PEMERIKSAAN USG
Oleh:
Preseptor :
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Case Report Session
yang berjudul “Pemeriksaan USG”. Makalah ini ditujukan sebagai salah
satu materi CRS yang ada di kepaniteraan klinik bagian Obstetri dan
Ginekologi RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Di Indonesia pemeriksaan USG tidak rutin dilakukan secara pada setiap ibu
hamil, dikrenakan pada pemeriksaan USG dibutuhkan biaya yang cukup mahal
dan tidak selalu terjangkau oleh ibu hamil yang memerlukan.3 Menurut WHO,
pemeriksaan USG untuk keperluan atenatal, sebaikya dilakukan sesuai usia
gestasi, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan
satu kali pada trimester tiga.4
Salah satu tujuan utama dari dri USG dibidang obstetric adalah untuk
menentukan usia gestasi dengan lebih tepat, memantau pertumbuhan janin, dan
melakukan deteksi dini kelainan janin pada masa antenatal, sehingga pada
pemeriksaan USG obstetri, apapun indikasinya, biometri dan struktur anatomi
janin harus di periksa dengan cermat dan sistematis. Maka dari itu dasar-dasar
USG dibidang obstetri perlu di pelajari oleh dokter umum untuk menunjang
diagnosis dan memandu tatalaksana bagi ibu hamil nantinya.
1.2 Batasan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Ultrasonografi
1. Transduser
Transduser adalah kristal piezoelektrik yang jika diaktifkan secara
elektronik, akan menghasilkan pulsasi suara pada frekuensi sangat tinggi ya
dikenal dengan ultrasound. Kristal tersebut juga dapat bekerja sebaliknya, dengan
mengubah echo yang kembali dari tubuh menjadi sinyal elektrik hingga dihasilkan
gambar USG. Dalam praktiknya, istilah probe dan transducer dapat dianggap
sama. Tampilan informasi kiri dan kanan pada monitor USG ditentukan oleh
probe.8
Dalam bahasa sederhana transduser adalah alat yang digunakan dalam
pemeriksaan USG yang langsung bersentuhan dengan tubuh pasien. Dalam bidang
obstetri dan ginekologi transduser yang digunakan adalah bentuk linear,
kurvilinear atau sektor. Bentuk paling sering digunakan adalah kurvilinear dan
bulat atau sektor (untuk pemeriksaan transvaginal). Bentuk linear masih dapat
dipergunakan dalam USG obstetri dengan kehamilan diatas 12 minggu.
Transduser transrektal hanya digunakan pada keadaan tertentu.8
4. Monitor
Berfungsi untuk menampilkan dan memperagakan kandungan, serta
gambar dari data ultrasonik yang telah diproses oleh CPU. Monitor Peraga berupa
monitor komputer yang menunjukkan pemrosesan data dari CPU. Monitor peraga
ada yang hitam putih dan juga ada yang berwarna tergantung dari jenis model
mesin ultrasononografi.9
5. Keyboard
Memasukan data dan mengambil hasil pengukuran untuk ditampilkan
dan diperagakan. Mesin ultrasonografi memiliki keyboard dan kursor. Piranti ini
memungkinkan operator menambah catatan dan pengukuran dalam melakukan
pengambilan data pengukuran.9
6. Piranti penyimpan (disket, CD)
Diperlukan untuk menyimpan gambar yang dibutuhkan. Data dan atau
gambar yang diproses dapat disimpan dalam disk. Disk bisa berupa hard disk,
floppy disk, flash disk, compact disk (CD) dan digital video disk (VCD dan DVD).
Pada umumnya pasien scan ultrasonography menyimpan data dan atau gambar
pada flash disk yang dilengkapi dengan arsip catatan medis pasien.9
7. Printer
Gambar 2.5 Perbandingan Gambar USG yang terlalu rendah (A) dan terlalu terang
(B)11
4. Atenuasi
Atenuasi gelombang ultrasonik dipengaruhi oleh media yang dilalui
gelombang suara. Nyaris tidak ada gas yang dapat melaluinya. Inilah sebabnya
mengapa harus ada agen penghubung (gel ultrasonik) yang dioleskan antara
permukaan transduser dan kulit pasien. Karena beberapa alasan, gelombang
ultrasound kehilangan intensitas saat melewati jaringan. Gelombang tekanan
secara bertahap menyimpang dari pancaran pusat dan tersebar oleh refleksi dari
struktur kecil di dalam jaringan, dan sebagian dari energi suara diserap di dalam
jaringan. Beberapa jaringan, seperti tulang, sangat melemahkan gelombang suara.
Semakin tebal jaringan yang harus dilalui gelombang suara sebelum sampai pada
target, semakin banyak atenuasi dan semakin besar kesulitan dalam mengambil
informasi yang baik dari gema. Karena atenuasi, pencitraan USG kebidanan
sangat terpengaruh jika pasien mengalami obesitas. Pada pasien dengan dinding
perut yang tebal dan padat, kualitas gambar akan sangat berkurang. Pada pasien
seperti itu, perhatian pada kontrol peralatan dan teknik pemindaian sangat
penting.11
5. Fokus
Transduser array linier membuat berkas ultrasonik dengan menembakkan
sebaris kristal yang ditempatkan di sepanjang permukaan probe. Ketika kristal
yang berdekatan terbakar, gelombang tekanan memperkuat satu sama lain dengan
proses yang disebut interferensi konstruktif. Fenomena ini menciptakan pancaran
ultrasonik pusat yang memanjang dari probe. Kontrol elektronik dari waktu dan
urutan kristal diaktifkan dapat bekerja untuk memfokuskan berkas ini di wilayah
yang diinginkan di dalam jaringan. Resolusi gambar akan optimal bila struktur
yang diinginkan berada dalam zona fokus optimal ini, yang dapat disesuaikan oleh
sonografer.4
Gambar 2.10 USG Doppler Spesial dan Warna untuk Evaluasi Arteri Umbilikal
Gambar 2.11 USG Doppler Spesial dan Warna untuk Evaluasi Arteri Serebral
Media.
3. Ultrasonografi Tiga Dimensi
Komputer yang berkinerja tinggi telah memungkinkan pengembangan
mesin ultrasound dan probe yang dapat memperoleh, memproses, dan
menampilkan volume tiga dimensi (3-D), berbeda dengan bidang tunggal yang
ditampilkan dengan ultrasound 2-D. Untuk mendapatkan volume ini, transduser
menggunakan mekanisme sapuan mekanis internal yang merangkum bidang 2- D
yang berdekatan. Data volume ini dapat disimpan untuk analisis atau diperbarui
dan ditampilkan secara terus menerus. Menambahkan pembaruan waktu nyata
dari gambar yang dirender biasanya disebut sebagai ultrasound empat dimensi.10
Untuk mendiagnosis cacat lahir tertentu, USG 3-D mungkin berguna.
Informasi dari volume yang didapat dapat diproses sedemikian rupa sehingga
permukaan janin ditampilkan dengan cara yang seperti aslinya. Kelainan
permukaan, seperti celah wajah, dapat dibuktikan dengan baik dengan pendekatan
ini. Selain itu, gambar 3-D dapat lebih mudah dipahami oleh pasien dan
profesional lain yang akan berpartisipasi dalam perawatan bayi.
Gambar 2.12 USG Tiga Dimensi menunjukkan kelainan pada Palatum Fetus. 10
e. Perdarahan pervaginam
Hasil ini kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah tersedia untuk
menentukan umur kehamilan. Selain untuk menentukan umur kehamilan,
pemeriksaan keadaan kantong kehamilan juga untuk konfirmasi kehamilan
intrauterin dan untuk menyingkirkan blighted ovum.13
2. Yolk Sac
Suatu kehamilan intrauterin baru dapat dipastikan setelah terlihat struktur
yolk sac didalam KG. Yolk sac berbentuk cincin berdinding tipis yang letaknya
didalam ruang korion. Dengan USG-TV akan konsisnten terlihat mulai kehamilan
5,5 minggu, saat diameter KG >10 mm; sedangkan dengan USG-TA akan
konsisten terlihat mulai kehamilan 6 minggu setelah diameter KG >20 mm.12
Selama kehamilan 5-10 minggu diamter yolk sac mencapai 5-6mm.
Setelah itu yolk sac akan menyusut dan pada kehamilan 12 minggu biasanya tidak
terlihat lagi. Apabila yolk sac tidak ditemukan dalam kantung gestasi yang
diameternya > 10 mm (USG- TV) atau > 20mm (USG-TA), maka kemungkinan
besar kehamilan tidak akan berkembang normal dan akan mengalami abortus.13
4. Kaliper ditempatkan pada tepi luar kepala dan bokong janin tanpa
mengukur anggota gerak atau yolk sac.
5. Hasil yang dipakai merupakan rata-rata dari 3 pengukuran.
1/2
Umur kehamilan (hari) = 8,052 x (CRL) + 23,73.
2. Menggunakan the rule of thum untuk mendapatkan
umur kehamilan secara kasar, yaitu : Umur kehamilan
(minggu) = CRL (cm) + 6.5.
• Biometri dasar: BPD, HC, AC, FL, dan EFW dan perhitungan TBJ
memakai data BPD dan AC.14
1. Keadaan Janin
2. Pemeriksaan Plasenta
Pada plasenta terdapat dua komponen yaitu komponen maternal dan
fetal. Komponen maternal berasal dari endometrium dan komponen fetal berasal
dari khorion yang terdiri dari cakram khorion dan vili korialis.15
Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan plasenta:
• Implantasi: fundus, korpus, segmen bawah uterus
c. Tidak boleh ada bagian janin yang terletak di dalam area pengukuran
tersebut
Gambar 2.20 Pemeriksaan cairan amnion menurut Phelan, abdomen dibagi atas 4
kuadran, dan setiap kuadran diukur indeks cairan amnionnya.
Gambar 2.22 Pengukuran panjang femur (FL), diukur dari bagian tengah
ketebalan femur ke bagian tengah femur kontralateral (pengukuran diaphisis ke
diaphisis).
BAB 3
LAPORAN KASUS
Kasus 1
Nama : Ny. NS
Usia : 23 tahun
No. MR : 01.08.75.64
• BPD : 9.42 cm
• AC : 33.46 cm
• FL : 7.05 cm
• GA : 36 minggu – 37 minggu
• EFW : 3206 gr
• AFI : 8.23 cm
Nama : Ny. DY
Usia : 29 tahun
No. MR : 06.97.17
• BPD : 9.15 cm
• AC : 34.50 cm
• FL : 7.29 cm
• GA : 37 minggu – 38 minggu
• EFW : 3378 gr
• AFI : 5.51 cm
Nama : Ny. WS
Usia : 31 tahun
No. MR : 01.61.77
• BPD : 9.67 cm
• AC : 35.03 cm
• FL : 7.72 cm
• GA : 39 minggu – 40 minggu
• EFW : 3759 gr
• AFI : 11.24 cm
Nama : Ny. HY
Usia : 38 tahun
No. MR : 00.67.30
• BPD : 8.69 cm
• AC : 31.33 cm
• FL : 6.14 cm
• GA : 35 minggu – 36 minggu
• EFW : 2420 gr
• AFI : 8.48 cm
Nama : Ny. FA
Usia : 34 tahun
No. MR : 07.13.25
• BPD : 9.37 cm
• AC : 32.27 cm
• FL : 7.48 cm
• GA : 38 minggu – 39 minggu
• EFW : 3158 gr
• AFI : 6.79 cm
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN