Anda di halaman 1dari 26

s

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMPUTASI DAN LOGIKA PEMROGRAMAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : RONI OCTAVIANUS LIMBONG
NIM : 2201109
GRUP :F
TANGGAL PRAKTIKUM : 16 NOVEMBER 2023
NAMA ASISTEN : SORTA LUMABNTORUAN, M.Pd
MODUL PRAKTIKUM : KONTROL PROGRAM

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
MEDAN
2023
MODUL 6
KONTROL PROGRAM
6.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui dasar-dasar kontrol program pada aplikasi
SCILAB.
2. Mahasiswa memahami bagaimana struktur switch-case dapat membantu
dalam mengelola banyak pilihan dalam program.
3. Mahasiswa memahami fungsi dari penggunaan loop while
4. Mahasiswa memahami cara menggunakan kontrol program.
6.2 Teori Dasar
6.2.1 Kontrol Program
Kontrol program adalah salah satu aspek penting dalam pengembangan perangkat
lunak. Kontrol program sangat berguna karena memungkinkan komputasi-
komputasi yang sebelumnya memengaruhi komputasi yang akan dating. Ini
memungkinkan pemrogram untuk mengatur alur eksekusi program berdasarkan
kondisi tertentu, menjalankan operasi berulang, dan membuat keputusan dalam
kode (Baudin & Steer, 2009). Dalam SCILAB, seperti dalam bahasa
pemrograman lainnya, pengenalan kontrol program adalah langkah penting dalam
memahami bagaimana mengelola alur eksekusi program Anda. Berikut adalah
teori dasar untuk pengenalan kontrol program pada SCILAB:
A. Pernyataan Kondisional (if-else): Pernyataan kondisional digunakan untuk
menjalankan blok kode berdasarkan kondisi tertentu. Dalam SCILAB,
pernyataan if digunakan untuk memulai pernyataan kondisional dan harus
sesuai dengan aturan.
Contoh:
if kondisi then
//Blok kode yang akan dijalankan jika kondisi benar else
//Blok kode yang akan dijalankan jika kondisi salah end
B. Pengulangan (Loops): Pengulangan memungkinkan Anda menjalankan
blok kode secara berulang. Dalam SCILAB, terdapat beberapa jenis loiop,
seperti for dan while. Pengulangan sangat berguna ketika Anda perlu
melakukan operasi yang sama berkali-kali.

106
Contoh:
for variabel = nilai_awal:langkah:nilai_akhir
// Blok kode yang akan dijalankan
end
C. Switch-Case: Struktur switch-case memungkinkan pengguna untuk
memeriksa nilai variabel dan menjalankan blok kode yang sesuai dengan
nilai tersebut. Ini berguna untuk mengelola banyak pilihan.
Contoh:
switch variabel
case nilai_1
//Blok kode untuk nilai_1
case nilai_2
//Blok kode untuk nilai_2
otherwise
//Blok kode ketika tidak ada yang cocok
end
D. Pernyataan Return: Dalam fungsi, pernyataan return digunakan untuk
mengembalikan nilai dan menghentikan eksekusi fungsi. Nilai yang
dikembalikan dapat digunakan dalam pemanggilan fungsi.
Contoh:
function hasil = nama_fungsi(argumen)
hasil = //Perhitungan atau operasi
return; //Mengembalikan nilai dan menghentikan eksekusi fungsi
endfunction
E. Berhenti dan Melanjutkan: Dengan perintah break, pengguna dapat
menghentikan eksekusi loop secara tiba-tiba dan keluar dari loop. Perintah
continue digunakan untuk melanjutkan ke iterasi berikutnya dalam loop.
(Chancelier et al., 2007)
Dengan pemahaman dasar tentang pengenalan kontrol program dalam
SCILAB, Anda dapat memulai untuk mengatur alur eksekusi program Anda,
membuat keputusan berdasarkan kondisi, dan mengelola pengulangan dalam kode

107
Anda. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan perangkat lunak dan
analisis data yang efisien.

6.2.2 Struktur Kontrol Program Look For


Terdapat empat struktur control program yang disediakan oleh SCILAB. Salah
satunya yaitu look for. Struktur kontrol program loop `for` pada SCILAB
digunakan untuk menjalankan blok kode secara berulang dengan jumlah iterasi
yang telah ditentukan. Berikut adalah struktur umum `for` Loop:
for variabel = nilai_awal:langkah:nilai_akhir
//Blok kode yang akan dijalankan
end
A. Variabel: Ini adalah variabel yang akan digunakan untuk mengontrol
iterasi loop. Variabel ini akan mengambil nilai dari `nilai_awal` hingga
`nilai_akhir` dengan menggunakan `langkah` tertentu dalam setiap iterasi.
B. Nilai Awal: Nilai awal adalah nilai awal yang diberikan kepada variabel di
awal iterasi pertama.
C. Langkah: Ini adalah nilai yang digunakan untuk menambahkan atau
mengurangkan nilai variabel pada setiap iterasi. Nilai langkah ini dapat
positif (untuk iterasi berurutan) atau negatif (untuk iterasi berbalik).
D. Nilai Akhir: Ini adalah nilai yang menentukan kapan loop akan berakhir.
(Nagar, 2017)
Loop akan terus berjalan selama variabel masih berada dalam rentang ini.
Berikut merupakan contoh penggunaan `for` Loop di SCILAB. Misalkan
kita ingin menampilkan angka 1 hingga 5 ke layar:
for i = 1:5
disp(i);

end
Dalam contoh di atas, `i` adalah variabel yang akan mengontrol iterasi, dimulai
dari 1 hingga 5. Setiap iterasi akan menampilkan nilai `i` ke layar menggunakan
fungsi `disp`. Jadi, keluaran dari loop ini akan menjadi:
1

108
2
3
4
5
Selain itu, Anda dapat menggunakan loop `for` untuk berbagai tugas lain seperti
perulangan sepanjang vektor, pemrosesan data, atau pengulangan dalam daftar
operasi matematika. Loop `for` adalah alat yang kuat untuk mengotomatiskan
tugas-tugas berulang dalam SCILAB (Campbell et al., 2009).
6.2.3 Struktur Kontrol Program Look While
Struktur kontrol program loop while pada SCILAB digunakan untuk menjalankan
blok kode secara berulang selama suatu kondisi tertentu tetap benar. Ini adalah
cara yang berguna untuk melakukan iterasi dan menjalankan operasi berulang
berdasarkan kondisi yang diberikan.
while kondisi
//blok kode yang akan dijalankan selama kondisi benar
end
a) Kondisi: Ini adalah ekspresi atau kondisi yang dievaluasi. Selama kondisi
ini benar (non-nol), blok kode dalam loop while akan terus dieksekusi. Jika
kondisi berubah menjadi salah (nol), eksekusi loop akan dihentikan.
b) Blok kode: Ini adalah kumpulan pernyataan yang akan dijalankan selama
kondisi masih benar. Blok kode ini dapat berisi operasi matematika,
pernyataan kondisional, perintah pengulangan, atau operasi apa pun yang
diperlukan.
Berikut ini adalah cara kerja loop while:
a) Kondisi dievaluasi pertama kali. Jika kondisi awalnya benar, maka blok
kode dalam loop while akan dieksekusi.
b) Setelah blok kode selesai dieksekusi, program akan kembali ke awal loop
dan mengevaluasi kembali kondisi. Jika kondisi masih benar, loop akan
terus dieksekusi.
c) Proses di atas akan terus berlanjut sampai kondisi menjadi salah, pada saat
itu eksekusi loop while akan dihentikan, dan kontrol program akan beralih
ke pernyataan setelah loop.

109
i = 1;
while i <= 5
disp(i);
i = i + 1;
end
Dalam contoh ini, loop while akan terus dieksekusi selama nilai i kurang
dari atau sama dengan 5. Setiap iterasi, nilai i akan ditampilkan, dan kemudian
nilai i akan ditingkatkan. Ketika i mencapai 6, kondisi tidak lagi benar, dan loop
while berhenti. Loop while sangat berguna ketika Anda perlu menjalankan operasi
berulang hingga kondisi tertentu terpenuhi.
6.2.4 Struktur Kontrol Program Konstruksi Switch-Else
Dalam SCILAB, pengguna dapat menggunakan struktur kontrol program switch-
case untuk mengatur serangkaian pilihan dan menjalankan blok kode yang sesuai
dengan nilai dari ekspresi yang dievaluasi. Struktur ini memungkinkan Anda
untuk menghindari serangkaian pernyataan if-else yang panjang dan
membingungkan, dan menggantinya dengan pendekatan yang lebih terstruktur. Di
SCILAB, konstruksi switch-else tidak eksplisit ada. Namun, pengguna dapat
menggunakan otherwise sebagai pengganti else. Berikut adalah penjelasan tentang
struktur kontrol program switch-case dengan otherwise dalam SCILAB:
switch ekspresi
case nilai_1
//Blok kode yang akan dijalankan jika ekspresi sama dengan nilai_1
case nilai_2
//Blok kode yang akan dijalankan jika ekspresi sama dengan nilai_2
//... (banyak kasus lainnya)
otherwise
//Blok kode yang akan dijalankan jika tidak ada kasus yang cocok
end

a) Ekspresi: Ini adalah nilai atau variabel yang akan dievaluasi. Hasil dari
ekspresi ini akan dibandingkan dengan nilai-nilai dalam setiap case.

110
b) Case nilai_x: Ini adalah bagian di mana pengguna menentukan nilai-nilai
tertentu yang akan dibandingkan dengan ekspresi. Jika ekspresi sama
dengan salah satu dari nilai ini, blok kode dalam case yang sesuai akan
dieksekusi.
c) Otherwise: Ini adalah bagian yang akan dijalankan jika tidak ada kasus
yang cocok dengan nilai dari ekspresi. Ini berperan mirip dengan else
dalam pernyataan if-else.
6.2.5 Struktur Kontrol Program If-else End
Struktur kontrol program if-else pada SCILAB digunakan untuk menjalankan blok
kode berdasarkan kondisi tertentu. Dengan if-else, Anda dapat memeriksa apakah
kondisi benar atau salah, dan berdasarkan hasilnya, eksekusi program akan beralih
ke blok kode yang sesuai. Berikut adalah penjelasan tentang struktur kontrol
program if-else dalam SCILAB:
if kondisi then
//Blok kode yang akan dijalankan jika kondisi benar (true)
else
//Blok kode yang akan dijalankan jika kondisi salah (false)
end
A. Kondisi: Ini adalah ekspresi atau kondisi yang dievaluasi.
B. Blok kode if: Ini adalah kumpulan pernyataan yang akan dijalankan jika
kondisi dalam if benar.
C. Blok kode else: Ini adalah kumpulan pernyataan yang akan dijalankan jika
kondisi dalam if salah (Baudin & Steer, 2009).

111
6.3 Prosedur
6.3.1 Kode Program 1
A. Scinotes

Gambar 6.1. Scinotes Kode Program 1


B. SCILAB Console

Gambar 6.2. SCILAB Console Kode Program 1


C. Variable Browser

Gambar 6.3. Variable Browser Kode Program 1

112
D. Command History

Gambar 6.4. Common History Kode Program 1


6.3.2 Kode Program 2
A. Scinotes

Gambar 6.5. Scinotes Kode Program 2


B. SCILAB Console

Gambar 6.6. SCILAB Console Kode Program 2


C. Variable Browser

Gambar 6.7. Variable Browser Kode Program 2

113
D. Command History

Gambar 6.8. Common History Kode Program Fungsi pada SCILAB


6.3.3 Kode Program 3
A. Scinotes

Gambar 6.9. Scinotes Kode Program 3


B. Scilab Console

Gambar 6.10. SCILAB Console Kode Program 3


C. Variable Browser

Gambar 6.11. Variable Browser Kode Program 3

114
D. Command History

Gambar 6.12. Command History Kode Program 3


6.3.4 Kode Program 4
A. Scinotes

Gambar 6.13. Scinotes Kode Program 4

115
B. SCILAB Console

Gambar 6.14. SCILAB Console Kode Program 4


C. Variable Browser

Gambar 6.15. Variable Browser Kode Program 4


D. Command History

Gambar 5.16. Command History Kode Program 4

116
6.3.5 Kode Program 5
A. Scinotes (Bilangan 5)

Gambar 5.17. Scinotes Kode Program 5


B. Scilab Console (Bilangan 5)

Gambar 5.18. SCILAB Console Kode Program 5


C. Variable Browser (Bilangan 5)

Gambar 5.19. Variable Browser Kode Program 5


D. Scinotes (Bilangan 43)

Gambar 5.20. Scinotes Kode Program 43

117
E. SCILAB Console (Bilangan 43)

Gambar 5.21. Scilab Console Kode Program 43


F. Variabel Browser (Bilangan 43)

Gambar 5.22. Variable Browser Kode Program 43


G. Scinotes (Bilangan 90)

Gambar 5.23. Scinotes Kode Program 90


H. SCILAB Console (Bilangan 90)

Gambar 5.24. SCILAB Console Kode Program 90


I. Variable Browser (Bilangan 90)

Gambar 5.25. SCILAB Console Kode Program 90

118
6.3.6 Kode Program Program 6
A. Scinotes

Gambar 5.26. Scinotes Program 6


B. SCILAB Console

Gambar 5.27. SCILAB Console Program 6


C. Variable Browser

Gambar 5.28. Variable Browser Program 6


D. Command History

Gambar 5.29. Command History Program 6


6.3.7 Kode Program 7

119
A. Scinotes

Gambar 5.30. Scinotes Program 7


B. Scilab Console

Gambar 5.31. SCILAB Console Program 7


C. Variable Browser

Gambar 5.32. Variable Browser Program 7


D. Command History

120
Gambar 5.33. Command History Program 7
E. Visualisasi Data

Gambar 5.34. Visualisasi Data Program 7

121
6.4 Pembahasan
6.4.1 Kode Program 1
Pada kode program 1 ini dibuatlah sebuah scinotes atau script file yang di
dalamnya berisi serangkaian perintah operasi yang ingin dilakukan. Perintah yang
ada di dalamnya berisi kontrol program dengan struktur look for. Look for
memungkinkan sekelompok perintah diulang sebanyak suatu jumlah yang tetap
(Rosmiati et al., 2023). Berikut adalah penjelasannya:
1. File scinotes dibuat dengan nama "6_loop_for.sce". Ini adalah file yang
akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode SCILAB. Dalam file
"6_loop_for.sce", diketikkan komentar berisi nama dan NIM sebagai
identitas.
2. Selanjutnya, perintah clc. Perintah ini berguna untuk menghapus output
sebelumnya di SCILAB console. Variabel-variabel yang sudah ada dalam
SCILAB dibersihkan dengan perintah clear.
3. Selanjutnya, digunakan loop for untuk menghitung nilai-nilai fungsi sinus
dan menyimpannya dalam array ‘x’. Loop ini akan menjalankan
pernyataan di dalamnya sebanyak 10 kali, dengan nilai ‘i’ dari 1 sampai
10. Setiap nilai i digunakan untuk menghitung nilai sinus dengan rumus
sin(i*%pi/10) dan hasilnya disimpan di dalam array ‘x’.
4. Selanjutnya file disimpan dan dieksekusi dengan mengklik "save and
execute".
5. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan diketikkan komentar dengan nama
dan NIM lagi, dan kemudian mengetikkan ‘x’ untuk melihat isi dari array
‘x’.
6.4.2 Kode Program 2
Sama seperti kode program 1, pada kode program 2 juga dibuatlah sebuah script
di dalam scinotes yang berisi serangkaian perintah. Bahkan output yang dihasilkan
dari kode program ini adalah adanya pengubahan nilai yaitu ‘i=9’ yang artinya ‘i’
menjadi 9. Namun, hal ini tidak memengaruhi hasil perhitungan karena nilai ‘i’
akan diatur ulang oleh loop ke 1 pada setiap iterasi perulangan. Hasil akhirnya
adalah variabel ‘y’ akan diisi dengan nilai-nilai sinus yang dihitung dengan
variabel ‘i’ dari 1 hingga 10.

122
Mengubah nilai ‘i’ di dalam loop adalah upaya untuk mengendalikan
jalannya loop dengan cara yang tidak biasa. Dalam kedua contoh yang Anda
berikan, mengubah nilai ‘i’ di dalam loop tidak memiliki pengaruh nyata terhadap
hasil akhir karena variabel loop ‘i’ akan diatur ulang oleh loop dalam setiap
iterasi. Dalam perulangan for, variabel loop ‘i’ secara otomatis diatur sesuai
dengan spesifikasi perulangan, yaitu dalam contoh ini, dari 1 hingga 10.
Mengubahnya di dalam loop tidak akan mempengaruhi bagaimana perulangan
dijalankan. Oleh karena itu, umumnya tidak ada alasan praktis untuk mengubah
nilai variabel loop ‘i’ di dalam loop, seperti dalam contoh-contoh yang berikan.
6.4.3 Kode Program 3
Sama seperti kode program 1 dan 2, pada kode program 3 juga dibuatlah sebuah
script di dalam scinotes yang berisi serangkaian perintah. Bedanya dengan kode
program sebelumnya yaitu pada kode program ini digunakan kontrol program
dengan struktur look for bersarang.
1. Pertama dibuatlah file scinotes baru dengan nama "6_loop_for_3.sce". Ini
adalah file yang akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode.
Dalam file "6_loop_for_3.sce", dituliskan komentar yang berisi nama dan
NIM sebagai identitas pribadi.
2. Perintah ‘clc;’ adalah perintah untuk menghapus output sebelumnya di
SCILAB Console. Variabel-variabel yang sudah ada dalam SCILAB
dibersihkan dengan perintah clear;.
3. Selanjutnya, digunakan dua loop bersarang, yaitu loop for dalam loop for.
Loop pertama dengan variabel ‘i’ berjalan dari 1 sampai 10, dan di
dalamnya terdapat loop kedua dengan variabel ‘j’ yang berjalan dari 1
hingga 5.
4. Di dalam loop kedua, nilai U(i, j) dihitung dengan rumus i^2 + j^2 dan
disimpan dalam matriks U.
5. Script scinotes disimpan dan dieksekusi dengan mengklik "save and
execute" di dalam scinotes.
6. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan diketikkan komentar dengan nama
dan NIM lagi, dan kemudian mengetikkan U untuk melihat isi dari matriks
U.

123
6.4.4 Kode Program 4
Pada kode program 4 dibuatlah sebuah script file dalam scinotes bernama
6_loop_while.sce yang di dalamnya berisi serangkaian perintah dengan kontrol
program dengan struktur look while.
1. Pertama file scinotes baru dengan nama "6_loop_while.sce" dibuat. Ini
adalah file yang akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode
SCILAB.
2. Perintah ‘clc;’ digunakan untuk menghapus output sebelumnya di Console
SCILAB. Variabel-variabel yang sudah ada dalam SCILAB dihapus
dengan perintah ‘clear;’.
3. Variabel ‘num’ didefinisikan dengan nilai awal 2 dan variabel ‘x’ sebagai
array kosong. Loop while yang digunakan akan berjalan selama nilai num
kurang dari 10. Di dalam loop ini, nilai num disimpan dalam array ‘x’ dan
kemudian nilai ‘num’ ditingkatkan dengan 1 setiap kali loop berjalan.
4. Variabel ‘num2’ dengan nilai awal 1 dan variabel ‘y’ sebagai array
kosong. Loop while yang digunakan akan berjalan selama nilai ‘num2’
kurang dari 10. Di dalam loop ini, nilai num2 ditingkatkan dengan 1 dan
kemudian menyimpan nilai tersebut ke dalam array ‘y’.
5. Script scinotes disimpan dan dieksekusi dengan mengklik "save and
execute" di dalam scinotes.
6. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan komentar berisi nama dan NIM
dituliskan, dan kemudian ‘x’ dan ‘y’ dimasukkan untuk melihat isi dari
kedua array tersebut.
6.4.5 Kode Program 5
Pada kode program 5 dilakukan hal yang sama seperti kode program sebelumnya,
yaitu membuat script file dengan nama 6_switch_case.sce. Pada kode program ini
digunakan konstruksi switch-case. Instruksi ini menjelaskan cara membuat dan
mengeksekusi script scinotes dalam SCILAB dengan penggunaan pernyataan
switch-case:
1. Pertama file scinotes baru dengan nama "6_switch_case.sce". Ini adalah
file yang akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode SCILAB.

124
Dalam file "6_switch_case.sce", komentar yang berisi nama dan NIM
diketikkan sebagai identitas pribadi.
2. Perintah ‘clc;’ untuk menghapus output sebelumnya di SCILAB Console.
Variabel-variabel yang udah ada dalam lingkungan SCILAB dibersihkan
dengan perintah ‘clear;’.
3. Variabel bilangan dengan nilai 5 dilakukan pendefinisian. Kemudian
dihitung modulus dari 5 dibagi 2 (dilihat dari pernyataan ‘x=modulo(5,2)’
dan hasilnya disimpan pada variabel ‘x’. Kemudian pernyataan switch
digunakan untuk melakukan pengecekan kondisi terhadap nilai x. Dalam
switch, pengguna memiliki beberapa case yang mungkin akan sesuai
dengan nilai ‘x’.
4. Dalam case 1, ‘disp’ digunakan untuk mencetak pesan yang menyatakan
bahwa bilangan adalah ganjil. Dalam case 0, pesan dicetak yang di mana
menyatakan bahwa bilangan adalah genap.
5. Dalam blok otherwise, jika tidak ada case yang sesuai, pesan bahwa
"bilangan ini tidak mungkin ada" dicetak.
6. Lalu diminta untuk menyimpan dan mengeksekusi script scinotes dengan
mengklik "save and execute" di dalam scinotes.
7. Terakhir, diminta untuk membuka SCILAB Console dan melihat hasilnya.
Hasil dari instruksi ini adalah script dijalankan yang mana menggunakan
pernyataan switch-case untuk menentukan apakah suatu bilangan adalah
ganjil atau genap berdasarkan hasil modulus. Hal yang sama dilakukan
untuk bilangan lainnya.
6.4.6 Kode Program 6
Kode program 6 adalah kode program untuk menyelesaikan suatu kasus dalam
persamaan matematika menggunakan loop while dan merupakan contoh 1.
Berikut adalah penjelasan untuk tiap instruksinya:
1. Membuat file scinotes baru dengan nama "6_contoh_1.sce". Ini adalah file
yang akan digunakan untuk menulis dan menjalankan kode SCILAB.
2. Perintah ‘clc;’ untuk menghapus output sebelumnya.
3. Semua variabel yang mungkin sudah ada dalam SCILAB dibersihkan
dengan perintah clear all.

125
4. Variabel ‘x1’ dengan nilai awal 2 dan variabel ‘err’ dengan nilai awal 1
didefinisikan.
5. Variabel ‘err’ akan digunakan untuk mengontrol iterasi hingga tingkat
kesalahan tertentu tercapai.
6. Loop while digunakan dan akan berjalan selama ‘err’ lebih besar dari
0.0005. Ini berarti loop akan terus berjalan hingga kesalahan kurang dari
0.0005. Di dalam loop, ‘x2’ dihitung berdasarkan rumus ‘x2=1+(1 / x1)’.
Ini adalah bagian dari iterasi yang mencari nilai yang mendekati solusi
tertentu.
7. ‘err’ dihitung sebagai selisih absolut antara ‘x2’ dan ‘x1’, yang merupakan
ukuran kesalahan dalam iterasi. Kemudian dilakukan penggantian nilai
‘x1’ dengan nilai ‘x2’, sehingga iterasi dapat dilanjutkan.
8. Loop akan berulang hingga ‘err’ menjadi kurang dari atau sama dengan
0.0005, sesuai dengan kondisi yang ditentukan.
9. Setelah loop selesai, file disimpan dan dieksekusi dengan mengklik "save
and execute" di dalam scinotes.
10. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan diisi komentar berisi nama dan,
dan kemudian mengetikkan ‘err’ dan ‘x1’ untuk melihat nilai-nilai yang
dihasilkan oleh iterasi.
6.4.7 Kode Program 7
Kode program 7 adalah contoh kedua yang menggunakan loop while dalam
menghitung nilai hingga tingkat kesalahan tercapai. Selain itu, hasil iterasi juga
akan ditampilkan dalam bentuk grafik.
1. File scinotes baru dengan nama "6_contoh_2.sce" dan untuk menulis dan
menjalankan kode SCILAB.
2. Perintah 'clc;' digunakan untuk membersihkan layar untuk menghapus
output sebelumnya di SCILAB Console.
3. Semua variabel yang sudah ada dalam SCILAB dibersihkan dengan
perintah clear all.
4. Variabel 'x1' dengan nilai awal 2 dan variabel 'err’ dengan nilai awal 1
didefinisikan.

126
5. Variabel 'i' digunakan sebagai indeks array, dan menginisialisasi x sebagai
array kosong.
6. Kemudian mendefinisikan fungsi fx() yang mengembalikan nilai ‘x1’
sebagai elemen pertama dalam array ‘x’. Loop while yang akan berjalan
selama ‘err’ lebih besar dari 0.0005. Ini berarti loop akan terus berjalan
hingga kesalahan kurang dari 0.0005.
7. Di dalam loop, nilai i ditambahkan sebagai indeks untuk array ‘x’ dan
menghitung ‘x2’ berdasarkan rumus ‘x2 = 1 + (1 / x1)’.
8. ‘err’ sebagai selisih absolut antara x2 dan x1, yang merupakan ukuran
kesalahan dalam iterasi. Nilai ‘x2’ dalam array ‘x’, dan menambahkan ‘i’
dengan 1 agar indeks untuk elemen berikutnya di array ‘x’.
9. Loop akan berulang hingga ‘err’ menjadi kurang dari atau sama dengan
0.0005, sesuai dengan kondisi yang ditentukan. Setelah loop selesai, array
‘t’ yang berisi angka dari 1 hingga panjang array ‘x’ dibuat menggunakan
‘t=1:length(x)’.
10. Perintah plot digunakan untuk membuat grafik yang menampilkan indeks
‘t’ sebagai sumbu x dan nilai dalam array ‘x’ sebagai sumbu y.
11. Kemudian, diminta untuk menyimpan dan mengeksekusi script scinotes
dengan mengklik "save and execute" di dalam scinotes.
12. Terakhir, SCILAB Console dibuka dan dan diisi komentar dengan nama
dan NIM, dan kemudian mengetikkan ‘t’ dan ‘x’ untuk melihat nilai-nilai
yang dihasilkan oleh iterasi dan grafik hasilnya.
Hasil dari instruksi ini adalah akan dijalankan script SCILAB yang melakukan
iterasi hingga tingkat kesalahan yang didefinisikan tercapai dan menampilkan
hasilnya dalam bentuk grafik. Akan terlihat nilai-nilai ‘t’ dan ‘x’ di SCILAB
Console serta grafik yang menggambarkan proses iterasi tersebut.

127
6.5 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan literasi pustaka, maka diperoleh kesimpulan,
sebagai berikut:
1. Dasar-dasar kontrol program dalam SCILAB melibatkan penggunaan
pernyataan kondisional if-else, pengulangan seperti for dan while, dan
struktur switch-case. Ini memungkinkan pengaturan alur eksekusi program
berdasarkan kondisi dan pilihan tertentu.
2. Struktur switch-case membantu dalam mengelola banyak pilihan dalam
program dengan memberikan alternatif yang terstruktur untuk memeriksa
nilai atau variabel tertentu. Ini menghindari serangkaian pernyataan if-else
yang panjang dan memudahkan pemahaman kode. Setiap case
memungkinkan pengguna untuk menentukan tindakan yang berbeda sesuai
dengan nilai yang dievaluasi, sehingga membuat kode lebih terorganisir
dan mudah dikelola.
3. Loop for berfungsi mengerjakan sekelompok perintah pengulangan yang
diulang sebanyak suatu jumlah yang kita kerjakan. Tetapi loop while
mengerjakan sekelompok perintah yang diulang secara tidak terbatas.
4. Cara menggunakan kontrol program dalam SCILAB melibatkan
penggunaan pernyataan kondisional if-else untuk membuat keputusan,
pengulangan for atau while untuk menjalankan operasi berulang, dan
struktur switch-case untuk mengelola banyak pilihan. Ini membantu
mengatur alur eksekusi program sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pengguna.

128
6.6 Daftar Pustaka
Baudin, M., & Steer, S. (2009). Optimization with SCILAB, present and future.
Conference: Open-source Software for Scientific Computation.
https://doi.org/10.1109/ossc.2009.5416860
Campbell, S. L., Chancelier, J., & Nikoukhah, R. (2009). Introduction to
SCILAB. Springer eBooks, 9–71. https://doi.org/10.1007/978-1-4419-
5527-2_2
Chancelier, J., Delebecque, F., Gómez, C. G., Goursat, M., Nikoukhah, R., &
Steer, S. (2007). Introduction à SCILAB (Collection IRIS). In Springer
eBooks. https://dl.acm.org/citation.cfm?id=1199559
Nagar, S. (2017). Introduction to SCILAB. In Apress eBooks (pp. 1–14).
https://doi.org/10.1007/978-1-4842-3192-0_1
Rosmiati, Lumbantoruan, S., Tarigan, N., & Kurnia, D. (2023). Modul Pr.
Komputasi dan Logika Pemrograman (2023rd ed.). Politeknik Teknologi
Kimia Industri Medan.

129

Anda mungkin juga menyukai