Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA PADA KASUS

CEREBROVASCULAR
ACCIDENT (CVA) BLEEDING DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH
SAKIT TK.II 04.05.01 DR. SOEDJONO
MAGELANG
THE EXAMINATION PROCEDURE OF HEAD CT SCANIN CASE
CEREBROVASCULAR ACCIDENT (CVA) BLEEDINGAT DEPARTMENT OF II
04.05.01 DR. SOEDJONO MAGELANG HOSPITAL

Oleh:
Asih Puji Utami, Intan Andriani, Trisna
Budiwati Dosen Program Studi DIII Teknik
Rontgen

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus


Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono
Magelang. Pada pemeriksaan ini menggunakan metode satu range dari basic cranii sampai
vertex dengan slice thicknessnya 10 mm, sedangkan pada teori dijelaskan bahwa pemeriksaan
CT Scan kepala menggunakan dua range, range pertama dari basic cranii sampai pars
petrosum dengan slice thickness 2-5 mm, range kedua dari pars petrosum sampai vertex
dengan slice thickness 10 mm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur
pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding dan untuk
mengetahui alasan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono Magelang menggunakan
teknik satu range dengan slice thicknes 10 mm.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi
dikumpulkan dalam bentuk transkip, kemudian dilakukan reduksi. dimana data yang telah
dikumpulkan kemudian diseleksi dan dipilih, sehingga data yang diperlukan saja yang
digunakan dalam bentuk tabel kategorisasi. Setelah reduksi, maka dilakukan koding terbuka.
Koding terbuka dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan validitas dari data yang sudah
terkumpul. Selanjutnya dilakukan penyajian data menggunakan kuotasi yang bertujuan untuk
mendeskripsikan hasil penelitian, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, prosedur pemeriksaan CT Scan kepala
pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr.
Soedjono Magelang menggunakan satu range dengan slice thicknes 10 mm menurut
radiografer karena untuk mempersingkat waktu scanning dan juga untuk meminimalisir dosis
radiasi yang diterima oleh pasien, sedangkan menurut radiolog karena pertimbangan dari aspek
radiasi dan biaya.

Kata kunci : CTScan kepala, CerebrovascularAccident (CVA) Bleeding, satu range, slice
thicknes 10 mm.

ABSTRACK
Has done research about the head CT Scan examinations in the case of Cerebrovascular
Accident (CVA) Bleeding in Installation Radiology Hospital Dr. Soedjono Magelang. On this
inspection methode using a range of basic cranii to vertex with slice thicknessnya 10 mm,
whereas in theory explained that the examination of CT Scan of the head using the first two
range, range from basic cranii petrosum with pars until the slice thickness 2-5 mm, range from
the second vertex to petrosum pars by slice thickness 10 mm. The purpose of this research is to
know the procedure of examination of CT Scan of the head in the case of Cerebrovascular
Accident (CVA) Bleeding and to know the reasons in the installation of Radiology hospital Dr.
Soedjono Magelang using techniques range with one slice thickness 10 mm.
This type of research is a qualitative research case study approach with case studies. The
Data have been obtained from the results of observation, interviews, and documentation is
collected in the form transkip, then do the reduction. where is the data that have been collected
are then selected and chosen, so that the required data are used in the form of a table of
categorisation. After the reduction, then conducted an open coding. Open coding is done in an
effort to improve the validity of the data already collected. Furthermore carried out presentation
of data using the quotations which aims to describe the results of the research, so that it
canbedrawntoa conclusion and advice.
Based on the results of observation and interviews, head CT Scan examination procedure
in the case of Cerebrovascular Accident (CVA) Bleeding in Installation Radiology Hospital Dr.
Soedjono Magelang used one range with the slice thickness 10 mm according to radiografer
due to shorten the scanning time and also to minimize the dose of radiation received by the
patients, whereas according to the radiologist for consideration of aspects of the radiation and
the cost.

16 Prosedur Pemeriksaan CT SCAN Kepala .... (Asih Puji Utami, Intan Andriani,
TrisnaBudiwati) Keywords : CTScanofhead, CerebrovascularAccident (CVA) Bleeding, one
range, slice thickness 10 mm.
petrosum sampai vertex dengan slice
thickness 10 mm. Dengan slice thickness
PENDAHULUAN
yang tebal akan mengurangi ketajaman pada
CT Scan merupakan perpaduan antara
bidang / axis craniocaudal, ketajaman pada
teknologi sinar-x dan televisi sehingga mampu
tepi struktur organ juga berkurang pada
menampilkan gambar anatomis tubuh
gambar transaxial dan semakin tebal slice
manusia dalam bentuk irisan atau slice.
thickness kemungkinan terjadinya partial
Prinsip kerja CTScan menggunakan sinar-x
volume artefak semakin besar sehingga
sebagai sumber radiasi. Pada umumnya ada
gambar tampak kabur (Bushberg, 2003).
beberapa jenis pemeriksaan CT Scan yang
Untuk meningkatkan spatial resolusi dan
dapat dilakukan, diantaranya adalah teknik
mengurangi partial volume artefak sebaiknya
pemeriksaan CT Scan kepala (Rasad, 2009).
digunakan tebal irisan yang lebih tipis
Cerebrovascular Accident (CVA)
(Seraam, 2009). Semakin tipis slice thickness,
Bleeding merupakan defisit neurologi yang
maka semakin baik detail gambar yang
mempunyai sifat mendadak dan berlangsung
diperoleh, keakuratan tinggi serta kalsifikasi
dalam waktu 24 jam sebagai akibat dari
dapat ditampakkan, namun dengan slice
pecahnya pembuluh darah di otak yang di
thickness yang tipis juga dapat menghasilkan
akibatkan oleh aneurisma atau malformasi
noise yang tinggi pada gambar dan
arteriovenosa yang dapat menimbulkan
meningkatkan dosis radiasi yang diterima oleh
iskemia atau infark pada jaringan fungsional
pasien (Ballinger, 2003).
otak (Junadi, 1992). CVA Bleeding
Hal ini berbeda dengan pemeriksaan CT
merupakan salah satu jenis kelainan patologi
Scan kepala yang dilakukan di Instalasi
(perdarahan) yang bisa dilihat dengan
Radiologi Rumah Sakit
pemeriksaan CT Scan.
Tk.II 04.05.01 Dr. Soedjono Magelang, yang
Pemeriksan CT Scan kepala Menurut
menggunakan pesawat CT Scan single slice
Nesseth (2000); Seeram (2009)
pada prosedur pemeriksaan CT Scan kepala
menggunakan dua range, range pertama dari
pada kasus Cerebrovascular Accident (CVA)
basic cranii sampai pars petrosum dengan
Bleeding secara rutin menggunakan satu
slice thickness 2-5 mm, range kedua dari pars
range dari basic cranii sampai vertex dengan
slice thickness 10 mm, posisi pasien supine di penyajian data menggunakan kuotasi yang
atas meja pemeriksaan dengan kepala dekat bertujuan untuk mendeskripsikan hasil
dengan gantry dan tidak melebihi batas atas penelitian, sehingga dapat ditarik suatu
kepala (vertex), posisi objek kepala fleksi dan kesimpulan dan saran.
diletakkan pada head holder lampu indicator
longitudinal pada 2 cm di atas MAE
(Meatus HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Prosedur pemeriksaan CT Scan pada


Acusticus Externus) dan IPL (Interpupilari kasus CVA Bleeding di Instalasi Radiologi
Line) sejajar dengan lampu indicator Rumah Sakit Dr.
horisontal. Soedjono Magelang

Berdasarkan observasi yang


METODE PENELITIAN dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa
Jenis penelitian adalah penelitian tidak ada persiapan khusus, pasien hanya
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. melepas benda-benda logam yang dapat
Lokasi pengambilan data adalah di Instalasi mengganggu gambaran radiograf seperti
Radiologi Rumah Sakit Tk.II 04.05.01 Dr. anting-anting, jepit rambut, dan lain-lain.
Soedjono Magelang. Waktu pengambilan data Selain itu, pasien bersikap tenang dan
dilaksanakan pada bulan Mei 2014. Subjek tidak bergerak selama pemeriksaan.
penelitian ini 3 orang radiografer, 1 orang Peralatan yang digunakan yaitu pesawat
dokter spesialis radiolog, 1 orang dokter CT Scan type single slice, computer
pengirim dan 2 orang pasien console, apron, printer Kodak dry view
Dari data observasi, wawancara, dan 8700, selimut dan peralatan fiksasi.
dokumentasi dikumpulkan dalam bentuk Pasien supine di atas meja
transkip kemudian dilakukan reduksi data. pemeriksaan dengan kepala dekat gantry
Reduksi data adalah pengurangan data, (head first), posisi pasien Mid Sagital
dimana data yang telah dikumpulkan Plane (MSP) objek tepat berada pada
kemudian diseleksi dan dipilih, sehingga data berkas pertengahan lampu indikator
yang diperlukan saja yang digunakan dalam longitudinal, berkas lampu kanan kiri tepat
bentuk tabel kategorisasi. Setelah reduksi pada Meatus Acusticus Externus (MAE),
data selesai, maka dilakukan koding terbuka. lampu indikator horizontal menyinggung
Koding terbuka dilakukan sebagai upaya vertex. Selanjutnya kepala difiksasi
untuk meningkatkan validitas dari data yang dengan headcleam. Membuat
sudah terkumpul. Selanjutnya dilakukan scanogram kepala

18Prosedur Pemeriksaan CT SCAN Kepala .... (Asih Puji Utami, Intan Andriani, Prosedur
Pemeriksaan CT SCAN Kepala .... (Asih Puji Utami, Intan Andriani, Trisna Trisna Budiwati)
Budiwati)17
Radiologi yaitu karena penggunaan
teknik tersebut sudah dapat
memberikan informasi yang cukup
lateral, dari basic cranii sampai vertex. seperti lokasi perdarahan, luas
Teknik pemeriksaan CT Scan kepala perdarahan, efek terhadap organ di
pada kasus Cerebrovaskular Accident sekitarnya, misalnya adalah
(CVA) Bleeding menggunakan satu penyempitan ventrikel atau pendesakan
range, dari basic cranii sampai vertex linea media, akut/kronis perdarahan
dengan slice thickness 10 mm. tersebut, dan jenis perdarahan apakah
Intracerebral Hemorhage (ICH),
Subarachnoid Hemorhage (SAH),
ataukah Intraventicular Hemorhage
(IVH) sehingga sudah dapat
menegakkan diagnosa. Kelebihan
penggunaan teknik satu range dengan
slice thickness 10 mm adalah radiasi
kepada pasien lebih sedikit serta
biayanya lebih murah dan untuk
(1) (2) kekurangannya kalau ada lesi yang
Gambar (1) (2) Hasil pencitraan CT Scan kecil kemungkinan tak tampak.

2. Alasan Pemeriksaan CT Scan Kepala ISSN 2086-8510


Pada Kasus Cerebrovascular Accident
(CVA) Bleeding di Instalasi Radiologi KESIMPULAN
Rumah Sakit Tk.II 04.05.01 Dr. 1. Prosedur pemeriksaan CT Scan kepala
Soedjono Magelang Menggunakan pada kasus CVA Bleeding di Instalasi
Satu Range Dari Basic Cranii Sampai Radiologi Rumah Sakit Dr. Soedjono
Vertex dengan Slice Thickness 10 mm Magelang menggunakan satu range
Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit dengan slice thickness 10 mm dari
Dr. Soedjono Magelang, semua basic cranii sampai vertex.
pemeriksaan CT Scan kepala dengan 2. Alasan menggunakan satu range
kasus CVA Bleeding menggunakan dengan slice thickness 10 mm dari
metode satu range dari basic cranii basic cranii sampai vertex karena sejak
sampai vertex dengan slice pemasangan pesawat CT Scan di
thicknessnya 10 mm. Menurut Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr.
radiografer menggunakan satu range Soedjono Magelang sudah tersetting
dan slice thickness 10 mm, karena protokol Head 13 slice 10 mm, selain
pada otak tidak perlu potongan yang itu dapat meminimalisir dosis radiasi
lebih tipis dan untuk mempercepat yang diterima pasien, menjaga
waktu scanning, apabila irisan yang keawetan tabung karena CT Scan yang
digunakan lebih tipis akan memakan digunakan adalah single slice dan
waktu yang lebih lama, dengan sudah cukup dapat menegakkan
penggunaan slice thickness yang tebal diagnosa pasien.
akan mengurangi dosis radiasi yang
diterima oleh pasien. Selain itu, dari SARAN
segi pesawat juga akan lebih awet Sebaiknya pada pemeriksaan CT
mengingat pesawat yang dimiliki Scan Kepala pada kasus CVA Bleeding
merupakan pesawat CTScantype single menggunakan teknik 2 range dengan slice
slice. thickness 8 mm dari basic cranii sampai
Sedangkan menurut Dokter Spesialis
vertex agar lebih optimal dalam Nesseth, R, 2000, Procedures and
menegakkan diagnosa. Documentation for CT and MRI,
Kansas: McGraw Hill Medicall
DAFTAR PUSTAKA Publishing Division.
Ballinger, W. J, Philip, 2003 Merill's Atlas of
Radiograpic Positions and Radiologic Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan
Procedurs, Volume Three, Tenth Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
Edition, Mosby: Ohio. PT. Gramedia.

Bontrager, Kenneth L, and Lampignano, Rasad, S. 2009. Radiologi Diagnostik.


John P, 2010, Text Book of Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Radiographic Positioning and Related
Anatomi, Seventh Edition, Mosby: Seeram, E, 2001, Computed Tomography,
USA. Second Edition, Philadelpia : WB
Saunders Company.
Bushberg, Jerold T, J Antony Seibert,
Edwin M Ledholk and Jhon M Goone, Tortorici MR., Patrick JA. 1995. Advanced
2000, The Essential Physics of Radiographic
Medine Imaging, 2nd Edition and Angiographic Procedures. Philadelphia:
Lippincott Wiliams And Wilkons. USA. FA Davis
Company

18 Prosedur Pemeriksaan CT SCAN Kepala .... (Asih Puji Utami, Intan Andriani,
TrisnaBudiwati)

ISSN 2086-8510
Positions And Radiologic Procedures
Volume One, Tenth Edition,
Missouri:Mosby.

Bucholz, Robert W. dkk. 2006.


Rockwood & Green's Fractures in
Adults, SixthEdition.
Philadelphia : Lippincott Williams
& Wilkins.

Clark's, Whitley AS. Sloane C. Arnold.


2005. Positioning In Radiography
Firstpublished in Great Britain in
London.
Frassica, Frank J., dkk. 2007. Five Minute
Orthopaedic Consult, Second
Edition.Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins.

Koval, Kenneth J. dan Joseph D. Zuckerman.


2006. Handbook of Fractures,Third Edition.
Philadelphia
: Lippincott Williams & Wilkins.

Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi


untuk Paramedis. Jakarta :Gramedia
Pustaka Utama.

Riyanto, 2010. Teknik Pemeriksaan


Radiografi Sendi Bahu Pada Kasus
Dislokasi di Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Dr Ario Irawan.

Tortora, Gerard J. dan Bryan Derrickson. 2009.


Principles ofAnatomyand

Physiology, Twelfth Edition.Hoboken : John


Wiley & Sons, Inc.

Teknik Pemeriksaan Sternoclavicular .... (Siti Rosidah, Intan Andriani, Asih Puji Utami) 19

Anda mungkin juga menyukai