Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI

DI SD N TEMBALANG 1

A. Latar Belakang
Anak – anak adalah generasi penerus bangsa, generasi penerus pembangunan. Oleh
sebab itu, anak – anak memerlukan perhatian yang khusus mengingat usianya yang masih
sangat muda. Salah satu aspek yang sangat penting adalah bidang pendidikan. Bahwa
pendidikan adalah hak dari setiap warga negara, terutama untuk anak – anak, baik pendidikan
formal maupun informal. Hal ini ditujukan agar anak – anak dapat mngembangkan
kepribadian dan potensi yang ada pada dirinya.
Aspek berikutnya adalah kesehatan, yang juga merupakan hak dari semua warga
negara, terutama anak – anak. Kesehatan merupakan pondasi utama untuk anak – anak dalam
mengejar pendidikan. Tanpa diimbangi pemenuhan kesehatan yang maksimal, maka proses
pendidikan dan pengembangan potensi anak – anak pun tidak akan maksimal. Segala aspek di
bidang kesehatan sangat menunjang bagi proses pengembangan diri anak -anak. Salah satu
contoh bidang kesehatan yang juga sangat penting untuk diperhatikan pada usia anak adalah
kesehatan gigi. Gangguan apapun yang terjadi pada kesehatan gigi anak, maka akan
menghambat proses belajar mereka.
Kesehatan gigi pada anak – anak saat ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Hal ini dapat terlihat dari Hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018 menyebutkan
bahwa 93 persen anak usia dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun, mengalami gigi
berlubang. Ini berarti hanya tujuh persen anak di Indonesia yang bebas dari masalah karies
gigi. Penyakit karies gigi atau gigi berlubang merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi
yang ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan
kerusakan bahan organik yang dapat menyebabkan rasa ngilu sampai dengan rasa nyeri
(Moynihan, 2005). Penyakit karies bersifat progresif dan kumulatif, dan kelainan ini bila
dibiarkan tanpa disertai perawatan dalam kurun waktu, dimungkinkan akan bertambah parah.
Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang dibiarkan menempel di gigi, yang pada
akhirnya menyebabkan pengapuran pada gigi. Gigi menjadi keropos dan akhirnya berlubang
atau patah.
Tidak seperti jenis penyakit lain yang tidak berhubungan langsung dengan daya tahan
tubuh atau faktor imun seseorang yang dapat dibantu pembentukannya melelui teknologi
vaksinasi atau imunisasi, penyakit gigi dan mulut lebih berhubungan langsung dengan faktor
perilaku atau kebiasaan pelihara diri dari setiap individu. Maka selain usaha pencegahan,
usaha pembinaan/promotif pun harus berjalan bersama-sama, dan ini harus dilakukan pada
usia dini dimana pada saat itu terjadi masa pergantian dan pertumbuhan gigi dari gigi susu ke
gigi tetap. Jika hal ini dapat dilakukan maka kerusakan gigi pada usia dewasa dapat
diminimalkan sehingga tidak perlu lagi mengalami pengobatan rehabilitasi yang memakan
biaya lebih besar. Berarti pula kesehatan gigi generasi ke generasi dapat dipertahankan dan
terpelihara.

B. Dasar Pemikiran
1. Dalam UU RI No.36 tahun 2009 pasal 47 tentang kesehatan menjelaskan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
2. Dalam UU No 36 Th. 2009 pasal 79 ayat 1 bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Dalam UU No 36 Th. 2009, Bagian Keduabelas Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Pasal
93 disebutkan bahwa Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk penigkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan.
4. Permenkes No. 58 tahun 2013, tentang penyelenggaraan prakti perawat gigi.

C. Maksud dan Tujuan


1. Tujuan Umum
Meningkatnya mutu, cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
rangka tercapainya kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta
status kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kemampuan anak sekolah untuk berperilaku
hidup sehat di bidang kesehatan gigi dan mulut yang mencakup :
1) Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut
2) Mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.
3) Mengetahui kelainan-kelainan/penyakit gigi dan mulut serta mampu mengambil
tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
4) Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan gigi yang tersedia secara tepat.
b. Menurunnya angka penyakit gigi dan mulut pada anak usia sekolah dasar.

D. Manfaat
Program penyuluhan kesehatan gigi ini akan sangat bermanfaat bagi anak
didik dalam menanggulangi terjadinya penyakit gigi dan mulut. Sehingga dapat
dicapai sumber daya manusia yang sehat dan produktif di masa yang akan datang dan
tentu saja diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

E. Sasaran
Siswa-siswi kelas 1-6 SD Negeri Tembalang 1.

F. Waktu Pelaksanaan
Hari tanggal : Senin 11 November 2019
Pukul : 07.00
Tempat : SD N 1 Tembamg

Peran dan tanggung jawab


Ketua :penanggung jawab utama dalam kegiatan penyuluhan
kebersihan diri dan mengkoordinasikan kegiatan kepada seluruh anggota
Sekretaris :mengkoordinasikan kegiatan dan memberikan pertimbangan
administratif kepada ketua
Bendahara :bertanggung jawab dalam menangani pemasukan dan
pengeluaran dana kegiatan
Sie Acara :bertanggung jawab dalam jalannya acara serta pembuatan
susunan acara kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, naskah penyuluhan.

Sie Humas : bertanggung jawabdalam menangani perizinan dengan pihak-pihak


terkait.
Sie Konsumsi : bertanggung jawab dalam penyediaan konsumsi untuk panitia,
peserta dan tamu undangan selama acara
berlangsung.
Sie Perlengkapan : bertanggung jawab dalam penyediaan perlengkapan teknis yag
di perlukan saat acara seperti souvenir, benner, dan kebutuhan
saat acara.
Sie Dokumentasi : bertanggung jawab dalam penyediaan perlengkapan untuk
dokumentasi seperti kamera, handycam.

G. Rancangan Anggaran
Rencana Anggaran Program
Pemasukan
No Jenis Harga (Rp)
1. Iuran anggota kelompok @Rp.110.000,00 x 1.100.000,-
10 orang
2. Sponsorship 525.000,-
TOTAL 1.625.000,-

Pengeluaran
No Jenis Harga (Rp)
1. Sikat gigi dan pasta gigi 200.000,-
2 Gelas kumur plastic 200.000,-
3 Properti Acara 350.000,-
4 Perlengkapan Acara 300.000,-
5 Print File + bendel 50.000,-
6 Fotocopy 40.000,-
7 Banner 100.000,-
8 Konsumsi
          Snack Peserta 50 x @Rp 6.500,-
          Minum Peserta 2 dus x @Rp 15.000,-
          Snack perangkat desa 3 x @Rp 6.000,-
    Minum perangkat desa 3 x @Rp 4.000,- 385.000,-
TOTAL 1.625.000.-

H. Rancangan Kegiatan
Penanggung
Waktu Durasi Kegiatan Keterangan
Jawab
06.00 – 06.30 30 menit Briefing Ketua Panitia, Persiapan acara
Panitia Sie Acara
06.30 – 07.30 30 memit Pengisian Pengisi acara Mengkondisikan
materi kelas 1, sie acara peserta untuk
2, ketempat (ruang
kelas 1)
07.30 – 07.45 15 menit Pengisian Pengisi acara, Mengkondisikan
materi kelas 3, sie acara peserta untuk
4 ketempat (ruang
kelas 3)

07.45 – 08.05 20 menit Pengisian Pengisi acara, Pengisian materi


materi kelas 5, sie acara kelas 5, 6
6

08.05 – 08.15 10 menit Tanya jawab MC, sie acara Menanyakan


kembali sebagai
post test
08.15 – 08.40 Praktik Sikat Seluruh Dilakukan di
gigi panitia outdoor, peserta
dengan
dampingan
panitia
08.40 – 09.00 Penutupan Konsumsi. Sie Pembagian
Doorprise dan acara, souvenir dan
pembagian perlengkapan konsumsi untuk
souvenir dibawa pulang

Anda mungkin juga menyukai