Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rendahnya pengetahuan pada ibu post partum usia muda tentang

perawatan tali pusat, terkadang bisa menyebabkan terjadinya infeksi pada tali

pusat setelah dilakukan pemberian tindakan perawatan tali pusat pada bayi.

Kesalahan yang diakibatkan berawal dari pengetahuan yang rendah yang dimiliki

oleh ibu post partum pada usia muda tentang perawatan tali pusat, disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain : tidak memiliki pengetahuan yang luas,

pengalaman, kepercayaan diri, serta rendahnya informasi dan edukasi yang

didapatkan oleh ibu post partum tentang perawatan tali pusat, dan didapatkan 50%

ibu usia muda yang rata - rata masih memiliki pengetahuan yang rendah terhadap

perawatan tali pusat. Sedangkan sering diketahui bahwa tali pusat bayi lebih

rentan terkena infeksi, dan adanya infeksi pada tali pusat disebabkan berawal dari

pengetahuan ibu yang rendah dan kesalahannya tindakan yang telah dilakukan

pada saat merawat tali pusat (Susilowati, 2012).

Perawatan tali pusat merupakan suatu tindakan merawat dan

membersihkan tali pusat, dan usahakan tali pusat tetap dijaga dalam keadaan

kering dan bersih dengan bertujuan untuk melindungi supaya tidak terjadinya

infeksi. Perawatan tali pusat yang benar akan menimbulkan dampak positif yaitu

tali pusat akan lepas lebih cepat dan tanpa komplikasi, sedangkan dampak negatif

perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami infeksi tali

pusat (Sumaryani, 2011). Perawatan tali pusat sangatlah penting diperhatikan,

walaupun perawatan tali pusat sangatlah mudah, akan tetapi dibutuhkan juga

pengetahuan dan kepercayaan diri ibu


1
2

terhadap perawatan tali pusat yang akan dilakukan pada bayi, sehingga bertujuan

bisa menghasilkan perawatan yang baik dan benar (Pranowowati et., al 2015).

Dari hasil survey SDKI (2014) didapatkan data ibu yang memiliki

pengetahuan yang rendah dalam merawat tali pusat sekitar 20-40%. Dan

didapatkan data kesalahan dalam perawatan tali pusat 30-40% rata-rata kesalahan

tersebut diakibatkan karena kurangnya pemberian edukasi, informasi,

pengalaman, dan motivasi. Menurut profil kesehatan indonesia tahun 2014

menyebutkan bahwa angka terjadinya infeksi pada tali pusat bayi mencapai

hingga 24 -34%. Kasus terjadinya infeksi pada tali pusat bisa diakibatkan dari

keslahan pengetahuan ibu, dan selain itu juga dikarenakan alat yang digunakan

untuk merawat tali pusat kemungkinan tidak steril. Teknik perawatan tali pusat

yang tidak benar akan mengakibatkan terjadinya suatu peradangan dan hingga

infeksi pada daerah sekitar tali pusat (Novi, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO) Pada tahun (2014)

menemukan ada sekitar 300.000 ibu yang memiliki pengetahuan yang rendah

terhadap perawatan tali pusat, selain itu didapatkan jumlah bayi yang mengalami

infeksi tali pusat sekitar 240.000. Negara Afrika angka kematian bayi disebabkan

infeksi tali pusat 126.000 (21%). Negara Asia Tenggara diperkirakan ada 220.000

kematian bayi, di Negara Afrika maupun Asia Tenggara infeksi dan kematian

bayibisa diakibatkan karena rendahnya pengetahuan ibu, kurangnya informasi dan

edukasi, serta peralatan perawatan tali pusat yang kurang bersih dan steril

(Astuti,2011). Kasus infeksi tali pusat bisa menyebabkan timbulnya suatu

penyakit tetanus neonatorum dan omphalitis yang disebabkan oleh peralatan dan

perawatan tali pusat yang tidak baik, kurangnya pengetahuan, informasi, serta
edukasi yang diberikan pada ibu post partum dalam merawat tali pusat

(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).


3

Pada wilayah kabupaten malang, pada tahun 2012-2015 terdapat beberapa

kasus salah satunya yaitu, kasus infeksi tali pusat sekitar 5% serta yang

menyebabkan terjadinya infeksi pada bayi, infeksi tersebut diakibat karena

rendahnya pengetahuan ibu di usia muda. Rendahnya pengetahuan yang dimilki

oleh ibu usia muda dikarenakan kurangnya edukasi yang didapatkan, motivasi,

pengalaman, serta kepercayaan diri ibu usia muda dalam merawat tali pusat, dari

hal tersebut bisa mengakibatkan bayi mengalami infeksi apabila pengetahuan ibu

salah dalam merawat tali pusat. Tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi

sitemik pada bayi baru lahir, sekitar 23% sampai 91% tali pusat yang tidak

dirawat dengan baik menggunakan sabun ataupun antiseptic secara tidak steril

akan terinfeksi oleh kuman dan bakteri. Pada 72 jam pertama setelah kelahiran

kuman dapat menyebabkan postula, omphalitis, konjungtivitis atau infeksi pusat,

tanpa pengobatan dapat terjadi kematian dalam beberapa hari (Dinas Kesehatan

Kabupaten malang, 2015).

Faktor yang menyebabkan rendahnya pengetahuan pada ibu post partum usia

muda tentang perawatan tali pusat yaitu berdasarkan dari usia, pengalaman,

kurangnya edukasi dan informasi yang didapatkan, yang mengakibatkan seorang

ibu usia muda memiliki pengetahun dan informasi yang rendah tentang perawatan

tali pusat yang didapatkan, sehingga dari hal tersebut bisa menyebabkan memicu

terjadinya infeksi pada tali pusat. Untuk menghindari sebelum terjadinya infeksi,

ditegaskan perlu diberikan berupa penjelasan dan stimulus secara langsung yang

bertujuan untuk menambahkan pengetahuan dan informasi, yang dimana akan

membentuk suatu gambaran terhadap perilaku sebelum dilakukannya tindakan

(Notoatmodjo, 2014).
Pemberian edukasi, bimbingan, informasi serta penyuluhan ataupun

pendidikan kesehatan kepada ibu post partum usia muda tentang perawatan tali

pusat yang baik


4

dan benar merupakan salah satu upaya untuk menambahkan pengetahuan ibu serta

mengatasi dan mengurangi angka terjadinya infeksi pada tali pusat yang

diakibatkan berawal dari kurangnya pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki

oleh ibu post partum dalah hal merawat tali pusat pada bayi baru lahir, dengan

demikian berdasarkan kejadian tersebut maka dari itu sangatlah penting dilakukan

pemberian informasi terutama kepada ibu post partum usia muda tentang

perawatan tali pusat yang baik dan benar, dan dilakukan pemberian penyuluhan

serta edukasi kepada masyarakat juga dengan bertujuan untuk menambahkan

wawasan, pengetahuan dan informasi tentang perawatan tali pusat (DepKes RI,

2010).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan September –

Oktober 2017 di wilayah kerja puskesmas Bululawang di dapatkan data berupa

jumlah yang melahirkan tahun 2016 sebesar 40 ibu usia muda dari umur 17-21

tahun. Ibu yang pasca melahirkan biasanya diberikan edukasi serta contoh

perawatan bayi salah satunya tentang perawatan tali pusat. Menurut hasil survey

dan wawancara yang dilakukan dari rumah kerumah diwilayah kerja Puskesmas

Bululawang terdapat 9 ibu usia muda yang memiliki bayi usia 0-7 hari, 4 dari ibu

usia muda tersebut mengatakan bahwa mereka mengetahui tentang perawatan tali

pusat dan bisa melakukan perawatan tali pusat pada bayinya secara mandiri,

sedangkan 5 ibu usia muda lainnya mengatakan bahwa mereka hanya sedikit

memahami tentang perawatan tali pusat bayi akan tetapi masih belum bisa

melakukan secara mandiri. Namun ada beberapa bayi tersebut yang juga pernah

mengalami infeksi tali pusat yang diakibatkan dari kesalahan ibu ketika merawat

tali pusat. Dari kejadian tersebut memang sangat diperlukan peran dari orang yang

lebih berpengalaman dalam hal merawat tali pusat, dan juga pemberian edukasi
terutama pada ibu post partum usia muda tentang bagaimana cara perawatan tali

pusat yang baik dan benar .


5

Dari uraian dan keterangan di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ”Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Usia Muda

Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas

Bululawang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengidentifikasi

“Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Usia Muda Tentang

Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Usia Muda Tentang

Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas

Bululawang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda

tentang manfaat perawatan tali pusat

2. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda

tentang faktor-faktor penyebab infeksi pada tali pusat

3. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda

tentang cara pencegahan infeksi pada tali pusat

4. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda

tentang tanda-tanda infeksi pada tali pusat

5. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda

tentang metode perawatan tali pusat


6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Sebagai sumber ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan penulis kedepan,

serta meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman dalam

mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu keperawatan yang berkaitan dengan

Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Usia Muda Tentang Perawatan Tali

Pusat Pada Bayi Baru Lahir

1.4.2 Bagi Masyarakat

Dapat memberikan edukasi dan memotivasi ibu post partum usia muda

tentang perawatan tali pusat yang baik dan benar.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pedoman

bagi penelitian lain yang akan mengembangkan topik yang berkaitan dengan

perawatan tali pusat.

1.4.4 Bagi Institusi Keperawatan

Sumbangan pemikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan tentang gambaran

pengetahuan perawatan tali pusat pada ibu post partum usia muda sehingga dapat

dijadikan referensi akademik serta pengembangan penelitian di bidang

keperawatan.

1.4.5 Sebagai Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan pertimbangan bagi tenaga medis untuk memberikan

informasi dan memberikan edukasi pada ibu post partum usia muda sehingga

bertujuan untuk menambahkan wawasan serta pengetahuan.


7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Lingkup masalah

Menggambarkan pengetahuan ibu post partum usia muda tentang

perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di wilayah kerja puskesmas bululawang

tahun 2017.

1.5.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah survey dan deskriptif, dengan menggunakan

instrumen berupa wawancara.

1.5.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 12 orang ibu post partum usia muda,

sedangkan yang termasuk dalam kriteria sebanyak 9 orang ibu post partum usia

muda.

1.5.4 Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober Tahun 2017

1.5.5 Tempat

Penelitian ini dilakukan diwilayah kerja puskesmas bululawang kabupaten

malang, pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling.

1.6 Keaslian Penelitian

1.6.1 Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Esti Purnama Sari (2015),

dengan judul “Gambaran penatalaksanaan perawatan Tali pusat oleh ibu

nifas di Desa Sukaraja Kecamatan Rajapola kabupaten Tasikmalaya”.

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yaitu suatu metode penelitian

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan keadaan suatu variabel tanpa menghubungkan variabel


yang lainnya.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang

mempunyai bayi berumur 0-7hari


8

dengan tali pusat belum puput yang berada di Desa Sukaraja Kecamatan

Rajapola Kabupaten Tasikmalaya.

Sampel adalah seluruh populasi sebanyak 10 orang dengan

menggunakan teknik sampling dan accidental sampling. Teknik

pengumpulan data menggunakan lembaran ceklist dan analisis univariat.

Analisa univariat untuk mendeskripsikan karakteristik responden,

pengetahuan, sikap, kepercayaan ibu, dan pemberian perawatan tali pusat.

Penelitian ini membahas tentang gambaran penatalaksanaan perawatan

Tali pusat oleh ibu nifas. Sedangkan penelitian diatas membahas tentang

gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda tentang perawatan tali

pusat pada bayi baru lahir.

1.6.2 Menurut hasil penelitian yang dilakukan Meigia Yunita (2013) dengan

judul “ Pengaruh pemberian pengetahuan terhadap kemampuan

melakukan perawatan Tali pusat Bayi pada ibu post partum di RSUD

Wates Kulon Prongo”. Penelitian ini menggunakan metode experimen,

dengan rancangan pre experiment dengan desain static group comparison.

Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu post partum yang

melahirkan secara normal di RSUD Wates Kulon Prongo. Pengambilan

sampel pada penelitian menggunakan teknik simple random sampling

dengan metode accidental sampling. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan kelompok kontrol dan eksperimen. Jumlah yang dibutuhkan

adalah 20.responden 10 responden untuk kelompok kontrol dan 10

responden untuk kelompok eksperimen. Penelitian dilakukan dirumah

responden oleh peneliti pada saat responden sudah pulang dari rumah sakit

setelah 24 jam dengan menggunakan lembar observasi. Kriteria penilain


menggunakan skala interval. Data yang telah dikumpulkan di analisis

dengan analisa univariat dan


9

bivariat. Analisa univariat untuk mendeskripsikan karakteristik responden,

pengetahuan, sikap, kepercayaan ibu, dan pelakuan tindakan perawatan

Tali pusat. Analisa bivariat untuk mendapat informasi adanya hubungan

antara variabel dengan menggunakan uji Analisis Independent t-test.

Perbedaan dengan penelitian di atas adalah peneliti ingin meneliti

gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda tentang perawatan tali

pusat pada bayi baru lahir.

1.6.3 Menurut hasil penelitian yang dilakukan Eka Pratiwi Putri (2010) dengan

judul “Hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat

dengan tindakan perawatan tali pusat di Desa Gonilan Kartasura” Desain

penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di

bidan-bidan desa gonilan. Pengambilan sampel menggunakan teknik

sampling jenuh dengan jumlah responden 53 orang. Data dikumpulkan

dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik koefisien korelasi Spearman

Rank (ρ) dengan menggunakan SPSS 16 didapat hasil koefisien korelasi

(ρhitung) sebesar 0,397 dan p = 0,03 (p<0,05). Hasil tersebut kemudian

dibandingkan dengan ρtabel pada taraf signifikansi p<0,05 dengan N = 53

yaitu 0,273 setelah dibandingkan ternyata hasil ρ hitung lebih besar dari

ρtabel (0,397>0,273) artinya terdapat korelasi dengan tingkat signifikansi

0,03 dimana p<0,05. Ada hubungan antara pengetahuan tentang perawatan

tali pusat dengan tindakan perawatan tali pusat yaitu semakin tinggi

tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat, maka semakin benar

tindakan perawatan tali pusat yang dilakukan. Perbedaan dengan penelitian

di atas adalah peneliti ingin meneliti tentang gambaran pengetahuan ibu

post partum usia muda tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.

Anda mungkin juga menyukai