Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BERFIKIT KRITIS

Dosen Pengampuh: Nisa’l D., SP., M. AP

Oleh Kelompok 10:


1. RUTH ROKI HEBU
2. SARI ANDRIANI
3. SISKA YOU MBALI
4. SRI AYU ANGGITA WOLI
5. STEFANIA AMBU KAKA

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


UNNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2022
KATA PENGANTAR

puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul tentang
“Berfikir Kritis” kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masi
banyak kekurangan atau jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat
membutuhkan saran dan kritikan serta masukan dari dosen dan teman-Teman
mahasiswa, Atas partisipasi kita semua kami ucapkan limpah terimakasih.

Malang, Januari 2022

Penulis
Daftar Isi

COVER.................................................................................................................

Kata Pengantar....................................................................................................

Daftar Isi...............................................................................................................

Bab I Pendahuluan..............................................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................

1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................


Bab II Tinjauan Pustaka.....................................................................................

2.1 Pengertian Berpikir Kritis....................................................................

2.2 Tujuan Berpikir Kritis..........................................................................

2.3 Mengembangkan kemampuan Berpikir Kritis..................................

2.4 Ciri-ciri Berpikir Kritis........................................................................

2.5 Manfaat Berpikir Kritis........................................................................

2.6 Cara meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis.............................


Bab III Pembahasan............................................................................................

3.1 Berpikir Kritis ........................................................................................

3.2 Tujuan Berpikit Kritis............................................................................

3.3 Ciri-ciri Berpikir Kritis..........................................................................

3.4 Manfaat Berpikir kritis...........................................................................


Bab IV Penutup...................................................................................................

4.1 Kesimpulan.............................................................................................

4.2 Saran........................................................................................................

Daftar Pustaka.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berpikir kritis merupakan kemampuan seseorang untuk memecahkan
masalah kehidupan dengan berpikir serius, aktif, teliti dalam menganalisis
semua informasi yang mereka terima dengan menyertakan alasan yang
rasional sehingga setiap tindakan yang akan dilakukan adalah benar.
Berpikir kritis dimulai dari salah seorang kontributor terkenal yang
bernama Ennis (1985) yang mengatakan berpikir kritis merupakan sebuah
proses yang bertujuan untuk membuat keputusan yang masuk akal mengenai
apa yang dipercaya dan apa yang dilakukan. Berpikir kritis diungkapkan
dengan berbagai definisi seperti, Shriner (2006) mengatakan berpikir kritis
merupakan kemampuan seseorang dalam menganalisis situasi yang yang
didasarkan fakta dan bukti sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Berpikir
kritis merupakan kemampuan dalam mengembangkan serta menjelaskan
argumen dari data yang disusun menjadi suatu keputusan atau ide yang
kompleks. Pemikir kritis mampu menganalisis data atau informasi dengan
cara yang tersusun sistematis berdasarkan logika dalam menyelidiki sebuah
data atau fakta, seorang pemikir kritis tidak begitu saja menerima pernyataan
yang benar karena orang menganggap benar pernyataan tersebut (Hendra,
2013). Baron dan Stemberg (1987) juga menyatakan bahwa berpikir kritis
merupakan suatu pikiran yang difokuskan untuk memutuskan apa yang
diyakini untuk dilakukan. Menurut Hidayah,et al. (2017) Critical thinking
skill adalah kemampuan untuk berpikir secara logis, reflektif, sistematis dan
produktif yang diaplikasikan dalam membuat pertimbangan dan mengambil
keputusan yang baik, selanjutnya Hidayah menyebutkan bahwa seseorang
dikatakan mampu berpikir kritis bila seseorang itu mampu berpikir logis,
reflektif, sistematis dan produktif yang dilakukannya dalam membuat
pertimbangan dan mengambil keputusan. Pendapat lain juga diungkapkan
Ennis (1991) yang mendefinisikan bahwa berpikir kritis merupakan suatu
proses penggunaan kemampuan berpikir secara rasional dan reflektif yang
bertujuan untuk mengambil keputusantentang apa yang diyakini atau
dilakukan . Spliter (1991) menyatakan bahwa siswa yang berpikir kritis
adalah siswa yang mampu mengidentifikasi masalah, mengevaluasi dan
mengkonstruksi argumen serta mampu memecahkan masalah tersebut dengan
tepat.

Pendapat yang lain juga diungkapkan oleh Facione (2011) yang


menyatakan bahwa berpikir kritis yang meliputi kemampuan
menganalisis, menarik kesimpulan, melakukan interpretasi, penjelasan,
pengaturan diri, ingin tahu, sistematis, bijaksana mencari kebenaran, dan
percaya diri terhadap proses berpikir yang dilakukan sangat dibutuhkan
seseorang dalam usaha memecahkan masalah. Dapat dikatakan kemampuan
berpikir kritis merupakan suatu kemampuan dalam menganalisis dan
mengevaluasi informasi yang ada dalam menentukan informasi yang
dapat dipercaya sehingga bisa digunakan dalam menarik kesimpulan secara
valid (Fithriyah et al.,2016). Berpikir dengan kritis merupakan hal yang
penting, para ahli pendidikan juga menyadari pentingnya kemampuan
berpikir kritis sebagai hasil belajar siswa. Pada tahun 2009 , partnership
for 21st Century Skill , telah mengidentifikasi berpikir kritis sebagai salah
satu dari beberapa keterampilan belajar belajar dan inovasi yang
diperlukan untuk mempersiapkan siswa untuk jenjang pendidikan
selanjutnya. Selain itu, berpikir kritis sebagai keterampilan lintas disiplin
yang penting di perguruan tinggi dan lapangan kerja (Lai, 2011).
Pentingnya berpikir kritis diakui secara luas dalam pendidikan, seperti
yang diungkapkan oleh Soeprapto (2001) yang menyatakan kemampuan
berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk
kehidupan, pekerjaan dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya. Kemampuan berpikir kritis dianggap penting karena, 1) sebagai
modal dasar atau modal intelektual (pengetahuan) yang sangat penting bagi
setiap orang 2) suatu bagian yang fundamental dari kematangan manusia
3) sebagai disiplin ilmu yang lain guna mempersiapkan peserta didik agar
dapat berhasil dalam kehidupan (Utami, 2017). Selain itu dengan berpikir
kritis ada beberapa keuntungan yang diperoleh yaitu: 1). belajar lebih
ekonomis, yakni bahwa apa yang diperoleh dan pengajarannya akan tahan
lama dalam pikiran siswa, 2). cenderung menambah semangat belajar dan
antusias baik pada guru maupunpada siswa, 3) Diharapkan siswa dapat
memiliki sikap ilmiah, dan, 4) Siswa memiliki kemampuan memecahkan
masalah baik pada saat proses belajar mengajar di kelas maupun dalam
menghadapi permasalahan nyatayang akan dialaminya (Mahanal, 2008).
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat dilihat bahwa kemampuan
berpikir kritis sangat penting bagi siswa dalam melakukan pembelajaran
agar siswa dapat memecahkan segala permasalahan yang ada di dalam
dunia nyata.
Penelitian tentang menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa
pernah dilakukan oleh Yunita (2016) yang melakukan penelitian tentang
analisis kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran biologi di kelas
X Madrasah Aliyah Negeri Medan tahun pembelajaran 2015/2016
menunjukkan kelompok data terbesar berada pada rentang 16-22 dengan
banyak siswa (frekuensi) sebanyak 21 siswa dengan persentase sebesar
52,5% dari 40 siswa sedangkan sebaran data terkecil berada pada rentang
30-36 dengan banyak siswa (frekuensi) 1 siswa dengan persentase sebesar
2,5% dari 40 siswa. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kritis siswa kelas X IPA MAN Medan tahun
pembelajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori cukup.

Kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran biologi sangat besar


peranannya dalam meningkatkan proses, hasil belajar, dan bekal dimasa
depan. Pembelajaran biologi merupakan bagian dari sains yang mencakup
fakta hukum dan prinsip hasil proses ilmiah yang memerlukan pemecahan
masalah melalui kemampuan berpikir kritis. Cheong dan Cheung (2008)
menjelaskan bahwa berpikir kritis memiliki peran penting dalam
mempersiapkan siswa dalam memecahkan masalah, menjelaskan alasan
serta membuat evaluasi tentang sebuah informasi.
Kemampuan berpikir kritis juga dapat mengasah keterampilan sains dan
proses dalam menemukan konsep baru dari kegiatan belajar (Liliasari,
2011). Farida dan Winarti (2013) juga menyatakan bahwa keterampilan
berpikir kritis perlu diajarkan dalam pembelajaran sains. Hal ini
sebagaimana dalam Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia
nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar
dan menengah menyatakan keharusan mengembangkan keterampilan
berpikir dalam proses pembelajaran yaitu pada tahap kegiatan inti,
khususnya kegiatan elaborasi. Konsekuensi dari aturan tersebut bahwa
guru dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir, baik
keterampilan berpikir logis, analisis maupun keterampilan berpikir kritis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan berfikir kritis ?

2. Apa tujuan dari berfikir kritis ?

3. Bagaimana cara mengembangkan kemampuan berfikir kritis ?

4. Apa saja ciri-ciri berfikir kritis ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui tentang berfikir kritis.

2. Untuk mengetahui tujuan dari berfikir kritis.

3. Untuk mengetahui cara mengembangkan kemampuan berfikit kritis.

4. Untuk mengetahui ciri-ciri berfikir kritis.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir merupakan sebuah aktivitas yang selalu dilakukan manusia,


bahkan ketika sedang tertidur. Bagi otak, berpikir dan menyelesaikan masalah
merupakan pekerjaan paling penting, bahkan dengan kemampuan yang tidak
terbatas. Berpikir merupakan salah satu daya paling utama dan menjadi ciri
khas yang membedakan manusia dari hewan.

Menurut Sardiman (1996: 45), berpikir merupakan aktivitas mental


untuk dapat merumuskan pengertian, mensintesis, dan menarik kesimpulan.
Ngalim Purwanto (2007: 43) berpendapat bahwa berpikir adalah satu
keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah kepada
suatu tujuan. Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman/pengertian
yang dikehendakinya. Santrock (2011: 357) juga mengemukakan pendapatnya
bahwa berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi
informasi dalam memori. Berpikir sering dilakukan untuk membentuk konsep,
bernalar dan bepikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan
memecahkan masalah.

Jika berpikir merupakan bagian dari kegiatan yang selalu dilakukan otak
untuk mengorganisasi informasi guna mencapai suatu tujuan, maka berpikir
kritis merupakan bagian dari kegiatan berpikir yang juga dilakukan otak.
Menurut Santrock (2011: 359), pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan
produktif, serta melibatkan evaluasi bukti. Jensen (2011: 195) berpendapat
bahwa berpikir kritis berarti proses mental yang efektif dan handal, digunakan
dalam mengejar pengetahuan yang relevan dan benar tentang dunia. Cece
Wijaya (2010: 72) juga mengungkapkan gagasannya mengenai kemampuan
berpikir kritis, yaitu kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih
spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji
dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan


mengenai pengertian kemampuan berpikir kritis yaitu sebuah kemampuan
yang dimiliki setiap orang untuk menganalisis ide atau gagasan ke arah yang
lebih spesifik untuk mengejar pengetahuan yang relevan tentang dunia dengan
melibatkan evaluasi bukti. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk
menganalisis suatu permasalahan hingga pada tahap pencarian solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.

Orang-orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis tidak hanya


mengenal sebuah jawaban. Mereka akan mencoba mengembangkan

kemungkinan-kemungkinan jawaban lain berdasarkan analisis dan informasi


yang telah didapat dari suatu permasalahan. Berpikir kritis berarti
melakukan proses penalaran terhadap suatu masalah sampai pada tahap
kompleks tentang “mengapa” dan “bagaimana” proses pemecahannya.

2.2 Tujuan Berpikir Kritis


Menurut Sapriya (2011: 87), tujuan berpikir kritis ialah untuk menguji
suatu pendapat atau ide, termasuk di dalamnya melakukan pertimbangan atau
pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang diajukan. Pertimbangan-
pertimbangan tersebut biasanya didukung oleh kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Kemampuan berpikir kritis dapat mendorong siswa memunculkan ide-
ide atau pemikiran baru mengenai permasalahan tentang dunia. Siswa akan
dilatih bagaimana menyeleksi berbagai pendapat, sehingga dapat membedakan
mana pendapat yang relevan dan tidak relevan, mana pendapat yang benar dan
tidak benar. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dapat
membantu siswa membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan data dan
fakta yang terjadi di lapangan.

2.3 Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis


Jensen (2011: 199) dalam bukunya yang berjudul “pemelajaran berbasis
otak”, berpendapat bahwa pemikiran intelejen tidak hanya dapat diajarkan,
melainkan juga merupakan bagian fundamental dari paket keterampilan
esensial yang diperlukan bagi kesuksesan dalam dunia. Fokus primer pada
kreativitas, keterampilan hidup, dan pemecahan masalah membuat pengajaran
tentang pemikiran menjadi sangat berarti dan produktif bagi siswa.
Berikut ini beberapa keterampilan yang harus ditekankan pada level
pengembangan abstraksi dalam mengajarkan pemecahan masalah dan berpikir
kritis menurut Jensen (2011: 199-200):
1. Mengumpulkan informasi dan memanfaatkan sumber daya
2. Mengembangkan fleksibilitas dalam bentuk dan gaya
3. Meramalkan
4. Mengajukan pertanyaan bermutu tinggi
5. Mempertimbangkan bukti sebelum menarik kesimpulan
6. Menggunakan metafor dan model
7. Menganalisis dan meramalkan informasi
8. Mengkonseptualisasikan strategi (misalnya pemetaan pikiran,
mendaftarkan pro dan kontra, membuat bagan)
9. Bertransaksi secara produktif dengan ambiguitas, perbedaan, dan
kebaruan
10. Menghasilkan kemungkinan dan probabilitas (misalnya brainstroming,
formula, survei, sebab dan akibat)
11. Mengembangkan keterampilan debat dan diskusi
12. Mengidentifikasi kesalahan, kesenjangan, dan ketidak-logisan
13. Memeriksa pendekatan alternatif (misalnya, pergeseran bingkai rujukan,
pemikiran luar kotak)
14.
Mengembangkan strategi pengujian-hipotesis
15. Menganalisis risiko
16. Mengembangkan objektivitas
17. Mendeteksi generalisasi dan pola (misalnya, mengidentifikasi dan
mengorganisasikan informasi, menterjemahkan informasi, melintasi
aplikasi)
18. Mengurutkan peristiwa.

2.4 Ciri-ciri Berpikir Kritis


Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang
sangat diperlukan dalam pemecahan masalah. Terdapat ciri-ciri tertentu yang
dapat diamati untuk mengetahui bagaimana tingkat kemampuan berpikir
kritis seseorang. Berikut ini ciri-ciri berpikir kritis menurut Cece Wijaya
(2010: 72-73):
1. Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keseluruhan
2. Pandai mendeteksi permasalahan
3. Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan
4. Mampu membedakan fakta dengan diksi atau pendapat
5. Mampu mengidentifikasi perbedaan- perbedaan atau kesenjangan-
kesenjangan informasi
6. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis
7. Mampu mengembangkan kriteria atau standar penilaian data
8. Suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktual
9. Dapat membedakan diantara kritik membangun dan merusak
10. Mampu mengidentifikasi pandangan perspektif yang bersifat ganda
yang berkaitan dengan data
11. Mampu mengetes asumsi dengan cerrmat
12. Mampu mengkaji ide yang bertentangan dengan peristiwa dalam
lingkungan
13. Mampu mengidentifikasi atribut- atribut manusia, tempat dan benda,
seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain-lain
14. Mampu mendaftar segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif
pemecahan terhadap masalah, ide, dan situasi
15. Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan
masalah lainnnya.
16. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia
dengan data yang diperoleh dari lapangan
17. Mampu menggambarkan konklusi dengan cermat dari data yang
tersedia
18. Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia
19. Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap informasi
yang diterimanya
20. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.

Secara garis besar, peneliti membagi ciri-ciri berpikir kritis tersebut


ke dalam 6 pokok indikator. Pemilihan 6 ciri berpikir kritis ini didasarkan
pada langkah-langkah pendekatan SAVI model pembelajaran berbasis
masalah, sehingga dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengamati
kemampuan berpikir kritis siswa. Ciri-ciri berpikir kritis tersebut antara lain:
1) Pandai mendeteksi permasalahan;
2) Suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktual;
3) Mampu menginterpretasi gambar atau kartun;
4) Mampu membuat interpretasi pengertian, definisi, reasoning, dan
isu kontroversi;
5) Mampu mendaftar segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif
pemecahan terhadap masalah, ide, dan situasi;
6) Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.

2.5 Manfaat Berpikir Kritis

1. Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif

Membiasakan diri berpikir kritis akan melatih Anda memiliki


kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional. Dimana Anda juga akan
dapat berpikir secara mandiri dan reflektif. Berpikir dan bertindak reflektif
adalah tindakan dan pikiran yang tidak Anda rencanakan, terjadi secara
spontan dan begitu saja, secara refleks otak Anda akan memikirkan suatu
hal serta melakukan hal-hal lain tanpa perlu Anda memikirkan atau
menyuruh otak Anda untuk memikirkan secara ulang. Terbiasa berpikir
kritis juga akan membuat Anda memiliki banyak alternatif jawaban serta
ide-ide kreatif. Jika Anda mempunyai suatu masalah, Anda tidak hanya
terpaku pada satu jalan keluar atau penyelesaian, Anda akan memiliki
banyak opsi atau pilihan penyelesaian masalah tersebut. Berpikir kritis
akan membuat Anda memiliki banyak ide-ide kreatif dan inovatif serta out
of the box.

2) Mudah memahami sudut pandang orang lain

Berpikir kritis membuat pikiran dan otak Anda lebih fleksibel.


Anda tidak akan terlalu kaku dalam berpikir atas pendapat atau ide-ide dari
orang lain. Anda lebih mudah untuk menerima pendapat orang lain dan
persepsi yang berbeda dari persepsi Anda sendiri. Hal ini memang tidak
mudah untuk dilakukan, namun jika Anda telah terbiasa untuk berpikir
kritis, maka dengan sendirinya, secara spontanitas, hal ini akan mudah
untuk Anda lakukan. Keuntungan lain dari memiliki pikiran yang lebih
fleksibel dari berpikir kritis adalah Anda lebih mudah memahami sudut
pandang orang lain. Tidak terlalu terpaku pada pendapat Anda sendiri, dan
lebih terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang lain.

3) Menjadi rekan kerja yang baik

Lebih banyak manfaat-manfaat lain yang bisa Anda peroleh karena


berpikir kritis. Dan manfaat-manfaat itu pada umumnya saling berkaitan.
Misalnya saja Anda lebih mudah, terbuka, menerima, serta tidak kaku
dalam menerima pendapat orang lain, Anda tentu kaan lebih dihormati
oleh rekan kerja Anda. Karena Anda mau menerima pendapat orang lain
dengan pikiran terbuka. Maka rekan kerja Anda pasti akan menganggap
Anda sebagai rekan kerja yang baik. Di dalam lingkungan kerja, hal lain
yang penting selain pekerjaan dan hubungan dengan atasan adalah
lingkungan kerja. Lingkungan kerja ini tentu saja dipengaruhi oleh rekan-
rekan kerja Anda. Jika hubungan Anda baik dengan rekan kerja, situasi
lingkungan kerja juga akan lebih baik dan lebih kondusif serta produktif
dalam bekerja.

4) Lebih Mandiri

Berpikir kritis membuat Anda mampu berpikir lebih mandiri,


artinya tidak harus selalu mengandalkan orang lain. Saat dihadapkan pada
situasi yang rumit dan sulit serta harus segera mengambil keputusan, Anda
tidak perlu menunggu seseorang yang Anda anggap mampu
menyelesaikan masalah, karena Anda sendiri juga mampu menyelesaikan
masalah tersebut. Dengan memiliki pikiran yang kritis, Anda dapat
memunculkan ide-ide, gagasan, serta saran-saran penyelesaian masalah
yang baik. Dengan berpikir kritis, akan melatih otak Anda untuk berpikir
lebih kritis, tajam, kreatif, serta inovatif.

5) Sering menemukan peluang baru

Dengan berpikir kritis, lebih memungkinkan Anda untuk


menemukan peluang-peluang baru dalam segala hal, bisa dalam pekerjaan
maupun bisnis atau usaha Anda. Berpikir kritis membuat pikiran Anda
lebih tajam dalam menganalisa suatu masalah atau keadaan. Tentu saja hal
ini akan berdampak pada kewaspadaan Anda itu sendiri. Untuk
menemukan peluang, dibutuhkan pikiran yang tajam serta mampu
menganalisa peluang yang ada pada suatu keadaan. Berpikir kritis akan
menguntungkan Anda, karena Anda akan lebih cepat dalam menemukan
peluang tersebut jika dibandingkan dengan orang yang tidak terbiasa
berpikir kritis.

6) Meminimalkan salah persepsi

Salah persepsi akan sering terjadi bila Anda tidak terbiasa berpikir
kritis. Saat Anda menerima sebuah pernyataan dari orang lain dan orang
lain tersebut juga percaya akan pernyataan tersebut maka jika Anda
memiliki pemikiran yang kritis Anda akan mencari kebenaran akan
persepsi tersebut. Anda tidak akan mudah salah dalam sebuah persepsi
yang belum tentu benar hanya dengan orang lain mengatakan hal tersebut
adalah benar. Saat Anda tahu sebuah persepsi dari orang lain tersebut salah
Anda akan membantu bukan hanya diri Anda tapi juga orang tersebut.
Dengan semakin Anda berpikir kritis hal ini akan meminimalkan salah
persepsi.

7) Tidak mudah ditipu

Berpikir kritis membuat Anda dapat berpikir lebih rasional serta


beralasan. Anda mengambil keputusan berdasarkan fakta, atau Anda akan
menganalisa suatu anggapan terlebih dahulu kemudian Anda kaitkan
dengan sebuah fakta. Anda tidak mudah percaya dengan perkataan orang
lain. Sehingga hal tersebut akan memudahkan Anda untuk tidak tertipu
atau ditipu oleh orang lain. Anda akan memproses suatu informasi apakah
relevan atau sesuatu yang  mustahil sehingga Anda dapat simpulkan
sebagai sesuatu yang tidak benar atau mengandung unsur kebohongan.
Berpikir kritis menuntun Anda lebih selektif dalam mengolah informasi,
sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena setiap mendapat suatu
informasi, Anda tidak akan langsung mempercayainya begitu saja, namun
Anda akan menganalisisnya kembali secara rasional.

2.6 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis


Di dalam kelas atau ketika berinteraksi dengan orang lain, cara-cara yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan berpikir kritis adalah:
1.      Membaca dengan kritis
Untuk berpikir secara kritis seseorang harus membaca dengan kritis
pula. Dengan membaca secara kritis, diterapkan keterampilan-
keterampilan berpikir kritis seperti mengamati, menghubungkan teks
dengan konteksnya, mengevaluasi teks dari segi logika
dan kredibilitasnya, merefleksikan kandungan teks dengan pendapat
sendiri, membandingkan teks satu dengan teks lain yang sejenis.
2.      Meningkatkan daya analisis
Dalam suatu diskusi dicari cara penyelesaian yang baik, untuk suatu
permasalahan, kemudian mendiskusikan akibat terburuk yang
mungkin terjadi.
3.      Mengembangkan kemampuan observasi atau mengamati
Dengan mengamati akan didapat penyelesaian masalah yang misalnya
menghendaki untuk menyebutkan kelebihan dan kekurangan, pro dan
kontra akan suatu masalah, kejadian atau hal-hal yang diamati.
Dengan demikian memudahkan seseorang untuk menggali
kemampuan kritisnya.
4.      Meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan bertanya dan refleksi
Pengajuan pertanyaan yang bermutu, yaitu pertanyaan yang tidak
mempunyai jawaban benar atau salah atau tidak hanya satu jawaban
benar, akan menuntut siswa untuk mencari jawaban sehingga mereka
banyak berpikir.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Berfikir Kritis

Berfikir kritis menurut pendapat kelompok adalah sebuah


kemampuan untuk berfikir secara rasional dan tertata yang bertujuan untuk
memahami hubungan antara ide atau fakta.

Pemikiran kritis adalah sesuatu yang dapat membantu kamu


menentukan apa yang di percayai. Jika dirincikan secara kasar, ciri-ciri
berpikir kritis termasuk dengan pengidentifikasian, penganalisaan, dan
kemudian membenarkan apa yang salah dari cara kita berpikir.

3.2 Tujuan Berfikir Kritis

Mencapai pemahaman yang mendalam terhadap


sesuatu.kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisi
fakta, mencetus dan menata gagasan, mempertahankan pendapat,
membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen,
dan pemcehan suatu permasalahan.
3.3 Ciri-ciri Berfikir Kritis
1.berpikir analitis dan argumentatif
2. berpikiran terbuka dan tidak paling benar
3. tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterima.
3.4 Manfat Berpikir Kritis
1. Mudah menyelesaikan masalah. Berpikir krtitis juga bisa lebih mudah
menyelesaikan masalah
2. Meminimalkan salah persepsi
3. Mengetahui kemampuan diri
4. menjadi lebih open minded
5. Mampu berkomunikasi dangan baik
6. Tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitab dengan


penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan
proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi,
dan menilai/memutuskan.

Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat


dalam berpikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan
sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu
kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah
dan pencarian solusi.

Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi


beberapa bagian pengembangan kemampuan, seperti pengamatan
(observasi),analisis,penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan
persuasi. Semakin baik pengembangan kemampuan-kemampuan ini, maka
kita akan semakin dapat mengatasi masalah-masalah/proyek komplek dan
dengan hasil yang memuaskan.

4.2 Saran
Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagi Institusi Pendidikan dan Penulis selanjutnya Semoga makalah ini


dapat digunakan sebagai suatu informasi atau bahan rujukan dan
tambahan literatur kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan
penelitian yang komprehensif dan sistematis.
2. Bagi Responden

Semoga makalah ini dapat bermanfaat lebih dalam memberikan informasi


tentang pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Ennis, R. H. (1985). A Logical Basis for Measuring Critical Thinking Skills.


USA: University of Illinois.
Cece Wijaya. 2010. Pendidikan Remedial: Sarana Pengembangan Mutu
Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Jensen
(2011
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan Remaja. Bandung:
Rosdakarya
A.M, Sardiman.1996. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada.
Lai, E. R. (2011). Critical Thinking: A Literatur Review. Pearson. [online]
tersedia: http://www.pearsonassessments.com.
Baron, J. B. dan Sternberg, R.J. (Editor), (1987) Teaching Thinking Skill. New
York:
W.H. Freeman and Company

Anda mungkin juga menyukai