Anda di halaman 1dari 154

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA P ESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS

SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH


PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Fisika

Oleh
RIYO ARIE PRATAMA
NPM. 1411090058

Jurusan : Pendidikan Fisika

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1440 H/ 2018 M

i
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA P ESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS
SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Fisika

Oleh :
RIYO ARIE PRATAMA
NPM: 1411090058

Jurusan : Pendidikan Fisika

Pembimbing I : Sri Latifah, M.Sc.


Pembimbing II : Antomi Saregar, M.Pd, M.Si.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1440 H/ 2018 M
ii
ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah upaya mewujudkan pembelajaran


mandiri bagi peserta didik. Belum dikembangkannya LKPD berbasis scaffolding
untuk melatih pemahaman konsep peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kelayakan LKPD berbasis scaffolding melalui hasil validasi ahli serta
mengetahui respon pendidik dan peserta didik terhadap kemenarikan LKPD
berbasis scaffolding yang dikembangkan oleh peneliti.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan desain
pembelajaran (Instructional Design) dengan menggunakan model ADDIE. Subjek
penelitian yang terlibat terdiri dari ahli (ahli materi dan ahli media) dan peserta
didik kelas VII SMP/MTs. Ahli memberikan penilaian terhadap tingkat
kevalidan materi dan kesesuaian desain, praktisi menilai kevalidan LKPD
berbasis scaffolding, sedangkan pendidik dan peserta didik menilai tingkat
kemenarikan LKPD berbasis scaffolding yang dikembangkan oleh peneliti.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah kelayakan LKPD berbasis
scaffolding berdasarkan penilaian ahli dikriteriakan sangat layak, dengan
persentase validasi ahli media 88% dan ahli materi 91%. Pendidik dan peserta
didik memberikan respon positif terhadap kemenarikan LKPD berbasis
scaffolding sebagai media pembelajaran, dengan persentase respon pendidik
91.25%, uji kelompok kecil 87.3%, dan uji lapangan 88.1%. Pengembangan
LKPD berbasis scaffolding dinyatakan sangat layak dan mendapatkan respon
positif untuk dijadikan sebagai media pembelajaran.

Kata kunci: Lembar Kerja Peserta Didik, LKPD Berbasis Scaffolding, kalor

iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat: Jl.Letkol H.Endro Suratmin, Sukarame, B. Lampung 35131 Telp.(0721)783260

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD) BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI
KALOR UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP
PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa : Riyo Arie Pratama


NPM : 1411090058
Jurusan : Pendidikan Fisika
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

MENYETUJUI

Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

Sri Latifah, M.Sc. Antomi Saregar, M.Pd, M.Si.


NIP. 197903212011012003 NIP. 198604072015031005

Mengetahui,
Ketua Jurusan Fisika

Dr. Yuberti, M.Pd


NIP. 197709202006042011

iv
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Let. Kol. H. Suratmin Sukarame Bandar Lampung Telp.(0721) 703289

PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK. Disusun oleh Riyo Arie Pratama. NPM
1411090058, Prodi Pendidikan Fisika, Telah Diujikan dalam Sidang Munaqosyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan pada hari / tanggal : Rabu / 5 Desember 2018

TIM MUNAQOSYAH

Ketua : Syofnidah Ifrianti, M.Pd. (………………...)

Sekretaris : Sodikin, M.Pd. (……………..….)

Penguji Utama : Dr. H. Agus Jatmiko, M.Pd. (…………..…….)

Penguji Pendamping I : Sri Latifah, M.Sc. (……………..….)

Penguji Pendamping II : Antomi Saregar, M.Pd., M.Si. (……………..….)

Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd


NIP.19560810 198703 1 001

v
MOTTO

Artinya; “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan

menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan

memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada

yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?" (QS. An-Nahl:72)

vi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbill’alamin, puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta karunia-Nya. Tak lupa

shalawat dan salam selalu tercurah untuk Rasulullah Muhammad SAW. Dengan

ketulusan hati peneliti persembahkan ini kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Yoyok Mustiyo dan Ibu Sri Lestari dengan

atas ketulusannya mencurahkan kasih sayang kepadaku, dengan

kesabarannya memberikan nasehat, motivasi, dukungan, dan mendo’akanku

disetiap waktu demi keberhasilanku.

2. Almamaterku tercinta, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

vii
RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Riyo Arie Pratama, dilahirkan pada tanggal 13 April 1996 di

Lampung Utara, tepatnya di Desa Semuli Raya. Peneliti merupakan putra tunggal dari

pasangan Yoyok Mustiyo dan Sri Lestari.

Pendidikan formal yang dilalui peneliti dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1

Semuli Raya lulus pada tahun 2008. Peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri

1 Abung Semuli dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2014 peneliti lulus dari

jenjang Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Abung Semuli.

Ditahun yang sama (2011), peneliti resmi menjadi mahasiswa UIN Raden

Intan Lampung yang kala itu masih bernama IAIN Raden Intan Lampung, pada

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Fisika. Semenjak mulai kuliah,

peneliti aktif berkegiatan di beberapa organisasi internal kampus seperti UKM

MENWA dan Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI). Selain itu juga peneliti

berproses di organisasi eksternal Ikatan Himpunan Mahasiswa Indonesia

(IHAMAFI). Pada tahun 2016, peneliti melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di desa

Campang Tiga, Lampung Selatan, kemudian setelah itu dilanjutkan dengan PPL di

SMAN 1 Bandar Lampung. Selama kuliah di UIN Raden Intan Lampung peneliti

menemukan banyak pengalaman dan hal-hal baru yang menambah pengetahuan.


viii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena

rahmat dan hidayahnya maka peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH

PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK” ini. Shalawat beserta salam

semoga selalu senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan

keluarganya yang senantiasa menjadi uswatun hasanah bagi umat manusia.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik guna

menyelesaikan studi strata satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung dan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam studi pendidikan.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti tidak lepas dari bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan terima

kasih kepada Ibu Sri Latifah, M.Sc selaku pembimbing I sekaligus sekretaris

jurusan pendidikan fisika dan kepada Bapak Antomi Saregar, M.Pd, M.Si selaku

pembimbing II yang telah membagi ilmu, memberikan bimbingan dan arahan yang

sangat berharga dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan kerendahan hati, peneliti

sampaikan salam hormat dan ucapan terima kasih kepada :

ix
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

2. Ibu Dr. Yuberti, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika.

3. Bapak Sodikin, M.Pd, Ibu Widya Wati, M.Pd, dan Ibu Heppy Komikesari,

M.Pd yang telah meluangkan waktu untuk menjadi ahli materi untuk menilai

produk yang dikembangkan peneliti.

4. Bapak Dr. H. Agus Jatmiko, M.Pd, Bapak Indra Gunawan, M.T, dan Ibu

Rahma Diani, M.Pd yang telah meluangkan waktu untuk menjadi ahli media

untuk menilai produk yang dikembangkan peneliti.

5. Staf dan karyawan UIN Raden Intan Lampung khususnya dilingkungan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

6. Kepala sekolah, guru, karyawan, dan peserta didik SMP Negeri 1 Abung

Semuli dan MTs Darul Fatah Campang Tiga telah memberikan izin kepada

peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Sahabat-sahabatku anggota KMDK, kelompok KKN 27, dan PPL SMAN 1

Bandar Lampung serta semua teman-teman pendidikan fisika angkatan 2014

yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan kerjasamanya selama ini.

8. Adik-adik tingkatku terkasih.

9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini dan studi peneliti.

x
Semoga ketulusan dan kebaikan semuanya diberikan pahala yang melimpah

oleh Allah SWT.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kata

sempurna karena keterbatasan ilmu dan kemampuan yang peneliti miliki. Maka dari

itu kepada para pembaca hendaknya dapat memaklumi, dan peneliti berharap semoga

hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Bandar Lampung, Desember 2018


Peneliti

RIYO ARIE PRATAMA

NPM. 1411090058

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


A. Konsep Pengembangan Model ............................................................. 11
B. Acuan Teori .......................................................................................... 15
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................ 15
b. Jenis Media Pembelajaran ......................................................... 15
c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ................................. 16
2. Lembar Kerja Peserta Didik
a. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik ................................... 16
xii
b. Tujuan dan Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik ...................... 17
c. Standar LKPD yang Baik .......................................................... 18
d. Langkah Pengembangan LKPD ................................................ 20
3. Scaffolding........................................................................................ 21
4. Kalor ................................................................................................ 23
a. Kalor .......................................................................................... 26
b. Perpindahan Kalor ..................................................................... 29
c. Perubahan Wujud Zat ................................................................ 30
5. Pemahan Konsep .............................................................................. 36
C. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 41
B. Karakteristik Sasaran Penelitian ........................................................... 41
C. Pendekatan dan Metode Penelitian ....................................................... 42
D. Langkah-langkah Pengembangan Media
1. Tahap Analisis .................................................................................. 43
2. Tahap Perancangan Produk Awal
a. Pengkajian materi ...................................................................... 44
b. Perancangan produk .................................................................. 44
3. Tahapan Pengembangan Produk
a. Validasi desain .......................................................................... 49
4. Implementasi Produk
a. Uji coba produk ......................................................................... 51
5. Revisi dan Evaluasi Produk
a. Revisi ........................................................................................ 52
b. Evaluasi ..................................................................................... 52
6. Pengumpulan Data dan Analisis Data
a. Pengumpulan data ..................................................................... 53
b. Analisis data .............................................................................. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengembangan
1. Hasil Analisis (Analysis) .................................................................. 59
a. Analisis kebutuhan .................................................................... 59
b. Landasan teori ........................................................................... 60
2. Desain Produk .................................................................................. 61
a. Pengkajian materi ...................................................................... 61
b. Perancangan produk .................................................................. 61
B. Kelayakan LKPD dan Pembahasan
1. Validasi Ahli Materi ......................................................................... 63
xiii
2. Validasi Ahli Media ......................................................................... 72
3. Respon Pendidik............................................................................... 80
C. Kemenarikan LKPD dan Pembahasan
1. Respon Pendidik............................................................................... 80
2. Uji Kelompok Kecil ......................................................................... 82
3. Uji Lapangan .................................................................................... 84
D. Kelebihan LKPD ................................................................................... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ........................................................................................... 87
B. Saran ..................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
2.1 Kalor Jenis Berbagai Zat ............................................................................... 25
2.2 Titik Lebur, titik didih, kalor lebur, dan kalor didih zat ............................... 32
2.3 Kategori dan Proses Kognitif Pemahaman ................................................... 35
3.1 Waktu Penelitian ........................................................................................... 39
3.2 Sasaran Penelitian ......................................................................................... 40
3.3 Daftar Tim Validasi Produk ............................................................................ 49
3.4 Krteria Interpretasi Kelayakan ...................................................................... 55
3.5 Kriteria Interpretasi Kemenarikan................................................................. 57
4.1 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi Sebelum Revisi ............................. 64
4.2 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi Setelah Revisi ............................... 65
4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media Sebelum Revisi ............................. 67
4.4 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media Setelah Revisi ................................ 68
4.5 Rekapitulasi Hasil Respon Pendidik ............................................................. 71
4.6 Saran perbaikan validasi ahli materi ............................................................. 73
4.7 Saran Perbaikan validasi ahli media ............................................................. 76
4.8 Hasil uji coba kelompok kecil peserta didik ................................................. 80
4.9 Hasil uji lapangan peserta didik SMPN 1 Abung Semuli ............................. 81
4.10 Hasil uji lapangan peserta didik MTs Darul Fatah ..................................... 82

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Tahapan-tahapan Pengembangan Model ADDIE ......................................... 12
2.2 Langkah–langkah Penelitian yang akan dijalankan ...................................... 13
2.3 Peralatan untuk Persamaan Kalor ................................................................ 24
2.4 Ilustrasi Konduksi, Konveksi, dan Radiasi ................................................... 27
2.5 Kalorimeter Alumunium ............................................................................... 30
2.6 Diagram Perubahan Wujud Zat ..................................................................... 30
2.7 Grafik hubungan suhu, kalor, dan perubahan wujud benda .......................... 31
2.8 Menuangkan air dingin ke dalam air panas................................................... 33
4.1 Bagan Langkah Pembuatan Desain Produk .................................................. 58
4.2 Cover Depan & Cover Belakang LKPD ....................................................... 63
4.3 Perbaikan Penulisan Persamaan .................................................................... 73
4.4 Perbaikan Penjelas Gambar........................................................................... 74
4.5 Perbaikan Tabel Hasil Percobaan.................................................................. 74
4.6 Penambahan soal ........................................................................................... 75
4.7 Penambahan Pengntar Berupa Peta Konsep ................................................. 75
4.8 Perbaikan Bahasa dan Diksi Kalimat ............................................................ 76
4.9 Perubahan Background ................................................................................. 77
4.10 Perubahan Objek Gambar Pada Cover ........................................................ 77
4.11 Perbaikan Penulisan Judul Scaffolding Pada Cover .................................... 78
4.12 Perbaikan Header dan Footer ..................................................................... 78
4.13 Perbaikan Kombinasi Jenis Font Dan Warna Font ..................................... 78

xvi
DAFTAR GRAFIK

Tabel
Halaman
4.1. Hasil Validasi Materi sebelum dan Setelah Revisi ...................................... 65
4.2. Rekap Penilaian Validator Materi ................................................................ 66
4.3. Hasil Validasi Media sebelum dan Setelah Revisi ....................................... 69
4.4. Rekap Penilaian Validator Media ................................................................ 70
4.5. Rekap Penilaian Respon Pendidik ............................................................... 72
4.6 Grafik hasil uji coba kelompok kecil ............................................................ 81
4.7 Grafik hasil uji lapangan ............................................................................... 83

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media


Lampiran 2 Instrumen Validasi Ahli Media
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi
Lampiran 4 Instrumen Validasi Ahli Materi
Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Respon Pendidik
Lampiran 6 Instrumen Respon Pendidik
Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Respon Peserta Didik
Lampiran 8 Instrumen Respon Peserta Didik
Lampiran 9 Analisis Hasil Validasi Ahli Media
Lampiran 10 Analisis Hasil Validasi Ahli Materi
Lampiran 11 Analisis Respon Pendidik
Lampiran 12 Analisis Hasil Uji Kelompok Kecil
Lampiran 13 Analisis Hasil Uji Lapangan
Lampiran 15 Kisi Soal Pemahaman Konsep
Lampiran 19 Dokumentasi

xviii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era milenial saat ini

tergolong pesat. Sebagai indikator kemajuan suatu bangsa, pendidikan menjadi

hal yang penting dalam menyikapi perkembangan tersebut. Pendidikan berperan

penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.1

Melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia dapat beradaptasi dengan

perkembangan tersebut.2 Al-Qur‟an telah menjelaskan pentingnya pendidikan,

serta janji Allah untuk meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu

dalam surah Mujadillah ayat 58. Allah SWT berfirman:

              

              

  

Artinya :Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:


"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

1
Ulfa Septi M, M. Rahmad, and Azhar, „Efektivitas Penggunaan LKPD Bermuatan
Kecerdasan Komprehensif Berbasis Model PBL Pada Pembelajaran Fisika‟, Jurnal Online Mahasiswa,
5.1 (2018), 3 <https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/19517>.
2
Lilik Mutrofin, Mohamad Nur, and Leny Yuanita, „Developing Teaching Materials Using
5E Model of Instruction To Increase Students ‟Higher Order Thinking Skills‟, Pendidikan Sains
Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 5.2 (2016), 962.
2

akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah


kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.(QS. Mujadillah 58:11).3

Fisika merupakan salah satu ilmu sains yang menjadi mata pelajaran wajib

serta yang paling mendasar.4 Fisika membahas berbagai hal yang berhubungan

dengan perilaku dan struktur benda. Materi dalam fisika terbagi menjadi

beberapa bagian, salah satunya kalor.5 Proses pembelajaran fisika tidak dapat

hanya sebatas pendidik menyampaikan materi kepada peserta didik, namun harus

menjadi pembelajaran yang aktif. Pembelajaran fisika dapat dikatakan proses

aktif ketika menuntut peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif dalam

belajar.6 Aktivitas belajar peserta didik tidak sekadar meniru dan membayangkan

dari apa yang diajarkan pendidik, tetapi secara aktif menguji kebenaran atas

informasi yang diterima dari pendidik sebagai pengetahuan baru.7 Aktivitas

pengujian informasi tersebut akan semakin meguatkan pemahaman peserta didik

tentang konsep yang dipelajari. Tujuan pembelajaran secara umum adalah

membekali peserta didik dengan pengetahuan yang baru. Tujuan pembelajaran

fisika tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan baru tetapi juga

3
Kementerian Agama RI, ALWASIM: Al-Qur’an Tajwid Kode Translterasi Per Kata
Terjemah Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2013), 543.
4
Douglas C Giancoli, FISIKA, 5 Jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2001), 1.
5
Ibid.
6
Dea Aransa Vikagustanti, Sudarmin, and Stephani Diah Pamelasari, „Pengembangan Media
Pembelajaran Monopoli IPATema Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Pesertan
didik SMP‟, Unnes Science Education Journal, 3.2 (2014), 2
<https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/3330>.
7
Ibid.
3

bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang mengagungkan kebesaran

Allah.8 Pembelajaran dalam kelas memerlukan sarana dan prasarana pendukung

berupa media pembelajaran sebagai penunjang. Media pembelajaran merupakan

alat bantu dalam pembelajaran yang berisi materi pembelajaran tertentu sebagai

sumber belajar.9 Media pembelajaran akan memudahkan pendidik dalam

menyampaikan materi pelajaran kepada pesertan didik secara efektif dan

efisien.10 Dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan membuat

tujuan pembelajaran tercapai dengan lebih optimal.

Salah satu media pembelajaran yang direkomendasikan adalah LKPD.

LKPD merupakan perangkat pembelajaran yang berisi panduan bagi peserta

didik untuk melakukan kegiatan secara terprogram. LKPD bersifat simpel,

serbaguna, dan relatif mudah untuk diterapkan.11 Penggunaan LKPD akan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut aktif dalam proses

8
Sri Latifah, Eka Setiawati, and Abdul Basith, „Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Materi
Kalor‟, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-BiRuNi, 5.1 (2016), 44.
9
Wahyu Nuning Budiarti and Haryanto, „Pengembangan Media Komik Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Dan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV‟, Jurnal Prima Edukasia,
4.2 (2016), 235 <http://journal.uny.ac.id/index.php/jpe%0APENGEMBANGAN>.
10
Ulfah Larasati Zahro, Vina Serevina, and I Made Astra, „Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Fisika Dengan Menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
Transferring (REACT) Berbasis Karakter Pada Pokok Bahasan Hukum Newton‟, Jurnal Wahana
Pendidikan Fisika, 2.1 (2017), 64 <http://ejournal.upi.edu/index.php/WapFi/article/view/4906>.
11
T. Sujarittham and others, „Developing Specialized Guided Worksheets for Active
Learning in Physics Lectures‟, European Journal of Physics, 37.2 (2016), 25701
<https://doi.org/10.1088/0143-0807/37/2/025701>.
4

pembelajaran dan memberikan kesempatan penuh kepada siswa untuk

mengungkapkan kemampuan dalam mengembangkan proses berpikirnya.12

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di MTs Darul

Fatah Campang Tiga, Kabupaten Lampung Selatan, diketahui masih terdapat

beberapa permasalahan dalam pembelajaran fisika. Peserta didik masih

menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit, sehingga menjadikan fisika

sebagai pelajaran kurang diminati oleh pesertan didik. Belum memadainya

fasilitas penunjang untuk kegiatan pembelajaran semisal alat praktikum, yang

membuat kurang efektifnya pembelajaran. Metode mengajar pendidik juga masih

mengunakan metode ceramah, diskusi, dan memberikan banyak catatan yang

menyebabkan kurang aktifnya peserta didik dalam pembelajaran.

Sumber belajar yang digunakan sebelum tahun 2016 adalah LKPD,

kemudian mulai tahun 2017 hingga saat ini sumber belajar yang digunakan

adalah buku materi. Perubahan ini didasarkan pada kelengkapan materi yang

belum lengkap menurut penuturan guru mata pelajaran yang bersangkutan.

LKPD yang sebelumnya digunakan juga belum mampu membuat peserta didik

aktif dalam pembelajaran. LKPD tersebut tidak disertai dengan aktivitas khusus

yang menuntut peserta didik untuk berkegiatan secara mandiri. Penggunaan buku

materi ternyata menimbulkan permasalahan berupa penurunan minat baca dan

12
Rifdatur Rahmi, Sri Hartini, and Mustika Wati, „Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing Dan Multimedia Pembelajaran IPA SMP‟, Berkala Ilmiah
Pendidikan Fisika, 2.2 (2014), 174 <https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/4265>.
5

minat belajar peserta didik, dikarena kurang bervariasinya tulisan materi dan

sedikit soal pada buku materi yang digunakan.

Permasalahan pada SMPN 1 Abung Semuli hampir serupa dengan MTs

Darul Fatah tentang pembelajaran IPA (bidang fisika) masih dianggap sulit dan

kurang diminati peserta didik, khususnya materi kalor. Bahan atau media untuk

belajar yang digunakan oleh pendidik adalah buku materi yang belum maksimal

dalam membuat peserta didik tertarik dan senang mempelajari fisika. Peserta

didik mengatakan bahwa mereka membutuhkan media pembelajaran lain untuk

membantu mereka memahami materi kalor lebih baik lagi.

Permasalahan tersebut mendorong peneliti untuk mengembangkan LKPD

berbasis scaffolding yang akan menjadi solusi yang memungkinkan untuk

mengatasi permasalahan yang sudah dipaparkan sebelumnya. Scaffolding adalah

pendekatan sebagai salah satu strategi pembelajaran yang memberikan bantuan

(scaffold) kepada peserta didik dalam memecahkan masalah yang diberikan.13

Scaffolding diharapkan akan membuat peserta didik lebih memahami materi

pelajaran. Peneliti akan mengembangkan LKPD berbasis scaffolding yang

memuat konten percobaan untuk meningkatkan partisipasi peserta didik.

Kesuksesan belajar fisika tidak terlepas dari perilaku belajar peserta didik saat

13
Putria Syabani, Darmawati, and Elya Febrita, „Development Of Students Worksheet Based
On Contracttivism Approach To Material Changes And Conservation Of Living Environment For
Learning Biology Tenth Grade Senior High School‟, Jurnal Online Mahasiswa, 5.1 (2018), 3
<https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/17967>.
6

mereka melakukan percobaan.14 Pembelajaran eksperimen, akan meningkatkan

pemahaman dan perhatian peserta didik, serta memudahkan peserta didik

mengaitkan hubungan antara teori fisika dan contohnya kehidupan sehari-hari.15

Semakin peserta didik mendapatkan pengalaman melalui kegiatan percobaan,

maka semakin sukses pembelajaran fisika tersebut. LKPD yang dikembangkan

tidak hanya memuat konten materi dan scaffolding saja. Kumpulan soal

pemahaman konsep menjadi salah satu konten yang dimuat dalam LKPD, yang

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik seputar materi

kalor. Kombinasi scaffolding dan kegiatan praktikum diharapkan akan membuat

peserta didik bisa belajar secara madiri dan aktif, serta dapat lebih mudah

memahami konsep materi yang dipelajari.

Penelitian ini bukan penelitian pertama yang menjadikan scaffolding

sebagai basis dalam penelitiannya, scaffolding sudah pernah dijadikan basis dari

penelitian pengembangan sebelumnya, antara lain; (1) Penelitian untuk

mengembangakan LKPD berbasis scaffolding sebagai media pembelajaran.16 (2)

Penelitian yang mengembangkan materi ajar berbasis scaffolding untuk

14
Siska Wati Dewi Purba and Wu-Yuin Hwang, „Investigation of Learning Behaviors and
Achievement of Simple Pendulum for Vocational High School Students with Ubiquitous- Physics App
Representation to Facilitate Scientific Learning‟, Eurasia Journal of Mathematics, Science and
Technology Education, 14.7 (2018), 2877 <http://www.ejmste.com/Investigation-of-Learning-
Behaviors-and-Achievement-of-Simple-Pendulum-for-Vocational,90985,0,2.html>.
15
Miroslav Nemec and others, „Application of Innovative P&E Method at Technical
Universities in Slovakia‟, Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 13.6
(2017), 2330 <https://doi.org/10.12973/eurasia.2017.01228a>.
16
Dharma and Lazulva. Loc. Cit.
7

meningkatkan tingkat pemahaman peserta didik pada materi vektor.17 (3)

Penelitian yang mengembangkan modul berbasis scaffolding pada materi

gerak.18 (4) Penelitian untuk menguji efektivitas LKPD berbasis scaffolding

dalam mengoptimalkan kemampuan berfikir kritis peserta didik.19

Pembeda dalam penelitian ini adalah LKPD berisi berupa materi, kegiatan

praktikum, dan soal berdasarkan indikator pemahaman konsep. LKPD akan

digunakan untuk melatih pemahaman konsep peserta didik. Berdasarkan uraian

yang telah dipaparkan, peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding

pada Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dapat diidentifikasikan

menjadi:

1. Kurang bervariasinya media pembelajaran yang digunakan pendidik

dalam mengajar.

17
Agus Harydi and Hainur Rasyid Achmadi, „Pengembangan Materi Ajar Berbasis
Scaffolding Pada Pokok Bahasan Analisis Vektor Di SMAN 1 Waru Pamekasan‟, Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika, 2.3 (2013), 176–78 <jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/6719/32/article.pdf>.
18
Budaeng, Ayu, and Pratiwi Op. Cit., 31.
19
Dyah Ayu Setyarini, Subiki, and Supeno, „Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Dalam
Pembelajaran IPA (Fisika) SMP Dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa Berbasis Scaffolding‟, in
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 (Jember, 2017), II, 5
<https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/6249>.
8

2. Belum dikembangkannya media pembelajaran berupa LKPD berbasis

Scaffolding.

3. Peserta didik masih menganggap pelajaran IPA khususnya fisika sebagai

pelajaran yang sulit.

4. Kurang partisipatifnya peserta didik dalam pembelajaran di kelas.

C. Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah dalam penelitian ini , maka peneliti

membatasi masalah sebagai berikut:

1. Media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis scaffolding.

2. Materi yang dimuat dalam LKPD adalah kalor pada kelas VII.

3. LKPD memuat kegiatan praktikum di dalamnya.

4. Implementasi produk dibatasi pada uji kelayakan serta respon guru dan

peserta didik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah LKPD berbasis scaffolding pada materi kalor layak untuk

digunakan?

2. Bagaimana respon guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis

scaffolding pada materi kalor?


9

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui kelayakan LKPD berbasis scaffolding pada materi

kalor untuk kelas VII SMP/MTs.

2. Untuk mengetahui respon guru peserta didik terhadap LKPD berbasis

scaffolding pada materi kalor untuk kelas VII SMP/MTs.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan serta

memajukan pola pikir peneliti dan pembaca mengenai LKPD berbasis

scaffolding pada materi kalor untuk melatih pemahaman konsep fisika

peserta didik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan dan pengalaman nyata tentang

mengembangkan LKPD berbasis scaffolding pada materi kalor untuk

melatih pemahaman konsep peserta didik kelas VII SMP/MTs


10

b. Bagi peserta didik

Memberikan media pembelajaran alternatif untuk memecahkan

masalah dalam keterbatasan memahamai konsep fisika pada materi

kalor.

c. Bagi Pendidik

Meningkatkan variasi media pembelajaran, menjadi bahan

pertimbangan untuk menggunakan LKPD bebasis scaffolding sebagai

pendukung pembelajaran untuk meningkatkan ketertarikan peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran.


11
11

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Pengembangan Media

Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan desain pembelajaran

(Instructional Design). Jenis penelitian ini adalah proses sistematis yang membantu

menciptakan dan mengembangkan bahan ajar secara efektif, menarik, dan efisien

dalam lingkungan yang mendukung, baik menggunakan seni, ilmu pengetahuan,

maupun teori pembelajaran (Instructional).1 Pada penelitian ini peneliti

mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding yang

akan dijadikan sebagai sumber belajar peserta didik.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan desain

pembelajaran (Instructional Design) dengan menggunakan model ADDIE. Tahapan

model ini yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation

yang merupakan singkatan dari komponen penting dalam proses menciptakan

desain instruksional itu sendiri.2 Tahapan tersebut meliputi: (1) tahap analisis

(analysis), (2) tahap perancangan produk awal (design), (3) tahap pengembangan

1
Nada Aldoobie, „ADDIE Model Analysis Phase‟, American International Journal of
Contemporary Research, 5.6 (2015), 68–72 <https://doi.org/10.13140/2.1.4687.6169>.
2
Jumaidin Budaeng, Hena Dian Ayu, and Hestiningtyas Yuli Pratiwi, „Pengembangan Modul
IPA Terpadu Berbasis Scaffolding Pada Tema Gerak Untuk Siswa Kelas VIII SMP/MTs‟, Physisc
Education Journal, 1.1 (2017), 31–44
<http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/momentum/article/view/1633>.
12

produk (development), (4) tahap implementasi produk (implementation), (5) tahap

evaluasi produk (evaluation).3

Analysis
(Tahap Analisis)

Design
Implementation
Evaluation(Tahap (Tahap Perancangan
(Tahap Implementasi Produk Awal)
Evaluasi Produk)
Produk)

Development
(Tahap Pengembangan
Produk)

Gambar 2.1.Tahapan-tahapan Pengembangan Instructional Design


Model ADDIE4

3
Lawrence Cheung, „Using the ADDIE Model of Instructional Design to Teach Chest
Radiograph Interpretation‟, Journal of Biomedical Education, 2016 (2016), 1–6
<https://doi.org/10.1155/2016/9502572>.
4
Kobra Azimi, Jafar Ahmadigol, and Hasan Rastegarpour, „A Survey of the Effectiveness of
Instructional Design ADDIE and Multimedia on Learning Key Skills of Futsal‟, J. Educ. Manage.
Stud, 5.3 (2015), 180–86 <http://jems.science-line.com/attachments/article/33/J. Educ. Manage. Stud.,
5(3) 180-186, 2015.pdf>.
13

Gambar 2.1 menjelaskan bahwa setiap fase dalam model ADDIE adalah

saling terkait dan berinteraksi satu sama lain, fase analisis adalah tahap yang

paling penting, kemudian disempurnakan dengan evaluasi.5

Untuk menjawab rumusan masalah yang disusun, maka peneliti akan

menggunakan lima tahap penelitian tersebut. Adapun prosedur yang dilakukan

peneliti dapat digambarkan seperti pada gambar 2.2 berikut.

Evaluation (Tahap evaluasi


Analysis (Tahap analisis
produk dari hasil uji coba ke
kebutuhan guru dan
peserta didik yang menjadi
peserta didik) revisi akhir produk)

Design(Tahap perancangan
produk awal) Implementation(Tahap
implementasi produk atau
uji coba produk kepada
peserta didik)
Development (Tahap pengujian
produk melalui uji validasi oleh
para ahli dan guru fisika)

Gambar 2.2.Langkah-langkah Penelitian yang akan dijalankan

Berikut adalah lima langkah pengembangan yang dibutuhkan untuk

menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan dalam lembaga

pendidikan:
5
Azimi, Ahmadigol, and Rastegarpour, Loc. Cit.
14

1. Tahap pertama pada penelitian pengembangan ini adalah tahap analisis

(analysis), pada tahap ini peneliti menganalisis perlunya pengembangan

LKPD berbasis scaffolding dan juga menganalisis kelayakan serta syarat-

syarat pengembangan produk tersebut.

2. Tahap kedua yaitu perancangan produk awal (design), merupakan kegiatan

perancangan produk sesuai dengan yang dibutuhkan.

3. Tahap ketiga yaitu tahap pengembangan produk (development), pada tahap ini

peneliti merealisasikan rancangan produk, yaitu LKPD berbasis scaffolding,

kemudian melaksanakan pengujian produk melalui uji validasi oleh para ahli

dan respon dari guru yang bersangkutan.

4. Tahap keempat yaitu tahap implementasi produk (implementation), setelah

LKPD berbasis scaffolding melalui uji validasi oleh ahli maka LKPD berbasis

scaffolding diujicobakan kepada peserta didik untuk dapat mengetahui

tanggapan peserta didik mengenai LKPD berbasis scaffolding yang telah

dikembangkan.

5. Kemudian tahap akhir yaitu tahap evaluasi produk (evaluation), pada tahap ini

produk dievaluasi sebagai bentuk revisi dari hasil uji coba peserta didik.

Apabila dalam uji coba lapangan masih ditemukan kekurangan, maka perlu

dilakukan tahap evaluasi, dimana peneliti melakukan penyempurnakan

terhadap LKPD berbasis scaffolding yang dikembangkan. Produk akhir dari

penelitian pengembangan ini adalah pengembangan lembar kerja peserta didik


15

(LKPD) berbasis scaffolding pada materi kalor untuk melatih pemahaman

konsep peserta didik.

B. Acuan Teoretik

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin Medius yan secara harfiah berarti

perantara, tengah, atau pengantar. Media juga dapat diartikan sebagai

segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang

pikiran, rasa, perhatian dan kemampuan siswa agar mau terlibat dalam

proses pembelajaran.6 Namun secara khusus, media pembelajaran

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis sebagai perancah

informasi visual atau verbal.7

b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Jenis media dalam pembelajaran dapat digolongkan sebaagai berikut:

1. Media grafis/cetak seperti LKPD, modul, poster, kartun, dan komik.

2. Media tiga dimensi, yaitu media dalam bentuk nyata yang memiliki

panjang, lebar, dan tinggi.

3. Media proyeksi seperti slide, video, dan film.

6
M.A Dr. Benny A. Priadi, Media Dan Teknologi Dalam Pembelajaran, ed. by Jefri, 1st edn
(Jakarta: KENCANA, 2017).
7
M.A. Isriani Hardini, S.S. and M.Pd Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu, ed.
by Qoni (Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media), 2012), 319.
16

4. Lingkungan sebagai media pembelajaran.8

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki 6 fungsi utama sebagai berikut:

1. Fungsi atensi, untuk menarik perhatian peserta didik

2. Fungsi motivasi, untuk meningkatkan motivasi peerta didik dalam

belajar

3. Fungsi afeksi, untuk menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap

peserta didik terhadap materi pelajaran

4. Fungsi kompensatori, mengakomodasi peserta didik yang lemah

dan membantunya dalam memahami pelajaran.9

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

a. Pengertian LKPD

LKPD adalah Sumber belajar dan media pembelajaran yang dapat

membantu siswa maupun guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,

yang termasuk media cetak hasil pengembangan teknologi cetak.10 LKPD

menurut Trianto (2011) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran

berisi tugas yang di dalamnya berisi petunjuk dan langkah- langkah untuk

menyelesaikan tugas.11

8
Dr. Benny A. Priadi, Op. Cit., 13.
9
Isriani Hardini, S.S. and Dewi Puspitasari.
10
Sri Latifah, Eka Setiawati, and Abdul Basith, „Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Materi
Suhu Dan Kalor‟, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-BiRuNi, 5.1 (2016), 43–52.
11
Ardian Asyhari and others, „Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik IPA Terpadu
Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan Karakter Melalui Four Steps Teaching Material
17

b. Tujuan dan Fungsi LKPD

Berikut adalah tujuan LKPD:

1. Tujuan latihan, peserta didik diberi serangkaian tugas/aktivitas latihan.

2. Menerangkan penerapan (aplikasi), peserta didik dibimbing untuk

menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian

dari serangkaian soal-soal tertentu.

3. Kegiatan penelitian, mengikut-sertakan sejumlah siswa dalam

penelitian dalam suatu bidang tertentu, peserta didik ditugaskan untuk

mengumpulkan data tertentu , kemudian menganalisis data tersebut.

4. Penemuan, dalam lembaran kerja ini peserta didik dibimbing untuk

menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar menemukan pola dari situasi

itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat suatu

perkiraan.12

Adapun beberapa fungsi LKPD antara lain:

1. Membantu peserta didik untuk menemukan suatu konsep dengan

mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkrit,

sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari, memuat

apa yang (harus) dilakukan peserta didik meliputi melakukan,

mengamati, dan menganalisis.

Development‟, in Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Lampung, 2016), pp. 37–58


<https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10539.85285>.
12
Sri Oktari, Nengah Maharta, and Chandra Ertikanto, „Pengembangan LKS Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Materi Suhu Dan Kalor‟, Jural Pembelajaran Fisika Univesitas Lampung, 52 (2015),
47–57 <https://www.neliti.com/publications/117476/pengembangan-lks-berbasis-inkuiri-terbimbing-
pada-materi-suhu-dan-kalor>.
18

2. Membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai

konsep yang telah ditemukan.

3. Sebagai penuntun belajar, penguatan, dan juga berfungsi sebagai

petunjuk praktikum.13

c. Standar LKPD yang Baik

LKPD dikatakan berkualitas baik bila memenuhi sebagai berikut :

1. Syarat-syarat Didaktik

LKPD sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya PBM haruslah

memenuhi persyaratan didaktik, artinya LKPD harus mengikuti asas-

asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu :

a) Memperhatikan adanya perbedaan individual.

b) Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep.

c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan

siswa.

d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional,

moral, dan estetika pada diri siswa.

e) Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan

pribadi siswa dan bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

2. Syarat-syarat Konstruksi

Syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa-kata, tingkat kesukaran,


13
Asyhari and others. Op. Cit., 39-40.
19

dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti

dapat dimengerti oleh pengguna yaitu siswa.

a) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan

siswa.

b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas.

c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa.

d) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka.

e) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan

keterbacaan siswa.

f) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada

siswa untuk menuliskan jawaban atau menggambar pada LKPD.

g) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek.

h) Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.

i) Dapat digunakan untuk semua siswa, baik yang lamban maupun

yang cepat.

j) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber

motivasi.

k) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.


20

3. Syarat-syarat Teknis

a) Tulisan

1) Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin

atau Romawi.

2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf

biasa yang diberi garis bawah.

3) Gunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris.

4) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan

jawaban siswa.

5) Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar

serasi.14

d. Langkah Pengembangan LKPD

Pengembangan LKPD dapat dilakukan dengan dengan mengadaptasi

langkah-langkah pengembangan Modul / Paket Belajar. Berdasakan

langkah-langkah pengembangan Modul dan Paket Belajar tersebut, maka

LKPD dapat dikembangkan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menetapkan judul dan materi yang akan dimuat dalam LKPD.

2. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan

Standar Kompetensi.

14
Dyah Shinta Damayanti, Nur Ngazizah, and Eko Setyadi K, „Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis Sma Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran
2012 / 2013‟, Radiasi, 3.1 (2013), 58–62.
21

3. Menyiapkan rangkuman materi beserta soal-soal pemahaman yang

akan dimasukkan dalam LKPD.

4. Menetapkan konten scaffolding yang akan diberikan pada LKPD,

seperti; motivasi, sekilas info materi, serta penyelesaian soal dengan

sintak scaffolding.

5. Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) berupa kegiatan

praktikum, yang dapat memberikan peluang lebih kepada peserta didik

dalam memahami konsep materi.

6. Menetapkan desain LKPD yang sesuai dengan materi dengan

semenarik mungkin.

7. Menyusun LKPD yang lengkap, yaitu menuangkan hasil-hasil yang

telah dilakukan menjadi sebuah LKPD.15

3. Scaffolding

Metafora scaffolding (perancah) awalnya diusulkan untuk

menggambarkan bagaimana orang tua dan guru memberikan bantuan yang

dinamis kepada balita.16 Pernyataan tersebut mengumpamakan peserta didik

sama seperti balita namun pada konteks pembelajaran di sekolah. Dukungan

atau bantuan ini bertujuan untuk memperluas kemampuan peserta didik saat

ini, tetapi tetap membiarkan peserta didik melakukan sebagian besar

15
Das Salirawati, „Penyusunan Dan Kegunaan LKS Dalam Proses Pembelajaran‟, Jurrnal
Online, 2004, 4
<https://scholar.google.co.id/scholar?cluster=9910012516550974052&hl=id&as_sdt=0,5>.
16
Brian R. Belland, Instructional Scaffolding in STEM Education (Logan: Utah State
University, 2017) <https://doi.org/10.1007/978-3-319-02565-0>, 17.
22

pekerjaan yang diperlukan untuk memecahkan masalah.17 Dengan demikian,

scaffolding (perancah) akan membantu mengisi kekosongan dalam

kemampuan dan pengetahuan peserta didik sehingga mereka dapat

menyelesaikan tugas. Scaffolding juga dapat diartikan sebagai salah satu

bentuk pendampingan (apprenticeship) kognitif yang dapat digunakan untuk

mengoptimalkan pembelajaran peserta didik.18

Berdasarkan kajian teoritis, scaffolding merupakan teknik pemecahan

masalah untuk tingkat pemula yang yang biasanya lebih terfokus pada

pengetahuan prosedural, yang berbentuk pemberian bantuan secara terstruktur

yang dapat diterapkan pada semua model pembelajaran.19 Menurut Kirschner

et al., (2006) dan Shell et al., (2010) menyarankan adanya bantuan secara

bertahap yang diberikan oleh guru sehingga dapat membantu siswa dalam

membangun pengetahuan pada saat proses pembelajaran.20 Scaffolding akan

menjembatani pengetahuan awal siswa dengan prestasi belajar yang hendak

dicapai, dengan mengurangi kesulitan tugas-tugas melalui penerapan

17
Ibid.
18
Rindu Rahmatiah, Supriyono Koes H, and Sentot Kusairi, „Pengaruh Scaffolding
Konseptual Dalam Pembelajaran Group Investigation Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA
Dengan Pengetahuan Awal Berbeda‟, Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, II.2 (2016), 45–56
<http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JPFT/article/view/288>.
19
Agus Harydi and Hainur Rasyid Achmadi, „Pengembangan Materi Ajar Berbasis
Scaffolding Pada Pokok Bahasan Analisis Vektor Di SMAN 1 Waru Pamekasan‟, Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika, 2.3 (2013), 174–79 <jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/6719/32/article.pdf>.
20
Dyah Ayu Setyarini, Subiki, and Supeno, „Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Dalam
Pembelajaran IPA (Fisika) SMP Dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa Berbasis Scaffolding‟, in
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 (Jember, 2017), II, 1–7
<https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/6249>.
23

keterampilan secara bertahap.21 Menurut Veale, dkk, ujuan dari scaffolding

adalah untuk menjaga hubungan ide yang dimaksudkan bahkan dalam konteks

dimana pengetahuan sistem tidak cukup untuk sebuah interpretasi yang

lengkap.22

Salah satu teori yang melandasi scaffolding adalah teori Vygotsky.

Scaffolding berdasarkan teori Vygotsky adalah tentang konsep pembelajaran

dengan bantuan (Assisted Learning). Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk,

dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah

pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang

memungkinkan peserta didik itu belajar mandiri. Menurut teori Vygotsky,

pembelajaran berbantuan adalah teknik mengajar yang akan diterapkan,

dimana pendidik memandu pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta

didik bisa menguasai materi yang dipelajari dengan tuntas serta mengajak

peserta didik untuk berpikir lebih aktif. Vygotsky meyakini bahwa

pembelajaran terjadi saat peserta didik mengerjakan beberapa tugas yang

belum dipelajari namun tugas tersebut masih dalam jangkauan

kemampuannya (tugas-tugas ini berada dalam zona of proximal development

mereka). Zona of proximal development (zona perkembangan terdekat) adalah

21
Khoirul Haniin, Markus Diantoro, and Supriyono Koes H, „Pengaruh Pembelajaran TPS
Dengan Scaffolding Konseptual Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Masalah Sintesis Fisika‟,
Jurnal Pendidikan Sains, 3.3 (2015), 99 <http://journal.um.ac.id/index.php/jps/article/view/7875>.
22
Ibid.
24

daerah antar tingkat perkembangan sesungguhnya dan tingkat perkembangan

potensi.23

Vygotsky mengidentifikasi empat tahap pembelajaran scaffolding ,

yaitu:

1) Tahap pertama adalah pemodelan, dengan penjelasan verbal.

2) Tahap kedua adalah peniruan peserta didik dari keterampilan yang

telah mereka lihat atau dimodelkan oleh pendidik mereka,

termasuk penjelasan. Selama fase ini, pendidik harus terus

menerus menilai pemahaman peserta didik dan sering menawarkan

bantuan dan umpan balik.

3) Tahap ketiga adalah periode ketika pendidik mulai menghapus

bimbingannya. Pendidik mengurangi untuk menawarkan bantuan

dan umpan balik kepada murid-muridnya ketika murid–murid

mereka mulai menguasai konten.

4) Pada tahap empat, para peserta didik telah mencapai tingkat ahli

penguasaan. Mereka dapat melakukan tugas baru tanpa bantuan

dari pendidik mereka.24

23
Adi Nur Cahyono, „Vygotskian Perspective : Proses Scaffolding Untuk Mencapai Zone of
Proximal Development ( ZPD ) Peserta Didik Dalam Pembelajaran Matematika‟, Seminar Nasional
Matematika Dan Pendidikan Matematika, 2010, 443 <https://bit.ly/2DF3Udl>.
24
Nur Wahidin Ashari, Salwah, and A Fitriani, „Implementasi Strategi Pembelajaran
Scaffolding Melalui Lesson Study Pada Mata Kuliah Analisis Real‟, Jurnal Matematika Dan
Pendidikan Matematika, 1.1 (2016), 26 <https://bit.ly/2Bq85bh>.
25

a. Macam-macam dan Fungsi Scaffolding

1. Scaffolding Konseptual

Bertujuan membantu peserta didik mengidentifikasi perbedaan

tingkatan pengetahuan, antara apa yang sudah mereka ketahui dan apa

yang perlu mereka ketahui. Membimbing peserta didik untuk

memahami konten masalah, memberikan dukungan dalam

meningkatkan pemahaman mereka mengenai masalah serta

pengetahuan terkait. Scaffolding konseptual akan mendorong peserta

didik untuk merencanakan animasi atau eksperimen, mengarahkan

peserta didik kepada perencanaan yang sangat penting.

2. Scaffolding Strategis

Membantu peserta didik mempertimbangkan dan merumuskan

pendekatan alternatif mengatasi masalah berdasarkan solusi awal atau

sementara.

3. Scaffolding Metakognitif

Membantu peserta didik dalam mengevaluasi pemikiran mereka,

menilai keadaan mereka dalam memahami, merefleksikan pemikiran

mereka dan memantau proses pemecahan masalah mereka.

4. Scaffolding Motivasi

Bertujuan untuk meningkatkan motivasi akademik peserta didik

dalam targetannya, salah satunya: meningkatkan harapan peserta didik

untuk sukses, persepsi nilai dalam penyelesaian tugas target, persepsi


26

penentuan nasib sendiri dari perilaku, persepsi tujuan penguasaan,

kemampuan untuk mengatur emosi akademik, dan persepsi

kepemilikan.25

4. Kalor

a. Definisi Kalor

Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang suhunya

lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda

bersentuhan. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda

sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang

dikandung sedikit. Hubungan antara kalor Q dan massa air m secara

matematis dapat dirumuskan :

Q = m. c. ΔT atau m. c. (T2 – T1) ……………….(1)


Keterangan:

Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)

m adalah massa benda (kg)

c adalah kalor jenis (J/kgC)

ΔT adalah perubahan suhu (oC)

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk

menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.

C = Q / (ΔT) ……………………………………… . (2)

25
Natalia Monjelat, Laura Méndez, and Pilar Lacasa, „Becoming a Tutor : Student
Scaffolding in a Game- Based Classroom‟, Technology, Pedagogy and Education, 2016, 7–8
<https://doi.org/10.1080/1475939X.2016.1210538>.
27

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk

menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 oC.

c = Q / m (ΔT) ………………………………… . … (3)

Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk

persamaan baru

C = m. . c ………………………………………… . (4)

b. Perpindahan Kalor

Kalor dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan tiga

cara, yaitu konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran).

Seperti yang ditunjukan pada gambar berikut:

Sumber: https://is.gd/hXlz9P
Gambar 2.4. Ilustrasi Konduksi, Konveksi dan Radiasi

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor.

Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.


28

c. Perubahan Wujud Zat

Es yang dipanaskan (diberi kalor) maka beberapa waktu kemudian

es berubah wujud menjadi air, dan selanjutnya air berubah wujud menjadi

uap. Demikian pula jika uap air didinginkan, maka beberapa waktu

kemudian uap air berubah wujud menjadi air. Selanjutnya air akan

berubah wujud menjadi es. Perubahan wujud zat secara singkat disajikan

pada gambar 2.6.

PADAT
Gambar 2. 11 sebagai berikut: Keterangan:
6. 5. 1.
2. 1. Membeku
2. Mencair/
Melebur
3. Menguap
3.
4. Mengembun
GAS CAIR 5. Menyublim
4. 6. Mengkristal

Gambar 2.6. Skema perubahan wujud zat


7.
d. Asas Black

.Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda

kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari

benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini

akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda

sama). Jika pertukaran kalor hanya terjadi antara air panas dan air dingin

(tidak ada kehilangan kalor ke udara sekitar cangkir) maka sesuai prinsip
29

kekekalan energi; kalor yang dilepaskan oleh air panas (Qlepas) sama

dengan kalor yang diterima air dingin (Qterima).

Secara matematis dapat dirumuskan :

Qlepas = Qterima …………………………………(7)

5. Pemahaman Konsep

Pemahaman terhadap konsep adalah bagian penting dalam proses

pembelajaran dan pemecahan masalah, baik di dalam proses belajar itu sendiri

maupun dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.26 Pemahaman konsep dapat

diartikan sebagai kemampuan peserta didik dalam memahami makna secara

ilmiah, baik konsep secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.27 Dalam Jurnal Irwandani dan Sani Rofiah, Anderson dan

Krathwohl (2001) membagi 7 (tujuh) proses-proses kognitif dalam aspek

memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,

merangkum, menarik inferensi, membandingkan dan menjelaskan.28

Pembelajaran kognitif bertujuan memperbaiki pemahaman siswa tentang

konsep yang dipelajari.29

26
Irwandani and Sani Rofiah, „Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Pokok Bahasan Bunyi Peserta Didik MTs Al-Hikmah Bandar Lampung‟,
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 4.2 (2015), 165–77
<https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v4i2.90>.
27
Muhammad Satriawan and Rosmiati, „Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis
Kontekstual Dengan Mengintergrasikan Kearifan Lokal Untuk Menigkatkan Pemahaman Konsep
Fisika Pada Mahasiswa‟, Jurnal Penelitian Pendidikan Sains, 6.2 (2016), 1212–17
<https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps/article/view/540/391>.
28
Irwandani and Rofiah, Loc. Cit.
29
Satriawan and Rosmiati, Loc. Cit.
30

Tabel 2.3. Katagori dan Proses koqnitif Pemahaman30

Katagori dan Proses


koqnitif (Categories & Indikator Definisi (definition)
Cognitive Processes)
Pemahaman Membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran,
(Understand) mencakup, komunikasi oral, tulisan dan grafis(Construct
meaning from instructional messages, including oral,
written, and graphic communication)
1. Interpretasi  Klarifikasi (Clarifying) Mengubah dari bentuk yang
(interpreting)  Paraphrasing (Prase) satu ke bentuk yang lain
 Mewakilkan (Changing from one form of
(Representing) representation to another )
 Menerjemahkan
(Translating)
2. Mencontohkan  Menggambarkan Menemukan contoh khusus
(exemplifying) (Illustrating) atau ilustrasi dari suatu
 Instantiating konsep atau prinsip
(Finding a specific example
or illustration of a concept
or principle)
3. Mengklasifikasikan  Mengkatagorisasikan Menentukan sesuatu yang
(classifying) (Categorizing ) dimiliki oleh suatu katagori
 Subsuming (Determining that
something belongs to a
category )
4. Menggeneralisasikan  Mengabstraksikan Pengabstrakan tema-tema
(summarizing) (Abstracting) umum atau poin-poin utama
 Menggeneralisasikan (Abstracting a general
(generalizing ) theme or major point(s))
5. Inferensi (inferring)  Menyimpulkan Penggambaran kesimpulan
(Concluding) logis dari informasi yang
 Mengektrapolasikan disajikan (Drawing a
(Extrapolating ) logical conclusion from
 Memprediksikan presented information)
(Predicting)

30
Kistiono and Andi Suhandi, „Penyusunan Dan Analisis Tes Pemhaman (Understanding)
Konsep Fisika Dasar Mahasiswa Calon Guru‟, in Seminar Nasional MIPA UNY (Yogyakarta, 2012), 2.
<https://docs.google.com/document/d/17rts_VOGGhP5za_4byhFpWKn7SEuKBztIjwB2l81fHs/edit>.
31

Katagori dan Proses


koqnitif (Categories & Indikator Definisi (definition)
Cognitive Processes)
Pemahaman Membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran,
(Understand) mencakup, komunikasi oral, tulisan dan grafis(Construct
meaning from instructional messages, including oral,
written, and graphic communication)
6. Membandingkan  Mengontraskan Mencari hubungan antara
(comparing) (Contrasting) dua ide, objek atau hal hal
 Memetakan (Mapping) serupa (detecting
 Menjodohkan correspondences between
(Matching) two ideas, objects, and the
like )
7. Menjelaskan  mengkontruksi model Mengkontruksi model sebab
(explaining) (Constructing models) akibat dari suatu sistem
(Constructing a cause and
effect model of a system )

C. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan refrensi yang sudah dipelajari oleh peneliti, terdapat beberapa

penelitian yang terkait atau relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti kali

ini, Pada penelitian yang dilakukan oleh Rasyid Ahmadi yang mengembangkan

bahan ajar yang berbasis scaffolding, terlihat siswa sangat tertarik dengan dengan

hal tersebut. Terbukti dengan presentase 100% yang didapatkan dari angket

respon peserta didik. Kemudian pemahaman konsep peserta didikpun meningkat,

ini terlihat dari hasil belajar kognitif peserta didik yang pada pre-test tidak

mampu mencapai KKM, setelah dilakukan pembelajaran dengan bahan ajar ini
32

dan kemudian diberikan post-test 14 dari 16 peserta didik mendapatkan nilai

melebihi KKM.31

Penelitian Lazulva tentang LKS berbasis scaffolding, LKS ini dirancang

dengan model saintifik yang memuat unsure 5M. Ahli desain media memberikan

nilai 82,35% dan ahli materi memberi 87,60% kemudian untuk nilai akhir yang

didapat adalah penjumlahan dari dua nilai ini kemudian diambil nilai rata-rata

darim kedua nilai tersebut. Hasil nya adalah 84,98%. Dimana nilai ini sudah

termasuk dalam rentang nilai yang tinggi, yaitu 81% - 100%.. maka LKS

berbasis scaffolding ini sudah dikatakan sangat valid dan layak untuk diujikan.32

Penelitian oleh Jumaidin Budaeng Hena Dian Ayu, dan Hestiningtyas Yuli

Pratiwi yang menembangkan modul berbasis scaffolding pada materi gerak.

Model yang digunakan dalam menyokong modul adalah model keterpaduan tipe

shared yaitu pengajaran yang melibatkan dua disiplin ilmu, difokuskan pada

konsep yang sama dalam satu tema. Modul IPA Terpadu Berbasis Scaffolding

pada Tema Gerak untuk siswa dan guru yang dikembangkan mendapat penilaian

kriteria “Sangat Baik” dari validator dan dapat diterima siswa dan guru layak

untuk digunakan sebagai bahan ajar.33

Penelitian oleh Dyah Ayu Setyarini tentang pengembangan LKS berbasis

scaffolding untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa. LKS yang

31
Harydi and Achmad, Loc. Cit.
32
Wahyuni Rizka Dharma and Lazulva, „Desain Dan Uji Coba Lembar Kerja Siswa Dengan
Pendekatan Scaffolding‟, Jurnal Pendidikan Kimia Dan Terapan, 1.1 (2017), 50 <http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/konfigurasi/article/view/4054>.
33
Budaeng, Ayu, and Pratiwi.Op. Cit., 42.
33

dikembangkan berisi konten soal berdasarkan indikator berfikir kritis.

kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa berkemampuan tinggi memerlukan

scaffolding paling sedikit diantara siswa berkemampuan sedang dan rendah

setiap pertemuannya, sedangkan siswa berkemampuan rendah membutuhkan

scaffolding paling banyak setiap pertemuannya.34

Dari uraian mengenai penelitian relevan yang sudah dipaparkan, scaffolding

dapat mempengaruhi tujuan pembelajaran. Scaffolding sudah dicobakan tidak

hanya pada LKPD, tetapi juga pada modul dan bahan ajar. Namun penelitian

tersebut masih sangat terbatas jumlahnya. Pada penelitian ini, peneliti akan fokus

mengembangkan LKPD berbasis scaffolding yang dikolaborasikan dengan

kumpulan soal-soal pemahaman konsep pada materi kalor, agar dapat

mengerucutkan fungsi yang diinginkan dari LKPD yang dikembangkan.

34
Setyarini, Subiki, and Supeno, II, Op. Cit., 5.
34

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1) Tempat Penelitian

Tempat akan dilaksanakannya penelitian pengembangan ini yaitu di MTs

Darul Fatah Campang Tiga Lampung Selatan, SMPN 1 Abung Semuli Lampung

Utara, SMPN 21 Bandar Lampung, sedangkan tahap uji coba produk akan

dilaksanakan pada peserta didik kelas VII.

2) Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari tahap persiapan hingga selesai,

seperti pada matriks dibawah ini. Waktu akan dilaksanakannya uji coba adalah

satu kali pertemuan tiap sekolah.

Tabel 3.1. Waktu Penelitian

No. Minggu ke- Bulan Tahun Keterangan


1. 2-4 Agustus - 2018 Pemantapan produk
September
2. 1-4 Oktober 2018 Uji coba produk

B. Karakteristik Sasaran Penelitian

Karakteristik sekolah yang akan dilaksanakan penelitian yakni 2 sekolah,

dengan satu sekolah berbasis islam dan satu sekolah umum. Karakteristik sekolah

selajutnya adalah sekolah yang menggunakan media pembelajaran berupa LKPD,


35

dengan satu sekolah pernah menggunakan LKPD sebelumnya namun sekarang

sudah tidak lagi menggunakan media LKPD tersebut dan satu sekolah yang masih

menggunakan LKPD. Karateristik sekolah dengan distribusi kelas sebagai

berikut:

Tabel 3.2. Sasaran Penelitian

Jumlah peserta
Sekolah Kelas Jumlah Kelas
didik
MTs Darul Fatah VII,
2 25
Campang Tiga VIII
SMP NEGERI 1 Abung
VII 2 40
Semuli

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan dan metode penelitian pengembangan desain pembelajaran

(Instructional Design) model ADDIE. Model pengembangan tersebut memiliki 5

tahapan pengembangan yaitu: tahap analisis (analysis), (2) tahap perancangan

produk awal (design), (3) tahap pengembangan produk (development), (4) tahap

implementasi produk (implementation), (5) tahap evaluasi produk (evaluation).1

Produk yang dihasilkan berupa LKPD berbasis scaffolding pada materi suhu dan

kalor yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam melatih pemahaman konsep

peserta didik. LKPD yang dikembangkan memuat materi kalor.

1
Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan Cet. Ke 2 (Bandung: Alfabeta, 2017), 38.
36

D. Langkah-langkah Pengembangan Media

1. Tahap analisis (Analysis)

Kegiatan awal sebelum melakukan pengembangan terhadap produk

LKPD ini adalah penelitian pendahuluan.Penelitian pendahuluan berupa

observasi awal dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

observasi sekolah sekaligus pemberian angket kepada peserta didik kelas VII

MTs Darul Fatah Campang Tiga Lampung Selatan dan SMPN 1 Abung

Semuli Lampung Utara.

Informasi yang didapat dari sekolah MTs Darul Fatah Campang Tiga

Lampung Selatan, sekolah tersebut sudah pernah menggunakan LKPD

dalam pembelajarannya. Namun sekarang tidak digunakan lagi karena

menurut guru mata pelajaran yang terkait, LKPD yang ada sebelumnya

belum bisa memaksimalkan pembelajaran baik dalam menarik minat peserta

didik dan memudahkan peserta didik dalam memahami konsep yang

dipelajari. Permasalahan SMPN 1 Abung Semuli Lampung Utara hampir

serupa. LKPD yang digunakan hanya sebagai pemandu kegiatan praktikum

saja. Peserta didikpun mengatakan masih membutuhkan bantuan lebih untuk

dapat memahami materi kalor. Berdasarkan pengumpulan informasi

tersebut, maka peneliti menganalisis perlunya pengembangan LKPD

berbasis scaffolding pada materi kalor.


37

2. Tahap perancangan produk awal (Design)

Setelah melakukan tahap analisis dari di temukannya masalah pada

tahap sebelumnya, maka kemudian peneliti melakukan pengkajian materi

dan pengkajian konten pada LKPD, lalu hasil dari analisis digunakan sebagai

acuan dalam pengembangan LKPD berbasis scaffolding.

a. Pengkajian Materi

Pada tahap ini ditentukan materi yang akan di sampaikan pada peserta

didik. Materi yang pilih dalam penlitian ini adalah materi kalor,

kemudian ditentukan indikator dari materi yang pilih sebagia rambu-

rambu dalam pembuatan LKPD yang diinginkan.

b. Perancangan Produk

Setelah melakukan penetapan dan pemantapan materi, kemudian

peneliti melakukan perencanaan awal dalam pembuatan produk berupa

Lembar Kerja Peserta Didik. LKPD yang dirancang sesuai dengan

kompetensi dasar, silabus dan berbasis scaffolding pada materi kalor

kelas VII SMP/MTs. Langkah pembuatan produk melalui beberapa

tahapan, diantaranya:

1) Membuat judul

2) Menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang

digunakan.
38

Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata

Kompetensi Dasar:
3.4 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor,
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan
hewan

3) Menentukan susunan materi

No. Materi
1 Definisi Kalor
2 Perpindahan Kalor
3 Perubahan Wujud Zat

4) Menentukan ukuran kertas, font, spasi, dan jenis huruf yang akan

digunakan dalam penyusunan LKPD.

Adapun ukuran kertas yang digunakan adalah folio.

Ukuran dan jenis font yang digunakan adalah 11 (Adobe Gothic

Std B , Times New Roman, Lucida Handwriting, dan Kozuka


39

Gothic Pro H), 12 (Times New Roman), 14 (Agency FB), dan 22

(Adobe Gothic Std B ) denga spasi 1,5.

5) Menentukan kombinasi warna yang menarik sebagai pendukung

pembelajaran.

6) Menentukan konten scaffolding sebagai bantuan dalam LKPD.

Konten scaffolding yang diberikan berupa item INGAT, Gambar

scaffold, Motivasi, Tokoh, Langakah scaffolding penyelesaian

soal, dan item Tahukah Kamu.

7) Menentukan struktur penulisan.

8) Membuat sketsa susunan LKPD, konten praktikum, dan

merancang bantuan (scaffold), serta letak penempatannya di dalam

LKPD.

Berikut adalah sketsa susunan LKPD;

Visual Keterangan
1. Tampilan Cover depan Cover terdiri dari beberapa bagian:
1. LKPD (Lembar Kerja
Peserta Didik) berbasis
Scaffolding
2. Judul Materi‟
3. Gambar pokok
4. Kelas
5. Penulis
6. Jurusan
40

2. Kata Pengantar Halaman kata pengantar terdiri dari


beberapa bagian:
1. Judul “Kata Pengantar”
2. Isi
3. Keterangan tempat, bulan,
tahun, nama penulis, dan
NPM
4. Halaman

3. Pendahuluan Halaman pendahuluan terdiri dari


beberapa bagian:
1. Judul “Pendahuluan”
2. Kompetensi Inti
3. Kompetensi dasar
4. Indikator
7. Halaman

4. Petunjuk penggunaan LKPD Halaman petunjuk penggunaan


LKPD terdiri dari beberapa bagian:
1. Judul
2. Isi
3. Gambar pendukung
4. Halaman
41

5. Daftar Isi Halaman daftar isi terdiri dari


beberapa bagian:
1. Judul
2. Isi
4 Halaman

6. Isi Materi Halaman Isi LKPD terdiri dari


beberapa bagian:
1. Judul Materi
2. Tujuan Pembelajaran
3. Scaffold Coba Pikirkan
4. Kolom identifikasi masalah
5. Kolom Hipotesis
6. Materi
7. Scaffold
8. Halaman

7. Isi Materi 2 Isi materi halaman kedua terdiri dari:


1. Kegiatan Praktikum
2. Petunjuk praktikum
3. Kolom analisis
4. Halaman
2 5
5. Tabel hasil percobaan
6. Kesimpilan

6
42

8. Kegiatan Akhir dan evaluasi Halaman kegiatan terdiri dari


beberapa bagian:
1. Contoh soal
2. Langkah scaffolding
penyelesaian soal
3. Soal evaluasi
4. Butir soal dan ruang
menjawab
5. Halaman

3. Tahap pengembangan produk (Development)

Tujuan tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan perangkat

pembelajaran yang berupa LKPD berbasis scaffolding.

a. Validasi Desain

Setelah dilakukan desain produk, kemudian dilakukan validasi

desain yang terdiri dari validasi ahli. Validasi ini merupakan proses atau

kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk LKPD berbasis

scaffolding sudah di katakan efektif dan efesien dalam melatih

pemahaman konsep peserta didik. Validasi ahli ini dilakukan oleh ahli

materi dan ahli media dengan menggunakan instrumen validasi. Pada

langkah ini akan didapatkan masukan dari validator sebagai bahan

perbaikan LKPD kedepannya sebelum diujikan kepada peserta didik.


43

Pada tahapan validasi desain produk awal di konsultasikan kepada

tim ahli yang terdiri dari ahli materi, dan ahli media. Ahli materi

menganalisis dan melihat materi yang disusun sesuai dengan

kompetensi inti dan tujuan pembelajaran. Sedangkan ahli madia

menganalisis dan mengkaji dari konten pendukung yang digunakan dan

tampilan dari LKPD secara menyeluruh.

Tabel 3.3. Daftar Tim Validasi Produk


No. Nama Bidang Keahlian

1. Widya Wati, M.Pd Ahli Materi


2. Sodikin, M.Pd Ahli Materi
3. Heppy Komikesari, M.Pd Ahli Materi
4. Dr. Agus Jadmiko, M.Pd Ahli Media
5. Indra Gunawan, M.T Ahli Media
6. Rahma Diani, M.Pd Ahli Media

Setelah desain produk di validasi oleh para ahli materi dan ahli

media, maka dapat diketahui kelemahan atau kekurangan dari LKPD

berbasis scaffolding yang sedang berusaha dikembangkan. Kelemahan

tersebut kemudian diperbaiki untuk menghasilkan produk yang lebih

baik.
44

4. Implementasi Produk (Implementation)

a. Uji Coba Produk

. Uji coba produk di maksudkan untuk mengumpulkan data yang

dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui daya tarik, tingkat

kelayakan, dan efektivitas LKPD berbasis scaffolding. Uji coba produk

di lakukan denga cara uji coba kelompok kecil dan uji lapangan.

1) Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group Try-Out)

Uji coba kelompok kecil di lakukan kepada peserta didik pada

salah satu kelas di kelas VII MTs Darul Fatah Campang Tiga

Lampung Selatan dan SMPN 1 Abung Semuli Lampung Utara yang

dapat mewakili populasi target dari produk yang dibuat. Peserta

didik di minta untuk melihat produk yang dihasilkan, kemudia

peserta didik diminta untuk memberikan penilaian terkait

pengembangan LKPD berbasis scaffolding yang telah diperlihatkan

sebelumnya.

2) Uji lapangan

Setelah LKPD melewati uji coba kelompok kecil, kemudian

LKPD akan di uji lapangan. Uji lapangan akan dilakukan kepada

peserta didik kelas VII SMPN 1 Abung Semuli Lampung Utara

sejumlah 30 orang, yang didapat dari 1 kelas yang dirasa mewakili

sampel dengan kriteria tinggi, sedang, dan menengah (menurut

saran pendidik). Sedangkan untuk MTs Darul Fatah Campang Tiga


45

Lampung Selatan, uji lapangan dilakukan kepada seluruh peserta

didik kelas VII yang berjumlah 19 orang. Peserta didik kemudian

diminta memberikan penilaian terhadap LKPD berbasis scaffoling

yang telah di lihat.

5. Revisi dan Evaluasi Produk (Evaluation)

a. Revisi

Setelah desain produk divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan

dilanjutkan dengan uji coba produk, maka dapat diketahui kelemahan

dari produk tersebut. Jika memang masih dalam kriteria layak

digunakan dan terdapat saran selama uji coba, maka produk akan

direvisi sesuai saran untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi.

b. Evaluasi

Jika kelayakan menunjukan pada kriteria cukup layak, maka produk

rivisi dan hasil perbaikan akan diuji cobakan kembali. Hasil uji coba ini

apabila guru maupun peserta didik mengatakan bahwa produk baik dan

menarik, maka LKPD ini telah selesai dan menjadi produk akhir. Jika

belum sempurna maka hasil uji coba ini dijadikan bahan perbaikan dan

penyempurnaan LKPD (dilakukan evaluasi) agar kemudian dapat

diperbaiki menjadi LKPD yang siap digunakan di sekolah.

6. Pengumpulan Data dan Analisis Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah

menggunakan lembar validasi berupa angket dengan skala likert yang


46

digunakan untuk mengetahui apakah produk yang telah dirancang valid atau

tidak. Lembar validasi pada penelitian terdiri atas 4 macam yaitu peneliti

memberikan angket kepada ahli media, ahli materi dan memberikan angket

respon kepada pendidik bidang studi dan peserta didik.

a. Pengumpulan Data

1. Lembar Validasi Media

Lembar validasi media berisi tentang tampilan pembelajaran

fisika dalam bentuk LKPD berbasis scaffolding pada materi kalor.

Ahli media menganalisis dan mengkaji dari segi kemenarikan

tampilam media dan kemudahan penggunaan media secara

menyeluruh. Aspek validasi materi terdiri dari 4 aspek seperti

tampilan, konsistensi, penggunaan huruf, dan kriteria fisik. Masing-

masing aspek dikembangkan menjadi beberapa pernyataan/pertanyaan.

2. Lembar Validasi Materi

Lembar validasi materi berisi tentang kelayakan materi

pembelajaran fisika dalam LKPD berbasis scaffolding yaitu materi

kalor, kedalaman materi, kesesuaiannya dengan kompetensi inti dan

tujuan pembelajaran, serta kebahasaannya. Aspek validasi materi

terdiri dari 3 aspek, seperti kualitas isi, penyajian, dan bahasa. Masing-

masing aspek dikembangkan menjadi beberapa pernyataan/pertanyaan.

3. Lembar Angket Respon Pendidik


47

Berupa angket yang digunakan untuk mencermati produk

LKPD berbasis scaffolding yang dihasilkan, kemudian guru bidang

studi diminta kesediaannya untuk memberika penilaian dan saran

perbaikan LKPD berbasis scaffolding tersebut melalui

pertanyaan/pernyataan yang disediakan.

4. Lembar Angket Respon Peserta Didik

Berupa angket yang digunakan untuk mengetahui respon

peserta didik terhadap LKPD berbasis scaffolding pada materi kalor.

Peserta didik juga diminta kesediaannya memberikan tanggapan

terhadap LKPD berbasis scaffolding yang telah dikembangkan melalui

pertanyaan/pernyataan yang disediakan.

b. Analisis Data

Analisis data instrumen non tes pada penelitian ini menggunakan

teknik analisis data deskriptif menggunakan skala likert. Jenis data yang

diperoleh dari hasil penelitian ini ialah data kualitatif di analisis

menggunakan data kuantitatif, yang berupa data angka dan di

interpretasikan dalam bentuk kata-kata. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

tentang suatu fenomena sosial.2 Dalam penelitian ini menggunakan skala

1 sampai 5, dengan skor 1 terendah dan skor tertinggi 5.

2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D)
(Bandung: Alfabeta, 2010), 134.
48

1) Angket Validasi Ahli

Instrument validasi berisi pertanyaan yang telah disediakan oleh

peneliti. Nilai akhir suatu butir merupakan persentase nilai rata-rata

dari perindikator dari seluruh jawaban validator. Dari perhitungan

skor masing-masing pernyataan, dicari persentasi jawaban

keseluruhan responden dengan rumus:3

∑𝑥
𝑃= × 100 %
∑𝑥𝑖

Keterangan :

P : Persentase

∑x : Jumlah jawaban responden dalam satu item

∑xi : Jumlah nilai ideal dalam item

Nilai akhir suatu butir merupakan persentase nilai rata-rata dari

perindikator dari seluruh jawaban responden. Rumus untuk

menghitung nilai rata-rata per indikator adalah sebagai berikut:4

𝑋
=
𝑁

3
Ardian Asyhari and Helda Silvia, „Pengembangan Medi Pembelajaran Berupa Buletin Dalam
Bentuk Buku Saku Untuk Pembelajaran IPA Terpadu‟, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5.1
(2016), 7.
4
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, 4th edn (Jakarta:
Prenada Media Group, 2015), 257.
49

Keterangan:

= Nilai rata-rata per aspek penilaian

X = Jumlah total skor dari responden

N = Jumlah responden

Kemudian dicari persentase kriteria validasi. Adapun kriteria

validasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 3.4. Konversi Interval Persentase menjadi Kategori (Kelayakan)5


Inrterval Kriteria
80 < X≤ 100% Sangat Layak
60 < X ≤ 80% Layak
40 < X ≤ 60% Cukup
20 < X ≤ 40% Tidak Layak
0 < X ≤ 20% Sangat Tidak Layak

Dari tabel kriteria interpretasi hasil validasi diatas, maka kriteria

validitas dapat dijelaskan sebagai berikut:6

a) Semakin tinggi nilai rata-rata interpretasi maka

validitas/kelayakan LKPD berbasis scaffolding juga semakin

baik.

5
Kartika Arum Sari, Zuhdan Kun Prasetyo, and Widodo Setiyo Wibowo, „Pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik Ipa Berbasis Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Keterampilan Kolaborasi Dan Komunikasi Peserta Didik Kelas VII‟, Jurnal Pendidikan Matematika
Dan Sains, 6.8 (2017), 4 <http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/ipa/article/view/9045>.
6
Khasan, Dafik, and Hobri. Op. Cit, h.149.
50

b) Kualifikasi kriteria sangat tinggi dan tinggi, maka perlu

dilakukan revisi kecil sesuai dengan saran validator dan tidak

perlu dilakukan validasi kembali.

c) Kualifikasi kriteria sedang, maka perlu dilakukan revisi besar dan

tidak perlu dilakukan validasi kembali.

d) Kualifikasi kriteria rendah atau sangat rendah, maka perlu

dilakukan revisi besar dan perlu dilakukan validasi kembali.

2) Angket Respon Guru dan Peserta Didik

Angket guru dan peserta didik menggunakan skala likert dengan

penilaian;

1. Jawaban Sangat Layak/ Sangat Menarik diberi skor 5

2. Jawaban Layak / Menarik diberi skor 4

3. Jawaban Cukup diberi skor 3

4. Jawaban Tidak Layak / Tidak Menarik diberi skor 2

5. Jawaban Sangat Tidak Layak/ Sangat Tidak Menarik diberi

skor 1.

Dari perhitungan skor masing-masing pernyataan, dicari

presentasi jawaban keseluruhan responden dengan rumus:

∑𝑥
𝑃= × 100 %
∑𝑥𝑖
51

Keterangan :

P : Persentase

∑x : Jumlah jawaban responden dalam satu item

∑xi : Jumlah nilai ideal dalam item

Penentuan kriteria interpretasi skor angket dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.5. Konversi Interval Persentase menjadi Kategori


(Kemenarikan)7
Inrterval Kriteria

80 < X≤ 100% Sangat Menarik


60 < X ≤ 80% Menarik

40 < X ≤ 60% Cukup

20 < X ≤ 40% Tidak Menarik

0 < X ≤ 20% Sangat Tidak Menarik

Dari tabel kriteria interpretasi diatas, maka kriteria kemenarikan

dapat dijelaskan sebagai berikut :8

1. Semakin tinggi nilai interpretasi maka semakin menarik

LKPD berbasis scaffolding.

2. Kualifikasi kriteria sangat menarik dan menarik, maka perlu

dilakukan revisi kecil dan tidak perlu dilakukan uji coba

kembali.
7
Sari, Prasetyo, and Wibowo, Loc. Cit.
8
Khasan, Dafik, and Hobri, Loc. Cit.
52

3. Kualifikasi kriteria cukup menarik, maka perlu di lakukan

revisi besar dan tidak perlu dilakukan uji coba kembali.

4. Kualifikasi kriteria tidak menarik atau sangat tidak menarik,

maka perlu dilakukan revisi besar dan perlu dilakukan uji coba

kembali.
53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan

Pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini menghasilkan lembar

kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding pada materi kalor kelas VII

SMP/MTs untuk melatih pemahaman konsep peserta didik yang valid berdasarkan

penilaian ahli dan menarik berdasarkan respon pendidik serta peserta didik.

Analisis Kebutuhan

Analisis (Analysis)

Landasan Teori

Pengkajian Materi

Desain Produk

Perancangan Produk

Gambar 4.1 Bagan Langkah Pembuatan


Desain Produk
54

1. Hasil analisis (Analysis)

Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti mendapatkan hasil

utama yaitu media pembelajaran berupa lembar kerja peserta didik (LKPD)

berbasis scaffolding pada materi kalor kelas VII SMP/MTs untuk melatih

pemahaman konsep peerta didik. Penelitian dan pengembangan dilakukan di

dua sekolah, MTs Darul Fatah Campang Tiga Lampung Selatan dan SMPN 1

Abung Semuli Lampung Utara. Responden dalam penelitian ini yaitu pendidik

dan peserta didik kelas VII khususnya pada materi materi kalor. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian pengembangan desain pembelajaran

(Instructional Design) dengan menggunakan model ADDIE. Tahapan model ini

yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation yang

merupakan singkatan dari komponen penting dalam proses menciptakan desain

instruksional itu sendiri. Hasil tahap analisis didapatkan dari analisis kebutuhan

saat pra penelitian yang dilakukan dan kajian terhadap teori pendukung sebagai

berikut:

a. Analisis Kebutuhan

Pra penelitian atau observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui

kebutuhan Pendidik dan peserta didik mengenai media pembelajaran

berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding pada materi

kalor kelas VII. Observasi lapangan dilakukan dengan menyebar kuisioner

atau angket kepada Pendidik dan Peserta didik. Indikator pertanyaan dalam

kuisioner adalah mengenai respon peseta didik terhadap pelajaran IPA


55

khusus nya bidang fisika, proses pembelajaran, kebutuhan pengembangan

LKPD sebagai media pembelajaran.

Hasil dari pra penelitian atau observasi lapangan yang didapatkan

yaitu, peserta didik kurang partisipatif ketika pelajaran IPA (khususnya

bidang fisika) dan masih menganggap pelajaran tersebut sulit, pemanfaatan

media dalam pembelajaran dikelas belum maksimal dan keterbatasan

waktu dalam pembelajaran dikelas menyebabkan proses pembelajaran

kurang maksimal. Berdasarkan kuisioner kebutuhan peseta didik,

responden mengatakan perlu bantuan lebih serta memerlukan media lain

untuk memudahkan mereka dalam memahami materi kalor. Kurang

partisipatifnya peserta didik dalam pembelajaran mungkin dapat diatasi

dengan media yang memuat konten kegiatan peserta didik seperti

praktikum. Untuk itu perlunya dilakukan pengembangan buku saku

berbasis android sebagai media pembelajaran serta guna membentu peserta

didik belajar mandiri.

b. Landasan Teori

Terdapat beberapa teori yang ditemukan, mendukung tentang

kelayakan dan fungsi lembar kerja peserta didik (LKPD) sebagai media

pembelajaran dan fungsi scaffolding sebagai strategi pembelajaran yang

dapat diterapkan dalam media pembelajaran. Penggunaan lembar kerja

peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding sebagai media pembelajaran

akan membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar, lebih mudah
56

memahami materi dan mengaitkan matei dengan contoh kehidupan sehari-

hari, dan akan lebih partisipatif dengan kegiatan praktikum di dalam

LKPD. Untuk itu perlunya dilakukan pengembangan lembar kerja peserta

didik (LKPD) berbasis scaffolding untuik melatih pemahaman konsep

peserta didik dan membentu peserta didik belajar mandiri.

2. Desain Produk

a. Pengkajian Materi

Setelah ditetapkan spesifikasi produk yang akan dikembangkan,

kemudin pada tahap ini ditentukan spesifikasi materi yang akan di

sampaikan pada peserta didik. Materi yang pilih dalam penlitian ini adalah

materi kalor, kemudian ditentukan indikator dan tujuan pembelajaran dari

materi yang pilih sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta

menentukan konten-konten scaffolding yang akan divariasikan ke dalam

LKPD. Terakhir, menyiapkan soal pemahaman konsep sebagai soal

evaluasi akhir dalam LKPD. Soal diambil dari soal-soal yang sudah ada,

kemudian digeneralisasikan sesuai indikator pemahaman konsep dan

dipilih.

b. Perancangan LKPD

Berikut adalah perencanaan pengembangan media pembelajaran

berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding pada materi

kalor kelas VII SMP/MTs untuk melatih pemahaman konsep peerta didik

yang dikembangkan:
57

Proses pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD) ini dengan

menggunakan basis scaffolding pada materi kalor. Langkah-langkah

penyusunan desain produk LKPD ini, diantaranya adalah menyesuaikan

standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan kurikulum K13.

LKPD menggunakan strategi pembelajaran scaffolding pada materi kalor

menggunakan ukuran kertas yang digunakan adalah folio. Ukuran dan jenis

font yang digunakan adalah 11 (Adobe Gothic Std B , Times New Roman,

Lucida Handwriting, dan Kozuka Gothic Pro H), 12 (Times New Roman),

14 (Agency FB), dan 22 (Adobe Gothic Std B) dengan spasi 1,5 dan 1,0

(sesuai dengan jenis font). Adapun desain produk pengembangan LKPD

adalah terdiri dari Cover depan dan cover belakang, biodata pemilik, kata

pengantar, daftar isi, peta konsep, petunjuk penggunaan LKPD, halaman isi

LKPD, daftar pustaka, dan biodata penulis.

Halaman isi LKPD terdiri dari konten scaffolding berupa item Coba

Fikirkan, Ingat, dan Ekstra, Ringkasan Materi, Kegiatan Praktiikum, Contoh

Soal beserta Langkah Penyelesaian Scaffolding. Didalam LKPD juga

terdapat tokoh ilmuwan muslim dan kata-kata bijak sebagai media untuk

memotivasi peserta didik dalam belajar yang diambil dari berbagai sumber.
58

Gambar 4.2. Cover Depan &


Cover Belakang LKPD

B. Kelayakan LKPD dan Pembahasan

Validasi produk dilakukan setelah pembuatan produk awal. Validasi

dilakukan oleh total 6 orang validator dari 3 macam ranah validasi, yaitu validasi

ahli materi dan validasi ahli media. Selain instrumen validasi diberikan kepada

validator, peneliti juga memberikan istrumen kepada masing-masing 1 pendidik

bidang studi IPA dari setiap sekolah untuk mengetahui respon terhadap produk

yang dikembangkan. Instrumen validasi menggunakan skala Likert. Adapun hasil

validasi dan respon pendidik bidang studi IPA adalah sebagai berikut:

1. Validasi Ahli Materi

Persentase (%) validasi per aspek dalam validasi materi ini diperoleh dari

jumlah jawaban responden (∑X) per aspek dibagi jumlah nilai ideal (∑Xi) per
59

aspek dikali dengan 100%. Persentase rata-rata diperoleh dari jumlah persentase

(%) total semua aspek dibagi dengan banyaknya aspek. Setelah memperoleh

hasilnya, sehingga diperoleh kriteria interpretasi yang telah ditentukan.

Penilaian dari validator ahli materi disajikan dalam tabel berikut :

Tabel: 4.1 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi Sebelum Revisi

Jumlah Jumlah nilai Persentase (%)


Aspek jawaban per ideal per validasi per Kriteria
aspek ( ∑X) aspek (∑Xi) aspek (P)
Kualitas Isi 110 135 81 Sangat Layak
Penyajian 60 75 80 Layak
Bahasa 60 75 80 Layak
Jumlah
230 285 241
total
Persentase
80%
rata-rata
Kriteria Layak

Berdasarkan tabel 4.1, penilaian yang dicapai rata-rata adalah layak

dengan total penilaian 230 dan persentase 80%. Adapun rincian persentasenya

adalah; Jumlah persentase validasi pada aspek Kualitas Isi sebesar 81% dengan

kriteria Sangat Layak, pada aspek Penyajian mencapai persentase sebesar 80%

dengan kriteria interpretasi Layak, sedangkan untuk persentase 80% juga

dicapai pada aspek Bahasa dengan kriteria Sangat Layak. Melalui beberapa

saran dari validator, maka produk direvisi agar produk menjadi lebih baik.

Adapaun saran dari validator ahli materi dirangkum dan dimuat dalam

tabel, seperti dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:


60

Tabel: 4.2 Saran perbaikan validasi ahli materi


No Aspek Saran/masukan untuk Hasil Perbaikan
perbaikan
1 Kualitas Isi Penurunan Rumus Penurunan rumus sudah
diteliti lagi diperbaiki
Penjelas gambar
termoskop perlu Gambar ditambahkan
diperjelas
Cek tabel hasil Tabel sudah diperbaiki
percobaan
Contoh soal perubahan Contoh soal dalam
wujud zat perlu LKPD sudah ditambah
ditambah
2 Penyajian Penambahan Pengantar Pengantar berupa peta
konsep ditambahkan
3 Bahasa Penggunaan diksi atau Bahasa yang digunakan
bahasa diperbaiki agar sudah di ubah menjadi
lebih komunikatif lagi lebih komunikatif
Penulisan kata dicek Penulisan dalam LKPD
dan di perbaiki kembali sudah diperbaiki

Berikut adalah hasil perbaikan LKPD yang dilakukan sesuai saran

perbaikan dari ahli materi:

Sebelum revisi Sesudah revisi

Gambar: 4.3 Perbaikan Penulisan Persamaan


61

Perbaikan dilakukan untuk memperbaiki judul persamaan rumus yang

dirasa kurang tepat, serta membuat persamaan lebih bisa dipahami oleh peserta

didik.

Sebelum revisi Sesudah revisi

Gambar: 4.4 Perbaikan Penjelas Gambar

Keterangan yang menjelaskan gambar dianggap kurang tepat sebagai

penjelas gambar. Perbaikan ini dimaksudkan untuk memperjelas keterangan

penggunaan gambar yang dilampirkan.

Sebelum revisi Sesudah revisi

Gambar: 4.5 Perbaikan Tabel Hasil Percobaan


62

Perbaikan tabel dilakukan karena item yang disediakan dalam tabel tidak

sesuai dengan apa yang seharusnya ditanyakan, dikarenakan terdapat kesalahan

jumlah kolom pada tabel yang dibuat sebelumnya.

Sebelum revisi Sesudah revisi

1. Hitung banyaknya kalor yang diperlukan untuk


1. Pada suatu percobaan membuktikan meleburkan 500 gram es yang bersuhu –20 oC
menjadi air yang bersuhu 0 oC. Kalor jenis es =
Asas Black, 500 gram minyak yang 2100 J/kg oC,
o
suhunya 90 C dimasukan ke dalam kalor lebur es = 336.000J/kg.
wadah tertutup yang sudah berisi 2. Pada suatu percobaan membuktikan
o
1 kg air yang suhunya 30 C. Suhu Asas Black, 500 gram minyak yang
o
akhir atau suhu campuran yang suhunya 90 C dimasukan ke dalam
o
terbentuk adalah 40 C. wadah tertutup yang sudah berisi
o
Pertanyaanya 1 kg air yang suhunya 30 C. Suhu
adalah, berapakah kalor jenis logam akhir atau suhu campuran yang
o
tersebut? (jika kalor jenis air 1 kal/g terbentuksoal
adalah 40 C. Pertanyaanya
o
Gambar: 4.6 Penambahan
C). adalah, berapakah kalor jenis logam
o
1 variasi contoh soal yang dilampirkan tersebut?
pada bagian perubahan
(jika kalor wujud
jenis air 1 zat
kal/g C).

dirasa akan kurang membantu peserta didik menjawab soal, sehingga perlu

penambahan contoh soal pada bagian perubahan wujud zat.

Sebelum revisi Sesudah revisi

Belum Ada

Gambar: 4.7 Penambahan Pengntar Berupa Peta Konsep


63

Belum ada pengantar berupa peta konsep sebagai salah satu bagian

penting LKPD, sehingga dilakukan perbaikan berupa penambahan peta konsep

sebagai pengantar sekaligus gambaran materi secara umum.

Sebelum revisi Sesudah revisi

1. Jika Sebuah logam dengan ukuran


tertentu dipanaskan dalam selang
waktu tertentu. Kemudian sebatang
kayu dengan ukuran tertentu juga
dipanaskan dalam selang waktu
tertentu, apakah yang terjadi pada
kedua benda tersebut?

Gambar: 4.8 Perbaikan Bahasa dan Diksi Kalimat

Bahasa yang digunakan masih terlalu bertele-tele, sehingga diperbaiki

agar peserta didik lebih mudah untuk memahami kalimatnya.

Setelah dilakukan revisi sesuai saran dari validator, kembali dilakukan

penilaian. Berikut hasil penilaian validator materi setelah revisi:

Tabel: 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi Setelah Revisi

Jumlah Jumlah nilai Persentase (%)


Aspek jawaban per ideal per validasi per Kriteria
aspek ( ∑X) aspek (∑Xi) aspek (P)
Kualitas Isi 128 135 88 Sangat Layak
Penyajian 69 75 92 Sangat Layak
Bahasa 71 75 94 Sangat Layak
Jumlah total 268 285 274
Persentase
91%
rata-rata
Kriteria Sangat Layak
64

Setelah dilakukan revisi sesuai saran validator, penilaian yang dicapai

rata-rata adalah Sangat Layak dengan total penilaian 268 dan persentase 91%

seperti yang tertera pada tabel 4.3. Adapun rincian persentasenya adalah;

Jumlah persentase validasi pada aspek Kualitas Isi sebesar 88% dengan kriteria

Sangat Layak, pada aspek Penyajian mencapai persentase sebesar 92% dengan

kriteria interpretasi Sangat Layak, sedangkan untuk persentase 94% juga

dicapai pada aspek Bahasa dengan kriteria Sangat Layak.

94.7
92 91.7
95 88.3
90
81.5 80 80 80.5
85
80
75
70
Kualitas Isi Penyajian Bahasa Rata-rata

sebelum revisi setelah revisi

Grafik 4.1. Hasil Validasi Materi sebelum dan Setelah Revisi

Pada Grafik 4.1. dijelaskan bahwa penilaian gabungan dari semua

validator materi per aspek penilaian mengalami peningkatan yang signifikan

antara sebelum revisi dan setelah revisi. Pada aspek Kualitas Isi awalnya 81.5%

menjadi 88.3% dengan kriteria Sangat Layak, aspek Penyajian yang awalnya

80% dengan kriteria Layak menjadi 92% dengan kriteria Sangat Layak, aspek

Bahasa dari 80% dengan kriteria Layak menjadi 91.7% dengan Kriteria Sangat

Layak.
65

93 93 92 95
100 71 76

50

0
Validator 1 Validator 2 Validator 3

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Grafik 4.2. Rekap Penilaian Validator Materi

Berdasarkan grafik 4.2 sebelum revisi, Validator 1 menilai LKPD dengan

jumlah persentase 93% dengan kriteria Sangat Layak, pada Validator 2 menilai

LKPD dengan jumlah persentase 71% dengan kriteria Layak, serta 76% yaitu

penilaian dari Validator 3 dengan kriteria interpretasi Layak. Secara

keseluruhan hasil dari penilaian ahli materi tersebut dapat disimpulkan bahwa

LKPD yang dikembangkan oleh peneliti berada pada kualifikasi yang Layak.

Untuk Validator 1, tidak dilakukan revisi sehingga penilaian tetap sama. Pada

Validator 2 dan 3 dilakukan revisi dan validasi kembali untuk memperbaiki

kualitas produk.

Setelah dilakukan revisi, penilaian Validator 2 persentasenya meningkat

menjadi 92% dengan kriteria Sangat Layak, serta Validator 3 presentase

penilaiannya menjadi 95% dengan kriteria interpretasi Sangat Layak.

Hasil validasi oleh ahli materi mencakup 3 aspek penilaian dengan 19

pertanyaan/pernyataan. Aspek penilaian mencakup kualitas isi, penyajian, dan

bahasa. Pada proses validasi materi terdapat beberapa saran dan masukan untuk
66

peneliti untuk diperbaiki agar lebih layak dan lebih baik dalam penggunaanya

sebagai media pembelajaran. Saran validator ahli materi dapat dilihat pada

Tabel 4.2. Secara umum, penilaian produk setelah revisi mengalami

peningkatan dengan kriteria interpretasi sangat layak.

Aspek bahasa mendapatkan nilai tertinggi dengan persentase 94% yang

menandakan bahwa ketatabahasaan LKPD berbasis scaffolding sangat

komunikatif serta akan mudah dipahami oleh peserta didik SMP/MTs.

Penyajian konten LKPD sangat sistematis, hal ini dibuktikan dengan

penilaian aspek penyajian mendapatkan persentase 92%. Pernyataan ini

didukung oleh (Rahmi, Hartini and Wati, 2014) yang menyatakan bahwa

sistematika penyusunan LKS pada umumnya berisi judul, pengantar, tujuan,

alat dan bahan, langkah kerja, kolom pengamatan, serta adanya pertanyaan

sebagai bentuk evaluasi.

Aspek kualitas isi mendapatkan persentase 88% dengan kriteria sangat

layak, artinya komponen LKPD salah satunya berupa kegiatan peserta didik

seperti praktikum dan konten ekstra sesuai dalam orientasi kompetensi dasar

dan indikator pencapaian, sehingga diharapkan mampu meningkatkan

pemahaman peserta didik melalui pengalaman. Pendukung pernyataan ini

adalah penelitian (Tina, Ula and Sugiarto, 2017) yang mengatakan, pengajaran

yang secara aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui

penyelidikan ilmiah lebih meningkatkan pemahaman konseptual dibandingkan

strategi yang mengandalkan teknik pasif.


67

Dengan demikian, dari segi materi media pembelajaran berupa LKPD

berbasis scaffolding sudah sesuai dan layak digunakan dalam pembelajaran.

2. Validasi Ahli Media

Penilaian dan penentuan kriteria interpretasi ahli media disesuaikan

dengan penilaian dan penentuan kriteria interpretasi pada validasi ahli materi.

Penilaian dari validator ahli materi disajikan dalam tabel berikut :

Tabel: 4.4 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media Sebelum Revisi


Jumlah
Jumlah Persentase
nilai ideal
Aspek jawaban per \validasi per Kriteria
per aspek
aspek ( ∑X) aspek (P)
(∑Xi)
Tampilan 69 105 65 Layak
Konsistensi 21 30 70 Layak
Penggunaa Huruf 43 60 71 Layak
Kriteria Fisik 33 45 73 Layak
Jumlah total 166 240 279
Persentase rata-
70%
rata
Kriteria Layak

Berdasarkan hasil validasi ahli materi awal, penilaian yang dicapai rata-

rata adalah layak dengan total penilaian 166 dan persentase 70%. Adapun

rincian persentasenya dapat dilihat pada tabel 4.4. Jumlah persentase validasi

pada aspek Tampilan sebesar 65% dengan kriteria Layak, pada aspek

Konsistensi 70% dengan kriteria interpretasi Layak, sedangkan untuk

persentase 71% dicapai pada aspek Penggunaan Huruf dengan kriteria Layak,

serta aspek Kriteria Fisik sebesar 73% dengan Kriteria Layak. Melalui beberapa

saran dari validator, maka produk direvisi agar produk menjadi lebih baik.
68

Tabel: 4.5 Saran Perbaikan validasi ahli media


Saran/masukan untuk
No Aspek Hasil Perbaikan
perbaikan

Warna background Warna background diganti


terlalu terang dengan kombinasi warna
merah putih biru agar lebih
Objek cover gunkan sesuai
1 Tampilan gambar yang lebih
fokus Gambar cover diganti yang
lebih jelas
Perbaiki tulisan
saffolding di cover Tulisan saffolding sudah
sesuai
Perbaiki header dan
Header dan footer sudah
2 Konsistensi footer
diperbaiki
Perbaiki kombinasi
Jenis dan warna font sudah
Penggunaan jenis font dan warna
3 disesuaikan dengan
Huruf font
background dan tabel

Berikut hasil validasi yang memuat saran perbaikan dari ahli materi

digunakan sebagai perbaikan ahli materi LKPD:

Sebelum revisi Sesudah revisi

Gambar: 4.9 Perubahan Background


69

Menurut validator, pilihan warna background terlalu terang sehingga

kurang nyaman untuk dilihat, maka background diganti menggunakan warna

yang lebih ringan.

Sebelum revisi Sesudah revisi

Gambar: 4.10 Perubahan Objek Gambar Pada Cover

Kualitas resolusi gambar mkurang aik sehingga terlihat blur, sehingga

digantikan dengan gambar yang lebih jelas dan tetap merupakan representasi

dari materi LKPD.

Sebelum revisi Sesudah revisi

Gambar: 4.11 Perbaikan Penulisan Judul Scaffolding Pada Cover

Perbaikan kesalahan penulisan kata scaffolding.


70

Sebelum revisi Sesudah revisi

Gambar: 4.12 Perbaikan Header dan Footer

Header dan footer diperbaiki sesuai dengan background yang baru.

Sebelum revisi Sesudah revisi

……………………………………………………………
Gambar: 4.13 Perbaikan Kombinasi Jenis Font Dan Warna Font
……………………………………………………………
Kombinasi jenis font diperbaiki sesuai dengan background yang baru.
……………………………………………………………
Setelah dilakukan revisi sesuai saran dari validator, kembali dilakukan
……………………………………………………………
……………………………………………………………
penilaian. Berikut hasil penilaian validator media setelah revisi:
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
71

Tabel: 4.6 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media Setelah Revisi

Jumlah Jumlah nilai Persentase


Aspek jawaban per ideal per (%) validasi Kriteria
aspek ( ∑X) aspek (∑Xi) per aspek (P)
Tampilan 90 105 85 Sangat Layak
Konsistensi 26 30 86 Sangat Layak
Penggunaan
54 60 90 Sangat Layak
Huruf
Kriteria
41 45 91 Sangat Layak
Fisik
Jumlah total 211 240 352
Persentase
88
rata-rata
Kriteria Sangat Layak

Setelah dilakukan revisi sesuai saran validator, penilaian yang dicapai

rata-rata adalah Sangat Layak dengan total penilaian 268 dan persentase 88%.

Adapun rincian persentasenya seperti tertera pada tabel 4.6. Jumlah persentase

validasi pada aspek Tampilan sebesar 85% dengan kriteria Sangat Layak, pada

aspek Konsistensi 86% dengan kriteria interpretasi Sangat Layak, sedangkan

untuk persentase 90% dicapai pada aspek Penggunaan Huruf dengan kriteria

Sangat Layak, serta aspek Kriteria Fisik sebesar 91% dengan Kriteria Sangat

Layak.
72

85.7 86.7 90 91
100
70 71.7 73.3
80 65.7
60
40
20
0
Tampilan Konsistensi Penggunaan Kriteria Fisik
Huruf

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Grafik 4.3. Hasil Validasi Media sebelum dan Setelah Revisi

Pada Grafik 4.3. dijelaskan bahwa penilaian kalkulasi dari semua

validator media per aspek penilaian juga mengalami peningkatan yang

tergolong signifikan antara sebelum revisi dan setelah revisi. Pada aspek

Tampilan awalnya 65.7% dengan kriteria Layak menjadi 85.7% dengan kriteria

Sangat Layak, aspek Konsistensi yang awalnya 70% dengan kriteria Layak

menjadi 86.7% dengan kriteria Sangat Layak, aspek Penggunaan Huruf dari

71.7% dengan kriteria Layak menjadi 90% dengan Kriteria Sangat Layak serta

aspek Kriteria Fisik awalnya 73.3% dengan kriteria Layak menjadi 91% dengan

Kriteria Sangat Layak.


73

100 86 80
76 76
67
80
49
60
40
20
0
Validator 1 Validator 2 Validator 3

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Grafik 4.4. Rekap Penilaian Validator Media

Berdasarkan grafik 4.4 sebelum revisi, Validator 1 menilai LKPD dengan

jumlah persentase 76% dengan kriteria Layak, pada Validator 2 menilai LKPD

dengan jumlah persentase 67% dengan kriteria Layak, serta 49% yaitu penilaian

dari Validator 3 dengan kriteria interpretasi Cukup Layak. Secara keseluruhan

hasil dari penilaian ahli materi tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD yang

dikembangkan oleh peneliti berada pada kualifikasi yang Layak. Untuk

Validator 1, tidak dilakukan revisi sehingga penilaian tetap sama. Pada

Validator 2 dan 3 dilakukan revisi dan validasi kembali untuk memperbaiki

kualitas produk.

Setelah dilakukan revisi, penilaian Validator 2 persentasenya meningkat

menjadi 86% dengan kriteria Sangat Layak, serta Validator 3 presentase

penilaiannya menjadi 80% dengan kriteria interpretasi Layak.

Hasil validasi oleh ahli media mencakup 4 aspek penilaian dengan 16

pertanyaan/pernyataan. Pada proses validasi media terdapat beberapa saran dan


74

masukan untuk diperbaiki agar lebih layak dan lebih baik dalam penggunaanya

sebagai media pembelajaran. Komentar serta saran validator ahli materi dapat

dilihat pada Tabel 4.5. Secara umum, penilaian produk setelah revisi

mengalami peningkatan dengan kriteria interpretasi sangat layak.

Aspek tampilan mendapatkan nilai terendah, dengan presentase 85%. Hal

ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan peneliti dalam bidang desain. Pada

aspek tampilan ini, LKPD berbasis scaffolding tetap mendapatkan kriteria

sangat layak dikarenakan 80% < presentase penilaian (X) ≤,100, meskipun

mendapatkan nilai terendah jika dibangkan dengan aspek penilaian yang lain.

Aspek konsistensi mendapatkan persentase 86% dengan kriteria sangat

layak, LKPD berbasis scaffolding konsisten penulisan konten tiap bagiannya

dan sesuai dengan daftar isi. Hal ini sesuai dengan (Budaeng, Ayu and Pratiwi,

2017) yang mengatakan, simbol dan lambang yang digunakan juga harus

konsisten agar tidak membuat siswa bingung dan rancu.

Aspek penggunaan huruf memuat bahasan mengenai penggunan spasi

dan variasi font. Aspek penggunaan huruf mendapatkan penilaian tertinggi

setelah aspek kriteria fisik dengan perentase 90% dengan kriteria interpretasi

sangat layak, sehingga penggunaan spasi dan variasi font yang tepat diharapkan

akan membantu peserta didik agar lebih mudah membaca LKPD saat memiliki

keterbatasan waktu.

Aspek kriteria fisik memuat proporsionalitas penulisan judul dan sub

judul serta kreativitas desain. Penilaian yang didapatkan pada aspek ini
75

merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar 91% dengan kriteria sangat layak.

Penulisan judul dan sub judul yang proporsional (jelas dan tepat) menjadi hal

penting yang akan membuat peserta didik lebih jelas dalam memahami bagian

materi yang sedang dipelajari.

Dengan demikian, dari segi media LKPD berbasis scaffolding sudah

sesuai dan layak digunakan dalam pembelajaran. Setelah validasi dilakukan

maka produk siap diuji coba.

C. Kemanarikan LKPD dan Pembahasan

Setelah LKPD dinyatakan layak untuk digunakan, maka dilakukan uji coba

untuk mengetahui pendidik dan respon peserta didik untuk mengetahui tingkat

kemenarikan LKPD. Berikut hasil uji coba yang dilakukan :

1. Respon Pendidik

Untuk mengetahui respon pendidik, dilakukan penyebaran angket kepada

pendidik bidang studi IPA di sekolah untuk menilai LKPD berbasis scaffolding.

Penilaian dilakukan oleh masing-masing 1 pendidik bidang studi IPA dari tiap

sekolah. Berikut adalah hasil rekapitulasi penilaian yang didapatkan:

Tabel: 4.7 Rekapitulasi Hasil Respon Pendidik

Jumlah Jumlah nilai Persentase


Aspek jawaban per ideal per (%) validasi Kriteria
aspek ( ∑X) aspek (∑Xi) per aspek (P)
Materi 62 70 88 Sangat Menarik
Penyajian 65 70 92 Sangat Menarik
Scaffolding
36 40 90 Sangat Menarik
(Bantuan)
Bahasa 38 40 95 Sangat Menarik
76

Jumlah Jumlah nilai Persentase


Aspek jawaban per ideal per (%) validasi Kriteria
aspek ( ∑X) aspek (∑Xi) per aspek (P)
Jumlah
201 220 365
total
Persentase
91.25
rata-rata
Kriteria Sangat Menarik

Tabel 4.7 menjelaskan jumlah penilaian respon pendidik secara

keseluruhan adalah 365, dengan rincian pada aspek materi persentase yang

dicapai adalah 88%, aspek penyajian mencapai 92% , aspek scaffolding

(Bantuan) dengan persentase 90%, aspek bahasa menjadi yang tertinggi karena

mencapai persentase 95%. Secara keseluruhan setiap aspek mendapatkan

kriteria interpretasi sangat menarik. Dari hasil rekapitulasi hasil respon

pendidik tersebut di simpulkan bahwa LKPD yang di kembangkan mencapai

persentase rata-rata yaitu 91.25% dengan kriteria interpretasi sangat menarik.

Jadi, dapat di simpulkan bahwa LKPD sudah dapat di gunakan sebagai bahan

ajar di kelas tanpa perlu dilakukan revisi.

100

50

Pendidik 1
Pendidik 2

Grafik 4.5. Rekap Penilaian Respon Pendidik


77

Grafik 4.5 menjelaskan hasil penilaian respon pendidik dari masing-

masing sekolah yang dijadikan objek penelitian, leih tepatnya selisih antara

penilaian pendidik 1 dan 2. Pendidik 1menilai LKPD dengan persentase rata-

rata 96%, dengan rincian aspek materi persentase yang dicapai adalah 94%,

aspek penyajian mencapai 91% , aspek scaffolding (Bantuan) dengan

persentase 100%, aspek bahasa menjadi yang tertinggi karena mencapai

persentase 100%. Sedangkan pendidik 2 menilai dengan persentase rata-rata

86%, dengan rincian aspek materi persentase yang dicapai adalah 82%, aspek

penyajian mencapai 94% , aspek scaffolding (Bantuan) dengan persentase 80%,

aspek bahasa menjadi yang tertinggi karena mencapai persentase 90%.

Hasil validasi oleh pendidik bidang studi mencakup 4 aspek penilaian

dengan 22 pernyataan/pertanyaan. Hasil penilaian dari pendidik bidang studi

mendapatkan nilai rata-rata persentase kelayakan rata-rata sebesar 91%.

Kriteria penilaiannya adalah sangat layak, dan responden tidak memberikan

saran maupun komentar karena menilai produk sudah sangat baik. Hal ini

berarti media pembelajaran sudah layak digunakan dalam pembelajaran.

Setelah validasi dilakukan maka produk siap diuji coba.

2. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dimaksudkan untuk menguji kemenarikan

produk dengan skala responden yang lebih kecil. Uji kelompok kecil ini

melibatkan 17 peserta didik yang dipilih secara heterogen berdasarkan

kemampuan dikelas dan jenis kelamin berdasarkan saran pendidik yang terdiri
78

dari 10 peserta didik SMPN 1 Abung Semuli dan 6 peserta didik MTs Darul

Fatah. Jumlah sampel untuk uji coba kelompok kecil diambil kurang lebih 1/3

dari jumlah responden uji lapangan. Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan

menjelaskan seputar LKPD yang dikembangkan. Setelah peneliti selesai

menjelaskan produk, responden diberikan kuisioner atau angket untuk menilai

kemenarikan produk, selanjutnya peserta didik diminta untuk memberikan

penilaian dengan cara mengisi kuisioner atau angket tersebut. Hasil respon

peserta didik terhadap lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding

dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel: 4.8 Hasil uji coba kelompok kecil peserta didik

No Aspek Jumlah Persentase


1 Materi 87.2%
2 Penyajian 86%
3 Scaffolding (Bantuan) 87.5%
4 Bahasa 88.8%
Persentase Rata-rata 87.3%
Kriteria Interpretasi Sangat Menarik

Tabel 4.8 merupakan hasil uji coba kelompok kecil, produk yang telah

dikembangkan mencapai presentase rata-rata 87.3% dengan kriteria interpretasi

yang di capai yaitu sangat tinggi, hal ini berarti LKPD yang dikembangkan oleh

peneliti mempunyai kemenarikan sangat tinggi untuk digunakan sebagai alat

bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada materi kalor untuk kelas VIII

SMP/MTs.
79

Hasil uji coba kelompok kecil, pada aspek materi mencapai persentase

87.2%, aspek penyajian mencapai persentase 86%, pada aspek scaffolding

mencapai persentase 87.5%, dan aspek bahasa 88.8%. Keseluruhan jumlah

persentase tersebut mencapai kriteria sangat tinggi. Sehingga, dapat

disimpulkan bahwa menurut peserta didik, LKPD yang dikembangkan Sangat

Menarik sebagai bahan pembelajaran. Secara garis besar hasil uji coba

kelompok kecil dapat dilihat pada grafik berikut:

88.8
89 87.5 87.4
87.2
88
87 86
86
85
84

Grafik: 4.6 Grafik hasil uji coba kelompok kecil

3. Uji Lapangan

Setelah melakukan uji coba kelompok kecil, kemudian produk diujikan

kembali ke uji lapangan. Uji lapangan dilakukan untuk meyakinkan data dan

mengetahui kemenarikan produk secara lebih luas Responden pada uji lapangan

ini total berjumlah 49 peserta didik, yang terdiri dari 30 peserta didik SMPN 1

Abung Semuli seta 19 peserta didik MTs Darul Fatah. Hasil uji lapangan dapat

di lihat pada tabel 4.8 berikut ini.


80

Tabel: 4.9 Hasil uji lapangan peserta didik SMPN 1 Abung Semuli

No Aspek Jumlah Persentase


1 Materi 86.8%
2 Penyajian 87.9%
3 Scaffolding (Bantuan) 88.0%
4 Bahasa 89.7%
Jumlah 352.4%
Persentase rata-rata 88.1 %
Kriteria Interpretasi Sangat Menarik

Tabel 4.9 menjelaskan hasil yang didapat dari uji lapangan melalui

angket peserta didik SMPN 1 Abung Semuli, aspek materi persentase yang

dicapai adalah 86.8%, aspek penyajian mencapai 87.9% , aspek scaffolding

(Bantuan) dengan persentase 88%, aspek bahasa mencapai persentase 89.7%.

nilai persentase rata-ratanya adalah 88.1% yang mendapatkan kriteria

interpretasi sangat menarik.

Tabel: 4.10 Hasil uji lapangan peserta didik MTs Darul Fatah

No Aspek Jumlah Persentase


1 Materi 92.6%
2 Penyajian 91.4%
3 Scaffolding (Bantuan) 92.1%
4 Bahasa 94.7%
Jumlah 370.8%
Persentase rata-rata 92.7 %
Kriteria Interpretasi Sangat Menarik

Pada tabel 4.10, dijelaskan hasil yang didapat dari uji lapangan melalui

angket peserta didik MTs Darul Fatah, aspek materi persentase yang dicapai

adalah 92.6%, aspek penyajian mencapai 91.4% , aspek scaffolding (Bantuan)


81

dengan persentase 92.1%, aspek bahasa mencapai persentase 94.7%. nilai

persentase rata-ratanya adalah 92.7% yang mendapatkan kriteria interpretasi

sangat menarik. Karena interpretasi sudah menunjukan sangat menarik, maka

produk tidak perlu direvisi. Secara garis besar hasil uji lapangan dapat dilihat

pada grafik dibawah ini:

94.7
95 92.6 92.1 92.7
91.4
89.7
90 87.9 88 88.1
86.8

85

80

SMPN 1 Abung Semuli MTs Darul Fatah

Grafik: 4.7 Grafik hasil uji lapangan

Pada uji coba lapangan yang dilakukan disekolah SMPN 1 Abung

Semuli hasil rata-rata persentase kelayakan sebesar 88.1% dengan kategori

sangat menarik. Pada uji coba lapangan yang dilakukan disekolah MTs Darul

Fatah hasil rata-rata persentase kelayakan sebesar 92.7% dengan kategori

sangat menarik. Secara umum, peserta didik menganggap LKPD berbasis

scaffolding adalah sesuatu yang baru, materi yang ditampilkanpun menjadi

pengetahuan baru untuk mereka, serta konten dalam LKPD mudah dipahami,

hal tersebut karena penulisan LKPD yang simpel, tidak berlebihan dalam

memariasikan huruf, dan menggunakan bahasa yang komunikatif.


82

D. Kelebihan LKPD

Produk yang berhasil dikembangkan ini berupa lembar kerja peserta didik

(LKPD) berbasis scaffolding. Media ini digunakan untuk menjelaskan materi-

materi tentang beserta perubahannya. Setelah melalui tahap validasi dari beberapa

dosen yang ahli dibidangnya serta uji coba yang dilakukan media ini dinyatakan

sangat layak sehingga tidak perlu direvisi kembali dan produk ini menjadi produk

akhir yang memang diinginkan oleh peneliti.

Produk hasil pengembangan ini memiliki beberapa kelebihan sebagai

berikut ini :

a. Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding pada materi

kalor ini memberikan pengetahuan baru bagi peserta didik.

b. Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding pada materi

kalor dapat memotivasi peserta didik untuk lebih semangat dalam belajar

karena memuat konten scaffolding motivasi.

c. Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding yang

dikembangkan mendorong peserta didik untuk belajar secara mandiri

karena memuat kegiatan praktikum yang menuntut peserta didik untuk

lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

d. Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding yang

dikembangkan menyajikan konten scaffolding berupa bantuan konseptual,

penyelesaian soal, pengenalan tokoh sains, dan motivasi.


83

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan ini adalah

sebagai berikut:

1. Kelayakan LKPD berbasis scaffolding berdasarkan penilaian ahli materi

mencapai pesentase rata-rata sebesar 91% dengan kriteria interpretasi sangat

layak dan ahli media memberikan penilaian dengan persentase rata-rata

sebesar 88% dengan kriteria sangat layak.

2. Tingkat kemenarikan LKPD berbasis scaffolding pada materi kalor

berdasarkan respon pendidik adalah sebesar 91.25% dengan kriteria sangat

menarik. Tingkat kemenarikan berdasarkan respon peserta didik SMP/MTs

baik dalam uji coba kelompok kecil maupun uji lapangan mendapatkan

interpretasi sangat menarik dengan persentase 87.3% dan 90.4%. Hal ini

menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan sangat menarik bagi

pendidik maupun peserta didik, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu

media penunjang dalam pembelajaran.

B. Saran

1. Saran pemanfaatan

Peneliti mengharapkan hasil penelitian berupa lembar kerja peserta

didik (LKPD) berbasis scaffolding pada materi kalor ini dapat digunakan
84

dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga kualitas LKPD secara

keseluruhan menjadi lebih bermanfaat.

2. Saran implementasi

Peneliti mengharapkan produk lembar kerja peserta didik (LKPD)

berbasis scaffolding pada materi kalor ini dapat diimplementasikan untuk

melatih pemahaman konsep peserta didik, karena LKPD ini memuat soal

evaluasi yang disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep.

3. Saran pengembangan produk lebih lanjut

Diharapkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis scaffolding

yang dikembangkan kali ini, pada kemudian hari akan dikembanghkan

kembali tidak hanya pada materi kalor saja, tetapi dapat dikembangkan pada

materi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Nozi Opra, Asrizal, and Zulhendri Kamus, ‘Pembuatan Bahan Ajar Fisika
Berbasis WEB Pada Konsep Termodinamika Untuk Pembelajaran Menurut
Standar Proses Siswa Kelas XI SMA’, Pillar Of Physics Education, 2 (2013).
<http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pfis/article/view/724/481>

Aldoobie, Nada, ‘ADDIE Model Analysis Phase’, American International Journal of


Contemporary Research, 5 (2015). <https://doi.org/10.13140/2.1.4687.6169>

Ashari, Nur Wahidin, Salwah, and A Fitriani, ‘Implementasi Strategi Pembelajaran


Scaffolding Melalui Lesson Study Pada Mata Kuliah Analisis Real’, Jurnal
Matematika Dan Pendidikan Matematika, 1 (2016). <https://bit.ly/2Bq85bh>

Asyhari, Ardian, Widya Wati, Irwandani, and Nani Umi Saidah, ‘Pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing
Terintegrasi Pendidikan Karakter Melalui Four Steps Teaching Material
Development’, in Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Lampung, 2016).
<https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10539.85285>

Azimi, Kobra, Jafar Ahmadigol, and Hasan Rastegarpour, ‘A Survey of the


Effectiveness of Instructional Design ADDIE and Multimedia on Learning Key
Skills of Futsal’, J. Educ. Manage. Stud, 5 (2015).<http://jems.science-
line.com/attachments/article/33/J. Educ. Manage. Stud., 5(3) 180-186,
2015.pdf>

Belland, Brian R., Instructional Scaffolding in STEM Education (Logan: Utah State
University, 2017) <https://doi.org/10.1007/978-3-319-02565-0>

Budaeng, Jumaidin, Hena Dian Ayu, and Hestiningtyas Yuli Pratiwi, ‘Pengembangan
Modul IPA Terpadu Berbasis Scaffolding Pada Tema Gerak Untuk Siswa Kelas
VIII SMP/MTs’, Physisc Education Journal, 1 (2017).
<http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/momentum/article/view/1633>

Budiarti, Wahyu Nuning, and Haryanto, ‘Pengembangan Media Komik Untuk


Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa
Kelas IV’, Jurnal Prima Edukasia, 4 (2016).
<http://journal.uny.ac.id/index.php/jpe%0APENGEMBANGAN>
Cahyono, Adi Nur, ‘Vygotskian Perspective : Proses Scaffolding Untuk Mencapai
Zone of Proximal Development ( ZPD ) Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Matematika’, Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika, 2010.
<https://bit.ly/2DF3Udl>

Cheung, Lawrence, ‘Using the ADDIE Model of Instructional Design to Teach Chest
Radiograph Interpretation’, Journal of Biomedical Education, 2016 (2016).
<https://doi.org/10.1155/2016/9502572>

Damayanti, Dyah Shinta, Nur Ngazizah, and Eko Setyadi K, ‘Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk
Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik
Dinamis Sma Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012 / 2013’,
Radiasi, 3 (2013).

Dharma, Wahyuni Rizka, and Lazulva, ‘Desain Dan Uji Coba Lembar Kerja Siswa
Dengan Pendekatan Scaffolding’, Jurnal Pendidikan Kimia Dan Terapan, 1
(2017) <http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/konfigurasi/article/view/4054>

Dr. Benny A. Priadi, M.A, Media Dan Teknologi Dalam Pembelajaran, ed. by Jefri,
1st edn (Jakarta: KENCANA, 2017)

Fitriani, Wulandari, and Fauzi Bakri, ‘Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Fisika Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ( High Order
Thinking Skill )’, Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, 2 (2017).
<http://bit.ly/2ET8z9R>

Giancoli, Douglas C, FISIKA, 5 Jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2001)

Haniin, Khoirul, Markus Diantoro, and Supriyono Koes H, ‘Pengaruh Pembelajaran


TPS Dengan Scaffolding Konseptual Terhadap Kemampuan Menyelesaikan
Masalah Sintesis Fisika’, Jurnal Pendidikan Sains, 3 (2015).
<http://journal.um.ac.id/index.php/jps/article/view/7875>

Harydi, Agus, and Hainur Rasyid Achmadi, ‘Pengembangan Materi Ajar Berbasis
Scaffolding Pada Pokok Bahasan Analisis Vektor Di SMAN 1 Waru
Pamekasan’, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, 2 (2013).
<jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/6719/32/article.pdf>
Irwandani, and Sani Rofiah, ‘Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Pokok Bahasan Bunyi Peserta Didik MTs Al-
Hikmah Bandar Lampung’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 4 (2015)
<https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v4i2.90>

Isriani Hardini, S.S., M.A., and M.Pd Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran
Terpadu, ed. by Qoni (Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media), 2012)

Khasan, Dafik, and Hobri, ‘Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika


Berbasis Whole Brain Teaching Dengan Pendekatan Quantum Learning Pada
Sub Pokok Bahasan Segitiga Untuk SMP Kelas VII’, 4 (2015).
<http://jurnal.unej.ac.id/index.php/pancaran/article/download/1558/1274>

Kistiono, and Andi Suhandi, ‘Penyusunan Dan Analisis Tes Pemhaman


(Understanding) Konsep Fisika Dasar Mahasiswa Calon Guru’, in Seminar
Nasional MIPA UNY (Yogyakarta, 2012).
<https://docs.google.com/document/d/17rts_VOGGhP5za_4byhFpWKn7SEuK
BztIjwB2l81fHs/edit>

Larasati Zahro, Ulfah, Vina Serevina, and I Made Astra, ‘Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Fisika Dengan Menggunakan Strategi Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) Berbasis Karakter
Pada Pokok Bahasan Hukum Newton’, Jurnal Wahana Pendidikan Fisika,2
(2017).<http://ejournal.upi.edu/index.php/WapFi/article/view/4906>

Latifah, Sri, Eka Setiawati, and Abdul Basith, ‘Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam Melalui Pendekatan Inkuiri
Terbimbing Pada Materi Suhu Dan Kalor’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-
BiRuNi, 5 (2016).

M, Ulfa Septi, M. Rahmad, and Azhar, ‘Efektivitas Penggunaan LKPD Bermuatan


Kecerdasan Komprehensif Berbasis Model PBL Pada Pembelajaran Fisika’,
Jurnal Online Mahasiswa, 5 (2018).
<https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/19517>

Monjelat, Natalia, Laura Méndez, and Pilar Lacasa, ‘Becoming a Tutor : Student
Scaffolding in a Game- Based Classroom’, Technology, Pedagogy and
Education, 2016. <https://doi.org/10.1080/1475939X.2016.1210538>
Mutrofin, Lilik, Mohamad Nur, and Leny Yuanita, ‘Developing Teaching Materials
Using 5E Model of Instruction To Increase Students ’Higher Order Thinking
Skills’, Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 5 (2016).

Nemec, Miroslav, Luboš Krišták, Peter Hockicko, Zuzana Danihelová, and Klára
Velmovská, ‘Application of Innovative P&E Method at Technical Universities
in Slovakia’, Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology
Education, 13 (2017). <https://doi.org/10.12973/eurasia.2017.01228a>

Oktari, Sri, Nengah Maharta, and Chandra Ertikanto, ‘Pengembangan LKS Berbasis
Inkuiri Terbimbing Pada Materi Suhu Dan Kalor’, Jural Pembelajaran Fisika
Univesitas Lampung, 52 (2015).
<https://www.neliti.com/publications/117476/pengembangan-lks-berbasis-
inkuiri-terbimbing-pada-materi-suhu-dan-kalor>

Purba, Siska Wati Dewi, and Wu-Yuin Hwang, ‘Investigation of Learning Behaviors
and Achievement of Simple Pendulum for Vocational High School Students
with Ubiquitous- Physics App Representation to Facilitate Scientific Learning’,
Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 14 (2018).
<http://www.ejmste.com/Investigation-of-Learning-Behaviors-and-
Achievement-of-Simple-Pendulum-for-Vocational,90985,0,2.html>

Rahmatiah, Rindu, Supriyono Koes H, and Sentot Kusairi, ‘Pengaruh Scaffolding


Konseptual Dalam Pembelajaran Group Investigation Terhadap Prestasi Belajar
Fisika Siswa SMA Dengan Pengetahuan Awal Berbeda’, Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Teknologi, II (2016).
<http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JPFT/article/view/288>

Rahmi, Rifdatur, Sri Hartini, and Mustika Wati, ‘Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing Dan Multimedia Pembelajaran IPA SMP’,
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 2 (2014).
<https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/4265>

RI, Kementerian Agama, ALWASIM: Al-Qur’an Tajwid Kode Translterasi Per Kata
Terjemah Per Kata (Jawa Barat: Cipta Bagus Segara, 2013)

Salirawati, Das, ‘Penyusunan Dan Kegunaan LKS Dalam Proses Pembelajaran’,


JurrnalOnline,2004,<https://scholar.google.co.id/scholar?cluster=99100125165
50974052&hl=id&as_sdt=0,5>
Sari, Kartika Arum, Zuhdan Kun Prasetyo, and Widodo Setiyo Wibowo,
‘Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Ipa Berbasis Model Project Based
Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi Dan Komunikasi
Peserta Didik Kelas VII’, Jurnal Pendidikan Matematika Dan
Sains,6(2017).<http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/ipa/article/view
/9045>

Satriawan, Muhammad, and Rosmiati, ‘Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis


Kontekstual Dengan Mengintergrasikan Kearifan Lokal Untuk Menigkatkan
Pemahaman Konsep Fisika Pada Mahasiswa’, Jurnal Penelitian Pendidikan
Sains, 6 (2016).
<https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps/article/view/540/391>

Setyarini, Dyah Ayu, Subiki, and Supeno, ‘Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Dalam
Pembelajaran IPA (Fisika) SMP Dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa
Berbasis Scaffolding’, in SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017
(Jember, 2017), II. <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-
epro/article/view/6249>

Setyosari, Punaji, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, 4th edn (Jakarta:
Prenada Media Group, 2015)

Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan Cet. Ke 2 (Bandung: Alfabeta,


2016)

Sujarittham, T., N. Emarat, K. Arayathanitkul, M. D. Sharma, I. Johnston, and J.


Tanamatayarat, ‘Developing Specialized Guided Worksheets for Active
Learning in Physics Lectures’, European Journal of Physics, 37 (2016).
<https://doi.org/10.1088/0143-0807/37/2/025701>

Syabani, Putria, Darmawati, and Elya Febrita, ‘Development Of Students Worksheet


Based On Contracttivism Approach To Material Changes And Conservation Of
Living Environment For Learning Biology Tenth Grade Senior High School’,
Jurnal Online Mahasiswa, 5 (2018).
<https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/17967>

Tina, Eka, Nur Ula, and Bambang Sugiarto, ‘Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Model Inkuiri Terbimbing Materi Elektrokimia Kelas XII SMA’, Pendidikan
Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 7 (2017)
Vikagustanti, Dea Aransa, Sudarmin, and Stephani Diah Pamelasari, ‘Pengembangan
Media Pembelajaran Monopoli IPA Tema Organisasi Kehidupan Sebagai
Sumber Belajar Untuk Siswa SMP’, Unnes Science Education Journal, 3
(2014). <https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej/article/view/3330>
ASPEK KELAYAKAN MEDIA MENURUT BNSP (Urip Purnomo, 2008)
Online: https://text-id.123dok.com/document/8ydk3mj6q-aspek-kelayakan-kegrafikan-menurut-
bsnp-urip.html

Butir Penilaian Deskripsi


1. Kesesuaian ukuran Pemilihan ukuran media sesuai dengan
dengan materi pada materi yang digunakan.
media.
2. Penampilan unsur tata Desai LKPD merupakan suatu kesatuan
letak pada LKPD secara yang utuh elemen warna, ilustrasi
harmonis memiliki irama ditampilkan secara harmonis dan saling
dan satuan konsisten. terkait satu sama lain.

3. Menampilkan pusat Sebagai daya tarik awal dari LKPD di


pandang yang baik. tentukan dengan desain yang menarik.

4. Ukuran huruf judul pada Judul harus dapat memberikan informasi


media lebih dominan dan materi secara tepat pada media yang
proposional digunakan.
dibandingkan isi media.
5. Tidak terlalu banyak Menggunakan jenis huruf agar tidak
menggunakan kombinasi terlalu datar dan menarik.
huruf.
6. Warna judul kontras Judul media yang ditampilkan lebih besar
dengan latar belakang dan menarik dari pada latar belakang nya.
media.
7. Tanda pemotong kata. Pemotongan kata lebih dari 2 baris akan
mengganggu keterbacaan susunan teks.

8. Kreatif dan menarik Menampilkan ilustrasi dari berbagai sudut


pandang tidak hanya ditampilkan di dalam
media agar tidak menimbulkan makna
yang berbeda-beda.
KISI-KISI INSTRUMEN VALIDASI AHLI MEDIA

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK”

No Aspek No. Butir Pernyataan


penilaian Soal Penilaian
1 Susuan dan Susunan/tata letak tampilan
tampilan awal LKPD menarik
awal LKPD
2 Background Tampilan background LKPD
menarik
1. Tampilan
3 Gambar Kesesuaian gambar dengan isi
LKPD
4 Cover Tampilan Cover LKPD
menarik

5 Perpaduan Perpaduan warna (font) pada


warna tampilan LKPD serasi dan
menarik

6 Kejelasan Kejelasan tampilan huruf pada


huruf LKPD
7 Layout Kemenarikan tampilan layout
LKPD

8 Isi Konsistensi isi LKPD dengan


daftar isi
2. Konsistensi 9 Penggunaan Konsistensi penggunaan huruf
huruf tiap halaman
10 Jenis huruf Jenis huruf (font) yang
(font) digunakan menarik
3. Penggunaan
11 Variasi huruf Penggunaan variasi huruf (font)
Huruf dan
(font) tidak berlebihan
Spasi
12 Spasi antar Penggunaan spasi antar baris
baris sesuai
13 Spasi huruf Penggunaan spasi antar huruf
sesuai
14 Kejelasan Jenjang judul utama dan sub
4. Kriteria jenjang judul judul, jelas dan
Fisik proporsional
15 Memberi Mampu mengungkap
makna makna/arti dari objek
16 Desain Kreativitas desain
INSTRUMEN VALIDASI AHLI MEDIA

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK”

Pengisian angket ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka penulisan
skripsi untuk menyeleaikan studi Program Sarjana Universitas Islam Negeri, dan
bukan untuk kepentingan yang lain. Sehubungan hal tersebut di atas, mohon bantuan
Bapak/Ibu dosen untuk memberikan penilaian terhadap media pembelajaran
terlampir. Jawaban Bapak/Ibu akan berpengaruh terhadap kelayakan media
pembelajaran terlampir.

Judul : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor Untuk Melatih
Pemahaman Konsep Peserta Didik

Mata Pelajaran/ Materi : IPA/Kalor

Sasaran Pengembangan : Peserta Didik SMP/MTs

Pengembang : Riyo Arie Pratama

Tujuan : Untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Peserta


Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor
Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik

Petunjuk Umum:

Angket ini dimaksudkan untuk menilai dan mengetahui kelayakan media


pembelajaran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada Materi
Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik yang disesuaikan dengan
Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP).

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Mohon Bapak/Ibu membaca setiap pertanyaan/pertanyaan dengan teliti


2. Mohon Bapak/Ibu memilih satu jawaban dengan memberi tanda (  ) pada kolom
yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
*Ket: Dengan penilaian, 5 = Sangat layak, 4 = layak, 3 = cukup layak, 2 = tidak
layak, 1 = sangat tidak layak.
3. Setelah memilih jawaban, jika ada komentar/saran untuk perbaikan tulislah pada
kolom yang telah di sediakan.
4. Sebelumnya peneliti mengucapkan terimakasih atas bantuan yang Bapak/Ibu
berikan.

Nama Validator : .............................................................


Instansi : .............................................................
Tanggal Validasi : .............................................................

No Aspek Pernyataan Penilaian


penilaian 5 4 3 2 1
1. Susunan/tata letak tampilan awal
1. Tampilan LKPD menarik
2. Tampilan background LKPD
menarik
3. Kesesuaian gambar dengan isi
LKPD
4. Tampilan Cover LKPD menarik
5. Perpaduan warna (font) pada
tampilan LKPD serasi dan
menarik
6. Kejelasan tampilan huruf pada
LKPD
7. Kemenarikan tampilan layout
LKPD
8. Konsistensi isi LKPD dengan
2. Konsistensi daftar isi
9. Konsistensi penggunaan huruf
tiap halaman
10. Jenis huruf (font) yang digunakan
menarik
3. Penggunaan
11. Penggunaan variasi huruf (font)
Huruf
tidak berlebihan
12. Penggunaan spasi antar baris
sesuai
13. Penggunaan spasi antar huruf
sesuai
4. Kriteria Fisik 14. Jenjang judul utama dan sub
judul, jelas dan proporsional
15. Mampu mengungkap makna/arti
dari objek
16. Kreativitas desain

Komentar / Saran :

.......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

Kesimpulan

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada


Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik dinyatakan:

1. Layak digunakan tanpa revisi


2. Layak digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak digunakan

Bandar Lampung, 2018

Ahli Media,

NIP.
ASPEK KELAYAKAN ISI MENURUT BNSP (Urip Purwono, 2008)
Online: https://text-id.123dok.com/document/oz136r18q-aspek-kelayakan-isi-menurut-bsnp-urip-
purwono-2008.html

Butir Penilaian Deskripsi


1. Kelengkapan Materi Materi yang disajikan mencakup
materi yang terkandung dalam standar
kompetensi dan Kompetensi dasar
pada pokok bahasan memahami
konsep suhu dan kalor.

2. Kedalaman Materi Materi yang disajikan mulai dari


pengenalan konsep, definsi,contoh
kasus smpai dengan interaksi antar
konsep sesuai dengan tingkat
pendidikan di sekolah menengah atas
dan sesuai dengan yang diamati oleh
kompetensi dasar (KD).

3. Keruntutan Konsep Penyajian konsep disajikan secara


runtu mulai dari yang mudah ke yang
sukar. Materi bagian sebelumnya bisa
membantu pemahaman materi pada
bagian selanjutnya.
4. Keakuratan konsep dan Konsep dan definisi yang
definisi dicantumkan tidak menimbulkan
banyak tafsir dan sesuai dengan
konsep dan definisi yang berlaku
dalam bidang Ilmu Pengetahuan
Alam.

5. Keakuratan fakta dan data Fakta dan data yang disajikan sesuai
dengan kenyataan dan efisien untuk
meningkatkan pemahaman peserta
didik.
6. Keakuratan contoh dan kasus Contoh dan kasus yang disajikan
sesuai dengan kenyataan dan efisien
untuk memimgkatkan pemahaman
peserta didik.
7. Keakuratan ilustrasi Ilustrasi yang disajikan sesuai dengan
kenyataan dan efisien untuk
memimgkatkan pemahaman peserta
didik.
8. Keakuratan, notasi, simbol, Notasi, simbol, dan ikon yang
dan ikon. disajikan secara benar menurut
kelaziman yang digunaka pada materi
fisika
9. Kesesuaian materi dengan Materi yang disajikan aktual yaitu
perkembangan Ilmu sesuai dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam Pengetahuan Alam
10. Contoh dan kasus dalam Contoh dan kasus aktual yaitu sesuai
kehidupan sehari-hari dengan perkembangan ilmu
pengetahuan alam dan terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
11. Menggunakan ilustrasi yang Ilustrasi yang disajikan sesuai dengan
terdapat dalam kehidupan situasi serta kondisi yang terjadi
sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari.
12. Mendorong rasa ingin tahu Uraian dan contoh-contoh kasus yang
disajikan mendorong peserta didik
untuk mengerjakan lebih jauh dan
menumbuhkan kreativitas belajar.
13. Menciptakan kemampuan Uraian dan contoh-contoh kasus yang
bertanya disajikan mendorong peserta didik
untuk mengetahui materi lebih jauh.
KISI-KISI INSTRUMEN VALIDASI AHLI MATERI

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK”

No Aspek No. Butir Pertanyaan/pernyataan


penilaian Soal Penilaian

1. Kelengkapan Kelengkapan materi pembelajaran


materi sesuai dengan kompetensi dasar
2 Konsep Keakuratan konsep dan definisi
berdasarkan tujuan pembelajaran
1. Kualitas Isi 3 Data dan Keakuratan data dan fakta
fakta
4 Scaffolding Scaffolding yang diberikan efektif
5 Percobaan Kesesuaian percobaan dengan
materi yang di
Sajikan
6 Petunjuk Petunjuk percobaan jelas dan
percobaan lengkap
7 Istilah yang Keakuratan istilah-istilah yang
digunakan digunakan
8 Mutahir Kesesuaian dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
9 Pemahaman Kesesuaian soal evaluasi dengan
Konsep indikator pemahaman konsep
10 Penyusunan Susunan materi dalam LKPD
LKPD sistematis
11 Pengantar Pengantar pada tiap materi
materi konsisten dan efektif
2. Penyajian
12 Aktivitas Aktivitas yang melibatkan peserta
peserta didik didik cukup menarik
13 Rasa ingin Mendorong rasa ingin tahu peserta
tahu didik

14 Kemampuan Menciptakan kemampuan bertanya


bertanya peserta didik

15 Struktur Ketepatan struktur kalimat yang


kalimat digunakan
3. Bahasa 16 Efektivitas Efektivitas kalimat yang digunakan
kalimat
17 Istilah yan Tingkat kebakuan bahasa/istilah
digunakan yang
Digunakan
18 Bahasa Bahasa mudah dipahami
komunikatif
19 Ketepatan Ketepatan bahasa dan tata ejaan
ejaan
INSTRUMEN VALIDASI AHLI MATERI

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK”

Pengisian angket ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka penulisan
skripsi untuk menyeleaikan studi Program Sarjana Universitas Islam Negeri, dan
bukan untuk kepentingan yang lain. Sehubungan hal tersebut di atas, mohon
bantuan Bapak/Ibu dosen untuk memberikan penilaian terhadap media
pembelajaran terlampir. Jawaban Bapak/Ibu akan berpengaruh terhadap kelayakan
media pembelajaran terlampir.

Judul : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor Untuk
Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik

Mata Pelajaran/ Materi : IPA/Kalor

Sasaran Pengembangan : Peserta Didik SMP/MTs

Pengembang : Riyo Arie Pratama

Tujuan : Untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Peserta


Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor
Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik

Petunjuk Umum:

Angket ini dimaksudkan untuk menilai dan mengetahui kelayakan media


pembelajaran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada
Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik yang disesuaikan
dengan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP).

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Mohon Bapak/Ibu membaca setiap pertanyaan/pertanyaan dengan teliti


2. Mohon Bapak/Ibu memilih satu jawaban dengan memberi tanda (  ) pada
kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
*Ket: Dengan penilaian, 5 = Sangat layak, 4 = layak, 3 = cukup layak, 2 = tidak
layak, 1 = sangat tidak layak.
3. Setelah memilih jawaban, jika ada komentar/saran untuk perbaikan tulislah
pada kolom yang telah di sediakan.
4. Sebelumnya peneliti mengucapkan terimakasih atas bantuan yang Bapak/Ibu
berikan.
Nama Validator : .............................................................
Instansi : .............................................................
Tanggal Validasi : .............................................................

No Aspek Aspek penilaian Penilaian


penilaian 5 4 3 2 1
1. Kelengkapan materi
pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar
2. Keakuratan konsep dan definisi
berdasarkan tujuan
pembelajaran
1. Kualitas Isi 3. Keakuratan data dan fakta
4. Efektivitas scaffolding yang
diberikan
5. Kesesuaian percobaan dengan
materi yang di sajikan
6. Petunjuk percobaan jelas dan
lengkap
7. Keakuratan istilah-istilah yang
digunakan
8. Kesesuaian dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
9. Kesesuaian soal-soal evaluasi
dalam LKPD dengan indikator
pemahaman konsep
10. Susunan materi dalam LKPD
sistematis
11. Pengantar pada tiap materi
konsisten dan efektif
12. Aktivitas yang melibatkan
2. Penyajian peserta didik cukup menarik
13. Mendorong rasa ingin tau
peserta didik
14. Menciptakan kemampuan
bertanya peserta didik

15. Ketepatan struktur kalimat yang


digunakan
16. Efektivitas kalimat yang
digunakan
3. Bahasa
17. Tingkat kebakuan
bahasa/istilah yang digunakan
18. Bahasa mudah dipahami
19. Ketepatan bahasa dan tata ejaan

Komentar / Saran :

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

Kesimpulan

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada


Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik dinyatakan:
1. Layak digunakan tanpa revisi
2. Layak digunakan dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak digunakan

Bandar Lampung, 2018

Ahli Materi,

NIP.
KISI-KISI INSTRUMEN RESPON PENDIDIK

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK”

No Aspek Butir Penilaian No. Pernyataan/Pernyataan


Penilaian Soal
Kesesuaian materi 1 Kesesuaian materi dengan
kompetensi dasar
Kedalaman materi 2 Kedalaman materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Keruntutan materi 3 Sistematika penyajian materi
1. Materi
Kemutahiran 4 Kesesuaian materi dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan
Konsep dan 5 Keakuratan konsep dan definisi
definisi yang digunakan
Data dan fakta 6 Keakuratan data dan fakta
Istilah 7 Keakuratan istilah yang
Digunakan
Desain Tampilan 8 Tampilan LKPD menarik

Konsistensi 9 Konsistensi isi LKPD dengan


daftar isi
2. Penyajian Isi LKPD 10 Isi LKPD tercetak jelas
Gambar 11 LKPD berisi gambar-gambar
pendukung pendukung yang menarik
Sajian scaffolding 12 Menyajikan konten scaffolding

Rasa ingin tahu 13 Mendorong rasa ingin tahu


peserta didik

Kemampuan 14 Menciptakan kemampuan


bertanya bertanya peserta didik
Efektivitas 15 Scaffolding memudahkan peserta
scaffolding didik memahami konsep
Variasi scaffolding 16 Variasi scaffolding yang
3. Scaffolding
digunakan, menarik
Penempatan 17 Penempatan konten scaffolding
scaffolding sesuai
Kemenarikan 18 Konten-konten scaffolding yang
scaffolding ditampilkan menarik
Petunjuk 19 Petunjuk penggunaan LKPD
4. Bahasa penggunan LKPD mudah dipahami

Petunjuk tugas & 20 Petunjuk tugas & pratikum


praktikum mudah dipahami

Istilah-istilah 21 Istilah-istilah yang digunakan


dalam LKPD dapat dimengerti
Kalimat/diksi 22 Kalimat dalam LKPD mudah
dipahami
INSTRUMEN RESPON PENDIDIK

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK”

Pengisian angket ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka penulisan
skripsi untuk menyeleaikan studi Program Sarjana Universitas Islam Negeri, dan
bukan untuk kepentingan yang lain. Sehubungan hal tersebut di atas, mohon
bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap media pembelajaran
terlampir. Jawaban Bapak/Ibu akan berpengaruh terhadap kemenarikan media
pembelajaran terlampir.

Judul : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor Untuk
Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik

Mata Pelajaran/ Materi : IPA/Kalor

Sasaran Pengembangan : Peserta Didik SMP/MTs

Pengembang : Riyo Arie Pratama

Tujuan : Untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Peserta


Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor
Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik

Petunjuk Umum:

Angket ini dimaksudkan untuk menilai dan mengetahui kemenarikan media


pembelajaran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding pada
Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik yang disesuaikan
dengan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP).
Petunjuk Pengisian Angket :

1. Mohon Bapak/Ibu membaca setiap pertanyaan/pertanyaan dengan teliti


2. Mohon Bapak/Ibu memilih satu jawaban dengan memberi tanda (  ) pada
kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
*Ket: Dengan penilaian, 5 = Sangat menarik, 4 = menarik, 3 = cukup menarik,
2 = tidak menarik, 1 = sangat tidak menarik.
3. Setelah memilih jawaban, jika ada komentar/saran untuk perbaikan tulislah
pada kolom yang telah di sediakan.
4. Sebelumnya peneliti mengucapkan terimakasih atas bantuan yang Bapak/Ibu
berikan.

Nama Pendidik : .............................................................


Instansi : .............................................................
Tanggal : .............................................................

No Aspek yang Pernyataan Penilaian


di nilai 5 4 3 2 1
1. Kesesuaian materi dengan
kompetensi dasar
2. Kedalaman materi sesuai
1. Materi dengan tujuan pembelajaran
3. Sistematika penyajian materi

4. Kesesuaian materi dengan


perkembangan ilmu
pengetahuan

5. Keakuratan konsep dan definisi


yang digunakan

6. Keakuratan data dan fakta

7. Keakuratan istilah yang


digunakan
8. Tampilan LKPD menarik
2. Penyajian
9. Konsistensi isi LKPD dengan
daftar isi

10. Isi LKPD tercetak jelas

11. LKPD berisi gambar-gambar


pendukung yang menarik

12. Menyajikan konten scaffolding

13. Mendorong rasa ingin tahu


peserta didik
14. Menciptakan kemampuan
bertanya peserta didik

15. Scaffolding memudahkan


peserta didik memahami
konsep
3. Scaffolding
16. Variasi scaffolding yang
digunakan, menarik

17. Penempatan konten scaffolding


sesuai

18. Konten-konten scaffolding


yang ditampilkan menarik.

19. Petunjuk penggunaan LKPD


mudah dipahami
4. Bahasa 20. Petunjuk tugas & praktikum
mudah dipahami
21. Istilah-istilah yang digunakan
dalam LKPD dapat dimengerti
22. Kalimat yang digunakan dalam
LKPD mudah dipahami
Komentar / Saran :

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

, 2018

Pendidik,

NIP.
KISI-KISI INSTRUMEN RESPON PESERTA DIDIK

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK”

Aspek No Butir
Pertanyaan/Pernyataan
Penilaian Soal Penilaian
1. Kemutahiran Informasi dalam LKPD memberi
Informasi pengetahuan baru bagi saya
2. Tugas Tugas dalam LKPD membantu
Materi saya memahami materi

3. Percobaan/ Percobaan di dalam LPKD


Praktikum membuat belajar jadi lebih
mandiri
4. Penerapan Materi Contoh penerapan materi dapat
ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari
5. Memudahkan LKPD memudahkan saya dalam
belajar belajar
6. Desain tampilan Tampilan LKPD menarik
Penyajian LKPD
7. Isi LKPD Isi LKPD tercetak jelas

8. Gambar pendukung LKPD berisi gambar-gambar


pendukung yang menarik
9. Keinginan belajar LKPD membuat keinginan
belajar bertambah
Scaffolding 10 Variasi scaffolding Variasi scaffolding (bantuan)
(Bantuan) yang digunakan, menarik
11 Efektivitas Bantuan-bantuan (Scaffolding )
scaffolding dalam LKPD memudahkan saya
memahami konsep materi
12 Petunjuk Petunjuk penggunaan LKPD
penggunaan LKPD mudah dipahami
Bahasa 13 Petunjuk tugas & Petunjuk tugas & praktikum
praktikum mudah dipahami
14 Istilah Istilah-istilah yang digunakan
dalam LKPD dapat dimengerti
15 Efektivitas kalimat Kalimat yang digunakan dalam
LKPD mudah dipahami
INSTRUMEN RESPON PESERTA DIDIK

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS


SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH PEMAHAMAN
KONSEP PESERTA DIDIK”

Pengisian angket ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka penulisan skripsi
untuk menyeleaikan studi Program Sarjana Universitas Islam Negeri, dan bukan untuk
kepentingan yang lain. Sehubungan hal tersebut di atas, mohon bantuan anda sebagai
peserta didik untuk memberikan penilaian terhadap media pembelajaran terlampir.
Jawaban anda akan berpengaruh terhadap kemenarikan media pembelajaran terlampir.

Judul : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor Untuk
Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik

Mata Pelajaran/ Materi : IPA/Kalor

Sasaran Pengembangan : Peserta Didik SMP/MTs

Pengembang : Riyo Arie Pratama

Tujuan : Untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Peserta


Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor
Untuk Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik

Petunjuk Umum:

Angket ini dimaksudkan untuk menilai dan mengetahui kemenarikan media pembelajaran
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scaffolding Pada Materi Kalor Untuk
Melatih Pemahaman Konsep Peserta Didik yang disesuaikan dengan Badan Nasional
Standar Pendidikan (BNSP).

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Bacalah setiap pertanyaan/pertanyaan dengan teliti


2. Pilihlah satu jawaban dengan memberi tanda (  ) pada kolom yang sesuai dengan
pendapat anda.
*Ket: Dengan penilaian, 5 = Sangat menarik, 4 = menarik, 3 = cukup menarik, 2 =
tidak menarik, 1 = sangat tidak menarik.
3. Setelah memilih jawaban, jika ada komentar/saran untuk perbaikan tulislah pada
kolom yang telah di sediakan.
4. Sebelumnya peneliti mengucapkan terimakasih atas bantuan yang anda berikan.

Nama Peserta Didik : .............................................................


Nama Sekolah : .............................................................
Tanggal : .............................................................

Nilai
Pertanyaan
Aspek No 1 2 3 4 5
1. Informasi dalam LKPD memberikan
pengetahuan baru bagi saya

2. Tugas dalam LKPD membantu saya


Materi
dalam memahami materi

3. Percobaan di dalam LKPD membuat


belajar jadi lebih mandiri
4. Contoh penerapan materi dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
5. LKPD memudahkan saya dalam belajar
Penyajian 6. Tampilan LKPD menarik
7. Isi LKPD tercetak jelas
8. LKPD berisi gambar-gambar pendukung
yang menarik
9. LKPD membuat keinginan belajar
bertambah
Scaffolding 10. Variasi konten bantuan-bantuan
(Bantuan) (scaffolding) yang digunakan, menarik
11. Bantuan-bantuan (scaffolding) dalam
LKPD membantu saya memahami
konsep materi
12. Petunjuk penggunaan LKPD mudah
Bahasa dipahami
13. Petunjuk tugas & praktikum mudah
dipahami
14. Istilah-istilah yang digunakan dalam
LKPD dapat dimengerti
15. Kalimat yang digunakan dalam LKPD
mudah dipahami

Komentar / Saran :

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

, 2018
Peserta Didik

.................................................
Hasil Validasi Ahli Materi

Validator
Aspek Penilaian Pernyataan  Skor Rata-Rata Kriteria Seluruh Rata Per Aspek Persentase
1 2 3
1 5 5 4 14 4.666666667
2 5 5 5 15 5
3 5 4 5 14 4.666666667
4 5 5 5 15 5
Kualitas Isi 5 5 5 4 14 4.666666667 128 4.740740741 88.27586207
6 5 5 5 15 5
7 4 4 5 13 4.333333333
8 5 4 5 14 4.666666667
9 4 5 5 14 4.666666667
10 4 4 4 12 4
11 4 5 5 14 4.666666667
Penyajian 12 5 5 5 15 5 69 4.6 92
13 5 5 5 15 5
14 4 5 4 13 4.333333333
15 5 5 5 15 5
16 5 4 5 14 4.666666667
Bahasa 17 4 4 5 13 4.333333333 71 4.733333333 94.66666667
18 5 4 5 14 4.666666667
19 5 5 5 15 5
Jumlah 90 90 94 268 89.33333333 274.9425287
Rata-rata 4.736842 4.736842 4.947368 91.64750958
Kriteria
Interpretasi Sangat Layak

V1 Widya Wati, M.Pd


V2 Sodikin, M.Pd
V3 Heppy Komikesari, M.Si
Hasil Validasi Ahli Media

Validator Σ Rata-Rata Σ
Aspek Penilaian Pernyataan Rata Per Aspek Persentase
1 2 3 Skor Kriteria Seluruh

1 5 4 4 13 4.333333333

2 4 4 4 12 4
3 4 5 5 14 4.666666667
Tampilan 90 4.285714286 85.71428571
4 5 5 4 14 4.666666667
5 4 4 4 12 4
6 4 4 4 12 4
7 4 4 5 13 4.333333333
Konsistensi 8 4 5 4 13 4.333333333
26 4.333333333 86.66666667
9 4 5 4 13 4.333333333
Penggunaan Huruf 10 4 5 4 13 4.333333333
11 4 5 4 13 4.333333333
54 4.5 90
12 4 5 5 14 4.666666667
13 4 5 5 14 4.666666667
Kriteria Fisik 14 4 5 5 14 4.666666667
15 4 5 4 13 4.333333333 41 4.555555556 91.11111111
16 5 4 5 14 4.666666667
Jumlah 68 76 73 211 70.33333333 211 70.33333333 353.4920635
Rata-rata 4.25 4.75 4.5625 88.37301587
Kriteria Interpretasi Sangat Layak

V1 Dr. Agus Jatmiko, M.Pd


V2 Indra Gunawan, M.T
V3 Rahma Diani, M.Pd
Hasil Respon Pendidik
Total ∑ Per Rata Per Persentase Kriteria
Aspek Penilaian Pernyataan P1 P2 ∑ skor Per-aspek Aspek Aspek (%) Interpretasi
1 4 4 8

2 4 4 8

3 5 3 8
Materi 4 5 5 10 62 62 4.428571429 88.57142857 Sangat Menarik

5 5 4 9

6 5 4 9

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 5 10
Penyajian 11 4 5 9 65 65 4.642857143 92.85714286 Sangat Menarik

12 5 4 9

13 4 4 8

14 4 5 9

15 5 4 9

Scaffolding 16 5 3 8
36 36 4.5 90 Sangat Menarik
(Bantuan) 5 4 9
17
18 5 5 10

19 5 4 9

20 5 4 9
Bahasa 38 38 4.75 95 Sangat Menarik
21 5 5 10

22 5 5 10
Jumlah Skor 105 96 201 201 18.32142857 366.4285714
Rata-Rata 4.772727 4.363636 9.136363636 50.25 4.580357143 91.61% Sangat Menarik

P1 Ngudiasih
P2 Muhammad Abdullah
Hasil Uji Kelompok Kecil

SKOR PERNYATAAN
NO NAMA RESPONDEN Materi Penyajian Scaffolding (Bantuan) Bahasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Adi Kusuma 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5
2 Flora Dita Desna Jaya 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 3
3 Ajeng Asih Pramitha 4 5 3 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5
4 Septiyana 5 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5
5 Lia Rosmana Dewi 4 5 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4
6 Wahyu Gilang Ramadhan 4 4 5 4 5 5 4 3 5 5 4 5 4 4 5
7 Nanda Suki 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5
8 Nana Sepriyandi 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5
9 Riki Afriansyah 5 4 5 5 4 3 5 4 3 5 3 5 3 4 5
10 Khoirul Anwar 4 5 4 5 5 3 4 5 3 5 4 4 5 5 4
11 Sarnita 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5
12 Prayoga 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5
13 Wahyu Hidayat 3 4 5 3 5 4 5 5 4 5 2 4 5 5 4
14 Melisa Febri 4 3 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5
15 Priska Dewi 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 3
16 Alinda 3 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
Jumlah 69 68 69 73 72 67 70 66 69 71 69 71 71 69 73
Persentase 86.3 85.0 86.3 91.3 90.0 83.8 87.5 82.5 86.3 88.8 86.3 88.8 88.8 86.3 91.3
Persentase per aspek 87.2 86.0 87.5 88.8
Persentase Rata-Rata 87.4
Kriteria Interpretasi Sangat Menarik

SMPN 1 Abung
Semuli
MTs Darul Fatah
Hasil Uji Lapangan

SKOR PERNYATAAN
Scaffolding
NO Nama Responden
Materi Penyajian (Bantuan) Bahasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Salsa Putri Berlian 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
2 Sukma Cenda 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5
3 Rendi Gunawan 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5
4 Edo Kurniawan 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5
5 Sadiyah 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4

6 Slamet Rianto 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5
7 Vina Panduwita 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4
8 Suheni 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5
9 Emah 5 5 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4
10 Mita Anggraini 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
11 Slamet Romani 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4
12 Mimin 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5
13 Reynanti 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5
14 Ayu Fitria 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
15 Vita Agustin 4 5 4 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5
16 Jini Kesya Putri 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
17 Yesi Alfiah 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
18 Dewi Diana 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4
19 Sarim 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5
20 Hadi Nugraha 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4
21 M. Dimas Ramadhan 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5
22 Taufik Widharma 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5
23 Yoga Maulana 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5
24 Zunizar Mahendra 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5
25 M. Aditya Mukti 1 3 2 4 4 4 5 3 5 4 3 4 3 5 4
26 M. Bagus Wardoyo 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
27 Ahmad Fikri Ansyah 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5
28 Ahmaf Maimun Rofiah 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
29 Fajar Hidayat 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5
30 Arif Saputra 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
31 Della Artanti 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4
32 Ahmad Fikri 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5
33 Yoga Surya Buana 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
34 JIhan Susan N 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
35 Karina Indra Widyanti 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5
36 M. Abdulah Rahmat P 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
37 Adi Irawan 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
38 Fadli Wahyudi 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5
39 Dwi Putri Febriani 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5
40 Syahdan Vouly Sil 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5
41 Jevi Setia Wati 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4
42 Bayu Ahmad Fadhil 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5
43 Meisya Tia A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
44 Feri Kurniawan 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4
45 Ahmad Dwi Nuha 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5
46 Putri Ayu Kusumawati 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
47 Apriliana 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5
48 Kurnia Damayanti 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4
49 Raihan Habibi 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5
Jumlah Nilai Per pernyataan 210 222 220 221 218 217 224 213 221 214 225 223 216 227 232
Persentase Per Pernyataan 85.7 90.6 89.8 90.2 89.0 88.6 91.4 86.9 90.2 87.3 91.8 91.0 88.2 92.7 94.7
Persentase Per Aspek 89.1 89.2 89.6 91.6
Persentase Rata-rata 89.9
Kriteria Interpretasi Sangat Menarik

MTs Darul Fatah


SMPN 1 Abung
Semuli
KISI-KISI SOAL PEMAHAMAN KONSEP

LKPD BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR

UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

Indikator Indikator Keterangan Soal Jawaban


Pembelajaran Pemahaman
3.4. 1 1. Interpretasi Menafsirkan 1) Sebuah benda dengan suhu normal jika diberi kalor maka suhu benda tersebut akan menjadi panas sesuai
Menganalisis (interpreting) kapasitas kalor dengan kalor yang diberikan. Hal ini membuktikan bahwa benda tersebut bisa menyerap kalor. Kemampuan
konsep kalor. suatu benda dalam menyerap kalor untuk menaikkan suhunya disebut….. D
A. Kekuatan kalor
B. Intensitas kalor
C. Kalor jenis
D. Kapasitas kalor
2. Mencontohkan Memberi contoh 2) Sebuah wadah terbuat dari logam yang memiliki kalor jenis 350 J/kg °C. Jika massa wadah adalah 500 gram,
(exemplifying) perhitungan kalor maka kapasitas kalornya adalah….. J/°C
jenis A. 175 A
B. 517
C. 715
D. 157
3. Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan 3) Perhatikan pernyataan berikut!
(classifying) faktor kalor jenis 1. Massa benda
2. Ukuran benda
3. Jumlah kalor D
4. Perubahan suhu
Dari pernyataan di atas, merupakan faktor yang memengaruhi kalor jenis adalah…
A. 1 dan 4 C. 2, 3, dan 4
B. 2 dan 3 D. 1, 3, dan 4
4. Inferensi (inferring) Menarik inferensi 4) Satuan dari kapasitas kalor adalah ….(J/oC). ada sebuah tembaga memiliki nilai 5,0 (J/oC). maka kapasitas
kapasitas kalor kalor tembaga tersebut adalah….
A. 5,0 C. (A dan B benar) A
B. 0 D. tidak ada
5. Membandingkan Membandingkan 5) Sebuah benda yang lebih berat akan lebih lama berubah suhunya saat diberi kalor, jika dibangkan dengan
(comparing) besar kalor jenis benda yang berukuran lebih kecil. (kalor yang diberikan sama besar).Hal ini disebabkan………
A. Karena semakin besar benda maka semakin kecil kalor jenis yang diperlukan untuk merubah suhunya C
B. Karena kapasitas kalor benda kecil lebih kecil dari benda besar.
C. Karena semakin besar benda maka semakin besar kalor jenis yang diperlukan untuk merubah suhunya
D. Semua benar
3.4. 3 1. Menjelaskan Menjelaskan benda 6) Berdasarkan jenis kemampuan menghantarkan panasnya, benda dapat dibedakan menjadi konduktor dan
Menjelaskan (explaining) isolator isolator. Konduktor dapat menghantarkan panas dengan cepat. Sedangkan isolator adalah ……………..
perbedaan benda A. Benda yang dapat mempercepat aliran panas B
konduktor dan B. Benda yang kurang baik dalam menghantarkan panas
isolator. C. Benda yang mampu menghantarkan listrik
D. Semua salah
2. Mencontohkan Memberi contoh 7) Yang termasuk isolator adalah….. C
(exemplifying) benda isolator A. Kayu, besi, dan tembaga
B. Tembaga, kuningan, dan karet
C. Plastik, karet, dan kayu
D. Semua salah
3.4. 2 1. Interpretasi Menafsirkan 8) Bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu disebut ...
Menganalisis (interpreting) definisi kalor A. Kalori
pengaruh kalor B. Kalor B
terhadap C. Radiasi
perubahan suhu D. Konduksi
benda. 2. Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan 9) Berikut Ini pernyataan yang benar, kecuali……
(classifying) peristiwa kalor dan A. Kalor mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
perubahannya B. Suatu benda jika diberi kalor akan mengalami perubahan suhu dan wujud zat D
dalam kehidupan C. Semakin besar perubahan suhu, massa benda, dan kalor jenis suatu benda maka akan semakin besar
sehari-hari jumlah kalor benda tersebut
D. Semua salah
3. Inferensi (inferring) Menarik inferensi 10) Perhatikan tabel berikut!
tentang kalor dan Zat Titik Titik
perubahannya Lebur Didih
Normal Normal A
(oC) (oC)
Tembaga 1 083 1 187
Air 0 100
Oksigen 219 -182
Dari tabel di atas, dapat dibandingkan titik didih dan titik lebur pada benda yang berbeda, yaitu….
A. Semakin padat benda, maka semakin besar titik didihnya
B. Semakin padat benda, semakin mudah dibekukan
C. Tembaga paling mudah untuk dileburkan
D. Titik didih oksigen lebih besar dari 0
4. Membandingkan Membandingkan 11) Perhatikan tabel berikut!
(comparing) titik didih dan titik Zat Titik Titik
lebur benda Lebur Didih B
Normal Normal
(oC) (oC)
Tembaga 1 083 1 187
Air 0 100
Oksigen 219 -182
Dari tabel di atas, dapat dibandingkan titik didih pada medium yang berbeda, yaitu….
A. Titik didih air lebih besar dibandingkan titik didih tembaga
B. Tembaga memiliki titik didih dan titik lebur paling tinggi.
C. Oksigen adalah yang paling cepat panas jika diberi kalor
D. Semua benar
5. Menjelaskan Menjelaskan 12) Kalor akan mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah, artinya kalor dipengaruhi oleh …..
(explaining) pengaruh suhu A. Kuat arus C
terhadap perubahan B. Elastisitas benda
kalor C. Perubahan suhu benda
D. Tingkat kepadatan benda
3.4. 4 1. Interpretasi Menafsirkan 13) Perpindahan tanpa disertai dengan perpindahan partikel bendanya adalah salah satu cara perpindahan kalor,
Menganalisis (interpreting) perpindahan kalor cara perpindahan tersebut adalah….
perpindahan kalor A. Konduksi C. Konduktor A
dengan cara B. Radiasi D.Konveksi
konduksi, 2. Mencontohkan Memberi contoh 14) Berikut adalah bukan contoh peristiwa radiasi, kecuali….
konveksi, dan (exemplifying) perpindahan kalor A. Pangkal sendok akan terasa panas jika ujungnya dipanaskan
radiasi. B. Udara panas dalam rumah bertukar dengan udara segar dari luar rumah C
C. Tangan kita terasa panas apabila didekatkan dengan api unggun
D. Semua benar
3. Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan 15) Peristiwa-peristiwa berikut berkaitan dengan proses perpindahan kalor:
(classifying) perpindahan kalor I. Besi yang dibakar salah satu ujungnya, beberapa saat kemudian ujung yang lain terasa panas.
berdasarkan II. Terjadinya angin darat dan angin laut.
peristiwa III. Sinar matahari sampai ke bumi
IV. Api unggun pada jarak 3 meter terasa panas
V. Asap sisa pembakaran bergerak melalui cerobong dapur
VI. Air yang direbus, bagian bawah mengalir ke atas.
VII. Gelas kaca diisi air panas, bagin luar gelas ikut terasa panas. B
VIII.Pakaian yang lembab disetrika menjadi kering
Dari peristiwa di atas, manakah yang termasuk perpindahan kalor secara konduksi?
A. I dan III C. III dan VIII
B. I dan VIII D. II dan VIII
16) Berikut beberapa pernyataan.
I. Ukuran benda
II. Elastisitas benda A
III. Kecepatan
IV. Jenis benda
Yang merupakan faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor adalah…
A. I dan IV c. I dan III
B. II dan III d. II dan IV
4. Inferensi (inferring) Menarik 17) Konduksi, koveksi, dan radiasi dalam konsep kalor dan perubahannya membuktikan bahwa….
kesimpulan pada A. Kalor selalu membutuhkan medium untuk berpindah
perpindahan kalor B. Kalor tidak bisa berpindah D
C. Hal tersebut tidak berhubungan dengan kalor
D. Kalor dapat mengalami perpindahan baik melalui medium tertentu maupun tidak
5. Membandingkan Membandingkan 18) Perhatikan data berikut!
(comparing) ciri masing-masing 1. Tidak memerlukan medium untuk berpindah
perpindahan kalor 2. Biasanya melalui media benda padat
3. Memiliki perbedaan massa jenis B
4. Harus bersentuhan
Berdasarkan data tersebut, terdapat perbedaan ciri perpindahan kalor yaitu….
A. 1 dan 4 konduksi, 2 dan 3 konveksi
B. 1 radiasi, 2 dan 4 konduksi
C. 3 konveksi, 1 dan 4 radiaasi
D. 1 dan 2, konduksi, 3 dan 4 konveksi
6. Menjelaskan Menjelaskan 19) Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu konduksi, koveksi, dan radiasi. Yang dimaksud
(explaining) macam koveksi adalah………
perpindahan kalor A. Perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel benda tersebut B
B. Perpindahan panas ketika panas berpindah bersama dengan partikel perantaranya
C. Perpindahan panas tanpa menggunakan zat perantara
D. Semua salah
3.4. 5 1. Mencontohkan Mencontohkan 20) Jika es balok dicampur dengan air panas yang cukup, maka es akan mencair. Hal ini terjadi karena……
Menganalisis (exemplifying) peristiwa A. Es balok dan air panas sama-sama melepas kalor
pengaruh kalor perubahan kalor B. Es balok dan air panas menerima kalor D
terhadap pada benda C. Es balok melepas kalor dan air panas menerima kalor
perubahan wujud D. Es balok menerima kalor dan air panas melepas kalor
benda. 2. Interpretasi 21) Perubahan wujud benda gas menjadi cair disebut mengembun, maka perubahan benda cair menjadi gas
(interpreting) Memahami disebut….. C
perubahan wujud A. Dekomposi
cair menjadi gas B. Meleleh
C. Menguap
D. Melebur
3. Inferensi (inferring) Menarik inferensi 22) Minyak wangi cair tercium harum saat tertumpah dilantai. Hal ini menunjukan pengaruh kalor yang merubah
tentang kalor dan benda cair menjadi…. A
perubahannya A. Gas C. Es
B. Padat D. Embun
3.4. 6 1. Inferensi (inferring) menentukan kalor 23) Jika es bersuhu -10 oC dicampurkan dengan air bersuhu 40 oC akan membuat es mencair dalam beberapa
Mendeskripsikan serap selang waktu, maka zat yang memiliki kalor serap adalah…..
perbedaan kalor A. Es dengan suhu -10 oC A
yang diserap dan B. Es dengan suhu 40 oC
kalor yang C. Air dengan suhu 40 oC
dilepas. D. Semua Benar
2. Interpretasi Mendefinisikan 24) Kalor yang berasal dari benda bersuhu tinggi dalam sebuah pencampuran disebut sebagai….
(interpreting) kalor lepas A. Kalor Laten B
B. Kalor Lepas
C. Kalor Lebur
D. Kalor Serap
3.4. 7 1. Interpretasi Menafsirkan asas 25) Hukum termodinamika yang berbunyi, “ jika 2 benda berbeda suhu kemudian dicampurkan, benda yang panas
Menerapkan asas (interpreting) black akan memberi kalor pada benda yang dingin hingga suhu keduanya setara” disebut……
Black dalam A. Hukum Pascal C. Asas Black C
peristiwa B. Hukum Boyle D.Hukum Newton
pertukaran kalor 2. Mencontohkan Memberikan 26) Panas sebesar 12 KJ diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30oC. Jika
(exemplifying) contoh perhitungan kalor jenis logam adalah 0,2 kalori/groC, maka suhu akhir logam adalah sebesar….
jumlah kalor A. 37,51 oC B
B. 35,71 oC
C. 31,75 oC
D. 31,57 oC
3. Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan 27) Perhatikan data berikut!
(classifying) alat rumah tangga 1. Termos
yang menggunakan 2. Kulkas D
konsep kalor dan 3. Panci masak
perubahannya 4. Seterika listrik
Dari peralatan di atas, yang memanfaatkan dan menerapkan konsep kalor adalah…..
A. 1 dan 2 C. 2 dan 4
B. 1 dan 4 D. Semua benar
4. Inferensi (inferring) Menyimpulkan 28) Pada siang hari yang terik, akan membuat pengendara mobil non AC merasa sangat kegerahan/kepanasan.
konsep dari contoh Dalam kaitannya pada konsep kalor, hal ini terjadi karena…
peristiwa radiasi A. Kalor pada matahari memancar ke arah mobil C. Karena AC mobil tidak ada atau rusak A
B. Karena pengendara sedang terburu-buru D. Pengendara tidak menikmati
5. Membandingkan Membandingkan 29) Perhatikan tabel berikut!
(comparing) seterika Seterika Arang Seterika Listrik
konvensional dan Panasnya tidak Pemanas dari listrik
elektrik sebagai tahan lama C
aplikasi dari konsep Kurang efisien Lebih praktis
kalor dan Tidak bergantung Sedikit lebih mahal
perubahannya dengan listrik
Murah Lebih mudah
penggunaan nya
Perawatan mudah Panasnya tahan
lama
Dari tabel di atas, didapati…..
A. Seterika Arang memiliki 3 kelebihan dan tidak memiliki kelemahan
B. Seterika Listrik memiliki 3 kelebihan dan tidak memiliki kelemahan
C. Sama-sama memiliki 3 kelebihan dan 2 kekurangan
D. Semua tidak memiliki kelebihan
6. Menjelaskan Menjelaskan 30) Berikut adalah bagian-bagian termos beserta fungsinya….
(explaining) konsep kalor pada A. Membuat lapisan perak pada kaca bagian dalam, agar tidak ada radiasi ke luar termos.
termos B. Dinding kaca dari bahan isolator untuk mencegah proses konduksi D
C. Ruang hampa di antara 2 dinding kaca, agar tidak ada konveksi yang terjadi.
D. Semua benar
DOKUMENTASI

Pra Penelitian MTs Darul Fatah Campang Tiga, Kab. Lampung Selatan
Pra Penelitian SMPN 1 Abung Semuli, Lampung Utara
Penelitian MTs Darul Fatah Campang Tiga, Kab. Lampung Selatan
Penelitian SMPN 1 Abung Semuli, Lampung Utara

Anda mungkin juga menyukai