Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Spektrofotometer UV-Visibel” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Praktikum Kimia Analisa Instrumen. itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini. Kami menyadari bahwa laporan praktikum yang ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Medan, 04 Desember 2023


Penulis

(Kelompok 3)

DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN..............................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Tujuan Percobaan Praktikum ............................................................1
1.2 Prinsip Percobaan ..............................................................................1
1.3 Landasan Teori ..................................................................................1
1.3.1 Spektrophotometry ...................................................................1
1.3.2 Spektrophometer UV & UV-Visible ........................................3
BAB II PROSEDUR KERJA .............................................................................5
2.1 Alat dan Bahan ...................................................................................5
2.1.2 Bahan ......................................................................................5
2.1.1 Alat ...........................................................................................5
2.2 Prosedur Kerja ....................................................................................6
2.2.1 Preparasi Larutan Standar ........................................................6
2.2.2 Prosedur Preparasi Larutan Sampel .........................................6
2.2.3 Prosedur Kerja Spektrofotometer UV-Vis ...............................7
BAB III GAMBAR RANGKAIAN......................................................................8
3.1 Gambar Peralatan ...............................................................................8
3.2 Gambar rangkaian ..............................................................................9
3.3 Keterangan Gambar Rangkaian.........................................................10
BAB IV DATA PENGAMATAN .......................................................................11
4.1 Larutan Standar NaNO2.....................................................................11
4.2 Larutan Sampel .................................................................................11
BAB V PENGOLAHAN DATA .........................................................................12
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
Halaman
5.1 Perhitungan Regresi Linear Sederhana..............................................12
5.2 Perhitungan Koefisien Korelasi Konsentrasi vs Adsorbansi ............13
5.3 Perhitungan Konsentrasi Sampel Sebenarnya........................................13
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................15
6.1 Kesimpulan .......................................................................................15
6.2 Saran ..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tabel Data Larutan Standar NaNO2.........................................................11
Tabel 2. Tabel Data Larutan Sampel......................................................................11
Tabel 3. Tabel Perhitungan Regresi.......................................................................12
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Beaker Glass 100 mL............................................................................8
Gambar 2. Pipet Ukur 5 mL....................................................................................8
Gambar 3. Tabung Nessler 50 mL..........................................................................8
Gambar 4. Pipet Ukur 10 mL..................................................................................8
Gambar 5. Pipet Volume 25 mL.............................................................................8
Gambar 6. Spektrofotometer...................................................................................8
Gambar 7. Bola Hisap.............................................................................................9
Gambar 8. Gambar Rangkaian Larutan Sampel......................................................9
Gambar 9. Gambar Rangkaian Alat Spektrofotometer..........................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan percobaan praktikum :


1. Mampu untuk mengetahui susunan, cara kerja dan penggunaan alat
spektrofometri.
2. Untuk Mengetahui hubungan konsentrasi terhadap absorbansi pada
pengukuran dengan spektrofometer UV – Visibel.
3. Agar mahasiswa/i mengetahui aplikasi spektrofotometri UV-Visibel pada
bidang industry.

1.2. Prinsip Percobaan


1. Berkas Polykromatis diubah menjadi monokromatis.
2. Sinar yang diabsorbsi oleh bahan yang diselidiki sebanding dengan jumlah
(konsentrasi) bahan yang diselidiki.
3. Hukum Lambert-Beer.

1.3 Landasan Teori


1.3.1 Spektrophotometry
Spektrofotometry merupakan salah satu metode analisis
instrumental yang menggunakan dasar interaksi energi dan materi.
Spektrofotometri dapat dipakai untuk menentukan konsentrasi suatu
larutan melalui intensitas serapan pada panjang gelombang tertentu.
Panjang gelombang yang dipakai adalah panjang gelombang maksimum
yang memberikan absorbansi maksimum. Sedangkan peralatan yang
digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya
yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah,
sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih
berperan adalah elektron valensi. (Warono dan Syamsudin, 2013).
Hukum Lambert-Beer menjadi dasar daripada aspek kuantitatif
spektrofotometri. Absorptivitas merupakan konstanta yang tidak

1
tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet, dan intensitas radiasi yang
mengenai larutan sampel. Absorptivitas tergantung pada suhu,
pelarut, struktur, molekul, dan panjang gelombang radiasi. Sumber
radiasi elektromagnetik dalam spektrofotometer akan melewati sampel
yang berada pada kuvet. Metode yang digunakan merupakan metode in-
vitro dimana sampel harus dimasukkan kedalam tempat sampel (kuvet).
Dalam beberapa kasus analisis in-vitro tidak bisa dilakukan karena
harus dilakukan analisis secara langsung dan ada beberapa sampel akan
berubah ketika dimasukkan kuvet. Apabila tidak bisa dilakukan analisis
secara in-vitro maka harus dilakukan secara in- situ, yang berarti alat
yang digunakan dimasukkan ke dalam larutan yang dianalisis, seperti
dalam pengamatan pembuatan nano partikel. Dalam penelitian ini akan
mencoba memperbaiki desain dari probe serat optik yang digunakan
pada Spektrofotometer UV-Vis secara In-situ generasi pertama, yang
masih memiliki beberapa kelemahan yaitu dilihat dari desain yang
kurang praktis untuk langsung di hubungkan dengan spektrofotometer,
cara pengaturan celah sehingga berpengaruh pada berkas sinar yang
akan diteruskan yang berakibat pada rendahnya nilai absorbansi.
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan
atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan,
diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya
dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada
cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori
struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa
modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru
yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak,
tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-
elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron,
fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya. (Iskandar,2017).
2
1.3.2 Spektrophotometer UV & UV-Visible
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri
dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar
dari spektrum dan panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh
dengan alat pengurai seperti prisma, ataupun celah optis. Pada
fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan
diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada
fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang
benar benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang
30-40 nm. Sedangkan pada spektrometer, panjang gelombang yang
benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai
cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk
larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan
absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.
Spektrophotometer UV-Visibel adalah alat yang digunakan untuk
mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai
fungsi dari panjang gelombang serta untuk pengukuran didaerah
ultraviolet dan didaerah tampak. Spektrofotometri Uv-Visible (Ultra
Violet-Visibel) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang
biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia.

3
Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam
menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam
hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode
analisa. Spektrofotometri UV-Visible melibatkan energi elektronik yang
cukup besar pada molekul yang dianalisa, sehingga Spektrofotometri
UV-Visible lebih banyak digunakan untuk analisis kuantitatif dibanding
kualitatif. (Irawan, 2019).
Komponen-komponen peralatan spektrofotometer UV-Vis
dijelaskan secara garis besar sebagai berikut :
1. Sumber Cahaya Sebagai sumber radiasi UV digunakan lampu
Hidrogen (H) atau lampu Deutirium (D). Sedangkan sumber radiasi
tampak yang juga menghasilkan sinar Infra Merah (IR) dekat
menggunakan lampu filament tungsten yang dapat menghasilkan
tenaga radiasi 350-3500 nm.
2. Monokromator radiasi yang diperoleh dari berbagai sumber radiasi
adalah sinar polikromatis (banyak panjang gelombang).
Monokromator berfungsi untuk mengurai sinar tersebut menjadi
monokromatis sesuai yang diinginkan. Monokromator terbuat dari
bahan optic yang berbentuk prisma.
3. Tempat sampel dalam bahasa sehari-hari tempat sampel (sel
penyerap) dikenal dengan istilah kuvet. Kuvet ada yang berbentuk
tabung (silinder) tapi ada juga yang berbentuk kotak. Syarat bahan
yang dapat dijadikan kuvet adalah tidak menyerap sinar yang
dilewatkan sebagai sumber radiasi dan tidak bereaksi dengan sampel
dan pelarut.
4. Detektor berfungsi untuk mengubah tenaga radiasi menjadi arus
listrik atau peubah panas lainnya dan biasanya terintegrasi dengan
pencatat (printer). Tenaga cahaya yang diubah menjadi tenaga listrik
akan mencatat secara kuantitatif tenaga cahaya tersebut. (Sahumena
dkk, 2020).
4
BAB II
PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat
1. Beaker Glass 100 mL : 4 buah
2. Tabung Nessler 50 mL : 9 buah
3. Botol Reagen : 4 buah
4. Botol Semprot : 1 buah
5. Bola Hisap : 3 buah
6. Pipet Volume 25 mL : 4 buah
7. Pipet Ukur 10 mL : 1 buah
8. Pipet Ukur 5 mL : 1 buah

2.1.2 Bahan
1. Larutan NaNO2 : 11,6 mL
2. Larutan Sulfonil : 9 mL
3. Larutan Asam Asetat : 4,5 mL
4. Larutan Napthyl Amine : 9 mL
5. Aluminium Foil : Secukupnya
6. Kertas Label : Secukupnya
7. Aquadest : Secukupnya
8. Tissue : Secukupnya
9. Air minum kemasan “Aqua” : 25 mL
10. Air minum kemasan “Crystaline” : 25 mL
11. Air minum kemasan “Vit” : 25 mL
12. Air minum kemasan “Le Minerale” : 25 Ml

5
2.2 Prosedur Kerja
2.2.1 Preparasi Larutan Standar
1. Larutan NaNO2 10 ppm sebagai larutan standar dipipet sebanyak 10
mL dan dimasukkan kedalam masing-masing tabung Nessler yang
telah diberi label sesuai perlakuan, yaitu larutan blanko, larutan
standar 1 ppm, 3 ppm, 5 ppm, dan 7 ppm.
2. Sulfonil ditambahkan sebanyak 1 mL kedalam masing-masing
tabung Nessler.
3. Asam Asetat ditambahkan sebanyak 0,5 mL kedalam masing-masing
tabung Nessler.
4. Napthyl Amine dipipet sebanyak 1 mL dan ditambahkan kedalam
masing-masing tabung Nessler yang telah diberi label sesuai masing-
masing perlakuan.
5. Aquadest ditambahkan kedalam masing-masing larutan standar
sampai tanda batas tabung Nessler, kemudian larutan di
homogenkan.

2.2.2 Prosedur Preparasi Sampel


1. Sampel (Aqua,Crystaline, Le Minerale,Vit) dipipet sebanyak 25 mL
dan dimasukkan kedalam tabung Nessler yang telah diberi label
sesuai masing-masing perlakuan.
2. Sulfonil ditambahkan sebanyak 1 mL kedalam masing-masing
tabung Nessler.
3. Asam asetat ditambahkan sebanyak 0,5 mL kedalam masing-
masing tabung Nessler.
4. Napthyl Amine dipipet sebanyak 1 mL dan ditambahkan kedalam
masing-masing tabung Nessler yang telah diberi label sesuai

6
dengan masing-masing perlakuan.
5. Aquades ditambahkan ke dalam masing masing sampel sampai
tanda batas tabung Nessler, kemudian di homogenkan.

2.2.3 Prosedur Kerja Spektrofotometer UV-Vis


1. Periksa bahwa tidak terdapat sampel di dalam cell compartement.
2. Periksa posisi setiap switch, harus pada posisi off atau posisi
Semula.
3. Nyalakan power switch.
4. Pilihalah lampu yang sesuai, nyalakan lampu sesuai dengan range
panjang Gelombang yang akan diukur. Lampu D2 untuk range 190-
380 nm, dan lampu W untuk range 380-900 nm.
5. Melalui knop panjang gelombang, atur panjang gelombang yang
dikehendaki.
6. Periksa 0 % T dengan meletakkan shutter block pada sampel beam,
display harus menunjukkan 0 % T.
7. Letakkan cell cell berisi pelarut pada reverence dan sampel beam,
atur agar absorbansinya 0 atau 100% Y.
8. Letakkan cell berisi sampel yang akan diukur pada sampel beam.
9. Baca hasilnya pada display.
10. Tentukan lamda maksimum pada panjang gelombang 600-700 nm.

7
BAB III
GAMBAR RANGKAIAN

3.1. Gambar Peralatan

Gambar 1. Beaker Glass 100 ml Gambar 2. Pipet Ukur 5 ml

Gambar 3. Tabung Nessler 50 ml Gambar 4. Pipet Ukur 10 ml

8
Gambar 5. Pipet Volume 25 ml Gambar 6. Spektrofometer

Gambar 7. Bola Hisap

3.2 Gambar Rangkaian

Gambar 8. Gambar Rangkaian Larutan Sampel

3.3 Keterangan Gambar Rangkaian :


1. Larutan sampel Le Minerale
2. Larutan sampel Aqua
3. Larutan sampel Crystalin

9
4. Larutan sampel Vit
5. Larutan Blanko
6. Larutan Standar 1 ppm
7. Larutan Standar 3 ppm
8. Larutan Standar 5 ppm
9. Larutan Standar 7 ppm

Gambar 9. Gambar Rangkaian Alat Spektrofotometer


3.3 Keterangan Gambar Rangkaian :
1. Layar
2. Lampu Katoda
3. Print Output Visibel
4. Cuvet (tempat sampel)

10
BAB IV
DATA PENGAMATAN

4.1 Larutan Standar NaNO2


No Larutan Standar Konsentrasi [x] Absorbansi [y]
(mL) (ppm)
1 Blanko 0,0 0,001
2 0,1 1,0 0,015
3 0,3 3,0 0,025
4 0,5 5,0 0,037
5 0,7 7,0 0,052

Tabel 1. Tabel Data Larutan Standar NaNO2

Volume Larutan Standar : 10 mL


Konsentrasi awal : 10 ppm

4.2 Larutan Sampel

No Jenis Sampel Konsentrasi [x] Absorbansi


Mendekati Mendekati [y]
(ppm)
1 Crystaline 7,0 0,007
2 Aqua 1,0 0,001

11
3 Vit 1,0 0,001
4 Le Minerale 1,0 0,001

Tabel 2. Tabel Data Larutan Sampel


Volume sampel :
1. Crystaline : 25 mL 3. Vit : 25 mL
2. Aqua : 25 mL 4. Le Minerale : 25 mL
BAB V
PENGOLAHAN DATA

5.1 Perhitungan Regresi Linear Sederhana


Data x y x2 y2 xy

1 0,0000 0,0010 0,0000 0,000001 0,0000

2 3,0000 0,0150 9,0000 0,000225 0,0450

3 6,0000 0,0250 36,0000 0,000625 0,1500

4 9,0000 0,0370 81,0000 0,001369 0,3330

5 12,0000 0,0520 144,0000 0,002704 0,6240

∑ 30,0000 0,13 270,0000 0,004924 1,1520


Tabel 3. Tabel Perhitungan Regresi

Mencari nilai b :
n ( ∑ (x . y) ) −( ∑ x )( ∑ y )
b= 2
n ( ∑ (x 2) ) −( ∑ x )
5 ( 1,1520 )−( 30 ) ( 0 , 13 )
b= 2
5 ( 270 )−( 30 )
b=4,133 x 10-3
Mencari nilai a :

12
a=
∑ y−b ∑ x
n
0 ,13−0,004133 ( 30 )
a=
5
a=1,220 x 10-3
Dari perhitungan di atas, maka nilai persamaan regresi linear sederhana
yaitu:
y=a+bx
y = 1,220 x 10-3 + 4,133 x 10-3x
y = 0,00122 + 0,004133x

Konsentrasi VS Absorbansi
A 0.07
B 0.06
S 0.05
O 0.04
R 0.03
B 0.02
A
0.01
N
5.20417042793042E-18
S 0 1 2 3 4 5 6 7 8
I -0.01

KONSENTRASI (ppm)

Gambar 9. Grafik Regresi Linear Sederhana Adsorbansi vs Konsentrasi

5.2 Perhitungan Koefisien Korelasi Konsentrasi vs Adsorbansi


n ( ∑ ( x . y ) ) −( ∑ x )( ∑ y )
r=
√ [ n( ∑ ( x ))−(∑ x ) ][ n (∑ ( y ))−(∑ y ) ]
2 2 2 2

5 ( 1,1520 )− (30 )( 0 ,13 )


r=
√ [ 5 ( 270 )− ( 30 ) ][ 5 ( 0 , 004924 )−( 0 , 13 ) ]
2 2

r =0 ,5354

13
2
r =0 ,2866

5.3 Perhitungan Konsentrasi Sampel Sebenarnya


A. Sampel Crystaline
y−a
x=
b
0 , 0 27−0 ,00122
x=
0 ,0 04133
x=6 , 23 ppm
B. Sampel Aqua
y−a
x=
b
0 , 0355−0,00122
x=
0 ,00 4133
x=8 , 29 ppm
C. Sampel Le Minerale
y−a
x=
b
0,0355−0 , 00122
x=
0 ,00 4133
x=8 , 29 ppm
D. Sampel Vit
y−a
x=
b
0 , 027−0 , 00122
x=
0 ,00 4133
x=6 , 23 ppm

14
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Sebelum melakukan analisa dengan menggunakan spektrofotometer UV- Vis
yaitu dapat dilakukan pembuatan larutan standart, kemudian melakukan
preparasi larutan standart, kemudian melakukan analisa dengan menggunakan
alat spektrofotometer UV-Vis. Cara kerja dari alat spektrofotometer UV-Vis
adalah mengubah berkas polykromatis menjadi monokromatis, kemudian
cahaya diteruskan melalui media larutan berwarna maka sebagian cahaya akan
diserap, dipantulkan, dan ada yang diteruskan
2. Berdasarkan hasil praktikum, pada larutan standar blanko, larutan standar 0,1
mL, 0,3 mL, 0,5 mL, dan 0,7 mL didapatkan nilai absorbansi secara berturut
turut yaitu 0,001, 0,015, 0,025, 0,037, dan 0,052. Dapat disimpulkan bahwa
hubungan konsentrasi terhadap absorbansi pada pengukuran dengan
spektrofotometer UV-Visibel adalah semakin besar konsentrasinya maka
semakin tinggi nilai absorbansinya karena cahaya yang diserap akan semakin
banyak.

15
3. Aplikasi dari spektrofotometer UV-Vis ini pada bidang industri adalah untuk
menganalisa mutu suatu obat- obatan, kemudian digunakan dalam laboratorium
untuk mengetahui suatu produk layak dikonsumsi atau tidak. Selain itu aplikasi
dari spektrofotometer UV-VIS juga dapat ditemukan pada industi makanan dan
minuman, kelapa sawit, dan lain sebagainya.

6.2. Saran
Seharusnya dalam praktikum kali ini, pemipetan harus dilakukan dengan
ukuran yang tepat agar hasil penelitian tidak melewati harga teori secara
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Anom. 2019. Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjamin Mutu Hasil


Pengukuran Dari Kegiatan Penelitian dan Pengujian. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Iskandar, Dodi. 2017. Perbandingan Metode Spektrofometri UV-VIS dan
Iodometri Dalam Penentuan Asam Askorbat Sebagai Bahan Ajar
Kimia Analitik Mahasiswa Jurusan Teknologi Pertanian Berbasis
Open-Ended Experiment dan Problem Solving. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sahumena, Muhamad H. dkk. 2010. Identifikasi Jamu yang Beredar di Kota
Kendari Menggunakan Metode Spektrofometri UV-VIS. Kendari:
Universitas Halu Oleo.
Sihombing, Juna. 2023. Penuntun Praktikum Kimia Analisa Instrumen. Medan:
PTKI. Warono, Dwi dan Syamsudin. 2013. Unjuk Kerja
Spektrofotometer Untuk Analisa ZatAktif Ketoprofen. Jakarta:

16
Universitas Muhammadiyah Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai