Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK SCANNING HATI

Kelompok
5
Nama Anggota
Wahyu Dwina Megaputri P1337430219136
Nur Isnaeni Mahmudah P1337430219129
Hilma 'Aini Syarifa P1337430219151
Desti Aji Tuwisko P1337430219132
Definisi
Scanning hati kedokteran nuklir merupakan pencitraan
organ tubuh manusia untuk melihat fisiologi dari organ hati,
dengan cara memasukan radiofarmaka berbentuk cair
kedalam tubuh pasien melalui intravena secara injeksi.
Definisi

• Scan hati pada kedokteran nuklir, sekaligus dapat digunakan


untuk melihat fisiologi dari organ limpa karena radiofarmaka
yang ditunjukkan untuk melihat liver juga diserap oleh organ
limpa.
Anatomi Fisiologi
Hati adalah organ intestinal terbesar
dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau
lebih 25% berat badan orang dewasa
dan merupakan pusat metabolisme
tubuh dengan fungsi sangat kompleks
yang menempati sebagian besar
kuadran kanan atas abdomen
Cont’

Setiap lobus terdiri dari ribuan lobulus. lobulus


ini terhubung ke saluran kecil yang terhubung
dengan saluran yang lebih besar untuk akhirnya
membentuk duktus hepatik. Duktus hepatic
mengalirkan empedu (cairan yang membantu
memecah lemak dan menghilangkan limbah
dalam tubuh) yang dibuat oleh sel-sel hati
(hepatosit) menuju ke kandung empedu dan
duodenum (bagian pertama dari usus kecil).
Fungsi
1. Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan dari saluran
pencernaan.
2. Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainya.
3. Sintesis berbagai macam protein plasma mencakup untuk pembekuan darah dan untuk
mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol.
4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
5. Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal
6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak
7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin.
PENGERTIAN PEMERIKSAAN HEPATOBILIARY SCINTIGRAFI
DAN STAGING PADA PEMERIKSSAN CA HEPAR
• Pengertian Hepatobilyary Scintigrafi
Teknik yang menggambarkan secara grafis distribusi radiofarmaka &yang dimasukkan
lewat intra vena ( didalam hepar dan empedu)
• Pengertian Staging pada pemerikssan Hepar
Suatu penilaian yang mampu mendeskripsikan seberapa jauh kanker telah menyebar.
Hal hal yang menjadi pertimbangan dalam staging adalah ukuran tumor/lesi primer,
seberapa dalam penetrasi tumor tersebut, invasi terhadap organ di sekitarnya, luas
penyebaran ke kelenjar getah bening regional, serta organ yang berada jauh dari tumor
primer namun ikut terkena kanker.
• Pada umumnya staging menggunakan dua metode:
• metode TNM (Tumors, Nodes, Metastases)
• metode AJC (American Joint Committee)
Staging pada liver dengan pencitraan kedokteran nuklir
dibagi menjadi tiga seri pencitraan yaitu :
• Liver Blood Pool Scan * Sidik puling darah hati.
• Hole Body 99m Tc-sestamibi
• Bone Scanning
INDIKAIKASI PADA PEMERIKSAAN
HEPATOBILIARY SCINTIGRAFI DAN
PEMERIKSAAN SCANNING CA HEPAR
Indikasi Pada Hepatobiliary Scintigrafi
 Kolesistitis akut atau kronika.
 Evaluasi kebocoran system
 Membedakan atresia system biliary dengan hepatitis pada neonatus.
 Deteksi refluks cairan empedu ke arah gaster.
 Membedakan ikterus obstruksi dan non obstruksi.

Indikasi Pada Pemeriksaan Scanning CA Hepar


 Deteksi hemangioma hati.
PERSIAPAN PASIEN HEPATOBILIARY
SCINTIGRAFI DAN SCANNING CA HEPAR
• Persiapan pasien yang digunakan dalam pemeriksaan hepatobiliary scintigrafi
1. Pasien puasa 2 – 4 jam sebelum injeksi radiofarmaka dengan tujuan kandung
empedu mengembang dengan baik
2. Pasien neonatus dianjurkan pemberian phenobarbital 5 mg/kg/hari selama 5 hari
sblm pemeriksaan ditujukan untuk menambah ekskresi bilier oleh isotop
• Pada pemeriksaan scanning CA Hepar Tidak diperlukan persiapan khusus pada
pasien.
PERSIAPAN ALAT HEPATOBILIARY SCINTIGRAFI
DAN SCANNING CA HEPAR
• Persiapan alat pada pemeriksaan Hepatobiliary Scintigrafi
• Detektor gamma camera jenis low energi hight resolustion dengan window with 20%.
• Persiapan alat pada pemeriksaan scanning CA Hepar
• Kamera gamma, kolimator LEHR, energi 140 keV, dengan window 20% .
RADIOFARMAKA YANG DIGUNAKAN PADA
HEPATOBILIARY SCINTIGRAFI DAN SCANNING CA HEPAR
• Hepatobiliary Scintigrafi
Radiofarmaka yang dipakai Tc 99 IDA (imunodiacetic acid) yang dimanfaatkan
untuk ekstrak hati dan sistem bilier. IDA lebih baik karena konsentrasinya lebih
tinggi, sehingga dapat memperlihatkan citra empedu lebih jelas.
• Scanning CA Hepar
Radiofarmaka yang dipakai 99mTc-RBC, dengan teknik penandaan in-vivo.
TATA LAKSANA HEPATOBILIARY SCINTIGRAFI
DAN SCANNING CA HEPAR
• Hepatobiliary Scintigrafi
a. Posisi pasien tidur terlentang dengan lapang pandang kuadran atas abdomen dengan batas
atas procesus Xypoideus dan batas bawah crista iliaca.
b. Dosis radiofarmaka 3 – 5 Ci melalui intravena.
c. Scaning dilakukan bertahap dari fese hati sampai sistem biliari dengan selang waktu 10 – 20
menit.
• Scanning CA Hepar
a. Liver Blood Pool Scan / Sidik puling darah hati
• Posisi pasien : telentang dengan lapang pandang meliputi hati
• Protokol akuisisi : pencitraan dinamik Anterior, matriks 128x128, 3 detik/frame, 40 frames,
dimulai bersamaan dengan saat penyuntikan radiofarmaka secara bolus intravena. ( RBC dulu
15’ kemudian baru 99mTC )
• Pencitraan pooling Anterior : dilaksanakan segera setelah pencitraan dinamik selesai,
matriks 256x256, cacahan maksimun 500 - 750 kcounts.
• Pencitraan serial statik : matriks 256x256, cacahan maksimum : 500 – 750 kcounts,
waktu akusisi : 5, 10, 15, 20, 30, 45, dan 60 menit pasca penyuntikan, bila diperlukan
pencitraan dilakukan 2 jam pasca penyuntikan.
• Agar lesi dapat diidentifikasikan lebih jelas dapat dilakukan pencitraan secara
tomografi menggunakan kamera SPECT : rotasi 360, jumlah frame 64, 30
detik/frame.
b. Hole Body 99mTc-sestamibi
• Beberapa ttumor ganas mempunyai afinitas tinggi terhadap 99mTc-sestamibi.
Keuntungan menggunakan 99mTc-sestamibi adalah : pelaksanaannya lebih cepat,
energi lebih rendah dan tidak tergantung pada kadar TSHs, sehingga penderita tidak
perlu menghentikan terapi subtitusi. Bila penderita adalah calon radioterapi interna
dengan 131I maka efikasi pengobatan akan lebih memuaskan.
 Indikasi
• Untuk mengetahui adanya sisa jaringan tiroid di “thyroid bed” dan jaringan metasis fungsional
di tempat lain.
• Kasus relaps dengan kadar serum Tg tinggi dan gejala klinis yang jelas.
• Dilakukan 6 bulan pasca tiroblasi maupun pasca radioterapi.
 Radiofarmaka
99m Tc-sestamibi sebanyak 10mCi. Diberikan intravena.
 Peralatan
• Kamera gamma planar
• Kolimator LEHR dan LEGP
• Energi 140 KeV
• Window 20%
 Tata laksana
• Akuisisi dilakukan 15menit setelah penyuntikan radiofarmaka.
• Pasien tidur telentang dengan kepala mengadah. Akuisisi dilakukan pada lapang pandang
kepala dan leher, toraks, abdomen dan ekstremitas bawah.
• Bila pasien ada keluhan, lakukan pemeriksaan SPOT pada daerah yang dikeluhkan.
• Ukuran matriks 128x128 dengan jumlah cacahan 400 Kcount.
c. Bone Scanning
Staging ketiga adalah penyebaran pada tulang yang dapat di deteksi dengan modalitas hole body
bone.
Hasil Evaluasi Pada Pemeriksaan Hepatobiliary
Scintigrafi
1. Pada keadaan normal penangkapan maksimal radiofarmaka oleh hati
dicapai dalam 5 mnt, kemudian akan terlihat duktus sistikus, duktus biliaris
hingga kandung empedu pada selang 30 – 40 menit.
2. Pada kolesistitis akut, kandung empedu tidak akan terlihat sampai 4 jam,
sedangkan hati dan duktus biliaris komunikus tampak normal.
3. Pada kolesistitis kronik, kandung empedu terlihat pada pencitraan 2 jam
sampai 4 jam
4. Pada atresia, duktus biliaris akan terlihat berhenti pada ketinggian atresia.
Radiofarmaka akan diekskresi melalui ginjal
5. Bila terjadi refluk aliran radiofarmaka akan terlihat berjalan ke arah cranial
masuk ke duodenum
6. Untuk menentukan kebocoran sistem biliaris pencitraan dilakukan sampai 4
jam kemudian dilakukan pencitraan ulang pada fase sampai 12 jam
Hasil Evaluasi Pada Pemeriksaan CA Hepar
• Pada hemangioma, lesi yang pada awalnya tampak sebagai defek/kurang menangkap
radioaktivitas, akan menangkap radioaktivitas tinggi terutama pada pencitraan serial
menit ke-60. penangkapan radioaktivitas yang lebih tinggi ini dapat dibandingkan
dengan penangkapan radioaktivitas oleh jaringan sekitarnya atau dengan pencitraan
awal.
Gambaran Scan Liver

Gambaran Normal
Gambaran Liver Metastases
Pasca Pemeriksaan
≠ Pasien dibangungkan dari meja pemeriksaan secara perlahan agar tidak merasa
pusing karena pemeriksaan yang lama sekitar 1 jam.
≠ Memeriksa bekas injeksi pembuluh darah pada pasien yang di khawatirkan
terdapat kemerahan atau bengkak karena adanya infeksi.
≠ Minum banyak air untuk membantu tubuh pasien menghilangkan tracer.
Sebagian besar akan terbuang tubuh melalui urine atau feses. Sisanya akan
hilang dengan sendirinya dari waktu ke waktu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai