Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komponen yang mempengaruhi kualitas gambar CT scan adalah

spatial resolusi, kontras resolusi, noise dan artefak (Bushberg, 2003;

Seeram, 2001). Salah satu parameter yang mempengaruhi kualitas gambar

adalah pemilihan tebal irisan. Perubahan tebal irisan akan mempengaruhi

spatial resolusi, kontras resolusi, noise dan artefak pada gambar.

CT Scan lumbal dapat memberikan gambaran yang sangat baik pada

struktur tulang dan resolusi yang baik untuk trauma vertebrae lumbal.

Menurut Genant dkk (1982) tebal irisan pada pemeriksaan lumbal antara 3

mm sampai 5 mm. Dengan tebal irisan yang lebih tebal maka kontras

resolusi akan meningkat sedangkan spatial resolusi dan noise akan

berkurang, dan sebaliknya (Bushong, 2001). Tehnik pemeriksaan CT Scan

lumbal menurut Fishman EK (2008), scanning dilakukan pada daerah

interest yang dimaksud, yaitu area vertebrae lumbal yang dicurigai atau ada

kelainan dan tidak menyeluruh dari vertebrae lumbal 1 sampai vertebrae

lumbal 5.

Di UPF/Bagian Radiologi RS Dr. Hasan Sadikin Bandung pemeriksaan

CT Scan lumbal selalu dilakukan scanning dari vertebrae lumbal 1 sampai

vertebrae lumbal 5 dengan tebal irisan 5 mm pada saat pembuatan Scan

dan pada saat rekonstruksi gambar tebal irisan yang digunakan 2,5 mm

untuk mendapatkan gambaran radiografnya, padahal pemilihan slice

thikcness untuk recontruksi yang ada pada pesawat CT Scan bisa mencapai

1
2

0,63 mm. Berdasarkan uraian tersebut penulis ingin mengkaji lebih lanjut

tentang pemeriksaan kualitas gambar CT scan vertebrae lumbal dengan

kasus trauma yang berjudul “Teknik Pemeriksaan CT Scan Lumbal Pada

Kasus Trauma Vertebrae Lumbal di UPF/Bagian Radiologi RSUP. Dr.

Hasan Sadikin Bandung”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Prosedur Pemeriksaan CT Scan Lumbal Pada Kasus Trauma

Vertebrae Lumbal di UPF/Bagian Radiologi RSUP. Dr.Hasan Sadikin

Bandung ?

2. Mengapa area coverage CT Scan lumbal di UPF/ Bagian Radiologi

RSUP.DR. Hasan Sadikin Bandung dilakukan dari vertebrae lumbal 1

sampai vertebrae lumbal 5 ?

3. Mengapa pada saat reformat gambar sagital dan coronal menggunakan

rekonstruksi gambar dengan tebal irisan 2,5 mm, pada Pemeriksaan CT

Scan Lumbal Pada Kasus Trauma Vertebrae Lumbal di UPF/Bagian

Radiologi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui Prosedur Teknik Pemeriksaan CT Scan Lumbal Pada

Kasus Trauma Vertebrae Lumbal di UPF/Bagian Radiologi RSUP. Dr.

Hasan Sadikin Bandung.

2. Untuk mengetahui alasan mengapa area coverage CT Scan lumbal di

UPF/ Bagian Radiologi RSUP.DR. Hasan Sadikin Bandung dilakukan dari

vertebrae lumbal 1 sampai vertebrae lumbal 5 ?

3. Untuk mengetahui alasan digunakan rekonstruksi gambar dengan tebal

irisan 2,5 mm pada Pemeriksaan CT Scan Lumbal Pada Kasus Trauma


3

Vertebrae Lumbal di UPF/Bagian Radiologi RSUP. Dr. Hasan Sadikin

Bandung.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca dan penulis

tentang Teknik Pemeriksaan CT Scan Lumbal Pada Kasus Trauma

Vertebrae Lumbal di UPF/Bagian Radiologi RSUP. Dr. Hasan Sadikin

Bandung.

2. Menambah khasanah pustaka bagi civitas akademika Jurusan

Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes Semarang tentang Teknik

Pemeriksaan CT Scan Lumbal Pada Kasus Trauma Vertebrae Lumbal di

UPF/Bagian Radiologi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung.

3. Memberikan acuan kepada rumah sakit dan pelaksana (radiografer)

dalam hal prosedur teknik pemeriksaan CT Scan Lumbal Pada Kasus

Trauma Vertebrae Lumbal di UPF/Bagian Radiologi RSUP. Dr. Hasan

Sadikin Bandung.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Telah dilakukan penelitian sebelumnya, berkaitan dengan

“Perbedaan Kualitas Gambar CT Scan Lumbal Pada Berbagai Ukuran Field

Of View (FOV)” (Wasripin,2006). Juga “Perbedaan Kualitas Gambar CT

Scan Lumbal Dengan Variasi Tebal Irisan” (Ary Kurniawati, 2007) Adapun

persamaan dari penelitian ini adalah terletak pada objek penelitian, yaitu

vertebrae lumbal sedangkan penelitian tentang teknik pemeriksaan lumbal

belum pernah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai