OLEH :
BENI SUHERMAN
18002005
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Ahli Madya Kesehatan bidang Teknik Radiologi di STIKes Awal Bros
Pekanbaru.
Namun berkat bimbingan dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak,
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Maka selayaknya penulis
1. Kedua orang tua yang banyak memberikan dorongan dan dukungan berupa
dengan baik.
Pekanbaru
3. Shelly Angella, M.Tr.Kes sebagai Ketua Prodi STIKes Awal Bros Pekanbaru
dan pembimbing I.
Aulia Hospital
6. Segenap Dosen Program Studi Diploma III Teknik Radiologi STIKes Awal
Bros Pekanbaru, yang telah memberikan dan membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan.
Diploma III Teknik Radiologi STIKes Awal Bros Pekanbaru Angkatan II.
8. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung selama penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
yang tidak dapat peneliti sampaikan satu persatu, terima kasih banyak atas
semuanya.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini dan penulis berharap kiranya Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
Beni Suherman
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
1.4.1 Bagi Peneliti .......................................................................... 4
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan .................................................... 5
1.4.3 Bagi Tempat Penelitian ....................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Hal
Hal
PENDAHULUAN
sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi
(Sjahriar, 2009).
1
radiograf
2
3
(Bawosucito, 2016).
lainnya dan berbentuk seperti ginjal procesus spinosus lebih lebar, tebal,
tulang besar berbentuk segitiga terdiri dari lima vertebrae yang berfungsi
berartikulasi pada bagian proksimal dengan lima tulang lima lumbal, bagian
lateral dengan ilium, dan bagian distal dengan coccyx. Ditengah permukaan
crest ini, dan sedikit di medialforamina sacralis posterior, terdapat satu seri
sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama rasa nyeri di daerah
Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan
gejala utama rasa nyeri didaerah tulang punggung bawah dan sekitarnya.
(Bontrager, 2014).
diantaranya nyeri punggung bawah, dalam dunia medis disebut low back
pain yang terjadi karena Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Dimana orang
al, 2015).
posisi pasien supine namun untuk kasus Hernia Nucleus Pulposus yang
proyeksi AP, lateral, dan oblique. Posisi pasien pada proyeksi AP (antero
Cerntral Ray tegak lurus pada iliaca. Posisi pasien pada proyeksi lateral
yaitu pasien tidur miring dengan pinggul dan lutut tertekuk kemudian
pusatkan Central Ray setinggi Iliaca. Posisi pasien pada proyeksi Oblique
erect ?
penelitian adalah :
Radiologi.
Hospital Pekanbaru.
TINJAUAN PUSTAKA
bentuk oleh fusi dari lima segmen vetebra sacrum menjadi tulang
B A
C
E
F
6
7
Keterangan :
A : Inferior articular proces of twelfth thorocic body
B : Superior articular proces of first lumbal body
C : Discus intervertebralis
D : Zygopophyngeal join
E : Lamina
F : Inferior articular proces
bawah tulang itu juga terletak pada bbidang yang lebih miring, yang
B
C
Keterangan :
A : Sacral promonstori
B : Pelvis sacral foramina
C : Sacrum
D : Coccyx
2.1.1.2 Arcusvertebrae
kebawah.
yang sempurna.
inferior superior.
derajat.
dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang
belakang.
garis besar terbagi atas dua bagian. Bagian anterior tersusun atas
vertebra lumbalis yang mempunyai bentuk yang besar dan kuat, maka
melompat.
2.1.3.2 Spondylolisthesis
2.1.3.3 Kiposis
2.1.3.4 Lordosis
2.1.3.5 Scoliosis
2.1.3.6 Osteoporosis
2.1.3.7 Fraktur
2.1.3.8 Spondylosis
(Bontrager, 2014).
2008).
(Defriyan, 2011).
cristailiaca
Keterangan :
A : Pedicle
B : Procecus tranversus
C : Procecus spinosus
D : Intervetebral disk
cristailiaca
melihat foramina
A
B
C
D
E
F
Keterangan :
A : intervetebral disk
B : intervetebral foramen
C : inverior vertebral notch
D : inferior Articular proces
E : L5 S1 joint
F : sacrum
symphysispubis
cristailiaca.
22
scottie dog.
A D
E
B
F
Keterangan :
A : Lamina
B : Accesory Proces
C : Pedicle
D : Superior Vertebral Notch
E : Vertebral Lumbal
F : Diskus Intervertebralis
23
Anatomi
Fisiologi Patologi
Teknik Pemeriksaan
a. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Wiyanto dan Sri Wagiarti yang
Dinamik pada Klinis Low Back Pain (LBP) di RSPAD Gatot Soebroto”
1. Apakah ada gejala khusus pada pasien yang menderita penyakit HNP
penyakit HNP?
METODOLOGI PENELITIAN
Sedangkan yang menjadi objek dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah
26
27
Observasi
LapanganObservasi
Lapangan
Pembuatan Surat Izin
penelitian
Observasi Lapangan
Pengumpulan Data
Menganalisa Data
Kesimpulan
2.5.1 Observasi
2.5.2 Wawancara
2.5.3 Dokumentasi
4.1 Hasil
meliputi :
b. kV Maksimum : 150 kV
29
30
4.1.1.2 Kaset
sebagai berikut :
31
a. Nama : Tn. M
dan celana.
nyaman.
5) FFD : 100 cm
b. Proyeksi Lateral
kaset
5) FFD : 100 cm
a
e b
f c
A B
Gambar 4.9 Hasil radiograf proyeksi, (A) Proyeksi AP, (B) Proyeksi
Lateral erect
34
Keterangan :
a. processus spinosus
b. corpus vertebrae
c. discus intervertebralis
d. sacrum
e. processus transversus
f. pedikel
promontorium.
4.2 Pembahasan
digunakan ialah proyeksi AP dan Lateral erect. Dan hal ini tidak
5.1 Kesimpulan
berdiri pada kasus HNP, hal ini berbeda dengan teori yang mana sudah
5.2 Saran
36
37
diperhatikan agar kualitas gambaran yang dihasilkan lebih baik dan tepat
posisi pasien erect atau berdiri, hal ini perlu dipertimbangkan terhadap
Bawah Pada Proses Penyulaman Kain Tapis Di Sanggar Family Art Bandar
2006
Indonesia
edition
Pekalongan.
Paramarta, E, Purniti, S, Subanada, I.B & Astawa. 2008. Spondilitis Tuberkulosis ; Sari
PEDOMAN WAWANCARA
1. Apakah ada gejala khusus pada pasien yang menderita penyakit HNP
TRANSKIP WAWANCARA
Responden : Radiolog
Nomor
Radiolog 1 Radiolog 2 Radiolog 3
Pertanyaan
Ada, seperti sakit
Nyeri tertusuk di
pinggang pada
area bokong yang Kesemutan atau
1 umumnya, sakit
menjalar ke salah lemah otot tungkai
punggung bagian
satu tungkai
bawah saat bergerak
Tentu, karena
semakin bertambah
Iya, tulang belakang Iya, klinis HNP
usia, tulang
pada pasien yang sangat berpengaruh
2 penghubung antar
lanjut usia sudah terkena pada pasien
tulang menjadi tidak
tidak fleksibel tua
fleksibel dan mudah
robek
Iya, karena pada
Lebih membantu proyeksi ini mampu
Tentu sangat
3 untuk menegakkan memperlihatkan
membantu
diagnosa pergerran pada
discus
Gambaran yang
Gambaran sesuai Sesuai dengan
sesuai dengan
4 dengan kriteria kriteria rontgen
standart rontgen foto
rontgen lumbosacral lumbosacral
lumbosacral
Responden : Radiografer
Nomor
Radiografer
Pertanyaan
Pemeriksaan radiografi lumbosacral dengan klinis HNP dilakukan
1
dengan posisi erect
Untuk pemeriksaan lumbosacral dengan klinis HNP, Rumah Sakit
2 Aulia Hospital Pekanbaru selalu menggunakan posisi erect dengan
mempertimbangkan kondisi pasien
Ada, yaitu proyeksi erect dengan posisi pasien berdiri tegak
3
seimbang.
Karena pada posisi erect pergeseran discus intervertebralis dapat
4
terlihat dengan baik untuk klinis HNP
Untuk melihat adanya pergeseran serta penyempitan yang terjadi
5 pada discus intervertebralis yang memperlihatkan dengan baik pada
klinis HNP.