Anda di halaman 1dari 14

`MAKALAH ANGIOGRAPHY THORACALIS

Dosen Pengampu: Titin Susanti, S. Tr. Kes (Rad)

Disusun Oleh Kelompok 1:

Andre Saputra
18002003

Reno Kurniawan
18002028

Fitri Nuraini 18002014

Indah Putri Edeliya 18002015

Okti Arinda Putri 18002026

Triana Aulia 18002037

Winda Irwani 18002042

PROGRAM STUDI D III TEKNIK RADIOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS PEKANBARU

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah dan karunia-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Angiography
Thoracali penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini berguna
dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Demikianlah makalah ini disusun apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan dan banyak dapat kekurangan, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Pekanbaru, 21 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian................................................................................................................ 3
B. Indikasi.................................................................................................................... 5
C. Kontra Indikasi........................................................................................................ 7
D. Peringatan Angiografi.............................................................................................. 8
E. Prosedur Pemeriksaan.............................................................................................. 9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angiography adalah pencitraan pembuluh darah menggunakan air-larut ionik atau


nonionik media kontras sinar X disuntikkan ke dalam aliran darah arteri (arteriografi)
atau vena (Venography). Untuk pembuluh getah bening, media kontras digunakan
berminyak.
Angiografi/Cath Lab adalah prosedur pemeriksaan invasif dengan sinar X (X-
Ray) yang bertujuan menggambarkan pembuluh darah di berbagai bagian tubuh.
Injeksi bahan kontras ke arteri dan vena dilakukan baik secara langsung melalui
tusukan jarum, atau menggunakan kateter angiografik percutaneously yang
dimasukkan paling sering dibuat dari polietilen, poliuretan atau nilon. Kontras injeksi
dilakukan dengan tangan (terutama di tusuk jarum langsung atau dalam arteri kaliber
kecil). Studi angiografik secara rutin dilakukan dengan anestesi lokal. Setelah
infiltrasi kulit dan jaringan sekitar arteri atau vena yang akan ditusuk, sayatan kulit
kecil dibuat, dan arteri yang ditusuk dengan jarum angiografik.
Lalu salah satu pemeriksaan dari angiography ini adalah Aortografi Thoracalis.
Aortografi Thoracalis yaitu pemeriksaan pembuluh darah pada bagian aorta thotaclis
Salah satu indikasi yang terdapat pada Aortografi Thoracalis yaitu aneurisma
aorta yang disebabkan oleh congentital defect pada dinding aorta, hipertensi,
merokok, infeksi, dan trauma dada. Untuk mendiagnosis aneurisma ini dapat
dilakukan pemeriksaan foto rontgen.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas,maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:


a. Apa itu pengertian dari Angiography Thoracalis?
b. Apa saja indikasi dari Angiography Thoraclis?
c. Apa saja kontra indikasi dari Angiography Thoracalis?
d. Apa saja anatomi dasar nya?

C. Tujuan Penulis

1
2

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Angiography thoracalis
2. Untuk mengetahui indikasi dari Angiography Thoracalis
3. Untuk mengetahui kontra indikasi dari Angiography Thoracalis
4. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan dari Angiography Thoracalis
D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini dalah sebagai berikut:


1. Bagi Pembaca
Dapat menambah informasi, pengetahuan, dan wawasan tentang gangguan dan
penyakit system reproduksi pada wanita
2. Bagi mahasiswa
Dapat dijadikan bahan referensi dan sebagai acuan baca oleh mahasiswa
3. Bagi individu
Memberi pengetahuan bagi penulis dalam memberikan dan menyusun makalah
tentang Angiography thoracalis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Angiography yaitu prosedur pemeriksaan dengan menggunakan sinar X (rontgen)
untuk melihat pembuluh darah arteri dan vena. Pada pemeriksaan ini akan dimasukkan
kontras ke dalam pembuluh darah untuk menilai alirannya agar dokter dapat melihat
dipembuluh darah bagian mana permasalahan yang menyebabkan seseorang menderita
sakit.
Lalu salah satu pemeriksaan dari angiography ini adalah Aortografi Thoracalis.
Aortografi Thoracalis yaitu pemeriksaan pembuluh darah pada bagian aorta thotaclis
Salah satu indikasi yang terdapat pada Aortografi Thoracalis yaitu aneurisma
aorta yang disebabkan oleh congentital defect pada dinding aorta, hipertensi, merokok,
infeksi, dan trauma dada. Untuk mendiagnosis aneurisma ini dapat dilakukan
pemeriksaan foto rontgen.
Untuk mendiagnosis aneurisma ini dapat dilakukan pemeriksaan foto rontgen.
Pada pemeriksaan foto rontgen akan memperlihatkan pelebaran mediastinum,
pembesaran aortic knob, atau tertariknya trakea. Namun pada aneurisma yang kecil
khususnya pada saccular aneurysm, foto rontgen akan sulit memperlihatkan adanya
aneurisma.
Aortografi dapat digunakan untuk mengevaluasi anatomi dari aneurisma dan
pembuluh darah besar. Sedangkan CT-scan sangat akurat digunakan untuk mendeteksi
dan mengetahui ukuran dari aneurisma torakalis. MRI juga digunakan untuk mendeteksi
aneurisma dan melihat anatominya.
Berdasarkan daerah pembuluh darah yang diperiksa, angiografi Thoracalis dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Coronary angiography, untuk memeriksa pembuluh darah koroner di
jantung.
Coronary Angiography dilakukan dengan menggunakan pipa tipis dan
lentur yang disebut kateter. Alat ini dimasukkan ke dalam pembuluh darah
di bagian tubuh tertentu seperti lengan, paha, atau leher. Melalui

3
4

pembuluh darah utama atau aorta, kateter tersebut akan dimasukkan ke


arteri koroner.

Gambar a.1
Zat pewarna kontras juga digunakan untuk mempermudah pemeriksaan. Zat
pewarna ini dimasukkan ke dalam aliran darah melalui pipa. Kemudian, mesin sinar-X
digunakan untuk mengambil gambar dari arteri koroner ketika dilewati zat pewarna.
Kemudian, gambar tersebut akan ditampilkan pada monitor.
b. Pulmonary angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di paru-paru.
Selain menggunakaan teknik foto Rontgen, angiografi juga menerapkan
teknik pemindaian melalui computerised tomography (CT) angiography
atau magnetic resonance (MR) angiography

Gambar a.2
Tujuan dari Angiography Thoracalis yaitu untuk menunjukkan kontur dan

intergritas dari struktur thoraclis


5

B. Indikasi
Indikasi yang terdapat pada Angiography Thoracalis ini yaitu:
1. Aneurisma
Aneurisma Aorta merupakan dilatasi dinding aorta yang sifatnya patologis,
terlokalisasi, dan permanen (irreversible).
Aneurisma adalha sebuah pelebaran yang dapat tampak pembekkan yang
berbentuk jala bila seluruh lingkaram arteri terkena atau pembengkakkan berupa
kantong bila pada suatu bagian dindingnya tedapat kelamahan.
Berdasarkan lokasinya, aneurisma aorta dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Abdominal aortic aneurysm (AAA) : lokasinya pada aorta abdominalis,
biasanya mulai dari bawah arteri renalis dan meluas ke bifurkasio aorta,
kadang-kadang melibatkan arteri iliaka. Aneurisma ini jarang meluas ke atas
arteri renalis untuk melibatkan cabang-cabang viseral mayor aorta.
2) Thoracic aortic aneurysm (AAT) : lokasinya pada aorta toraks, bagian-bagian
yang mengalami pelebaran biasanya pada ascending aorta di atap katup aorta,
aortic arch, dan descending thoracic aorta di luar arteri subklavia kiri.

Gambar b.1
2. Oklusi
Oklusi adalah penyumbatan sebagian atau keseluruhan aliran darah di arteri
coroner. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung.
6

Gambar b.2
3. Stenosis Arteri
Stenosis arteri yaitu penyempittan pembuluh darah dibagian arteri karotis.
Penyempittan ini biasanya disebabkan oleh penumpukkan zat lemak dan endapan
kolestrol yang disebut plak.

Gambar b.3
4. Malformasi Arteriovenosa (AVM)
AVM ini biasa nya muncul pada saat lahir. Arteri dan vena dapat pecah yang
menyebabkan pendarahan ke dalam otak atau sumsum tulang belakang.

Gambar b.4
7

5. Emboli Paru
Emboli paru yaitu penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru. Penyumbatan
biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh
lain, terutama kaki.

Gambar b.5
6. Pecah pembuluh darah yang menyebakan perdarahan organ dalam.
7. Perubahan kondisi pembuluh darah yang disebabkan oleh cedera atau kerusakan
organ
8. Tumor

C. Kontra Indikasi
Efek Samping dan Komplikasi Angiografi
Angiografi tergolong prosedur yang aman. Hanya menyebabkan efek samping
kecil berupa nyeri, rasa tidak nyaman, dan memar karena tusukan kateter. Efek samping
akan mereda dalam hitungan hari. Efek samping serius, namun jarang terjadi, dapat
berupa:
Kerusakan ginjal karena penyuntikan zat pewarna kontras. Infeksi.Kerusakan pembuluh
darah dan perdarahan organ dalam.
Reaksi alergi zat kontras dengan gejala ruam kulit, gatal, demam, pusing, hingga

sulit bernapas dan hilang kesadaran. Stroke dan serangan jantung.

D. Peringatan Angiografi
Berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter bila memiliki kondisi seperti di bawah ini:

1) Wanita hamil atau sedang merencanakan kehamilan.


8

2) Ibu menyusui.
3) Memiliki riwayat alergi, terutama alergi terhadap kontras.
4) Mengalami gangguan pembekuan atau sedang mengonsumsi obat pengencer
darah.
5) Menderita diabetes dan penyakit ginjal.
Sebelum Angiografi
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum tindakan angiografi adalah:
1) Tidak diperbolehkan untuk makan dan minum selama 4-8 jam sebelum prosedur
angiografi dimulai.
2) Bagi penderita diabetes akan dilakukan penyesuaian dosis obat minum maupun
insulin sebelum dilakukan tindakan.
3) Menghentikan obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin
beberapa hari sebelumnya
E. Prosedur Pemeriksaan
Alat dan bahan nya yaitu:
a) Pesawat sinar X atau C-arm
b) Seat introducer
c) Guide wire 0.32
d) Mix catheter atau yashiro 5 Fr
e) Jarum suntik anastesis
f) Larutan desinfektan atau betadine
g) Lidocaine (untuk anastesis)
h) Media kontras visipaque dengan dosis 30-4- cc (sudah dicampur dengan NaCl)
i) Automatic Injection
j) Anastesis local
k) Marker
Teknik Pemeriksaannya:
a) Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan pada pemeriksaan aortografi
thoracal
b) Pastikan keadaan pasien dalam kondisi yang mendukung jalannya pemeriksaan
9

c) Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan dengan sudah memakai baju
pemeriksaan
d) Tindakan dimulai dengan dokter mencari pembuluh darah arteri yang besar misal
pembuluh darah femoralis
e) Ketika ditemukan lokasi pembuluh darah arteri yang akan diperiksa, dilakukan
desinfektan dengan betadine atau larutan desinfektan lainnya pada daerah
tersebut.
f) Setelah dilakukan desinfektan, lokasi pembuluh darah arteri tersebut di anastesis
local menggunakan lidocaine sebanyak ±5 ampul
g) Setelah di anastesis local, intoducer seat 5 Fr, dimasukkan ke pembuluh darah
femoralis menggunakan jarum sheldinger 18 Fr
h) Mic catheter dimasukkan bersamaan dengan guide wire ke dalam introducer seat
menuju pembuluh darah arteri. Ketika catheter sudah masuk kedalam pembuluh
dara arteri yang diinginkan, lalu guide wire dilepas dan dikeluarkan dari catheter
dan kemudian media kontras dimasukkan dan tampak media kontras mengisi
pembuluh dara arteri pada pelvis.
i) Apabila media kontras sudah mengisi arteri yang ada pada thoracal, maka
dilakukan pengambilan gambar
j) Setelah gambar yang ditampilkan bagus dapat memperlihatkan pembuluh darah
arteri pada thoracal, maka catheter dan introducer seat dicabut.
k) Daerah bekas pemeriksaan diberikan betadine dan ditutup kapas dan dikompresi
agar darah tidak keluar setelah pemeriksaan yaitu paling lama 4 jam setelah
pemeriksaan.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Angiography yaitu prosedur pemeriksaan dengan menggunakan sinar X (rontgen)


untuk melihat pembuluh darah arteri dan vena. Pada pemeriksaan ini akan dimasukkan
kontras ke dalam pembuluh darah untuk menilai alirannya agar dokter dapat melihat
dipembuluh darah bagian mana permasalahan yang menyebabkan seseorang menderita
sakit.
Lalu salah satu pemeriksaan dari angiography ini adalah Aortografi Thoracalis.
Aortografi Thoracalis yaitu pemeriksaan pembuluh darah pada bagian aorta thotaclis.
Indikasi yang terdapat pada angiography thotacaslis ini adalah Aneurisma, Oklusi,
Stenosis, AVM, Emboli Paru, Tumor.
Lalu kontra indikasi nya yaitu, terdapat efek samping kecil berupa nyeri, rasa
tidak nyaman, dan untuk efek samping berat nya itu kerusakkan ginjal.
Teknik pemeriksaannya yaitu dengan cara Mic catheter dimasukkan bersamaan
dengan guide wire ke dalam introducer seat menuju pembuluh darah arteri. Ketika
catheter sudah masuk kedalam pembuluh dara arteri yang diinginkan, lalu guide wire
dilepas dan dikeluarkan dari catheter dan kemudian media kontras dimasukkan dan
tampak media kontras mengisi pembuluh dara arteri pada pelvis.
Apabila media kontras sudah mengisi arteri yang ada pada thoracal, maka
dilakukan pengambilan gambar
Setelah gambar yang ditampilkan bagus dapat memperlihatkan pembuluh darah
arteri pada thoracal, maka catheter dan introducer seat dicabut.
Daerah bekas pemeriksaan diberikan betadine dan ditutup kapas dan dikompresi
agar darah tidak keluar setelah pemeriksaan yaitu paling lama 4 jam setelah pemeriksaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2008-last update), “Aneurisma Aorta Abdominalis”, (Mentorhealthcare),


Available : http://www.mentorhealthcare.com/news.php?nID=173&action=detail (Accessed : 28
Juli 2008)

Anonim (2008-last update), “Aneurisma Aorta Torako-Abdominal”, (Website Bedah Toraks


Kardiovaskular Indonesia), Available : http://www.bedahtkv.com/index.php?/e-
Education/Vaskular/Aneurisma-Aorta-Torako-Abdominal.html-index (Accessed : 28 Juli 2008)

http://blogbabeh.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false_8289.html

11

Anda mungkin juga menyukai