OLEH :
SUDARFIN
E1D1 14 025
ii
2.8 Buzzer ................................................................................................... 21
iii
4.2 Perancangan Alat ................................................................................... 40
NodeMCU ............................................................................................ 44
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Deskripsi Nama Dan Fungsi Pin Sensor MLX90614 ............... 20
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.9 Cara Kerja Sensor Ultrasonik Dengan Transmitter dan Receiver... 15
Gambar 2. Relay.................................................................................................. 17
vi
Gambar 2.22 Design view ................................................................................... 29
vii
Gambar 4.20 Tampilan G-mail ........................................................................... 51
viii
1 BAB I
PENDAHULUAN
1
bergantian yaitu suhu es batu, suhu air yang dipanaskan dengan pemanas air
elektrik, suhu air yang dipanaskan dengan kompor gas, dan suhu pada leher
solder elektrik. Pada penelitian yang kedua oleh B. Budiana Dkk dalam jurnal
yang berjudul “Pembuatan Alat Otomatis Hand Saniitizer sebagai salah satu
antisipasi penyebaran COVID-19 di politeknik Negeri Batam”, Pada penelitian
ini Batasan masalah yan dtulis oleh peneliti adalah pemberian cairan
Handsanitizer secara Otomatis dipoliteknik negeri Batam. Kemudian penelitan
selanjutnya yang dibuat oleh Agatha Wahyu Kencana dalam jurnal yang
berjudul “Rancang bangun alat Otomatis Handsanitizer dan ukur suhu tubuh
mandiri untuk pencegahan COVID-19 Berbasis IOT”. Dalam penelitian ini
menggunakan beberapa komponen utama seprti terdapat 2 sensor yang di
gunakan sensor suhu GY-906 dan sensor halangan Inframerh, mikrokontroler
yang digunakan NodeMcu ESp8266, alat ini dilengkapi Servo motor Serta
Alarm Buzzer yang berfungsi memberi peringatan apabila suhu tubuh >38℃,
selain itu alat ini terkoneksi dengan smartphone melalui wi-fi yang akan
menampilkan informasi mengenai suhu tubuh yang diukur.
Dari penelitian Pertama dan kedua sebagai penulis mencoba
menggabungkan dua penelitian yang berbeda menjadi satu sistem yang dapat
mengukur suhu objek secara non kontak dan pemberian Handsanitizer secara
otomatis sedangkan penelitian ketiga penulis mengembakan penelitian yang
ada dengan menambahkan sensor Ultrasonik SR-HC04 agar sensor suhu
MLX90614 dapat menggukur suhu objek lebih akurat Ketika objek mendekati
sensor suhu dengan jarak tertentu, untuk uraian lamjut tentang penelitian
terdahalu akan dibahas pada pembahasan berikutnya.
Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan sistem untuk memeriksa
suhu tubuh dan pemberian Cairan Hand Sanitizer tanpa kontak dalam sebuah
Gedung agar dapat membantu dan menggantikan serta memudahkan pihak
petugas keamanan untuk memantau pengujung apalagi dengan jumlah yang
banyak masuk kedalam Gedung.
Agar terpenuhi syarat tersebut maka peneliti merancang suatu alat
otomatis “RANCANG BANGUN THERMOMETER TUBUH NON
2
KONTAK DAN HAND SANITIZER SECARA OTOMATIS BERBASIS
IOT”. Komponen yang akan digunakan peneliti adalah mikrokontroler
NodeMCU Esp8266 serta sensor halangan inframerah dan sensor suhu GY-906
MLX90614, ditambahkan dengan sensor ultrasonic HC- SR-04 yang kemudian
akan bekerja dan mengolah data yang diinginkan (suhu tubuh dibawah 37.5°C
dan suhu tubuh diatas 37.5°C),. Alat ini nantinya di lengkapi dengan Pompa
Sumersible 5v sebagai Pompa Hand Sanitizer serta alarm buzzer untuk
membunyikan alarm apabila ada pengunjung yang suhu tubuhnya >37.5°C.
Dalam pembuatan alat ini juga menggunakan konsep Internet of Things (IoT)
dengan tujuan agar dapat memantau dan mengontrol suhu tubuh orang pada
setiap orang setiap waktu, cara kerja IoT adalah alat ini nantinya akan
terkoneksi pada Smartphone dengan aplikasi Blynk melalui wi-fi yang akan
menampilkan informasi mengenai suhu tubuh.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana membuat hardware dan Software alat Rancang bangun
Thermometer Non Kontak dan Handsanitizer secara otomatis berbasis IOT?
2. Bagaimana Analisis Kinerja sensor suhu MLX90614 terhadap Sensitivitas,
Linearitas, dan Time Respon ?
1.3 Tujuan
3
4. Pompa imversible 5V sebagai pompa untuk menarik cairan handSanitizer
dari wadah
5. Buzzer sebagai pemberi peringatan apabila suhu tubuh yang dicek
melebihi suhu tubuh normal (37.5 ℃)
6. Sensor Ultrasonic HC -SR04 sebagai peneteksi objek berupa orang diepan
alat
7. Layar LCD 16x2 sebagai output
8. Besaran suhu ℃
9. Aplikasi android yang digunakan adalah Bylink
1.5 Manfaat
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi teori penunjang yang menguraikan teori -teori yang
mendukung komponen – komponen yang akan dibuat
4
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi uraian pelaksanaan teknis dan proses penelitian dalam
merancang dan mengimplementasikan system
BAB V Kesimpulan
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembuatan tugas akhir
Daftar Pustaka
5
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
diletakkan pada Ujung sensor Infrared , cairan Hand Sanitizer akan keluar
secara otomatis dari dalam wadah botol, sistem perancangan tersebut
bekerja secara terintegrasi, kompatibel dan optimal. Jarak minimal telapak
tangan terhadap lubang pengeluaran hand sanitizer adalah ± 5cm.
c. Pada Penelitian ketiga yang berjudul “Rancang Bangun alat otomatis Hand
sanitizer dan ukur suhu tubuh mandiri untuk pencegahan COVID-19
Berbasis IOT” ( Agatha Wahyu Kencana ,2020 ) Dalam penelitian ini
komponen utama yang digunakkan adalah mikrokontroller NodeMCU
Esp8266 serta sensor suhu GY-906 dan sensor halangan inframerah . Alat
ini nantinya dilengkapi servo motor serta alarm buzzer yang berfungsi
memberi peringatan apabila suhu tubuh >38ºC, selain itu alat ini juga
nantinya akan terkoneksi pada Smartphone melalui wi-fi yang akan
menampilkan informasi mengenai suhu tubuh yang diukur.
7
suhu tubuh non kontak dan pemberian Hand Sanitizer secara otomatis yang
mengedepankan kelebihan seperti sensor suhu yang digunakan tidak
disentuh oleh objek/manusia, pemberian Handsanitizer secara otomatis dan
tidak disentuh oleh objek/manusia karena meggunakan sensor Inframerah
kemudian dapat dimonitoring jarak jauh melalui konsep internet of things
(IOT) menggunakan software Blynk. Pada Penelitian ketiga terdapat
beberapa persamaan yang didapat dengan penelitian ini yaitu menggunakan
Sensor Suhu MLX90614, Sensor inframerah, sebagai input dan NodeMCU
sebagai mikrokontroller serta software Blynk sebagai monitoring suhu
dalam konsep IOT, Adapun yang menjadikan berbeda pada penelitian saya
adalah pada bagian input penelitian ini menambahkan komponen sensor
jarak ultrasonik HC-SR04 dan bagian output menggunakan pompa
summersible 5 volt sebagai aktutator untuk mengeluarkan cairan
Handsanitizer dari wadah, untuk menjelaskan inovasi penelithan saya dari
penelitian terdahulu adalah penambahan sensor jarak dimana alat dapat
mendeteksi user dalam jarak 5 – 15 cm sehingga sensor suhu MLX90614
dapat lebih akurat dalam membaca suhu tubuh user tanpa kontak/ sentuh.
8
2.2 Pengertian NodeMCU
9
Gambar 2.0.1 NodeMCU
(Sumber : https://www.google.com/)
Karena jantung dari NodeMCU adalah ESP8266 (khususnya seri ESP-
12, termasuk ESP-12E) maka fitur – fitur yang dimiliki NodeMCU akan
kurang lebih sama ESP-12 (juga ESP-12E untuk NodeMCU v.2 dan v.3)
kecuali NodeMCU telah dibungkus oleh API sendiri yang dibangun
berdasarkan bahasa pemrograman eLua, yang kurang lebih cukup mirip
dengan javascript. Beberapa fitur tersebut antara lain
Modul ini membutuhkan daya sekitar 3.3 V dengan memiliki tiga mode
wifi yaitu Station, Access Point dan Both (Keduanya). Modul ini juga
dilengkapi dengan prosesor, memori dan GPIO dimana jumlah pin
bergantung dengan jenis ESP8266 yang kita gunakan. Sehingga modul ini
bisa berdiri sendiri tanpa menggunakan mikrokontroler apapun karena sudah
memiliki perlengkapan layaknya mikrokontroler.
10
Amica, DOIT, dan Lolin/WeMos. Dengan beberapa varian board yang
diproduksi yakni V1, V2 dan V3.
11
b. Generasi kedua / board v 1.0 (biasa disebut V2)
(Sumber : https://tutorkeren.com/)
12
c. Generasi ketiga / board v 1.0 ( biasa disebut V3 Lolin)
13
Jika anda bandingkan dengan versi sebelumnya, dimensi dari board V3.
Akan lebih besar dibanding V2. Lolin menggunakan 2 pin cadangan untuk
daya USB danmyang lain untuk GND tambahan.
Tentu 3 jenis versi ini akan berkembang dan bertambah seiring dengan
waktu karena sifatnya yang opensource. Mungkin beberapa bulan atau
beberapa tahun setelah tulisan ini dibuat akan muncul versi- versi lain yang
beredar.
14
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan
melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi
tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik
(umumnya berfrekuensi 40kHz) Ketika sebuah osilator diterapkan pada
benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang
ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang
menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan Kembali
gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh
sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman
gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.
Gambar 2.9 Cara Kerja Sensor Ultrasonik Dengan Transmitter dan Receiver
(Sumber : Buku Project Sistem Kendali Elektronik Berbasis Arduiuno )
Ketika kita ketahui selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu
gelombang pantul diterima, maka dapat dihitung jarak benda berdasarkan rumus
berikut.
dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul),
dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu
15
ketika gelombang pantul diterima receiver. Agar nilai tersebut dapat terbaca oleh
Arduino maka rentang waktu kerjanya harus kita ubah dalam satuan mikrosekon µs
dan satuan jarak bisa kita ubah dalam satuan cm.
Atau
Cara menggunakan alat ini yaitu ketika kita memberikan tegangan positif
pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal
ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin
Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih
waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak
benda tersebut. Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh sensor
HC-SR04.
16
Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan
kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal
tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut
akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung
berdasarkan rumus : S = 340.t/2 dimana S merupakan jarak antara sensor
ultrasonik dengan benda (bidang pantul), dan t adalah selisih antara waktu
pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang
pantul diterima receiver.
2.4 Relay
17
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
a) Electromagnet (Coil)
b) Armature
c) Switch Contact Point (Saklar)
d) Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :Struktur dasar Relay
Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh
sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut.
Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya
Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi
sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature
tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung.
Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal
18
(NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi
Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
(a) (b)
Gambar 2.13 Sensor Suhu Inframerah MLX90614 [13]
(a)TampilanFisik (b)Rangkaian elektronis
Sensor MLX90614 merupakan termometerinfra merah yang digunakan
mengukur suhu tanpa bersentuhan dengan objek[12]. Sensor ini terdiri dari
chip detektor yang peka terhadap suhu berbasis infra merah dan pengondisi
sinyal ASSP yang mana terintegrasi dengan TO-39. Sensor ini didukung
dengan penguat berderau rendah, ADC 17 bit, unit DSP dan thermometer yang
memiliki akurasi dan resolusi tinggi. Termometernya terkalibrasi dengan
output digital dari PWM dan SMBus. Sebagai standar PWM 10 bit akan
menunjukan perubahan suhu yang diukur secara terus menerus dengan
jangkauan suhu pada sensor minus 40 hingga 120 derajat Celsius dan
jangkauan suhu objek dari -70 hingga 380 derajat Celcius dengan resolusi
output 0,14 derajat Celsius. Tampilan rangkaian dan fisik dari sensor suhu
MLX90614 dapat dilihat di Gambar 2.4
Pin PWM dapat digunakan sebagai relai perubahan suhu (To sebagai
input), yang mana mudah dan murah digunakan di thermostat atau penggunaan
peringatan suhu (membeku atau mendidih). Ambang batas suhu mudah
diprogram. Pada SMBus, fitur ini dapat berfungsi sebagai interupsi pada
prosesor yang dapat memicu pembacaan semua slave pada bus dan
menentukan kondisi sebenarnya.
19
Secara normal, sensor MLX90614 dapat menginderai objek dengan
emisivitas bernilai 1. Walaupun begitu, sensorini bisa dikalibrasi dengan
mudah untuk menginderai objek dengan emisivitas bernilai 0,1 hingga 1.
MLX90614 bisa menggunakan 2 alternatif sumber tegangan yaitu 5V atau
baterai 3V. Posisi pin dapat dilihat pada Gambar 2.5 dan deskripsinya pada
Tabel 2.2
Tabel 2.1 Tabel Deskripsi Nama dan Fungsi Pin Sensor MLX90614
20
(a) (b)
Gambar 2.15 LCD 16x2 (a) Tampilan fisik[15](b) Susunan pin [16]
Seperti terlihat pada Gambar 2.6, LCD memiliki 16 pin, adapun keterangan
pin dapat dilihat pada Tabel 2.3
No.
Nama PIN Tipe PIN Deskripsi PIN
PIN
PIN 1 VSS PIN sumber Sebagai PIN ground pada LCD (0 V)
(Ground)
PIN 2 VCC (VDD) PIN sumber Sebagai PIN suplai catu daya ke LCD
+ 5V
PIN 3 VEE (V0) PIN control Sebagai pengaturan kontras pada LCD
PIN 4 RS (Register PIN control Sebagai selektor register, logika 0
Select) sebagai register perintah dan logika 1
sebagai register data
PIN 5 R/W (Read / PIN control Sebagai selektor mode baca / tulis,
Write) logika 0 sebagai fungsi baca dan
logika 1 sebagai fungsi tulis
PIN 6 E (Enable) PIN control Sebagai enable clock LCD yang
mengirimkan logika 1 setiap kali
pembacaan data
PIN 7 DB0 –DB7 PIN Sebagai PIN untuk mengirim data atau
- 14 (Data Bits) Data/perintah perintah ke LCD
PIN LEDA (LED PIN LED Sebagai PIN backlight LED bernilai
15 positive) positif (5V)
PIN LEDK (LED PIN LED Sebagai PIN ground pada backlight
16 negative) LED (0V)
21
2.7 Komunikasi serial antar IC (I2C)
Berikut penjelasan kondisi bus pada sistem komunikasi bus I2C[ 21]:
a. Bus tidak sibuk yaitu pada saat SCL dan SDA berlogika high.
b. Mulai transfer data : setelah ada perubahan kondisi SDA dari high ke low
dan disaat bersamaan SCL berlogika high.
c. Akhiri transfer data setelah ada perubahan kondisi SDA dari low ke high
dan disaat bersamaan SCL berlogika high.
d. Data valid : jika setelah start, kondisi SDA tetap selama SCL berlogika high
maka data yang dikirim dianggap valid.
e. Pemberitahuan : receiver mengirimkan sinyal balasan setelah selesai
pengiriman 1 byte (8 bits data )
2.8 Buzzer
22
a b
Mini Submersible Water pump adalah motor air celup yang berukuran
kecil. Pompa air mini ini biasa digunakan untuk akuarium, kolam ikan,
hidroponik, robotika atau proyek dalam pembuatan aplikasi yang berbasis
mikrokontroller.
23
Gambar 2.17 Mini Sumersible Water Pump
(Sumber : www.Google.gom)
24
Tabel 2.3 Fungsi shortcut button arduino IDE
No Icon Nama Fungsi
1 Verify Untuk mengecek program yang telah
dibuat
2 Upload Mengupload ke board Arduino
25
sehingga kode tersebut bisa digunakan sebagai bahan diskusi dalam
forum.
Copy as HTML, berfungsi menduplikasi teks yang terpilih kedalam
editor dan menempatkan teks tersebut pada clipboard dalam bentuk atau
format HTML. Biasanya ini digunakan agar code dapat diembededdkan
pada halaman web.
Comment/Uncomment, berfungsi memberikan atau menghilangkan
tanda / pada kode atau teks, dimana tanda tersebut menjadikan suatu
baris kode sebagai komen dan tidak disertakan pada tahap kompilasi.
Increase/Decrease Indent, berfunsgi untuk mengurangi atau
menambahkan indetntasi pada baris kode tertentu. Indentasi adalah
“tab”.
3. Sketch
Verify/Compile, berfungsi untuk mengecek apakah sketch yang kamu
buat ada kekeliruan dari segi sintaks atau tidak. Jika tidak ada
kesalahan, maka sintaks yang kamu buat akan dikompile kedalam
bahasa mesin.
Upload, berfunsi mengirimkan program yang sudah dikompilasi ke
Arduino Board.
Include Library, berfunsi menambahkan library/pustaka kedalam
sketch yang dibuat dengan menyertakan sintaks #include di awal kode.
Selain itu kamu juga bisa menambahkan library eksternal dari file .zip
kedalam Arduino IDE.
4. Tools
Auto Format, berfungsi melakukan pengatran format kode pada jendela
editor
Fix Encoding & Reload, berfungsi memperbaiki kemungkinan
perbedaan antara pengkodean peta karakter editor danpeta karakter
sistem operasi yang lain.
Serial Monitor, berungsi membuka jendela serial monitor untuk melihat
pertukaran data.
26
Board, berfungsi memilih dan melakukan konfigurasi board yang
digunakan.
Port, memilih port sebbagai kanal komunikasi antara software dengan
hardware.
27
tambahan untuk bekerja di sekitar area perangkat yang gagal & tidak
terkoneksi).
2.12 Bylnk
Blynk adalah sebuah platform dengan iOS dan Android aplikasi untuk
mengontrol Arduino, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui Internet. Blynk
sebagai dashboarddigital di mana anda dapat membangun sebuah antarmuka
grafis untuk proyek anda hanya dengan menarik dan menjatuhkan widget.
28
Gambar 2.20 Tampilan Blynk
Create New Project : Berisi tentang nama project yang akan di buat
,hardware Model yang akan di pakai seperti : arduino uno, arduino mega,
ESP8266, intel edision, intel galileo, raspberry Pi 2/A+/B+, rasberrry Pi
3B, wemos D1, wemos D1 mini dan lain sebagainya. Serta terdapat
connection type seperti : Ethernet, wifi, USB, GSM, Bluetooth, BLE.
Design view : Berisi tentang tombil kembali, nama project, project setting
, widget box, dan tombol play
29
3 BAB III
METODE PENELITIAN
30
16 Thermo Gun 1 unit
17 Thermometer digital 1 unit
31
Gambar 3.1 Flowchart Tahapan Penelitian
32
3.3.1 Studi Literatur
33
3.3.4 Pengujian Sistem
34
INPUT PROSES UOTPUT
Cloud Smartphone
Wifi
Objek
Manusia Mikrokontroller
Sensor Suhu
(Telapak NodeMCU
Inframerah I2C LCD
Tangan) MLX90614 ESP8266
Sensor IR WATER
Infrared RELAY PUMP DC
5V
Adaptor 5V 3A HandSanitizer
Cara kerja dari prototype alat Rancang bangun Thermometer suhu tubuh
non kontak dan handsanitizer secara otomatis ini yaitu pertama untuk
Thermometer suhu tubuh pada saat Ketika objek ( Manusia ) mendekati sistem
ini maka sensor Ultrasonik HC-SR04 akan mendeteksi objek tersebut maka
sistem akan aktif, alat ini aktif ditandai dgn lampu LCD menyala, kemudian
sensor suhu Inframerah MLX 90614 akan mendeteksi tubuh objek dengan
jarak 1-5 cm, kemudian akan di proses melalui mikrokontroller melalui
NodeMCU Esp8266 dan Outputnya menampilkan nilai suhu objek Pada
tampilan LCD16x2, apabila suhu tubuh yang dideteksi melebihi 37.5℃ maka
Buzzer sebagai output akan Berbunyi, Informasi tentang suhu tubuh yang
dideteksi lewat sensor Suhu Inframerah MLX90614 kemudian diteruskan ke
smartphone mengunakan teknologi internet of things dimana NodeMCU
35
Esp2866 yang terintegrasi dengan Modul Wifi akan dihubungkan ke perangkat
smartphone melalui aplikasi Bylink. Kedua untuk Hand sanitizer akan berkerja
secara Otomatis apabila objek terdeteksi oleh sensor halangan IR inframerah
maka sensor akan mengaktifkan Relay sehingga pompa mini submersible water
pump 5V akan mampu menarik cairan Handsanitizer dari wadah ke tangan
User. Ketiga tegangn yang dibutuhkan agar sistem ini dapat berkerja adalah 5
Volt DC melalui Adaptor yang terhubung ke sumber lisrik.
Berikut adalah Contoh gambar sketsa alur prinsip kerja alat Thermometer
suhu tubuh dan Handsanitizer secara otomatis sebagai berikut
36
Penjelasan Singkat mengenai Alur prinsip kerja alat Thermometer Tubuh
non Kontak dan Handsanitizer secara otomatis Sebagai Pencagahan Awal Virus
COVID – 19 menggunakan NodeMCU Esp8266 Berbasis IOT, Alat ini
membutuhkan sumber tegangan sebesar 12 Volt untuk mengoperasikan sistem
mikrokontroller, pada alat ini penulis menggunakan NOdeMCU V.3 Selanjutnya
membuat program alat tersebut menggunakan software Arduiuno Ide dengan
menggunakan PC/Laptop yang kemudian program tersebut dimasukkan kedalam
NodeMCU Eso8266 melalui kabel USB downloader
Buzzer berfungsi sebagai perangkat Output yang akan mengubah sinyal listrik
yang diproses oleh NodeMCU Esp8266 menjadi sinyal suara yang menjadi
peringatan/Alarm apabila sensor suhu mendeteksi suhu manusia lebih dari 38℃
36
4 BAB IV
Cloud Smartphone
Wifi
Objek
Manusia Mikrokontroller
Sensor Suhu
(Telapak NodeMCU
Inframerah I2C LCD
Tangan) MLX90614 ESP8266
Sensor IR WATER
Infrared RELAY PUMP DC
5V
Adaptor 5V 3A HandSanitizer
37
Penjelasan mengenai alur dari gambar blok diagram diatas tentang
rancang bangun thermometer non kontak dan handsanitizer secara otomatis
berbasis IOT adalah sebagai berikut
Pada saat sistem ini dihidupkan atau on Maka Power supply dari
Adaptor 5V/3A akan memberikan tegangan 5 Volt keseluruh bagian
rangkaian. Pada bagian Sensor Ultrasonic HC-SR04 akan berkerja untuk
mendeteksi Objek berupa manusia dengan cara memberikan sinyal berupa
gelombang bunyi dan dipantulkan Kembali dari objek tadi melalui
Gelombang pantulan sehingga ditangkap Kembali oleh sensor Ultrasonic
HC-SR04, Hasil deteksi dari sensor jarak tersebut akan diproses pada
mikrokontroller NodeMcu Esp8266, Selanjutnya Pada sensor suhu
inframerah MLX90614 menerima pancaran inframerah dari Objek berupa
suhu badan yang masuk melalui sensor Inframerah MLX90614 dimana
Inframerah mengandung energi panas maka sensor MLX90614 akan
menghasilkan arus listrik,. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan
tegangan kemudian diubah menjadi sinyal digital oleh sensor, sinyal akan
diolah melalui mikrokontroller NodeMCU Esp8266 yang telah diprogram
menggunakan Bahasa pemograman Bahasa C kemudian hasil data dari
mikrokontroller diteruskan ke LCD16x2 untuk menampilkan suhu yang
sesuai dengan temperature target, lalu data suhu tubuh objek yang didapatkan
dari sensor suhu diproses oleh mikrokontroller NodeMCU Esp8266 dan
dikirim ke server internet mengunakan modul wifi dan telah terkoneksi
dengan Aplikasi Blynk yang telah terinstal pada smartphone.
38
4.2 Perancangan Alat
39
4.2.2 Sensor Ultrasonik HC-SR04 Dengan Node Mcu Esp8266
Sensor Ultrasonik
NodeMCU
HC-SR04
Vin VCC
GND GND
SD2 Trig
SD3 Echo
40
4.2.3 Sensor IR Inframerah dengan NodeMcu Esp8266
Sensor
NodeMCU
Inframerah
Vin VCC
GND GND
D7 OUT
41
4.2.4 LCD 16x2 yang terhubung I2C dengan NodeMcu Esp8266
NodeMCU I2C
Vin VCC
GND GND
D1 SDA
D2 SCL
42
4.2.5 Buzzer dengan NodeMcu Esp 8266
NodeMCU Buzzer
D5 VCC
GND GND
NodeMCU Buzzer
D5 VCC
GND GND
43
Gambar 4.7 Rangakaian NodeMCU dengan relay dan Pompa 5V
NodeMCU Modul
Relay
Vin VCC
GND GND
D7 IN
44
1. Setting Arduino IDE untuk NodeMCU
45
Gambar 4.10 Tampilan setting arduino IDE.
Kemudian klik OK, selanjutnya kita update boardnya. Dari menu Tool Board
Board manager seperti pada Gambar 4.10.
46
Gambar 4.12 Tampilan boards manager arduino IDE.
Ok, sekarang kita cek apakah NodeMCU sudah terinstal di Arduino IDE kita atau
belum. Dari menu Tools Board NodeMCU seperti pada gambar 4.12.
47
Gambar 4.14 Tampilan tools port arduino IDE.
Jika semua yang diatas sudah dilakukan maka masukkan program Perancangan
prototipe sistem Smart Home Berbasis IoT dengan smartphone menggunakan
NodeMCU seperti pada Gambar 4.14.
48
2. Setting Aplikasi Blynk pada Smart Phone
49
Selanjutnya kita pilih device nya, klik di bagian choose device pilih NodeMCU
(gulir kebawah), kemudian OK. Bagian “connection type” pilih WiFi, kemudian
klik tombol create seperti pada Gambar 4.16.
50
Token adalah sebuah kode (susunan angka dan huruf) yang unik, dipakai nanti
ketika pemrograman. Hampir sama dengan kode API nya Thingspeak dan Bot
Token Telegram (Aplikasi IoT sebelumnya). Setiap proyek mempunyai token yang
berbeda dengan proyek yang lain. Catat dan simpan nomor token-nya seperti pada
Gambar 3.19.
51
Klik pada Gauge, selanjutnya sebuah tampilan Gauge (display) telah ditambahkan
ke Dalam Jendela proyek dan kita perlu seting (atur) dulu display-nya. Klik pada
gauge sehingga muncul menu button settings seperti pada Gambar 3.21.
Seting pin-nya, klik “PIN” kemudian pilih Virtual , pada bagian kanan pilih pin
yang akan diatur karena nanti yang akan kita atur logikanya adalah V0 yang
terhubung dengan rangkaian skematik. Klik OK. Seperti pada Gambar 4.21.
52
Kembali ke tampilan utama dan menambahkan beberapa widget box seperti
lamgkah awal memasukan widget gauge. Untuk tampilan keseluruan widget
aplikasi blynk yang sudah siap digunakan dapat diliat gambar Gambar 4.21
53
4.3 Flowchart Software
54
Tahapan Flowchart Di awali saat Perangkat mulai dihidupkan,
selanjutnya melakukan proses insialisasi semua perangkat input dan output
yang saling behubungan dengan program, kemudian Perangkat menunggu
terhubung ke wifi, Jika perangkat tidak terhubung pada wifi maka program
akan mengecek Kembali kondisi insialisasi input dan Output. Jika perangkat
terhubung ke wifi maka program memerintahkan sensor ultrasonik dan sensor
infrared untuk mendeteksi objek,
Pada bagian sensor infrared jika kondisi sensor terbaca objek berupa
haling rintang telapak tangan maka program akan mengaktifkan relay dan
pompa, untuk aktif selama sinyal masih terbaca oleh sensor infrared, jika
kondisi sensor tidak terbaca oleh objek maka program akan mengecek
Kembali kondisi sensor infrared.
Pada kondisi kedua jika nilai hasil baca suhu dalam kisaran 37.50℃
– 38.00℃ maka program memberi perintah LCD untuk menampilkan nilai
suhu yang dikehendaki dan mengirimkan data suhu ke Bylink . Tampilan
55
yang mencul pada LCD dan Bylink (“Status AWAS”), dan program juga
memerintahkan Buzzer Aktif
Pada kondisi ketiga jika nilai hasil baca suhu Lebih dari 38.00℃ maka
program memberi perintah LCD untuk menampilkan nilai suhu yang
dikehendaki dan mengirimkan data suhu ke Bylink . Tampilan yang mencul
pada LCD dan Bylink (“Status BAHAYA”), dan program juga
memerintahkan Buzzer Aktif , kemudian program selesai dan memulai lagi
dari perintah awal.
56
Mulai
Tidak
Menghubungkan Blynk ke Perangkat
Perangkat
Terhubung?
Ya
Selesai
Pada saat NodeMCU dalam kondisi sudah menyala. Blynk akan mendeteksi
NodeMCU sudah terhubung atau tidak. Jika sudah terhubung maka Blynk akan
memberikan informasi berupa tampilan, jika belum maka Blynk akan terus
mencoba menghubungkan NodeMCU, setelah itu blynk memberi informasi
mengenai nilai yang ada pada parameter yang digunakan untuk mengontrol
perangkat ke server lalu diterima NodeMCU, perangkat keras terkontrol karena
NodeMCU sudah mendapat informasi
57
4.4 Prinsip Kerja Sistem
58
4.1 Pengujian Sistem
1 Adaptor 5V 5.18
2 Vin NodeMCU 5.18
3 Ground NodeMCU 0
59
B. Pengujian Sensor Ultrasonik
60
Tabel. 4.9 Perbandingan Pengukuran suhu tubuh
Nilai Selisih
Nilai Nilai Selisih Time
Nama Thermometer Thermodigital
No Thermogun Sensor Thermogun Respon
responden Digital & sensor
(℃) (℃) & sensor (S)
(℃) (℃)
(℃)
1 Adi 36,1 36,40 36,59 -0,49 -0,19 6,34
2 Andri 36,0 36,60 36,35 -0,35 0,25 6,92
3 Ari 35,9 36,30 36,33 -0,43 -0,03 6,93
4 Arman 36,2 36,60 36,55 -0,35 0,05 6,84
5 Arul 36,1 36,80 36,93 -0,83 -0,13 6,65
6 Atina 36,2 36,80 36,17 0,03 0,63 6,01
7 Imran 36,3 36,70 36,05 0,23 0,65 6,30
8 Nunung 36,4 36,30 36,39 0,01 -0,09 6,47
9 Rifky 35,9 36,60 35,59 0,31 1,01 6,59
10 Ruslin 36,3 36,50 36,21 0,09 0,29 7,00
11 Ubo 36,3 36,40 35,53 0,77 0,87 6,66
12
13
Rata-rata 36,15455 36,5455 36,2455 -0,09 0,30091 6,61
61
D. Pengujian LCD
Tampilan
1 Sesuai
Awal
Nama Dan
2 Sesuai
NIM
Sensor
3 Memdeteksi Sesuai
objek
Pembacaan
4 Sesuai
Suhu
Keterangan
5 apabila Suhu Sesuai
< 37,5℃
Keterangan
6 Apabila Suhu Sesuai
>37,5℃
62
Dari hasil yang didapatkan dalam pengujian LCD dapat berfungsi
dengan baik dan dapat menampilkan data sesuai dengan program
yang sudah ditentukan.
E. Pengujian Buzzer
Pengujian Buzzer dilakukan dengan cara memberi arus pada
buzzer agar buzzer berbunyi dan dalam keadaan tidak dialiri arus
atau Buzzer dalam keadaan tidak bunyi .Pengukuran dilakukan
menggunakan Multimeter analog , Berikut tabel pengukuran
tegangan pada buzzer saat sedang berbunyi dan pada saat buzzer
tidak berbunyi.
Tabel 4.12 pengujian buzzer
Masukkan Tegangan yang diukur
yang diberikan (Volt)
1 5.18
0 1,48
Keterangan 0 = Low (0 volt)
1 = High (5 Volt)
63
F. Pengujian Relay
Tabel 4.13 Pengujian Relay
Tegangan Coil Kondisi Relay Kondisi Relay
(Volt) Awal Sekarang
NC (Normally NO ( Normally
Relay 5V 5
Close) Open)
NO (Normally NC ( Normally
0
Open) Close)
G. Pengujian Pompa
Tabel 4.14 Pengujian Pompa
Tegangan Kondisi
Kondisi relay
Sumber (Volt) Pompa
`Pompa NO ( Normally
5 Aktif
5V Open)
NC (Normally
0 Mati
Close)
Alat ini tidak akan berkerja sesuai dengan harapan jika tidak
di dukung oleh sebuah perangkat lunak (Software), perangkat lunak
ini dibuat menggunakan sebuah aplikasi Arduino IDE pada sistem
64
operasi windows 10 di Laptop, Setelah program pada Arduiuno di
buat dan juga tidak terdapat error pada saat di compile maka langkah
selanjutnya program diupload ke board nodeMCU ESP8266, setelah
proses upload selesai maka sistem dapat di jalankan
65
Tabel 4.15 Pengujian keseluruhan fungsional
A. Pegukuran Suhu
Kondisi Pada Alat Tampilan Pada bylink
Percobaan
Tampilan LCD Buzzer SUHU Warna LED Status
1 Tidak
2 Tidak
3 Tidak
4 Ya
5 Ya
66
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
67
b. Sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan module
kamera untuk mengetahui siapa saja yang tidak menggunakan masker pada
suatu tempat.
c. Pengembangan selanjutnya dari penelitian yang menyangkut dengan judul
ini diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini dengan dapat di
operasikan jauh lebih baik lagi dari saat ini dan mudah untuk diterapkan
pada masyarakat terutama pada kehidupan sehari-hari.
68
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kencana, Agatha Wahyu. 2020. “Rancang Bangun Alat Otomatis Hand
Sanitizer Dan Ukur Suhu Tubuh Mandiri Untuk Pencegahan Covid-19
Berbasis Iot” dalam Jurnal transit, Volume [ ], No.[ ], (Hal 1 – 6), Semarang:
Universitas Semarang.
[2] Sibuea, Maickel Osean. 2018 Pengukuran Suhu Dengan Sensor Suhu
Inframerah Mlx90614 Berbasis Arduino. Skripsi. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma.
[3] Rahayuningtiyas, Ari, dkk. 2020. “Rancang Bangun Hand Sanitizer Dan
Sistem Monitoring Jarak Jauh Dalam Upaya Mengurangi Penyebaran Covid
19” dalam Jurnal Riset Teknologi Industri, Volume 14, No 2, Halaman 320 –
330, Subang: Pusat Pnelitian Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu
pengetahuan Indonesia.
[4] Urbach, Tandini Ulfa, dan Wildian, 2019. “ Rancang Bangun Sistem
Monitoring dan kontrol temperatur Pemanasan Zat Cair Menggunakan Sensor
Inframerah MLX90614” dalam Jurnal Fisika Unand, Volume 8, No 3,
Halaman 273 – 280, Padang: Universitas Andalas Kampus Unand Limau
Manis.
[5] B, Budiana, dkk, 2020. “ Pembuatan alat Otomatis Hand Sanitizer sebagai
Salah Satu Antisipasi Penyebaran COVID-19 di Politeknik Negeri Batam”
dalam Journal of Applied Electrical Engineering, Volume 4, No 2, Halaman
40 – 43, Batam: Politeknik Negeri Batam.
[6] Yuniahastuti, Irna Tri, dkk 2020 “ Contacless Thermometer Sebagai Upaya
Siaga Covid-19 di Universitas PGRI Madium” dalam Jurnal ELECTRA :
Electrical Engineering Articles, Volume 1, No 1 , Halaman 28 – 34, Madium:
Universitas PGRI Madium.
[7] Junaidi, dan Yuliyan Dwi Prabowo. 2018 Project Sistem Kendali elektronik
berbasis Arduino. Bandar Lampung: AURA ( Anugra Utama Rahaja )
69
[8] Cytron. 2013. Product User’s Manual – HCSR04 Ultrasonic Sensor.
https://www.electroschematics.com/hc-sr04-datasheet/. 15 September 2020.
[9] Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia (PERMENKES) No:
2269/MENKES/PER/XI/2011 Pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). November 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
[10] Datasheet for MLX90614 - Melexis,
[11] 16x2 LCD Datasheet,
[12] Dejan ,2015, How I2C Communication Works & How To Use It with Arduino,
[13] Buzzer : Pinout, Pin Description, Working, Features & Datasheet,
[14] 2017, Arduino Buzzer Tutorial And How To Use It With Arduino Board
70
71