Anda di halaman 1dari 16

Pemeriksaan CT-Scan Thorax Kontras

Dengan Klinis Massa Paru di Instalasi Radiologi


RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO

Disusun Oleh:
Denis Muhamad
P23130116016

Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis dengan judul “Pemeriksaan CT-Scan Thorax Kontras
Dengan Klinis Massa Paru di Instalasi Radiologi RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo”
Karya tulis ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya tulis ini.

Akhir kata kami berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Jakarta, 10 Desember 2019

Denis Muhamad
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 2

BAB II Landasan Teori

2.1 Anatomi ...................................................................................... 3


2.2 Patologi ...................................................................................... 5
2.3 Teknik Pemeriksaan .................................................................. 7

BAB III Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Pemeriksaan ...................................................................... 16


3.2 Pembahasan ............................................................................... 17

BAB IV Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan ................................................................................ 19


4.2 Saran ........................................................................................... 19

Daftar Pustaka ................................................................................................. 20


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
adalah rumah sakit pemerintal yang terletak di Jakarta Pusat. Selain menjadi
Rumah Sakit Pemerintah RSCM juga berfungsi sebagai Rumah Sakit
Pendidikan. Hal ini tentu ditunjang dengan fasilitas radiologinya yang
lengkap. Radiologi adalah suatu unit pelayanan kesehatan masyarakat yang
memanfaatkan x-ray untuk mendiagnosa suatu penyakit atau kelainan di
dalam tubuh manusia. Seperti unit pelayanan kesehatan yang lain, radiologi
pun memiliki petugas yang bertugas untuk mengoperasikan pesawat sinar-x
sehingga pelayanan kesehatan yang diinginkan dapat tercapai.

Dalam melakukan kegiatan radiografi terdapat berbagai macam jenis


pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang radiografer. Mulai dari tanpa
menggunakan kontras sampai memakai kontras, CT Scan, MRI, dan
lainnya. Dengan persiapan khusus atau pun tidak. Semua itu dilakukan
untuk mendiagnosa kelainan dan gangguan yang ada dalam tubuh seseorang
sesuai dengan klinis.

Salah satunya, yaitu pemeriksaan radiografi CT-Scan thorax. Pada


pasien-pasien tumor paru penyakit di mana sel-sel yang abnormal terdeteksi
dalam daerah paru-paru. Pada kasus tumor jinak sel yang abnormal tidak
dapat menyebar di dalam jaringan atau organ tubuh dan kebagian tubuh
yang lain (bermetastase), namun pada tumor ganas sel tersebut dapat
bermetastase, CT-Scan dapat digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa
sejauhmana metastase tersebut.

Dengan pemeriksaan radiologi CT-Scan dengan kontras pada rongga


thorax para ahli radiologi dapat memberikan gambaran anatomi atau variasi
anatomi, kelainan-kelainan pada rongga thorax dan struktur tulang
sekitarnya, sehingga dapat memberikan diagnosis yang lebih dini.
Berdasarkan pengamatan dan latar belakang di atas maka penulis
tertarik untuk membuat karya tulis berjudul “Pemeriksaan CT-Scan
Thorax Kontras Dengan Klinis Massa Paru di Instalasi Radiologi
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo”.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana prosedur pelaksanaan teknik pemeriksaan Pemeriksaan CT-Scan
Thorax Kontras Dengan Klinis Massa Paru di Instalasi Radiologi RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menambah pengetahuan tentang teknik Pemeriksaan CT-Scan Thorax
Kontras Dengan Klinis Massa Paru di Instalasi Radiologi RSUPN Dr.
Cipto Mangunkusumo
2. Dapat mengetahui dan melakukan teknik pemeriksaan radiografi CT-
Scan thorax dengan kontras
3. Memenuhi tugas laporan praktek kerja lapangan di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo

1.4 Manfaat Penelitian


1. Untuk memenuhi tugas Laporan Kasus PKL di Semester VII, serta
menambah wawasan pengetahuan bagi penulis terutama tentang teknik
radiografi CT-Scan thorax dengan kontras
2. Memberikan gambaran yang jelas tentang teknik
pemeriksaan radiografi CT-Scan thorax dengan kontras
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Anatomi
2.1.1 Anatomi Paru-Paru
Paru merupakan bagian dari sistem pernapasan yang sebagian besar
terdiri dari gelembung-gelembung (alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari
sel-sel epitel dan endotel. Di alveoli inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke
dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah.

Gambar 1. (A) Cavum Thoracic (B) Cavum Thoracic dengan anterior ribs ditiadakan

Paru dibagi menjadi 2 bagian yaitu kanan dan kiri. Paru kanan, terdiri
dari 3 lobus yaitu lobus superior, lobus medialis, dan lobus inferior. Sedangkan
paru kiri mempunyai 2 lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap-tiap lobus
terdiri dari belahan-belahan yang lebih kecil disebut segmen. Paru-paru kanan
mempunyai 10 segmen (3 segmen pada lobus superior; 2 segmen pada lobus
medialis dan 5 segmen pada lobus inferior). Paru kiri mempunyai 8 segmen yaitu;
4 segmen pada lobus superior dan 4 segmen pada inferior.
Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang
bernama lobulus. Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh
jaringan ikat yang berisi pembuluh-pembuluh darah, getah bening dan saraf-saraf,
dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkhiolus. Di dalam lobulus,
bronkhiolus ini bercabang-cabang banyak sekali, cabang-cabang ini disebut
duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang
diameternya antara 0,2-0,3 mm. Paru terletak pada rongga thorax yang dibungkus
oleh pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu pleura viseral yang langsung
membungkus paru dan pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada
sebelah luar. Antara kedua pleura ini terdapat rongga yang disebut cavum pleura.

A B

Gambar 2. (A) Aspek anterior dari paru-paru (B) Aspek medial dari paru-paru kanan

Pada permukaan paru yang menghadap ke tengah terdapat tampuk paru


atau hilus yaitu tempat masuknya bronkus, pembuluh darah dan pembuluh limfe.
Permukaan tersebut menghadap ke cavum mediastinum.

2.2 Patologi

Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang


terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya (abnormal),
yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor berasal dari kata tumere
dalam bahasa latin yang berarti bengkak. Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign). Malignan
disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak
jaringan yang berdekatan dan bermetastasis. Tumor jinak tidak menyerang
tissue yang berdekatan dan tidak dapat bermetastasis tetapi dapat tumbuh
secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah
penyingkiran melalui operasi.
Meski tidak ganas dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Namun tumor jinak pada paru dapat tumbuh dan membesar. Berikut ini
adalah beberapa tumor paru yang dikategorikan tumor jinak:
1. Hamartoma
Hamartoma merupakan pertumbuhan berlebih dari sel-sel yang
terlihat seperti tulang rawan. Ini merupakan jenis paling umum dari
tumor paru jinak. Meski perlahan-lahan ukurannya akan membesar,
namun kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala
2. Papilloma
Papiloma merupakan tumor paru jinak yang tumbuh keluar dari
permukaan jaringan. Tumor jinak sel-sel skuamosa merupakan jenis
paling umum dari papilloma paru. Papiloma cenderung tumbuh di
bronkus. Gejala akan muncul jika pertumbuhan tumor paru jinak ini
menghalangi jalan napas
3. Adenoma
Adenoma merupakan tumor jinak yang berasal dari sel-sel di kelenjar
yang melepaskan zat-zat lendir, hormon, atau cairan pelumas. Jika
tumbuh di paru-paru, mereka biasa dinamakan sesuai dengan tipe sel
pembentuknya, seperti adenoma alveolar dan adenoma pleomorfik.
Tipe tumor paru jinak yang satu ini amat jarang ditemukan

Gejala tumor paru jinak terkadang tidak spesifik dan seringkali


mirip dengan penyakit lain yang juga menyerang sistem pernapasan.
Tanda dan gejalanya yakni sesak napas, mengi, batuk berdarah, nyeri dada
ketika menarik napas dalam. Beberapa jenis tumor paru dapat
mengeluarkan zat mirip hormon yang dapat menimbulkan gejala di luar
saluran pernapasan. Tumor paru, baik jinak maupun ganas, sama-sama
harus diwaspadai.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pemeriksaan


3.1.1 Prosedur Pemeriksaan
1. Melihat nama, permintaan pemeriksaan serta klinis pada form
permintaan radiologi
2. Memanggil nama pasien dengan jelas
3. Memastikan kembali bahwa pasien tersebut yang akan
melakukan pemeriksaan dengan menanyakan kembali nama,
tanggal lahir, serta nomor rekam medis

3.1.2 Identitas Pasien


 Nama : Mr. T
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pemeriksaan : CT-Scan thorax dengan kontras
 Klinis : Massa Paru

