Disusun oleh:
1. Sintia Risti
2. Dr. Sudiyono, SE. M.Kes
3. Andrey Nino Kurniawan, S.ST. M.Eng
PERBEDAAN INFORMASI CITRA ANATOMI HRCT THORAX
DENGAN VARIASI REKONSTRUKSI SLICE THICKNESS
PADA KLINIS INTERSTITIAL LUNG DISEASE
Intisari
Latar Belakang: HRCT merupakan teknik CT untuk memvisualisasikan parenkim paru dengan menggunakan slice
thickness ≤ 1,5 mm yang akan meningkatkan gambaran struktur anatomi dan patologi dengan baik. Pemeriksaan HRCT
yang dilakukan di RSUP Dr. Kariadi menggunakan slice thickness akuisisi 5 mm dan direkonstruksi menjadi slice
thickness 0,625 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan informasi citra anatomi, menentukan slice
thickness terbaik, serta mengetahui adanya peningkatan informasi citra anatomi pada HRCT Thorax kasus Interstitial
Lung Disease dengan variasi Slice Thickness
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental. Penelitian dilakukan di
RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data yang dihasilkan berupa citra HRCT Thorax dari 10 pasien klinis Interstitial Lung
Disease dengan slice thickness akuisisi 5 mm dan slice thickness rekonstruksi 0,625 mm, 1,25 mm, 2,5 mm yang dinilai
oleh 2 responden spesialis radiologi. Analisis data menggunakan uji Friedman dan post hoc Wilcoxon
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan informasi citra anatomi HRCT Thorax pada klinis Interstitial
Lung Disease dengan variasi slice thickness. Dari uji friedman didapatkan nilai paling tinggi pada slice thickness 0,625 mm
sehingga informasi citra anatomi paling optimal pada pemeriksaan HRCT Thorax dengan klinis Interstitial Lung Disease.
Hasil post hoc dengan uji Wilcoxon menghasilkan nilai slice thickness tipis akan memberikan informasi citra lebih baik
disbanding dengan informasi citra anatomi dengan slice thickness tebal
Kesimpulan: Pemeriksaan HRCT Thorax pada klinis Interstitial Lung Disease dengan variasi slice thickness memiliki
perbedaan informasi citra anatomi yang signifikan, dan slice thickness 0,625 mm merupakan slice thickness terbaik yang
dapat digunakan untuk penegakan diagnosa Interstitial Lung Disease
Abstract
[English Title: DIFFERENCES OF THORAX HRCT ANATOMIC IMAGE INFORMATION WITH VARIATION OF
RECONSTRUCTION SLICE THICKNESS IN CLINICAL INTERSTITIAL LUNG DISEASE]
Background: HRCT is a CT technique to visualize the lung parenchyma using a slice thickness 1.5 mm which will
improve the picture of anatomical structures and pathology well. HRCT examination conducted at Dr. Kariadi used a
slice thickness acquisition of 5 mm and reconstructed it to a slice thickness 0,625 mm. This study aims to determine
differences in anatomical image information, determine the slice thickness, and determine the increase in anatomical
image information on HRCT Thorax cases of Interstitial Lung Disease with variations of Slice Thickness.
Methods: This type of research is quantitative research with an experimental approach. The research was conducted
at Dr. RSUP. Kariadi Semarang. The resulting data are HRCT Thorax from 10 clinical patients Interstitial Lung Disease
with slice thickness acquisition of 5 mm and slice thickness reconstruction of 0,625 mm, 1,25 mm, 2,5 mm. assessed by 2
radiology specialist respondents. Data analysis using Friedman test and post hoc Wilcoxon.
Results: The results showed that there were differences in information on HRCT Thorax in clinical Interstitial Lung
Disease variations slice thickness test, Friedman the highest value was obtained at the slice thickness 0,625 mm so that the
anatomical image information was the most optimal on the HRCT Thorax with clinical Interstitial Lung Disease results
Post hoc with the Wilcoxon test yielding slice thickness will provide better image information than anatomical image
information with slice thickness thick
Conclusion: Examination of Thorax in clinical Interstitial Lung Disease with slice thickness has a significant difference in
anatomical image information, and slice thickness 0,625 mm is slice thickness that can be used to diagnose Interstitial Lung
Disease.
Keywords : HRCT Thorax, , Image Information, Slice thickness
*) Penulis Korespondensi
E-mail : sintiarst@gmail.com
Pendahuluan menghasilkan detail dan spasial resolusi yang
Thorax merupakan bagian dari bony tinggi tetapi akan menyebabkan adanya noise
thoracic yang berada diantara leher dan abdomen. Penggunaan slice thickness tipis yaitu ≤ 1,5
Batas atas dibentuk oleh vertebra thoracal mm akan meningkatkan gambaran struktur
pertama, tulang rusuk pertama, dan manubrium. anatomi dan proses patologis yang sebelumnya
Bagian bawah dibatasi dengan diafragma yang tidak dapat divisualisasikan dengan baik. Hal ini
memanjang antara batas inferior sternum dan telah dibuktikan dengan membandingkan dua
vertebra lumbalis atas (Michael E. Madden, 2013). variasi slice thickness akan memperlihatkan
Interstitial Lung Disease adalah kelompok perbedaan struktur kecil (Martínez-Jiménez et al.,
berbagai penyakit yang melibatkan dinding 2017). Penggunaan slice thickness tipis akan
alveolus, jaringan sekitar alveolus, dan jaringan mengoptimalkan spasial resolusi. Slice thickness
penunjang lain dari paru-paru. Interstitial Lung tipis mampu memperlihatkan bronkus serta
Disease dapat mempengaruhi seluruh bagian pembuluh darah, pembuluh darah yang tampak
paru-paru atau sering disebut dengan diffuse akan terlihat berbentuk “oval” dikarenakan
parenchymal lung disease. Interstitial Lung Disease hanya satu segmen kecil yang akan masuk dalam
dipahami sebgaii gangguan paru difus ditandai area scanning.
dengan adanya inflamasi, fibroploliferatif, atau Menurut Webb, W. Richard, Nestor L.
kombinasi keduanya (Kocova, 2019) Müller (2015), beberapa pemeriksaan melakukan
Sebelum adanya CT, radiografi cara berbeda untuk menghasilkan citra HRCT
konvensional merupakan satu-satunya teknik Thorax yang optimal diantaranya adalah dengan
yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan (a) menggunakan slice thickness tipis atau
pada pasien dengan suspect Interstitial Lung melakukan rekonstruksi data volumetric dengan
Disese. Hasil dari pemeriksaan radiografi menggunakan slice thickness tipis, (b) melakukan
konvensional hanya mampu mendeskripsikan rekonstruksi citra dengan high spatial frequency, (c)
paru-paru normal atau tidak normal. Oleh karena melakukan variasi penggunaan mAs sehingga
itu, digunakan Computed Tomography dengan dapat mengurangi dosis radiasi pasien dengan
Teknik High Resolution Computed Tomography tetap memperhatikan tingkat noise dari citra yag
(HRCT). MSCT menggunakan dasar teknologi dihasilkan sehingga dapat dilakukan interpretasi.
multidetector untuk memindai empat atau lebih Pemilihan slice thickness yang optimal
irisan per satu putaran sinar-x dan detector, oleh digunakan untuk menegakkan diagnose, kualitas
karena itu MSCT dapat meningkatkan keceparan citra, dan dosis yang diterima oleh pasien.
scanning untuk satu cakupan area (Walsh and Pemeriksaan HRCT yang dilakukan di RSUP Dr.
Hansell, 2014). Kariadi Semarang menggunakan slice thickness
High Resolution Computed Tomography akuisisi 5 mm yang selanjutnya direkonstruksi
adalah Teknik CT yang digunakan untuk menjadi 0,625 mm. Pemeriksaan HRCT terdiri
memvisualisasikan parenkim paru dengan dari akuisisi inspirasi, ekspirasi dan prone jika
menggunakan slice thickness ≤ 1,5 mm. Teknik dibutuhkan, masing-masing akusisi memerlukan
HRCT mampu memberikan potongan melintang teknik tahan nafas.
dari paru yang memudahkan proses identifikasi Penggunaan slice thickness 5 mm akan
variasi Interstitial Lung Disease. HRCT Thorax mempersingkat waktu scanning dan waktu tahan
menghasilkan enam pola kelainan diantaranya nafas, serta dapat menurunkan dosis radiasi yang
adalah Ground Glass Opacity (GGO), penebalan diterima pasien. Menurut Martínez-Jiménez dkk.
septum interlobular, retikulasi, pola kistik, pola (2017), meskipun citra yang dihasilkan akan
nodular, konsolidasi (Churg and Müller, 2014). memiliki sedikit persamaan, citra HRCT dengan
Diagnosa Interstitial Lung Disease dideskripsikan akuisisi slice thickness 5 mm tidak akan
menjadi beberapa jenis diantaranya asbestosis, menghasilkan kualitas citra diagnostik yang
sarcoidosis, lymphangiyis carcinomatosis, fibrosing optimal. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
alveolitis, desquamative interstitial pneumonia (DIP), melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
lymphangioleio myomatosis, dan hypersensitivity pengaruh variasi slice thickness terhadap informasi
pneumonitis. citra anatomi HRCT Thorax dan menentukan
Slice thickness merupakan potongan atau pada slice thickness berapa yang menghasilkan
tebal irisan dari obyek yang diperiksa. Slice informasi anatomi terbaik dengan kasus
thickness disesuaikan dengan area of interest. Interstitial Lung Disease dalam bentuk skripsi
Penggunaan slice thickness tebal akan dengan judul “Perbedaan Informasi Citra
menghasilkan citra dengan detail rendah, Anatomi HRCT Thorax dengan Variasi
begitupun sebaliknya slice thickness tipis akan
Rekonstruksi Slice Thickness pada Klinis anatomi dan nilai mean rank dari hasil Uji Friedman
Interstitial Lung Disease”. untuk menentukan nilai variasi rekonstruksi slice
Tujuan penelitian diantaranya adalah thickness yang optimal.
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
informasi citra anatomi HRCT Thorax pada kasus
Hasil
Interstitial Lung Disease dengan variasi
1. Karakteristik Sampel
rekonstruksi slice thickness dan menentukan
variasi nilai rekonstruksi slice thickness yang dapat Penelitian dilakukan terhadap 10
digunakan dan lebih baik untuk menghasilkan orang pasien pada pemeriksaan HRCT
informasi citra anatomi. Thorax dengan kasus Interstitial Lung Disease.
Sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin
Metode sebagai mana pada table berikut :
Desain penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang bersifat pre-eksperimental design Tabel 1. Karakteristik Sampel berdasarkan Jenis
metode the one-shot case study sebagai berikut : Kelamin
No Jenis Jumlah Presentase
Kelamin (N) (%)
1 Laki-laki 5 50 %
2 Perempuan 5 50%
Jumlah 10 100%
Daftar Pustaka
Background: HRCT is a CT technique to visualize the lung parenchyma using a slice thickness 1.5 mm which
will improve the picture of anatomical structures and pathology well. HRCT examination conducted at Dr.
Kariadi used a slice thickness acquisition of 5 mm and reconstructed it to a slice thickness 0,625 mm. This
study aims to determine differences in anatomical image information, determine the slice thickness, and
determine the increase in anatomical image information on HRCT Thorax cases of Interstitial lung disease
with variations of Slice Thickness
Methods: This type of research is quantitative research with an experimental approach. The research was
conducted at Dr. RSUP Kariadi Semarang. The resulting data are HRCT Thorax from 10 clinical patients
Interstitial lung disease with slice thickness acquisition of 5 mm and slice thickness reconstruction of 0,625 mm,
1,25 mm, 2,5 mm. assessed by 2 radiology specialist respondents. Data analysis using Friedman test and post
hoc Wilcoxon.
Results: The results showed that there were differences in information on HRCT Thorax in clinical
Interstitial lung disease variations slice thickness test, Friedman the highest value was obtained at the slice
thickness 0,625 mm so that the anatomical image information was the most optimal on the HRCT Thorax
with clinical Interstitial lung disease results Post hoc with the Wilcoxon test yielding slice thickness will provide
better image information than anatomical image information with slice thickness thick
Conclusion: Examination of Thorax in clinical Interstitial lung disease with slice thickness has a significant
difference in anatomical image information, and slice thickness 0,625 mm is slice thickness that can be used
to diagnose Interstitial lung disease.
5mm 2,10
Based on the results of the Agreement
Test above, it can be seen that the kappa Inter
0,625mm 2,75 There is a
value is 0.647, it can be said that the research 0,028
lobular difference
respondents have reliability and there is a 1,25 mm 3,30
Septa
significant agreement between respondents
so that the researcher only describes one 2,5 mm 2,10
respondent with the longest work
5mm 1,40
experience, namely Respondent 1 with 21
years of work experience. 0,625mm 3,00 < There is a
Bronkus
4. The Results of Different Tests Information on 1,25 mm 2,80 0,001 difference
anatomical images in variations Slice
thickness of HRCT Thorax with Interstitial 2,5 mm 2,80
Lung Disease
Clinical Different tests in this study using 5 mm 1,75
Centri
the Friedman Test which was carried out 0,625 mm 3,65
with the aim of knowing the differences in There is a
lobular 0,001
information on anatomical images of HRCT 1,25 mm 2,55 difference
Thorax with variations in slice thickness in Structure
Interstitial Lung Disease clinics, with results 2,5 mm 2.00
are as follows: