Disusun untuk Memenuhi Ulangan Akhir Semester Mata Kuliah Fisika Kesehatan
Dosen Pengampu: Bapak Rasyid, SSi. M.T.
Disusun oleh:
Kelompok 2
SEMESTER 3
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG
DAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
lim- pahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Rasyid, SSi. M.T.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Fisika Kesehatan yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
keku- rangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, 7 N o v e m b e r 2023
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I ....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................4
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Pengertian USG ………………………………………………………6
2.2 Sejarah dan Perkembangan USG ……………………………………..6
2.3 Jenis-jenis USG ………………………………………………………9
2.4 Cara Kerja Alat USG…………………………………………………14
2.5 Manfaat USG…………………………………………………………15
2.6 Dampak Pengunaan USG…………………………………………….16
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP .............................................................................................................18
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu alat kedoteran tomografi adalah ultrasonografi atau yang lebih
dikenal dengan sebutan USG.USG (ultrasonografi) sangat populer digunakan untuk
berkumpul kondisi janin, perkembangan kehamilan, persiapan persalinan, dan
masalah masalah lain. Teknik ini juga digunakan untuk tentukan lokasi
tumor,gangguan kardiovaskular, dan cacat mata. Saat dokter memantau gerakan dan
fungsi jantung, berkumpul aliran darah melalui arteri besar menggunakan
Pemindaian ultrasonik dengan prinsip efek Doppler. Dengan kemajuan teknologi
saat ini, aplikasi dan manfaat alat USG telah demikian luasnya. USG adalah
Salah satu alat untuk memeriksa tubuh yang dianggap cukup akurat dan
efektif untuk mengetahui kelainan menepuklogis pada organ yang diperiksa.
Karena kepraktisan dan keakuratannya maka USG banyak digunakan dokter
untuk membantu menegakkan diagnosa pasien.
4
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih amandibandingkan dengan
pemeriksaan menggunakan sinar-X (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik
yang digunakan tidak akan merusak bahan yang dilaluinya sedangkan sinar-X dapat
mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang
Mekanik, maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (
tidak destruktif pengujian ). USG dapat mengukur kedalaman suatu benda dibawah
permukaan kulit melalui selang waktu disiarkan sampai dipantulkan kembali
gelombang ultrasonik. Pencitraan diagnostik dengan menggunakan USG
kecilatakan seorang pria bahkan untuk seorang ibu hamil meskipun demikian, karena
USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat diterima
manusia.
PEMBAHASAN
• Menurut KBBI
teknik diagnostik untuk pengujian struktur badan bagian dalam yang melibatkan
formasi bayangan dua dimensi dengan gelombang ultrasonik.
gelombang suara dengan frekuensi tinggi diatas 20.000 hertz ( >20 kilohertz)
untuk menghasilkan gambaran struktur organ di dalam tubuh.1 Manusia dapat
mendengar gelombang suara 20-20.000 hertz.1 Gelombang suara antara 2,5
sampai dengan 14 kilohertz digunakan untuk diagnostik. Gelombang suara
dikirim melalui suatu alat yang disebut transducer atau probe. Obyek didalam
tubuh akan memantulkan kembali gelombang suara yang kemudian akan
ditangkap oleh suatu sensor, gelombang pantul tersebut akan direkam, dianalisis
dan ditayangkan di layar. Daerah yang tercakup tergantung dari rancangan
alatnya. Ultrasonografi yang terbaru dapat menayangkan suatu obyek dengan
gambaran tiga dimensi, empat dimensi dan berwarna.
Ultrasound pertama kali digunakan sesudah perang dunia I, dalam bentuk radar
atau teknik sonar (sound navigation and ranging) oleh Langevin tahun 1918
untuk mengetahui adanya ranjau-ranjau atau adanya kapal selam. Menjelang
perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk
pememeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat
kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia ke II, USG berhasil
6
digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952,
telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ misalnya pada hepar
dan ginjal..
Penggunaan Aplikasi mesin USG di dunia medis dimulai ketika manusia mulai
mengukur jarak menggunakan gelombang suara bawah air. SONAR sebenarnya
singkatan dari Sound Navigation and Ranging (Navigasi Suara dan Jangkauan).
Sonar Medis juga dianggap sebagai scanner USG. Pada tahun 1826, Dr Jean-Daniel
Colladon dari Swiss berhasil menggunakan sebuah lonceng bawah air untuk
mengetahui kecepatan suara di Danau Jenewa.
Pada tahun 1880, Pierre Curie dan Jacques Curie dari Perancis menemukan efek
piezo-listrik. Mereka menemukan bahwa USG bisa menghasilkan dan diterima
dalam frekuensi megahertz. Sistem deteksi sonar pertama kali diciptakan untuk
eksplorasi bawah air dan navigasi. Penemuan dioda dan trioda di tahun 1900-an juga
mendorong perkembangan USG.
7
untuk diagnosis medis. Praktik ini dimulai setelah USG digunakan secara terbatas
setelah Perang Dunia II.
Pada tanggal 21 Juli 1955, beliau mulai bekerja pada eksperimen yang melibatkan
detektor logam cacat ultrasonik industri. USG kemudian dirasakan sangat berguna
dalam mendeteksi dan membedakan fibroid, Glossary Link tumor perut dan Glossary
Link kista. Dr Karl Theodore Dussik dari Austria menyelidiki USG transmisi di
Glossary Link otak pada tahun 1942 dan menerbitkan beberapa karya ultrasonik
medis.
Dr Ian Donald bersama rekan lain dari Glasgow telah berjasa melakukan banyak hal
dalam pengembangan aplikasi dan teknologi praktis. Karya-karya mereka telah
menyebabkan penggunaan teknologi yang lebih luas dalam praktik medis ini. Lebih
banyak lagi tersedia sistem yang lebih komersial, seperti gambar greyscale dan
bistable. Glossary Link Doppler USG juga dikembangkan dengan
mengkombinasikan pindai Duplex dan pindai berwarna. Bahkan sekarang aliran
darah melalui pembuluh tubuh dapat dilihat. Pencitraan 3D dan 4D juga sekarang
tersedia, yang dimuali dengan penciptaan microchip pada tahun 1970.
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam
medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya
menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan:
gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
8
digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang
terbangun dari cairan.
Pada USG ini menggunakan alat bantu bernama probe. Alat ini dilengkapi
sensor pada ujungnya untuk menangkap gelombang suara dari permukaan
kulit. USG eksternal digunakan untuk melihat kelainan atau gejala pada organ
tubuh. Selain itu, USG eksternal digunakan untuk melihat kondisi janin
selama kehamilan. Jenis jenis USG eksternal:
1. USG 2 Dimensi
Pemindaian ini menghasilkan gambar janin yang lebih datar, dua dimensi,
hitam, dan putih. Mama dapat melihat tulang janin disorot dalam warna putih.
Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi dan perangkat lunak
pencitraan khusus untuk membuat gambar janin yang ditampilkan pada
monitor.
2. USG 3 Dimensi
Melalui USG 3 Dimensi ini ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. USG ini menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail
sehingga mudah dipahami oleh pasien. Yang mana Anda dapat melihat
gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Selain melihat wajah janin di
dalam kandungan, juga dapat melihat permukaan tubuh janin tentunya
dengan keadaan janin dari posisi yang berbeda-beda. USG 3D dapat
digunakan untuk melihat anatomi tubuh janin dan mendeteksi kondisi
kelainan pada janin, seperti kelainan bibir sumbing atau bayi terlilit tali
pusar. Gambar yang dihasilkan dengan USG 3D dapat disimpan dalam CD
format jpg dan dilihat di komputer. Biaya USG ini lebih mahal dibanding
dengan USG 2D. Bahkan pada generasi terakhir, tampilan organ dalam
seperti halnya jantung, otak dan lain sebagainya sudah lebih mudah dikenali
10
dengan potongan tomografi yaitu suatu konsep yang mirip dengan CT Scan.
Pada pemeriksaan 3D, gambar yang nantinya tersaji berupa gambar diam
(tidak bergerak). Kelebihannya adalah dokter dan ibu dapat melihat fitur
wajah Si Kecil lebih detail, bahkan hingga ke organ bagian dalam.
3. USG 4 Dimensi
USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time. USG ini paling
canggih karena dapat menghasilkan gambar tiga dimensi, lebih detail, akurat,
dan tampak seperti aslinya, sehingga seperti sebuah film. Pasien dapat
melihat dengan jelas bentuk anggota tubuh, gerakan janin, dan ekspresi
wajahnya, seperti bentuk hidung bayi, gerakan sedang mengisap jempol, atau
menggerakan kaki . USG 4D ini dapat mendeteksi kelainan pada janin
dengan lebih jelas, seperti kelainan plasenta atau kehamilan ektopik. Gambar
yang dihasilkan dengan USG 4D dapat disimpan dalam format jpg dan video
serta dilihat di komputer. Biaya USG ini paling mahal dbanding dengan USG
2D dan 3D.
4. USG 5 Dimensi
11
Gambar 1.4 Hasil USG 5 Dimensi
Pada jenis ini dapat meningkatkan fitur wajah, persepsi kedalaman, dan
memiliki sumber pencahayaan virtual. Hal tersebut membuat tampilan
bayi terlihat lebih seperti bayi sungguhan. Tentunya, hal dapat
membantu dokter untuk melihat kondisi janin lebih baik serta
memberikan gambaran visual si bayi pada ayah dan ibunya.
3. USG perut: USG perut bisa diakukan untuk melihat kelainan organ
pada bagian perut. Misalnya saja kelainan organ hati, empedu,
limpa, dan pankreas. Selain itu, USG perut juga bisa melihat gejala
lain seperti hernia, radang usus buntu, dan pembesaran kelenjar
getah bening dalam perut. Tentunya USG perut juga sebagai alat
untuk membantu pada tindakan biopsi jaringan organ dalam perut
hingga saat mengeluarkan cairan dari rongga perut pada sites.
13
5. USG testis: USG testis atau buah zakar dilakukan untuk memeriksa
kelainan pada testis. Beberapa kelainan testis diantaranya, seperti
tumbuhnya tumor atau kista, testis yang tidak turun
(Kriptorkismus), varises pembuluh testis yang dapat menyebabkan
kemandulan.
15
penggunaan gelombang ultrasonik,prosedur sekarang tidak menggunakan
jarum, sehingga resiko pelaksanaan prosedurmenurun sangat drastis.
8. Melihat adanya tumor pada ovarium dan payudara.
9. Melihat adanya struktur yang abnormal pada hati
10. Mengukur laju aliran darah di pembuluh darah
11. Mengukur laju aliran darah di ginja
12. Mencari batu ginjal
13. Mendeteksi kanker prostat lebih dini
Akan tetapi, sebagian ibu hamil ada yang merasa enggan untuk menjalani
pemeriksaan USG karena khawatir adanya efek samping bagi janin, seperti
menyebabkan janin lahir dengan berat badan rendah, mengalami masalah tumbuh
kembang, hingga menderita disleksia.
16
Padahal, hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa USG bisa
membahayakan janin atau membuat janin mengalami dampak tersebut. Bayi yang
terlahir dari ibu yang menjalani USG satu kali atau bahkan berkali-kali tidak
terlihat memiliki perbedaan kondisi yang signifikan.
Pemeriksaan USG memang menghasilkan suhu panas. Akan tetapi, suhu panas
yang dihasilkan sangat kecil, yaitu kurang dari 1o Celsius. Efek ini tidak
berdampak pada janin karena ia dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cara kerja USG adalah memantulkan gelombang suara dan menerima
kembaligelombang suara yang telah dipantulkan setelah terkena suatu objek.
Objek disiniberupa organ tubuh. panjang gelombang yang dikeluarkan bervariasi
tergantung daribentuk transducer. Hasil pemantulan gelombang suara tersebut
kemudian akanditerima kembali oleh transducer dan diproses oleh mesin USG
kemudianditayangkan dalam monitor.
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37737091/Ultrasonografi_USG_pdf
http://www.driau.com/2014/01/manfaat-dan-bahaya-penggunaan-usg.html
https://www.ciputramedicalcenter.com/jenis-jenis-usg-dan-prosedurnya/
https://blogpenemu.blogspot.com/2019/08/sejarah-penemuan-mesin-ultrasonografi-
usg.html
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-yogyakarta/pendidikan-
ipa/makalah-ultrasonografi-usg/45816129
19
20
21
22
23