Anda di halaman 1dari 26

s

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMPUTASI DAN LOGIKA PEMROGRAMAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : FEBRIAN HUTAHAEAN
NIM : 2201091
GRUP :E
TANGGAL PRAKTIKUM : 27 NOVEMBER 2023
MODUL PRAKTIKUM : KONTROL PROGRAM
ASISTEN : DIAN KURNIA, M. KOM

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
MEDAN
2023
MODUL 6
KONTROL PROGRAM
6.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui dasar-dasar kontrol program pada aplikasi
SCILAB.
2. Mahasiswa memahami cara menggunakan kontrol program.
3. Mahasiswa memahami fungsi dari penggunaan loop while
4. Mahasiswa memahami bagaimana struktur switch-case dapat membantu
dalam mengelola banyak pilihan dalam program.
6.2 Teori Dasar
6.2.1 Kontrol Program
Dalam SCILAB, seperti dalam bahasa pemrograman lainnya, pengenalan
kontrol program adalah langkah penting dalam memahami bagaimana mengelola
alur eksekusi program Anda. Kontrol program adalah salah satu aspek penting
dalam pengembangan perangkat lunak. Kontrol program sangat berguna karena
memungkinkan komputasi-komputasi yang sebelumnya memengaruhi komputasi
yang akan dating. Ini memungkinkan pemrogram untuk mengatur alur eksekusi
program berdasarkan kondisi tertentu, menjalankan operasi berulang, dan
membuat keputusan dalam kode. (Chancelier et al.,2007).
Dengan pemahaman dasar tentang pengenalan kontrol program dalam
SCILAB, anda dapat memulai untuk mengatur alur eksekusi program anda,
membuat keputusan berdasarkan kondisi, dan mengelola pengulangan dalam kode
Anda. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan perangkat lunak dan
analisis data yang efisien.
Berikut adalah teori dasar untuk pengenalan kontrol program pada
SCILAB :
A. Pernyataan Kondisional (if-else) : Pernyataan kondisional digunakan untuk
menjalankan blok kode berdasarkan kondisi tertentu. Dalam SCILAB,
pernyataan if digunakan untuk memulai pernyataan kondisional dan harus
sesuai dengan aturan.
Contoh :
if kondisi then

100
//Blok kode yang akan dijalankan jika kondisi benar else
//Blok kode yang akan dijalankan jika kondisi salah end
B. Pengulangan (Loops) : Pengulangan memungkinkan Anda menjalankan
blok kode secara berulang. Dalam SCILAB, terdapat beberapa jenis loop,
seperti for dan while. Pengulangan sangat berguna ketika Anda perlu
melakukan operasi yang sama berkali-kali.
Contoh :
for variabel = nilai_awal : langkah : nilai_akhir
// Blok kode yang akan dijalankan
end
C. Switch-Case : Struktur switch-case memungkinkan pengguna untuk
memeriksa nilai variabel dan menjalankan blok kode yang sesuai dengan
nilai tersebut. Ini berguna untuk mengelola banyak pilihan.
Contoh :
switch variabel
case nilai_1
//Blok kode untuk nilai_1
case nilai_2
//Blok kode untuk nilai_2
otherwise
//Blok kode ketika tidak ada yang cocok
end
D. Pernyataan Return : Dalam fungsi, pernyataan return digunakan untuk
mengembalikan nilai dan menghentikan eksekusi fungsi. Nilai yang
dikembalikan dapat digunakan dalam pemanggilan fungsi.
Contoh :
function hasil = nama_fungsi(argumen)
hasil = //Perhitungan atau operasi
return; //Mengembalikan nilai dan menghentikan eksekusi fungsi
endfunction

101
E. Berhenti dan Melanjutkan : Dengan perintah break, pengguna dapat
menghentikan eksekusi loop secara tiba-tiba dan keluar dari loop. Perintah
continue digunakan untuk melanjutkan ke iterasi berikutnya dalam loop.
(Baudin & Steer, 2009)
6.2.2 Pengertian Scilab
Scilab merupakan peringkat lunak yang bersifat open source dan dapat
dijalankan pada sistem operasi Windows, Mac don Linus. Scilab adalah salah satu
perangkat lunak tidak berbayar (open source) yang dibuat oleh Scilab Enterprise
dengan Inguan untuk membantu ahli teknik atau pun ilmuwan dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan numerik. Perangkat lunak ini dapat di
unduh pada www.scilab.org dan dapat digunakan pada OS Linux ataupun
Windows. Selain tidak berbayar, penggunaan perintah-perintah dalam Scilab
mengadopsi perintah- perintah yang ada pada perangkat lunak Matlab. Hal ini
membuat Scilab akan mudah digunakan bagi orang yang telah terbiasa
menggunakan perangkat lunak Matlab. Matlab sendiri adalah perangkat lunak
sejenis yang berbayar dan sering digunakan untuk melakukan komputasi numerik
dan visualisasi data. Scilab dikembangkan oleh INRIA dan ENPC dari Perancis,
dan dikelola oleh konsorsasium Scilab. (Supriyadi, 2020).
6.2.3 Pengertian Loop dan Jenis-Jenis Loop
Loop merupakan kode program yang berulang-ulang. Loop berguna saat
kita ingin melakukan sebuah perintah yang perlu dijalankan berulang-ulang
seperti melakukan perhitungan maupun melakukan visualisasi terhadap banyak
variabel secara serentak. Hal ini tentu saja membantu kita karena kita tidak
perlu menulis sejumlah sintaks yang berulang-ulang. Kita hanya perlu
mengatur statement berdasarkan hasil yang kita harapkan. Adapun beberapa
jenis loop yang sering kita jumpai, diantaranya loop for, loop while, dan loop
repeat.
Loop for adalah mengulangi sebuah statement atau kelompok statement
sebanyak nilai yang ditentukan di awal. Jadi operasi akan terus dilakukan
sampai dengan jumlah yang telah ditetapkan di awal atau dengan kata lain tes
kondisi (Jika jumlah pengulangan telah cukup) hanya akan dilakukan di akhir.

102
Loop while merupakan loop yang digunakan ketika kita telah
menetapkan stop condition sebelumnya. Blok statement condition / kode yang
sama akan terus dijalankan sampai stop condition ini tercapai. Stop
condition akan di cek sebelum melakukan proses loop.
Loop while akan mengeksekusi if condition secara terus-menerus
asalkan condition statement itu menghasilkan pernyataan “True” dan while
loops statement dilakukan secara uncountable (secara terus menerus, jika
jumlah perulangan tidak ditemukan atau ditentukan). Perintah yang terdapat
diantara statemen while dan end dieksekusi berulang kali selama semua elemen
dalam ekspresi adalah benar. Biasanya evaluasi dari ekspresi menghasilkan
nilai skalar, tetapi hasil yang berupa array juga dapat diterima. Jika hasilnya
adalah array, semua elemen array harus bernilai benar. Sedangkan loop nasted
singkatnya perulangan (didalam perulangan) atau statement (didalam
statement). (Nagar, 2017).
6.2.4 Struktur Kontrol Program Loop For
Terdapat empat struktur control program yang disediakan oleh SCILAB.
Salah satunya yaitu loop for. Struktur kontrol program loop `for` pada SCILAB
digunakan untuk menjalankan blok kode secara berulang dengan jumlah iterasi
yang telah ditentukan. Berikut adalah struktur umum `for` Loop :
for variabel = nilai_awal : langkah : nilai_akhir
//Blok kode yang akan dijalankan
end
A. Variabel : Ini adalah variabel yang akan digunakan untuk mengontrol
iterasi loop. Variabel ini akan mengambil nilai dari `nilai_awal` hingga
`nilai_akhir` dengan menggunakan `langkah` tertentu dalam setiap iterasi.
B. Nilai Awal : Nilai awal adalah nilai awal yang diberikan kepada variabel
di awal iterasi pertama.
C. Langkah : Ini adalah nilai yang digunakan untuk menambahkan atau
mengurangkan nilai variabel pada setiap iterasi. Nilai langkah ini dapat
positif (untuk iterasi berurutan) atau negatif (untuk iterasi berbalik).
D. Nilai Akhir : Ini adalah nilai yang menentukan kapan loop akan berakhir.
Loop akan terus berjalan selama variabel masih berada dalam rentang ini.

103
Berikut merupakan contoh penggunaan `for` Loop di SCILAB. Misalkan
kita ingin menampilkan angka 1 hingga 5 ke layar :
for i = 1:5
disp(i);
end
Dalam contoh di atas, `i` adalah variabel yang akan mengontrol iterasi,
dimulai dari 1 hingga 5. Setiap iterasi akan menampilkan nilai `i` ke layar
menggunakan fungsi `disp`. Jadi, keluaran dari loop ini akan menjadi :
1
2
3
4
5
Selain itu, Anda dapat menggunakan loop `for` untuk berbagai tugas lain
seperti perulangan sepanjang vektor, pemrosesan data, atau pengulangan dalam
daftar operasi matematika. Loop ‘for’ adalah alat yang kuat untuk
mengotomatiskan tugas-tugas berulang dalam SCILAB. (Campbell et al., 2009).
6.2.5 Struktur Kontrol Program Loop While
Struktur kontrol program loop while pada SCILAB digunakan untuk
menjalankan blok kode secara berulang selama suatu kondisi tertentu tetap benar.
Ini adalah cara yang berguna untuk melakukan iterasi dan menjalankan operasi
berulang berdasarkan kondisi yang diberikan.
while kondisi
//blok kode yang akan dijalankan selama kondisi benar
end

Berikut ini adalah cara kerja loop while :


a) Kondisi dievaluasi pertama kali. Jika kondisi awalnya benar, maka blok
kode dalam loop while akan dieksekusi.
b) Setelah blok kode selesai dieksekusi, program akan kembali ke awal loop
dan mengevaluasi kembali kondisi. Jika kondisi masih benar, loop akan
terus dieksekusi.

104
c) Proses di atas akan terus berlanjut sampai kondisi menjadi salah, pada saat
itu eksekusi loop while akan dihentikan, dan kontrol program akan beralih
ke pernyataan setelah loop.
i = 1;
while i <= 5
disp(i);
i = i + 1;
end
Dalam contoh ini, loop while akan terus dieksekusi selama nilai i kurang
dari atau sama dengan 5. Setiap iterasi, nilai i akan ditampilkan, dan kemudian
nilai i akan ditingkatkan. Ketika i mencapai 6, kondisi tidak lagi benar, dan loop
while berhenti. Loop while sangat berguna ketika Anda perlu menjalankan operasi
berulang hingga kondisi tertentu terpenuhi.
6.2.6 Struktur Kontrol Program Konstruksi Switch-Else
Dalam SCILAB, pengguna dapat menggunakan struktur kontrol program
switch-case untuk mengatur serangkaian pilihan dan menjalankan blok kode yang
sesuai dengan nilai dari ekspresi yang dievaluasi. Struktur ini memungkinkan
Anda untuk menghindari serangkaian pernyataan if-else yang panjang dan
membingungkan, dan menggantinya dengan pendekatan yang lebih terstruktur. Di
SCILAB, konstruksi switch-else tidak eksplisit ada. Namun, pengguna dapat
menggunakan otherwise sebagai pengganti else. Berikut adalah penjelasan tentang
struktur kontrol program switch-case dengan otherwise dalam SCILAB :
switch ekspresi
case nilai_1
//Blok kode yang akan dijalankan jika ekspresi sama dengan nilai_1
case nilai_2
//Blok kode yang akan dijalankan jika ekspresi sama dengan nilai_2
//... (banyak kasus lainnya)
otherwise
//Blok kode yang akan dijalankan jika tidak ada kasus yang cocok
end

105
a) Ekspresi : Ini adalah nilai atau variabel yang akan dievaluasi. Hasil dari
ekspresi ini akan dibandingkan dengan nilai-nilai dalam setiap case.
b) Case nilai_x : Ini adalah bagian di mana pengguna menentukan nilai-nilai
tertentu yang akan dibandingkan dengan ekspresi. Jika ekspresi sama
dengan salah satu dari nilai ini, blok kode dalam case yang sesuai akan
dieksekusi.
c) Otherwise : Ini adalah bagian yang akan dijalankan jika tidak ada kasus
yang cocok dengan nilai dari ekspresi. Ini berperan mirip dengan else
dalam pernyataan if-else.
6.2.7 Struktur Kontrol Program If-else End
Struktur kontrol program if-else pada SCILAB digunakan untuk
menjalankan blok kode berdasarkan kondisi tertentu. Dengan if-else, Anda dapat
memeriksa apakah kondisi benar atau salah, dan berdasarkan hasilnya, eksekusi
program akan beralih ke blok kode yang sesuai. Berikut adalah penjelasan tentang
struktur kontrol program if-else dalam SCILAB :
if kondisi then
//Blok kode yang akan dijalankan jika kondisi benar (true)
else
//Blok kode yang akan dijalankan jika kondisi salah (false)
end
A. Kondisi : Ini adalah ekspresi atau kondisi yang dievaluasi.
B. Blok kode if : Ini adalah kumpulan pernyataan yang akan dijalankan jika
kondisi dalam if benar.
C. Blok kode else : Ini adalah kumpulan pernyataan yang akan dijalankan jika
kondisi dalam if salah (Baudin & Steer, 2009).

106
6.3 Prosedur
6.3.1 Kode Program 1
A. Scinotes

Gambar 6.1. Scinotes Kode Program 1


B. SCILAB Console

Gambar 6.2. SCILAB Console Kode Program 1


C. Variable Browser

Gambar 6.3. Variable Browser Kode Program 1

D. Command History

Gambar 6.4. Common History Kode Program 1

107
6.3.2 Kode Program 2
A. Scinotes

Gambar 6.5. Scinotes Kode Program 2


B. SCILAB Console

Gambar 6.6. SCILAB Console Kode Program 2


C. Variable Browser

Gambar 6.7. Variable Browser Kode Program 2


D. Command History

Gambar 6.8. Common History Kode Program 2

108
6.3.3 Kode Program 3
A. Scinotes

Gambar 6.9. Scinotes Kode Program 3


B. Scilab Console

Gambar 6.10. SCILAB Console Kode Program 3


C. Variable Browser

Gambar 6.11. Variable Browser Kode Program 3


D. Command History

Gambar 6.12. Command History Kode Program 3

109
6.3.4 Kode Program 4
A. Scinotes

Gambar 6.13. Scinotes Kode Program 4

B. SCILAB Console

Gambar 6.14. SCILAB Console Kode Program 4


C. Variable Browser

Gambar 6.15. Variable Browser Kode Program 4

110
D. Command History

Gambar 6.16. Command History Kode Program 4


6.3.5 Kode Program 5
A. Scinotes (Bilangan 5)

Gambar 6.17. Scinotes Kode Program 5 Bilangan 5


B. Scilab Console (Bilangan 5)

Gambar 6.18. SCILAB Console Kode Program 5 Bilangan 5


C. Variable Browser (Bilangan 5)

Gambar 6.19. Variable Browser Kode Program 5 Bilangan 5

111
D. Scinotes (Bilangan 43)

Gambar 6.20. Scinotes Kode Program 5 Bilangan 43


E. SCILAB Console (Bilangan 43)

Gambar 6.21. Scilab Console Kode Program 5 Bilangan 43


F. Variabel Browser (Bilangan 43)

Gambar 6.22. Variable Browser Kode Program 5 Bilangan 43


G. Scinotes (Bilangan 90)

Gambar 6.23. Scinotes Kode Program 5 Bilangan 90

112
H. SCILAB Console (Bilangan 90)

Gambar 6.24. SCILAB Console Kode Program 5 Bilangan 90


I. Variable Browser (Bilangan 90)

Gambar 6.25. SCILAB Console Kode Program 5 Bilangan 90


6.3.6 Kode Program Program 6
A. Scinotes

Gambar 6.26. Scinotes Program 6


B. SCILAB Console

Gambar 6.27. SCILAB Console Program 6

113
C. Variable Browser

Gambar 6.28. Variable Browser Program 6


D. Command History

Gambar 6.29. Command History Program 6


6.3.7 Kode Program 7
A. Scinotes

Gambar 6.30. Scinotes Program 7


B. Scilab Console

Gambar 6.31. SCILAB Console Program 7

114
C. Variable Browser

Gambar 6.32. Variable Browser Program 7


D. Command History

Gambar 6.33. Command History Program 7


E. Visualisasi Data

Gambar 6.34. Visualisasi Data Program 7

115
6.4 Pembahasan
6.4.1 Kode Program 1
Pada kode program 1 ini dibuatlah sebuah scinotes atau script file yang di
dalamnya berisi serangkaian perintah operasi yang ingin dilakukan. Perintah yang
ada di dalamnya berisi kontrol program dengan struktur loop for. Loop for
memungkinkan sekelompok perintah diulang sebanyak suatu jumlah yang tetap.
(Rosmiati et al., 2023). Berikut adalah penjelasannya :
1. File scinotes dibuat dengan nama "6_loop_for.sce". Ini adalah file yang
akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode SCILAB. Dalam file
"6_loop_for.sce", diketikkan komentar berisi nama dan NIM sebagai
identitas.
2. Selanjutnya, perintah clc. Perintah ini berguna untuk menghapus output
sebelumnya di SCILAB console. Variabel-variabel yang sudah ada dalam
SCILAB dibersihkan dengan perintah clear.
3. Selanjutnya, digunakan loop for untuk menghitung nilai-nilai fungsi sinus
dan menyimpannya dalam array ‘x’. Loop ini akan menjalankan
pernyataan di dalamnya sebanyak 10 kali, dengan nilai ‘i’ dari 1 sampai
10. Setiap nilai i digunakan untuk menghitung nilai sinus dengan rumus
sin(i*%pi/10) dan hasilnya disimpan di dalam array ‘x’.
4. Selanjutnya file disimpan dan dieksekusi dengan mengklik "save and
execute".
5. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan diketikkan komentar dengan nama
dan NIM lagi, dan kemudian mengetikkan ‘x’ untuk melihat isi dari array
‘x’.
6.4.2 Kode Program 2
Sama seperti kode program 1, pada kode program 2 juga dibuatlah sebuah
script di dalam scinotes yang berisi serangkaian perintah. Bahkan output yang
dihasilkan dari kode program ini adalah adanya pengubahan nilai yaitu ‘i=9’ yang
artinya ‘i’ menjadi 9. Namun, hal ini tidak memengaruhi hasil perhitungan karena
nilai ‘i’ akan diatur ulang oleh loop ke 1 pada setiap iterasi perulangan. Hasil
akhirnya adalah variabel ‘y’ akan diisi dengan nilai-nilai sinus yang dihitung
dengan variabel ‘i’ dari 1 hingga 10.

116
Mengubah nilai ‘i’ di dalam loop adalah upaya untuk mengendalikan
jalannya loop dengan cara yang tidak biasa. Dalam kedua contoh yang Anda
berikan, mengubah nilai ‘i’ di dalam loop tidak memiliki pengaruh nyata terhadap
hasil akhir karena variabel loop ‘i’ akan diatur ulang oleh loop dalam setiap
iterasi. Dalam perulangan for, variabel loop ‘i’ secara otomatis diatur sesuai
dengan spesifikasi perulangan, yaitu dalam contoh ini, dari 1 hingga 10.
Mengubahnya di dalam loop tidak akan mempengaruhi bagaimana perulangan
dijalankan. Oleh karena itu, umumnya tidak ada alasan praktis untuk mengubah
nilai variabel loop ‘i’ di dalam loop, seperti dalam contoh-contoh yang berikan.
6.4.3 Kode Program 3
Sama seperti kode program 1 dan 2, pada kode program 3 juga dibuatlah
sebuah script di dalam scinotes yang berisi serangkaian perintah. Bedanya dengan
kode program sebelumnya yaitu pada kode program ini digunakan kontrol
program dengan struktur loop for bersarang.
1. Pertama dibuatlah file scinotes baru dengan nama "6_loop_for_3.sce". Ini
adalah file yang akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode.
Dalam file "6_loop_for_3.sce", dituliskan komentar yang berisi nama dan
NIM sebagai identitas pribadi.
2. Perintah ‘clc;’ adalah perintah untuk menghapus output sebelumnya di
SCILAB Console. Variabel-variabel yang sudah ada dalam SCILAB
dibersihkan dengan perintah clear;.
3. Selanjutnya, digunakan dua loop bersarang, yaitu loop for dalam loop for.
Loop pertama dengan variabel ‘i’ berjalan dari 1 sampai 10, dan di
dalamnya terdapat loop kedua dengan variabel ‘j’ yang berjalan dari 1
hingga 5.
4. Di dalam loop kedua, nilai U(i, j) dihitung dengan rumus i^2 + j^2 dan
disimpan dalam matriks U.
5. Script scinotes disimpan dan dieksekusi dengan mengklik "save and
execute" di dalam scinotes.
6. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan diketikkan komentar dengan nama
dan NIM lagi, dan kemudian mengetikkan U untuk melihat isi dari matriks
U.

117
6.4.4 Kode Program 4
Pada kode program 4 dibuatlah sebuah script file dalam scinotes bernama
6_loop_while.sce yang di dalamnya berisi serangkaian perintah dengan kontrol
program dengan struktur look while.
1. Pertama file scinotes baru dengan nama "6_loop_while.sce" dibuat. Ini
adalah file yang akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode
SCILAB.
2. Perintah ‘clc;’ digunakan untuk menghapus output sebelumnya di Console
SCILAB. Variabel-variabel yang sudah ada dalam SCILAB dihapus
dengan perintah ‘clear;’.
3. Variabel ‘num’ didefinisikan dengan nilai awal 2 dan variabel ‘x’ sebagai
array kosong. Loop while yang digunakan akan berjalan selama nilai num
kurang dari 10. Di dalam loop ini, nilai num disimpan dalam array ‘x’ dan
kemudian nilai ‘num’ ditingkatkan dengan 1 setiap kali loop berjalan.
4. Variabel ‘num2’ dengan nilai awal 1 dan variabel ‘y’ sebagai array
kosong. Loop while yang digunakan akan berjalan selama nilai ‘num2’
kurang dari 10. Di dalam loop ini, nilai num2 ditingkatkan dengan 1 dan
kemudian menyimpan nilai tersebut ke dalam array ‘y’.
5. Script scinotes disimpan dan dieksekusi dengan mengklik "save and
execute" di dalam scinotes.
6. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan komentar berisi nama dan NIM
dituliskan, dan kemudian ‘x’ dan ‘y’ dimasukkan untuk melihat isi dari
kedua array tersebut.
6.4.5 Kode Program 5
Pada kode program 5 dilakukan hal yang sama seperti kode program
sebelumnya, yaitu membuat script file dengan nama 6_switch_case.sce. Pada
kode program ini digunakan konstruksi switch-case. Instruksi ini menjelaskan
cara membuat dan mengeksekusi script scinotes dalam SCILAB dengan
penggunaan pernyataan switch-case :
1. Pertama file scinotes baru dengan nama "6_switch_case.sce". Ini adalah
file yang akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode SCILAB.

118
Dalam file "6_switch_case.sce", komentar yang berisi nama dan NIM
diketikkan sebagai identitas pribadi.
2. Perintah ‘clc;’ untuk menghapus output sebelumnya di SCILAB Console.
Variabel-variabel yang udah ada dalam lingkungan SCILAB dibersihkan
dengan perintah ‘clear;’.
3. Variabel bilangan dengan nilai 5 dilakukan pendefinisian. Kemudian
dihitung modulus dari 5 dibagi 2 (dilihat dari pernyataan ‘x=modulo(5,2)’
dan hasilnya disimpan pada variabel ‘x’. Kemudian pernyataan switch
digunakan untuk melakukan pengecekan kondisi terhadap nilai x. Dalam
switch, pengguna memiliki beberapa case yang mungkin akan sesuai
dengan nilai ‘x’.
4. Dalam case 1, ‘disp’ digunakan untuk mencetak pesan yang menyatakan
bahwa bilangan adalah ganjil. Dalam case 0, pesan dicetak yang di mana
menyatakan bahwa bilangan adalah genap.
5. Dalam blok otherwise, jika tidak ada case yang sesuai, pesan bahwa
"bilangan ini tidak mungkin ada" dicetak.
6. Lalu diminta untuk menyimpan dan mengeksekusi script scinotes dengan
mengklik "save and execute" di dalam scinotes.
7. Terakhir, diminta untuk membuka SCILAB Console dan melihat hasilnya.
Hasil dari instruksi ini adalah script dijalankan yang mana menggunakan
pernyataan switch-case untuk menentukan apakah suatu bilangan adalah
ganjil atau genap berdasarkan hasil modulus. Hal yang sama dilakukan
untuk bilangan lainnya.
6.4.6 Kode Program 6
Kode program 6 adalah kode program untuk menyelesaikan suatu kasus
dalam persamaan matematika menggunakan loop while dan merupakan contoh 1.
Berikut adalah penjelasan untuk tiap instruksinya :
1. Membuat file scinotes baru dengan nama "6_contoh_1.sce". Ini adalah file
yang akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode SCILAB.
2. Perintah ‘clc;’ untuk menghapus output sebelumnya.
3. Semua variabel yang mungkin sudah ada dalam SCILAB dibersihkan
dengan perintah clear all.

119
4. Variabel ‘x1’ dengan nilai awal 2 dan variabel ‘err’ dengan nilai awal 1
didefinisikan.
5. Variabel ‘err’ akan digunakan untuk mengontrol iterasi hingga tingkat
kesalahan tertentu tercapai.
6. Loop while digunakan dan akan berjalan selama ‘err’ lebih besar dari
0.0005. Ini berarti loop akan terus berjalan hingga kesalahan kurang dari
0.0005. Di dalam loop, ‘x2’ dihitung berdasarkan rumus ‘x2=1+(1 / x1)’.
Ini adalah bagian dari iterasi yang mencari nilai yang mendekati solusi
tertentu.
7. ‘err’ dihitung sebagai selisih absolut antara ‘x2’ dan ‘x1’, yang merupakan
ukuran kesalahan dalam iterasi. Kemudian dilakukan penggantian nilai
‘x1’ dengan nilai ‘x2’, sehingga iterasi dapat dilanjutkan.
8. Loop akan berulang hingga ‘err’ menjadi kurang dari atau sama dengan
0.0005, sesuai dengan kondisi yang ditentukan.
9. Setelah loop selesai, file disimpan dan dieksekusi dengan mengklik "save
and execute" di dalam scinotes.
10. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan diisi komentar berisi nama dan,
dan kemudian mengetikkan ‘err’ dan ‘x1’ untuk melihat nilai-nilai yang
dihasilkan oleh iterasi.
6.4.7 Kode Program 7
Kode program 7 adalah contoh kedua yang menggunakan loop while
dalam menghitung nilai hingga tingkat kesalahan tercapai. Selain itu, hasil iterasi
juga akan ditampilkan dalam bentuk grafik.
1. File scinotes baru dengan nama "6_contoh_2.sce" dan untuk menulis dan
menjalankan kode SCILAB.
2. Perintah 'clc;' digunakan untuk membersihkan layar untuk menghapus
output sebelumnya di SCILAB Console.
3. Semua variabel yang sudah ada dalam SCILAB dibersihkan dengan
perintah clear all.
4. Variabel 'x1' dengan nilai awal 2 dan variabel 'err’ dengan nilai awal 1
didefinisikan.

120
5. Variabel 'i' digunakan sebagai indeks array, dan menginisialisasi x sebagai
array kosong.
6. Kemudian mendefinisikan fungsi fx() yang mengembalikan nilai ‘x1’
sebagai elemen pertama dalam array ‘x’. Loop while yang akan berjalan
selama ‘err’ lebih besar dari 0.0005. Ini berarti loop akan terus berjalan
hingga kesalahan kurang dari 0.0005.
7. Di dalam loop, nilai i ditambahkan sebagai indeks untuk array ‘x’ dan
menghitung ‘x2’ berdasarkan rumus ‘x2 = 1 + (1 / x1)’.
8. ‘err’ sebagai selisih absolut antara x2 dan x1, yang merupakan ukuran
kesalahan dalam iterasi. Nilai ‘x2’ dalam array ‘x’, dan menambahkan ‘i’
dengan 1 agar indeks untuk elemen berikutnya di array ‘x’.
9. Loop akan berulang hingga ‘err’ menjadi kurang dari atau sama dengan
0.0005, sesuai dengan kondisi yang ditentukan. Setelah loop selesai, array
‘t’ yang berisi angka dari 1 hingga panjang array ‘x’ dibuat menggunakan
‘t=1:length(x)’.
10. Perintah plot digunakan untuk membuat grafik yang menampilkan indeks
‘t’ sebagai sumbu x dan nilai dalam array ‘x’ sebagai sumbu y.
11. Kemudian, diminta untuk menyimpan dan mengeksekusi script scinotes
dengan mengklik "save and execute" di dalam scinotes.
12. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan dan diisi komentar dengan nama
dan NIM, dan kemudian mengetikkan ‘t’ dan ‘x’ untuk melihat nilai-nilai
yang dihasilkan oleh iterasi dan grafik hasilnya.
Hasil dari instruksi ini adalah akan dijalankan script SCILAB yang melakukan
iterasi hingga tingkat kesalahan yang didefinisikan tercapai dan menampilkan
hasilnya dalam bentuk grafik. Akan terlihat nilai-nilai ‘t’ dan ‘x’ di SCILAB
Console serta grafik yang menggambarkan proses iterasi tersebut.

121
6.5 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan sumber literasi pustaka,
maka dapat disimpulkan :
1. Dasar-dasar kontrol program dalam SCILAB melibatkan penggunaan
pernyataan kondisional if-else, pengulangan seperti for dan while, dan
struktur switch-case. Ini memungkinkan pengaturan alur eksekusi program
berdasarkan kondisi dan pilihan tertentu.
2. Cara menggunakan kontrol program dalam SCILAB melibatkan
penggunaan pernyataan kondisional if-else untuk membuat keputusan,
pengulangan for atau while untuk menjalankan operasi berulang, dan
struktur switch-case untuk mengelola banyak pilihan. Ini membantu
mengatur alur eksekusi program sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pengguna.
3. Loop for berfungsi mengerjakan sekelompok perintah pengulangan yang
diulang sebanyak suatu jumlah yang kita kerjakan. Tetapi loop while
mengerjakan sekelompok perintah yang diulang secara tidak terbatas.
4. Struktur switch-case membantu dalam mengelola banyak pilihan dalam
program dengan memberikan alternatif yang terstruktur untuk memeriksa
nilai atau variabel tertentu. Ini menghindari serangkaian pernyataan if-else
yang panjang dan memudahkan pemahaman kode. Setiap case
memungkinkan pengguna untuk menentukan tindakan yang berbeda sesuai
dengan nilai yang dievaluasi, sehingga membuat kode lebih terorganisir
dan mudah dikelola.

122
6.6 Daftar Pustaka
Baudin, M., & Steer, S. (2009). Optimization with SCILAB, present and future.
Conference: Open-source Software for Scientific Computation.
https://doi.org/10.1109/ossc.2009.5416860
Campbell, S. L., Chancelier, J., & Nikoukhah, R. (2009). Introduction to
SCILAB. Springer eBooks, 9–71. https://doi.org/10.1007/978-1-4419-
5527-2_2
Chancelier, J., Delebecque, F., Gómez, C. G., Goursat, M., Nikoukhah, R., &
Steer, S. (2007). Introduction à SCILAB (Collection IRIS). In Springer
eBooks. https://dl.acm.org/citation.cfm?id=1199559
Nagar, S. (2017). Introduction to SCILAB. In Apress eBooks (pp. 1–14).
https://doi.org/10.1007/978-1-4842-3192-0_1
Rosmiati, Lumbantoruan, S., Tarigan, N., & Kurnia, D. (2023). Modul Pr.
Komputasi dan Logika Pemrograman (2023rd ed.). Politeknik Teknologi
Kimia Industri Medan.

123

Anda mungkin juga menyukai