Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGETAHUAN
MATA KULIAH HUMANIORA
Oleh :

 Liviyanti
 Lonisari Moju Riwa
 Jeniati Susanti Kaka
 Kristina Ambu Kaka
 Liliana Indung Hibur

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


UNNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2021
KATA PENGANTAR

puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul tentang “Pengetahuan” kami menyadari
bahwa dalam penulisan Makalah ini masi banyak kekurangan atau jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami sangat membutuhkan saran dan kritikan serta masukan dari dosen dan teman-Teman mahasiswa,
Atas partisipasi kita semua kami ucapkan limpah terimakasih.

Malang, 07 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………….............................................................…………….......
DAFTAR ISI……………………………...........................................................………………....
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………...............................................................……………......
B. Rumusan Masalah……………..............................................................………………......
C. Tujuan …………………………...............................................................……………......
BAB II TIJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetauan .........................................................................................................
B. Tingkat Pengetahuan ……………………………….........................................................
C. Proses Perilaku Tahu……….............................................................................................
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ...........................................................
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………........................................................
B. Saran…………………………………………..................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi dimana faktor ini dapat
mempengaruhi perilaku manusia.
Pengetahuan merupakan hal terpenting dalam perkembangan dunia. Adanya pengetahuan
dalam pendidikan menjadi salah satu faktor berkembanganya suatu negara.Pendidikan memegang
peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu
kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan dan selalu diperbarui sesuai dengan perkembangannya.
Pendidikan serta pengetahuan yang berkualitas akan menghasilkan generasi-generasi bangsa yang
berkualitas pula.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengetahuan ?
2. Ada berapa tingkatan pengetahuan ?
3. Bagaimana caranya untuk memperoleh pengetahuan ?
4. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi pengetahuan ?
5. Bagaimana hubungan pengetahuan dengan humaniora?

C. Tujuan Penelian
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui rumusan masalah mengenai konsep pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan
Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris,
terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain
yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu,
2017).Pengetahuan atau knowledge adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap suatu objekmelalui pancaindra yang dimilikinya. Panca indra manusia
guna penginderaan terhadap objek yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
perabaan. Pada waktu penginderaan untuk menghasilkan pengetahuan tersebut dipengaruhi
oleh intensitas perhatiandan persepsi terhadap objek. Pengetahuan seseorang sebagian besar
diperoleh melalui indra pendengaran dan indra penglihatan (Notoatmodjo, 2014).
Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal dan sangat erat
hubungannya. Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka akan semakin luas
pengetahuannya. Tetapi orang yang berpendidikan rendah tidak mutlak berpengetahuan
rendah pula.Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja,
tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal. Pengetahuan akan suatu objek
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini akan
menentukan sikap seseorang. Semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka
akan menimbulkan sikap semakin positif terhadap objek tertentu (Notoatmojo, 2014).

B. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2013) pengetahuan seseorang
terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda. Secara garis besar
dibagi menjadi 6 tingkat pengetahuan, yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Tahu disisni merupakan tingkatan yang paling rendah.
Kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang yang tahu tentang apa yang
dipelajari yaitu dapat menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan
sebagainya.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu terhadap objek tersebut, dan juga
tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang tersebut dapat menginterpretasikan secara
benar tentang objek yang diketahuinya.Orang yang telah memahami objek dan materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menarik kesimpulan, meramalkan
terhadap suatu objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat
menggunakan ataupun mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi
atau kondisi yang lain. Aplikasi juga diartikan aplikasi atau penggunaan hukum,
rumus, metode, prinsip, rencana program dalam situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang dalam menjabarkan atau memisahkan, lalu
kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen dalam suatu objek atau
masalah yang diketahui.Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai pada
tingkatan ini adalah jika orang tersebut dapat membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, membuat bagan (diagram) terhadap pengetahuan objek tersebut.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam merangkum atau meletakkan dalam
suatu hubungan yang logis dari komponen pengetahuan yang sudah dimilikinya.
Dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi
yang sudah ada sebelumnya.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap
suatu objek tertentu. Penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
C. Proses Perilaku Tahu
Menurut Rogers yang dikutip oleh Notoatmodjo (dalam Donsu, 2017)
mengungkapkan proses adopsi perilaku yakni sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru
didalam diri orang tersebut terjadi beberapa proses, diantaranya:
1) Awareness ataupun kesadaran yakni apda tahap ini individu sudah menyadari ada
stimulus atau rangsangan yang datang padanya.
2) Interest atau merasa tertarik yakni individu mulai tertarik pada stimulus tersebut.
3) Evaluation atau menimbang-nimbang dimana individu akan mempertimbangkan baik
dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Inilah yang menyebabkan sikap individu
menjadi lebih baik.
4) Trial atau percobaanyaitu dimana individu mulai mencoba perilaku baru .
5) Adaption atau pengangkatan yaitu individu telah memiliki perilaku baru sesuai dengan
pengetahuan,, sikap dan kesadarannya terhadap stimulus.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2014) faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan
orang lain menuju impian atau cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk
berbuat dan mengisi kehidupan agar tercapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi berupa halhal yang menunjang
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang
dikutip oleh Notoatmodjo, pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga
perilaku akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berpesan serta dalam
pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
mudah menerima informasi.
b. Pekerjaan Menurut Thomas yang kutip oleh Nursalam, pekerjaan adalah suatu
keburukan yang harus dilakukan demi menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarganya. Pekerjaan tidak diartikan sebagai sumber kesenangan, akan tetapi
merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang, dan memiliki banyak
tantangan. Sedangkan bekerja merupakan kagiatan yang menyita waktu.
c. Umur Menurut Elisabeth BH yang dikutip dari Nursalam (2016), usia adalah umur
individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun . sedangkan
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matangdalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang
lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya.
d. Faktor Lingkungan Lingkungan ialah seluruh kondisi yang ada sekitar manusia dan
pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau
kelompok.
e. Sosial Budaya Sistem sosial budaya pada masyarakat dapat memberikan pengaruh dari
sikap dalam menerima informasi
BAB III

PEMBAHSAN

A. Pengetahuan

Konsep pengetahuan menurut pandangan kelompok kami adalah sesuatu yang sangat
dibutuhkan dalam menjalankan suatu tugas dan tenggang jawab sesuai tupoksi kami sebagai
bidan. Pengetahuan dapat kami peroleh dalam perkuliahan untuk pegangan dan dasar kami
sebagai mahasiswa kebidanan dalam dunia kerja kami nantinya. kami juga berbendapat bahwa
pengetahuan dapat disimpulkan sebagai landasan, sebagai pengangan dan sebagai suatu yang
dapat diandalkan pada kemudian hari.
Pengetahuan sangat berkaitan dengan humanities atau humaniora karena pengetahuan
yang kira peroleh dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang berbagai kondisi
kemanusiaan dan hubungan antar personal. Pemahaman tentang humaniora akan membantu
mengembangkan kemampuan observasi secara natural, analisis, empati dan kemampuan refleksi
diri yang sangat penting dalam pelayanan medis. Ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi dalam
humaniora membantu memahami biologi dan ilmu kedokteran dalam konteks sosial budaya; serta
cara budaya dan sosial berpengaruh pada pengalaman dan rasa seseorang dalam menghadapi
penyakit rasa sakit, termasuk keadaan mentalnya.  Hal tersebut penting untuk dipahami dalam
memberikan pelayanan kesehatan.

B. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan bisa didapatkan dari cara berproses yang mana diawali dari dasar
atau tungkatan yang dasar, yang berawalnya pengetahuan formal dari tingkat SD-Perguruan
Tinggi, dapat dikaitkan dengan Mahasiswa Kebidanan Bahwa tingkatan kami memperoleh
pengetahuan dasar dari semester I- mahasiswanya dinyatakan lulus dan pantas terjun dalam dunia
kerja untuk melayani dan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan.
Pengetahuan seseorang terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang
berbeda. Secara garis besar dibagi menjadi 6 tingkat pengetahuan, yaitu :
1)Tahu (Know) Rasa mengerti melihat atau mengamati sesuatu
2)Memahami (Comprehension)suatu kemampuan untuk menjelaskan tentang suatu
objek yang diketahui dan diinterpretasikan secara benar sesuai fakta
3)Aplikasi (Aplication) Suatu kemampuan untuk mempraktekkan materi yang sudah
dipelajari pada kondisi nyata atau sebenarnya
4)Analisis (Analysis) kemampuan menjabarkan atau menjelaskan suatu objek atau
materi tetapi masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya
5)Sintesis (Synthesis) Suatu kemampuan menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru
6)Evaluasi (Evaluation) Pengetahuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi
atau objek.

C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Pendidikan, Proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dan
merupakan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin capat menerima dan memahami
suatu informasi sehingga pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi (Sriningsih,
2011).
b. Informasi atau Media Massa, Suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan,
menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan informasi
dengan tujuan tertentu. Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang jika sering
mendapatkan informasi tentang suatu pembelajaran maka akan menambah
pengetahuan dan wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak sering menerima
informasi tidak akan menambah pengetahuan dan wawasannya.
c. Sosial, Budaya dan Ekonomi. Tradisi atau budaya seseorang yang dilakukan tanpa
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk akan menambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya fasilitas
yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu. Seseorang yang mempunyai sosial budaya
yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya kurang baik maka
pengetahuannya akan kurang baik. Status ekonomi seseorang mempengaruhi tingkat
pengetahuan karena seseorang yang memiliki status ekonomi dibawah rata-rata maka
seseorang tersebut akan sulit untuk meningkatkan pengetahuan.
d. Lingkungan, mempengaruhi proses masuknya pengetahuan kedalam individu karena
adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspons sebagai pengetahuan
oleh individu. Lingkungan yang baik akan pengetahuan yang didapatkan akan baik tapi
jika lingkungan kurang baik maka pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik. Jika
seseorang berada di sekitar orang yang berpendidikan maka pengetahuan yang dimiliki
seseorang akan berbeda dengan orang yang berada di sekitar orang pengangguran dan
tidak berpendidikan.
e. Pengalaman. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dari pengalaman
sebelumnya yang telah dialami sehingga pengalaman yang didapat bisa dijadikan
sebagai pengetahuan apabila medapatkan masalah yang sama.
f. Usia, Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap
dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh juga akan semakin membaik
dan bertambah (Budiman dan Riyanto, 2013).
D. Pengukuran tingkat pengetahuan

Pengukuran pengetahuan Menurut Budiman dan Riyanto (2013) pengetahuan seseorang


ditetapkan menurut hal-hal berikut :

a. Bobot I : tahap tahu dan pemahaman.


b. Bobot II : tahap tahu, pemahaman, aplikasi dan analisis
c. Bobot III : tahap tahu, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris, terutama
pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang penting
dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2017).
Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal dan sangat erat hubungannya.
Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka akan semakin luas pengetahuannya.
Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2013) pengetahuanseseorang terhadap
suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda. Secara garis besar dibagi menjadi
6 tingkat pengetahuan, yaitu tahu (Know) , memahami (Comprehention), aplikasi (Application),
analisis (Analysis), sintesis (Synthesis) , evaluasi (Evaluation)
Pengukuran pengetahuan Menurut Budiman dan Riyanto (2013) pengetahuan seseorang
ditetapkan menurut hal-hal berikut Bobot I : tahap tahu dan pemahaman, Bobot II : tahap tahu,
pemahaman, aplikasi dan analisis, Bobot III : tahap tahu, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis
dan evaluasi.

B. Saran
Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Institusi Pendidikan dan Penulis selanjutnya Semoga makalah ini dapat digunakan
sebagai suatu informasi atau bahan rujukan dan tambahan literatur kepada peneliti
selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian yang komprehensif dan sistematis.
2. Bagi Responden
Semoga makalah ini dapat bermanfaat lebih dalam memberikan informasi tentang
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, S. 2003. Psikologi Sosial dan Individu dan Teori-Teori Psikolog Sosial.Jakarta: Refika
Aditama.

Jadman, D. (2015) Sastra, Psikologi, dan Masyarakat. Bandung: Alumni.

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1013/4/Chapter%202.pdf

Widayatun. T.R. 2009. Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai