Disusun Oleh :
Kelompok 6
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah “Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan”
ini tepat pada waktunya.
Makalah Yang berjudul “Pemeriksaan USG”. Merupakan hasil studi pustaka penulis
dari beberapa sumber yang dideskripsikan melalui makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah mendapatkan bimbingan dari dosen
pembimbing mata kuliah Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan baik tentang teknik
penyusunan makalah maupun kepenulisan lainnya. Oleh sebab itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dewi Suryanti.,SST,.M.Kes.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 6
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2. D
2.1.Penngertian Istilah-istilah .......................................................................................... 4
2.2.Sejarah USG ................................................................................................................ 4
2.3.Prinsip dasr USG ........................................................................................................ 5
2.4.Cara Kerja USG .......................................................................................................... 5
2.5.Jenis Pemeriksaan USG ............................................................................................. 6
2.6.Yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan .......................................................... 7
2.7.Manfaat USG ............................................................................................................... 7
2.8.Kekurangan dan Kelebihan USG .............................................................................. 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ultrasonografi (USG) adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau Ante
Natal Care (ANC) pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh. Menurut
World Health Organization (WHO) (2017), USG merupakan moda pencitraan dengan
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang menghasilkan gambaran irisan
melintang dari janin. Menurut Callen (2008), pemeriksaan kandungan dengan USG dapat
mengetahui ada atau tidaknya kehamilan, hidup atau tidaknya janin, lokasi dari plasenta,
dan umur gestasi.USG merupakan moda pemeriksaan kehamilan yang aman bagi janin
jika digunakan dengan baik (Uma, 2014). Pemeriksaan kandungan dengan USG
merupakan pemeriksaan standar yang tidak wajib, namun dengan pemeriksaan tersebut
diharapkan dapat mendeteksi lebih dini keadaan yang beresiko terhadap ibu dan janin
(Prawirohardjo, 2008).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97Tahun 2014
Pasal 2, pelayanan kesehatan pada masa hamil bertujuan untuk menjamin kesehatan ibu
dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, mengurangi angka kesakitan
dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, menjamin tercapainya kualitas hidup dan
pemenuhan hak-hak reproduksi, 2 serta mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang bermutu. Pasal 13 pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 menyatakan bahwa pelayanan
kesehatan masa hamil dilakukan sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan,
yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada
trimester ketiga (Permenkes, 2014).
Pemeriksaan kehamilan dengan USG dilaporkan tidak memberikan efek yang
merugikan bagi janin. Kendati demikian, penelitian mengenai isu keamanan serta efek
biologis yang diberikan oleh USG terus dilakukan. Pemeriksaan kehamilan dengan USG
hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten serta terdapat indikasi medis tertentu.
Hal tersebut ditujukan untuk menjaga keamanan pada janin saat penggunaan USG
(D’Addario, 2015).
1.3 Tujuan
Tujuan utama pembahasan makalah ini untuk mendeskripsikan tentang Pemeriksaan
USG
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Istilah-Istilah
a. Pengertian ultrasonik
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa
didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa
hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar
menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik
merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik).
b. Pengertian ultrasonografi
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik (Diagnosis adalah
identifikasi mengenai sesuatu) pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan
untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi
(Patologi merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan
perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh),
membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa
digunakan ketika masa kehamilan.
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas
dalam medis. Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter
spesialis kandungan (DSOG/Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi) untuk
memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia
kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk
melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh
pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai
13 megahertz.
c. Pengertian Obstetri
Obstetri adalah ilmu bedah kedokteran yang khusus mempelajari cara memperlakukan
wanita dan bayi selama masa kehamilan, proses kelahiran dan puerperium (periode
setelah kelahiran
d. Pengertian Ginekologi
Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-
penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
4
dalam pelayaran untuk menentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II
(1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi
hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia ke II,
USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun
1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan
ginjal. Sekarang USG merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.
• Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik impedansi,
maka gelombang suara akan dipantulkan kembali sebagai echo.
• Di dalam media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh maka
intensitasnya lebih lemah dibandingkan dari echo yg lebih superfisial.
• Pantulan gema akan ditangkap oleh transduser dan diteruskan ke amplifier untuk
diperkuat. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui
receiver, seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros
usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser
terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan
gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang
yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik
(gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah
untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang
elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam
bentuk gambar.
5
2. Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin USG
6
2.6 Yang harus dilakukan sebelum Pemeriksaan
Hanya sedikit persiapan yang dibutuhkan. Secara umum, jika organ-organ internal
seperti kantung empedu akan diperiksa, pasien diminta untuk menghindari makan dan
minum, kecuali air murni untuk 6-8 jam sebelum pemeriksaan. Hal ini dikarenakan
makanan akan membuat kantung empedu berkontraksi, yang akan membuatnya lebih sulit
dideteksi menggunakan gelombang ultrasonik. Untuk pemeriksaan ibu hamil dan bayi,
direkomendasikan bagi ibu untuk meminum minimal 4-6 gelas air murni, sekitar satu
sampai dua jam sebelum pemeriksaan untuk mengisi ginjal. Cairan seperti air murni
tambahan akan mendorong udara di dalamnya untuk keluar sehingga bayi/janin akan lebih
mudah terlihat saat pemeriksaan ultrasonik.
Kelebihan
Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang cepat.
7
Memberi informasi dengan batas struktur organ sehingga member gambaran
anatomis lebih besar dari informasi fungsi organ.
Semua organ kecuali yang mengandung udara dapat ditentukan bentuk, ukuran,
posisi, dan ruang interpasial.
Kekurangan
Dapat ditahan oleh kertas tipis.
Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik (interface)
sehingga bisa terjadi artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai penghantar
ultrasound.
Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.
Seorang teknisi ultrasonik yang berpengalaman dapat melihat ke dalam tubuh pasien
menggunakan ultrasonografi. Namun, berbeda teknisi berbeda pula penggunaannya. Sebagai
contoh, obstetrisian menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengamati janin dalam kasus
kehamilan. Ahli bedah dan gawat darurat menggunakan gelombang ultrasonik untuk
mendeteksi luka dalam tubuh dan bagian lainnya yang terdapat kemungkinan cedera.
8
Gelombang suara tidak bisa melewati terlalu jauh, dan semakin tinggi tingkat obesitas
pasien, citra gambar yang dihasilkan semakin jelek.
Gelombang ultrasonik tidak dapat bekerja ketika ada gas antara probe dengan organ
tubuh yang menjadi target. Seperti organ-organ pencernaan yang di dalamnya terdapat
gas, dan juga tak dapat digunakan untuk mendeteksi paru-paru, karena terisi dengan
udara.
Gelombang ultrasonik menggunakan prinsip Doppler untuk mengukur apakah sebuah objek
dalam tubuh bergerak menuju atau menjauhi probe. Hal ini membuat para teknisi dapat
mengukur laju aliran darah dalam organ seperti hati, atau di jaringan darah lain yang lebih
spesifik.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cara kerja USG adalah memantulkan gelombang suara dan menerima Kembali
gelombang suara yang telah dipantulkan setelah terkena suatu objek. Objek disini berupa
organ tubuh. Panjang gelombang yang dikeluarkan bervariasi tergantung dari bentuk
transducer. Hasil pemantulan gelombang suara tersebut kemudian akan diterima kembali
oleh transducer dan diproses oleh mesin USG kemudian ditayangkan dalam monitor.
3.2 Saran
Mungkin dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik. Selain itu penulis
memiliki beberapa saran untuk tenaga Kesehatan yaitu agar bisa memanfaatkan
teknologi UGS dengan baik dan dengan cara yang tepat agar dapat dimanfaatkan dengan
baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://labcito.co.id/usg-ultra-sonography/
id.wikipedia.org
http://www.medicinenet.com/ultrasound
http://science.howstuffworks.com/ultrasound4.htm
11