3.1.3 Persiapan Alat


1. Pesawat CT-Scan Phillips 64 slices
2. Monitor
3. Printer
4. Injector dual syringe
5. Kontras media (Ultravis 300)
6. NaCl
7. Spuit

3.1.4 Teknik Pemeriksaan


1. Prosedur Persiapan
 Puasa minimal 4 jam sebelum pemeriksaan
 Membawa hasil pemeriksaan lab (ureum, kreatinin dan
GFR)
 Pasien mengganti baju dengan baju pemeriksaan
 Pasien dalam pengobatan diabetes, obat-obatan harus di
hentikan minimal 1x24 jam

2. Posisi Pasien
 Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan
dengan kaki terlebih dahulu menghadap gantry (feet
first)
 Atur lengan pasien di atas kepala
 Pasien diposisikan sehingga mid sagittal plane (MSP)
sejajar dengan lampu indikator longitudinal
 Ketinggian tubuh pasien diatur dari titik pertemuan
lampu indikator longitudinal dan lampu indikator
horizontal pada mid axillary line setinggi 5 cm di atas
sterno clavicula joint
 Pasien diinformasikan untuk tidak bergerak selama
pemeriksaan

3. Protokol Pemeriksaan
 kV : 100
 mA : 105
 Scan time : 5.3 s
 Delay : 45 s
 Flow rate : 2.3

4. Proses Scanning
 Lakukan scaning awal untuk Topogram dengan menekan
tombol ‘go’ lalu ‘start’ untuk mendapatkan gambaran
topogram.
 Setelah gambar topogram tampil pada layar atur FOV
dengan batas atas apex paru dan batas bawah supre renal
Gambar 4. Topogram

 Lakukan scanning kedua untuk Non Kontras dengan


menekan tombol ‘go’ lalu ‘start’
 Setelah itu lakukan scan ketiga dengan memasukan
kontras media secara bersamaan melalui injector Dengan
menekan tombol “SIS”
 Setelah gambaran sudah didapatkan maka pemeriksaan
sudah selesai dan pasien dipersilahkan unttuk mengganti
pakaian
 Proses selanjutnya adalah rekonstruksi gambar yang
dilakukan oleh radiographer

5. Rekonstruksi Gambar
 Buat potongan axial dengan image thickness 8 mm dan
number of image 34

Gambar 5. Rekonstruksi Ganbaran Axial


 Buat potongan coronal dengan image thickness 8 mm
dan number of image 19

Gambar 6. Rekonstruksi Ganbaran Sagittal

 Rekon Window lung dengan potongan Axial dan


Coronal

6. Proses Filming dan Printing
 Masukan topogram, letakan pada gambaran pertama film
 Masukkan gambaran AX MED, COR MED, AX LUNG,
COR LUNG
 Quick film lalu go to “Film”
 Pilih ukuran Layout film 7x5
 Atur topogram pada awal gambaran
 Klik select series lalu atur besaran gambaran dan
simetriskan agar tidak ada objek yang terpotong
 Cut gambaran yang kurang informatif sehingga
menghasilkan 35 gambaran dalam 1 film
 Lalu klik print
3.1.5 Hasil Gambar
3.2 Pembahasan

Hasil dari observasi yang saya lakukan untuk pemeriksaan MSCT


scan thorax di Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah sebagai berikut:
Pemerikasaan MSCT scan thorax dengan menggunakan kontras media
adalah untuk melihat penampang axial pada window lung dan
mediastinum, coronal, dan sagittal dari rongga thorax. Dengan indikasi
pemeriksaannya adalah tumor paru
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulam
Pemeriksaan MSCT Thorax dengan kontras dilakukan dengan perjanjian serta
persiapan. Pemeriksaan yang Tn. T sudah sesuai dengan prosedur yang
berlaku di Departemen Radiologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Kontras
yang digunakan untuk pemeriksaan MSCT Thorax yaitu Ultravist 300
ataupun Xolmetras 300. Pengambilan gambar dilakukan saat pasien inspirasi
penuh nafas agar paru-paru mengembang dan keseluruhaan paru-paru dapat
tervisualisasi.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah:
Pertahankan dan tingkatkan lagi pelayanan kepada pasien. Dan utamatkan
prinsip proteksi radiasi
DAFTAR PUSTAKA

Philip W Ballinger. Merrills Atlas of Radiographic Positions Volume 1. Edisi 10

D42A. Buku CT-Scan Dasar. 2018

www.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai