PENDAHULUAN
perawatan tali pusat, terkadang bisa menyebabkan terjadinya infeksi pada tali
pusat setelah dilakukan pemberian tindakan perawatan tali pusat pada bayi.
Kesalahan yang diakibatkan berawal dari pengetahuan yang rendah yang dimiliki
oleh ibu post partum pada usia muda tentang perawatan tali pusat, disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain : tidak memiliki pengetahuan yang luas,
didapatkan oleh ibu post partum tentang perawatan tali pusat, dan didapatkan 50%
ibu usia muda yang rata - rata masih memiliki pengetahuan yang rendah terhadap
perawatan tali pusat. Sedangkan sering diketahui bahwa tali pusat bayi lebih
rentan terkena infeksi, dan adanya infeksi pada tali pusat disebabkan berawal dari
pengetahuan ibu yang rendah dan kesalahannya tindakan yang telah dilakukan
membersihkan tali pusat, dan usahakan tali pusat tetap dijaga dalam keadaan
kering dan bersih dengan bertujuan untuk melindungi supaya tidak terjadinya
infeksi. Perawatan tali pusat yang benar akan menimbulkan dampak positif yaitu
tali pusat akan lepas lebih cepat dan tanpa komplikasi, sedangkan dampak negatif
perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami infeksi tali
walaupun perawatan tali pusat sangatlah mudah, akan tetapi dibutuhkan juga
terhadap perawatan tali pusat yang akan dilakukan pada bayi, sehingga bertujuan
bisa menghasilkan perawatan yang baik dan benar (Pranowowati et., al 2015).
Dari hasil survey SDKI (2014) didapatkan data ibu yang memiliki
pengetahuan yang rendah dalam merawat tali pusat sekitar 20-40%. Dan
didapatkan data kesalahan dalam perawatan tali pusat 30-40% rata-rata kesalahan
menyebutkan bahwa angka terjadinya infeksi pada tali pusat bayi mencapai
hingga 24 -34%. Kasus terjadinya infeksi pada tali pusat bisa diakibatkan dari
keslahan pengetahuan ibu, dan selain itu juga dikarenakan alat yang digunakan
untuk merawat tali pusat kemungkinan tidak steril. Teknik perawatan tali pusat
yang tidak benar akan mengakibatkan terjadinya suatu peradangan dan hingga
menemukan ada sekitar 300.000 ibu yang memiliki pengetahuan yang rendah
terhadap perawatan tali pusat, selain itu didapatkan jumlah bayi yang mengalami
infeksi tali pusat sekitar 240.000. Negara Afrika angka kematian bayi disebabkan
infeksi tali pusat 126.000 (21%). Negara Asia Tenggara diperkirakan ada 220.000
kematian bayi, di Negara Afrika maupun Asia Tenggara infeksi dan kematian
edukasi, serta peralatan perawatan tali pusat yang kurang bersih dan steril
penyakit tetanus neonatorum dan omphalitis yang disebabkan oleh peralatan dan
perawatan tali pusat yang tidak baik, kurangnya pengetahuan, informasi, serta
edukasi yang diberikan pada ibu post partum dalam merawat tali pusat
kasus salah satunya yaitu, kasus infeksi tali pusat sekitar 5% serta yang
oleh ibu usia muda dikarenakan kurangnya edukasi yang didapatkan, motivasi,
pengalaman, serta kepercayaan diri ibu usia muda dalam merawat tali pusat, dari
hal tersebut bisa mengakibatkan bayi mengalami infeksi apabila pengetahuan ibu
salah dalam merawat tali pusat. Tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi
sitemik pada bayi baru lahir, sekitar 23% sampai 91% tali pusat yang tidak
dirawat dengan baik menggunakan sabun ataupun antiseptic secara tidak steril
akan terinfeksi oleh kuman dan bakteri. Pada 72 jam pertama setelah kelahiran
tanpa pengobatan dapat terjadi kematian dalam beberapa hari (Dinas Kesehatan
Faktor yang menyebabkan rendahnya pengetahuan pada ibu post partum usia
muda tentang perawatan tali pusat yaitu berdasarkan dari usia, pengalaman,
ibu usia muda memiliki pengetahun dan informasi yang rendah tentang perawatan
tali pusat yang didapatkan, sehingga dari hal tersebut bisa menyebabkan memicu
terjadinya infeksi pada tali pusat. Untuk menghindari sebelum terjadinya infeksi,
ditegaskan perlu diberikan berupa penjelasan dan stimulus secara langsung yang
(Notoatmodjo, 2014).
Pemberian edukasi, bimbingan, informasi serta penyuluhan ataupun
pendidikan kesehatan kepada ibu post partum usia muda tentang perawatan tali
dan benar merupakan salah satu upaya untuk menambahkan pengetahuan ibu serta
mengatasi dan mengurangi angka terjadinya infeksi pada tali pusat yang
oleh ibu post partum dalah hal merawat tali pusat pada bayi baru lahir, dengan
demikian berdasarkan kejadian tersebut maka dari itu sangatlah penting dilakukan
pemberian informasi terutama kepada ibu post partum usia muda tentang
perawatan tali pusat yang baik dan benar, dan dilakukan pemberian penyuluhan
wawasan, pengetahuan dan informasi tentang perawatan tali pusat (DepKes RI,
2010).
jumlah yang melahirkan tahun 2016 sebesar 40 ibu usia muda dari umur 17-21
tahun. Ibu yang pasca melahirkan biasanya diberikan edukasi serta contoh
perawatan bayi salah satunya tentang perawatan tali pusat. Menurut hasil survey
dan wawancara yang dilakukan dari rumah kerumah diwilayah kerja Puskesmas
Bululawang terdapat 9 ibu usia muda yang memiliki bayi usia 0-7 hari, 4 dari ibu
usia muda tersebut mengatakan bahwa mereka mengetahui tentang perawatan tali
pusat dan bisa melakukan perawatan tali pusat pada bayinya secara mandiri,
sedangkan 5 ibu usia muda lainnya mengatakan bahwa mereka hanya sedikit
memahami tentang perawatan tali pusat bayi akan tetapi masih belum bisa
melakukan secara mandiri. Namun ada beberapa bayi tersebut yang juga pernah
mengalami infeksi tali pusat yang diakibatkan dari kesalahan ibu ketika merawat
tali pusat. Dari kejadian tersebut memang sangat diperlukan peran dari orang yang
lebih berpengalaman dalam hal merawat tali pusat, dan juga pemberian edukasi
terutama pada ibu post partum usia muda tentang bagaimana cara perawatan tali
penelitian dengan judul ”Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Usia Muda
Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas
Bululawang”.
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas
Bululawang.
Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Usia Muda Tentang Perawatan Tali
Dapat memberikan edukasi dan memotivasi ibu post partum usia muda
bagi penelitian lain yang akan mengembangkan topik yang berkaitan dengan
pengetahuan perawatan tali pusat pada ibu post partum usia muda sehingga dapat
keperawatan.
informasi dan memberikan edukasi pada ibu post partum usia muda sehingga
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di wilayah kerja puskesmas bululawang
tahun 2017.
Populasi dalam penelitian ini adalah 12 orang ibu post partum usia muda,
sedangkan yang termasuk dalam kriteria sebanyak 9 orang ibu post partum usia
muda.
1.5.4 Waktu
1.5.5 Tempat
Purposive Sampling.
1.6.1 Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Esti Purnama Sari (2015),
dengan tali pusat belum puput yang berada di Desa Sukaraja Kecamatan
Tali pusat oleh ibu nifas. Sedangkan penelitian diatas membahas tentang
gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda tentang perawatan tali
1.6.2 Menurut hasil penelitian yang dilakukan Meigia Yunita (2013) dengan
melakukan perawatan Tali pusat Bayi pada ibu post partum di RSUD
Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu post partum yang
responden oleh peneliti pada saat responden sudah pulang dari rumah sakit
gambaran pengetahuan ibu post partum usia muda tentang perawatan tali
1.6.3 Menurut hasil penelitian yang dilakukan Eka Pratiwi Putri (2010) dengan
yaitu 0,273 setelah dibandingkan ternyata hasil ρ hitung lebih besar dari
tali pusat dengan tindakan perawatan tali pusat yaitu semakin tinggi
post partum usia muda tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.