BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fokal (atau global) dengan
stroke iskemik, yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih
Stroke iskemik atau serebral infark adalah yang paling sering, yaitu 70% -
lakunar atau infark lakunar. Infark lakunar, atau stroke pembuluh darah kecil,
15% - 30% dari stroke iskemik. Infark lakunar biasanya pada diameter
jam atau kadang lebih lama. Infark lakunar merupakan infark yang terjadi
penetrans sirkulus wilisi, arteri serebri media atau arteri vertebralis dan
kedalam substansia grisea dan alba serebrum dan batang otak. Cabang-
pencitraan ini dapat memperlihatkan lesi serebral dan pembuluh darah yang
pemeriksaan CT Scan Kepala 2-5 mm untuk daerah basis cranii sampai pars
petrosum dan 5-10 untuk daerah pars petrosum sampai verteks. Menurut
lebih baik jika digunakan slice thickness yang lebih tipis atau dibuat
potongan yang saling overlap, tetapi teknik ini jarang dipraktekkan dalam
CT Scan kepala ini, karena raw data yang dihasilkan sudah sesuai dengan
jumlah potongan yang harus dicetak dalam film. Rekonstruksi dan reformat
hanya dilakukan jika citra yang dihasilkan kurang simetris dan atau radiolog
thickness yang lebih tipis dari 5 mm. Stroke iskemik karena infark lakuner
tidak terlihat begitu jelas pada citra CT Scan dengan slice thickness yang
tebal. Hal ini disebabkan karena diameter infark lakunar tidak lebih dari 1
mm. Padahal menurut beberapa jurnal yang penulis baca, untuk kasus
kepala dengan rentang slice thickness 1mm, 2mm, 3mm, 4mm, 5mm untuk
mencari gambaran infark lakuner terbaik dan terjelas menurut dr. Radiologi.
Penulis akan mengkaji dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul :
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
infark lakuner.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
radiografer dalam memilih nilai slice thickness yang tepat pada CT Scan
E. Keaslian Penelitian
Single Slice
CT Scan.
7
Spaces