PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Massa Jenis Pipa Besi..............................................................................3
Tabel 2.2 Massa Jenis Kelereng Bening..................................................................4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bagaimana menentukan
1.
1
Bagaimana menentukan massa
jenis air dan massa jenis
minyak dari percobaan massa
jenis zat cair?
1. bagaimana menentukan massa jenis air dan massa jenis minyak dari percobaan
massa jenis zat cair ?
2. sebutkan contoh percobaan dari massa jenis zat padat ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Massa
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai
perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari – hari massa biasanya disinonimkan dengan
berat ( missalnya berat badan, tapi diubah jadi massa badan ). Namun menurut suatu objek diakibatkan
oleh interaksi massa dengan medan gravitasi. Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat
di bumi dapat mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk
benda – benda yang berada di bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah
diangkat namun massanya tetaplah sama.
2.2 Berat
Berat adalah massa suatu benda yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi. Makin besar
massa benda makin besar pula beratnya. Dalam pengertian yang lain berat adalah gaya vertical ke
bawah dari sebuah benda yang disebabkan oleh gravitasi. Semakin berat suatu benda, maka gaya
gravitasi akan semakin besar pula
Berat timbul akibat adanya tarikan gaya gravitasi, selanjut nya adalah biasa disebut gaya berat.
Arah gaya berat selalu menuju pusat, sedangkan besarnya gaya bergantung pada percepatan gravitasi.
Jadi bisa disimpulkan bahwa berat ditentukan oleh massa benda dan percepatan gravitasi dari tempat
benda tersebut berada.
2.3 Volume
Volume atau bisa disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa
ditempati dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa benda yang beraturan atau pun benda yang tidak
beraturan, benda yang beraturan misalnya kubus, balok, silinder, limas, kerucut dan bola. Benda yang
tidak beraturan biasanya ialah batu yang ditemukan di jalan. Volume digunakan untuk menentukan
massa jenis suatu benda ( martin, 2012 )
Setiap bangun ruang memiliki isi yang dimuat oleh bangun ruang tersebut. Baik padat maupun
kosong atau hampa, bangun ruang tersebut tetap mempunyai isi. Dalam Bahasa sains isi yang
memenuhi bangun ruang ini disebut juga volume
Massa jenis suatu zat adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Massa jenis
suatu zat dapat ditentukan dengan membagi massa zat dengan volume zat. Massa jenis
menunjukkan tingkat kerapatan suatu zat. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, artinya
semakin besar pula massa pada setiap volumenya. Masa jenis rata-rata suatu benda dihitung dari
total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda dengan massa jenis yang lebih tinggi
memiliki volume yang lebih rendah dibanding benda bermassa sama dengan massajenis lebih
rendah.
3
Satuan SI (Standar Internasional) massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/ m3).
Massa jenis dilambangkan dengan ρ (baca = rho)
( semy simbala, 2015 )
Pengertian Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas zat
cair. Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda yang sebagian atau
seluruhnya terendam dalam zat cair, atau sebagian zat cair, mempunyai gaya dorong ke atas pada benda
tersebut, atau yang sering disebut gaya apung.
Contoh penerapan hukum Archimedes ialah saat membangun kapal, seseorang mengikuti
prinsip Archimedes bahwa Sebagian besar kapal dibiarkan berongga di dalam nya, yang menjaga
kepadatannya lebih rendah dari air, sehingga berat kapal menjadi lebih kecil dari berat dan daya apung
air yang dipindahkan. Jumalh air yang dipindahkan mempengaruhi kapal dan kapal bisa mengapung
diatas air.
4
Jangka sorong dapat mengukur Panjang dalam rentang sampai 17 cm dengan tingkat ketelitian 0,1
milimeter. Kalau mikro meter sekrup memili jangkauan yang lebih terbatas dibandingkan dengan
jangka sorong, yaitu 25mm atau 2,5 cm
5
6
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan
1. Silinder pejal
2. Balok pejal
3. Kelereng berbagai ukuran
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Balok
Tabel 4.1 Tabel Perlakuan dan Pengamatan pada Balok
Perlakuan Pengamatan
Menyiapkan alat dan bahan yang Alat dan bahan telah disiapkan berupa
digunakan. kelereng kecil sebanyak 2 buah.
4.1.2 Silinder
Tabel 4.2 Tabel Perlakuan dan pada Pengamatan Silinder
Perlakuan Pengamatan
Menyiapkan alat dan bahan yang Alat dan bahan telah disiapkan berupa
digunakan. kelereng kecil sebanyak 2 buah.
8
4.2 Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka terdapat hasil pengamatan
berupa tabel yakni :
4.2.1 Balok
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan pada Balok
Massa Dimensi (cm) Volume Massa Jenis
Pengukuran 𝑚
(g) p l t (m3) (𝜌 = )
𝑉
1
2
3
4.2.2 Silinder
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan pada Kelereng Silinder
Massa Dimensi (cm) Volume Massa Jenis
Pengukuran 𝑚
(g) d r 3 (m 3
) (𝜌 = )
r 𝑉
1
2
3
1
2
3
Dari ketiga data hasil pengamatan tersebut, maka terdapat tabel data hasil
pengamatan secara keseluruhan yakni :
Tabel 4.7 Data Hasil Pengamatan Keseluruhan
Massa Jenis
Benda Pengukuran Massa (kg) Volume (m3)
(kg/m3)
1
Balok 2
3
Rata-rata
1
Silinder 2
3
9
Rata-rata
1
Benda Tak
2
Beraturan
3
Rata-rata
4.3 Pembahasan
Penjelasan secara detail
1
0
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berisi simpulan dari keseluruhan dengan menyampaikan informasi penting
atau poin utama.
1
1
DAFTAR PUSTAKA
1
2
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
iii
Dimasukkan hasil dari oven ke dalam desikator
iv
LAMPIRAN
SKEMA ALAT
v
APENDIKS
Berupa perhitungan lengkap dari modul yang digunakan hingga memperoleh hasil
yang tepat.
vi
LAMPIRAN
LITERATUR
vii
n gambar keterangan
o
1 Menimbang masssa benda
balok kelereng kecil
menggunakan neraca ohaus
vii
i