Anda di halaman 1dari 40

CURRICULUM VITAE

 Nama : drg. Muhammad Nurung, Sp. Pros


 Pangkat : Mayor Laut (K)
 Jabatan : Kasubag Ladokgi TNI AL Yos
Sudarso
 Asal : Sengkang, Kab. Wajo
 Alumni :
- S1 FKG UNHAS thn. 2001
- S2 PPDGS Prostodonsia FKG UNHAS
thn.2014
PENCETAKAN PADA
GTSL
Pembuatan Cetakan
 Cetakan dibuat dgn bermacam-macam
jenis bahan & teknik
 Pemilihanx dtentukan oleh drg brdasarkan
kondisi mulut, konsep fungsi jaringan
dsekitar gigitiruan & kemampuan utk
mnggunakan bhn cetak yg ada
 Bhn cetak yg dgunakan adl ireversible
hidrokoloid (alginat) utk cetakan
pendahuluan (model studi), serta bhn
elastomer utk cetakan akhir (model kerja)
Bahan cetak yg ideal
 Tidak melukai jaringan
 Tidak beracun & mengiritasi
 Dpt memberi tekanan pd jaringan lunak pd
semua derajat yg diinginkan tanpa
menyebabkan perubahan pd jaringan itu
sendiri
 Cukup cair pd waktu dmasukkan dlm mulut
utk mndapatkan permukaan yg cermat
 Dpt menghasilkan kembali dgn tepat setiap
undercut yg ada
 Mempunyai rasa yg enak
Bahan cetak ideal
 Tdk mengalami perubahan dimensi baik dlm
& luar mulut
 Mempunyai waktu pengerasan dbawah
kontrol drg
 Dpt dilakukan penambahan & diinsersikan
kembali dlm mulut
 Teknikx sederhana
 Dpt berhubungan dgn rapat dgn semua
dental stone atau gips
 Cukup murah
sifat fisis dan kerja dari
alginate

 Bahan hydrocolloid irreversibel, bisanya


dikenal sebagai alginate, adalah bahan pilihan
utk cetakan diagnostik.
 Alginate rusak dgn cepat pd temperatur dan
kelembaban tinggi.
 Pembukaan dari wadah yang berulang dan
isinya terpapar kelembaban berkontribusi
terjadinya kerusakan yang cepat dari powder.
sifat fisis dan kerja dari
alginate
 Alginate juga dpt dicemari oleh gips,
sejumlah kecil dental stone yang tertinggal
pada bowl atau spatula dpt mencemari
alginate dan mempercepat pengerasan.
 Campuran yang sangat tebal tidak akan
mencetak dgn baik.
 Campuran yang tipis akan robek pada
saat pengeluaran dari mulut dan akan
menghasilkan satu cetakan yang tidak baik.
sifat fisis dan kerja dari
alginate
 Pengukuran berat powder alginat jadi lebih
konsisten dan akurat dibanding pengukuran
volume
 Waktu pengerasan alginate ditentukan oleh
pabrik, tersedia bahan fast- dan regular-set
 Kebanyakan pabrik merekomendasikan
penggunaan air dgn suhu 22 oC (72 oF).
 Air yang lebih dingin akan menyediakan lebih
banyak waktu kerja, sedangkan air yang sedikit
lebih hangat akan mempercepat pengerasan
bahan cetak.
Penyimpanan bahan cetak
alginat
 Kerugian alginate adalah tidak bisa disimpan utk
waktu yang lama.
 Penguapan air mengakibatkan penyusutan bahan
cetak alginat. Oleh karena itu, cetakan alginate
seharunya tidak terexpose udara lebih dari 12
menit
 Bahan cetak alginat juga bisa menyerap cairan,
proses penyerapan ini disebut absorpsi.
 Suatu cetakan alginat seharusnya tidak dibungkus
di dalam kertas basah atau terbenam di dalam
suatu cairan
Pencampuran bahan cetak
alginat
 Alginate bisa dicampur dgn spatula
manual, spatula mekanis, atau spatulation
mekanis dgn vakum.
 Selama proses ini, spatula digunakan utk
menekan bahan cetak alginat terhadap
sisi dari bowl
 Metoda yang paling baik utk pembuatan
alginat yang lembut, bebas gelembung
udara adalah spatulation mekanik dgn
vakum
Pencampuran bahan cetak
alginat
 Spatula mekanis dgn vakum
Perlekatan alginat
 Perlekatan terjadi ketika alginate secara radikal
membentuk ikatan kimia dgn kristal
hydroxyapatit email.
 Ada 3 faktor yang berperan dalam perlekatan:
1. Jika cetakan dibuat setelah memoles gigi
2. jika gigi dlm keadaan kering
3. jika pencetakan ulangan dibuat.
 Dokter gigi bisa menganjurkan pasien
mengunyah gula asam, utk mencegah
perlekatan alginat
BAHAN CETAK ELASTOMER
 Elastomer bahan yg menyerupai karet
sintetik tanpa menggunakan air.
 Berdasarkan pada sifat elastis tertentu dgn
kekentalan dibagi :
- Light body,
- medium atau regular body,
- heavy body
- putty.
 Berdasarkan kimia terdiri dari:
A. Bahan Cetak Polisulfida
Komposisi : Polimer Polisulfid, bhn pengisi
(lithopone dan titanium dioksid), bhn
pembentuk sifat plastik (dibutyl phtalat),
sulfur
Manipulasi : Dgn panjang masing2 pasta
ditekan keluar pd kaca pengaduk, pasta
katalis dan pasta basis dicampur.
Waktu kerja dan Pengerasan : peningktan
temperatur mempercepat proses
pengerasan.
B. Bahan cetak Silikon Kondensasi
Komposisi : Dikemas dlm pasta basis dan
katalis, terdiri dr cairan polimer silikon dan
silikon koloidal
Manipulasi : Silikon kondensasi dikemas
pasta basis dan Cairan katalis. Pasta
dikeluarkan dlm tube kemudian ditetes
cairan katalis u tiap unit panjang basis
Waktu kerja dan pengerasan : Temperatur
memiliki pengaruh terhdp pengerasan
semakin tinggi suhu semakin cepat keras,
mengubah perbandingan basis dan katalis
salah satu pilihan untuk mengurangi waktu
pengerasan.
Elastisitas: lebih ideal dari polisulfid memiliki
deformasi permanen dapat kembali
kebentuk semula dengan cepat setelah
diregangkan
C. Bahan Cetak silikon dengan reaksi
tambahan ( Vinyl Polysiloxane )
Komposisi: pasta dan katalis mengandung
vinil silikon, basis ( polymetil hidrogen
siloxane), katalis (Divinyl polydimethyl
siloxane). Bhn ini bersifat hidrofobik
sehingga ditambahkan surfaktan di basis
spy lebih hidrofilik.
Manipulasi : Vinyl polysiloxane dikemas
dlm 2 pasta, digunakan dgn alat otomatis
dlm pengaplikasi bahan. Bahan cetak yg
telah teraduk di masukkan lgs ke dlm SC yg
telah dilapisi adhesif
D. Bahan Cetak Polieter
Komposisi: Karet polieter dipasok berupa
2 pasta. Basis mengandung polimer polieter,
suatu silika koloidal sebagai pengisi dan
glikoeter atau ftalat. Pasta aselerator alkil
sulfonat aromatik.
Manipulasi : Polieter dikemas dlm 1
kekentalan memungkinkan satu adukan
digunakan baik bhn semprit dan SC
Waktu dan pengerasan : Kurang sensitif
terhdp perubahan suhu, modifikasi rasio
basis dan aselerator utl memperlama waktu
kerja
Posisi dari pasien dan Drg selama
prosedur pembuatan cetakan

 Pasien duduk tegak lurus dan dokter gigi


berdiri
 Ketinggian dari kursi menyesuaikan dgn mulut
pasien adalah sama tinggi dgn siku dokter
 Ketika membuat cetakan RB, dokter berdiri
pada kanan depan dari pasien
 Cetakan RA, dokter gigi berdiri pada kanan
belakang pasien, lengan kiri dokter gigi
melingkari kepala pasien
Posisi mencetak
Sendok cetak
 Sendok cetak utk lengkung bergigi dan
edentulous ada empat jenis ; sendok cetak logam
tanpa lubang, sendok cetak logam yang berlubang,
sendok cetak plastik tanpa lubang, dan sendok
cetak plastic dgn lubang
 Sendok cetak logam tanpa lobang adalah pilihan
utk aplikasi gigi tiruan sebagian lepasan.
 Sendok cetak ini kaku dan memuat bahan cetak
alginate,dgn baik ini memudahkan utk operator
memperoleh cetakan yang luas dgn baik
 Ada 2 jenis : Sendok cetak anatomis & fisiologis
Pengecekan sendok cetak RA
utk koreksi ukuran
 Lebar dari lengkung gigi adalah faktor
paling penting pada penentu ukuran
sendok cetak. Idealnya, ada ruang 5 - 7
mm di antara pinggiran bagian dalam dari
sendok cetak dgn permukaan gigi yang
tersisa dan jaringan lunak
 Sendok cetak yang terlalu besar bisa sulit
utk dimasukkan karena adanya processus
coronoid dari RB
Pengecekan sendok cetak RB utk
koreksi ukuran
 Satu sendok catak RB seharusnya
menyediakan ruang 5-7 mm dari bagian fasial
dan lingual pada gigi yang tersisa dan sisa
ridge.
 Jika sendok cetak terlalu jauh ke lingual,
cenderung utk menjerat lidah atau dasar
mulut.
 Pasien diinstruksikan utk menaikkan lidahnya
dgn perlahan. Ini akan memastikan bahwa
lidah tidak terjerat pd sendok cetak
Stok sendok cetak biasa

 Sering, suatu stok sendok cetak biasa tidak


cocok dgn lengkung gigi. Dalam kejadian yang
demikian, penyesuaian sendok cetak dpt
menggunakan modeling plastik
 Modeling plastik dikurangi di dalam rendaman
air pada suhu 60 oC ( 140 oF), memijat,
menyesuaikan dgn sendok cetak
 Perekat alginate selanjutnya diaplikasikan pada
modeling plastic dan permukaan dalam sendok
cetak.
Pengendalian mual
 Dokter gigi perlu mengerjakan prosedur berikut utk mengurangi atau
mencegah mual :
1. Pasien didudukkan pada posisi tegak lurus dgn dataran oklusal
sejajar dgn lantai.
2. Sendok cetak RA dimodifikasi menggunakan modeling plastik.
Suatu pita kecil modeling plastik diletakkan pada batas posterior
cetakan, dpt mencegah alginate ke bagian posterior ketika sendok
cetak dimasukkan.
3. Pasien diarahkan agar menggunakan air dingin dan obat kumur
astringent utk berkumur sebelum cetakan dibuat.
4. Sendok cetak tidak diisi terlalu penuh dgn bahan cetak.
5. Bagian posterior sendok cetak seharusnya didudukkan dulu.
6. Pasien diinstruksikan utk tetap membuka mata selama prosedur
cetakan. Ini mendorong pasien utk lbh fokus pada sekitarnya
dibanding pada prosedur mencetak.
7. Pasien diarahkan utk bernafas melalui hidung.
Kontrol saliva

 Jumlah saliva yang berlebihan dpt


melepaskan bahan cetak alginat dan
berperan pada ketidakakuratan cetakan
 Saliva dpt dikendalikan dgn membilas
mulut pasien dgn obat kumur astringent
kemudian dibilas dgn air dingin
 Setelah itu, mulut pasien diberikan kasa
4x4-inch utk penyerapan
Pembuatan cetakan
 Cetakan RB dilakukan lebih dulu sebab
pada umumnya dpt mengurangi
ketidaknyamanan pasien ketika cetakan
telah berhasil diselesaikan.
 Bahan cetak alginate mengeras dalam
waktu 2-3 menit.
Pengeluaran cetakan dari dalam
mulut
 Ada dua cara sbg penentu waktu yang benar
utk pengeluaran cetakan alginate:
1. Suatu pengatur waktu dpt digunakan utk
mengukur waktu 2-3 menit setelah awal
gelation.
2. Satu gundukan kecil dari campuran alginate
dpt ditempatkan pada satu permukaan gelas
atau logam. Ketika alginate ini lepas atau
bersih dgn tekanan tangan, cetakan siap utk
dikeluarkan dari mulut
Memeriksa cetakan
Alasan umum utk menolak satu cetakan:
1. Perluasan cetakan yang tidak cukup.
2. Kosong pada area kritis
3. Robek pada area kritis
4. Alginate menempel pada gigi
5. Alginate terpisah dari dasar sendok cetak
6. Kasar atau cetakan berisi butir kecil
Membersihkan cetakan
 Kegagalan utk menyingkirkan saliva dari
cetakan akan menghasilkan model cetakan
yang tidak akurat.
 Jika aliran air ledeng tidak efektif, saliva dpt
dihilangkan menggunakan kuas rambut onta
yang lembut dan detergen yang ringan.
 Satu lapisan tipis dari dental stone ditetesi
pada permukaan cetakan. Dental stone
melekat pada saliva dan bertindak sebagai agen
disklosing
Desinfeksi cetakan

 Penggunaan udara bertekanan dpt


menghilangkan desinfektan yang
menyebabkan dehidrasi dari permukaan
cetakan, menyebabkan distorsi dari
cetakan dan modelnya, oleh karena itu
seharusnya dihindari.
Pentingnya perbandingan air-
powder dalam membuat model
 Kekerasan permukaan dari model stone secara
langsung dihubungkan dgn kekuatan terhadap
tekanan, dan kekuatan tekanan dari model stone
secara langsung dipengaruhi oleh perbandingan
air-powder yang digunakan dalam membuat
model
 Volume air yang kecil dpt berpengaruh nyata
pada kekuatan compressive tekanan dari model
gigi
 Rekomendasi pabrik utk perbandingan air-powder
seharusnya diperhatikan.
Pencampuran dental stone

 Sasaran dalam pencampuran dental stone


adalah membuat homogen, campuran bebas
gelembung yang akan menghasilkan ketebalan,
akurasi model.
 Spatulasi mekanik dgn vakum digunakan selain
spatulasi dgn tangan
 Setelah pencampuran selesai, vibrasi yang
ringan digunakan utk mengurangi masuknya
udara.
Penuangan cetakan
 Cetakan alginat tidak bisa dituang dan
diboxing seperti cetakan gigi tiruan lengkap.
 Oleh karena itu teknik dua langkah
digunakan utk semua model digunakan
dalam disain dan pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan
 Teknik dua langkah ini menghasilkan model
dalam area gigi dan jaringan lunak yang tebal
dan paling tahan terhadap abrasi.
Teknik dua langkah
 Cetakan dibalik dandiletakkan di atas stone patty

 Spatula digunakan utk membentuk base dari cetakan


Merapikan cetakan
 Masing-masing model cetakan direndam
didalam air yang jernih utk memudahkan
penggerindaan dan mencegah sisa stone
melekat pada permukaan model.
 Basis model dirapikan shg permukaan
oklusal gigi sejajar pada basisnya.
Penyebab permukaan kasar
pada model cetakan gigi
 Penyebab yang paling umum pd kekasaran
permukaan adalah perlekatan bahan cetak alginate
pada email
 Juga bisa disebabkan oleh saliva atau cairan lain
pada permukaan atas dari suatu cetakan.
 Spatulasi yang tidak sempurna dari alginate,
pelepasan cetakan dari mulut yang terlalu cepat,
spatulasi dental stone yang tidak sempurna,
menggunakan stone yang sudah terkontaminasi,
atau menggunakan teknik penuangan single.
selesai

Anda mungkin juga menyukai