Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN KEBERSIHAN GIGI

DAN MULUT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

Rutan Kelas IIA Dr. Teguh, ASWS


Pontianak NIP. 19761224 200312 1 001

1. Pengertian Pemeriksaan gigi dan mulut dengan menjumlahkan Debris Indeks (DI)
dan Calculus Indeks (CI).
DI: adalah Skor (nilai) dari endapan lunak yang terjadi karena adanya
sisa makanan melekat pada gigi penentu.
CI: adalah Skor (nilai) dari endapan keras (karang gigi ) terjadi karena
debris debris mengalami pengapuran yang melekat pada gigi penentu
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pengukuran
kebersihan gigi dan mulut

3. Referensi Tata cara kerja pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
dipuskesmas.depkes RI kesehatan gigi tahun 1995
4. Prosedur  Alat-alat : diagnostik set
 Bahan : kapas,alcohol
 Langkah-langkah :
1. Petugas mempersiapkan alat dimeja seperti kaca mulut,
sonde, bengkok, kapas alcohol, handuk.
2. Petugas mempersiapkan pulpen buku pencatatan
3. Petugas mencatat identitas siswa
4. Yang di periksa dalam posisi pemeriksaan

5. Petugas menentukan gigi indeks dan permukaan indeks yang


dapat mewakili tiap segmen:
Gigi 16 pada permukaan bukal
Gigi 11 pada permukaan labial
Gigi 26 pada permukaan bukal

1/5
Gigi 36 pada permukaan lingual
Gigi 31 pada permukaan labial
Gigi 46 pada permukaan lingual
Permukaan yang diperiksa adalah permukaan gigi yang jelas
terlihat dalam mulut ,yaitu permukaan klinis bukan permukaan
anatomis.
Apabila gigi indeks pada suatu segmen tidak ada,maka dapat
dilakukan pengganti gigi tersebut dengan ketentuan sebagai
berikut;
a. Apabila gigi molar pertama tidak ada maka penilaian dilakukan
pada gigi molar kedua,apabila gigi molar pertama dan kedua
tidak ada penilaian dilakukan pada molar ketiga akan tetapi bila
gigi molar pertama,kedua dan ketiga tidak ada maka tidak ada
penilaian untuk segmen tersebut.
b. Apabila gigi incisivus pertama kanan atas tidak ada ,maka
dapat diganti oleh gigi incisivus kiri dan apabila gigi incisivus
kiri bawah tidak ada,dapat diganti dengan gigi incisivus
pertama kanan bawah ,akan tetapi bila gigi incisivus pertama
kiri atau kanan tidak ada,maka tidak ada penilaian untuk
segmen tersebut.
c. Gigi indeks dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan
seperti:gigi hilang karena dicabut ,gigi sisa akar,gigi mahkota
jaket baik terbuat dari akrilik maupun logam,mahkota gigi
sudah hilang atau rusak lebih dari ½ bagiannya pada
permukaan indeks akibat karies maupun fraktur ,gigi yang
erupsinya belum mencapai ½ tinggi mahkota klinis

Penilaian dapat dilakukan apabila minimal ada dua gigi indeks


yang dapat diperiksa.
6. Petugas membagi permukaan gigi yang akan dinilai dengan garis
khayal menjadi 3(tiga) bagian sama besar atau luasnya secara
horizontal.

2/5
a. Mencatat Skor Debris
Kriteria skor debris terdapat pada table berikut:
Skor Kondisi

0 Tidak ada debris atau stain


Plak menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan
1
servikal atau terdapat stain ekstrinsik
dipermukaan yang diperiksa
Plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3
2
permukaan yang diperiksa
Plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang
3
diperiksa
b. Mencatat Skor Calculus
Kriteria Skor Calculus terdapat pada table berikut:
Skor Kondisi

0 Tidak ada kalkulus


Kalkulus supraginggiva menutup lebih dari 1/3
1
permukaan servikal yang diperiksa
Kalkulus supraginggiva menutup lebih dari 1/3
2
tapi kurang dari 2/3 permukaan gigi yang
diperiksa,atau ada bercak-bercak kalkulus
subginggiva disekeliling servikal gigi.
Kalkulus supragingiva yang kontiyu
3
disekeliling servikal gigi

c. Menghitung Skor Debris Indeks, Skor Kalkulus Indeks dan


Skor OHI-S.
Skor Debris Indeks maupun Skor Kalkulus Indeks ditentukan
dengan cara menjumlahkan seluruh skor kemudian
membaginya dengan segmen yang diperiksa . misal pada

3/5
suatau pencatatan indeks debris dan indeks kalkulus
didapatkan hasil sebagai berikut:

2 1 3

2 2 3
Skor Debris Indeks= 13/6 = 2,17

2 0 2

2 1 2
Skor Calculus Indeks = 9/6 = 1,50

Skor OHIS adalah jumlah Skor Debris dan Skor Kalkulus,


sehingga pada perhitungan diatas Skor OHIS didapat 3,67
d. Menentukan Kriteria Debris Indeks,Kalkulus Indeks dan OHI-
S
Menurut Greene dan Vermillion,kriteria penilaian debris dan
kalkulus sama yaitu mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Baik : Apabila nilainya antara 0 – 0,6
Sedang : Apabila nilainya antara 0,6 – 1,8
Buruk : Apabila nilainya antara 1,9 – 3,0
OHI-S mempunyai kriteria tersendiri mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
Baik : Apabila nilainya antara 0,0 – 1,2
Sedang : Apabila nilainya antara 1,3 - 3,0
Buruk : Apabila nilainya antara 3,1 – 6,0
Dengan demikian contoh perhitungan diatas untuk pasien .
 Debris Indeks dengan nilai 2,17 adalah Buruk
 Kalkulus Indeks dengan nilai 1,50 adalah Sedang
 OHI-S dengan nilai 3,67 adalah Buruk

4/5
Petugas menjumlah skor Debris dan skor Calculus untuk
mendapatkan OHI-S
7. Petugas melakukan pemeriksaan debris dengan menggerakkan
sonde secara mendatar dipermukaan gigi dan pemeriksaan kalkulus
mulai dari 1/3 incisal
8. Petugas mencatat hasil pemeriksaan
9. 9. Petugas menjumlah seluruh skor Debris Indeks maupun skor
Calculus Indeks kemudian membaginya dengan jumlah gigi
penentu
10.Petugas menjumlahkan skor Debris dan skor Calculus untuk
mendapatkan OHI-S
5. Diagram Yang
Petugas Petugas
Alir Petugas
menyiapkan mencatat diperiksa
menyiapkan alat pulpen ,buku identitas
dalam posisi
diagnostic set register dan siswa /
rekam medik pasien pemeriksaan

Petugas mencatat Penentuan Pemeriksaan dari RA


hasil pemeriksaan skor DMF-T kanan ke kiri dan RB kiri
dan def-t ke kanan

Petugas mencatat kasus


yang dirujuk dan
menginformasikan

6. Unit Terkait - Poli umum

5/5

Anda mungkin juga menyukai