Disusun Oleh :
Kelompok 3
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Penulis, sehingga
dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Teknik Pemeriksaan
Ultrasonografi”
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................. 21
B. SARAN ............................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang
digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh, yang pemeriksaannya
dilakukan diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu gelombang
ultrasonik didalam jaringan yang tidak berbahaya karena menggunakan
radiasi non-pigeon. Ultrasonografi dapat digunakan untuk mendeteksi
berbagai kelainan yang ada pada abdomen, otak, kandung kemih, jantung,
ginjal, hepar, uterus atau pelvis. Dalam makalah akan dibahas kegunaan
USG untuk ginjal. Ultrasonografi (USG) ginjal adalah tes non-invasif
menggunakan transduser yang memproduksi gelombang ultrasonik yang
memantul dari ginjal dan mentransmisikan gambar organ pada monitor. Tes
ini digunakan untuk menentukan ukuran dan bentuk ginjal, dan untuk
mendeteksi massa, batu ginjal, kista, atau obstruksi dan kelainan lainnya.
Pemeriksaan USG relatif aman, nyaman dan terjangkau untuk digunakan.
Semuanya juga memiliki risiko yang sangat rendah dan tidak memerlukan
persiapan apapun oleh pasien. Prosedurnya juga non-invasif dan tidak
menimbulkan rasa sakit, sehingga seseorang dapat segera melanjutkan
kegiatan normal setelah pengujian.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
4
D. MANFAAT PENULISAN
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN ULTRASONOGRAFI
6
Ada beberapa jenis USG diantaranya : USG 2 dimensi yang
hanya memberikan gambaran secara datar, USG 3 dimensi dengan
gambaran yang lebih detail, dan USG 4 dimensi dimana gambar yang
dihasilkan terlihat seperti film. Penggunaan masing-masing USG
tergantung pada kondisi pasien dan organ tubuh yang perlu diperiksa.
Semua relatif aman, nyaman dan terjangkau untuk digunakan. Semuanya
juga memiliki risiko yang sangat rendah dan tidak memerlukan persiapan
apapun oleh pasien. Prosedurnya juga non-invasif dan tidak menimbulkan
rasa sakit, sehingga seseorang dapat segera melanjutkan kegiatan
normal setelah pengujian.
7
tubuh yang terbangun dari cairan. Ultrasonografi medis digunakan
dalam:
a) Urologi
b) Endokrinologi
c) Gastroenterologi
d) Ginaekologi
e) Obstetrik
f) Kardiologi
g) Intravascular Ultrasound
h) Contrast Enhanced Ultrasound
layar monitor.
B. ANATOMI GINJAL
2
3
1 4
5
6
8 808
7
8
Keterangan Gambar :
1. Papilla Renal
2. Substansi Kortikal
3. Sinus Renal
4. Substansi Medulary
5. Pyramid
6. Kalik Minor
7. Kalik Mayor
8. Pelvik Renal
9
glomerulus. Pembuluh afferent bercabang membentuk kapiler menjadi vena
renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.
Indikasi
1. Batu (Nefrolithiasis)
Merupakan penyakit dimana terbentuknya sytruktur keras pada ginjal
yang berasal dari limbah darah. Endapan batu ginjal juga dapat
disebabkan oleh makanan maupun masalah kesehatan lainnya. secara
umum, ada 4 golongan batu, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu
struvit dan batu sistoin.
2. Kista (Renal Cyst)
3. Merupakan keadaan dimana terbentuk benjolan berbentuk cair pada
ginjal. Kista dapat terbentuk karena komplikasi penyakit lain. Pengobatan
Batu (Nefrolithiasis)
4. Kista (Renal Cyst)
penyakit ini biasanya dilakukan dengan obat dan tanpa operasi. Kista
ginjal jarang berkembang menjadi kangker.
5. Penumpukan cairan (Hydronephrosis)
Keadaan dimana terjadi penumpukan cairan pada saluran ginjal.
penyakit ini bisa dikarenakan infeksi ataupun saluran yang tersumbat
oleh batu.
6. Masa/ tumor
Seperti masa pada organ2 lain, masa tidak diketahui penyebab pastinya.
Hal ini terjadi dalam waktu yang lama, bahkan samapai puluhan tahun.
Jika terdeteksi masa, akan lebih baik jika lakukan pemeriksaan USG color
dopler guna memastikan apakah itu tumor ganas atau tumor jinak.
Kontra indikasi
Tidak ada kontra indikasi dalam pemeriksaan USG ginjal.
10
Kajian Teori
C. Anatomi kandung empedu.
11
empedu berasal dari arteri sistikus, salah satu cabang dari arteri hepatica( H.
Sidharta, 2006)
Bagian dari kandung empedu antara lain: Fundus, merupakan bagian
kandung empeduyang paling akhir setelah korpus vesikafelea. Corpus, bagian
dari kandung empedu yang didalamnya berisis getah empedu.Getah emepedu
adalah suatu cairan yang disekeresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan
setiap hari 500-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi
meningkat sewaktu mencerna lemak.Colum, Merupakan leher dari kandung
empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung
emepedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung emepedu.Duktus
sistikus, Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung
emepedu dan bersambung denganduktus hepatikus membentuk saluran empedu
ke duodenum.Duktus hepatikus, saluran yang keluar darihati.Duktus
koledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenum.
12
lemak dan membentuk Micelles kompleks yang larut dalam air sehingga lemak
dapat lebih mudah terserap dalam sistem pencernaan.Ukuran lemak yang sangat
kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga
kerja enzimlipasedari pankreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat
berjalan dengan baik.Kolesterol larut dalam empedu karena adanya garam-
garam empedu dan lesitin.
13
b. Cholesistitis
1) Cholesistitis kronis
2) Cholesistitis emfisematosa
3) Cholesistitis gangrenosa
4) Endapan empedu
14
6) Adenomionatosis
Suatu keadaan dimana adanya kandungan kolesterol empedu atau batu
pada sinus rokitansy-aschof dan terlihat sebagai partikel hiperechoic, dalam
lumen kandung empedu, seringkali menimbulkan bayangan akuistik di
belakangnya, dikenal sebagai ekor comet.
7) Keganasan
Terlihat penebalan setempat dinding kandung empedu dalam kandung
empedu yanghiperechoic, homogen.Bangunan ini dapat menutupi
seluruh lumen bahkan dapat menembus keluar.Menempel di hati dan kadang
sulit di bedakan dengan tumor.
Kebocoran
Adalah kebocoran dinding kandung empedu.Dalam pemeriksaan USG,
terlihat kumpulan struktur anechoic di sekitar kandung empedu terutama pada
bagian fundus
D. Anatomi pankreas
Anatomi pankreas berkaitan erat dengan beberapa organ lain dari
sistem pencernaan, dimana pencernaan makanan biasanya terjadi. Contoh
organ-organ ini adalah hati, usus, perut dan kerongkongan. Terletak di belakang
lambung dan di bagian belakang perut, pankreas adalah sekitar 6 inci (15,24 cm)
panjangnya. Ini berbentuk seperti ikan atau tabung, dan memiliki kepala, badan,
dan ekor.
Kepalanya meluas ke sisi kanan tubuh dan terletak di samping
duodenum, atau bagian pertama dari usus kecil. Ekor sempit meluas ke kiri, dan
tubuh pankreas terletak di antara dua bagian ini. Ada kelompok sel yang
berbeda, juga disebut sebagai pulau Langerhans, yang terkandung dalam
anatomi pankreas. Ini termasuk sel-sel beta, sel-sel gamma, sel-sel alfa, dan sel-
sel delta. Masing-masing ini memiliki fungsi tertentu dalam tubuh.
Sel alfa bertanggung jawab dalam memproduksi glukagon dan sel beta
yang penting dalam memproduksi insulin. Glukagon mempertahankan dari
jumlah glukosa darah atau gula darah di antara waktu makan. Insulin
memungkinkan glukosa yang akan diambil oleh sel-sel yang berbeda di dalam
tubuh untuk digunakan mereka. Somatostatin, protein atau hormon yang
15
membantu mengatur sistem saraf dan sistem endokrin, dilepaskan oleh sel-sel
delta pankreas, serta oleh beberapa sel-sel dari otak dan usus. Sel Gamma
dikatakan untuk membantu dalam pengurangan nafsu makan.
16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Prosedur Pemeriksaan
a. Alat dan Bahan
1. Mesin USG
2. Transduser
3. Jelly
b. Persiapan Pasien
Dapat dilakukan tanpa persiapan. Namun, lebih baik pasien puasa
selama 6 jam
c. Pemeriksaan USG
Ginjal kanan: Pasien supine, dan bebaskan daerah abdomen dari
pakaian yang menutupinya, taburkan jelly pada daerah kanan
abdomen. Ginjal kanan akan terlihat jelas pada posisi supine, dengan
mengunakan liver sebagai acoustic window. Untuk ginjal kanan
scanning dapat dilakukan pada daerah subcostal dan pasien
diinstruksikan untuk tahan napas. Scanning dapat dilakukan
longitudinal dan transversal
Ginjal kiri akan terlihat jelas dengan posisi RLD (Right Lateral
Decubitus), oleskan jelly pada daerah kiri abdomen. Lakukan
scanning pada daerah coronal kiri. Jika memungkinkan dengan
menggunakan spleen sebagai acoustic window, dengan pasien
diinstruksikan untuk menarik napas dalam dan tahan napas. Scanning
dapat dilakukan longitudinal dan transversal. Tetapi saat praktek kami
menggunakan posisi supine.
Oleskan gelly USG pada probe convex.
untuk scan ginjal kanan, letakan probe di subcosta bagian samping
kanan. lalu pasien tarik nafas, tahan nafas. lalu ambil gambar. nafas
normal kembali
untuk scan ginjal kiri, tempatkan probe interkosta pada midsagital line
kiri.
lakukan sweeping untuk mengevaluasi keseluruhan ginjal.
17
B. Hasil Pemeriksaan ginjal.
Keterangan gambar :
18
dengan frekuensi 5,0 MHz akan membantu untuk mengidentifikasikan
renal calculi. Dan transducer 5,0 MHz juga digunakan untuk USG Ginjal
pada anak-anak.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang
digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh yang menggunakan
gelombang ultrasonik dengan frekuensi lebih dari 20-20.000 Cpd (Circles
per detik)
b. Ultrasonografi (USG) memiliki komponen yang terdiri atas transducer,
monitor dan mesin USG.
c. Ultrasonografi (USG) dapat digunakan untuk mendeteksi ginjal, USG
ginjal yaitu tes non-invasif menggunakan transduser yang memproduksi
gelombang suara yang memantul dari ginjal dan mentransmisikan
gambar organ pada layar video.
d. Indikasi digunakannya USG: Batu (Nefrolithiasis), Kista (Renal Cyst),
Penumpukan cairan (Hydronephrosis),Masa/ tumor
e. Kontra indikasi tidak ada.
B. Saran
Diharapkan bagi kampus STIKES Widya Husada Semarang Khususnya
Prodi D-III Teknik Rontgen menyediakan mesin USG yang lebih baik lagi
demi mendukung kelancaran praktek USG.
20
DAFTAR PUSTAKA
21