Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA
DASAR

JUDUL PERCOBAAN : MASSA JENIS

NAMA PRAKTIKAN : MUCHAMAD GAVIN


DZAKWAN NUGRAHA
KELAS/GRUP : TL-1A/08
TANGGGAL PRAKTIKUM : 27 OKTOBER 2023
ASISTEN : ZADDYA

LABORATORIUM KIMIA-FISIKA DASAR


UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
DAFTAR ISI
Daftar Isi .......................................................................................................... i
Daftar Gambar ................................................................................................. ii
Daftar Tabel ...................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan Percobaan ................................................................................... 1
Bab II Tinjauan Pustaka .................................................................................. 3
2.1 Massa .…….............................................................................................. 2
2.2 Berat ………………….......................................................................... 2
2.2.1 Bunyi Hukum Archimedes .................................................................. 4
2.2.2 Menentukan Kemurnian Suatu Zat ...................................................... 5
2.3 Rapatan .................................................................................................... 8
2.4 Massa Jenis … … … … … … … … … … … … … ................................... 9
2.5 hukum archimedes..................................................................................... 3
2.6 cara menimbang massa dengan neraca ohaus…………………………………... 3
2.7 cara mengukur dengan jangka sorong………………………………………….. 3
2.8 cara mengukur dengan mikrometer sekrup…………………………………….. 3
2.9 perbedaan jangka sorong dan mikrometer sekrup………………………………
3
2.5.1 Zat Padat .............................................................................................. 10
2.5.2 Zat Cair ................................................................................................ 10
2.5.3 Zat Gas ................................................................................................. 10
Bab III Metodologi Percobaan......................................................................... 17
3.1 Alat Dan Bahan ...................................................................................... 17
3.1.1 Alat ....................................................................................................... 17
3.1.2 Bahan ................................................................................................... 17
3.2 Cara Kerja .............................................................................................. 17
Bab IV Hasil dan Pembahasan ....................................................................... 20
4.1 Analisa Data ........................................................................................... 20
4.2 Hasil Pengamatan ................................................................................... 32
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 33
Bab V Penutup ................................................................................................. 38
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 38
Daftar Pustaka .................................................................................................. 39
Lampiran .......................................................................................................... iii
Skema Kerja ....................................................................................................... iv
Skema Alat ......................................................................................................... v
Apendiks ............................................................................................................ vi
Lietarur ............................................................................................................... vii
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pipa Besi.............................................................................................4
Gambar 2.2 Kelereng Bening.................................................................................5

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Massa Jenis Pipa Besi..............................................................................3
Tabel 2.2 Massa Jenis Kelereng Bening..................................................................4

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


massa jenis adalah besarnya massa zat setiap satuan volume, massa jenis setiap benda
itu berbeda - beda dan tetap. semakin rapat susunan partikel suatu zat makin besar juga
massa tiap satuan volumenya, jika massa jenis nya semakin besar disebut nya kerapatan
tinggi. semakin renggang susunan partikel di dalam zat semakin kecil massa tiap
volume nya artinya massa jenis semakin kecil biasa disebut kerapatan rendah. contoh
massa jenis besar dimiliki oleh zat padat seperti logam sementara massa jenis kecil
dimiliki oleh gas.
Praktikum pengukuran massa jenis teratur penting untuk dilakukan karena
merupakan materi dasar dari ilmu fisika. Oleh karena itu, perlu diketahui cara
menerapkan penghitungan massa dan volume secara langsung. Pengukuran yang akurat
merupakan bagian penting dari fisika. walaupun demikian tidak ada pengukuran yang
menghasilkan ketelitian dengan sempurna. Ada ketidak pastian yang berhubungan
dengan setiap pengukuran. Ketidak pastian dapat muncul dari sumber yang berbeda.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana menentukan
1.

massa jenis air dan massa jenis


minyak dari percobaan massa
jenis zat cair?
Bagaimana menentukan
1.

massa jenis air dan massa jenis


minyak dari percobaan massa
jenis zat cair?

1
Bagaimana menentukan massa
jenis air dan massa jenis
minyak dari percobaan massa
jenis zat cair?
1. bagaimana menentukan massa jenis air dan massa jenis minyak dari percobaan
massa jenis zat cair ?
2. sebutkan contoh percobaan dari massa jenis zat padat ?

Bagaimana menentukan massa


jenis air dan massa jenis
minyak dari percobaan massa
jenis zat cair?
1.3 Tujuan Percobaan
1. Menentukan massa jenis zat padat berbagai bentuk
2. Membandingkan hasil pengukuran massa jenis zat padat dari tiga metode;

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Massa

Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai
perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari – hari massa biasanya disinonimkan dengan
berat ( missalnya berat badan, tapi diubah jadi massa badan ). Namun menurut suatu objek diakibatkan
oleh interaksi massa dengan medan gravitasi. Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat
di bumi dapat mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk
benda – benda yang berada di bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah
diangkat namun massanya tetaplah sama.

2.2 Berat

Berat adalah massa suatu benda yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi. Makin besar
massa benda makin besar pula beratnya. Dalam pengertian yang lain berat adalah gaya vertical ke
bawah dari sebuah benda yang disebabkan oleh gravitasi. Semakin berat suatu benda, maka gaya
gravitasi akan semakin besar pula

Berat timbul akibat adanya tarikan gaya gravitasi, selanjut nya adalah biasa disebut gaya berat.
Arah gaya berat selalu menuju pusat, sedangkan besarnya gaya bergantung pada percepatan gravitasi.
Jadi bisa disimpulkan bahwa berat ditentukan oleh massa benda dan percepatan gravitasi dari tempat
benda tersebut berada.

2.3 Volume

Volume atau bisa disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa
ditempati dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa benda yang beraturan atau pun benda yang tidak
beraturan, benda yang beraturan misalnya kubus, balok, silinder, limas, kerucut dan bola. Benda yang
tidak beraturan biasanya ialah batu yang ditemukan di jalan. Volume digunakan untuk menentukan
massa jenis suatu benda ( martin, 2012 )

Setiap bangun ruang memiliki isi yang dimuat oleh bangun ruang tersebut. Baik padat maupun
kosong atau hampa, bangun ruang tersebut tetap mempunyai isi. Dalam Bahasa sains isi yang
memenuhi bangun ruang ini disebut juga volume

2.4 Massa Jenis

Massa jenis suatu zat adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Massa jenis
suatu zat dapat ditentukan dengan membagi massa zat dengan volume zat. Massa jenis
menunjukkan tingkat kerapatan suatu zat. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, artinya
semakin besar pula massa pada setiap volumenya. Masa jenis rata-rata suatu benda dihitung dari
total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda dengan massa jenis yang lebih tinggi
memiliki volume yang lebih rendah dibanding benda bermassa sama dengan massajenis lebih
rendah.

3
Satuan SI (Standar Internasional) massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/ m3).
Massa jenis dilambangkan dengan ρ (baca = rho)
( semy simbala, 2015 )

2.5 Hukum Archimedes

Pengertian Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas zat
cair. Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda yang sebagian atau
seluruhnya terendam dalam zat cair, atau sebagian zat cair, mempunyai gaya dorong ke atas pada benda
tersebut, atau yang sering disebut gaya apung.

Contoh penerapan hukum Archimedes ialah saat membangun kapal, seseorang mengikuti
prinsip Archimedes bahwa Sebagian besar kapal dibiarkan berongga di dalam nya, yang menjaga
kepadatannya lebih rendah dari air, sehingga berat kapal menjadi lebih kecil dari berat dan daya apung
air yang dipindahkan. Jumalh air yang dipindahkan mempengaruhi kapal dan kapal bisa mengapung
diatas air.

2.6 Cara Menimbang Massa Dengan Neraca Ohaus

Cara menimbang menggunakan neraca ohaus adalah :


- Letakkan benda yang akan diukur massanya di atas tempat beban.
- Geser pemberat dimulai dari pemberat pada lengan neraca yang memiliki skala terbesar sampai
garis kesetimbangan tercapai
- Jika garis kesetimbangan belum tercapai, geser pemberat pada lengan yang menunjukan skala
lebih kecil sampai yang terkecil hingga garis kesetimbangan tercapai
- Jika garis kesetimbangan sudah tercapai, mulai membaca hasil pengukuran

2.7 Cara Mengukur Dengan Jangka Sorong

- siapkan jangka sorong dan benda yang akan diukur


- buka rahang sorong dengan slider menggunakan tangan
- letakkan benda yang akan diukur di Tengah – Tengah rahang bawah yang sudah terbuka
- putar roda pengunci yang ada di bagian samping rahang atas, hingga benar – benar terhimpit
rapat dan tidak geser
- pastikan jangka sorong sejajar dengan benda yang akan diukur agar hasil yang didapatkan
akurat
- baca hasil pengukuran. Lihat garis yang ditunjukkan pada skala utama dan skala nonius

2.8 Cara mengukur dengan mikrometer sekrup

- pastikan mikrometer dalam keadaan Nol


- letakkan objek yang akan diukur
- kencangkan sekrup mikrometer
- baca skala utama
- baca skala tambahan
- kombinasikan pembacaan
- catat hasil pengukuran

2.9 Perbedaan jangak sorong dan mikro meter sekrup

4
Jangka sorong dapat mengukur Panjang dalam rentang sampai 17 cm dengan tingkat ketelitian 0,1
milimeter. Kalau mikro meter sekrup memili jangkauan yang lebih terbatas dibandingkan dengan
jangka sorong, yaitu 25mm atau 2,5 cm

5
6
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Neraca ohaus
2. Penggaris
3. Jangka sorong
4. Gelas ukur
5. Pipet tetes

3.1.2 Bahan
1. Silinder pejal
2. Balok pejal
3. Kelereng berbagai ukuran

3.2 Langkah kerja


1. Menimbang massa benda ( balok, kelereng kecil, batu tak beraturan )
2. Mengukur volume benda :
- Balok dan kelereng dapat diukur dengan manggunakan jangka sorong
- Batu yang tak beraturan dapat diukur dengan dimasukkan ke dalam gelas ukur 50
mL yang telah berisi air sampai benda tersebut tenggelam, sehingga diperoleh
data dari selisih antara volume akhir dan volume awal
3. Mengulangi Langkah kerja 1 dan 2 yang akan diulang sebanyak 3 kali
4. Menghitung massa jenis di ketiga benda tersebut
5. Diperoleh data secara keseluruhan

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan sesuai dengan prosedur kerja,
maka terdapat data hasil praktikum berupa tabel perlakuan dan pengamatan :

4.1.1 Balok
Tabel 4.1 Tabel Perlakuan dan Pengamatan pada Balok
Perlakuan Pengamatan
Menyiapkan alat dan bahan yang Alat dan bahan telah disiapkan berupa
digunakan. kelereng kecil sebanyak 2 buah.

Kalimat Aktif Subjek + Kalimat Pasif

4.1.2 Silinder
Tabel 4.2 Tabel Perlakuan dan pada Pengamatan Silinder
Perlakuan Pengamatan
Menyiapkan alat dan bahan yang Alat dan bahan telah disiapkan berupa
digunakan. kelereng kecil sebanyak 2 buah.

Kalimat Aktif Subjek + Kalimat Pasif

4.1.3 Benda Tak Beraturan


Tabel 4.3 Tabel Perlakuan dan Pengamatan pada Benda Tak Beraturan
Perlakuan Pengamatan
Menyiapkan alat dan bahan yang Alat dan bahan telah disiapkan berupa
digunakan. kelereng kecil sebanyak 2 buah.

Kalimat Aktif Subjek + Kalimat Pasif

8
4.2 Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka terdapat hasil pengamatan
berupa tabel yakni :

4.2.1 Balok
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan pada Balok
Massa Dimensi (cm) Volume Massa Jenis
Pengukuran 𝑚
(g) p l t (m3) (𝜌 = )
𝑉
1
2
3

4.2.2 Silinder
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan pada Kelereng Silinder
Massa Dimensi (cm) Volume Massa Jenis
Pengukuran 𝑚
(g) d r 3 (m 3
) (𝜌 = )
r 𝑉
1
2
3

4.2.3 Benda Tak Beraturan


Tabel 4.6 Hasil Pengamatan pada Benda Tak Beraturan
𝑚
Pengukuran Massa (g) Volume (m3) Massa Jenis (𝜌 = )
𝑉

1
2
3

Dari ketiga data hasil pengamatan tersebut, maka terdapat tabel data hasil
pengamatan secara keseluruhan yakni :
Tabel 4.7 Data Hasil Pengamatan Keseluruhan
Massa Jenis
Benda Pengukuran Massa (kg) Volume (m3)
(kg/m3)
1
Balok 2
3
Rata-rata
1
Silinder 2
3

9
Rata-rata
1
Benda Tak
2
Beraturan
3
Rata-rata

4.3 Pembahasan
Penjelasan secara detail

1
0
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berisi simpulan dari keseluruhan dengan menyampaikan informasi penting
atau poin utama.

1
1
DAFTAR PUSTAKA

Monotaro blog , monotaro id


Maksum rangkuti , umsu , 2023

Ali syahbana, 2013

1
2
LAMPIRAN
SKEMA KERJA

1. Skema Kerja Metode Turbidiometri

Sukrosa dan HNO3

Ditimbang sukrosa 20 gram dan HNO3 87 mL

Dimasukkan sukrosa dan HNO3 kedalam erlenmeyer

Dimasukkan hotplate dan erlenmeyer ke dalam


ruang asam dan ditutup rapat

Ditunggu hingga uap cokelat timbul lalu hotplate


dimatikan dan ditunggu uap cokelat habis

Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil dan


dibiarkan didalam ruang asam selama 24 jam

Dituangkan larutan ke dalam gelas beaker

Dievaporasi larutan hingga volume berkurang


setengahnya

Direndam gelas beaker dalam baskom yang berisi es


batu hingga didapatkan endapan

Dituangkan aseton sebanyak 5 mL ke dalam gelas


beaker

Ditimbang cawan porselen dan kertas saring


menggunakan neraca ohauss

Disusun perlengkapan untuk filtrasi

Dituangkan hasil larutan ke dalam corong buchner


dan didapatkan hasil saringan

Dimasukkan hasil saringan ke dalam oven selama 30


menit

iii
Dimasukkan hasil dari oven ke dalam desikator

Ditimbang hasil asam oksalat dengan neraca ohauss


Hasil

iv
LAMPIRAN
SKEMA ALAT

1. Skema Alat Pembuatan Asam Oksalat


Tabel 1. Skema Alat Pembuatan Asam Oksalat
No Skema Percobaan Keterangan
1 Sukrosa disiapkan sebanyak 500
gram

v
APENDIKS

Berupa perhitungan lengkap dari modul yang digunakan hingga memperoleh hasil
yang tepat.

vi
LAMPIRAN
LITERATUR

vii
n gambar keterangan
o
1 Menimbang masssa benda
balok kelereng kecil
menggunakan neraca ohaus

2 Mengukur balok dan


kelereng dengan cara diukur
dengan menggunakan jangka
sorong.

3 Memindahkan suatu larutan


dari wadah satu ke wadah
lainnya dengan berbagai
volume ukuran.

4 Mengukur volume batu tak


beraturan dengan cara
dimasukkan ke dalam gelas
ukur 5 mL yang telah berisi
air sampai batu tenggelam.

5 Mengukur ketebalan, atau


Panjang balok dan mengukur
diameter luar, diameter
dalam, suatu lingkaran
dengan sangat akurat.

vii
i

Anda mungkin juga menyukai