Anda di halaman 1dari 31

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PAPER PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dosen Pengampu:

Drs. H. Mustangin, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 4

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG

2019
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PAPER PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dosen Pengampu:

Drs. H. Mustangin, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 4:

Anis Saidah (21601072002)

Siti Ummu Habibah (21601072008)

Intan Karima (21601072027)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG

2019
Kata Pengantar

Bismillahirrohmaanirrohiim

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia serta nikmat yang tiada terhingga. Alhamdulillah berkat izin-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Problematika Pembelajaran
tentang “Kemampuan Berpikir Kritis”. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan ridho dan maghfirah-Nya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada


Bapak Drs. Mustangin, M.Pd yang telah memberikan arahan, yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing , serta memberikan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga ilmu yang telah diberikan kepada
penulis menjadi amalan yang baik. Selain itu, penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan
paper ini, baik dalam bentuk tenaga maupun fikiran.

Harapan penulis, semoga paper ini dapat bermanfaat dan dapat


meningkatkan pemahaman pembaca mengenai kemampuan berpikir kritis. Penulis
menyadari dalam paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran pembaca sangat penulis nantikan untuk perbaikan paper selanjtnya.

Malang, 19 Oktober 2019

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar isi .................................................................................................................... ii

A. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
B. PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis Matematis .................................... 3
2.2 Ciri-Ciri Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ....................................... 5
2.3 Tahapan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ....................................... 5
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis ..................................................................................................... 6
2.5 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ....................................... 7
2.6 Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Matematis...................................... 8
2.7 Pentingnya Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ................................... 8

C. HASIL-HASIL PENELITIAN TERKAIT ....................................................... 9

D. PENUTUP ............................................................................................................ 11
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 11
4.2 Saran ........................................................................................................... 12

DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................. 13

LAMPIRAN .............................................................................................................. 15

ii
A. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada saat ini atau yang akan
datang. Setiap sistem pendidikan di setiap tingkat sangat tergantung pada
sumber daya manusia untuk pelaksanaan programnya. Seorang siswa sebagai
generasi masa depan bangsa Indonesia, tentunya harus bisa menjalankan
perintah agamanya dengan benar dan menggunakan kemampuan berpikir.
Berpikir pada umumunya didefinisikan sebagai proses mengolah informasi
secara mental atau secara kognitif untuk membuat keputusan, menarik
kesimpulan, dan merefleksikan. Keterampilan berpikir dikelompokkan
menjadi keterampilan berpikir dasar dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Salah satu kemampuan dalam berfikir adalah berfikir kritis. Berpikir kritis
(Critical Thinking) adalah keharusan dalam usaha menyelesaikan masalah,
membuat keputusan, menganalis asumsi-asumsi. Berpikir kritis diterapkan
untuk belajar memecahkan masalah secara sistematis, inovatif, dan mendesain
solusi yang mendasar.
Dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan dalam pemecahan
masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis. Misalnya,
diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis salah satunya dapat ditunjukkan
siswa dengan mempertanyakan dari mana datangnya rumus pada suatu
teorema. Namun, banyak kasus dimana siswa hanya menerima dengan
mentah-mentah rumus yang telah diberikan oleh gurunya tanpa berpikir dari
mana dapatnya rumus tersebut. Menerima mentah-mentah rumus dalam arti
siswa tersebut sudah “pasrah” dan “ikhlas” dengan ketentuan rumus yang
sudah ada, tidak mempertanyakan dari mana datangnya rumus, bagaimana
bisa seperti itu, atau kenapa harus menggunakan operasi seperti itu.
Kemampuan berpikir kritis termasuk kemampuan berpikir matematis
tingkat tinggi. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran
matematika perlu dikembangkan karena dapat membantu siswa meningkatkan
kemampuan dalam matematika, yaitu dari yang hanya sekedar mengingat
kemampuan pemahaman. Untuk dapat mengantar siswa pada kegiatan berpikir

1
kritis hendaknya kepada siswa dibiasakan untuk selalu tanggap terhadap
permasalahan yang dihadapi dengan berlatih bertanya mengapa, apa dan
bagaimana untuk membuat keputusan dan mecari solusi penyelesaian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari kemampuan berpikir kritis matematis?
2. Apa saja ciri-ciri kemampuan berpikir kritis matematis?
3. Apa saja unsur-unsur kemampuan berpikir kritis matematis?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis
matematis?
5. Apa saja indikator kemampuan berpikir kritis matematis?
6. Apa instrumen kemampuan berpikir kritis matematis?
7. Bagaimana pentingnya kemampuan berpikir kritis matematis?

2
B. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis Matematis


2.1.1 Pengertian berpikir
Beberapa ahli mendefinisikan tentang pengertian berpikir baik
secara umum maupun khusus. Soemanto (2006: 31) mendefinisikan
bahwa “Berpikir mempunyai arti yaitu meletakkan hubungan
antarbagian pengetahuan yang diperoleh manusia. Adapun yang
dimaksud pengetahuan disini mencakup segala konsep, gagasan, dan
pengertian yang telah dimiliki atau diperoleh manusia. Berpikir
merupakan proses yang dinamis yang menempuh tiga langkah berpikir
yaitu, pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan
pembentukan keputusan.”
Presseisen (dalam Rochaminah, 2008) memberi pengertian berpikir
sebagai suatu aktivitas mental dalam usaha untuk memperoleh
pengetahuan. Oleh karena itu, berpikir merupakan proses kognitif
yang tidak dapat dilihat secara fisik. Hasil dari berpikir dapat berupa
ide, pengetahuan, prosedur, argumen, dan keputusan.
Selain itu, Dalyono (dalam Sari, 2018: 3) mengemukakan “berpikir
termasuk aktivitas belajar, dengan berpikir orang memperoleh
penemuan baru, setidak tidaknya orang menjadi tahu tentang
hubungan antar sesuatu.” Menurut Dalyono (dalam Sari. 2018: 3)
dengan berpikir diharapkan seorang siswa dapat menemukan sendiri
jawaban dari permasalahan yang diberikan oleh guru dengan begitu
diharapkan siswa akan lebih jauh mengerti dan memahami materi
yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
berpikir merupakan aktivitas mental yang menghasilkan ide,
pengetahuan, prosedur, argumen, dan keputusan.

3
2.1.2 Pengertian berpikir kritis
Menurut Hassoubah (dalam Dwijananti dan Yulianti, 2010:44)
berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan
menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai
dan dilakukan. Salah satu ciri orang yang berpikir kritis adalah
mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang didiskusikan
dengan masalah atau pengalaman lain yang relevan. Sedangkan Ennis
(dalam Hendriana, 2013:41) medefinisikan berpikir kritis sebagai
berpikir reflektif yang beralasan dan difokuskan pada penetapan apa
yang dipercaya atau yang dilakukan. Berpikir kritis merupakan
kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik ,
membedakan secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan
mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna (Dwijananti dan
Yulianti, 2010:44).
Karim (2015:93) juga berpendapat hal yang sama bahwa berpikir
kritis adalah berpikir rasional dalam memilih sesuatu. Sedangkan
menurut Chafee (Elaine, Johnson: 2007) mengartikan berpikir kritis
sebagai berpikir untuk menyelidiki secara sistematis proses berpikir
itu sendiri. Maksudnya adalah tidak hanya berpikir dengan sengaja,
namun menelaah apa yang di pikirkan dengan mempertimbangkan
logika dan bukti-bukti
Vincent Ryan Ruggeiro dalam bukunya mengungkapkan, The
basic activities in critical thinking are investigation (finding evidence
that is data that will answwer key questions about the issue,
interpretation (deciding what the evidence means), and judgment
(reaching a conclusion about the issue). Pendapat tersebut
menjelaskan bahwa aktifitas-aktifitas awal yang dilakukan dalam
berpikir kritis adalah penyelidikan yakni menemukan bukti dari
sebuah permasalahan, penafsiran yakni memutuskan apa maksud dari
sebuah bukti, dan pertimbangan yakni mendapatkan kesimpulan
dalam sebuah permasalahan.

4
Jadi, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah berpikir
secara rasional dan beralasan untuk memperoleh suatu keputusan dari
bukti-bukti atau fakta yang diketahui.
2.1.3 Pengertian kemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematis menurut Ennis yang dikutip
oleh Lestari dan Yudhanegara (2015), adalah kemampuan berpikir
dalam menyelesaikan masalah matematika yang melibatkan
pengetahuan matematika, penalaran matematika, dan pembuktian
matematika.
2.2 Ciri-Ciri Berpikir Kritis
Seseorang yang berpikir kritis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Mampu berpikir secara rasional dalam menyikapi suatu
permasalahan.
b) Mampu membuat keputusan yang tepat dalam menyelesaikan
masalah.
c) Dapat melakukan analisis, mengorganisasi, dan menggali informasi
berdasarkan fakta yang ada.
d) Mampu menarik kesimpulan dalam menyelesaikan masalah dan
dapat menyusun argumen dengan benar dan sistematik.

2.3 Unsur-unsur Kemampuan Berpikir Kritis Matematis


Berdasarkan Ennis (dalam Prihartini, dkk. 2016: 60) terdapat 6 unsur dasar
dalam berpikir kritis yang disingkat menjadi FRISCO (Focus, Reason,
Inference, Situation, Clarity, Overview). Adapun penjelasan dari FRISCO
adalah sebagai berikut.
1. F (Focus) : Untuk membuat sebuah keputusan tentang apa yang
diyakini maka harus bisa memperjelas pertanyaan atau isu yang tersedia,
yang coba diputusskan itu mengenai apa.
2. R (Reason) : Mengetahui alasan-alasan yang mendukung atau melawan
putusan-putusan yang dibuat berdasarkan situasi dan fakta yang relevan.
3. I (Inference) : Membuat simpulan yang beralasan atau menyungguhkan.
Bagian penting dari langkah penyimpulan ini adalah mengidentifikasi

5
asumsi dan mencari pemecahan masalah, pertimbangan dari interpretasi
akan siatuasi dan bukti.
4. S (Situation): Memahami situasi dan selali menjaga situai dalam berpikir
akan membantu memperjelas pertanyaan (dalam F) dan mengetahui arti
istlah-istilah kunci, bagian-bagian yang relevan sebagai pendukung.
5. C (Clarity) : menjelaskan arti atau istilah-istilah yang digunakan.
6. O (Overview) : Melangkah kembali dan meneliti secara menyeluruh
keputusan yang diambil.
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis
Kemampuan berpikir kritis setiap orang berbeda-beda. Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa. Maryam,
Setiawati, dan Ekasari (2007) yang dikutip oleh Fauziyah (2017: 48),
menyatakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir
kritis seseorang yaitu:
1. Kondisi fisik
Kondisi fisik sangat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
berpikir kritis. Ketika kondisi siswa terganggu, sementara ia dihadapkan
pada situasi yang menuntut pemikiran yang matang untuk memecahkan
suatu masalah, maka kondiri tersebut akan sangat mempengaruhi
pikirannya. Dalam kondisi ini siswa tidak dapat berkonsentrasi dan
berpikir cepat karena tubuhnya tidak memngkinkan untuk beraksi pada
respon yang ada.
2. Keyakinan diri / motivasi
Motivasi merupakan upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan,
ataupun pembangkit tenaga seseorang agar mau berbuat atau
melaksanakan sesuatu/ memperlihatkan perilaku tertentu yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Kecemasan
Kecemasan dapat mempengaruhi kualitas pemikiran seseorang.
Peningkatan kecemasan dapat menurunkan kemampuan berpikir dan
sangat membatasi model inquiry (penyelidikan), new ideas dan

6
creativity (ide baru dan kreativitas) , dan knowing how you think (tahu
bagaimana kamu pikir). Kecemasan timbul secara otomatis jika individu
menerima stimulus yang berlebih yang melampaui untuk menanganinya.
Reaksi terhadap kecemasan dapat bersifat: a) konstruktif, memotivasi
individu untuk belajar dan mengadakan perubahan terutama perubahan
perasaan tidak nyaman; b) destruktif, menimbulkan tingkah laku
maladaptif dan disfungsi yang menyangkut kecemasan berat atau panik
serta dapat membatasi seseorang dalam berpikir.
4. Perkembangan intelektual
Intelektual atau kecerdasan seseorang untuk merespon dan
menyelesaikan suatu persoalan, menghubungkan satu hal dengan yang
lain dan dapat merespon dengan baik setiap stimulus. Perkembangan
intelektual setiap orang berbeda-beda disesuaikan dengan usia dan
tingkah perkembangannya.
2.5 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Berpikir kritis merupakan proses terorganisasi yang memungkinkan
seseorang mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari
pernyataan yang diterimanya. Dalam berpikir kritis segala kemampuan
diberdayakan, baik itu memahami, mengingat, membedakan, menganalisis,
memberi alas an, merefleksikan, menafsirkan, mencari hubungan,
mengevaluasi bahkan membuat dugaan sementara.
Indikator kemampuan berpikir kritis menurut Lestari dan Yudhanegara
(2015), yaitu:
1. Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification), yang
meliputi: menfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya
dan menjawab pertanyaan.
2. Membangun keterampilan dasar (basic support), yang meliputi:
mempertimbangkan sumber terpercaya, mengobservasi dan
mempertimbangkan hasil observasi.
3. Membuat simpulan (interfence), yang meliputi: mendeduksi dan
menganalisis deduksi, menginduksi dan menganalisis induksi, membuat
keputusan dan mempertimbangkan hasilnya.

7
4. Membuat penjelasan lebih lanjut (advanced clarification), yang
meliputi: mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi,
mengidentifikasi asumsi.
5. Menentukan strategi dan taktik (strategy and tactics), memutuskan
suatu tindakan, berinter/aksi dengan orang lain untuk menyelesaikan
masalah.
2.6 Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Berdasarkan uraian mengenai berpikir kritis diatas, ada beberapa
contoh instrumen untuk menilai kemampuan berpikir kritis matematis
peserta didik sebagaimana terlampir.
2.7 Pentingnya Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Menurut Hendriana (2017:94) bahwa kemampuan berpikir kritis
matematis merupakan satu kemampuan dasar yang esensial dan perlu
dimiliki oleh siswa yang belajar matematika. Terdapat alasan dalam
pernyataan tersebut. Pertama, kemampuan berpikir kritis matematis
merupakan salah satu kemampuan yang harus di miliki oleh peserta didik
zaman sekarang, untuk menghadapi era abad 21 dan menghadapi masalah
sehari-hari peserta didik diharapkan memiliki kemampuan 4C dimana
salah satunya yaitu berpikir kritis. Kedua, dalam berfikir kritis, seseorang
tidak dengan mudah menerima sesuatu yang diterimanya, tanpa
mengetahui asal-usulnya, namun ia dapat mempertanggung jawabkan
pendapatnya disertai dengan alasan yang logis.
Berfikir kritis memberikan kontribusi yang cukup signifikan
terhadap hasil belajar matematika, dimana semakin tinggi kemampuan
berfikir kritis siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar matematika
yang diperoleh siswa. Karena kemampuan berpikir kritis merupakan
sebagai proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran seperti pemecahan masalah dalam pembelajaran, mengambil
keputusan, kemampuan menganalisis dan melakukan penelitian ilmiah.
Sebaliknya semakin rendah kemampuan berpikir kritis siswa maka
semakin rendah pula hasil belajar matematika yang diperoleh siswa
(Asep:2016). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa salah satu faktor

8
untuk meningkatkan hasil belajar matematika dapat ditentukan melalui
kemampuan berfikir kritis siswa. Didukung dengan teori Johnson
(2010:125) memaknai kemampuan berfikir kritis merupakan sebagai
proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental
seperti pemecahan masalah. Mengambil keputusan, menganalisis asumsi
dan melakukan penelitian ilmiah.

C. HASIL-HASIL PENELITIAN TERKAIT

Penelitian yang berhubungan dengan berfikir kritis diantaranya


yaitu jurnal penelitian Tatang Mulyana dengan judul “Pembelajaran
Analitik Sintetik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan
Kreatif Matematik Siswa SMA” hasil penelitian Tatang Mulyana
mengungkapkan bahwa Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif matematis siswa yang mendapat pembelajaran analitik
sintetik intervensi divergen (PASID) dan yang mendapat pembelajaran
analitik sintetik intervensi konvergen (PASIK) keduanya tergolong cukup
dan lebih baik dari kemampuan siswa yang mendapat pembelajaran
konvensional (PK) yang tergolong pada klasifkasi kurang.
Selain itu juga terdapat dalam penelitian Siti Nurkholifah, Toheri,
Widodo Winarso dengan judul “Hubungan antara Self Confidence dengan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika”
hasil penelitian Siti Nurkholifah, dkk. mengungkapkan bahwa kemampuan
berpikir kritis matematis dipengaruhi oleh kepercayaan diri siswa,
dikarenakan siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi dapat
membentuk keyakinan pada dirinya tentang kemampuan untuk pantang
menyerah dalam menghadapi permasalahan yang diberikan (Leonard &
Amanah, 2014, p.60). Selain itu keterkaitan antara kemampuan
matematika dan sikap seseorang dalam menghadapi masalah juga
dipengaruhi oleh faktor pembelajaran yang menuntut peserta didik
menjadi aktif dalam berpikir dan berinteraksi, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan matematika yang menjadi harapan tujuan
pembelajaran pada umumnya (Rahmi, 2017, p.178).

9
Dalam penelitian Ratna Purwati, Hobri, Arif Fatahillah dengan
judul “Analisis kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan
Masalah Persamaan Kuadrat pada Pembelajaran Model Creative
Problem Solving” hasil penelitian Ratna Purwati, dkk. mengungkapkan
bahwa siswa dengan kemampuan brpikir kritis tinggi mampu memenuhi
kriteria semua indikator berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu menginterpretasi masalah, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengiferensi. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang hanya
mampu memenuhi indikator interpretasi dan menganalisis namun kurang
mampu dalam memenuhi indikator mengevaluasi dan menginferensi.
Sedangkan, siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah kurang
mampu memenuhi indikator interpretasi karena siswa hanya mampu
mengidentifikasi fakta yang diberikan dengan jelas pada soal serta tidak
mampu memenuhi indikator menganalisis, mengevaluasi serta
menginferensi.
Dalam penelitian Eka Prihatini, Pitri Lestari, Serly Ayu Saputri
dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Menggunakan Pendekatan Open Ended” hasil penelitian Eka Prihatini,
dkk. mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir kritis diperlukan siswa
untuk memecahkan masalah sehari-hari maupun permasalahan di masa
yang akan datang. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa adalah
pendekatan open ended. Hal ini dikarenakan masalah open ended dapat
merangsang aspek-aspek penting berpikir kritis, yaitu menganalisis,
memikirkan ulang, ataupun memunculkan ide-ide baru. Kajian literatur
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa meningkatkan kemampuan
berpikir kritis matematis dapat dilakukan dengan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan open-ended. Dengan demikian, perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis dengan menggunakan pendekatan open-ended.

10
D. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kemampuan berpikir kritis matematis adalah kemampuan
berpikir dalam menyelesaikan masalah matematika yang
melibatkan pengetahuan matematika, penalaran matematika, dan
pembuktian matematika.
2. Ciri-ciri berpikir kritis: Mengenal secara rinci bagian-bagian dari
keseluruhan; Pandai mendeteksi permasalahan; Mampu
membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan;
Mampu membedakan fakta dengan diksi atau pendapat; dsb
3. Terdapat 6 unsur dasar dalam berpikir kritis yang disingkat
menjadi FRISCO, yaitu: F (Focus), R (Reason), I (Inference), C
(Clarity) dan O (Overview).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis
matematis seseorang, antara lain: kondisi fisik, keyakinan diri/
motivasi, kecemasan, dan perkembangan intelektual.
5. Instrumen kemampuan berpikir kritis disusun berdasarkan
indikator kemampuan berpikir ktitis
6. Indikator kemampuan berpikir kritis : memberikan penjelasan
sederhana (elementary clarification), membangun keterampilan
dasar (basic support), membuat simpulan (interfence), membuat
penjelasan lebih lanjut (advances clarification), dan menentukan
strategi dan taktik (strategi and tactics),
7. Kemampuan berpikir kritis matematis sangat penting karena
kemampuan berpikir kritis merupakan proses yang terarah dan
jelas yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seperti
pemecahan masalah dalam pembelajaran, mengambil keputusan,
kemampuan menganalisis dan melakukan penelitian ilmiah.

11
4.2 Saran
Kemampuan berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh setiap
siswa, sehingga sebagai guru sebaiknya kita harus mampu
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dengan baik dengan
menciptakan inovasi baru baik dengan model maupun media
pembelajaran yang baik.

12
DAFTAR RUJUKAN

Dwijananti dan Yulianti. 2010. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis


Mahasiswa melalui Pembelajaran Problem Based Intruction pada Mata
Kuliah Fisika Lingkungan. Semarang: Program Fisika FMIPA UNS
Fauziyah, Eva. (2017). Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII
Ditinjau dari Partisipasi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri Se-
kecamatan Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi.
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Hendriana Heris, Eti Euis Hendriani, dkk. 2017. Hard Skills dan Soft Skills
Matematik Siswa. Bandung: PT Refika Aditama.
Johnso, Elaine. 2007. Contextual Teaching And Learning:Menjadikan Kegiatan
Belajar Mengajar Mengasikan dan Bermakna. Bandung: MLC.
Lestari, K. E. & Yudhanegara, M. R. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: PT Refika Aditama
Nurhayati. 2014. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam
Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Savi Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Kelas VIII SMP Negeri 3 Godean . Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurkholifah, Siti., Toheri, & Winarso, Widodo. (2018). Hubungan antara Self
Confidence dengan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran
Matematika. Jurnal Edumatica. Cirebon: Tadris Matematika IAIN Syekh
Nurjati Cirebon. Vol 8 (1): 58-66
Prihartini, E., Lestari, P., & Saputri, S. A. (2016). Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Matematis Menggunakan Pendekatan Open Ended. PRISMA,
Prosiding Seminar Nasional Matematika, 58-64.
Purwati, Ratna., Hobri, & Fatahillah, Arif. 2016. ANALISIS KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
PERSAMAAN KUADRAT PADA PEMBELAJARAN MODEL CREATIVE
PROBLEM SOLVING. Jurnal FKIP Universitas Jember. Vol 7 (1): 84-93
Rochaminah, S (2008). Pengaruh Pembelajaraan Penemuan Terhadap
Kemampuan Berfikir Kritis Matematis. Disertasi pada PPs UPI tidak
dipublikasikan.

13
Sari, Citra N.I. (2018). Profil Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pengajuan Masalah
Pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) Kelas X SMA
Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018. Artikel Skripsi. Kediri:
Universitas PGRI Kediri.
Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan). Jakarta: Rineka Cipta.
Sulistiani, Eni, Masrukan. (2016). Pentingnya Berpikir Kritis dalam
Pembelajaran Matematika Untuk Menghadapi Tantangan MEA. 605-612.
Vincent Ryan Ruggiero. (2004). Beyond Feelings A Guide to Critical Thinking.
New York: McGraw-Hill Companies, hal. 21.

14
Lampiran
Kisi-Kisi Soal Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Indikator Pencapaian Indikator Kemampuan
No Kompetensi Dasar Soal-Soal
Hasil Belajar Berpikir Kritis yang Diukur
1. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Memberikan penjelasan Jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-
sifat segitiga a. Menjelaskan jenis- sederhana dengan sisinya dibedakan menjadi segitiga
berdasarkan sisi dan jenis segitiga memfokuskan pertanyaan, sama sisi, segitiga sama kaki serta
sudutnya berdasarkan sisi- menganalisis argumen, dan segitiga sebarang dan berdasarkan
sisinya. menjawab pertanyaan yang besar sudutnya dibedakan menjadi
b. Menjelaskan jenis- membutuhkan penjelasan. segitiga lancip, segitiga tumpul dan
jenis segitiga segitiga siku-siku.
berdasarkan besar a. Dapatkah segitiga sama kaki
sudutnya merupakan segitiga lancip?
Jelaskan jawabanmu!
b. Dapatkah segitiga sebarang
merupakan segitiga lancip?
Jelaskan jawabanmu!

15
c. Dapatkah segitiga siku-siku
merupakan segitiga lancip?
Jelaskan jawabanmu!
d. Dapatkah segitiga sama sisi
merupakan segitiga lancip?
Jelaskan jawabanmu!
e. Dapatkah segitiga lancip
merupakan segitiga sama sisi?
Jelaskan jawabanmu!
2. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Mengobservasi dan Suatu segitiga, ukuran sudut-
sifat segitiga a. Menjelaskan jenis- mempertimbangkan hasil sudutnya adalah 40, 65 dan 75.
berdasarkan sisi dan jenis segitiga observasi a. Sebutkan jenis segitiga
sudutnya berdasarkan sisi- tersebut! Mengapa?
sisinya b. Dapatkah kamu
b. Menjelaskan jenis- menggolongkan segitiga
jenis segitiga tersebut dengan melihat
berdasarkan besar panjang sisi-sisinya? Jelaskan!
sudutnya

16
3. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Membuat kesimpulan dengan Persegi panjang mempunyai empat
sifat persegi panjang, a. Menjelaskan membuat dan sisi dn empat sudut. Dapatkah kamu
persegi, trapesium, pengertian persegi mempertimbangkan nilai menjelaskan tentang persegi
jajargenjang, panjang menurut keputusan panjang berdasarkan pernyataan
belahketupat dan layang- sifatnya. berikut:
layang b. Menjelaskan sifat-sifat a. Persegi panjang adalah suatu
segi empat ditinjau segiempat yang keemoat
dari sisi, sudut dan sudutnya siku-siku. Apakah
diagonalnya. pernyataan di atas cukup untuk
menggambarkan persegi
panjang? Jelaskan jawabanmu!
b. Persegi panjang adalah suatu
segiempat dengan sisi-sisi yang
berhadapan sejajar. Apakah
pernyataan di atas cukup untuk
menggambarkan persegi
panjang? Jelaskan jawabanmu!
c. Apa yang dapat kamu
simpulkan tentang ukuran dari

17
jumlah keempat sudut suatu
persegipanjang?
4. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Membangun keterampilan Perhatikan persegi panjang ABCD
sifat persegi panjang, a. Menjelaskan dasar dengan mengobservasi di bawah ini !
persegi, trapesium, pengertian persegi dan mempertimbangkan hasil
jajargenjang, belah panjang menurut observasi.
ketupat, dan layang- sifatnya.
layang b. Menjelaskan sifat-sifat
segi empat ditinjau
dari sisi, sudut dan
diagonalnya.

a. Tentukanlah ukuran sudut


DAO dan sudut ABO!
b. Tulislah sudut lainnya yang
ukurannya sama dengan ukuran
sudut DAO!

18
c. Tulislah sudut lainnya yang
ukurannya sama dengan ukuran
sudut ABO!
d. Tentukanlah ukuran sudut
AOD!
e. Tulislah sudut lainnya yang
ukurannya sama dengan ukuran
sudut AOD!

5. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Membangun keterampilan Perhatikan gambar persegi PQRS di
sifat persegi panjang, a. Menjelaskan dasar dengan mengobservasi bawah ini !
persegi, trapesium, pengertian persegi dan mempertimbngkan hasil
jajargenjang, belah menurut sifatnya. observasi
ketupat dan layang- b. Menjelaskan sifat-sifat
layang segi empat ditinjau
dari sisi, sudut dan
a. Bagaimana ukuran sudut QPR
diagonalnya.
dan sudut QRP? Jelaskan
jawabanmu!

19
b. Bagaimanakah ukuran sudut
SQP dan sudut PSQ? Jelaskan
jawabanmu!
c. Apa yang dapat kamu
simpulkan tentang ukuran dari
jumlah keempat sudut suatu
persegi?

6. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Memberikan penjelasan a. Mungkinkah dua sudut yag
sifat persegi panjang, a. Menjelaskan sederhana dengam berhadapan dalam jajargenjang
persegi, trapesium, pengertian layang- menganalisis argumen saling berpelurus? Jelaskan
jajargenjang, belah layang menurut jawabannya!
ketupat dan layang- sifatnya. b. Dua sudut yang berdekatan
layang b. Menjelaskan sifat-sifat dalam jajargenjang jumlahnya
segi empat ditinjau sama dengan 180. Benarkah
dari sisi, sudut dan pernyataan tersebut? Jelaskan
diagonalnya jawabanmu!
7. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Memberikan penjelasan Jika ABCD belahketupat.
sifat persegi panjang, sederhana dengan

20
persegi, trapesium, a. Menjelaskan memfokuskan pertanyaan, a. Ada berapa sumbu simetri lipat
jajargenjang, belah pengertian belah manganalisis argumen dan yang dimilikinya? Jelaskan
ketupat dan layang- ketupat menurut menjawab pertanyaan yang pendapatmu!
layang sifatnya. membutuhkan penjelasan. b. Ada berapa cara belahketupat
b. Menjelaskan sifat-sifat ABCD menempati bingkainya?
segi empat ditinjau Jelaskan pendapatmu!
dari sisi, sudut dan c. Apakah diagonal-diagonalnya
diagonalnya merupakan sumbu simetri?
Jelaskan pendapatmu!
8. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat menjelaskan Membuat kesimpulan dengan a. Apakah beah ketupat termasuk
sifat persegi panjang, pengertian belah ketupat melakukan dan jajargenjang? Jelaskan!
persegi, trapesium, dan jajargenjang serta mempertimbangkan deduksi. b. Apakah jajargenjang termasuk
jajargenjang, belah hubungannya. belahketupat? Jelaskan!
ketupat dan layang-
layang
9. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Memberikan penjelasan a. Dapatkah dua sudut yang
sifat persegi panjang, a. Menjelaskan sederhana dengan derdekatan dalam layang-
persegi, trapesium, pengertian layang- menfokuskan pertanyaan dan layang saling berpelurus?
jajargenjang, belah Jelaskan!

21
ketupat dan layang- layang menurut menjawab pertanyaan yang b. Ada anggapan yang
layang sifatnya. membutuhkan penjelasan. menyatakan bahwa diagonal
b. Menjelaskan sifat-sifat terpanjang dari suatu layang-
segi empat ditinjau layang disebut dengan sumbu
dari sisi, sudut dan simetri layang-layang tersebut.
diagonalnya. Benarkah anggapan itu?
Jelaskan!
10. Mengidentifikasi sifat- Siswa dapat: Memberikan penjelasan Jika diketahui: T = (trapesium), B =
sifat persegi panjang, a. Menjelaskan sederhana dengan (belah ketupat), J = (jajar genjang)
persegi, trapesium, pengertian belah menfokuskan pertanyaan, dan L = (layang-layang).
jajargenjang, belah ketupat menurut menganalisis argumen dan
ketupat dan layang- sifatnya. menjawab pertanyaan- a. Apakah T I J? Jelaskan
layang b. Menjelaskan sifat-sifat pertanyaan yang jawabanmu!
segi emat ditinjau dari membutuhkan penjelasan. b. Apakah J I T? Jelaskan
sisi, sudut dan jawabanmu!
diagonalnya. c. Apakah T I B? Jelaskan
Jawabanmu!
d. Apakah B I T Jelaskan
Jawabanmu!

22
e. Apakah J I L? Jelaskan
Jawabanmu!

23
TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga
Waktu : 90 menit

1. Jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya dibedakan menjadi segitiga


sama sisi, segitiga sama kaki serta segitiga sebarang dan berdasarkan besar
sudutnya dibedakan menjadi segitiga lancip, segitiga tumpul dan segitiga
siku-siku.
a. Dapatkah segitiga sama kaki merupakan segitiga lancip? Jelaskan
jawabanmu!
b. Dapatkah segitiga sebarang merupakan segitiga lancip? Jelaskan
jawabanmu!
c. Dapatkah segitiga siku-siku merupakan segitiga lancip? Jelaskan
jawabanmu!
d. Dapatkah segitiga sama sisi merupakan segitiga lancip? Jelaskan
jawabanmu!
e. Dapatkah segitiga lancip merupakan segitiga sama sisi? Jelaskan
jawabanmu!

2. Suatu segitiga, ukuran sudut-sudutnya adalah 40, 65 dan 75.


a. Sebutkan jenis segitiga tersebut! Mengapa?
b. Dapatkah kamu menggolongkan segitiga tersebut dengan melihat
panjang sisi-sisinya? Jelaskan!

3. Persegi panjang mempunyai empat sisi dn empat sudut. Dapatkah kamu


menjelaskan tentang persegi panjang berdasarkan pernyataan berikut:
a. Persegi panjang adalah suatu segiempat yang keemoat sudutnya
siku-siku. Apakah pernyataan di atas cukup untuk menggambarkan
persegi panjang? Jelaskan jawabanmu!

24
b. Persegi panjang adalah suatu segiempat dengan sisi-sisi yang
berhadapan sejajar. Apakah pernyataan di atas cukup untuk
menggambarkan persegi panjang? Jelaskan jawabanmu!
c. Apa yang dapat kamu simpulkan tentang ukuran dari jumlah
keempat sudut suatu persegipanjang?

4. Perhatikan persegi panjang ABCD di bawah ini !

a. Tentukanlah ukuran sudut DAO dan sudut ABO!


b. Tulislah sudut lainnya yang ukurannya sama dengan ukuran sudut
DAO!
c. Tulislah sudut lainnya yang ukurannya sama dengan ukuran sudut
ABO!
d. Tentukanlah ukuran sudut AOD!
e. Tulislah sudut lainnya yang ukurannya sama dengan ukuran sudut
AOD!

5. Perhatikan gambar persegi PQRS di bawah ini !

a. Bagaimana ukuran sudut QPR dan sudut QRP? Jelaskan jawabanmu!


b. Bagaimanakah ukuran sudut SQP dan sudut PSQ? Jelaskan
jawabanmu!

25
c. Apa yang dapat kamu simpulkan tentang ukuran dari jumlah
keempat sudut suatu persegi?

6. Perhatikan pernyataan berikut!


a. Mungkinkah dua sudut yag berhadapan dalam jajargenjang saling
berpelurus? Jelaskan jawabannya!
b. Dua sudut yang berdekatan dalam jajargenjang jumlahnya sama
dengan 180. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan jawabanmu!

7. Jika ABCD belahketupat.


a. Ada berapa sumbu simetri lipat yang dimilikinya? Jelaskan
pendapatmu!
b. Ada berapa cara belahketupat ABCD menempati bingkainya?
Jelaskan pendapatmu!
c. Apakah diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri? Jelaskan
pendapatmu!

8. Jawablah dengan tepat!


a. Apakah beah ketupat termasuk jajargenjang? Jelaskan!
b. Apakah jajargenjang termasuk belahketupat? Jelaskan!

9. Perhatikan pernyataan dibawah!


a. Dapatkah dua sudut yang derdekatan dalam layang-layang saling
berpelurus? Jelaskan!
b. Ada anggapan yang menyatakan bahwa diagonal terpanjang dari
suatu layang-layang disebut dengan sumbu simetri layang-layang
tersebut. Benarkah anggapan itu? Jelaskan!

26
10. Jika diketahui: T = (trapesium), B = (belah ketupat), J = (jajar genjang)
dan L = (layang-layang).
a. Apakah T I J? Jelaskan jawabanmu!
b. Apakah J I T? Jelaskan jawabanmu!
c. Apakah T I B? Jelaskan Jawabanmu!
d. Apakah B I T Jelaskan Jawabanmu!
e. Apakah J I L? Jelaskan Jawabanmu!

27

Anda mungkin juga menyukai