Anda di halaman 1dari 71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

“HUKUM ARCHIMEDES”

OLEH

RINA KARTIKA MANURUNG (4132121023)

Dosen Pengampu :

Dr. Mariati Simanjuntak, S. Pd., M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(PERTEMUAN III)

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Fluida Statik
Sub Materi : Hukum Archimedes
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

I. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
K4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
3.1 Menerapkan hukum – hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari - hari
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan
dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
5.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat – sifat
fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan

III. INDIKATOR
1. Kognitif
1. Menganalisis besarnya gaya apung yang bekerja pada benda yang
dicelupkan
2. Menganalisis masalah benda yang mengapung dan tenggelam menjadi
melayang menggunakan konsep massa jenis
3. Menganalisis gaya angkat yang diperlukan untuk mengangkat benda yang
tenggelam dan terapung
4. Memeriksa kondisi yang memungkinkan balon udara tepat melayang di
udara
5. Merancang percobaan sederhana untuk menganalisis hubungan gaya
apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 )
6. Merancang percobaan sederhana untuk menyelidiki kemurnian zat suatu
benda
2. Keterampilan
1. Merancang percobaan sederhana untuk menyelidiki kemurnian zat suatu
benda dan percobaan sederhana untuk menganalisis hubungan gaya apung
(𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 )
2. Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki kemurnian zat suatu
benda dan percobaan sederhana untuk menganalisis hubungan gaya apung
(𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 )
3. Menganalisis data hasil eksperimen percobaan sederhana penyelidikan
kemurnian zat suatu benda dan percobaan sederhana hubungan gaya apung
(𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 )

3. Sikap
1. Menunjukkan sikap kreatif dan inovatif dalam merancang percobaan
sederhana hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan
oleh benda (𝑤𝑇 ) dan percobaan sederhana pembuktian kemurnian zat
suatu benda
2. Menunjukkan sikap teliti, cermat, hati hati, dan peduli lingkungan dalam
melakukan percobaan sederhana hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat
air yang dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dan percobaan sederhana
pembuktian kemurnian zat suatu benda
3. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu, terbuka, kritis dan tekun dalam
berdiskusi atau memecahkan masalah dalam kelompok yang berkaitan
dengan hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan
oleh benda (𝑤𝑇 ) dan pembuktian kemurnian zat suatu benda
4. Menunjukkan sikap jujur, bertanggung jawab, dan objektif dalam
melaporkan hasil praktikum hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air
yang dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dan pembuktian kemurnian zat suatu
benda
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
1. Melalui diskusi siswa mampu menganalisis besarnya gaya apung yang
bekerja pada benda yang dicelupkan dengan baik dan benar
2. Melalui tanya jawab siswa mampu menganalisis masalah benda yang
mengapung dan tenggelam menjadi melayang menggunakan konsep massa
jenis dengan baik dan benar
3. Melalui diskusi siswa mampu menganalisis gaya angkat yang diperlukan
untuk mengangkat benda yang tenggelam dan terapung dengan baik dan
benar
4. Melalui diskusi siswa mampu memeriksa kondisi yang memungkinkan
balon udara tepat melayang di udara dengan baik dan benar
5. Melalui eksperimen siswa mampu merancang percobaan sederhana untuk
menganalisis hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang
dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dengan baik dan benar
6. Melalui eksperimen siswa mampu merancang percobaan sederhana untuk
menyelidiki kemurnian zat suatu benda dengan baik dan benar

2. Keterampilan
1. Melalui eksperimen siswa mampu merancang percobaan untuk
menyelidiki kemurnian zat suatu benda dan percobaan sederhana untuk
menganalisis hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang
dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dengan baik dan benar
2. Melalui eksperimen siswa mampu melakukan percobaan untuk
menyelidiki kemurnian zat suatu benda dan percobaan sederhana untuk
menganalisis hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang
dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dengan baik dan benar
3. Melalui eksperimen siswa mampu menganalisis data hasil eksperimen
percobaan sederhana penyelidikan kemurnian zat suatu benda dan
percobaan sederhana hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang
dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dengan baik dan benar
3. Sikap
1. Melalui kegiatan diskusi siswa mampu menunjukkan sikap kreatif dan
inovatif dalam merancang percobaan sederhana hubungan gaya apung (𝐹𝑎 )
terhadap berat air yang dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dan percobaan
sederhana pembuktian kemurnian zat suatu benda dengan baik dan benar
2. Melalui eksperimen siswa mampu menunjukkan sikap teliti, cermat, hati
hati, dan peduli lingkungan dalam melakukan percobaan sederhana
hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan oleh benda
(𝑤𝑇 ) dan percobaan sederhana pembuktian kemurnian zat suatu benda
dengan baik dan benar
3. Melalui diskusi siswa mampu menunjukkan sikap rasa ingin tahu,
terbuka, kritis dan tekun dalam memecahkan masalah dalam kelompok
yang berkaitan dengan hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang
dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dan pembuktian kemurnian zat suatu benda
dengan baik dan benar
4. Melalui eksperimen siswa mampu menunjukkan sikap jujur, bertanggung
jawab, dan objektif dalam melaporkan hasil praktikum hubungan gaya
apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan oleh benda (𝑤𝑇 ) dan
pembuktian kemurnian zat suatu benda dengan baik dan benar

V. MATERI PEMBELAJARAN
Fluida Statis (Hukum Archimedes)
Lampiran 1
BAHAN AJAR
Hukum Archimedes

1. Bunyi Hukum Archimedes


Pernahkah Anda menggendong teman Anda yang massanya jauh lebih besar
daripada Anda? Bagaimana jika Anda menggendongnya di dalam air atau kolam
renang ? Adakah perbedaan yang Anda rasakan antara berat teman Anda di udara
atau di dalam air ? Jika ada, mengapa hal tersebut bisa terjadi ?
Untuk mengingatnya kembali, lakukan kegiatan 1 berikut.

Kegiatan 1

Ikat sebuah batu kecil dengan seutas benang yang kuat lalu kaitkan pada
neraca pegas. Rasakan berat batu tersebut ( Gambar 1.a). Lalu celupkan batu ke
dalam gelas berisi air (Gambar 1.b), dalam posisi ini sebagian air akan tumpah
dari gelas dan rasakan berat batu tersebut.

(a) (b)
Gambar 1 : Berat batu di udara dan dalam air

a. Adakah perbedaan yang Anda rasakan antara berat batu di udara dan
dalam air ? Apa penyebab perbedaan tersebut ?
b. Bagaimana volume air yang tumpah ketika batu dimasukkan ke gelas yang
berisi air tersebut ?

Suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas,
Gaya ke atas ini disebut gaya apung, yaitu suatu gaya ke atas yang dikerjakan
oleh fluida pada benda sehingga benda kehilangan sebagian beratnya atau
beratnya menjadi berat semu. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari Kegiatan
1 adalah “ benda yang dicelupkan ke dalam zat cair beratnya akan terasa lebih
ringan jika dibandingkan dengan berat benda di udara”. Hal tersebut disebabkan
karena adanya gaya ke atas yang menyebabkan benda kehilangan sebagian
beratnya. Dengan demikian gaya apung dirumuskan seperti persamaan (1)
(1)
F a = Wu – W f

Keterangan :
Wu = berat benda di udara (N)
Wf = berat benda di dalam fluida (N)
Fa = gaya apung/gaya ke atas/ gaya Archimedes (N)

Konsep gaya apung kemudian diteliti oleh seorang ilmuwan bernama


Archimedes. Archimedes mengaitkan antara gaya apung yang dialami benda
dengan volume zat cair yang dipindahkan oleh benda ketika benda dicelupkan ke
dalam zat cair. Berdasarkan kegiatan 1, dapat disimpulkan volume air tumpah
yang ditampung sama dengan volume batu yang menggantikan air. Jadi, suatu
benda yang dicelupkan seluruhnya ke dalam zat cair selalu menggantikan volume
zat cair yang sama dengan volume benda itu sendiri. Dari sinilah Archimedes
berhasil menemukan hukumnya yang berbunyi :
Hukum Archimedes

Gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang dicelupkan sebagian
atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut.
2. Penurunan Matematis Hukum Archimedes
Gaya apung terjadi karena tekanan pada fluida bertambah terhadap
kedalaman atau gaya apung muncul karena selisih antara gaya hidrostatis yang
dikerjakan fluida terhadap permukaan bawah dengan permukaan atas benda.
Semakin dalam zat cair semakin besar tekanan hidrostatisnya, sehingga tekanan
pada bagian bawah benda lebih besar daripada tekanan pada bagian atasnya.
Sebuah silinder dengan tinggi h dan luas A tercelup seluruhnya dalam
fluida dengan massa jenis 𝜌f seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Benda dicelupkan dalam zat cair


Keterangan gambar
F1 = gaya ke bawah yang disebabkan oleh tekanan pada bagian atas silinder (N)
F2 = gaya ke atas yang disebabkan oleh tekanan pada bagian bawah silinder (N)
h1 = tinggi permukaan benda dihitung dari permukaan fluida (m)
h2 = tinggi benda seluruhnya yang tercelup dalam air (m)
h = selisih h1 dan h2 (m)
A = luas penampang benda (m2)

Fluida memberi tekanan hidrostatis P1 = 𝜌fgh1 pada bagian permukaan atas


silinder. Gaya yang disebabkan oleh tekanan di bagian atas silinder adalah F1 = P1
A = 𝜌fgh1A berarah ke bawah. Dengan cara yang sama, fluida memberikan gaya
ke atas pada bagian bawah silinder F2 = P2A = 𝜌f gh2A. Resultan kedua gaya ini
adalah gaya apung Fa.
Jadi, Fa = F2- F1 karena F2> F1
= 𝜌f gA (h2 – h1)
= 𝜌f gAh karena h2 – h1 = h
= 𝜌f gVbf karena Ah = Vbf
𝜌f gVbf = mf g, dengan demikian gaya apung yang dikerjakan fluida pada silinder
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh silinder. Pernyataan ini berlaku
untuk sembarang bentuk benda. Secara matematis Hukum Archimedes dapat
dirumuskan seperti persamaan (2)
(2)
Fa= 𝜌f Vbf g

Keterangan :
𝜌f = massa jenis fluida (kg/m3)
Vbf= volume benda yang tercelupdalam fluida(m3 )
g = grafitasi bumi (m/s2)
Fa = gaya apung/ gaya ke atas/ gaya Archimedes (N)
dengan catatn jika benda tercelup seluruhnya, Vbf = volume benda, tetapi jika
benda tercelup sebagian, Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida saja.

Contoh Soal

Sebuah balok berukuran 0,2 m x 0,1 m x 0,3 m digantung vertikal dengan seutas
kawat ringan. Tentukan gaya apung pada balok jika balok itu :
a. dicelupkan seluruhnya ke dalam minyak (𝜌 = 800 kg/m3)
2
b. dicelupkan 3 bagian ke dalam air (𝜌 = 1000 kg/m3)

Penyelesaian :
Diketahui : p = 0,2 m
l = 0,1 m
t = 0,3 m
g = 10 m/s2
Ditanya : a. gaya Archimedes balok dalam minyak …
b.gaya Archimesdes balok dalam air …
Jawab :
Volume balok = p x l x t
= 0,2 m x 0,1 m x 0,3 m
= 6 x 10-3 m3
a. 𝜌f = 800 kg/m3
Vbf = 6 x 10-3 m3
Fa = 𝜌f Vbf g
= 800 kg/m3 x 6 x 10-3 m3 x 10 m/s2
= 48 N
b. 𝜌f = 1000 kg/m3
2 2
Vbf = 3 Vb = 3 (6 x 10-3 m3) = 4 x 10-3 m3

Fa = 𝜌f Vbf g
= 1000 kg/m3 x 4 x 10-3 m3 x 10 m/s2
= 40 N

3. Terapung, Melayang, dan Tenggelam


Pernahkah Anda melempar batu dan kayu ke dalam sungai ? Tentu yang
terjadi batu akan tenggelam sedangkan kayu akan terapung. Mengapa hal tersebut
bisa terjadi ?
a. Terapung
Suatu benda dikatakan terapung dalam zat cair, jika massa jenis rata – rata
benda 𝜌b lebih kecil daripada massa jenis zat cair𝜌f. Selain menggunakan konsep
massa jenis, peristiwa mengapung juga dapat dijelaskan berdasarkan konsep gaya
apung dan berat benda. Gambar 3.1 menunjukkan benda terapung di dalam air.

Gambar 3.1 Terapung


Suatu benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam zat cair bekerja
dua buah gaya, yaitu gaya berat w dan gaya apung Fa. Pada benda yang
mengapung terjadi keseimbangan antara berat benda w dan gaya apung Fa .
Berdasarkan hukum 1 Newton :
∑ 𝐹𝑦= 0
+Fa – w = 0
w = Fa
Dengan demikian syarat benda mengapung dituliskan pada persamaan 3
(3)
𝜌brata-rata < 𝜌f
w = Fa

Pada peristiwa mengapung, volume benda yang tercelup dalam zat cair
lebih kecil daripada volume benda seluruhnya (Vbf< Vb).
Secara matematis, w = Fa
𝜌bVb g = 𝜌bVbf g
Maka, massa jenis benda yang mengapung dituliskan pada persamaan (3)
𝜌𝑓𝑉𝑏𝑓 (3.1)
𝜌brata-rata = 𝑉𝑏

Persamaan 3.1 berlaku untuk benda yang mengapung dalam satu jenis
fluida. Bagaimana persamaan untuk benda yang mengapung dalam dua jenis
fluida atau lebih ? Untuk kasus seperti ini, maka persamaan (3.1) dituliskan
menjadi persamaan (3.2)
𝜌𝑓𝑉𝑏𝑓
𝜌brata-rata = ∑ 𝑉𝑏

=
𝜌𝑓1 𝑉𝑏𝑓1 + 𝜌𝑓2 𝑉𝑏𝑓2 + ……… +𝜌𝑓𝑛 𝑉𝑏𝑓𝑛 (3.2)
𝑉𝑏

Keterangan :
𝜌f = massa jenis fluida (kg/m3)
Vbf = volume benda dalam fluida (m3)
𝜌b = massa jenis rata - rata benda (kg/m3)
b. Melayang
Suatu benda dikatakan melayang di dalam zat cair, jika massa jenis rata – rata
benda 𝜌bsama denganmassa jenis zat cair𝜌f,. Selain menggunakan konsep massa
jenis, peristiwa melayang juga dapat dijelaskan berdasarkan konsep gaya apung
dan berat benda. Gambar 3.2 menunjukkan benda yang melayang di dalam air.

Gambar 3.2 Melayang


Suatu benda yang melayang dalam zat cair terdapat gaya apung Fa yang
besarnya sama dengan berat benda w.
Berdasarkan hukum 1 Newton :
∑ 𝐹𝑦= 0
+Fa – w = 0
w = Fa
Dengan demikian syarat benda melayang dituliskan pada persamaan (4)

𝜌brata-rata = 𝜌f
mg =w𝜌= f Vbf g
F (4)
a

Syarat mengapung sama dengan syarat melayang, yaitu berat benda sama
dengan gaya apung (w = Fa). Perbedaan keduanya terletak pada volume benda
yang tercelup dalam zat cair (Vbf). Pada peristiwa mengapung, hanya sebagian
benda yang tercelup dalam zat cair, sehingga Vbf < Vb. Pada peristiwa melayang,
seluruh benda tercelup dalam zat cair, sehingga Vbf = Vb.
c. Tenggelam
Suatu benda dikatakan tenggelam di dasar zat cair, jika massa jenis rata – rata
benda 𝜌b lebih besar daripada massa jenis zat cair 𝜌f.Selain menggunakan konsep
massa jenis, peristiwa tenggelam juga dapat dijelaskan berdasarkan konsep gaya
apung dan berat benda. Gambar 3.3 menunjukkan benda tenggelam di dalam air.

Gambar 3.3 Tenggelam


Pada benda yang tenggelam, mengalami gaya apung, tetapi gaya apung ini
tidak cukup kuat untuk menahan benda terapung atau melayang. Pada saat
tenggelam besar gaya apung Falebih kecil dari padaberat bendaw.
Pada peristiwa tenggelam volume benda yang tercelup sama dengan
volume benda, namun benda bertumpu pada dasar bejana sehingga ada gaya
normal sebesar N. Berdasarkan Hukum I Newton :
∑ 𝐹𝑦= 0
Fa + N = m g
𝜌f Vbf g + N = 𝜌b Vb g
Dengan demikian syarat benda tenggelam dituliskan pada persamaan (5)
(5)
𝜌brata-rata > 𝜌f
w > Fa
Keterangan
𝜌f = massa jenis fluida (kg/m3)
𝜌b = massa jenis rata - rata benda (kg/m3)
w = gaya berat (N)
Fa = gaya apung/ gaya ke atas/ gaya Archimedes (N)
Contoh Soal

Suatu benda mengapung di atas permukaan raksa yang berlapiskan air


1 1
dengan 3 volume benda berada di dalam raksa, 2 volume di dalam air, dan sisanya

berada di atas permukaan air. Jika massa jenis raksa = 13,6 g/cm3 dan massa jenis
air = 1,00 g/cm3, tentukan massa jenis benda tersebut (dalam g/cm3).
𝜌𝑓1 𝑉𝑏𝑓1 + 𝜌𝑓1 𝑉𝑏𝑓1+ …
Penyelesaian : Massa jenis benda =
𝑉𝑏
1 1
= 13,6 g/cm3 (3) + 1,00 g/cm3(2) = 5,03 g/cm3

4. Penerapan Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari – hari


a. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan.
Nilai massa jenis cairan dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca.
Supaya tabung kaca terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah tabung dibuat
lebih besar supaya volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar
sehingga dihasilkan gaya apung yang lebih besar dan hidrometer dapat
mengapung di dalam zat cair . Hidrometer terapung dalam cairan sehingga
berlaku : gaya ke atas = berat hidrometer
Vbf 𝜌f g = w, dengan berat hidrometer w tetap
(Ahbf) 𝜌f g = mg, sebab Vbf = Ahbf
Persamaan hidrometer
𝑚
hbf = 𝐴𝜌 (6)
𝑓

Keterangan :
m = massa hidrometer (kg)
A = luas penampang hidrometer (m2)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
hbf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam fluida (cm)
b. Kapal laut
Massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air laut, tetapi mengapa
kapal laut yang terbuat dari besi dapat mengapung di atas laut?
Kapal laut dapat terapung di permukaan air laut, karena badan kapal dibuat
dari besi yang berongga. Hal ini menyebabkan massa jenis besi berongga dan
udara yang menempati besi berongga menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
massa jenis air laut. Karena besi dibuat berongga volume air laut yang
dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding
dengan volume air yang dipindahkan oleh benda, sehingga gaya apungnya
menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu mengatasi berat total kapal,
sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut seperti pada gambar 4.

Gambar 4 : Kapal Laut


c. Kapal Selam
Badan kapal selam terbuat dari logam yang massa jenisnya lebih besar dari
pada massa jenis air laut. Mengapa kapal selam yang beratnya beribu – ribu ton
tidak tenggelam di air laut, sedangkan sebuah batu yang massanya 2 kg dapat
tenggelam di air laut? Bagaimana cara kapal selam bisa mengapung dan melayang
di dalam laut?
Kapal selam memiliki tangki pemberat yang terletak di antara lambung sebelah
dalam dan lambung sebelah luar. Tangki ini dapat diisi udara atau air. Jika kapal
ingin muncul di permukaan laut, maka tangki diisi dengan udara. Jika kapal ingin
menyelam maka tangki diisi dengan air. Mengatur isi tangki pemberat berarti
mengatur berat total kapal. Sesuai dengan konsep gaya apung, berat total kapal
selam akan menentukan apakah kapal akan mengapung atau menyelam.
Manusia tidak dapat menyelam lebih dari kedalaman 120 m karena tekanan
hidrostatis air akan menghancurkannya. Kapal selam dapat menyelam jauh ke
dalam laut karena memiliki lambung yang tebal untuk menahan tekanan
hidrostatis air yang besar seperti pada gambar 5.

Gambar 5 : Kapal Selam


d. Balon udara
Udara merupakan fluida dan memberikan gaya apung juga. Prinsip gaya
apung yang dikerjakan udara inilah yang dimanfaatkan pada balon udara. Mula –
mula balon diisi gas panas hingga menggelembung dan volumenya bertambah.
Bertambahnya volume balon, berarti bertambah pula volume udara yang
dipindahkan oleh balon. Ini berarti gaya apungnya bertambah besar. Suatu saat
gaya apung sudah lebih berat daripada berat total balon (berat balon dan muatan),
sehingga balon mulai bergerak naik. Awak balon terus menambah gas panas
sampai balon mencapai ketinggian yang diinginkan, kemudian awak balon
mengurangi gas panas sampai tercapai gaya apung yang sama dengan berat balon.
Pada saat itu balon melayang di udara seperti pada gambar 6.

Gambar 6 : Balon udara


V1. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran :Ceramah, diskusi, tanya jawab, eksperimen,
studi mandiri dan sumbang pendapat
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik

VII. MEDIA/ALAT BAHAN/SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran :
 papan tulis
 spidol
 buku
 laptop
 lkpd
2. Alat dan Bahan :
 gelas ukur
 gelas berpancuran
 neraca pegas
 statif dan penjepit
 benang
 beban emas imitasi dan emas murni
 air.
3. Sumber Belajar :
a. Giancolli, Douglas. 2001. FISIKA Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga
b. Kamajaya. 2014. Fisika Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas.
Bandung: Grafindo Media Pratama
c. Kanginan, Marthen. 2014. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Erlangga
VIII. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Fase Model PBL Kegiatan Pembelajaran Pendekatan Saintifik Metode Alokasi Sumber
Guru Siswa Waktu Belajar
Pendahuluan  Guru membuka pelajaran dengan  Siswa menjawab salam, Mengamati Ceramah 3’
mengucapkan salam pembuka, berdoa dan mendengarkan
berdoa dan memeriksa kehadiran guru mengabsen
siswa

 Guru memberikan apersepsi :  Siswa mendengar, menyimak  Mendengar dan menyimak Ceramah 2’
1. Apa yang dimaksud dengan dan menjawab pertanyaan pertanyaan apersepsi dan
massa jenis ? apersepsi yang diberikan guru motivasi yang diberikan
2. Apa yang dimaksud dengan guru
tekanan hidrostatis ?
 Guru memberikan pertanyaan  Siswa mendengar, menyimak
motivasi : Pernahkah kamu dan menjawab pertanyaan  Membaca buku untuk Tanya 3’ c
menggendong teman kalian yang motivasi yang diberikan guru menjawab pertanyaan Jawab
massanya jauh lebih besar
daripada kamu? Bagaimana jika
menggendongnya dalam kolam
renang? Adakah perbedaan yang
kalian rasakan antara berat
teman Anda di udara atau di
dalam air ? Jika ada, mengapa
hal tersebut bisa terjadi ?
 Guru menyampaikan tujuan dan  Siswa mendengar tujuan dan  Mendengar dan menyimak Ceramah 2’
manfaat pembelajaran manfaat pembelajaran tujuan dan manfaat
pembelajaran
Kegiatan Inti  Guru mengorientasi peserta didik  Siswa mendengar dan Mengamati Ceramah 5’ a, b, c
Fase I pada masalah : menyimak masalah yang  Mendengar dan menyimak
Mengorientasi Masalah 1 diberikan guru masalah yang berkaitan
peserta didik pada Bobi memiliki teman dekat wanita tentang Hukum Archimedes
masalah bernama Sonya yang massanya
jauh lebih besar daripada dia. Di
hari ulang tahun Sonya yang jatuh
tepat di hari esok, Sonya ingin
sekali digendong oleh Bobi di
depan teman – temannya.
Permintaan Sonya tersebut
menjadi beban bagi Bobi. Ia ingin
mengabulkan permintaan tersebut,
namun ia tidak terlalu yakin
mampu menggendong Sonya di
depan teman – temannya karena
massa Sonya yang jauh lebih
besar dari padanya. Bagaimana
cara Bobi agar dapat
mengabulkan permintaan Sonya
tersebut? Bantulah Bobi
menjawab kebingungannya !
(massa bobi = 60 kg, massa sonya
= 80 kg, volume sonya = 20000
cm3 ).
Masalah 2
“Seorang nenek menemukan
gelang emas di pasar ketika
hendak membeli buah. Ia berniat
mengambil gelang tersebut,
namun ia mengurungkan niatnya
karena ibu yang berada tepat di
sebelahnya juga melihat gelang
yang sama. Lalu nenek tersebut
berencana membagi dua gelang
itu, namun ia berpikir hal tersebut
sangat mustahil. Kemudian Si
nenek berpikir dan mengajukan
kesepakatan kepada Si ibu yaitu
gelang tersebut akan diberikan
kepadanya asalkan gelang itu
ditukar dengan gelang emas yang
sedang dipakai oleh ibu tersebut.
Ibu tersebut ragu akan
kesepakatan yang diajukan oleh Si
nenek. Ibu tersebut berpikir
apakah ia harus menerima
kesepakatan itu atau menolaknya?
Bantulah Si Ibu menjawab
kebingungannya! ” Mengumpulkan Informasi Studi 10’
 Guru memberi kesempatan siswa  Siswa menganalisis masalah  Membaca sumber lain selain Mandiri
menganalisis masalah yang yang diberikan guru buku teks untuk menganalisis
diberikan masalah
 Guru mengharapkan siswa  Siswa bertanya terkait Menanya
bertanya terkait masalah yang masalah yang diberikan dan  Mengajukan pertanyaan Sumbang 5’
diberikan pertanyaan yang diharapkan terkait masalah yang Pendapat
muncul dari siswa yaitu: diberikan guru, yakni :
Masalah 1: Masalah 1 :
 Bagaimana cara untuk dapat  Bagaimana cara untuk
mengangkat benda yang dapat mengangkat benda
massanya jauh lebih besar yang massanya jauh lebih
daripada orang yang besar daripada orang yang
mengangkat ? mengangkat ?
 Faktor apa yang  Faktor apa yang
mempengaruhinya? mempengaruhinya?
 Mengapa hal tersebut bisa  Mengapa hal tersebut bisa
terjadi ? terjadi ?
Masalah 2 Masalah 2:
 Bagaimana cara menyelidiki  Bagaimana cara
dan membuktikan menyelidiki dan
kemurnian zat suatu benda ? membuktikan kemurnian
 Apa faktor yang zat suatu benda ?
mempengaruhi kemurnian  Apa faktor yang
zat suatu benda ? mempengaruhi kemurnian
zat suatu benda ?
Fase II  Guru memberikan informasi  Siswa mendengar dan Mengamati Ceramah 5’ a, b, c
Mengorganisasikan tentang batasan materi yang akan menyimak informasi tentang  Mendengar dan membaca
Siswa Untuk dipelajari yaitu Hukum batasan materi yang batasan materi yaitu Hukum
Belajar Archimedes disampaikan Archimedes serta pembagian
 Guru membagi siswa ke dalam  Siswa duduk sesuai kelompok
kelompok secara heterogen kelompoknya
 Guru membagikan alat dan  Siswa memperhatikan LKPD  Membaca dan menyimak
bahan praktikum serta LKPD yang diberikan dan LKPD serta mendengar Diskusi 2’
kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan bersama petunjuk pengerjaanya
didiskusikan dalam kelompok anggota kelompoknya Menanya
 Guru memberikan petunjuk  Siswa memperhatikan  Mengajukan pertanyaan
singkat dalam mengerjakan petunjuk LKPD yang terkait informasi yang belum Ceramah 1’
LKPD diberikan guru dan dipahami tentang eksperimen
menayakan informasi yang yang akan dilakukan
belum dipahami terkait
eksperimen yang akan
dilakukan
Fase III  Guru mengarahkan siswa  Siswa bersama dengan Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen 35’ a, b, c
Membimbing melakukan eksperimen secara kelompoknya melakukan Eksperimen
Penyelidikan kelompok eksperimen  Melakukan eksperimen untuk
Mandiri dan memecahkan masalah yang
Kelompok diajukan dalam LKPD
dengan memanfaatkan sifat –
sifat fluida untuk
mempermudah suatu
pekerjaan
 Guru membimbing siswa  Siswa bersama dengan  Mengumpulkan data untuk
mengumpulkan informasi untuk kelompoknya mengumpulkan menjawab pertanyaan yang Diskusi 5’
mengerjakan atau menjawab data untuk menjawab masalah berkaitan dengan masalah
masalah yang diajukan dalam yang diajukan dalam LKPD yang diajukan pada LKPD
LKPD  Mencatat data hasil
pengamatan pada kolom
yang tersedia dalam LKPD
 Guru mengamati dan  Siswa bekerja sama Mengasosiasikan Ceramah 2’
mengevaluasi kegiatan melakukan praktikum dengan  Mendiskusikan data yang
praktikum siswa kelompoknya dan mencatat diperoleh dari ekperimen
hasil pengamatan kelompok atau dari berbagai sumber
untuk memecahkan masalah
dalam LKPD
 Guru membimbing siswa dalam  Siswa bekerja sama dengan Mengumpulkan Informasi Diskusi 10’
memecahkan masalah yang kelompoknya mendiskusikan Membaca sumber lain selain
diajukan dalam LKPD hasil pengamatan dengan buku teks untuk memecahkan
memperhatikan setiap masalah pada LKPD
pertanyaan pada LKPD Mengasosiasi
 Guru memberi kesempatan  Siswa mendiskusikan Mengolah informasi yang Studi 10’
kepada siswa mendiskusikan pemecahan masalah yang sudah dikumpulkan baik dari Mandiri
pemecahan masalah yang diajukan pada LKPD secara hasil eksperimen maupun
diajukan pada LKPD secara berkelompok melalui bantuan dari kegiatan
berkelompok berupa pertanyaan pada
LKPD
a, b, c
Fase IV  Guru meminta perwakilan  Siswa mempresentasikan hasil Mengkomunikasikan Diskusi 5’
Mengembangkan kelompok mempresentasikan diskusi kelompoknya di depan  Menyampaikan hasil
dan Menyajikan hasil diskusi kelompoknya kelas pengamatan dan kesimpulan
Hasil Karya tentang cara mengangkat
benda yang massanya lebih
besar daripada massa yang
mengangkat serta faktor yang
mempengaruhinya dan cara
menguji dan membuktikan
kemurnian zat suatu benda
serta faktor yang
mempengaruhinya
 Guru memberi kesempatan  Siswa menanggapi hasil  Merespon pertanyaan,
kelompok lain menanggapi atau diskusi kelompok penyaji baik sanggahan dan saran yang Tanya 5’
merespon presentasi dari memberi pertanyaan, diberikan kelompok lain Jawab
kelompok penyaji sanggahan ataupun saran
Mengamati
 Guru memberikan penguatan  Siswa mendengar dan  Membaca, mendengar dan
materi yang telah didiskusikan menyimak penguatan materi menyimak materi Hukum Ceramah 5’
siswa dalam kelompoknya oleh guru Archimedes

 Guru melakukan penilaian  Siswa mendengar apresiasi  Mendengar dan menyimak


terhadap diskusi kelompok dan dari guru terhadap kelompok kelompok terbaik dalam Ceramah 2’
memberikan apresiasi kepada yang terbaik mempresentasikan hasil
kelompok yang terbaik dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok
mempresentasikan hasil diskusi diskusinya
 Guru memberikan kesempatan  Siswa yang masih belum Menanya Tanya 3’
kepada siswa untuk bertanya mengerti bertanya kepada Mengajukan pertanyaan Jawab
guru terkait informasi yang belum
dipahami dari eksperimen
yang telah dilakukan
Fase V  Guru membimbing siswa  Siswa bersama dengan guru Mengamati Ceramah 5’ b dan c
Menganalisis dan menganalisis,  Mendengar dan menyimak
mengevaluasi, menganalisis, mengevaluasi,
Mengevaluasi merefleksi dan melakukan merefleksi dan melakukan arahan guru, serta membaca
Proses Pemecahan perbaikan terhadap hasil kegiatan perbaikan terhadap hasil
buku sumber tentang Hukum
Masalah kelompok guna menyamakan kegiatan kelompok guna Archimedes
persepsi untuk pemecahan menyamakan persepsi untuk
masalah pemecahan masalah
 Guru bersama dengan siswa  Siswa bersama dengan guru  Mendengar dan menyimak Ceramah 2’
menyimpulkan hasil pemecahan menyimpulkan hasil kesimpulan pemecahan
masalah pemecahan masalah masalah
 Guru meminta siswa  Siswa mengumpulkan LKPD Ceramah 1’
mengumpulkan LKPD

Penutup  Guru bersama dengan siswa  Siswa bersama dengan guru Mengamati Ceramah 2’
menemukan manfaat dari hasil menemukan manfaat dari  Mendengar dan menyimak
pembelajaran yang telah hasil pembelajaran yang telah manfaat dari Hukum
dilakukan dilakukan Archimedes

 Guru memberikan tugas mandiri  Siswa menerima tugas  Mendengar dan menyimak Studi 2’ c
kepada siswa mandiri untuk dikerjakan di tugas mandiri Mandiri
rumah
 Guru menginformasikan rencana  Siswa mendengarkan rencana  Mendengar dan menyimak Ceramah 2’
kegiatan pembelajaran untuk pembelajaran untuk rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya pertemuan berikutnya pertemuan berikutnya

 Guru menutup pelajaran dengan  Siswa menjawab salam Ceramah 1’


berdoa lalu mengucapkan salam penutup
penutup

Sumber
Arends, Richard. 2011. Learning To Teach. Pdf. Newyork: Mc Graw- Hill Humanities Social Sciences Languange
IX. PENILAIAN
Teknik :
 Penilaian Kognitif
 Penilaian Sikap
 Penilaian Keterampilan
Bentuk Instrumen :
 Tabel Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar
 Lembar Penilaian Sikap dan Rubrik
 Lembar Penilaian Keterampilan dan Rubrik
Lampiran 2
INSTRUMEN KOGNITIF TABEL KISI KISI TES HASIL BELAJAR
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Fluida Statik
Sub Materi Pokok : Hukum Archimedes
Kelas/Semester : X/II
No Indikator Ranah Soal Pembahasan Skor
Kognitif
1 Menganalisis C4 Bobi memiliki teman dekat wanita bernama Masalah ini dapat diselesaikan dengan 10
besarnya gaya apung Sonya yang massanya jauh lebih besar menggunakan prinsip Archimedes
yang bekerja pada daripada dia. Di hari ulang tahun Sonya Diketahui : mb = 60 kg
benda yang yang jatuh tepat di hari esok, Sonya ingin ms = 80 kg
dicelupkan dalam sekali digendong oleh Bobi di depan teman Ditanya : wf ….. ?
fluida pada – temannya. Permintaan Sonya tersebut Jawab :
kehidupan sehari – menjadi suatu beban bagi Bobi. Bobi ingin Berdasarkan Hukum Archimedes,
hari. mengabulkan permintaan tersebut, namun ia persamaan berat benda di air adalah
tidak terlalu yakin mampu menggendong wf = wud – Fa
Sonya di depan teman – temannya karena wf = wud - 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 g
massa Sonya yang jauh lebih besar dari wf = m g - 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 g
padanya. Bagaimana cara Bobi agar dapat wf = 800N – (1000kg/cm3)( 2 x 10 -2
mengabulkan permintaan Sonya tersebut ? m3)(10m/s2)
(massa bobi = 60 kg, massa sonya = 80 kg, wf = 600 N
volume sonya = 20000 cm3 ) Persamaan berat benda di udara adalah
wud = mg = (80 kg)(10m/s2)= 800 N
Dari persamaan tersebut, terlihat jelas
bahwa
wf < wud

Maka, cara Bobi agar dapat


menggendong Sonya di depan teman –
temannya tepat di hari ulang tahunnya
ialah dengan mencelupkan Sonya ke
dalam kolam berenang lalu
menggendongnya di dalam kolam
berenang tersebut.
2 Menganalisis C4 Seorang anak melihat beberapa potongan Untuk membuat kayu dan alminium 15
masalah benda yang kayu mengapung di dalam sungai (𝜌 = 800 tersebut menjadi melayang dapat
mengapung dan kg/m3) dan benda yang terbuat dari dibuktikan dengan menghitung massa
tenggelam menjadi aluminium (𝜌 = 2700 kg/m3, massa = 54 jenis rata – rata kayu dan benda
melayang gram) tenggelam di dalam sungai yang aluminium dan membandingkannya
menggunakan sama. Anak tersebut bingung mengapa kayu dengan massa jenis fluida.
konsep massa jenis terapung, sedangkan benda yang terbuat Diketahui :
dari aluminium tenggelam. Kemudian ayah massa jenis air 𝜌𝑓 = 1000 kg/m3
anak tersebut yang juga sedang mengamati massa jenis kayu 𝜌𝑘 = 800 kg/m3
anaknya menyatakan bahwa ketika benda massa jenis aluminium 𝜌𝑎𝑙 = 2700 kg/m3
yang terbuat dari aluminium tersebut massa benda aluminium = 54 gram
diambil dan dikaitkan pada kayu, maka Ditanya : 𝜌 rata – rata kayu dan benda aluminium ?
kayu itu akan bergerak ke bawah dan Penyelesaian :
melayang di dalam air. Anak tersebut Kayu
semakin bingung akan peristiwa yang 𝜌𝑘 = 800 kg/m3,
diamatinya. Bagaimana suatu benda yang 𝜌𝑘,𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 < 𝜌𝑓 = kayu terapung
tadinya terapung atau tenggelam menjadi mk = 𝜌𝑘 .Vkayu = 800 kg/m3.Vkayu
melayang ? (kaitkan jawabanmu dengan Benda aluminium
konsep massa jenis dan sertakan pula 𝜌𝑎𝑙 = 2700 kg/m3, mal = 54 g = 0,054 kg
perhitungan yang mendukung argumenmu) 𝑚𝑎𝑙 0,054 kg
Val = = 2700 kg/m3
𝜌𝑎𝑙
Massa jenis rata – rata 𝜌b untuk
gabungan kayu dan benda aluminium
adalah
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑘 + 𝑚𝑎𝑙
𝜌b = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑉𝑘 + 𝑉𝑎𝑙
800 𝑉𝑘 + 0,054
= 0,054
𝑉𝑘 +
2700
Syarat benda melayang : 𝜌b = 𝜌f
800 𝑉𝑘 + 0,054 𝑘𝑔
0,054 𝑘𝑔 =1000 kg/m3
𝑉𝑘 +
2700 𝑘𝑔/𝑚3

1000 Vk + 0,02 m3 = 800 Vk + 0,054 m3


200 Vk = 0,034 m3
0,034 𝑚3
Vk = = 1,7 x 10-4 m3
200
Jadi 𝜌rata – rata kayu dan benda aluminium
800𝑘𝑔/𝑚3 (1,7 𝑥 10−4 𝑚3 ) + 0,054 𝑘𝑔
= 1,7 x 10−4 𝑚3 + 0,2 𝑥 10−4 𝑚3
1360 𝑥 10−4 𝑘𝑔+ 0,054 𝑘𝑔
= 1,9 x 10−4 𝑚3
(1360 𝑥 10−4 +540 𝑥 10−4 )𝑘𝑔
= 1,9 x 10−4 𝑚3
1900 𝑘𝑔
= = 1000 kg/m3
1,9 𝑚3
Maka dapat disimpulkan bahwa agar
suatu benda yang tadinya terapung atau
tenggelam menjadi melayang adalah
dengan membuat massa jenis rata – rata
benda menjadi sama dengan massa jenis
fluida (𝜌b,rata – rata = 𝜌𝑓 ).
3 Menganalisis gaya C4 Perusahaan emas mendapatkan keluhan dari Untuk dapat mengetahui berapa 15
yang diperlukan seorang konsumen. Patung emas (massa 15 tegangan pada kabel yang diperlukan
untuk mengangkat kg (𝜌𝑒 = 19,3 x 103 kg/m3) yang dipesannya untuk mengangkat patung yang tercelup
benda yang untuk ditampilkan pada launching pameran sebagian atau seluruhnya dalam air laut
tenggelam dan patung miliknya belum kunjung datang yaitu dengan menganalisis gaya gaya
terapung meskipun dia sudah memesannya dua hari yang bekerja pada patung ketika patung
yang lalu dan sudah membayar uang muka. masih berada di dalam air laut dan
Konsumen tersebut ingin melaporkan hal itu ketika patung muncul di permukaan air
kepada polisi dengan tuduhan penipuan dan laut
mengklaim bahwa perusahaan emas itu Diketahui : mpatung = 15 kg
adalah illegal. Ketika ditelusuri lebih lanjut 𝜌𝑒 = 19,3 x 103 kg/m3
ternyata kapal yang mengangkut patung 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑎𝑢𝑡 = 1030 kg/m3
emas tersebut tenggelam dan awak kapal Ditanya : tegangan pada kabel
tidak bisa dihubungi. Petugas perusahaan pengangkat ?
bersama tim basarnas langsung mencari Jawab :
lokasi tenggelamnya kapal. Ketika lokasi Vemas = 𝑚 = 15 𝑘𝑔
𝜌𝑒 19,3 𝑥103 𝑘𝑔/𝑚3
tersebut berhasil ditelusuri maka tim
= 7,77 x 10-4 m3
basarnas memasang kabel pada kapal untuk
mengangkat patung tersebut. Berapakah Fa = 𝜌𝑓 Vbf g
tegangan pada kabel pengangkat yang = 1030 x 7,77 x 10-4 m3
diperlukan untuk mengangkat patung emas = 800,31 x 10-2 N
yang masih tercelup seluruhnya di dalam a. Sketsa diagram gaya yang bekerja
air laut (𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑎𝑢𝑡 = 1030 kg/m3) dan untuk pada patung ketika patung masih berada
mengangkat patung emas ketika muncul di dalam air laut
seluruhnya di permukaan laut ?

Pada keadaan setimbang berlaku :


∑ 𝐹𝑦 = 0
T + Fa – w = 0
T = w - Fa
T = 15(10) – 800,31 x 10-2
T = 141,99 N
b. Sketsa diagram gaya yang bekerja
pada patung ketika patung muncul di
permukaan laut

Pada keadaan setimbang berlaku :


∑ 𝐹𝑦 = 0
T–w=0
T=w
T = 15 (10) = 150 N
Jadi dapat disimpulkan gaya yang
diperlukan untuk mengangkat benda
yang tercelup seluruhnya ke dalam air
adalah 141, 99 N. Hal ini disebabkan
adanya gaya angkat ke atas yang
membantu mendorong benda tersebut
sedangkan gaya yang diperlukan untuk
mengangkat benda yang sudah muncul
di permukaan fluida adalah sama
dengan berat benda tersebut yaitu 150
N. Hal ini disebabkan jika suatu benda
sudah muncul seluruhnya di permukaan
air maka tidak ada lagi gaya angkat ke
atas yang membantu mendorong benda
tersebut.
4 Memeriksa kondisi C5 Seorang anak ingin memandang awan Diketahui : 20
yang memungkinkan dengan menaiki balon udara. Anak tersebut Massa jenis gas panas = 0,8 kg/m3
balon udara tepat melihat awak balon terus mengisi gas panas Volume gas panas = 750 m3
melayang di udara ke dalam balon sampai balon tersebut benar Massa balon (tanpa gas panas)
– benar mulai bergerak naik. Ketika balon = 400 kg
mulai bergerak naik, awak balon terus Massa jenis udara = 1,3 kg/m3
menambah gas panas sampai balon Kondisi 1 : 𝑉𝑏𝑓 = 869,23 m3
mencapai ketinggian tertentu. Namun si Kondisi 2 : 𝑉𝑏𝑓 = 769,23 m3
anak tersebut merasa takut, jika balon udara Kondisi 3 : 𝑉𝑏𝑓 = 669,23 m3
yang dinaikinya dibuat semakin tinggi. Ditanya: Kondisi yang memungkinkan
Kemudian awak balon mengurangi balok udara tepat melayang di udara?
ketinggian balon dengan mengurangi gas Jawab :
panas atau dengan kata lain balon tepat Massa gas panas = massa jenis x
dalam posisi melayang di udara untuk volume = (0,8kg/m3)(750m3) = 500kg
menghindari rasa takut anak tersebut. Massa total balon = massa balon +
Berikut ini adalah kondisi volume akhir gas massa gas = 400kg + 500kg = 1000 kg
panas pada balon agar balon tepat melayang Berat total balon
di udara : w=mg
No Kondisi Volume gas panas w = (1000 kg)(9,8 m/s2)
1 Kondisi 1 869,23 m3 w = 9800 N
2 Kondisi 2 769,23 m3 Kondisi 1 :
3 Kondisi 3 669,23 m3
Gaya ke atas yang dikerjakan udara
Kondisi manakah yang memungkinkan
pada balon
balon udara tepat melayang di udara jika
Fa = 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 g
massa jenis gas panas 0,8 kg/m3, volume
= (1,3 kg/m3)(869,23 m3)(9,8m/s2)
awal gas panas 750 m3, massa balon (tidak
= 11074 N
termasuk gas panas) 400 kg, massa jenis
Kondisi 2 :
udara 1,3 kg/m3 dan g = 9,8 m/s2?
Gaya ke atas yang dikerjakan udara
pada balon
Fa = 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 g
= (1,3 kg/m3)(769,23 m3) (9,8 m/s2)
= 9800 N
Kondisi 3 :
Gaya ke atas yang dikerjakan udara
pada balon
Fa = 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 g
= (1,3 kg/m3)(669,23 m3) (9,8 m/s2)
= 8526 N
Sebuah balon udara dapat melayang di
udara jika gaya angkat ke atas sama
dengan berat balon udara tersebut yaitu
9800 N. Pada kondisi balon berisi gas
panas 869,23 m3, maka balon masih
dalam keadaan bergerak naik (Fa > W),
pada kondisi balon berisi gas panas
669,23 m3, maka balon dalam keadaan
bergerak turun (Fa < W).
Maka kondisi yang memungkinkan
balon untuk tepat melayang di udara
adalah kondisi 2 yaitu ketika volume
akhir gas panas pada balon ialah 769,23
m3 (Fa = W).
5 Merancang C6 Seorang nenek menemukan gelang emas di Percobaan untuk menguji kemurnian zat 20
percobaan sederhana pasar ketika hendak membeli buah. Ia suatu benda
untuk menyelidiki berniat mengambil gelang tersebut, namun Alat dan bahan yang tepat digunakan
kemurnian zat suatu ia mengurungkan niatnya karena ibu yang No Alat dan Bahan Jumlah
benda berada tepat di sebelahnya juga melihat 1 Emas murni 1 buah
gelang yang sama. Persoalannya tidak 2 Emas imitasi 1 buah
mungkin gelang emas tersebut dibagi dua. 3 Statif dan 1 buah
Kemudian Si nenek berpikir dan penjepit
mengajukan kesepakatan kepada Si ibu 4 Neraca ohauss 1 buah
yaitu gelang tersebut akan diberikan 5 Benang 1 buah
kepadanya asalkan gelang itu ditukar 6 Gelas ukur 1 buah
dengan gelang emas yang sedang dipakai 7 Gelas 1 buah
oleh ibu tersebut. Ibu tersebut merasa ragu berpancuran
8 Air secukupn
akan kesepakatan yang diajukan oleh Si
ya
nenek. Apakah ia harus menerima
kesepakatan itu atau menolaknya? Apakah Prosedur Percobaan
gelang tersebut terbuat dari emas murni atau 1. Menimbang massa emas dengan
menggunakan neraca ohauss
sudah mengandung logam lain (imitasi)? 2. Mengisi gelas berpancuran dengan air
Buatlah rancangan percobaan untuk sampai tepat berada di bibir bawah
menguji kemurnian suatu zat dengan lubang pancuran dan menghitung
menggunakan alat dan bahan yang sudah volume air mula – mula (Vo)
disediakan di bawah ini : 3. Meletakkan gelas ukur tepat di bawah
1. emas murni pancuran
4. Mencelupkan emas pertama ke dalam
2. emas imitasi
gelas berpancuran yang telah diisi air
3. neraca pegas tersebut. Pada kondisi ini, air pada
4. statif dan penjepit gelas pancuran akan tumpah ke gelas
5. benang ukur dan menghitung volume air yang
6. gelas ukur tumpah (V1) pada gelas ukur dengan
7. gelas berpancuran membaca skala pada gelas ukur
8. air tersebut
5. Menentukan volume benda (Vb)
9. alkohol
dengan menghitung selisih volume air
yang tumpah dan volume air mula –
mula
6. Menghitung massa jenis emas dengan
𝑚
rumus 𝜌𝑏 = 𝑉 𝑏
𝑏
7. Mengulangi langkah 4, 5, 6 dengan
mencelupkan emas kedua ke dalam
bejana
8. Membandingkan massa jenis emas
pertama dan kedua dengan massa
jenis emas murni.
Jika massa jenis benda yang diuji
sama dengan atau mendekati massa
jenis emas murni, maka benda
tersebut terbuat dari emas murni,
namun jika massa jenis benda tersebut
tidak sama atau jauh lebih kecil
dengan massa jenis emas murni maka
benda tersebut tidak terbuat dari emas
murni.
9. Mencatat hasil pengamatan pada tabel
hasil percobaan
6 Merancang percobaan C6 Bobi memiliki teman dekat wanita bernama Rancangan percobaan untuk 20
sederhana untuk Sonya yang massanya jauh lebih besar menganalisis faktor yang mempengaruhi
menganalisis daripada dia. Di hari ulang tahun Sonya benda yang tadinya tenggelam menjadi
hubungan gaya apung yang jatuh tepat di hari esok, Sonya ingin terapung.
(𝐹𝑎 ) terhadap berat air sekali digendong oleh Bobi di depan teman Alat dan bahan yang tepat digunakan
yang dipindahkan oleh – temannya. Permintaan Sonya tersebut No Alat dan Bahan Jumlah
benda (𝑤𝑇 ) menjadi suatu beban bagi Bobi. Bobi ingin 1 Neraca pegas 1 buah
mengabulkan permintaan tersebut, namun ia 2 Statif dan 1 buah
tidak terlalu yakin mampu menggendong penjepit
Sonya di depan teman – temannya karena 3 Gelas 1 buah
massa Sonya yang jauh lebih besar dari berpancuran
padanya. Bagaimana cara Bobi agar dapat 4 Gelas ukur 1 buah
mengabulkan permintaan Sonya tersebut ? 5 Beban 20, 50,
(massa bobi = 60 kg, massa sonya = 80 kg, dan 100
volume sonya = 20000 cm ). 3 gram
Rancanglah percobaan sederhana yang 5 Air Secukupn
mendekati atau mirip dengan masalah ya
tersebut sehingga mampu menjawab 6 Benang Secukupn
pertanyaan di atas serta berikan ya
Prosedur Percobaan
kesimpulanmu setelah melakukan
1. Menggantungkan neraca pegas pada
percobaan dengan menggunakan alat dan
statif dan penjepit
bahan di bawah ini : 2. Mengisi gelas pancuran dengan air
1. Neraca pegas sampai permukaan air tepat berada
2. Neraca ohauss di bibir bawah lubang pancuran
3. Statif dan penjepit 3. Meletakkan gelas ukur tepat di
4. Gelas berpancuran dan gelas ukur bawah pancuran
5. Beban (20 gram, 50 gram, 100 4. Menimbang berat beban di udara
(Wu) dengan menggunakan neraca
gram)
pegas dan mencatat hasilnya pada
6. Air tabel hasil percobaan
7. Benang 5. Mencelupkan beban (50 gram) ke
dalam gelas pancuran.
Pada kondisi ini air pada gelas
pancuran akan tumpah ke gelas
ukur, hitung volume air yang
tumpah (𝑉𝑏𝑓 ) dengan membaca
skala pada gelas ukur dan catat
hasilnya pada tabel hasil percobaan.
6. Menghitung berat air yang tumpah
yang terdapat dalam gelas ukur
tersebut dengan rumus w = mair x g
= 𝜌𝑎𝑖𝑟 x volume air yang tumpah
(𝑉𝑏𝑓 ) x percepatan gravitasi. Berat
air dalam gelas ukur tersebut
merupakan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda (w).
7. Menimbang berat beban di dalam
air (Wf) dengan menggunakan
neraca pegas dan catat hasilnya pada
tabel hasil percobaan
8. Mengulangi percobaan pada poin 4,
5, 6, 7 dengan menggunakan beban
bermassa 50 dan 100 gram

Maka, cara Bobi agar dapat


menggendong Sonya di depan teman –
temannya tepat di hari ulang tahunnya
ialah dengan mencelupkan Sonya ke
dalam kolam berenang lalu
menggendongnya di dalam kolam
berenang tersebut.
Lampiran 3
Lembar Penilaian Sikap
LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIKUM
Mata Pelajaran :Fisika
Kelas/Semester :X/II
Materi/Sub Materi :Fluida Statis /Hukum Archimedes
Pertemuan :III
Indikator :Peserta didik menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti, kreatif, kerjasama,
peduli, rasa ingin tahu dalam melakukan praktikum Hukum Archimedes.
No Nama Aspek Yang Dinilai Skor
Disiplin Tanggung Jujur Teliti Kreatif Kerjasama Peduli Rasa Ingin Jumlah %
jawab Tahu
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2

dst
Pemberian skor :
Skor 1 = Jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan praktikum
Skor 2 = Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan praktikum
Skor 3 = Jika sering berperilaku dalam kegiatan praktikum
Skor 4 = Jika selalu berperilaku dalam kegiatan praktikum
RUBRIK PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Aspek yang dinilai Deskriptor Penilaian


1.Disiplin  Masuk ke dalam kelas/laboratorium tepat waktu
 Mengantarkan tugas tepat waktu
 Mengikuti setiap kegiatan praktikum
 Selalu berpakaian rapi
2.Tanggung Jawab  Berani mengakui kesalahan apabila melakukan kesalahan dalam
praktikum
 Siap diberikan sangsi apabila tugas tidak dikerjakan
 Berani mengakui dan mengganti alat apabila ada kerusakan alat saat
praktikum
 Selalu menjaga kebersihan dan ketertiban pada saat melakukan
praktikum
3.Jujur  Tidak menconteek tugas teman
 Jujur memberi alasan ketelatan pengumpulan tugas
 Jujur memberi alasan sebab tidak menghadiri kelas praktikum
 Jujur dalam menuliskan hasil praktikum
4.Teliti  Mencatat hasil pengamatan dengan benar
 Melakukan dan mengamati percobaan dengan baik dan benar
 Mampu menjabarkan hasil pengamatan
 Merangkai alat dan bahan dengan baik dan benar
5.Kreatif  Memperlengkap tugas misalnya dengan gambar
 Suka mencoba hal baru
 Menggunakan alat dan bahan yang terbuat dari bahan lain saat
praktikum
 Mencari sumber belajar lain terkait materi yang dipraktikumkan
sebelum dan sesudah melakukan praktikum
6. Kerjasama  Membagi tugas secara merata dalam kelompok
 Menghargai perbedaan pendapat teman
 Tidak terlalu dominan saat praktikum
 Bekerjasama merancang alat dan bahan saat praktikum
7. Peduli  Menanyakan teman yang tidak hadir
 Menanyakan pembagian tugas secara berkelompok
 Memperhatikan kebersihan kelas/lab
 Menjaga alat dan bahan praktikum agar tidak hilang
8.Rasa ingin tahu  Mau bertanya jika masih belum mengerti
 Mencari literatur sebelum pelajaran dimulai
 Mau bertanya tentang hal yang bertentangan dalam hati maupun
pikiran
 Mau melakukan hal baru yang berbeda dan bersifat positif

Penilaian:
1. Penilaian aktivitas proses belajar siswa dilakukan dengan cara memberi tanda
centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan fakta yang diamati
2. Jumlah skor minimum 8 dan maksimum 32
3. Rumus untuk menentukan nilai persentase aktivitas proses belajar siswa yaitu:
Skor yang diperoleh
Persentase   100%
Skor maksimum
4. Untuk menentukan taraf aktivitas proses belajar siswa dengan nilai yang
dicapai adalah dengan menggunakan standart/kriteria sebagai berikut:

Kriteria Persen
Sangat Baik 85% - 100%
Baik 75% - 84%
Cukup Baik 65% - 74%
Kurang Baik 55% - 64%
Sangat Kurang Baik 0% - 54%
Penilaian Sikap
LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Materi/Sub Materi
: Fluida Statis/Hukum Archimedes
Pertemuan : III
Indikator : 1. Peserta didik menunjukkan perilaku kerjasama, mengharagai, bijaksana, proaktif, toleran,
tanggung jawab, sopan santun, rasa ingin tahu dalam melakukan diskusi mengenai Hukum
Archimedes
2. Menghargai pekerjaan teman dalam pelaporan hasil diskusi.
3. Menumbuhkan rasa kebersamaan dengan sesama teman.
No Nama Aspek Yang Dinilai Skor
Kerjasama Menghargai Bijaksana Proaktif Toleran Tanggung Sopan Rasa Ingin Jumlah %
jawab santun Tahu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2

dst
Pemberian skor :
Skor 1 = Jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan diskusi
Skor 2 = Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan diskusi
Skor 3 = Jika sering berperilaku dalam kegiatan diskusi
Skor 4 = Jika selalu berperilaku dalam kegiatan diskusi
RUBRIK PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI

Aspek yang Deskriptor Penilaian


dinilai
1. Kerja Sama  Membagi tugas kelompok secara merata
 Saling membantu menyampaikan pendapat teman dalam satu
kelompok
 Membagi peran dalam diskusi
 Membantu teman yang kesulitan memahami materi maupun
penyelesaian tugas
2. Menghargai  Menerima pendapat teman yang lebih tepat
 Mendengarkan teman lain berbicara.
 Menghargai tugas teman yang dikerjakannya dalam pembagian
tugas kelompok
 Menghargai pendapat teman yang tidak sesuai dengan
pembahasan materi
3. Bijaksana  Mampu mengambil suatu tindakan penyelesaian permasalahan
dengan tepat
 Mampu menengahi suatu permasalahan dalam diskusi
 Mampu menguasai/mengendalikan forum diskusi, khususnya
bagi moderator
 Mampu memimpin kelompoknya dalam mengerjakan tugas
4. Proaktif  Berpartisipasi dalam diskusi dengan memberikan pendapat untuk
memecahkan suatu masalah
 Menanggapi pernyataan teman yang belum dapat diterima
 Menyampaikan pendapat pribadi bila diperlukan
 Memiliki sumber-sumber yang berkenaan dengan pembahasan
teman.
5. Toleran  Memberikan kesempatan kepada teman lain untuk
menyampaikan pendapatnya
 Memaklumi teman yang sedang sakit atau izin karena suatu hal
yang mendesak
 Tidak membedakan ras,agama, suku, warna kulit dalam diskusi
 Menerima perbedaan sifat, karakter, keterampilan, dan daya
berpikir teman satu kelompok dalam diskusi
6. Tanggung  Berani mengakui kesalahan dalam pembuatan tugas
jawab  Siap diberikan sangsi apabila tugas tidak dikerjakan, misalnya
dengan penambahan tugas lagi selain tugas utama yang diberikan
 Menjaga kebersihan dan ketertiban kelas
 Mensukseskan diskusi agar berjalan dengan baik
7. Sopan santun  Berbicara menggunakan kata-kata yang sesuai dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
 Berbicara dengan tegas, tidak membentak tetapi sedikit kuat agar
semua dapat mendengar
 Sebelum menyampaikan pendapat atau menanggapi terlebih
dahulu mengacungkan tangan
 Menghormati moderator sebagai pemimpin diskusi
8. Rasa Ingin  Mencari literatur sebelum pelajaran dimulai
Tahu  Mau bertanya tentang hal-hal yang baru terkait materi yang akan
didiskusikan
 Bertanya di luar jam kelas
 Menanyakan hal-hal yang masih belum dimengerti dalam diskusi
Penilaian:
1. Penilaian aktivitas proses belajar siswa dilakukan dengan cara memberi tanda
centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan fakta yang diamati
2. Jumlah skor minimum 8 dan maksimum 32
3. Rumus untuk menentukan nilai persentase aktivitas proses belajar siswa yaitu:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

4. Untuk menentukan taraf aktivitas proses belajar siswa dengan nilai yang
dicapai adalah dengan menggunakan standart/kriteria sebagai berikut:
Kriteria Persen
Sangat Baik 85% - 100%
Baik 75% - 84%
Cukup Baik 65% - 74%
Kurang Baik 55% - 64%
Sangat Kurang Baik 0% - 54%
Penilaian Sikap
LEMBAR PENILAIAN PELAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Materi/Sub Materi : Fluida Statis/Hukum Archimedes
Pertemuan : III
Indikator : Peserta didik menunjukkan sikap jujur, tanggung jawab, dan objektif dalam melaporkan hasil
praktikum
No Nama Aspek yang Dinilai Skor
Jujur Tanggung Jawab Objektif Jumlah %
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2

dst
Pemberian skor :
Skor 1 = Jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan pelaporan hasil praktikum
Skor 2 = Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan pelaporan hasil praktikum
Skor 3 = Jika sering berperilaku dalam kegiatan pelaporan hasil praktikum
Skor 4 = Jika selalu berperilaku dalam kegiatan pelaporan hasil praktikum
RUBRIK PENILAIAN PELAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Aspek yang Deskriptor Penilaian


dinilai
1. Jujur  Jujur dalam menuliskan hasil praktikum
 Tidak mencontek data kelompok lain dalam melaporkan hasil praktikum
 Jujur memberi alasan ketidaktepatan pelaporan hasil praktikum
 Jujur memberi alasan penyebab besarnya persen kesalahan yang
diperoleh saat pelaporan hasil praktikum
2.Tanggung  Berani mengakui kesalahan apabila merubah data hasil praktikum pada
Jawab pelaporan hasil praktikum
 Mampu mempertanggungjawabkan pemecahan masalah yang ditemukan
pada laporan yang dibuat dan saat presentasi di kelas
 Siap diberikan sangsi apabila tidak jujur dalam melaporkan hasil
praktikum
 Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan praktikum dari
pelaksanaan sampai pelaporan hasil praktikum
3. Objektif  Objektif dalam menulis data hasil pengamatan
 Objektif dalam melaporkan hasil praktikum
 Objektif dalam menyampaikan kesimpulan atau penyelesaian masalah
yang dibuktikan melalui praktikum pada pelaporan hasil praktikum
Penilaian:
1. Penilaian aktivitas proses belajar siswa dilakukan dengan cara memberi tanda
centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan fakta yang diamati
2. Jumlah skor minimum 3 dan maksimum 12
3. Rumus untuk menentukan nilai persentase aktivitas proses belajar siswa yaitu:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
4. Untuk menentukan taraf aktivitas proses belajar siswa dengan nilai yang
dicapai adalah dengan menggunakan standart/kriteria sebagai berikut:
Kriteria Persen
Sangat Baik 85% - 100%
Baik 75% - 84%
Cukup Baik 65% - 74%
Kurang Baik 55% - 64%
Sangat Kurang Baik 0% - 54%
Lampiran 4
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Materi/Sub Materi : Fluida Statis /Hukum Archimedes
Pertemuan : III
Indikator : Peserta didik mampu mempersiapkan alat dan bahan, menyusun alat dan bahan, melakukan
percobaan, dan mengembalikan alat dan bahan
No Nama Aspek yang Dinilai Skor

Persiapan Alat dan Penyusunan Alat Melakukan Mengembalikan Jumlah %


Bahan dan Bahan Percobaan Alat dan Bahan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

dst

Pemberian skor :
Skor 1 = Jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan pelaporan hasil praktikum
Skor 2 = Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan pelaporan hasil praktikum
Skor 3 = Jika sering berperilaku dalam kegiatan pelaporan hasil praktikum
Skor 4 = Jika selalu berperilaku dalam kegiatan pelaporan hasil praktikum
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Aspek yang dinilai Deskriptor Penilaian


Persiapan alat dan bahan  Mampu memilih alat dan bahan praktikum dengan benar
 Mampu mengetahui fungsi setiap alat dan bahan praktikum
yang dipilih dengan benar
 Mampu menggunakan alat dan bahan praktikum yang telah
dipilih dengan benar
Penyusunan alat dan  Mampu menempatkan setiap alat dan bahan praktikum
bahan sesuai tempatnya dengan benar
 Mampu mengoperasikan rangkaian alat dan bahan
praktikum yang telah disusun dengan benar
 Mampu mengambil data yang dibutuhkan melalui rangkaian
alat dan bahan yang telah disusun dengan tepat.
Melakukan percobaan  Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja
 Melakukan percobaan dengan memperhatikan keselamatan
diri sendiri maupun orang lain
 Melakukan percobaan sesuai dengan waktu, kondisi, serta
alat dan bahan yang tersedia dengan tepat
Mengembalikan alat dan  Mengembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya
bahan  Membersihkan meja praktikum setelah selesai melakukan
praktikum
 Menjaga alat dan bahan agar tidak rusak saat dikembalikan
Penilaian:
1. Jumlah skor minimum 4 dan maksimum 12
2. Rumus untuk menentukan nilai persentase ketrampilan belajar siswa yaitu:
Skor yang diperoleh
Persentase   100%
Skor maksimum
3. Untuk menentukan taraf keterampilan belajar siswa dengan nilai yang
dicapai adalah dengan menggunakan standart/kriteria sebagai berikut:
Kriteria Persen
Sangat Baik 85% - 100%
Baik 75% - 84%
Cukup Baik 65% - 74%
Kurang Baik 55% - 64%
Sangat Kurang Baik 0% - 54%
Lampiran 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Kelompok :
Nama Kelompok :

PERCOBAAN 1
A. Judul Percobaan :
Hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan oleh
benda (𝑤𝑇 )

B. Indikator :
1. Merancang percobaan hubungan gaya apung terhadap berat fluida yang
dipindahkan
2. Melakukan percobaan untuk menganalisis hubungan gaya apung terhadap
berat fluida yang dipindahkan
3. Menghitung gaya apung yang bekerja dan berat fluida yang dipindahkan
oleh setiap benda yang dicelupkan ke dalam air
4. Menganalisis data hasil pengukuran gaya apung dan berat fluida yang
dipindahkan
5. Menyajikan hasil pengukuran gaya apung dan berat fluida yang
dipindahkan
6. Menganalisis hubungan antara gaya apung dengan berat fluida yang
dipindahkan

C. Tujuan :
1. Melalui eksperimen siswa mampu merancang percobaan hubungan gaya
apung terhadap berat fluida yang dipindahkan dengan baik dan benar
2. Melalui eksperimen siswa mampu melakukan percobaan untuk
menganalisis hubungan gaya apung terhadap berat fluida yang
dipindahkan dengan baik dan benar
3. Melalui eksperimen siswa mampu menghitung gaya apung yang bekerja
dan berat fluida yang dipindahkan oleh setiap benda yang dicelupkan ke
dalam air dengan baik dan benar
4. Melalui eksperimen siswa mampu menganalisis data hasil pengukuran
gaya apung dan berat fluida yang dipindahkan dengan baik dan benar
5. Melalui eksperimen siswa mampu menyajikan hasil pengukuran gaya
apung dan berat fluida yang dipindahkan dengan baik benar
6. Melalui eksperimen siswa mampu menganalisis hubungan antara gaya
apung dan berat fluida yang dipindahkan dengan baik dan benar

D. Teori Dasar
PENGAPUNGAN DAN HUKUM ARCHIMEDES
Suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas
yang disebut gaya apung. Gaya apung ialah suatu gaya ke atas yang dikerjakan
oleh fluida pada benda sehingga benda kehilangan sebagian beratnya atau
beratnya menjadi semu. Hal itulah yang menyebabkan setiap benda yang
dicelupkan ke dalam zat cair beratnya akan terasa lebih ringan dibandingkan
dengan berat benda di udara. Secara matematis gaya apung dirumuskan:
Fa = 𝑤𝑢 – 𝑤𝑓 (1)
Keterangan :
wu = berat benda di udara (N)
wf = berat benda di dalam fluida (N)
Fa = gaya apung/gaya ke atas/ gaya Archimedes (N)

Konsep gaya apung diteliti oleh seorang ilmuwan bernama Archimedes.


Archimedes mengaitkan antara gaya apung yang dialami benda dengan volume
zat cair yang dipindahkan oleh benda ketika benda dicelupkan ke dalam zat cair.
Benda yang dicelupkan seluruhnya ke dalam zat cair selalu menggantikan volume
zat cair yang sama dengan volume benda itu sendiri. Dari sinilah Archimedes
berhasil menemukan hukumnya yang berbunyi “Gaya apung yang bekerja pada
sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”.
Secara matematis persamaan gaya apung menjadi :
Fa= 𝜌f Vbf g (2)
Keterangan :
𝜌f = massa jenis fluida (kg/m3)
Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida(m3 )
g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)
Fa = gaya apung/ gaya ke atas/ gaya Archimedes (N)
dengan catatan jika benda tercelup seluruhnya, Vbf = volume benda, tetapi jika
benda tercelup sebagian, Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida saja.

E. Permasalahan :

Bobi memiliki teman dekat wanita bernama Sonya yang massanya jauh
lebih besar daripada dia. Di hari ulang tahun Sonya yang jatuh tepat di hari esok,
Sonya ingin sekali digendong oleh Bobi di depan teman – temannya. Permintaan
Sonya tersebut menjadi suatu beban bagi Bobi. Bobi ingin mengabulkan
permintaan tersebut, namun ia tidak terlalu yakin mampu menggendong Sonya di
depan teman – temannya karena massa Sonya yang jauh lebih besar dari padanya.
Bagaimana cara Bobi agar dapat mengabulkan permintaan Sonya tersebut ?
(massa bobi = 60 kg, massa sonya = 80 kg, volume sonya = 20000 cm3 )

F. Hipotesis :
Berikan jawaban sementara atas permasalahan pada lembar isian di bawah ini !
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………....
....................................................................................................................................
G. Alat dan Bahan :
1. Neraca pegas
2. Statif dan penjepit
3. Gelas berpancuran dan gelas ukur
4. Beban (20 gram, 50 gram, 100 gram)
5. Air
6. Benang

H. Prosedur Percobaan :

1. Isi gelas pancuran dengan air sampai permukaan air tepat berada di bibir
bawah lubang pancuran
2. Letakkan gelas ukur tepat di bawah pancuran
3. Gantungkan neraca pegas pada statif dan penjepit lalu timbang berat beban
di udara (Wu) dengan menggunakan neraca pegas dan catat hasilnya pada
tabel hasil percobaan
4. Celupkan beban (50 gram) ke dalam gelas pancuran.
Pada kondisi ini air pada gelas pancuran akan tumpah ke gelas ukur,
hitung volume air yang tumpah (𝑉𝑏𝑓 ) dengan membaca skala pada gelas
ukur dan catat hasilnya pada tabel hasil percobaan.
5. Hitung berat air yang tumpah yang terdapat dalam gelas ukur tersebut
dengan rumus w = mair x g = 𝜌𝑎𝑖𝑟 x volume air yang tumpah (𝑉𝑏𝑓 ) x
percepatan gravitasi. Berat air dalam gelas ukur tersebut merupakan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda (w).
6. Gantungkan neraca pegas pada statif dan penjepit lalu timbang berat beban
di dalam air (Wf) dengan menggunakan neraca pegas dan catat hasilnya
pada tabel hasil percobaan
7. Ulangi percobaan pada poin 4, 5, 6, 7 dengan menggunakan beban masing
– masing bermassa 50 dan 100 gram
I. Variabel Eksperimen
 Variabel Manipulasi (apa yang anda ubah)
……………………………………………
 Variabel Respon (apa yang anda amati)
…………………………………………….
 Variabel Kontrol (apa yang anda jaga supaya kondisinya sama)
……………………………………………..

J. Tabel Hasil Percobaan

No Massa Berat Beban Volume Berat Berat fluida Gaya


Beban di Udara Wu Benda Beban di yang Apung
(gram) (N) Tercelup 𝑉𝑏𝑓 air Wf dipindahkan Fa = Wu -
(ml) (N) W = 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑉𝑏𝑓 Wf
xg (N)

1
2
3
K. Tugas Setelah Percobaan
1. Apakah berat beban ketika ditimbang di udara sama dengan berat beban
ketika ditimbang di dalam air ?
2. Mengapa terjadi perbedaan berat beban ketika ditimbang di udara dan
ketika ditimbang dalam air ?
3. Apa yang dimaksud dengan gaya apung ?
4. Bagaimana hubungan antara gaya apung terhadap berat fluida yang
dipindahkan benda ?
5. Lukislah grafik hubungan antara gaya apung terhadap berat fluida yang
dipindahkan benda !
6. Konsep apa yang kamu temukan setelah melakukan percobaan dan
jelaskan secara singkat mengenai konsep tersebut ?
7. Bandingkan hasil percobaanmu dengan hipotesis yang kamu berikan !
8. Buatlah solusi pemecahan masalah terkait cara Bobi agar dapat
menggendong Sonya tepat di hari ulang tahunnya !
9. Buatlah kesimpulan setelah melakukan percobaan tersebut !
PERCOBAAN 2

A. Judul Percobaan : Menyelidiki kemurnian zat suatu benda


B. Indikator :
1. Merancang percobaan untuk menyelidiki dan membuktian kemurnian zat
suatu benda
2. Melakukan percobaan untuk menyelidiki dan membuktian kemurnian zat
suatu benda
3. Menghitung massa jenis rata – rata benda yang ingin diuji kemurnian
zatnya
4. Menganalisis data hasil pengukuran massa jenis rata – rata benda yang
diuji kemurnian zatnya serta membandingkannya dengan massa jenis zat
asli
5. Menyajikan hasil pengukuran massa jenis rata – rata benda yang diuji
kemurnian zatnya dan massa jenis zat murni
6. Menyimpulkan faktor- faktor yang mempengaruhi kemurnian zat suatu
benda

C. Tujuan :
1. Melalui eksperimen siswa mampu merancang pembuktian kemurnian zat
suatu benda dengan baik dan benar
2. Melalui eksperimen siswa mampu melakukan percobaan membuktian
kemurnian zat suatu benda dengan baik dan benar
3. Melalui eksperimen siswa mampu menghitung massa jenis rata – rata
benda yang ingin diuji kemurnian zatnya dengan baik dan benar
4. Melalui eksperimen siswa mampu menganalisis data hasil pengukuran
massa jenis rata – rata benda yang diuji kemurnian zatnya dan
membandingkannya dengan massa jenis zat asli dengan baik dan benar
5. Melalui eksperimen siswa mampu menyajikan hasil pengukuran massa
jenis rata – rata benda yang diuji kemurnian zatnya dan massa jenis zat asli
dengan baik dan benar
6. Melalui eksperimen siswa mampu menyimpulkan faktor yang
mempengaruhi kemurnian zat suatu benda dengan baik dan benar

D. Teori Dasar
PENGUJIAN KEMURNIAN ZAT SUATU BENDA
1. Massa Jenis
Massa jenis (density) 𝜌 sebuah benda didefinisikan sebagai massa per satuan
volume. Secara matematis persamaannya ditulis menjadi
𝑚
𝜌= 𝑉

m = massa benda (kg)


V = volume benda (m3)
𝜌 = massa jenis (kg/m3)
Satuan SI untuk massa jenis adalah kg/m3, namun bisa juga dinyatakan
dalam g/cm3 dengan ketentuan harus dikalikakan 1000 jika massa jenis tersebut
ingin dinyatakan dalam g/cm3. Misal massa jenis emas adalah 19300 kg/m3 adalah
sama dengan 19,3 g/cm3. Berikut ini adalah tabel massa jenis beberapa zat

Kerapatan zat yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan kerapatan zat pada
suhu 0oC dan tekanan 1 atm.
2. Pengujian Kemurnian Zat Suatu Benda
Archimedes menemukan prinsipnya di bak mandinya ketika memikirkan
bagaimana ia bisa menentukan apakah mahkota raja yang baru merupakan emas
murni atau palsu. Emas mempunyai gravitasi khusus 19,3 sedikit lebih besar dari
logam yang lainnya, tetapi penentuan massa jenisnya tidak langsung dapat
dilakukan karena walaupun massanya bisa diketahui dengan mudah namun
volume benda yang bentuknya tidak beraturan akan sulit untuk dihitung. Ketika ia
sedang mandi, ide brilian tersebut muncul untuk menyelidiki dan membuktikan
apakah mahkota raja tersebut terbuat dari emas murni atau tidak yaitu dengan
menghitung terlebih dahulu massa mahkota di udara kemudian memasukkan
mahkota tersebut ke dalam air dan menghitung volume mahkota ketika di dalam
air yaitu selisih antara volume akhir ketika mahkota dimasukkan ke dalam air dan
volume air mula – mula lalu menghitung massa jenis mahkota tersebut dan
terakhir membandingkannya dengan massa jenis emas asli. Jika massa jenis benda
yang diuji kemurniannya tersebut sama dengan atau mendekati massa jenis zat
murni, maka benda tersebut terbuat dari zat murni, dan jika massa jenis benda
tersebut lebih besar dibandingkan massa jenis zat murni maka semakin murni zat
tersebut. Demikian sebaliknya jika massa jenis benda yang diuji kemurniannya
tidak sama atau lebih kecil daripada massa jenis zat murni, maka benda tersebut
tidak terbuat dari zat murni atau sudah mengandung logam lain.

E. Permasalahan
Seorang nenek menemukan gelang emas di pasar ketika hendak membeli
buah. Ia berniat mengambil gelang tersebut, namun ia mengurungkan niatnya
karena ibu yang berada tepat di sebelahnya juga melihat gelang yang sama.
Persoalannya tidak mungkin gelang emas tersebut dibagi dua. Kemudian Si nenek
berpikir dan mengajukan kesepakatan kepada Si ibu yaitu gelang tersebut akan
diberikan kepadanya asalkan gelang itu ditukar dengan gelang emas yang sedang
dipakai oleh ibu tersebut. Ibu tersebut merasa ragu akan kesepakatan yang
diajukan oleh Si nenek. Apakah gelang tersebut merupakan emas murni atau emas
imitasi ? Bagaimana menguji kemurnian zat suatu benda ?
F. Hipotesis :
Berikan jawaban sementara atas permasalahan pada lembar isian di bawah ini !
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………....
....................................................................................................................................
G. Alat dan Bahan :
1. Neraca Ohauss
2. Gelas berpancuran
3. Gelas ukur
4. Air
5. Emas murni dan emas imitasi

H. Prosedur Percobaan :
1. Timbang massa emas dengan menggunakan neraca ohauss
2. Isi gelas berpancuran dengan air sampai tepat berada di bibir bawah
lubang pancuran
dan hitung volume air mula – mula (Vo)
3. Letakkan gelas ukur tepat di bawah pancuran
4. Celupkan emas pertama ke dalam gelas berpancuran yang telah diisi air
tersebut. Pada kondisi ini, air pada gelas pancuran akan tumpah ke gelas
ukur dan hitung volume air yang tumpah (V1) pada gelas ukur dengan
membaca skala pada gelas ukur tersebut
5. Tentukan volume benda (Vb) dengan menghitung selisih volume air yang
tumpah dan volume air mula – mula
𝑚𝑏
6. Hitung massa jenis emas dengan rumus 𝜌𝑏 = 𝑉𝑏

7. Ulangi langkah 4, 5, 6 dengan mencelupkan emas kedua ke dalam bejana


8. Bandingkan massa jenis emas pertama dan kedua dengan massa jenis emas
murni.
Jika massa jenis benda yang diuji sama dengan atau mendekati massa jenis
emas murni, maka benda tersebut terbuat dari emas murni, namun jika
massa jenis benda tersebut tidak sama atau jauh lebih kecil dengan massa
jenis emas murni maka benda tersebut tidak terbuat dari emas murni.
9. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil percobaan

I. Variabel Eksperimen
 Variabel Manipulasi (apa yang anda ubah)
……………………………………………
 Variabel Respon (apa yang anda amati)
…………………………………………….
 Variabel Kontrol (apa yang anda jaga supaya kondisinya sama)
………………………………………….....

J. Tabel Hasil Percobaan


No Jenis Volume air Volume air Volume Massa jenis
emas mula – mula total V1 benda benda
𝑚𝑏
Vo (ml) Vb = V1 - Vo 𝜌𝑏 = 𝑉𝑏
(ml) (ml)
( gr/cm3 )
1 Emas
murni
2 Emas
imitasi

Catatan : Massa jenis emas murni = 19,3 gr/cm3


K. Tugas Setelah Percobaan
1. Apa yang terjadi ketika benda yang diuji kemurnian zatnya tersebut
dicelupkan ke dalam air ?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kemurnian zat suatu benda ?
3. Bagaimana hubungan faktor tersebut terhadap kemurnian zat suatu benda?
4. Berapakah massa jenis emas murni ?
5. Bandingkan hasil percobaanmu dengan hipotesis yang kamu berikan !
6. Buatlah solusi pemecahan masalah terkait cara menyelidiki dan
membuktikan kemurnian zat suatu benda !
7. Buatlah kesimpulan setelah melakukan percobaan tersebut !
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN LKPD

PERCOBAAN 1
 Judul Percobaan
Hubungan gaya apung (𝐹𝑎 ) terhadap berat air yang dipindahkan oleh
benda (𝑤𝑇 )

 Hipotesis
Cara Bobi agar dapat menggendong Sonya di depan para tamu yang hadir
tepat di hari ulang tahunnya ialah dengan mencelupkan Sonya ke dalam
kolam berenang lalu menggendongnya di dalam kolam berenang tersebut.
Karena sesuai dengan bunyi Hukum Archimedes ketika suatu benda
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam air, maka pada benda akan
bekerja gaya apung yang besarnya adalah sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut. Fa= 𝜌f Vbf g. Gaya apung (Fa) inilah yang
mampu melawan berat Sonya, sehingga berat Sonya menjadi semu atau
lebih ringan dibandingkan di udara.

 Variabel Eksperimen
- Variabel manipulasi
Massa beban
- Variabel respon
Gaya apung Fa dan berat fluida yang dipindahkan Wf
- Variabel kontrol
Jenis zat cair, volume awal zat cair, massa jenis zat cair, percepatan
gravitasi bumi

 Tugas Setelah Percobaan

1. Apakah berat beban ketika ditimbang di udara sama dengan berat beban
ketika ditimbang di dalam air ?
Jawab : Berat beban ketika ditimbang di udara tidak sama dengan berat
beban ketika ditimbang di dalam air.

2. Mengapa terjadi perbedaan berat beban ketika ditimbang di udara dan


ketika ditimbang dalam air ?
Jawab : Berat beban menjadi berbeda ketika ditimbang di udara dan di
dalam air, karena ketika benda dicelupkan ke dalam air, maka air akan
memberikan gaya angkat ke atas (gaya apung) kepada benda sehingga
benda kehilangan sebagian beratnya atau beratnya menjadi semu. Hal
itulah yang menyebabkan setiap benda yang dicelupkan ke dalam zat cair
beratnya akan terasa lebih ringan dibandingkan dengan berat benda di
udara.

3. Apa yang dimaksud dengan gaya apung ?


Jawab : Gaya apung adalah gaya angkat ke atas yang dikerjakan oleh
fluida terhadap benda ketika benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya
ke dalam fluida. Gaya apung inilah yang menyebabkan benda seolah –
olah menjadi lebih ringan ketika dicelupkan dalam fluida. Besarnya gaya
apung adalah sebanding dengan volume benda yang tercelup dalam fluida
Secara matematis gaya apung dirumuskan Fa= 𝜌f Vbf g.

4. Bagaimana hubungan antara gaya apung terhadap berat fluida yang


dipindahkan benda ?
Jawab : Hubungan antara gaya apung terhadap berat fluida yang
dipindahkan benda adalah berbanding lurus atau sama besar. Artinya
adalah semakin berat beban yang digunakan maka volume benda yang
tercelup 𝑉𝑏𝑓 akan semakin besar sehingga berat fluida yang
dipindahkannya juga akan semakin besar. Secara matematis persamaannya
menjadi W = 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑉𝑏𝑓 x g; persamaan ini juga dikenal dengan persamaan
gaya apung. Oleh karena itu besarnya gaya apung yang bekerja pada benda
adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan benda.
5. Konsep apa yang kamu temukan setelah melakukan percobaan dan
jelaskan secara singkat mengenai konsep tersebut ?
Jawab : Konsep yang ditemukan ialah konsep gaya apung atau gaya
Archimedes yaitu “Gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Secara matematis
persamaan gaya apung menjadi Fa= 𝜌f Vbf g
Keterangan :
𝜌f = massa jenis fluida (kg/m3)
Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida(m3 )
g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)
Fa = gaya apung/ gaya ke atas/ gaya Archimedes (N)
dengan catatan jika benda tercelup seluruhnya, Vbf = volume benda, tetapi
jika benda tercelup sebagian, Vbf = volume benda yang tercelup dalam
fluida saja.

6. Bandingkan hasil percobaanmu dengan hipotesis yang kamu berikan !


Jawab : Hasil percobaan menunjukkan bahwa berat benda ketika
ditimbang di udara adalah berbeda dengan berat benda ketika ditimbang di
dalam air. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung yang bekerja
pada benda oleh air sehingga berat benda di dalam menjadi semu atau
lebih ringan dibandingkan di udara. Hasil percobaan ini sesuai dengan
hipotesis yang diberikan yaitu ketika suatu benda dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam air, maka pada benda akan bekerja gaya apung yang
besarnya adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut. Fa= 𝜌f Vbf g. Gaya apung (Fa) inilah yang mampu melawan berat
Sonya, sehingga berat Sonya menjadi semu atau lebih ringan dibandingkan
di udara.

7. Buatlah solusi pemecahan masalah terkait cara Bobi agar dapat


menggendong Sonya tepat di hari ulang tahunnya !
Jawab: Solusi pemecahan masalah terkait cara Bobi agar dapat
menggendong Sonya di depan teman – temannya tepat di hari ulang
tahunnya ialah dengan mencelupkan Sonya ke dalam kolam berenang lalu
menggendongnya di dalam kolam berenang tersebut. Karena sesuai
dengan bunyi Hukum Archimedes, yaitu ketika suatu benda dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke dalam air, maka pada benda akan bekerja
gaya apung yang besarnya adalah sama dengan volume benda yang
tercelup dalam fluida. Gaya apung (Fa) inilah yang mampu melawan berat
Sonya, sehingga berat Sonya menjadi semu atau lebih terasa lebih ringan
dibandingkan dengan berat Sonya di udara

8. Buatlah kesimpulan setelah melakukan percobaan tersebut !


Jawab : Berat beban ketika ditimbang di udara adalah tidak sama dengan
berat beban ketika ditimbang di dalam air. Hal tersebut terjadi karena
ketika benda dicelupkan ke dalam air, maka pada benda bekerja gaya
apung. Gaya apung adalah gaya angkat ke atas yang dikerjakan oleh fluida
kepada benda ketika benda dicelupkan ke dalam air. Besarnya gaya apung
(𝐹𝑎 ) yang bekerja pada benda adalah sama dengan berat fluida yang
dipindahkan benda. Hal tersebut sesuai dengan bunyi hukum Archimedes
yaitu ketika suatu benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam
air, maka pada benda akan bekerja gaya apung yang besarnya adalah sama
dengan berat fluida yang dipindahkannya. Oleh karena itu cara Bobi agar
dapat menggendong Sonya di depan para tamu yang hadir tepat di hari
ulang tahunnya ialah dengan mencelupkan Sonya ke dalam kolam
berenang lalu menggendongnya di dalam kolam berenang tersebut. Karena
sesuai dengan bunyi Hukum Archimedes ketika suatu benda dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke dalam air, maka pada benda akan bekerja
gaya apung yang besarnya adalah sama dengan berat fluida yang
diindahkan, Fa = = 𝜌f Vbf g.
Gaya apung (Fa) inilah yang mampu melawan berat Sonya, sehingga berat
Sonya menjadi semu atau lebih ringan dibandingkan di udara.
PERCOBAAN 2

 Judul Percobaan :
Menyelidiki kemurnian zat suatu benda

 Hipotesis :
Untuk menyelidiki dan membuktikan kemurnian zat suatu benda apakah
benda tersebut terbuat dari zat murni atau tidak yaitu dengan menghitung
terlebih dahulu berat benda di udara kemudian memasukkan benda
tersebut ke dalam air dan menghitung massa jenis benda yaitu selisih
antara massa benda dan volume benda dan terakhir membandingkannya
dengan massa jenis zat murni. Jika massa jenis benda yang diuji
kemurniannya tersebut sama dengan atau lebih besar daripada massa jenis
zat murni, maka benda tersebut terbuat dari emas murni artinya semakin
besar massa jneis benda yang diuji kemurnian zatnya maka semakin murni
zat pada benda tersebut. Demikian sebaliknya jika massa jenis benda
tersebut tidak sama atau lebih kecil dibandingkan massa jenis zat murni,
maka benda tersebut adalah imitasi atau sudah mengandung logam lain.

 Variabel Eksperimen
- Variabel manipulasi
Jenis emas
- Variabel respon
Massa jenis rata- rata benda yang diuji kemurnian zatnya 𝜌b
- Variabel kontrol
Jenis zat cair, volume awal zat cair, massa jenis zat cair, percepatan
gravitasi bumi, massa jenis emas murni

 Tugas Setelah Percobaan


1. Apa yang terjadi ketika benda yang diuji kemurnian zatnya tersebut
dicelupkan ke dalam air ?
Jawab : Kondisi benda tenggelam
2. Faktor apa yang mempengaruhi kemurnian zat suatu benda ?
Jawab : Faktor – faktor yang mempengaruhi kemurnian zat suatu benda
ialah massa jenis rata – benda yang diuji kemurnian zatnya dan massa
jenis zat murni

3. Bagaimana hubungan faktor tersebut terhadap kemurnian zat suatu benda?


Jawab : Hubungan faktor - faktor tersebut terhadap kemurnian zat suatu
benda adalah jika massa jenis benda yang diuji kemurniannya tersebut
sama dengan atau lebih besar daripada massa jenis zat murni, maka benda
tersebut terbuat dari emas murni artinya semakin besar massa jenis benda
yang diuji kemurnian zatnya maka semakin murni zat pada benda tersebut.
Demikian sebaliknya jika massa jenis benda tersebut tidak sama atau lebih
kecil dibandingkan massa jenis emas murni, maka benda tersebut adalah
imitasi atau sudah mengandung logam lain.

4. Berapakah massa jenis emas murni ?


Jawab: Massa jenis 𝜌 emas murni adalah 19,3 gr/cm3

5. Bandingkan hasil percobaanmu dengan hipotesis yang kamu berikan !


Jawab : Berdasarkan hasil percobaan emas yang merupakan emas murni
adalah emas yang hasil pengukuran massa jenisnya mendekati atau lebih
besar daripada massa jenis emas murni. Semakin besar massa jenis emas
yang diuji kemurniannya tersebut jika dibandingkan dengan massa jenis
zat murni, maka semakin murni zat pada benda tersebut demikian
sebaliknya, emas yang yang merupakan emas imitasi adalah emas yang
hasil pengukuran massa jenisnya jauh lebih kecil atau tidak sama dengan
massa jenis emas murni. Oleh karena itu untuk menyelidiki dan
membuktikan apakah emas tersebut terbuat dari emas murni atau tidak
yaitu dengan menghitung terlebih dahulu massa benda di udara dengan
mengggunakan neraca ohauss kemudian memasukkan emas tersebut ke
dalam air dan menghitung massa jenis benda yaitu selisih antara massa
benda dan volume benda dan terakhir membandingkannya dengan massa
jenis emas murni yaitu 19,3 gr/cm3. Hasil percobaan ini sesuai dengan
hipotesis yang diberikan yaitu untuk menyelidiki dan membuktikan
kemurnian zat suatu benda apakah benda tersebut terbuat dari zat murni
atau tidak yaitu dengan menghitung terlebih dahulu berat benda di udara
kemudian memasukkan benda tersebut ke dalam air dan menghitung
massa jenis benda yaitu selisih antara massa benda dan volume benda dan
terakhir membandingkannya dengan massa jenis zat murni. Jika massa
jenis benda yang diuji kemurniannya tersebut sama dengan atau lebih
besar daripada massa jenis zat murni, maka benda tersebut terbuat dari
emas murni artinya semakin besar massa jneis benda yang diuji kemurnian
zatnya maka semakin murni zat pada benda tersebut. Demikian sebaliknya
jika massa jenis benda tersebut tidak sama atau lebih kecil dibandingkan
massa jenis zat murni, maka benda tersebut adalah imitasi atau sudah
mengandung logam lain.

6. Buatlah solusi pemecahan masalah terkait cara menyelidiki dan


membuktikan kemurnian zat suatu benda !
Jawab : Untuk menyelidiki dan membuktikan kemurnian zat suatu benda
apakah benda tersebut terbuat dari zat murni atau tidak yaitu dengan
menghitung terlebih dahulu berat benda di udara kemudian memasukkan
emas tersebut ke dalam air dan menghitung massa jenis benda yaitu selisih
antara massa benda dan volume benda dan terakhir membandingkannya
dengan massa jenis emas murni yaitu 19,3 gr/cm3. Jika massa jenis benda
yang diuji kemurniannya tersebut sama dengan atau lebih besar daripada
massa jenis zat murni, maka benda tersebut terbuat dari emas murni
artinya semakin besar massa jneis benda yang diuji kemurnian zatnya
maka semakin murni zat pada benda tersebut. demikian sebaliknya jika
massa jenis benda tersebut tidak sama atau lebih kecil dibandingkan massa
jenis emas murni, maka benda tersebut adalah imitasi atau sudah
mengandung logam lain.
7. Buatlah kesimpulan setelah melakukan percobaan tersebut !
Jawab : Faktor yang mempengaruhi kemurnian zat suatu benda adalah
massa jenis benda yang diuji dan massa jenis zat murni. Apabila massa
jenis benda yang diuji sama dengan atau mendekati massa jenis zat murni,
maka emas tersebut merupakan emas murni dan sebaliknya apabila massa
jenis benda yang diuji tidak sama atau lebih kecil dibandingkan massa
jenis zat murni, maka emas tersebut merupakan emas palsu atau imitasi.
Oleh karena itu untuk menyelidiki dan membuktikan apakah emas tersebut
terbuat dari emas murni atau tidak yaitu dengan menghitung terlebih
dahulu massa benda di udara dengan mengggunakan neraca ohauss
kemudian memasukkan emas tersebut ke dalam air dan menghitung massa
jenis benda yaitu selisih antara massa benda dan volume benda dan
terakhir membandingkannya dengan massa jenis emas murni yaitu 19,3
gr/cm3.

Anda mungkin juga menyukai