantiasa tidak diwarnai
dengan nilai-nilai keagamaan sebagai contoh mandi tanpa berbusana ditempat
ada beberapa majlis ta’lim dan madrasah diniyah itupun kurang peminatnya.
seperti dangdut dan yang lainnya. Sedangkan pada kegiatan sosial keagamaan
mau mengikuti, ironisnya para ustadz di kampung tersebut masih sedikit dan
keilmuannya pun relatif kurang. Mereka tidak menggunakan media da’wah yang
majlis ta’lim, biasanya pengajian tersebut dipimpin oleh seorang ustadz atau
terdapat dalam kitab suci Al-qur’an dan Hadits Nabi, serta penjelasan tentang
tata cara beribadah yang baik dan benar. Akan tetapi masyarakat disana kurang
merespon program tersebut, terbukti kurangnya kaum ibu, bapak dan remaja
hanya dijadikan sebagai kegiatan yang mempunyai arti tanpa adanya pengaruh
yang tertanam dalam hati mereka. Namun mereka yakin bahwa agama yang
dari tiga dimensi keagamaan yang pada dasarnya ada lima akan tetapi penulis
hanya menekankan tiga dimensi saja antara lain dimensi keyakinan, dimensi
“Ibadah itu dibagi dua ibadah mahdho dan goiro mahdho, bahwasanya Allah
mewajibkan sholat fardu lima waktu yang tidak boleh ditinggalkan dalam
keadaan apapun walaupun dalam keadaan sakit yang parah. Sholat
mempunyai banyak pengaruh bagi perilaku seseorang dalam kehidupan
42
Wawancara pribadi dengan Asep Umar, warga Kampung Banyusuci, Bogor 20 Mei 2008
43
Wawancara pribadi dengan Suryadi Suryanullah, warga Kampung Banyusuci, Bogor 20 Mei 2008
sehari-hari, orang yang menjalankan sholat dengan khusyu dan benar akan
mencegah dari perbuatan keji dan munkar.”44
yang diwajibkan, contoh zakat fitrah yang dikeluarkan pada saat bulan suci
ramadhan dan mengetahui hakekat puasa bahwa puasa adalah menahan rasa
haus dan lapar dan segala hawa nafsu, disamping kewajiban puasa ramadhan ada
juga puasa sunnah seperti puasa senin dan kamis dan lain-lain.
akan menjadi haji yang mabrur dan dari keterangan diatas dapat diukur
adanya beberapa orang tua kampung tersebut yang menyekolahkan anaknya pada
44
Wawancara pribadi dengan Nuril Izzah, warga Kampung Banyusuci, Bogor 20 Mei 2008
sekolah-sekolah agama yang ada di sekitanya, bahkan ada beberapa orang tua
dikarenakan:
memang tidak mampu dari segi biaya untuk tetap belajar di Pondok
Masalah etika berpakaian bagi kaum ibu dan remaja putri telah
menutupi aurat. Hal ini merupakan awal perubahan menuju kehidupan yang lebih
baik. Proses perubahan secara bertahap merupakan hal yang biasa ditemui oleh
para pembaharu. Islampun ketika datang tidak serta merta diterima khalayak
ramai, tapi membutuhkan proses yang cukup panjang. Sebagai contoh, pada
Pesantren masih cukup minim sehingga hal-hal seperti wudhu pada setiap shalat,
oleh para santri, hal itu mempengaruhi peningkatan aktivitas ibadah mereka
keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat yang secara tidak langsung meniru
Apalagi dengan adanya beberapa santri yang kini telah menjadi ustadz
dari kalangan warga Kampung Banyusuci sendiri, memberikan suasana baru bagi
mereka, sebab dapat dijadikan panutan dan teladan karena ustadz tersebut dari
yang berasal dari Kampung Banyusuci akan dapat lebih mudah mengajarkan
mencari jalan untuk dapat masuk kedalam kehidupan mereka. Namun, sebaliknya
semakin kita tidak mengenal adat istiadat mereka semakin sulit kita
Sebagian pemuda yang awalnya kurang berperilaku baik menjadi lebih baik
karena sering bergaul dan belajar dari para santri dan sebagian dewan guru yang
sikap, mental dan tingkah laku akan menjadi lebih baik dan itu yang diharapkan
Dari segi ekonomi setelah adanya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-
Islami keadaan masyarakat sangat membaik, ini terbukti dari yang awalnya
mereka bermata pencaharian bertani dan berdagang, kini sebagian dari mereka
ada yang menjadi tenaga pengajar, buruh bangunan, binatu dan menjual makanan
di kopontren.
C. Pengaruh Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami terhadap Perilaku
data-data yang berkaitan dengan pengaruh Pondok Pesantren Ummul Quro Al-
adanya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami, hal ini dapat dilihat dari
beberapa faktor:
1. Ekonomi.
tetap baik itu menjadi karyawan di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-
binatu bagi santri dan para ustadz di Pondok Pesantren Ummul Quro Al-
2. Budaya.
3. Pendidikan.
peningkatan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya anak-
4. Keagamaan.
mengikuti ajaran agama hanya pada pokoknya saja dalam hal ini bisa
yang diadakan dengan pengajar dari pihak Pesantren maupun dari santri
kelas akhir yaitu kelas enam, dari kegiatan tersebut dapat dilihat adanya
Setelah adanya Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami dari segi ibadah
dapat dilihat dari ramainya masjid, musholah dan majlis ta’lim dalam hal
6. Keyakinan.
orang awam sampai mengetahui dalil aqli meskipun dalil naqlinya sedikit
yang menguasainya.
sekitarnya baik dari kaum dewasa, ibu-ibu dan remaja, mereka menjadi
mengetahui dan memahami rukun Islam yang lebih terperinci. Jelas hal
dengan baik.
Islami baik yang umum maupun yang khusus dapat tercapai, dengan menjalin
terjalin kuat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam menjadi lebih mendalam dengan adanya Pondok Pesantren yang berada
di kampung mereka.
2. Begitu pula dengan pola fikir mereka, yang pada awalnya masih sangat kolot
(tradisional) lambat laun menjadi lebih maju dalam hal pendidikan, ekonomi,
menjalankan ibadah dan dengan bekal pemahaman agama mereka akan malu
tercermin dalam tingkah laku perbuatan dalam keseharian yang sarat dengan
mampu meningkatkan sumber daya manusia baik yang ada di dalam lembaga
satunya dengan pembekalan yang cukup, baik itu dalam bidang pengetahuan
dapat lebih meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, dengan bekerja sesuai
3. Dengan keadaan kondisi ekonomi yang dialami pada saat ini, walau
kepada sang Maha Agung yaitu Allah SWT. Kita harus meyakini dan
mempercayai bahwa zat adi kodrati tersebutlah yang bisa membuat kita
kemudian hari tidak ada lagi yang melihat Pondok Pesantren dengan sebelah
mata.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin HM dan Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam. PT. Raja Grafindo
Perkasa, 1996
Gazalba, Sidi, Pesantren sebagai Wadah Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Gunarsa, D, Singgih. Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK
1998
Depag, 2001
Roland Robetsen. Ed. Agama Dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi. Jakarta: PT.
karya, 2001
1986
Ziemek, Manfred. Pesantren Dalam Perubahan Sosial. Jakarta: PT. Temprint, 1986
PEDOMAN WAWANCARA
KEYAKINAN
1. Apakah anda tahu dengan adanya Allah? Melalui apa anda tahu?
6. Tahukah anda berapa banyak malaikat yang wajib kita ketahui berikut tugas-
tugasnya?
9. Rizki, jodoh dan maut adalah salah satu ketetapan Allah untuk mahkluk-Nya?
10. Bagaimana cara anda menyikapi takdir Allah terhadap diri anda?
11. Apakah anda menerimanya atau tidak menyakini adanya takdir Allah?
PENGETAHUAN
3. Menurut anda, seberapa penting dua kalimat syahadat bagi ummat Islam?
4. Tahukah anda tentang rukun Iman?
13. Sudahkah anda menjalankan rukun Islam dengan baik dan benar?
IBADAH
Usia : 54 Tahun
KEYAKINAN
SB : Apakah anda tahu dengan adanya Allah? Melalui apa anda tahu?
AU : Ya, saya tahu bahwa Allah itu ada dan Dia Maha Mengetahui segala macam
yang ada di dunia dan di langit serta apa-apa yang ada di antara keduanya. Saya
tahu dari sejak kecil dari pengajian di Musholah. Saya tahu karena kita semua
AU : Saya yakin, kita wajib meyakini ada Allah. Allah sendiri yang mengatakan
bahwa Allah itu ada. Kalau tidak yakin, itu namanya kufur. Saya heran kenapa
ada pertanyaan ini kenapa keyakinan kepada Allah masih dipertanyakan, saya
bumi, penguasa semua yang didaratan lautan maupun udara, Allah juga yang
menguasai manusia.
AU : Menurut yang saya tahu, malaikat itu juga mahkluk Allah namun tidak
berwujud, bukan laki-laki dan juga bukan perempuan. Malaikat itu tidak punya
SB : Tahukah anda berapa banyak malaikat yang wajib kita ketahui berikut tugas-
tugasnya?
AU : Saya kurang begitu tahu, hanya saja menurut yang saya dapat dari mengikuti
pengajian di musholah, qodha dan qodhar itu adalah ketentuan Allah yang
AU : Saya sangat yakin, mungkin saja kita diciptakan Allah seperti ini sudah
AU : Iya saya yakin. Qodha dan qodhar itu termasuk didalamnya yang tadi ade
tanyakan.
AU : Saya akan pasrah saja terhadap ketentuan dan ketetapan Allah. Tapi saya juga
berusaha, saya berdo’a karena do’a itu kan kewajiban manusia, dikabulkan
AU : Saya menerima karena para ulama dan agama mengajarkan kita untuk
AU : Wah…itu sih pasti..kalau tidak percaya adanya mati serta hari kiamat, untuk
apalah kita shalat,puasa,zakat dll. Hidup setelah mati itu ya hidup di akhirat
PENGETAHUAN
AU : Bagaimana ya…dua kalimat syahadat itu artinya bahwa tiada Tuhan selain
SB : Menurut anda, seberapa penting dua kalimat syahadat bagi ummat Islam?
AU : Penting sih bahwa dua kalimat syahadat itu adalah syarat bagi orang yang mau
memeluk agama Islam, itu juga pengakuan hamba terhadap Allah dan Rasul-
Nya.
AU : Iman kepada Allah. Iman kepada malaikat. Iman kepada kitab-kitab. Iman
kepada rasul-rasul. Iman kepada hari kiamat dan Iman kepada qodha dan
qodhar.
AU : Bagai mana ya.. saya juga malu kalau dibilang sudah, takut belum. Dibilang
IBADAH
AU : Shalat fardhu itu shalat yang wajib dilaksanakan oleh tiap-tiap muslim dan
muslimat.
AU : Kalau ditanya sudah, ya, sudah tapi baik betulnya saya tidak tahu, yang tahu
hanya Allah.
AU : Saya sih biasanya shalat sunnah setelah shalat fardhu tapi itu juga jarang-
jarang.
kadang eling kadang juga tidak eling, tapi dengan shalat saya biasa jadi takut
AU : Zakat itu adalah harta yang harus dikeluarka dari harta yang kita punya.
AU : Mungkin hanya zakat mal dan zakat peternakan saja yang saya tahu.
SB: Menurut anda, seberapa besar manfaat zakat bagi ummat Islam?
AU : Puasa itu kewajiban bagi kaum muslimin sebulan penuh pada bulan ramadhan.
AU : Ya, tapi kadang-kadangaja, itu juga hanya sebatas puasa senin kamis.
meningkat.
Ttd,
Asep Umar
Usia : 29 Tahun
KEYAKINAN
SB : Apakah anda tahu dengan adanya Allah? Melalui apa anda tahu?
SS : Sebagai hamba yang beriman saya meyakini adanya Allah, tetapi jika
keberadaan-Nya saya tau atau tidak, cukup untuk saya menjawab Allah itu ada
dimana-mana.
SS : Saya meyakini adanya Allah SWT, karena Allah adalah Kholiq ( Pencipta )
dan semua yang ada di alam semesta ini. Keberadaan kita ada dan lahir kedunia
ini itu pun sudah cukup kuat secara akal meyakini bahwa Allah itu ada,. Karena
Allah bersifat Wujud, jadi yakinlah bahwa Allah itu ada sekalipun kita tak
atas kuasa-Nya, karena Allah Maha Kuasa dan Maha Memiliki semua yang ada
SS : Ya
memuji Allah disetiap waktu, serta mengemban tugas dari Allah untuk
SB : Tahukah anda berapa banyak malaikat yang wajib kita ketahui berikut tugas-
tugasnya?
SS : Ada 10 Malaikat.
2. Mikail :
4. Izro’il :
SS : Yakin, adalah perkara yang bisa berubah dan berganti pada manusia, akan
kebaikan.
SS : Saya menerima dan meyakininya, tetapi terkadang manusiawi juga ketika kita
tidak mengharapkan suatu hal terjadi diluar keinginan kita, padahal Allah telah
menghendaki, intinya adalah hikmah yang ada yang harus kita syukuri.
SS : Percaya. Karena saya beriman kepada Al-qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW
PENGETAHUAN
SS : pernyataan atau janji seorang muslim terhadap agamanya yang bukan sekedar
ucapan saja, melainkan dibenarkan oleh hati dan diluruskan dalam perbuatan.
syari’at.
SB : Menurt anda, seberapa penting dua kalimat syahadat bagi ummat Islam?
SS : 100% penting, karena syahadat adalah rukun Islam yang pertama yang
menyatakan salah satu kesempurnaan seorang dalam beragama Islam, dan akan
SS : Tahu
SS : Ada enam:
SS : Saya paham
SS : Sya yakin
SS : Saya hanya bisa menjawab bahwa saya selalu berusaha untuk selalu meyakini
dan menjalani lebih dalam, mungkin bagi saya suatu jiwa yang sombong bila ia
mengatakan “ saya sudah menjalankan rukun iman “ karena manusia tempatnya
SS : Tahu
SS : Ada lima :
1. Syahadat
2. Sholat
3. Puasa
4. Zakat
SS : Hanya Allah yang mampu menilainya, baik dan benar saya menjalankannya
IBADAH
SS : Jelas banyak pengaruhnya, perilaku orang yang shalat tidak sebejat orang yang
SS : Ya
SS : Manfaatnya bisa menjadikan orang sehat, karena pola makan yang teratur juga
menambah keimanan seseorang dan menjauhkan dari hal-hal yang tidak baik
SS : Belum
Ttd,
Suryadi Suryanullah
Nama : Bazri
Usia : 62 Tahun
KEYAKINAN
SB : Apakah anda tahu denagan adanyan Allah? Melalui apa anda tahu?
musibah.
B : Mahkluk Allah yang diciptakan tanpa ada keinginan makan atau minum, salah
atau benar.
SB : Tahukah anda berapa banyak malaikat yang wajib kita ketahui berikut tugas-
tugasnya?
B : Satu perkara yang bisa diganti dan dirubah oleh manusia, qodhar suatu
kekuasaan Allah.
B : Yakin.
SB : Rizki, jodoh dan maut adalah salah satu ketetapan Allah untuk mahkluk-Nya?
B : Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad Adalh utasan
Allah.
SB : Menurt anda, seberapa penting dua kalimat syahadat bagi ummat Islam?
B : Tahu.
B : Ada 6
B : Tentu kita sebagai orang Islam harus yakin terhadap rukun Iman
SB : Sudahkah anda menjalankan keyakinan anda terhadap rukun Iman dalam
B : Ya tahu.
B : Ya tentu.
IBADAH
B : Insya Allah.
B : Kadang-kadang.
SB : Shalat sunnah apa yang biasa anda jalankan?
B : Zakat Fitrah.
SB: Menurt anda, seberapa besar manfaat zakat bagi ummat Islam?
B : Menahan dari segala makan dan minum dan mencegah manusia untuk berbuat
dosa.
B : Ya kadang-kadang.
B : Besar sekali, karena dapat mengendalikan diri dari segala sesuatu yang dapat
merugikan dirinya.
B : Alhamdulillah belum.
Ttd,
Bazri
Usia : 20 Tahun
KEYAKINAN
SB : Apakah anda tahu dengan adanya Allah? Melalui apa anda tahu?
NI : Ya saya tahu adanya Allah dengan memperhatikan alam semesta beserta
isinya sebagai ciptaan Allah dan melalui ni’mat dan karunia yang Allah
berikan.
SB : Tahukah anda berapa banyak malaikat yang wajib kita ketahui berikut tugas-
tugasnya?
SB : Rizki, jodoh dan maut adalah salah satu ketetapan Allah untuk mahkluk-Nya?
kita. Allah selalu memberikan sesuatu yang kita butuhkan bukan yang kita
inginkan.
PENGETAHUAN
NI : Insya Allah.
SB : Menurt anda, seberapa penting dua kalimat syahadat bagi ummat Islam?
NI : Dua kalimat syhadat bagi orang muslim sangat penting karena tidak syah
NI : Ada enam :
NI : Ya, memahami
NI : Ya, meyakini
NI : Insya Allah sudah menjalankannya dengan baik dan benar walau belum dapat
menyempurnakannya
IBADAH
NI: Shalat fardhu adalah shalat wajib yang dilaksanakan 5 kali dalam sehari
semalam
NI : Insya Allah
NI : Ya,
NI : Zakat adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh ummat Islam karena
NI : sangat besar manfaat zakat bagi umat Islam untuk membersihkan diri dan
dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari.
NI : Ya
NI : Sanget besar manfaat puasa bagi umat Islam : bisa lebih bertaqwa dan dapat
NI : Haji adalah rukun Islam yang kelima yang wajib dilaksanakan oleh umat
NI : Belum.
Ttd,
Nuril ‘Izzah
Nama : Andri Nurjailani
Usia : 27 Tahun
KEYAKINAN
SB : Apakah anda tahu dengan adanya Allah? Melalui apa anda tahu?
AN : Ya, saya tahu dengan adanya Allah melalui ciptaannya, seperti penciptaan
AN : Ya, saya meyakini dengan adanya Allah. Saya yakin karena setiap ciptaan
SB : Tahukah anda berapa banyak malaikat yang wajib kita ketahui berikut tugas-
tugasnya?
SB : Rizki, jodoh dan maut adalah salah satu ketetapan Allah untuk mahkluk-Nya?
PENGETAHUAN
AN : Ya, saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muahmmad
utusan Allah.
SB : Menurut anda, seberapa penting dua kalimat syahadat bagi ummat Islam?
AN : Itu penting sekali, karena kalau kita tidak mamahami kalimat syahadat itu
AN : Ya
AN : Ya
AN : Ya, kita harus membaca Al-Qu’an dengan baik dan jelas baik debagan
IBADAH
AN : Shalat adalah wajib hukumnya, apabila kita mengerjakan maka kita mendapat
AN : Ya, kadang-kadang.
AN : Zakat adalah menginfakan sebagian harta untuk diberikan kepada yang lebih
membutuhkannya.
SB : Ada berapa zakat yang anda ketahui?
AN : Dengan kita berzakat maka kita dapat mengurangi penderitaan bagi orang
AN : Jarang.
AN : Haji adalah ibadah ummat Islam yang terdapat dalam rukun Islam yang ke 5.
AN : Belum.
Ttd,
Andri Nurjailani
Usia : 26 Tahun
KEYAKINAN
SB : Apakah anda tahu dengan adanya Allah? Melalui apa anda tahu?
SF : Saya yakin adanya Allah, karena tidak mungkin saya ada kalau tidak ada yang
menciptakan.
SF : Ya, percaya.
SF : Ya, percaya.
tugasnya?
SF : Sebenarnya malaikat itu banyak tetapi yang wajib kita tahu hanya 10.
SB : Rizki, jodoh dan maut adalah salah satu ketetapan Allah untuk mahkluk-Nya?
SF : Ya, yakin.
SF : Ya, percaya.
PENGETAHUAN
SF : Ya, tahu tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
SF : Insya Allah.
SB : Menurt anda, seberapa penting dua kalimat syahadat bagi ummat Islam?
SF :Menurut saya sangat penting ibarat pintu bagi rumah.
SF : Ada 6. Iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada rasul, iman
kepada kitab-kitab, iman kepada hari kiamat dan iman kepada qodha dan
qodhar.
SF : Ya tentu.
SF : Insya Allah.
SF : Ya saya tahu.
SF : Ada lima.
SF : Ya saya yakin.
SB : Sudahkah anda menjalankan rukun Islam dengan baik dan benar?
SF : Ya sedikit-sedikit.
IBADAH
SF : Shalat fardhu adalah shalat yang tidak boleh kita tinggalkan, pa bila kita
SF : Ya, kadang-kadang..
SF : Ya, dari shalat saya bisa mencegah diri untuk berbuat banyak maksiat.
SF : Zakat wajib bagi orang islam untuk membersihkan diri dan hartanya.
SF : Ya, kadang-kadang.
SF : Sangat besar, puasa membuat ummat islam saling menjaga diri dari hal-hal
SF : Haji adalah rukun islam yang kelima bagi orang yang mampu.
SF : Alhamdulillah belum.
Ttd,
Saiful Falah
Nama : Dede Iik Mudrikah
Usia : 21 Tahun
KEYAKINAN
SB : Apakah anda tahu denagan adanyan Allah? Melalui apa anda tahu?
DIM : Ya saya tahu bahkan sangat yakin dengan adanya Allah. Karena Dia adaalh
tuhan semesta alam saya bisa meyakini itu melaluui suma yang ada dialam
SB : Tahukah anda berapa banyak malaikat yang wajib kita ketahui berikut tugas-
tugasnya?
DIM : Sebenarnya jumlah malaikat itu banyak tetapi yang wajib kita ketahui ada 10.
SB : Rizki, jodoh dan maut adalah salah satu ketetapan Allah untuk mahkluk-Nya?
DIM : Ya, setiap dari kita harus yakin rezeki, jodoh dan maut adalah qodho dan
Qadar-Nya.
DIM :Cara menyikapinya dengan memerima segala apa yang Tuhan berikan kepada
kita.
takdir Allah.
PENGETAHUAN
DIM : Ya, saya tahu Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan
Allah.
DIM : Dua kalimat syahadat wajib hukumnya bagi setiap orang yang mau memeluk
Islam.
SB : Menurut anda, seberapa penting dua kalimat syahadat bagi ummat Islam?
DIM : Sangat penting karena itu adalah pengakuan terhadap tuhan dan juga nabi-
Nya
DIM : Ada enam : 1. Iman kepada Allah, 2. Iman kepada malaikat, 3. Iman kepada
kitab Alquran, 4. Iman kepada rosul, 5. Iman kepada hari akhir, 6. Iman kepada
DIM : Ya, saya berusaha memperbaiki diri saya untuk terus menjalankan rukun iman
dan islam
DIM : Insya Allah saya mengetahui ilmu dan cara membaca Al-Quran.
IBADAH
DIM : sholat fardhu itu adalah sholat wajib yang harus dilaksanakan pada setiap
orang.
SB : Sudahkah anda menjalankan shalat fardhu dengan baik dan benar?
DIM : belum semua. Tapi saya akan terus memperbaiki dengan sebenar-benarnya.
DIM : da. Saya merasa malu entah pada keluarga atau orang lain ketika mau
melakukan sesuatu yang tidak burulk. Tetapi rasa malu itu tidak ada sebelum
sholat.
DIM : kadang-kadang.
DIM : Haji itu pergiu ke baitullah untuk beribadah dengan menjalankan semua rukun-
rukunnya.
DIM : Belum.
Ttd,