Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ULTRASONOGRAFI

Disusun untuk Memenuhi Ulangan Akhir Semester Mata Kuliah Fisika Kesehatan
Dosen Pengampu: Bapak Rasyid, SSi. M.T.

Disusun oleh:
Kelompok 2

Suci Sintia Sari P1337424422012


Dyah Wening Lathifah P1337424422095

SEMESTER 3
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG
DAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
lim- pahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Rasyid, SSi. M.T.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Fisika Kesehatan yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
keku- rangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, 7 N o v e m b e r 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I ....................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Pengertian USG ………………………………………………………6
2.2 Sejarah dan Perkembangan USG ……………………………………..6
2.3 Jenis-jenis USG ………………………………………………………9
2.4 Cara Kerja Alat USG…………………………………………………14
2.5 Manfaat USG…………………………………………………………15
2.6 Dampak Pengunaan USG…………………………………………….16

BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP .............................................................................................................18

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..18

3.2 Saran ........................................................................................................ 18


DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu alat kedoteran tomografi adalah ultrasonografi atau yang lebih
dikenal dengan sebutan USG.USG (ultrasonografi) sangat populer digunakan untuk
berkumpul kondisi janin, perkembangan kehamilan, persiapan persalinan, dan
masalah masalah lain. Teknik ini juga digunakan untuk tentukan lokasi
tumor,gangguan kardiovaskular, dan cacat mata. Saat dokter memantau gerakan dan
fungsi jantung, berkumpul aliran darah melalui arteri besar menggunakan
Pemindaian ultrasonik dengan prinsip efek Doppler. Dengan kemajuan teknologi
saat ini, aplikasi dan manfaat alat USG telah demikian luasnya. USG adalah
Salah satu alat untuk memeriksa tubuh yang dianggap cukup akurat dan
efektif untuk mengetahui kelainan menepuklogis pada organ yang diperiksa.
Karena kepraktisan dan keakuratannya maka USG banyak digunakan dokter
untuk membantu menegakkan diagnosa pasien.

Ultrasonografi (usg) adalah alat pemeriksaan dengan mengunakan USG


(gelombang suara) yang disiarkan oleh transduser. Pemeriksaan USG merupakan
suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk
mempelajari morfologi dan fungsi suatu organ berdasarkan gambaran eko dari
gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh organ. USG menggunakan bunyi
ultrasonik yang memiliki frekuensi lebih dari 20 kHz. Teknik disaya menfaatkan
konsep refleksi bunyi. Suara merupakan fenomena fisika untuk mentransfer energi
daari satu titik ke titik yang lainnya. Saat bunyi ditembakkan ke organ , maka organ
organ besar akan memantulkan bunyi.Ada yang memiliki koefisien refleksi besar dan
ada yang kecil. Hal ini yang akan menghasilakn citra atau gambar. Dengan
frekuensi yang tinggi ini, USG dijadikan peralatan diagnostik karena dapat tampil
organ di dalam tubuh manusia baik yang diam atau bergerak.

4
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih amandibandingkan dengan
pemeriksaan menggunakan sinar-X (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik
yang digunakan tidak akan merusak bahan yang dilaluinya sedangkan sinar-X dapat
mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang
Mekanik, maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (
tidak destruktif pengujian ). USG dapat mengukur kedalaman suatu benda dibawah
permukaan kulit melalui selang waktu disiarkan sampai dipantulkan kembali
gelombang ultrasonik. Pencitraan diagnostik dengan menggunakan USG
kecilatakan seorang pria bahkan untuk seorang ibu hamil meskipun demikian, karena
USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat diterima
manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari ultrasonografi?


2. Bagaimana perkembangan dari teknologi ultrasonografi?
3. Ada berapa jenis-jenis ultrasonografi?
4. Bagaimana cara kerja dari teknologi ultrasonografi?

5. Apa sajakah manfaat USG?


6. Apa dampak dari teknologi ultrasonografi bagi dunia kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari ultrasonografi.


2. Untuk mengetahui sejarah dari ultrasonografi.

3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari teknologi ultrasonografi.

4. Untuk mengetahui cara kerja dari teknologi ultrasonografi.

5. Untuk mengetahui manfaat USG.

6. Untuk mengetahui dan memberikan penjelasan tentang dampak teknologi


ultrasonografi.
5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ultrasonografi (USG)

• Menurut KBBI

teknik diagnostik untuk pengujian struktur badan bagian dalam yang melibatkan
formasi bayangan dua dimensi dengan gelombang ultrasonik.

• Ultrasonografi (USG) adalah alat diagnostik noninvasif menggunakan

gelombang suara dengan frekuensi tinggi diatas 20.000 hertz ( >20 kilohertz)
untuk menghasilkan gambaran struktur organ di dalam tubuh.1 Manusia dapat
mendengar gelombang suara 20-20.000 hertz.1 Gelombang suara antara 2,5
sampai dengan 14 kilohertz digunakan untuk diagnostik. Gelombang suara
dikirim melalui suatu alat yang disebut transducer atau probe. Obyek didalam
tubuh akan memantulkan kembali gelombang suara yang kemudian akan
ditangkap oleh suatu sensor, gelombang pantul tersebut akan direkam, dianalisis
dan ditayangkan di layar. Daerah yang tercakup tergantung dari rancangan
alatnya. Ultrasonografi yang terbaru dapat menayangkan suatu obyek dengan
gambaran tiga dimensi, empat dimensi dan berwarna.

2.2 Sejarah dan Perkembangan USG

Ultrasound pertama kali digunakan sesudah perang dunia I, dalam bentuk radar
atau teknik sonar (sound navigation and ranging) oleh Langevin tahun 1918
untuk mengetahui adanya ranjau-ranjau atau adanya kapal selam. Menjelang
perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk
pememeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat
kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia ke II, USG berhasil

6
digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952,
telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ misalnya pada hepar
dan ginjal..

Penggunaan Aplikasi mesin USG di dunia medis dimulai ketika manusia mulai
mengukur jarak menggunakan gelombang suara bawah air. SONAR sebenarnya
singkatan dari Sound Navigation and Ranging (Navigasi Suara dan Jangkauan).
Sonar Medis juga dianggap sebagai scanner USG. Pada tahun 1826, Dr Jean-Daniel
Colladon dari Swiss berhasil menggunakan sebuah lonceng bawah air untuk
mengetahui kecepatan suara di Danau Jenewa.

Selama akhir tahun 1800-an, fisikawan mulai mengidentifikasi fisik fundamental


dari gelombang suara, refraksi, propagasi dan transmisi. Lord Rayleigh dari Inggris,
menerbitkan “The Theory of Sound” (Teori Suara) pada tahun 1877. Lazzaro
Spallanzani dari Italia dianggap berjasa karena menemukan USG pada tahun 1794
ketika ia menunjukkan bagaimana kelelawar secara akurat dapat terbang dalam gelap
menggunakan echo refleksi dari suara tak terdengar di frekuensi tinggi. Francis
Galton menciptakan getaran suara frekuensi sangat tinggi pada tahun 1876, yang
mampu didengar telinga manusia, melalui Whistle Galton.

Pada tahun 1880, Pierre Curie dan Jacques Curie dari Perancis menemukan efek
piezo-listrik. Mereka menemukan bahwa USG bisa menghasilkan dan diterima
dalam frekuensi megahertz. Sistem deteksi sonar pertama kali diciptakan untuk
eksplorasi bawah air dan navigasi. Penemuan dioda dan trioda di tahun 1900-an juga
mendorong perkembangan USG.

Paul Langevin dan Constantin Chilowsky dari Perancis mengembangkan sebuah


perangkat suara-echo frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh USG. Lahirlah hidrofon,
dengan menggunakan transduser dan menggunakan kristal kuarsa yang ditemukan
oleh Curie bersaudara. Dr Ian Donald menyarankan agar sonar dapat digunakan

7
untuk diagnosis medis. Praktik ini dimulai setelah USG digunakan secara terbatas
setelah Perang Dunia II.

Pada tanggal 21 Juli 1955, beliau mulai bekerja pada eksperimen yang melibatkan
detektor logam cacat ultrasonik industri. USG kemudian dirasakan sangat berguna
dalam mendeteksi dan membedakan fibroid, Glossary Link tumor perut dan Glossary
Link kista. Dr Karl Theodore Dussik dari Austria menyelidiki USG transmisi di
Glossary Link otak pada tahun 1942 dan menerbitkan beberapa karya ultrasonik
medis.

Dr Ian Donald bersama rekan lain dari Glasgow telah berjasa melakukan banyak hal
dalam pengembangan aplikasi dan teknologi praktis. Karya-karya mereka telah
menyebabkan penggunaan teknologi yang lebih luas dalam praktik medis ini. Lebih
banyak lagi tersedia sistem yang lebih komersial, seperti gambar greyscale dan
bistable. Glossary Link Doppler USG juga dikembangkan dengan
mengkombinasikan pindai Duplex dan pindai berwarna. Bahkan sekarang aliran
darah melalui pembuluh tubuh dapat dilihat. Pencitraan 3D dan 4D juga sekarang
tersedia, yang dimuali dengan penciptaan microchip pada tahun 1970.

Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam
medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya
menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan:
gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.

Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis


kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari
persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi)

8
digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang
terbangun dari cairan.

2.3 Jenis-jenis USG

2.3.1 USG Eksternal

Pada USG ini menggunakan alat bantu bernama probe. Alat ini dilengkapi
sensor pada ujungnya untuk menangkap gelombang suara dari permukaan
kulit. USG eksternal digunakan untuk melihat kelainan atau gejala pada organ
tubuh. Selain itu, USG eksternal digunakan untuk melihat kondisi janin
selama kehamilan. Jenis jenis USG eksternal:

1. USG 2 Dimensi

Gambar 1.1 hasil USG 2 Dimensi

USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni


memanjang dan juga melintang. USG ini menghasilkan gambar “datar” yang
tidak terlalu jelas karena terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit
dipahami oleh pasien. USG 2D ini dapat digunakan untuk melihat organ-
organ internal, melihat gerakan bayi, mengukur panjang dan berat janin,
bahkan bisa untuk mendeteksi kelainan sebesar 80–90%. Dengan USG 2
Dimensi ini kita dapat mengamati gerakan janin akan tetapi harus mengetahui
terlebih dahulu bagaimana bentuk anatomi normal baru kemudian dapat
menggambarkannya pada citra 2 dimensi. Namun, jika dokter menemukan
9
kecurigaan kelainan pada bayi, biasanya dokter akan menyarankan untuk
melakukan USG dengan dimensi yang lebih tinggi. Gambar hasil USG ini
hanya bisa di-print.

Pemindaian ini menghasilkan gambar janin yang lebih datar, dua dimensi,
hitam, dan putih. Mama dapat melihat tulang janin disorot dalam warna putih.
Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi dan perangkat lunak
pencitraan khusus untuk membuat gambar janin yang ditampilkan pada
monitor.
2. USG 3 Dimensi

Gambar 1.2 Hasil USG 3 Dimensi

Melalui USG 3 Dimensi ini ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. USG ini menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail
sehingga mudah dipahami oleh pasien. Yang mana Anda dapat melihat
gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Selain melihat wajah janin di
dalam kandungan, juga dapat melihat permukaan tubuh janin tentunya
dengan keadaan janin dari posisi yang berbeda-beda. USG 3D dapat
digunakan untuk melihat anatomi tubuh janin dan mendeteksi kondisi
kelainan pada janin, seperti kelainan bibir sumbing atau bayi terlilit tali
pusar. Gambar yang dihasilkan dengan USG 3D dapat disimpan dalam CD
format jpg dan dilihat di komputer. Biaya USG ini lebih mahal dibanding
dengan USG 2D. Bahkan pada generasi terakhir, tampilan organ dalam
seperti halnya jantung, otak dan lain sebagainya sudah lebih mudah dikenali
10
dengan potongan tomografi yaitu suatu konsep yang mirip dengan CT Scan.
Pada pemeriksaan 3D, gambar yang nantinya tersaji berupa gambar diam
(tidak bergerak). Kelebihannya adalah dokter dan ibu dapat melihat fitur
wajah Si Kecil lebih detail, bahkan hingga ke organ bagian dalam.

3. USG 4 Dimensi

Gambar 1.3 Hasil USG 4 Dimensi

USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time. USG ini paling
canggih karena dapat menghasilkan gambar tiga dimensi, lebih detail, akurat,
dan tampak seperti aslinya, sehingga seperti sebuah film. Pasien dapat
melihat dengan jelas bentuk anggota tubuh, gerakan janin, dan ekspresi
wajahnya, seperti bentuk hidung bayi, gerakan sedang mengisap jempol, atau
menggerakan kaki . USG 4D ini dapat mendeteksi kelainan pada janin
dengan lebih jelas, seperti kelainan plasenta atau kehamilan ektopik. Gambar
yang dihasilkan dengan USG 4D dapat disimpan dalam format jpg dan video
serta dilihat di komputer. Biaya USG ini paling mahal dbanding dengan USG
2D dan 3D.

4. USG 5 Dimensi

11
Gambar 1.4 Hasil USG 5 Dimensi

Pada jenis ini dapat meningkatkan fitur wajah, persepsi kedalaman, dan
memiliki sumber pencahayaan virtual. Hal tersebut membuat tampilan
bayi terlihat lebih seperti bayi sungguhan. Tentunya, hal dapat
membantu dokter untuk melihat kondisi janin lebih baik serta
memberikan gambaran visual si bayi pada ayah dan ibunya.

2.3.2 USG Internal


USG transvaginal merupakan salah satu contoh USG internal. Pada
USG ini dilakukan dengan memasukan alat bantu probe berukuran
selebar dua jari melalui vagina. Biasanya jenis USG ini dilakukan
dokter untuk memeriksa kondisi organ daerah panggul, seperti rahim
dan indung telur.

2.3.3 USG Endoskopi

Alat bernama endoskopi yang berbentuk seperti selang tipis, panjang,


dan fleksibel dilengkapi dengan kamera, lampu, dan sensor USG di
ujungnya. Biasanya alat akan dimasukan melalui mulut untuk
memeriksa organ bagian atas, mulai dari kerongkongan hingga
lambung.
12
Sesuai dengan jenisnya, berkut ini beberapa penggunaan USG pada
sejumlah organ yang perlu ketahui:

1. USG kepala: USG kepala biasanya dilakukan pada bayi yang


berfungsi mendeteksi kelinan otak. Ini mungkin terjadi pada
kelahiran prematur, kelainan bawaan lahir, cedera, perdarahan
otak, radang otak hingga peradangan selaput otak (meningitis).
Lain halnya pada orang dewasa USg kepala digunakan untuk
mendeteksi lokasi tumor secara tepat saat operasi ketika tulang
tengkorak sudah dibuka.

2. USG leher: USG leher digunakan untuk memonitor keadaan organ


dalam leher. Beberapa organ yang dapat dievaluasi, seperti
pembuluh darah leher, kelenjar tiroid dan kelenjar air liur, serta
kelainan lain dalam leher. USG leher juga digunakan untuk biopsi
yaitu pengambilan sampel jaringan di bagian leher.

3. USG perut: USG perut bisa diakukan untuk melihat kelainan organ
pada bagian perut. Misalnya saja kelainan organ hati, empedu,
limpa, dan pankreas. Selain itu, USG perut juga bisa melihat gejala
lain seperti hernia, radang usus buntu, dan pembesaran kelenjar
getah bening dalam perut. Tentunya USG perut juga sebagai alat
untuk membantu pada tindakan biopsi jaringan organ dalam perut
hingga saat mengeluarkan cairan dari rongga perut pada sites.

4. USG panggul: USG panggul berfungsi melihat kelainan kandung


kemih yang mengganggu saat buang air kecil. Selain itu, USG
panggul secara khusus dilakukan pasien wanita untuk mendeteksi
kelainan pada rahim dan indung telur. USG panggul juga dapat
digunakan untuk mencari lokasi KB spiral dan dapat memandu
mengarahkan dokter saat tindakan pengambilan sel telur untuk bayi
tabung.

13
5. USG testis: USG testis atau buah zakar dilakukan untuk memeriksa
kelainan pada testis. Beberapa kelainan testis diantaranya, seperti
tumbuhnya tumor atau kista, testis yang tidak turun
(Kriptorkismus), varises pembuluh testis yang dapat menyebabkan
kemandulan.

6. USG transvaginal: Apa itu USG transvaginal? USG transvaginal


adalah USG internal dengan memasukan alat untuk melihat
keadaan rahim dan indung telur pada wanita. Biasanya USG ini
dilakukan untuk mendeteksi kelainan rahim yang menyebabkan
perdarahan dari vagina, nyeri panggul, dan kemadulan. Melalui
USG transvaginal juga bisa mendeteksi pertumbuhan kista dan
jaringan yang tidak normal lain pada rahim. Selama kehamilan,
USG transvaginal juga dapat dilakukan untuk memonitor denyut
jantung janin, serta melihat kelainan pada serviks yang dapat
mengakibatkan kelahiran prematur atau keguguran.

7. USG kehamilan: Selama kehamilan perlu dilakukan USG untuk


memastikan, memeriksa kondisi perkembangan janin. Mulai dari
usia kehamilan, denyut jantung janin, jumlah air ketuban, jenis
kelamin hingga waktu persalinan. Selain itu, USG juga dapat
melihat kelainan lain, seperti kehamilan etopik, hamil kembar,
keguguran, cacat janin, dan lainnya

2.4 Cara Kerja Alat USG

Gelombang USG dihasilkan oleh sebuah transduser (alat transmisi


danpenerima gelombang USG) yang mampu mengubah sinyal elektrik
menjadigelombang mekanis. Tranduser yang sama dapat pula menerima
gelombang yangdipantulkan dan kemudian mengubahnya kembali menjadi sinyal
elektrik. (Palmer,2001).
Sedangkan gelombang yang dihasilkan oleh tranduser mempunyai
14
getaranyang frekuensinya 2 hingga 10 MHz (1 MHz sama dengan 1.000.000 siklus
per detik).Durasi dan getaran tersebut adalah sekitar 1 mikro detik (seperjuta detik)
yangberbeda akan mengubah gelombang tersebut dengan cara yang berbeda.
Sebagianmemantulkannya secara langsung sedangkan sebagian yang lainnya
menghamburkanitu sebelum kembali kepada tranduser sebagai gelombang eko
(echo).
Getaran USG yang dipantulkan dan terdeteksi lewat tranduser harus
diperkuatatau diamplifikasi dalam scanner. Echo yang kembali dari struktur yang
lebih dalamtidak sekuat echo yang berasal dari jaringan yang berada di dekat
permukaan,sehingga memerlukan amplifikasi yang lebih besar. Scanner USG
memiliki alatkontrol yang dapat mengubah keseluruhan sensitivitas, yaitu nilai
ambang dariinstrumen tersebut disamping mengubah amplifikasi echo dari
berbagai kedalamanyang berlainan. (Palmer, 2001)
Ketika echo kembali pada transduser, gambaran dari semua jaringan
yangsudah ada dalam berkas pancaran suara tersebut dapat direkonstruksi.
Informasitersebut disimpan dalam komputer dan diperhatikan melalui monitor
video atau televisi. (Palmer, 2001).

2.5 Manfaat USG


1. Mengukur ukuran fetus (janin) untuk menentukan waktu kelahiran
2. Menentukan posisi fetus, apakah kepala sudah menghadap ke bawah atau
belum
3. Melihat jumlah fetus di uterus
4. Mengecek jenis kelamin bayi (jika organ kelamin bisa terlihat
dengan jelas)
5. Mengecek pertumbuhan janin
6. Menentukan apakah ada cukup cairan ketuban dalam uterus
untuk melindungi bayi
7. Memonitoring bayi saat prosedur pelaksanaan amniosentesis (mengambil
sampel cairanketuban menggunakan jarum untuk tes genetik). Dengan

15
penggunaan gelombang ultrasonik,prosedur sekarang tidak menggunakan
jarum, sehingga resiko pelaksanaan prosedurmenurun sangat drastis.
8. Melihat adanya tumor pada ovarium dan payudara.
9. Melihat adanya struktur yang abnormal pada hati
10. Mengukur laju aliran darah di pembuluh darah
11. Mengukur laju aliran darah di ginja
12. Mencari batu ginjal
13. Mendeteksi kanker prostat lebih dini

2.6 Dampak Penggunaan Teknologi USG

Pemeriksaan USG menguntungkan, karena bersifat non-invasif, biaya


murah,dan memberikan citra jaringan lunak yang lebih jelas dibandingkan foto
rontge konvensional. Beberapa keuntungan digunakan USG pada kasus
persendian yaitu lebih jelas dalam mendeteksi remathoid artritis awal pada tulang
dibandingkan dengan radiografi konvensional yang baru bisa diketahui setelah
terjadinya remathoid artritis (Ostergaard, dkk., 2005). Kasus pada toraks, USG
lebih aman dibanding dengan pemeriksaan Computed Tomography Scanning (CT
Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Km (Lyanda, dkk., 2001).

USG dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat memancarkan


gelombang suara berfrekuensi tinggi bernama transduser. Melalui alat ini, dokter
dapat memantau kondisi janin, kantung ketuban, plasenta, dan gangguan yang
mungkin terjadi selama kehamilan. Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk
mengetahui jenis kelamin janin.

Akan tetapi, sebagian ibu hamil ada yang merasa enggan untuk menjalani
pemeriksaan USG karena khawatir adanya efek samping bagi janin, seperti
menyebabkan janin lahir dengan berat badan rendah, mengalami masalah tumbuh
kembang, hingga menderita disleksia.

16
Padahal, hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa USG bisa
membahayakan janin atau membuat janin mengalami dampak tersebut. Bayi yang
terlahir dari ibu yang menjalani USG satu kali atau bahkan berkali-kali tidak
terlihat memiliki perbedaan kondisi yang signifikan.

Pemeriksaan USG memang menghasilkan suhu panas. Akan tetapi, suhu panas
yang dihasilkan sangat kecil, yaitu kurang dari 1o Celsius. Efek ini tidak
berdampak pada janin karena ia dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cara kerja USG adalah memantulkan gelombang suara dan menerima
kembaligelombang suara yang telah dipantulkan setelah terkena suatu objek.
Objek disiniberupa organ tubuh. panjang gelombang yang dikeluarkan bervariasi
tergantung daribentuk transducer. Hasil pemantulan gelombang suara tersebut
kemudian akanditerima kembali oleh transducer dan diproses oleh mesin USG
kemudianditayangkan dalam monitor.

Tenaga kesehatan perlu mengetahui mengenai pemeriksaan USG Pada


kehamilan. USG bermanfaat di bidang kebidanan dan kandungan. Selain prosedur
nya invansif, USG tidak menimbulkan ionisasi terhadap pasien sehingga
pemeriksaan USG sangat penting dan di sarankan dalam kehamilan. Pemeriksaan
USG lebih aman dan tidak memiliki kontraindikasi, bila ada kecurigaan
abnormalitas maka dapat di ketahui secara detail dan lebih dini, sehingga akan
mendapatkan penanganan yang tepat.

3.2 Saran

Untuk dapat memahami pemeriksaan ultrasonografi, kita harus sering membaca


dan memahami materi materi dari sumber keilmuan yang ada di buku, internet,
dll) serta mempraktikanya agar lebih mudah paham dan selalu ingat. Dan
mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh lebih dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Agar penulis makalah kedepanya bisa
lebih baik lagi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Lyanda, A. (2021). Ultrasonografi . Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi


FKUI .
Wulandari2, A. R. (2019). Influence of Physical and Psychological. JURNAL KEBIDANAN.

https://www.academia.edu/37737091/Ultrasonografi_USG_pdf
http://www.driau.com/2014/01/manfaat-dan-bahaya-penggunaan-usg.html
https://www.ciputramedicalcenter.com/jenis-jenis-usg-dan-prosedurnya/
https://blogpenemu.blogspot.com/2019/08/sejarah-penemuan-mesin-ultrasonografi-
usg.html
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-yogyakarta/pendidikan-
ipa/makalah-ultrasonografi-usg/45816129

19
20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai