OLEH :
14102068
2019
DAFTAR ISI
Halaman Lembar
Pengesahan ................................................................................ i
Daftar
Isi ................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah .................................................................................................... 7
1.3 Tujuan
Penelitian ..................................................................................................... 8
1.4 Manfaat
Penelitian .................................................................................................. 9
1.5 Batasan
Masalah ..................................................................................................... 9
2.1.1 Perbandingan
Penelitian .....................................................................25
2.2 Dasar
Teori ........................................................................................................... 26
2.2.1 Website…….
………………………………. .............................................. 26
ii
2.2.4 Laravel
Framework............................................................................. 28
2.2.5 Basis
Data.............................................................................................. 28
2.2.6
PHP....................................................................................................... 29
2.2.9
Scrum.............................................................................................. 31
3.2 Pengumpulan
Data ...............................................................................................33
3.2.1 Analisis
Metode ......................................................................................... 33
3.2.1.1 Studi
Pustaka................................................................................................ 33
3.2.1.2
Wawancara ................................................................................................
34
iii
3.2.6 Menentukan Sprint Goal ................................................................ 37
3.3 Perancangan
Sistem....................................................................................... 38
3.3.2
Flowchart ......................................................................................................42
3.3.3 Squence
Diagram...........................................................................................45
3.3.4 Class
Diagram...............................................................................................57
3.4 Penyusunan
Proposal.......................................................................................59
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 3.11 User melakukan unduh data
revisi.............................................................. 45
vii
Gambar 3.27 Admin melakukan manajemen result
paper.............................................. 54
viii
DAFTAR SINGKATAN
ID : Interface Data.
JS : Javascript
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Plagiarism Detected
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Institut Teknologi Telkom Purwokerto merupakan perguruan tinggi yang
dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom dan merupakan satu-satunya Institut di
Jawa Tengah. Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) merupakan salah
satu Telkom University National Campus yang akan dikembangkan di beberapa
wilayah Indonesia. ITTP mempunyai tujuan untuk menjadi perguruan tinggi
mandiri dan sebagai pusat unggulan di bidang sains, teknologi dan teknik
terutama yang berbasis pada teknologi telematika, yang mempunyai fungsi dan
tugas serta tanggung jawab untuk mengembangkan sumber daya manusia, sebagai
agen perubahan dalam pembentukan insan cerdas dan kompetitif, berkarakter dan
berperan dalam pembentukan masyarakat yang sejahtera. Bidang akademi yang
bergerak di bidang teknologi. Pada ITTP memiliki dua fakultas yaitu Fakultas
Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE) dan Fakultas Teknologi Industri dan
Informatika (FTII). FTTE menaungi tiga program studi, yaitu D3 Teknik
Telekomunikasi, S1 Teknik Telekomunikasi dan S1 Teknik Elektro. Fakulitas
lainnya yaitu FTII yang memiliki lima program studi yaitu S1 Teknik Informatika,
S1 Sistem Informasi, S1 Rekayasa Perangkat Lunak, S1 Teknik Industri dan S1
Desain Komunikasi Visual.[1]
Teknologi pada masa sekarang ini semakin berkembang secara pesat
sehingga banyak digunakan dalam segala aktivitas kehidupan manusia. Salah satu
teknologi yang sangat berkembang secara pesat adalah teknologi informasi.
Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah,
menghasilkan, menyimpan, dan mampu menyebarluaskan informasi secara cepat
dengan tidak dibatasi ruang dan waktu. [2] Website merupakan kumpulan halaman-
halaman yang saling terhubung berguna untuk menampilkan informasi berupa
teks, gambar, animasi, suara dan gabungan dari semuanya yang membentuk satu
rangkaian yang saling berkaitan.[3] Pada kemampuan ini, website mejadi sangat
1
terkenal dan perkembang sangat pesat sehingga banyak digunakan diberbagai
bidang, salah satunya bidang akademi. Saat ini banyak website yang menyediakan
informasi dokumentasi framework. Namun dalam membuat website sering terjadi
kesalahan pada interface, submission system, task orientation, submit login,
submit sign-up, writing, content quality, page layout, visual design, help dan error
tolerance. adanya beberapa yang tidak dapat memenuhi kebutuhan awal kenapa
website tersebut dibuat. Bahkan banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan
pengguna, tampilan website yang kurang menarik perhatian pengguna dan
susahnya menggunakan website terutama orang yang pertama kali membuka
website tersebut. Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan
penulisan karya ilmiah maka diselenggarakannya kegiatan yang disebut
CENTIVE. Kegiatan yang akan dilakukan akan memerlukan banyak data
informasi dan diperlukannya media untuk menyusun seluruhnya dalam bentuk
dokumentasi sistem informasi berbasis website.
CENTIVE (Conference on Electrical engineering, Telematics, Industrial
technology and creatiVE media) merupakan program atau event yang diadakan
oleh Institusi Teknologi Telkom Purwokerto untuk memberikan informasi
mengenai seminar berstatus nasional dan Call For Papers (CFP). Program yang
dilaksanakan oleh CENTIVE yaitu mengundang pemakalah, untuk mendaftar
dapat dilakukan oleh dosen, mahasiswa yang bestatus aktif dari S1, S2, sampai S3
serta peneliti umum. Program ini, pemakalah akan melakukan pendaftaran akun
untuk dapat memasukan data mengenai paper-paper yang akan di periksa oleh re-
viewer dari ITTP dan dari re-viewer umum untuk menentukan apakah topiknya
sudah dapat di bagikan dalam seminar nasional atau belum. Setelah selesai di
periksa oleh re-viewer, bila sudah di konfirmasi dapat digunakan untuk tema di
seminar nasional, setelah terkonfirmasi, pemakalah lanjut ke proses berikutnya,
yaitu registrasi pelunasan pendaftaran. Setelah selesai melakukan registrasi maka
ITTP akan mengudang pemakalah sebagai pembicara untuk melakukan seminar
nasional yang berlokasi di ITTP. Manfaat dari CENTIVE itu sendiri untuk ITTP
adalah mengundang masyarakat umum sekitar kota Purwokerto maupun luar
pulau jawa, dosen, maupun mahasiswa untuk meningkatkan minat dalam
2
melakukan penulisan karya ilmiah dengan tingkat nasional. Manfaat yang terdapat
dari CENTIVE adalah karya ilmiah yang dilakukan diberi penghargaan oleh pihak
ITTP sesuai dengan hasil wawancara pada lampiran satu pertanyaan nomor 3 [4]
Pada penelitian ini, akan mengangkat studi kasus mengenai submission
sistem yang terdapat pada sistem CENTIVE, dikarenakan permasalahan yang
terjadi yaitu masih adanya bug pada sistem pendaftaran, pemasukan paper, dan
bukti pembayaran yang akan di proses kedalam data institusi. Pada CENTIVE
terakhir digunakan adalah tahun 2017 tepatnya bulan Agustus. Submission yang
digunakan oleh CENTIVE telah di non-aktifkan pada tahun ini, dikarenakan bug
yang masih harus diperbaiki. Bug tersebut sangat dibutuhkan dikarenakan untuk
menghubungkan komunikasi mengenai data pendaftaran dari pemalakah oleh
pihak ITTP. Hasil penelitian dari observasi yang akan dilakukan oleh
pengevaluasi pada situs web. Hasilnya akan berupa rekomendasi yang akan
bermanfaat bagi pengembangan situs web. Oleh sebab itu dalam penelitian akan
menggunakan metode scrum. Prinsip yang digunakan dengan metode Scrum
yaitu, perencanaan pembuatan sebuah tim dan anggota untuk membagi tugas pada
setiap anggota, back-log yang digunakan untuk mengevaluasi pengembangan
yang akan dilakukan pada bagian bisnis yang terdapat pada sistem informasi,
sprint yang akan digunakan untuk menentukan tahap-tahap proses pengembangan
sistem. Pendekatan Scrum (schwaber, 2001; Pressman, 2005). Pengembangan
aplikasi dengan pendekatan Scrum membuat beberapa partisi dari pekerjaan-
pekerjaan menjadi sebuah “paket”. Uji coba terhadap aplikasi dan dokumentasi
tetap dilakukan selama proses pengembangan aplikasi berlangsung pendekatan ini
menerapkan sistem “Sprint” dimana setiap pekerjaan akan diselesaikan dalam
masa waktu yang pendek dan setiap “Sprint” merupakan sebuah pengerkaan dari
sebuah “Backlog” kebutuhan yang diperlukan. Pengembangan aplikasi pada
smartphone menggunakan pendekatan Scrum disarankan bagi para developer
berdasarkan survey yang telah dilakukan ( Agarwak & Wasserman, 2010).[5]
3
Gambar 1.1 Tampilan submit sign-up
Pada Gambar 1.1 merupakan tampilan sign-up CENTIVE, kolom
pendaftaran sudah dinon-aktifkan oleh bagian developer dikarenakan masih
terpisah dengan situs web CENTIVE dan masih butuh perkembangan dalam
bagian submit pendaftaran.
4
Gambar 1.3 Data Statistik Admin
Tampilan yang terdapat pada statistic admin menampilkan data tentang total
paper yang terdaftar, paper yang lolos uji kelayakan, pengirim paper yang sudah
diterima dan dilakukan pembayaran, paper yang sudah di review, paper yang di
simpan, dan lain lain. Masalah yang terjadi pada perhitungan data statistik paper
berikut masih kurang akurat. Salah satunya adalah bagian paper yang diterima,
sebab paper yang lolos pada tampilan tidak sesuai dengan data paper peserta saat
seminar nasional.
5
Gambar 1.4 List ID Pengguna
Berikut adalah salah satu tampilan list pengguna yang terdaftar pada sistem
web CENTIVE. Data yang ditampilkan pada list pengguna meliputi user ID,
fullname, status, payment, dan action. Permasalahan yang terjadi adalah user ID
yang masih acak atau belum tersusun. Sehingga saat terjadi masalah pada salah
satu pengguna, admin kesulitan dalam mencari nama pengguna yang bermasalah.
6
Tampilan pada gambar 1.5 adalah tampilan salah satu paper yang akan di
unduh. Salah satu paper yang dibuka dapat di unduh, ditampilkan dengan office
windows web, dan dapat ditampilkan dengan google document. Permasalahan
yang terjadi pada bagian ini adalah paper yang ingin di unduh tidak dapat di
proses untuk di unduh. Sehingga pengguna, reviewer dan admin mengalami
kesulitan dalam melakukan pengunduhan dokumen.
7
10. Penampilan jumlah total paper yang lolos uji kelayakan masih belum
benar, dikarenakan paper yang tidak lolos masih tercampur kedalam
jumlah total paper yang lolos uji kelayakan.
Dari masalah diatas sehingga diperlukannya sebuah pengembangan sistem
pada bagian submission system untuk memudahkan admin dalam mengolah data
pada sistem, pengoperasian data paper dan data pengguna menjadi terorganisir
dengan baik.
8
7. Memperbaiki perhitungan jumlah total paper yang sudah lolos uji
kelayakan dan siap untuk seminar nasional.
8. Pada hasil penelitian akan di akomodasikan situs web yang sudah di
kembangkan kepada Institut Teknologi Telkom Purwokerto untuk dapat
melanjutkan visi misi program studi dengan efektif dan efisien.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah agar topik pembahasan berada pada lingkup
materi yang telah ditentukan seperti :
1. Evaluasi website centive.ittelkom-pwt.ac.id dengan menggunakan tamplate
pada bootstrap versi 3.3.7.
2. Menggunakan Laravel framework.
3. Prinsip agile yang digunakan adalah prinsip metode Scrum.
4. Evaluasi web centive.ittelkom-pwt.ac.id akan terbagi dalam 3 aspek
utama, yakni:
a. Melakukan evaluasi pada bagian submission system website pada
bagian admin maupun bagian pengguna.
b. Melakukan pengembangan pada submission system dan penambahan
fitur pada website disesuaikan dengan request dari konsumen.
c. Pengembangan sistem dilakukan dengan framework yang baru yaitu
laravel. Tampilan pada bagian front-end yang akan dikembang tidak
merubah banyak tampilan pada data website dengan tampilan fornt-end
yang lama.
5. Pada proses pengembangan sistem informasi CENTIVE akan
membutuhkan waktu maksimal tiga bulan .
9
BAB II
DASAR TEORI
10
pelaksanaan minimal setelah dikembangkan. Dibandingkan dengan manusia-
disampaikan intervensi, intervensi kesetiaan juga dapat lebih mudah dipelihara
dalam intervensi berbasis web. Namun, banyak intervensi eHealth melaporkan
gesekan dan masalah adopsi dengan aktif melibatkan pasien dan penyedia dalam
mengembangkan intervensi berbasis web, menggunakan dan pengambilan dari
intervensi diperkirakan akan meningkat. Secara aktif melibatkan pasien dengan
kanker dalam perancangan dan evaluasi berbasis web Alat mendukung
komunikasi tampaknya layak dan dihargai. Proses melibatkan pasien dan
penyedia dalam mengembangkan intervensi berbasis web tidak sering dijelaskan,
Namun dapat membantu untuk peneliti dan pengembang dalam mencapai Tujuan
dari alat yang berpusat pada pengguna. Misalnya, menunjukkan bahwa
menerapkan kerangka partisipatif untuk melibatkan Layanan pengguna dalam
mengembangkan bantuan untuk hasil kesehatan fisik dalam kualitas perbaikan.
Selain itu, menemukan bahwa kolaborasi antara peneliti dan pasien kanker muda
berkontribusi substansial untuk pengembangan self-help intervensi berbasis web.
Studi lain melaporkan bahwa layanan pengguna dan profesional kesehatan
keterlibatan mereka memiliki dampak positif pada mental yang dirasakan Layanan
Kesehatan. Ada beberapa kerangka partisipatif yang tersedia untuk melibatkan
pengguna akhir dalam pengembangan intervensi berbasis web, misalnya
intervensi pemetaan, kerangka CeHRes dan 4Pi Nasional keterlibatan Standar.
Tujuan menyeluruh proyek ini adalah untuk mengembangkan alat dengan cara
partisipatif untuk meningkatkan penyerapan dan penggunan metode. Metode
Scrum, kerangka kerja partisipatif yang berasal dari pengembangan perangkat
lunak di terapkan untuk mengembangkan alat tersebut. Menggunakan loop umpan
balik konstan, pasien kanker lansia (sebelumnya), HCP enkologi dan perwakilan
mereka. Hasil yang didapat selama enam sprint, sprint pertama yaitu adalah
melakukan pengembangan dengan target menyediakan fitur pendaftaran, login,
serta registrasi mengenai penyakit kanker yang diderita. Sprint kedua adalah
menyediakan fitur audio yang dapat memberikan penawaran barang yang
disediakan oleh pihak pelayanan kesehatan. Sprint ketiga yaitu memiliki target
menyediakan fitur tampilan website yang dapat diakses pada gadget atau tablet.
11
Sprint keempat yaitu bertujuan untuk menyediakan fitur konsultasi penyakit
dengan penjelasan yang ditampilkan oleh video dan audio sesuai dengan penyakit
yang diderita. Sprint ke-lima yaitu bertujuan untuk menyesuaikan algortima yang
digunakan pada sistem. Tahap sprint yang terakhir atau final yaitu bertujuan untuk
menguji kualitas pada website yang akan diaktifkan secara online, dan pengujian
berikut akan di uji dengan para ahli dengan metode evaluasi heuristic dengan
tingkat ke akuratan hingga 80%. Alat komunikasi “ListeningTime” dikembangkan
dengan masukan dari pengguna akhir. Pengguna scrum dalam mengembangkan
alat inovatif adalah tantangan dalam konteks ini, karena keterbatasan waktu pasien
yang sakit parah dan HCP yang sibuk dan penciptaan bersama yang melibatkan
peneliti ilmiah nirlaba dan perusahaan pengembangan nirlaba.[6]
b. Penelitian Harjono dan Muhammad Hamka
Harjono dan Muhammad Hamka dengan penelitian yang berjudulkan
Implementasi Framework Scrum dalam pengembangan sistem informasi
jabatan fungsional akademik tujuan pada penelitian ini dilakukan pada tahun
2017 yaitu mengimplementasikan metode scrum untuk merancangan sistem dan
mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional, teknik dan evaluasi yang
dimasukan dalam tahap perencanaan menggunakan metode Scrum. Model Scrum
dilakukan pada tahap implementasi rancangan dan pengembangan sistem yang
mencakup aktivitas product backlog, sprint, hasil sprint, dan analisis scrum dalam
bentuk burndown chart. Hasil penelitian menetapkan tasks yang akan dikerjakan
dalam pengembangan Sistem informasi Jabatan Fungsional yang berjumlah 10
tasks dengan jumlah estimasi pengembangan adalah 76 hari kerja. Berdasarkan
hasil analisis eksekusi sprint pertama dengan jumlah tasks 2 dan estimasi
pengerjaan 16 hari kerja, diperoleh kesesuaian antara estimasi pengerjaan dan
waktu penyelesaian semua tasks. Sehingga dapat disimpulkan bahwa estimasi
yang diberikan pada tiap tasks sesuai dengan komitmen, jumlah tim pengembang
dan kemampuan tim pengembang.[7]
c. Penelitian Taufiq Rizaldi, Dwi Putro Sarwo S, dan Hendra Yufit R.
Taufiq Rizaldi, Dwi Putro Sarwo, Hendra Yufit R dengan penelitian yang
berjudulkan Implementasi Metodologi Scrum Dalam Pengembangan Sistem
12
Pembayaran Elektronik Pada Usaha Mikro Kecil Menengah tujuan pada
penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 ini mengimplementasikan metode scrum
untuk mengembangkan aplikasi pembayaran dan didukung dengan pendamping,
permasalahan yang terjadi pada laporan rincian pembayaran yang dialami oleh
UMK akan berjalan lebih optimal dan efektif. Sistem yang digunakan masih
belum memiliki sistem informasi pembayaran berbasis web, kurangnya
pemahaman dalam pemanfaatan Teknologi Informasi untuk kepentingan tata
kelola sistem pembayaran yang modern. Model ini mencakup aktivitas product
backlog, sprint, sprint backlog dan demo. Hasil penelitian adalah sebuah aplikasi
pembayaran elektronik berbasis web yang digunakan pada sistem pembayaran
elektronik UMKM, sehingga UMKM mitra dapat menerapkan sistem pembayaran
dan pelaporan yang terkomputerisasi.[8]
d. Penelitian Reymon Rotikan
Penelitian yang dilakukan oleh Reymon Rotikan dengan penelitian yang
berjudulkan Pengembangan Sistem Absensi Untuk Kegiatan Konferensi Di
Universitas Klabat, tujuan pada penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 ini
menerapkan metode spiral dalam melakukan pengembangan sistem aplikasi
pelaksanaan konferensi berbasis web di UNKLAB (Universitas Klabat) dengan
menggunakan Barcode, untuk mempermudah proses pelaksanaan konferensi
ilmiah baik bertaraf Nasional maupun Internasional dalam melakukan
pengambilan absen untuk sesi presentasi secara otomatis dengan melakukan scan
barcode pada kartu peserta. Selain itu dapat juga membantu dalam membuat
laporan kehadiran sesuai dengan kebutuhan dengan cepat. Metode yang
diterapkan yaitu menggunakan model pengembangan Spiral. Model
pengembangan ini memadukan sifat iteratif atau perulangan dari model
pengembangan Prototyping dengan model Waterfall yang sistematis dan
terkontrol. Model pengembangan Spiral terdapat lima tahapan yaitu,
Communication, Planning, Modeling, Construction, dan Deployment. Tahap
Communication merupakan inisialisasi, yaitu tahap pengumpulan informasi untuk
mengidentifikasi kebutuhan sistem yang akan dibuat. Tahap kedua adalah
Planning, pada tahap ini melakukan pembuatan jadwal untuk pengembangan
13
sistem. Tahap selanjutnya, yaitu Modeling, adalah tahap analisis kebutuhan sistem
yang dibuat berdasarkan hasil pengumpulan informasi di tahap Comuunication.
Selain analisis, tahap ketiga juga merancang antarmuka aplikasi dan desain
Database. Tahap selanjutnya , yaitu Construction. tahap pembuatan program,
dimana yang dilakukan penulisan kode program aplikasi dengan pengujian
aplikasinya. Tahap terakhir adalah Deployment, yaitu tahap ini memberikan
aplikasi kepada pengguna untuk digunakan. Hasil pada penelitian berikut dapat
melakukan scan barcode kepada Operator, Operator akan memilih sesi presentasi
yang diikuti oleh peserta, setelah itu Operator melakukan pemindaian kartu
peserta. Untuk level Director dapat melihat laporan absensi. Laporan yang dilihat
dapat berdasarkan sesi presentasi atau berdasarkan tanggal, dan pengguna dengan
level Admin dapat melakukan manajemen users, Universitas, dan sesi presentasi.
User dengan level Operator dan Director mengakses sistem absensi melalui
komputer yang terhubung dengan Application server melalui jaringan Intranet
kampus UNKLAB. Sedangkan user dengan level Admin memiliki akses langsung
ke Application Server. [9]
14
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
Penulis Tahun Masalah Hasil Metode Perbandingan
2017 Pada Onkologi, penyedia Evaluasi yang telah Pengembangan Proses yang digunakan
Jannake layanan kesehatan (HCPs) dilakukan dalam komunikasi persiapan pada metode yang
Noordm dan pasien yang mengembangkan sistem berbasis web alat digunakan masih
an, bertanggung jawab untuk menggunakan metode “ListeningTime” kami menggunakan
Jeanine mencapai komunikasi yang scrum sebagai menggunakan kerangka framework dengan versi
A. efektif selama pertemuan. partisipatif kerangka scrum untuk lawas. Tingkat akurasi
Driesena HCPs biasanya mengontrol kerja, dapat membantu melibatkan pengguna pada pengujian yang
ar, Inge interaksi, sementara pasien pasien kanker yang akhir. Proses yang didapat hanya 80%.
R. van diharapkan berpartisipasi (mantan) tua dan yang dilakukan
Bruiness aktif. muda untuk melakukan menggunakan metode
en, Hal ini, namun, tidak selalu komunikasi konsultasi scrum dalam
Sandra tercermin dalam sehari-hari penyakit kanker yang mengembangan sistem
van Onkologi praktek, terutama diderita. Sistem ini ini memiliki enam
Dulmen dalam kasus pasien yang sudah dapat digunakan sprint.
lebih tua. Kanker lansia untuk pendaftaran, log-
pasien mengajukan in, serta video dan
pertanyaan-pertanyaan yang audio yang sudah
lebih sedikit, sulit untuk disediakan dari sistem
15
berkomunikasi mereka dapat digunakan.
informasi kebutuhan atau
preferensi, dan
menunjukkan kurang aktif
perilaku daripada pasien
yang lebih muda. Dari
pasien kanker tua (≥65
tahun) telah menunjukkan
untuk mengalami hambatan
dalam berkomunikasi
dengan mereka oncological
perawatan penyedia dan
menyatakan kebutuhan
mereka untuk mendukung
intervensi. Sering
melaporkan hambatan, tidak
ingin menjadi mengganggu,
mengingat topik hanya
setelah itu, merasa gugup
dan memiliki persepsi
16
bahwa ada terlalu sedikit
waktu. Temuan ini
menunjukkan pentingnya
tidak hanya pelatihan
penyedia dalam
komunikasi, tetapi juga
mendukung lansia pasien
kanker.
Harjono 2017 Dalam implementasi Kualitas dan resiko Kegagalan dalam Proses yang digunakan
dan teknologi informasi dan proyek dapat dilihat penerapan sistem memakan waktu yang
Muham komunikasi khususnya lebih cepat. Fase sprint informasi dapat cukup lama. Proses
mad penerapan sistem informasi dapat memperlihatkan diminimalisir dengan dilakukan untuk
Hamka adalah adanya kesejangan perubahan bisnis dan penerapan kerangka menentukan estimasi
antara investasi yang umpan balik dari klien. kerja pengembangan waktu sprint dilakukan
dikeluarkan dengan Kecepatan penyelesaian sistem informasi yang hingga 10 task dengan
keuntungan yang proyek secara real time, tepat, salah satu memakan waktu yang
didapatkan. Selain itu, dari dan Rilis tiap bagian kerangka kerja cukup lama untuk
aspek pencapaian perangkat lunak dapat pengembangan sistem melakukan
penyelesaian proyek TIK dilakukan tiap product informasi adalah pengembangan sistem.
hanya sebesar 61% dari Scrum. Scrum adalah
17
keseluruhan fungsi-fungsi backlog. salah satu framework
yang sudah ditetapkan yang bersifat agile
dalam perencanaan awal untuk pengembangan
proyek TIK. Permasalahan perangkat lunak yang
yang terjadi dikarenakan adaptif dan
sistem informasi yang menghasilkan
masih belum perangkat lunak sesuai
dikembangkan. dengan kebutuhan
pengguna.
Taufiq 2016 Permasalahan yang terjadi Penerapan metodologi Pengembangan yang Fitur yang digunakan
Rizaldi, pada penelitian ini yaitu scrum pada dilakukan masih menggunakan
Dwi data yang diperoleh dalam pengembangan aplikasi menggunakan metode fitur yang sederhana
Putro transaksi, penjualan produk pembayaran dengan agile scrum, dengan dalam sistem . serta
Sarwo, dan laporan bulanan yang skala dan tim kecil dilakukan tiga tahan keamaan yang minim.
Hendra digunakan pada UMKM sangat sesuai utama, yaitu Pregame Metode yang
Yufit R masih kurang efisien dan diterapkan, sebab dapat yaitu tahapan untuk diterapkan pada
kurang efektif. Disebabkan mengantisipasi menentukan dari penelitian ini masih
kurangnya pemanfaatan perubahan yang terjadi backlog yang sudah dengan hasil cukup
teknologi informasi dalam selama proses adam termasuk jadwal dalam pengembangan
penggunaan proses bisnis. pengembangan dan biaya yang sistem informasi.
18
Sehingga seluruh proses aplikasi. Aplikasi digunakan. Tahap Metode yang sudah
kegiatan masih pembayaran elektronik kedua yaitu pregame digunakan tidak
menggunakan cara manual. berbasis web yang yang berhubungan menggunakan
diterapkan UMKM dengan Product pengujian kelayakan
dapat Backlog, yaitu daftar dengan tingkat akurasi
mengoptimalisasikan utama dari semua yang tinggi.
proses transaksi dan fungsi yang diinginkan
laporan dokumentasi. dalam produk. Tahap
sebelumnya
berhubungan dengan
fase game, yaitu akan
dilakukan proses
pengembangan sistem
yang lebih dikenal
dengan sprint. Dan
tahap yang terakhir
yaitu adalah postgame.
Fase ini adalah fase
penutup yaitu yang
didalamnya tedapat
19
testing untuk
melakukan proses
validasi dan verifikasi
pada sistem yang akan
di realise, dan selain itu
kegiatan yang paling
utama dalam produk
adalah dokumentasi
pada aktifitas yang
akan digunakan untuk
realise sebuah produk.
Reymon 2016 Pada saat UNKLAB Pemanfaatan barcode Pada model Metode yang digunakan
Rotikan menjadi tuan rumah dalam membuat sistem pengembangan Spiral. dalam tahap
pelaksanaan KNSI 2015, absensi ini memberikan waterfall terdapat lima pengembangan hanya
proses pengambilan kemudahan bagi tahapan yaitu, dilakukan sesuai
kehadiran peserta di sesi operator untuk Communication, dengan informasi yang
presentasi dilakukan secara melakukan Planning, Modeling, sudah ditetapkan sesuai
manual, yaitu dengan pengambilan absen Construction, dan kebutuhan, sehingga
20
mencatat nama lengkap dengan cepat dan tepat, Deployment. Tahap kurangnya dalam
peserta, perguruan tinggi juga membantu untuk Communication adalah perencanaan tahap-
asal peserta, dan juga mengetahui sesi tahap inisialisasi, tahap pengembangan
meminta tanda tangan presentasi yang dimana pada tahap ini yang
peserta. Proses pengambilan diminati oleh peserta. dilakukan pengumpulan didokumentasikan.
absen secara manual ini informasi untuk
memakan waktu sekitar 15 mengidentifikasi
– 20 menit. Selain itu kebutuhan sistem yang
setelah kegiatan konferensi akan dibuat. Tahap
berakhir, proses kedua adalah Planning,
penyusunan laporan pada tahap ini yang
kehadiran pun dilakukan dilakukan adalah
secara manual, dan cukup membuat jadwal untuk
memakan waktu. Dimana pengembangan sistem.
panitia konferensi harus Pada tahap ketiga, yaitu
melakukan rekap data absen Modeling, adalah tahap
terlebih dahulu ke dalam analisis kebutuhan
komputer dengan sistem yang dibuat
menggunakan aplikasi berdasarkan hasil
Microsoft Office Excel, pengumpulan informasi
21
baru kemudian membuat di tahap
laporan yang diperlukan. Communication. Selain
Proses ini dapat memakan analisis, ditahap ketiga
waktu satu sampai dua hari. ini juga dibuat
perancangan antarmuka
aplikasi dan desain
Database. Tahap
keempat, yaitu
Construction adalah
tahap pembuatan
program, dimana yang
dilakukan adalah
penulisan kode
program aplikasi. Pada
tahap ini juga dilakukan
pengujian pada kode
program yang ditulis.
Tahap terakhir yaitu
Deployment, pada
tahap ini sistem yang
22
telah dibuat diberikan
kepada pengguna untuk
digunakan.
23
2.1.1 Perbandingan Penelitian
Menurut perbandingan penelitian diatas menyebutkan bahwa penelitian yang
dilakukan mengenai pemanfaatan teknologi informasi masih memiiki
permasalahan pada kualitas suatu sistem, dikarenakan kurangnya pengembangan
yang dilakukan secara bertahap untuk dapat mempermudah mengoperasikan data
dengan jumlah yang banyak. menggunakan metode yang berbeda untuk
menyelesaikan permasalahan dalam mengembangkan suatu sistem informasi.
Proses yang akan dilakukan memiliki sistem perencanaan yang berbeda-
beda, dikarenakan setiap metode yang dipakai memiliki jenis prinsip yang
berbeda-beda, ketika melakukan evaluasi tingkat error dapat dibedakan hasil
yang diperoleh.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, memiliki beberapa kesamaan dalam
mengembangkan sistem informasi dengan baik sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan oleh pihak pengguna, namun setiap metode memiliki tingkat akurasi.
yang berbeda-beda sesuai dengan jenis pengerjaan dan prinsip yang digunakan.
Pengembangan yang dilakukan pada suatu sistem informasi menggunakan
metode scrum memiliki tingkat akurasi hingga mencapai 95%, sehingga hal
tersebut dapat membantu dalam mengembangkan kualitas sistem informasi
menjadi lebih baik, dan pengembangan yang diakukan pada metode Scrum lebih
teratur dan tersusun secara lengkap, baik dari rencana pengembangan maupun
durasi pengerjaannya.
Berdasarkan penelitian-penelitian diatas, disimpulkan bahwa metode Scrum
membantu dalam pembuatan sistem dikarenakan metode Scrum merupakan
metodologi yang dilakukan secara berkelompok dan mementingkan kualitas
yang akan dikembangkan sesuai dengan permintaan pengguna, dan sehingga
mempermudah jembatan komunikasi antara pihak konsumen, scrum master dan
pihak pengembang. Pengembangan dilakukan dengan bimbingan oleh scrum
master, sehingga proses pengembangan sistem dapat lebih terkoordinasi dalam
memberikan pemahaman mengenai konsep yang diperlukan dalam merancang
24
atau mengembangkan suatu sistem. Mengembangkan suatu sistem dengan
metode scrum dapat lebih teratur dalam menentukan sprint, product backlog, dan
memberikan bimbingan untuk mencapai sprint sesuai dengan sprint goal yang
sudah di tentukan oleh pihak kelompok, sehingga kualitas product backlog dapat
lebih baik dengan hasil persentase mencapai sembilan puluh lima persen. Pihak
admin dapat langsung memonitor hasil pengembangan sistem dengan
dokumentasi sprint backlog yang dilakukan dan pihak pengembang dapat lebih
sering berkomunikasi langsung dengan representasi dari pihak admin. Pada
penelitian ini diterapkan metode Scrum dengan studi kasus yang berbeda yaitu
pengembangan submission system pada sistem informasi CENTIVE berbasis
website.
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Website
World Wide Web atau yang disebut dengan website adalah salah satu
sumber daya internet yang memungkinkan pendistribusian Informasi melalui
pendekatan hyperlink. Pendekatan hyperlink ini adalah pendistribusian
informasi melalui halaman web yang dapat berpindah dari satu halaman
website ke halaman web yang lain. Pertumbuhan eksponesial World Wide
Web telah mengubah ekologi pengetahuan, dimana informasi yang sangat
beragam dan terkait disajikan dengan cara yang kompleks. Pertumbuhan
yang ditak diatur mengarahkan website yang besar dan kompleks,
menjadikan grafik yang besar yang simpulnya adalah dokumen yang
mengarah dari satu dokumen ke dokumen lainnya. Meskipun ada
peningkatan peran dalam komunikasi, World Wide Web tetap tidak
terkendali, setiap individu atau institusi dapat membuat situs website dengan
sejumlah dokumen dan tautan [10].
25
2.2.2 HyperText Markup Language
HTML (HyperText Markup Language) adalah sebuah Bahasa
pemrograman yang berbentuk skrip-skrip yang berguna untuk membuat
sebuah 4rhalaman web. HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti
Windows dan Linux. Kata Markup Language pada HTML menunjukkan
fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam script HTML menunjukkan
fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam skrip HTML dimana kita bias
mengatur judul, garis, table, gambar, dan lain-lain dengan perintah yang
[12]
telah ditentukan pada elemen HTML . HyperText Markup Language
(HTML) juga dapat diartikan Bahasa markup sederhana yang digunakan
untuk membuat dokumen hypertext yang memliki platform independen.
Dokumen HTML adalah dokumen SGML dengan semantic generic yang
sesuai untuk mewakili informasi dari berbagai domain. Markup HMTL
dapat mewakili berita hypertext, surat, dokumentasi dan hypermedia, menu
pilihan, hasil query database, dokumen terstruktur sederhana dengan grafik
berjejer, dan tampilan hypertext dari badan informasi yang ada. HTML telah
digunakan secara luas untuk menyediakan dokumen pada jaringan
komunikasi computer yang dikenal sebagai internet[11].
26
Konsep Cascading memungkinkan pengembang untuk mempengaruhi
penyajian dokumen dihalaman website. Dalam kasus tersebut, penting bagi
perancang untuk memiliki style sheet default yang menggambarkan
presentasi dokumen HTML secara default. CSS, oleh karna itu,
mendefinisikan tiga sumber yang mungkin untuk style sheet. Penulis,
pembaca dan browser. CSS mampu menggabungkan style sheet dari sumber-
sumber ini untuk membentuk presentasi dokumen. Proses menggabungkan
beberapa lembar gaya dan menyelesaikan konflik jika terjadi – dikenal
sebagai cascading[12].
27
sesuai untuk sebuah organisasi atau perusahaan, Sedangkan DBMS
(DataBase Management System ) adalah kumpukan data yang salng
berhubungan dan kumpulan data untuk mengakses data. Proses penggunaan
basis data memiliki beberapa manfaat yang akan membatu dalam
memanajemen sistem informasi. Pemanfaatan basis data untuk memenuhi
tujuan berikut: [14]
1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)
2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Availability)
5. Kelengkapan (Completeness)
6. Keamanan (Security)
7. Pemakaian bersama (Sharability)
2.2.6 PHP
PHP Hypertext Preprocessor atau disingkat dengan PHP ini adalah
suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk web development. Karena
sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalan PHP harus
menggunakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML,
JavaScript, JQuerry, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak
digunakan bersamaan dengan file bertipe HTML. Dengan menggunakan
PHP, developer dapat membuat website powerful yang dinamis dengan
disertai manajemen database-nya. Selain itu juga pengguna PHP yang
sebagian besar dapat jalan di banyak platform, menjadi salah satu alasan
kenapa seorang developer web harus menguasai PHP untuk menjadi
development yang hebat. [15]
28
memisahkan data logic (Model) dari presentation logic (View), dan process
login (Controller) atau secara sederhana adalah memisahkan antara desain
interface, data, dan proses. [16] MVC memiliki tiga komponen yaitu :
1. Model
29
pemrograman normal PHP). Dengan adanya Object Oriented Programming
(OOP) maka setiap objek berdiri sendiri (independent). Fungsi-fungsi yang
akan mengoperasikannya digabungkan menjadi satu kesatuan yang dapat di
sebut sebagai objek. Dua elemen utaman pada objek tersebut adalah
attributes dan method. [17]
2.2.9 Scrum
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
31
3.1 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang telah ditentukan pada bagian pendahuluan diperlukan
pengembangan sistem informasi untuk digunakan pada bagian submission system.
Prinsip Scrum dipilih sebagai metode untuk membantu dalam melakukan
pengembangan pada submission system sistem informasi CENTIVE berbasis website.
32
3.2.1.2 Wawancara
Pada tahapan pengumpulan data dengan wawancara, penulis
melakukan wawancara kepada ketua panitia dan wakil panitia selaku
admin pada sistem website CENTIVE untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan dalam pengerjaan tugas akhir.
Adapun beberapa pertanyaan wawancara sebagai berikut:
1. Penjelasan dari kegunaan website CENTIVE hingga tujuan
kegiatannya apa?
2. CENTIVE disediakan untuk siapa saja ?
3. Keuntungan menggunakan CENTIVE itu apa? Baik untuk pihak
Institusi maupun peserta dan dosen.
4. Kekurangan yang terjadi pada website CENTIVE apa saja ?
5. Apakah dapat disetujui, jika saya melakukan pengembangan sistem
pada bagian submission system di website CENTIVE ? Dengan
tujuan untuk meringankan pekerjaan admin dalam melakukan
manajemen sistem maupun troubleshooting.
3.2.2 Membentuk Tim Scrum
Pengembangan sistem menggunakan metode scrum ini memiliki
prinsip dalam membentuk sebuah tim scrum. Tim scrum terbentuk dari Tim
Pengembang, Scrum Master dan Product Owner,. Tim dibentuk untuk
mengatur tugas-tugas setiap anggota tim serta memberikan tanggung jawab
untuk mencapai sprint goal pada setiap sprint yang dilakukan, tanpa
mengandalkan pihak lain dari luar anggota tim. Model tim di dalam scrum
dirancang sedemikian rupa untuk mengotimalisasi fleksibilitas, kreatifitas
dan produktifitas. Aktor yang berperan pada sistem memiliki fungsi berbeda,
yaitu:
1. User Presenter, aktor berikut berperan sebagai pengguna yang dapat
menggunakan sistem sebagai media untuk melakukan registrasi seminar
33
nasional yang diselenggarakan oleh ITTP. Pengguna presenter adalah
pengguna yang akan terdaftar menjadi peserta seminar nasional.
2. User Non-Presenter, aktor pengguna non-presenter merupakan
pengguna yang tidak terdaftar menjadi peserta seminar nasional, tetapi
hanya mengikuti kegiatan publikasi makalahnya saja.
3. Admin Sistem, Admin yang berperan pada sistem ini memiliki akses
untuk memanajemen sistem, maintenance sistem, serta melakukan
troubleshooting oleh masalah yang terjadi terhadap sistem
4. Admin Conference, Aktor berikut merupakan aktor yang berperan dalam
sistem, tetapi hanya memanajemen data paper dan pengumpulan data
peserta yang terdaftar pada sistem.
5. Reviewer, aktor berikut merupakan aktor yang berperan sebagai reviewer
atau penguji kelayakan yang dilakukan pada paper pengguna yang
terdaftar dalam kegiatan CENTIVE.
6. Product Owner, aktor berikut merupakan yang bertanggung jawab untuk
memaksimalkan nilai produk dan hasil kerja tim pengembang dalam
melakukan pengembangan sistem.
7. Tim Pengembang, aktor yang berperan dalam melakukan pengembangan
sistem yang disebut sebagai developer, pada tim pengembang terdiri dari
organisasi untuk mengatur dan mengelola pekerjaannya secara mandiri.
Sinergi yang ada di dalam tim akan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dari tim pengembang secara keseluruhan.
8. Scrum Master, merupakan aktor yang bertanggung jawab untuk
memastikan scrum telah dipahami dan dilaksanakan. Scrum Master
melakukannya dengan memastikan tim scrum mengikuti teori, praktik,
dan aturan main scrum. Scrum Master merupakan pemimpin yang
melayani tim scrum.
34
3.2.3 Analisa Product Backlog
Tahap product backlog ini dilakukan dengan proses wawancara
kepada pihak admin yang terdapat pada lampiran, untuk mengetahui setiap
hal yang dibutuhkan didalam produk, dan menjadi sumber utama dalam
proses pengembangan sistem. Product Owner bertanggung jawab terhadap
product backlog, termasuk isinya, ketersediaannya, dan urutannya. Fungsi
dari product backlog ini dapat menjelaskan semua fitur, fungsi, kebutuhan,
penyempurnaan dan perbaikan terhadap produk yang akan dirilis. Item
product backlog memiliki atriut deskripsi, urutam, estimasi, dan nilai bisnis.
3.2.4 Menentukan Sprint
Tahap sprint ini dilakukan untuk menentukan proses pengerjaan yang
akan dilakukan oleh tim pengembang dalam melakukan pengembangan
sistem dengan batasan waktu satu bulan atau kurang, dalam sebuah
inkremen yang “selesai”, berfungsi, berpotensi untuk dirilis dikembangkan.
3.2.5 Menentukan Sprint Planning
Sprint planning ini merupakan kegiatan atau pekerjaan yang akan
dilakukan oleh tim scrum dalam melakukan pengembangan sistem.
Perencanaan ini dibuat secara bersama oleh seluruh anggota tim scrum. Sprint
planning dibatasi maksimum hingga delapan jam untuk sprint yang berdurasi
satu bulan.
3.2.6 Menentukan Sprint Goal
Pada tahapan ini dilakukan perencanaan, perancangan, pembangunan
sistem (coding) dan tahap uji coba. Keluaran dari tahapan ini adalah sebuah
sistem pengolah data paper.
3.2.7 Menentukan Dialy Scrum
Pada tahapan ini pengujian terhadap sistem dilakukan dengan
memberikan kuisioner kepada pengguna yang ikut serta dalam kegiatan
CENTIVE pada tahun 2017 yang bertujuan untuk melihat kelayakan sistem
yang telah dibuat dari segi kegunaan, kinerja dan manfaat. Tujuan analisis
35
pada tahapan ini yaitu mengetahui implementasi metode Scrum apakah
sudah layak digunakan pada sebuah sistem.
36
oleh reviewer, submit paper yang telah di revisi, dan submit bukti
pembayaran registrasi seminar nasional. Berbeda dengan fungsi sistem
yang dilakukan oleh pengguna non-presenter yang hanya dapat mengakses
lima fungsi utama pada sistem, yaitu submit paper yang akan di review,
mengunduh paper yang sudah review, submit paper yang sudah di revisi,
serta publikasi makalah setelah semua proses konfirmasi reviewer dan
pihak panitia CENTIVE selesai.
37
Pada gambar 3.3 Diagram usecase diagram admin diatas, menunjukan
jika sistem yang dibuat dapat menunjukan delapan fungsi utama yang dapat
dilakukan oleh admin sistem dengan menggunakan sistem untuk
melakukan proses manajemen data kegiatan website CENTIVE. Berbeda
dengan fungsi sistem yang dilakukan oleh admin conference yang hanya
dapat mengakses enam fungsi sistem, disebabkan admin conference hanya
mengakses pengumpulan data paper dan pengguna yang terdaftar. Tidak
dapat memanajemen data yang meliputi menambah, menghapus dan
merubah data.
C. Use Case Diagram Reviewer
38
paper yang akan di review serta melakukan upload data paper yang sudah
di review.
3.3.2 FlowChart
Proses yang dilakukan oleh user, langkah pertama membuka halaman login
pada sistem CENTIVE. Selanjutnya mengisi form login user, jika username dan
password benar, maka sistem akan menampilkan halaman requirement user. Jika
username dan password salah, maka sistem akan menampilkan notifikasi gagal login,
username atau password salah.
39
Langkah berikutnya user yang sudah login masuk ke menu registrasi peserta
CENTIVE dan mengisi form pendaftaran. Peserta akan di minta untuk memilih
sebagai peserta presenter atau non-presenter. Peserta presenter akan mengikuti
kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan oleh panitia pihak ITTP. Presenter
akan mengikuti prosedur submit paper yang akan di ajukan, dan melakukan revisi
paper yang telah direvisi oleh reviewer. Jika presenter memiliki notifikasi revisi
sudah selesai dan lolos review, maka presenter akan masuk ke tahap pembayaran
dengan melakukan submit bukti pembayaran kepada pihak ITTP.
Setelah Non-presenter melakukan login, maka sistem akan menampilkan user
requirement. Tahap pertama Non-presenter adalah melakukan submit paper ke dalam
sistem. Langkah berikutnya paper akan di review oleh Reviewer. Tahap ketiga Non-
presenter akan mendapatkan notifikasi bahwa paper sudah siap direvisi. Selanjutnya,
peserta diharuskan melakukan submit paper yang telah di revisi untuk di review
kembali. Jika peserta memiliki notifikasi paper sudah selesai di review dan lolos
review, maka paper peserta sudah siap dipublikasikan dalam paper nasional.
40
Gambar 3.6 Flowchart Admin
Langkah pertama dalam proses gambar 3.6 adalah admin melakukan akses
halaman submis admin login. Setelah itu admin mengisi username dan password
untuk melakukan login kedalam sistem. Jika username dan password benar, maka
akan di lanjutkan menuju halaman admin requirement. Jika username dan password
41
salah, maka sistem akan menampilkan notifikasi username atau password salah, dan
akan kembali ke tampilan halaman submis admin login. Sistem akan membedakan ID
admin yang telah login. Jika ID yang diterima oleh sistem adalah sebagai admin
sistem, maka admin sistem akan menampilkan statistik jumlah data seluruh paper,
bukti pembayaran, serta jumlah peserta yang ikut serta dalam kegiatan CENTIVE.
Admin sistem dapat memanajemen data user, admin conference, dan reviewer untuk
merubah data atau menghapus data akun. Admin sistem memiliki akses untuk
memanajemen data paper yang telah submit kedalam sistem. Selain itu admin juga
dapat memanajemen sistem pada preferensi modul, preferensi keuangan, dan
mengatur konektivitas situs sistem secara terbuka untuk umum.
Proses yang dilakukan oleh admin conference setelah login adalah dapat
menampilkan statistik jumlah data paper, total pembayaran, dan jumlah peserta yang
mengikuti kegiatan CENTIVE. Admin conference hanya dapat melakukan
pengumpulan data peserta, data paper, data keuangan dan data reviewer.
42
Gambar 3.7 Flowchart Reviewer
Proses yang dilakukan oleh reviewer, tahap pertama reviewer dapat masuk
kedalam halaman submis reviewer login. Setelah reviewer mengisi form login,
setelah sistem melakukan cek data dan login code benar maka sistem akan
menampilkan halaman reviewer requirement. Jika login code salah, maka sistem
akan memberikan notifikasi login code salah dan akan kembali pada tampilan
halaman submis reviewer login.
43
Proses setelah berhasil login, maka reviewer dapat mengakses sistem untuk
melakukan manajemen paper yang sudah masuk kedalam daftar paper submit untuk
di review. Maksimal paper yang siap di review adalah lima paper. Setelah reviewer
selesai melakukan review, maka sistem akan menampilkan form submit paper
revision untuk melakukan submit paper yang sudah di review. Jika reviewer tidak
memiliki paper yang siap untuk di review, maka reviewer dapat langsung menuju
proses terakhir. Proses terakhir adalah proses logout jika seluruh proses review paper
sudah selesai.
44
3.3.3 Squence Diagram
Berikut adalah sequence diagram yang terdapat pada langkah-langkah
aktor sistem dalam memproses aplikasi CENTIVE berbasis web
45
Gambar 3.10 User melakukan submit paper
46
Gambar 3.12 User melakukan input paper yang sudah direvisi.
47
Gambar 3.14 User melakukan ubah data
48
Gambar 3.16 Reviewer melakukan log-in.
49
Gambar 3.18 Reviewer melakukan unduh paper yang akan direvisi.
50
Gambar 3.20 Reviewer Log-out
51
Gambar 3.22 Admin menampilkan daftar paper.
52
Gambar 3.24 Admin menampilan data pada tabel paper yang submit
53
Gambar 3.26 Admin melakukan manajemen assignment paper
54
Gambar 3.28 Admin melakukan manajemen general preference pada sistem
55
Gambar 3.30 Admin melakukan manajemen web/blog community
56
3.3.4 Class Diagram
Berikut adalah tabel class diagram yang terdapat pada sistem website
CENTIVE.
Class diagram yang tampilkan pada gambar 3.40, tidak memiliki tampilan relasi
pada setiap tabel. Setiap tabel saling terhubung sesuai dengan alur proses yang akan
dimulai, dan akan dimulai dari tblcl_users yang akan mengolah data user untuk
melakukan mendaftar atau log-in terlebih dahulu. Pendaftaran akun pertama kali
akan diarahkan untuk memverifikasi akun CENTIVE dengan akun email yang sudah
di daftarkan. Notifikasi yang didapatkan via email terhubung dengan
tblcl_mailnotification untuk memberikan informasi verifikasi akun. Setelah akun user
sudah terdaftar, lalu akan di arahkan untuk melakukan log-in. Setelah berhasil log-in,
akan dilanjutkan menuju tabel tblcl_paper untuk melakukan input paper, data paper
yang akan di proses memiliki hubungan dengan tblcl_paper author dan tblcl_authors.
Proses paper yang sudah di input kedalam tabel paper akan terhubung oleh
tblcl_mailnotification guna untuk mendapatkan notifikasi mengenai informasi paper
57
yang akan di review. Setelah user selesai melakukan proses revisi paper, maka akan
dilanjutkan untuk melakukan registrasi pembayaran. Data pembayaran terdapat pada
tabel tblcl_paper_payment. Registrasi disesuaikan dengan peran yang pilih, presenter
atau non-presenter. Selesai melakukan pembayaran, data akan di simpan pada tabel
tblcl_paper_payment_confirmation. Notifikasi konfirmasi akan di berikan via email
yang terhubung pada tabel tblcl_mailnotification.
Data akun Reviewer terdapat pada tblcl_reviewer, untuk mendaftar sebagai
reviewer dibutuhkan akses langsung oleh admin sistem. Setelah akun reviewer sudah
terdaftar oleh admin sistem, akan dilanjutkan menuju proses log-in pada submission
yang berbeda dengan admin dan user. Tabel yang terdapat pada tblcl_reviewer
memiliki hubungan dengan tblcl_paper_review yang berisikan data paper user untuk
di review. Paper yang sudah di upload oleh user, maka sistem akan memberikan
notifikasi kepada reviewer. Tahap selanjutnya adalah paper yang sudah di review
akan di-input menuju tabel data tblcl_paper_revision. Tabel tersebut memiliki data
paper yang sudah di-review, paper yang sudah dapat di revisi dan data paper yang
sudah selesai di revisi oleh user. Setelah di-review, sistem akan memberikan
notifikasi kepada user via email untuk memberikan informasi bahwa paper sudah di-
review dan dapat di revisi.
Admin sistem memiliki peran yang dapat melakukan setting sistem secara
keseluruhan, sehingga admin sistem terhubung pada tabel tblcl_syssetting. Admin
conference hanya dapat mengakses sistem dengan memanajemen data peserta, paper
dan registrasi pembayaran yang sudah tersimpan pada tabel tblcl_authors,
tblcl_users, tblcl_paper, tblcl_reviewer, tblcl_paper_payment,
tblcl_paper_payment_confirmation, dan tblcl_paper_author. Admin sistem dapat
mengatur sistem terbuka atau tertutup untuk umum, yang terletak pada tabel
tblcl_syssetting.
3.4 Menyusun Proposal
Setelah dilakukan analisis dengan berpacuan pada wawancara langsung dari
pihak master admin CENTIVE serta materi metode yang di dapatkan dari buku yang
58
bermetode scrum, dapat menghasilkan dokumentasi naskah, langkah, metode,
gambar, dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada hasil penellitian.
59
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
NO. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Merumuskan
1
Masalah
Megumpulkan
2
Data
Analisis
3
Metode
Membentuk
4
Tim Scrum
Analisa
5 Product
Backlog
Menentukan
6
Sprint
Menentukan
7 Sprint
Planning
Membuat
8
Sprint Goal
Memnentukan
9
Dialy Scrum
Perancangan
10
Sistem
Penyusunan
11
Laporan
60
DAFTAR PUSTAKA
[10] T. Hallam, "Website Usability is Important Here's Why," Hallam Internet, 2015.
[Online]. Available: https;//www.hallaminternet.com/website-usability-
important/. [Accessed 10 May 2018].
[12] C. Page, "Cascading Style Sheets," Carcinogenesis, vol. 95, p. NP, 1996.
61
[13] E. J. R. R. Sari Susanti, "Implementasi Framework Laravel pada aplikasi
pengolah nilai Akademik berbasis web," vol. I, p. 2, 2017.
[19] J. G. Andrew Stellman, in Learning Agile Understanding Scrum, XP, Lean, and
kanba, Gravenstein Highway North, Sebastopol, O'Reilly Media, Inc., 2014, pp.
112-120.
62