Anda di halaman 1dari 27

Tugas Rutin Media dan Desain Pembelajaran

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


BERBASIS ICT

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Asina Sofia Harianja 8196175004
Sri Arfani 8196175002
Visha Wahyuni 8196175003

Dosen Pengampu :
Dr. Rahmatsyah, M.Si
Dr. Nurliana Marpaung, M.Si

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kelompk 2 dapat menyelesaikan penulisan
makalah Desain dan Media Pembelajaran “Pengembangan Media Berbasis
ICT”

Dalam penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai


pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu terutama kepada :

1. Dr. Rahmatsyah, M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Desain dan Media
Pembelajaran Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
2. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penulisan
makalah, terimakasih atas dorongan semangat yang telah diberikan.
Kelompk 2 juga meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan baik
yang disengaja maupun tanpa disengaja. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari semua pihak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan kita semua.

Medan, April 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................i

Daftar isi.....................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................2

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Media Pembelajaran...........................................................3


2.2 Media Pembelajaran Berbasis ICT.......................................................4
2.3 Pengembangan Media Bembelajaran Berbasis ICT...........................6

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan...........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan wahana yang sangat penting dalam


mengembangkan kompetensi peserta didik. Kualitas suatu program pendidikan
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya kualitas bahan ajar, widyaiswara,
sarana prasarana, metode pembelajaran, media pembelajaran, lingkungan belajar
dan sebagainya. Metode dan media pembelajaran merupakan dua aspek yang
saling berkaitan. Pemilihan suatu metode mengajar akan mempengaruhi jenis
media pembelajaran yang digunakan. Banyak aspek yang harus diperhatikan
dalam memilih media pembelajaran antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan
respon yang diharapkan karakteristik peserta didik, dan konteks pembelajaran
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pengajaran adalah alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi
dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh pendidik.

Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat


membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat ini. Media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan
minat peserta didik, media pengajaran juga dapat membantu peserta didik
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penulisan makalah ini


dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Media pembelajaran berbasis ICT?


2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis ICT?
3. Apa manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1) Menjelaskan pengertian media pembelajaran


2) Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis ICT
3) Apa manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
”tengah”, ”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Media pembelajaran yaitu media yang membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
Media dalam proses pembelajaran dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik, sehingga dapat terdorong terlibat
dalam proses pembelajaran.

Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam


lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Heinich, Molenda, Russel (1996:8) menyatakan bahwa : “A medium (plural
media) is a channel of communication, example include film, television, diagram,
printed materials, computers, and instructors. (Media adalah saluran komunikasi
termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer, dan instruktur).
AECT (Assosiation of Education and Communication Technology, 1977),
memberikan batasan media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National Education
Assosiation) memberikan batasan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak, audio visual, serta peralatanya.

Berdasarkan keterangan di atas penulis menyimpulkan media


pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyampaikan materi kepada peserta didik, merangsang pikiran, membangkitkan
semangat, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik. Seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, muncul juga kecenderungan
pemanfaatan/pendayagunaan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi
(ICT atau information Communication Technology). Penggunaan media berbasis
ICT ini dapat mempermudah dalam pendidik dalam menyampaikan konspe
kepada peserta didiknya. Dengan demikian media pembelajaran berbasis ICT
diartikan sebagai alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi informasi.

2.1.1 Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran dapat di lihat menurut kemampuannya


membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman, dan pengecapan. Ciri--ciri umum media pembelajaran adalah media
itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Tiap-tiap
media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya. Dalam
memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal, yaitu:

a) Kejelasan maksud dan tujuan pemilihan tersebut


b) Sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih
c) Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan media
pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya
alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.

2.1.2 Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Menurut Heinich, Molenda, Russel (1996:8) jenis media yang lazim dipergunakan
dalam pembelajaran antara lain : media nonproyeksi, media proyeksi, media
audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan
media jarak jauh. Jenis media dalam pembelajaran adalah :
a) Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster,
dan komik.
b) Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model
penampang, model susun, model kerja, dan diorama.
c) Media proyeksi seperti slide, film stips, film, dan OHP
d) Lingkungan sebagai media pembelajaran.
Dilihat dari bentuknya, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi:
a. Media Visual: media yang mampu menampilkan informasi dalam bentuk
yang hanya dapat dilihat atau dibaca, misalnya gambar, foto, grafik, diagram,
bagan, poster, kartun, komik, buku, dll.
b. Media Audial: media yang mampu menyajikan informasi dalam bentuk yang
hanya dapat didengar, misalnya radio, tape recorder, laboratorium bahasa,
player MP3, dll.
c. Projected still media: media yang memerlukan proyektor untuk menampilkan
informasi dalam bentuk gambar/tulisan yang tidak bergerak, misalnya
transparansi slide, slide Power Point, micro film, dll.
d. Projected motion media: media yang memerlukan proyektor untuk
menampilkan informasi dalam bentuk gambar/tulisan yang dapat bergerak,
misalnya film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem
pembelajaran, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, di antaranya (I
Wayan Santyasa, 2007: 5 – 6) sebagai berikut.
a. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.
b. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan dan perbedaan
pengalaman para peserta didik sehingga dapat menghasilkan
keseragaman pengamatan. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke
objek langsung yang dipelajari, maka objek terebut dapat dibawa ke
hadapan peserta didik.
c. Media pembelajaran dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya
(kemampuan distributif) dan memung-kinkan mereka mengamati suatu
objek secara bersamaan..
d. Media pembelajaran yang tepat dapat memberikan ilustrasi konsep
dasar yang benar, konkrit, dan realistis, sehingga media pembelajaran
dapat memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak
e. Media pembelajaran yang baik juga dapat merangsang dan
membangkitkan motivasi dan minat belajar. Efek audio visual dalam
multimedia dapat memberikan rangsangan yang baik terhadap
pancaindera pebelajar.
f. Media pembelajaran interaktif memungkinkan adanya interaksi
langsung antara peserta didik dengan sumber belajar dan pelaksanaan
belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan waktu masing-masing.
2 . 2 Media Pembelajaran Berbasis ICT
ICT atau TIK merupakan semua teknologi yang dapat digunakan untuk
menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses
komunikasi. Yang termasuk teknologi ini adalah:
1. Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat
lunak (software) pendukungnya. Di dalamnya termasuk prosesor (pengolah
data), media penyimpan data/informasi (hard disk, CD, DVD, flash disk,
memori, kartu memori, dll.), alat perekam (CD Writer, DVD Writer), alat
input (keyboard, mouse, scanner, kamera, dll.), dan alat output (layar monitor,
printer, proyektor LCD, speaker, dll.).
2. Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player suara,
player video, dll.
3. Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail.
4. Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras (LAN, Internet, WiFI,
dll.), maupun perangkat lunak pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti Web,
e-mail, HTML, Java, PHP, aplikasi basis data, dll.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan ICT.
Selain fungsinya sebagai alat bantu pemecahan masalah manusia, ICT juga dapat
dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran yang dipercaya dapat (Elang
Krisnadi, 2009):
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran
c. Mengurangi biaya pendidikan
d. Menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT, dan
e. Mengembangkan keterampilan ICT (ICT skills) yang diperlukan siswa
ketika bekerja dan dalam kehidupannya nanti
Strategi pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup: (1) ICT
sebagai alat bantu atau media pembelajaran, (2) ICT sebagai sarana/tempat
belajar, (3) ICT sebagai sumber belajar, dan (4) ICT sebagai sarana peningkatan
profesionalisme.
Pemilihan media dalam proses pembelajara sangat penting dilakukan.
Pemilihan ini bertujuan agar media yang dipilih dapat dimanfatkan secara efektif
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media
pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang
konstruktif antara lain:
a. Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran
b. Kesesuaian media dengan lingkungan belajar
c. Kesesuaian media dengan karakteristik pembelajaran
d. Kemudahan dan keterlaksanaan pemanfaatan media
e. Efisiensi media dalam kaitannya dengan waktu, tenaga dan biaya
f. Keamanan bagi pembelajaran
g. Kemampuan media dalam mengaktifkan peserta didik
Pembelajaran berbasis ICT, selain dukungan perangkat keras dan
perangkat lunak, dukungan koneksi berbasis web (internet) juga sangat
diperlukan. Hal ini memungkinkan para peserta didik dan guru melaksanakan
aktifitas pembelajaran tidak harus selalu bertatap muka secara langsung, akan
tetapi bisa dengan cara online yang tekoneksi dengan jaringan internet. Jaringan
internet ini dapat mengakses data apa saja dengan melakukan browsing ke
berbagai penyedia data (server) di berbagai belahan dunia. Beberapa fasilitas
internet yang bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran adalah
a) Pencarian informasi dengan menggunakan mesin pencari (search engine)
termasuk didalamnya layanan pengelolaan uploud dan download
dokumen. Search engine tersebut diantaranya google, yahoo, altavista, ask,
dsb.
b) Layanan kelompok diskusi dengan menggunakan mailing-list.
c) Layanan komunikasi melalui surat elektronik (email). Dalam
perkembangannya, email dipergunakan sebagai pendukung layanan
jejaring sosial seperti facebook, twitter, dsb.
d) Layanan media komunikasi (interaksi) berbasis situs web, seperti blog.
e) Ketersediaan aplikasi/progam yang bersifat freeware (boleh diunduh)
untuk media pembelajaran, seperti aplikasi perhitungan zakat, aplikasi
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, aplikasi perhitungan warisan, dsb.

2.2.1 Manfaat penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT


Manfaat penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT sangat banyak, baik dapat
memuhi kebuthan pribadi atau yang lain. S lauriks (2007) menyatakan bahwa
penggunaan ICT yang berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan yang tak
terpenuhi oleh orang-orang. Kebutuhan yaitu: (1) kebutuhan akan informasi
umum dan pribadi; (2) perlunya dukungan sehubungan dengan gejala demensia;
(3) kebutuhan untuk kontak sosial dan perusahaan; dan (4) kebutuhan untuk
memantau kesehatan dan keselamatan yang dirasakan. Dengan demikian manfaat
penggunaan media berbasis ICT dalam pembelajaran juga sanagt banyak
diantaranya adalah:
1) Materi abstrak (diluar pengalaman sehari-hari) dapat dibuat konkrit
2) Kekuatan Hypertext (dibandingkan Buku)
3) Penggambaran ulang object belajar dan pola pikir peserta didik
4) Meningkatkan retensi/daya ingat peserta didik dengan belajar secara
multimedia
5) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga
6) Memungkinkan peserta didik belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya
7) Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama
8) Pembelajaran dapat lebih menarik
9) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
10) Proses pembelajaran lebih menyenangkan.
2 . 3 Pengembangan Media Pembelajaran Bebasis ICT
Syah (2010: 8) mengatakan pengembangan adalah suatu proses
penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Hal tersebut tidak hanya
terdiri dari perangkat keras pembelajaran, melainkan juga mencakup perangkat
lunaknya, bahan-bahan visual dan audio, serta program atau paket yang
merupakan panduan berbagai bagian. Dalam kawasan teknologi pendidikan,
pengembangan merupakan salah satu domain terpenting dalam mencapai tujuan
pembelajaran di mana pengembangan merupakan proses penerjemahan desain ke
dalam bentuk fisik. Hal ini berarti pengembangan mencakup variasi teknologi
yang diterapkan dalam pembelajaran. Tetapi tidak terpisah dengan teori dan
praktek yang menghubungkan proses serta kegiatan belajar dan rancangan menuju
pada suatu perubahan terkait dengan pembelajaran. Di dalam kawasan
pengembangan terdapat keterkaitan kompleks antara teknologi dan teori yang
mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajarannya. Syah (2010: 39)
menyatakan bahwa kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya: a)
pesan yang didorong oleh isi, b) Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori,
c) manifestasi fisik dari teknologi – perangkat karat, perangkat lunak dan bahan
pembelajaran.
2.3.1 Research and Development (R/D)
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pengembangan atau
Research and Development (R&D) adalah suatu proses pengembangan perangkat
pendidikan yang dilakukan melalui serangkaian riset yang menggunakan berbagai
metode dalam suatu siklus yang melewati berbagai tahapan. Penelitian
pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan untuk menyempurnakan suatu produk yang sesuai dengan acuan dan
kriteria dari produk yang dibuat sehingga menghasilkan produk yang baru melalui
berbagai tahapan dan validasi atau pengujian.
2.3.2 Langkah Langkah Pengembangan Media dengan Research dan
Development
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar
berikut:

Menurut Borg and Gall terdapat sepuluh langkah-langkah prosedur penelitian


pengembangan yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian & Pengumpulan Informasi Awal/Research and Information
Collecting
Peneliti melakukan studi pendahuluan atau studi eksploratif untuk mengkaji,
menyelediki, dan mengumpulkan informasi. Langkah ini meliputi
kegiatankegiatan seperti: analisis kebutuhan, kajian pustaka, observasi awal
di kelas, identifikasi permasalahan yang dijumpai pada pembelajaran, dan
juga menghimpun data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat
dalam pembelajaran.
2. Perencanaan/Planning
Peneliti membuat rencana desain pengembangan produk. Aspek-aspek
penting dalam rencana tersebut meliputi produk tentang apa, tujuan dan
manfaatnya apa, siapa pengguna produknya, mengapa produk tersebut
dianggap penting, dimana lokasi untuk pengembangan produk dan bagaimana
proses pengembangannya.
3. Pengembangan Format Produk Awal/Develop Preliminary Form of Product
Peneliti mulai mengembangankan bentuk produk awal yang bersifat
sementara (hipotesis). Produk yang dibuat lengkap dan sebaik mungkin,
seperti kelengkapan komponen-komponen program, petunjuk pelaksanaan
(juklak), petunjuk teknis (juknis), contoh-contoh soal atau latihan, media
pembelajaran yang akan digunakan, dan sistem penilain.
4. Uji Coba Awal/Preliminary Field Testing
Peneliti melakukan uji coba terbatas mengenai produk awal di lapangan yang
melibatkan antara dua atau tiga sekolah dengan subjek antara 10-15 orang.
Selama uji-coba berlangsung, peneliti dapat melakukan observasi terhadap
kegiatan subjek (guru) dalam melaksanakan produk tersebut. Setelah selesai
uji-coba, kemudian peneliti melakukan diskusi dengan subjek. Peneliti juga
dapat memberikan angket kepada subjek.
5. Revisi Produk/Main Product Revision
Melakukan revisi tahap pertama, yaitu perbaikan dan penyempurnaan
terhadap produk utama, berdasarkan hasil uji-coba terbatas, termasuk hasil
diskusi, observasi, wawancara, dan angket.
6. Uji Coba Lapangan/Main Field Testing
Melakukan uji-coba produk dengan skala yang lebih luas. Perkiraan sekolah
yang terlibat antara lima sampai dengan sepuluh sekolah serta subjek antara
30 sampai dengan 100 orang.
7. Revisi Produk/Operational Product Revision
Melakukan revisi tahap kedua, yaitu memperbaiki dan menyempurnakan
produk berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji-coba lapangan yang
lebih luas.
8. Uji Coba Lapangan/Operational Field Testing
Melakukan uji pelaksanaan lapangan dengan melibatkan antara 10-30 sekolah
dan antara 40-200 subjek. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi,
dan angket.
9. Revisi Produk Akhir/Final Product Revision
Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dan masukan
dalam uji pelaksanaan lapangan.
10. Desiminasi dan Implementasi/Dissemination and Implementation
Peneliti mendesiminasikan (menyebarluaskan) produk untuk disosialisasikan
kepada seluruh subjek (kabupaten/kota, atau provinsi atau juga nasional)
melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerja sama dengan penerbit jika
sosialisasi produk tersebut bersifat komersial, dan memantau distribusi dan
kontrol mutu (quality control).
2.3. 3 Langkah Pengembangan Media Dengan Model ADDIE
Tahapan model ADDIE akan dijelaskan dari setiap tahap pengembangan
model ADDIE.
1. Tahap Analysis (Analisis)
Tahap Analysis (Analisis) Tahap analisis merupakan tahap awal
pengembangan media pembelajaran ini. hasil yang diperoleh dari tahap analisis ini
adalah Hasil analisis kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan pada
kebutuhan media pembelajaran.
Pada tahap ini melakukan analisis terhadap berbagai hal yang akan dijadikan
dasar dalam mendesain dan mengembangkan produk media pembelajaran.
Diantaranya adalah analisis kebutuhan, kurikulum dan karakteristik peserta didik
a. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan di kelas, terkait dengan fitur apa saja yang
akan dimuat dalam media pembelajaran yang akan dikembangkan yaitu media
pembelajaran berbasis mobile learning pada smartphone dengan platform
android.
b. Analisis kurikulum Analisis kurikulum dilakukan untuk mengkaji kurikulum
yang digunakan pada pembelajaran saat penelitian ini berlangsung dan
menentukan materi fisika di SMA yang sesuai dengan standar isi dan dapat
disampaikan melalui media pembelajaran mobile learning. Proses analisis
kurikulum diawali dengan pemilihan materi dengan memperkirakan waktu
yang akan digunakan ketika proses pengambilan data. Pemilihan materi dan
memperkirakan waktu disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan di
sekolah yang digunakan untuk penelitian, yaitu kurikulum 2013 terevisi.
Materi yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian adalah gerak parabola yang
dipelajari oleh peserta didik pada kelas X pada semester gasal. Selanjutnya
dilakukan pengkajian lebih lanjut tentang Kompetensi Dasar, indikator dan
tujuan yang akan dicapai pada materi gerak parabola.
2. Tahap Design (Desain)
Tahap Design (Desain) Pada tahap desain ini dilakukan perancangan
storyboard untuk pengembangan produk media pembelajaran.
Tahap design (desain) merupakan tahap perancangan bentuk produk yang
desain yang akan dihasilkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini tahap
desain meliputi penetapan bentuk media, penetapan format media, dan
perancangan media awal. Rancangan produk yang akan dibuat dalam tahap ini
masih bersifat koseptual dan akan mendasari proses pengembangan dalam
tahap proses selanjutnya. Produk yang dibuat adalah media pembelajaran
berbasis mobile learning pada materi gerak parabola. Tahap perancangan ini
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Pembuatan desain media (storyboard) Storyboard merupakan gambaran
media pembelajaran yang akan dikembangkan secara keseluruhan yang
akan dimuat di dalam aplikasi. Storyboard berfungsi sebagai panduan
seperti peta untuk memudahkan proses pembuatan media pembelajaran
berbasis mobile learning.
Berikut adalah storyboard yang telah dibuat.

Gambar 1. Tampilan Menu Storyboard 1


Gambar 2. Tampilan menu storyboard 2

Gambar 3. Tampilan menu storyboard 3

Gambar 4. Tampilan menu storyboard 4


Gambar 5. Tampilan Menu Storyboard 5

Gambar 6. Tampilan Menu Storyboard 6

Gambar 7. Tampilan Menu Storyboard 7


Gambar 8. Tampilan Menu Storyboard 8

Gambar 9. Tampilan Menu Storyboard 9


3. Tahap Development (Pengembangan)
Pada tahap ini peneliti melakukan pengembangan media pembelajaran
berbasis mobile learning dengan mengacu pada flow chart.
flow chart materi
Flow chart video pembelajaran

Flow chart latihan soal

4. Tahap Implemantation (Implementasi)


Pada tahap implementasi ini media pembelajaran yang telah dikembangkan
dan digunakan peserta didik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan
materi serta mengetahui motivasi belajar peserta didik setelah menggunakan
media pembelajaran mobile learning pada smartphone.
5. Tahap Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi ini merupakan tahap akhir dari suatu pengembangan media
pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini melakukan revisi tahap akhir
pada media pembelajaran yang telah diberikan oleh peserta didik.
Media Pembelajaran Berbasis Mobile Learning
Fitur video pembelajaran seperti pada gambar merupakan fitur tampilan
yang berisi informasi mengenai video pembelajaran yang didalamnya terdapat 2
buah video animasi pembelajaran. Video animasi yang dimuat adalah video
animasi mengenai analisis vektor dan penerapan gerak parabola dalam kehidupan
seharihari yaitu pesawat yang menjatuhkan barang. Apabila pengguna memilih
salah satu fitur, misalkan pada fitur analisis vektor, maka aplikasi ini akan
menampilkan isi konten dari video animasi analisis vektor.

Fitur contoh soal seperti pada gambar merupakan fitur tampilan yang
berisi informasi mengenai contoh soal. Menu dari contoh soal akan berisi
besaranbesaran, analisis gerak, tinggi jarah jatuh maksimum dan penerapan dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila pengguna memilih salah satu fitur, misalkan pada
fitur analisis gerak, maka aplikasi ini akan menampilkan isi konten dari analisis
gerak.

Fitur LDPD seperti pada gambar merupakan tampilan menu dari LDPD
(Lembar Diskusi Pesert Didik) kelas X. didalam meu tersebut tersaji dalam dua
pilihan, yaitu LDPD A dan LDPD B. Apabila pengguna memilih salah satu fitur,
misalkan pada LDPD A maka akan tersaji 3 buah LDPD yaitu LDPD 1, LDPD 2
dan LDPD 3. Ketika LDPD 1 dipilih maka akan menampilkan konten isi dari
LDPD

Fitur latihan soal seperti pada gambar merupakan menu yang akan
menampilkan Latihan Soal. Apabila pengguna adalah guru yang belum pernah
menggunakan aplikasi maka guru tersebut harus melakukan pendaftaran agar
memiliki kode guru. Setelah memiliki kode guru peserta didik dapat mengerjakan
latihan soal sesuai dengan kode guru tersebut. Pengguna (peserta didik) dapat
mengerjakan latihan soal setelah mengisi NIS, nama dan kode guru. Kemudian
apabila peserta didik selesai mengerjakan latihan soal, nilai yang di dapat oleh
peserta didik dapat di ketahui oleh guru melalui fitur login guru. Apabila dalam
proses pengerjaan latihan soal kemudian peserta didik tiba-tiba keluar dari latihan
soal, maka pengerjaan latihan soal peserta didik dianggap selesai dan nilai peserta
didik akan otomatis tersimpan. Pada fitur login guru, guru harus memasukan
username dan password, kemudian guru dapat melakukan pengecekan hasil yang
didapat peserta didik. Apabila ada peserta didik yang tidak sengaja keluar dari
latihan soal, maka peserta didik bisa konfirmasi kepada guru, sehingga guru dapat
membuka data peserta didik yang telah tersimpan dan menghapus data peserta
didik yang telah tersimpan tersebut, sehingga peserta didik dapat mengerjakan
ulang latihan soal tersebut.

BAB III
PENUTUP
1. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyampaikan materi kepada peserta didik, merangsang pikiran,
membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik
dengan memanfaatkan teknologi informasi (ICT).
2. Jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain :
media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media
komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
3. Pemilihan media dalam proses pembelajara sangat penting dilakukan.
Pemilihan ini bertujuan agar media yang dipilih dapat dimanfatkan secara
efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu manfaat dari
pengembangan media pembelajaran berbasis ICT ini adalah dapat
digunakan oleh peserta didik untuk belajar kapanpun dan dimanapun
dikarenakan mobile learing dapat dibuat dan diatur pengunaannya secara
offline sehingga tidak memerlukan sambungan internet dalam
pengoperasiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ace Suryadi, Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak
Jauh, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007, 83-98

Arni Astuti, Pardimin, dan I Nyoman Arcana. 2018. Pengembangan Media


Berbasis Komputer. Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia. ISBN:
978-602-6258-07-6

Azhar Arsyad. 20011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grasindo Persada.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai


Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dian Sahri Ramadhan, dkk. Pengembangan Modul Interaktif Berbasis ICT Materi Pokok
Gelombang Dengan Pendekatan Saintifik

Sahid Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Jurusan Pendidikan Matematika


FMIPA UNY

Anda mungkin juga menyukai