Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP DASAR SEGITIGA PERAWATAN

KEDOKTERAN GIGI ANAK

Oleh : HARMAWATY
PENDAHULUAN
American Academy of Pediatric Dentistry (1985) menjelaskan bahwa
Kedokteran gigi anak, juga dikenal sebagai Pedodontik adalah bidang
kepedulian kedokteran gigi dengan perawatan kesehatan oral preventif dan
terapeutik untuk anak-anak sejak lahir hingga remaja.

Soeparmin (2011) menjelaskan bahwa perawatan kesehatan gigi secara dini


sangat berguna bagi anak yang masih dalam taraf tumbuh kembang.

Namun masih banyak orang tua yang menganggap bahwa gigi sulung tidak
perlu dirawat karena hanya sementara dan akan digantikan oleh gigi
permanen.

Orang tua harus berperan aktif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
anaknya.Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan membawa
anaknya berkunjung ke dokter gigi.
Lanjutan…

Dalam melakukan perawatan gigi anak,


terdapat tiga komponen yang harus bekerja
sama, agar perawatan dapat berlangsung
dengan lancar. Komponen tersebut
digambarkan dalam bentuk segitiga yang
dikenal sebagai segitiga perawatan gigi anak.
Pada segitiga tersebut, bagian sudut-sudutnya
ditempati oleh dokter gigi, keluarga (terutama
ibu) dan anak sebagai pasien terletak pada
puncak segitiga. Segitiga tersebut saling
berhubungan secara dinamik (Koch & Poulsen,
1991).
Lanjutan….

Setiap anak yang datang berobat ke dokter gigi memiliki kondisi kesehatan
gigi yang berbeda-beda dan akan memperlihatkan perilaku yang berbeda
pula terhadap perawatan gigi dan mulut yang akan diberikan. Ada anak yang
berperilaku kooperatif terhadap perawatan gigi dan tidak sedikit yang
berperilaku tidak kooperatif. Perilaku yang tidak kooperatif merupakan
manifestasi dari rasa takut dan cemas anak terhadap perawatan gigi dan
mulut. Penyebabnya dapat berasal dari anak itu sendiri, orang tua, dokter
gigi, ataupun lingkungan klinik (Horax, 2011).

Kesanggupan anak untuk bekerjasama selama


perawatan merupakan kunci keberhasilan perawatan
gigi pada anak selain ditentukan oleh pengetahuan klinis
dan ketrampilan dokter gigi.
TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah :


• Memberikan informasi kepada praktisi kesehatan dan mahasiswa
Kedokteran Gigi tentang Prinsip dasar segitiga perawatan kedokteran
gigi anak
• Memberikan pertimbangan dan info bagi tenaga kesehatan gigi
dalam tindakan bagaimana menangani pasien yang memiliki rasa
takut.
PEMBAHASAN
1. Klasifikasi Perilaku Anak

Salah satu landasan dalam mempraktikkan kedokteran


gigi anak adalah kemampuan membimbing anak
secara positif sepanjang pengalaman gigi mereka dan
mendorong sikap gigi yang positif untuk meningkatkan
kesehatan tubuh mereka (McDonald, et al, 2010).

Shindova dan Belcheva (2010) mengungkapkan bahwa


penting bagi dokter gigi anak untuk menilai dan
mengevaluasi psikologis, sifat pribadi, dan respons
perilaku anak.
PERILAKU ANAK MENURUT
WRIGHT (2014)

Menurut Wright, et al
(2014) , perilaku anak
diklasifikasikan
menjadi:

Kurang Potensial
Kooperatif
kooperatif kooperatif
PERILAKU ANAK MENURUT
FRANKL (1962)

Menurut Frankl
(1962), perilaku
anak dibagi
menjadi:

Sangat Sangat
negative Negative Positif positif
Pedodontic Treatment Triangle

Perbedaan antara perawatan yang dilakukan


pada anak-anak dan perawatan pada orang
dewasa terletak pada hubungan dokter gigi dan
pasien. Perawatan untuk orang dewasa meliputi
hubungan antara dokter-pasien (one to one
relationship), sedangkan perawatan terhadap
anak-anak adalah hubungan antara dokter gigi –
pasien anak–orang tua/orang yang mendampingi
anak tersebut (one to two relationship). Hal ini
disebut konsep segitiga perawatan anak.
Pedodontic Treatment Triangle
Sumber: Soeparmin S. Pedodontic treatment tringle berperan dalam
proses keberhasilan perawatan gigi anak. 2011. p.38)
Lanjutan…
Saat ini, perawatan gigi adalah kebutuhan penting untuk pemeliharaan kesehatan
anak-anak. (Maryam dan Kavandi, 2015). Untuk mencapai keberhasilan dalam
perawatan gigi maka hendaknya dokter gigi terutama memahami konsep
“Pedodontic Treatment Triangle. Wright (1975) menjelaskan bahwa konsep dasar
segitiga perawatan kedokteran gigi anak berbeda dengan konsep perawatan gigi
dewasa. Pedodontic Treatment Triangle adalah gambaran hubungan antar
komponen dalam segitiga perawatan pedodontik dimana setiap komponen saling
berhubungan erat, posisi anak pada puncak segitiga dan posisi orang tua serta
dokter gigi pada masing-masing sudut kaki segitiga.

Garis menunjukan komunikasi berjalan dua arah antar masing komponen dan
merupakan hubungan timbal balik. Diakui secara luas bahwa perilaku orang tua,
mempengaruhi kesehatan anak-anak mereka (Case dan Paxson, 2002). Ini juga
tentang kesehatan oral bahwa peran orang tua sangat penting, karena mereka
adalah pengasuh utama kesehatan oral untuk anak-anak mereka selama tiga
tahun pertama kehidupan, bahkan di prasekolah, orang tua masih menjadi
pemasok utama kesehatan lisan anak-anak (McDonald, 2011). Sikap, dan perilaku
orang tua dapat memberikan wawasan untuk meningkatkan kebiasaan kesehatan
mereka dan kesehatan anak-anak mereka secara tidak langsung (Wigen dan
Wang, 2012).
Teknik Manajemen Perilaku pada Anak

Wright (2014) menjelaskan bahwa ketika seorang dokter merawat


pasien anak, masalah pertama yang menjadi perhatian adalah
perilaku anak. Saat ini, sistem klasifikasi sering didasarkan pada
prinsip-prinsip yang digunakan dalam psikologis. Perilaku anak
selama sehari-hari, situasi non-gigi dapat ditempatkan ke dalam
kategori yang meringkas kepribadian anak (Klaassen 2002).

Oleh karena itu dalam penanganan rasa takut yang merupakan


manifestasi anak menjadi tidak kooperatif, dokter gigi
memerlukan suatu pemahaman tahap perkembangan anak dan
rasa takut berkaitan dengan usia, penanganan pada kunjungan
pertama, dan pendekatan selama perawatan. Pendekatan yang
dapat dilakukan oleh dokter gigi dalam pengelolaan tingkah laku
anak dapat berupa pendekatan farmakologis dan
nonfamakologis.
Lanjutan…
Pengelolaan tingkah laku anak dengan pendekatan
farmakologis berupa penggunaan teknik sedasi
ataupun anastesi umum.

Sedangkan • Komunikasi
beberapa teknik • Modelling
• Tell Show Do (TSD)
manajemen • Hand Over Mouth Exercise (HOME)
perilaku dengan • Distraksi
pendekatan • Desensitasi
nonfarmakologi • Pengaturan Suara (Voice Control)
k, antara lain: • Reinforcement
PENUTUP
• Dalam merawat pasien anak-anak dibutuhkan komunikasi atau
pendekatan khusus terhadap anak-anak, khususnya anak-anak
yang memiliki masalah dengan kooperatif atau tidaknya mereka.
Perilaku anak-anak di tempat praktek dokter gigi dipengaruhi
oleh hubungan antara dokter gigi – pasien anak – orang tua/
Kesimpula orang yang mendampingi anak tersebut (one to two
n relationship). Selain itu juga terdapat faktor lain yang
mempengaruhi perilaku anak yaitu pertumbuhan dan
perkembangan, sosial budaya, keluarga, pengalaman medis dan
dental sebelumnya, tempat praktek dokter gigi, persiapan
sebelum perawatan dan sumber tingkah laku yang tidak
kooperatif dalam keluarga.

• Dalam pengendalian tingkah laku anak dibutuhkan komunikasi yang baik


antara dokter gigi – pasien anak – orang tua/orang yang mendampingi
Saran anak tersebut. Selain itu, dokter gigi juga harus mengetahui teknik-teknik
dalam pengendalian tingkah laku anak sehingga dapat mengendalikan
tingkah laku anak yang tidak kooperatif saat perawatan gigi dilakukan
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai