TINJAUAN PUSTAKA
ilmu maupun mengenai pengetahuan yang menyeluruh baik itu melalui jenjang
yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu,
2016).
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objekmelalui pancaindra yang
2014).
pada hasil klinis. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari domain-domain
10
11
mental. Masalah kesehatan mental adalah masalah kesehatan utama lainnya, yang
diperkirakan akan meningkat hari demi hari selama epidemi ini seperti kecemasan
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
manusia untuk mencari informasi atau Ilmu pengetahuan, dari kesimpulan di atas
pada pasien adalah suatu tingkatan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dan
petugas rumah sakit dari hasil pembelajaran yang telah perawat dapatkan sesuai
baik melalui pendidikan formal maupun informal (Notoatmodjo, 2014). Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan terhadap 20 perawat dan petugas rumah sakit di
petugas rumah sakit dengan kategori baik ada 18 responden (90%), dan tidak ada
perawat dan petugas rumah sakit yang mempunyai tingkat pengetahuan dengan
terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda. Secara
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recallatau memanggil memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Tahu disisni merupakan tingkatan yang paling
rendah. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang yang tahu tentang apa
2) Memahami (Comprehention)
Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu terhadap objek tersebut, dan
secara benar tentang objek yang diketahuinya. Orang yang telah memahami objek
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat
situasi atau kondisi yang lain. Aplikasi juga diartikan aplikasi atau penggunaan
hukum, rumus, metode, prinsip, rencana program dalam situasi yang lain.
13
4) Analisis (Analysis)
masalah yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai pada
tersebut.
5) Sintesis (Synthesis)
dalam suatu hubungan yang logis dari komponen pengetahuan yang sudah
dimilikinya. Dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
6) Evaluasi (Evaluation)
terhadap suatu objek tertentu. Penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
1) Pendidikan
termasuk juga perilaku akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk
2) Pekerjaan
menyita waktu.
3) Umur
umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannyaserta ilmu dan wawasan
4) Faktor Lingkungan
kelomok.
5) Sosial Budaya
pengetahuan, yaitu:
tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial
tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang
16
ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang
pun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang
adalah benar.
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau
yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subyek penelitian atau
responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur atau diketahui yang dapat
pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai, sehingga nilainya akan
berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu
Pertanyaan obyektif, misalnya pilihan ganda (multiple choise), betul salah, dan
pasti oleh penilai. Dari kedua jenis pertanyaan tersbut, pertanyaan obyektif
khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untyuk dijadikan sebagai alat
pengetahuan yang diukur dan penilaiannya akanb lebih cepat (Arikunto, 2017).
Pengetahuan penularan corona virus sangat di butuhkan bagi setiap orang baik
itu tenaga medis, petugas rumahsakit maupun orang awam, ilmu mengenai cara
penularan dan tata cara penanganan awal harus kita jalankan Langkah-langkah
biosecurity yang ketat: (1) Alat perlindungan yang membatasi gerak, (2). Isolasi fisik
mempersulit upaya menolong orang yang sakit atau tertekan, (3). Kesiagaan dan
respon psikofisiologis yang timbul sebagai antisipasi bahaya yang tidak nyata atau
khayalan, tampaknya disebabkan oleh konflik intrapsikis yang tidak disadari secara
disebabkan oleh antisipasi bahaya dan merupakan sinyal yang membantu individu
persaingan, serta bencana yang terjadi dalam kehidupan dapat membawa dampak
terhadap kesehatan fisik dan psikologi. Salah satu dampak psikologis yaitu ansietas
ialah jenis kecemasan yang berorientasi pada aspek bahaya – bahaya dari luar
seperti misalnya melihat atau mendengar sesuatu yang dapat berakibat buruk.
Kecemasan neurosis adalah suatu bentuk jenis kecemasan yang apabila insting
pada panca indera tidak dapat dikendalikan dan menyebabkan seseorang berbuat
1) Kecemasan realistik
Kecemasan ini dikenal sebagai kecemasan yang objektif sebagai reaksi dari
realistik merupakan rasa takut akan adanya bahaya-bahaya nyata yang berasal dari
dunia luar.
2) Kecemasan neurosis
seseorang. Kecemasan ini muncul karena pengalaman pada suatu objek yang
Keterangan hasil :
20
tersebut.
Kemudian Annisa & Ifdil (2016) menyatakan terdapat dua faktor yang
1) Pengalaman negatif pada masa lalu Penyebab utama munculnya kecemasan yaitu
tersebut mempunyai pengaruh pada masa yang akan datang. Ketika individu
gagal dalam menghadapi suatu tes, maka pada tes berikutnya ia akan merasa tidak
2) Pikiran yang tidak rasional Pikiran yang tidak rasional terbagi dalam empat
bentuk, yaitu.
21
permasalahannya.
dirinya sendiri sehingga menuntut kesempurnaan dan tidak ada kecacatan dalam
berperilaku.
c) Persetujuan
d) Generalisasi yang tidak tepat, yaitu generalisasi yang berlebihan, ini terjadi pada
seseorang meliputi
1) Usia dan tahap perkembangan, faktor ini memegang peran yang penting pada
setiap individu karena berbeda usia maka berbeda pula tahap perkembangannya,
2) Lingkungan, yaitu kondisi yang ada disekitar manusia. Faktor lingkungan dapat
seseorang.
kecemasan.
22
4) Peran keluarga, keluarga yang memberikan tekanan berlebih pada anaknya yang
5) Kecemasan pada petugas rumah sakit sangat terpengaruh kepada psikologis dan
kesehatan jiwa yang akan mengakibatkan perawat atau petugas di rumah sakit
Cina yang sedang melakukan perawatan secara langsung pada pasien yang
terinfeksi covid19, pemerintah Cina melakukan deteksi dini terhadap resiko tinggi
serotipe dan karakteristik genom. Terdapat empat genus yaitu alpha coronavirus,
2.3.2 Karakteristik
Corona virus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips, sering
memiliki kapsul, tidak bersegmen, dan virus positif RNA serta memiliki genom
merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur utama
untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus
kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang). Coronavirus
bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh
desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56oC selama 30 menit,
2020).
Virus Corona ini secara alami mudah mengalami mutasi sebagai bentuk
baru virus COVID-19 yaitu B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 asal Afrika
Selatan, P.1 asal Brasil, varian mutasi ganda dari India B. 1617, N439k dari
Skotlandia, G614G dari Jerman, dan mutase E484K. Adapun penjelasan masing-
3. P.1 adalah didapatkan dari sampel yang dikumpulkan selama lonjakan kasus
4. B.1.617 merupakan hasil dari mutasi ganda E484Q dan L452R. E484Q mirip
dengan E484K, yakni mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan
kamuflase pada antibodi. Varian tersebut disinyalir melekat lebih kuat dengan
Indonesia. Mutasi “Eek” atau E484K terjadi di spike protein, dimana spike
protein penting untuk menempelnya virus dengan sel manusia dan pengenalan
kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda,
kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang
ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa
Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa
utama untuk kejadian severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East
respiratory syndrome (MERS). Namun pada kasus SARS, saat itu host intermediet
(masked palm civet atau luwak) justru ditemukan terlebih dahulu dan awalnya
disangka sebagai host alamiah. Barulah pada penelitian lebih lanjut ditemukan
bahwa luwak hanyalah sebagai host intermediet dan kelelawar tapal kuda
26
(horseshoe bars) sebagai host alamiahnya. Secara umum, alur Coronavirus dari
hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia melalui transmisi kontak, transmisi
Coronavirus terutama menginfeksi dewasa atau anak usia lebih tua, dengan
gejala klinis ringan seperti common cold dan faringitis sampai berat seperti SARS
atau MERS serta beberapa strain menyebabkan diare pada dewasa. Infeksi
Coronavirus biasanya sering terjadi pada musim dingin dan semi. Hal tersebut
terkait dengan faktor iklim dan pergerakan atau perpindahan populasi yang
karakteristik Coronavirus yang lebih menyukai suhu dingin dan kelembaban tidak
terlalu tinggi.
seringkali oleh tetesan kecil yang dihasilkan selama batuk, bersin, atau berbicara.
Tetesan ditularkan, dan menyebabkan infeksi baru, ketika dihirup oleh orang-
27
orang dalam kontak dekat (1 hingga 2 meter, 3 hingga 6 kaki). Mereka diproduksi
selama bernafas, namun karena mereka relatif berat, mereka biasanya jatuh ke
tanah atau permukaan. Berbicara dengan suara keras melepaskan lebih banyak
bahwa batuk yang tidak tertutup dapat menyebabkan tetesan mencapai 4,5 meter
(15 kaki). Etika perawat di saat pandemic ini sangatlah penting dengan cara
memakai masker dan selalu lakukan protocol kesehatan. Pada satu contoh jika
ingin bersin perawat dapat menggunakan tisu atau benda 1 kali pakai untuk
menutupi cipratan dari ludah yang keluar. Selanjutnya pasien dapat melakukan
hand higine dengan washrub atau dengan air mengalir. (PDPI, 2020).
Sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Maret 2020 berpendapat bahwa
saran tentang jarak tetesan mungkin didasarkan pada penelitian tahun 1930-an
yang mengabaikan efek dari udara yang dihembuskan lembab yang hangat di
sekitar tetesan dan bahwa batuk atau bersin yang tidak terbuka dapat berjalan
hingga 8,2 meter (27 kaki) . Setelah tetesan jatuh ke lantai atau permukaan, mereka
masih dapat menginfeksi orang lain, jika mereka menyentuh permukaan yang
terkontaminasi dan kemudian mata, hidung atau mulut mereka dengan tangan yang
tidak dicuci. Pada permukaan, jumlah virus aktif berkurang dari waktu ke waktu
hingga tidak lagi menyebabkan infeksi. Namun, secara eksperimental, virus dapat
kardus selama beberapa jam, dan plastik atau baja selama beberapa hari) (Susilo,
2020).
28
sebagai tindakan perawatan atau pencegahan, karena ini berbahaya atau berpotensi
fatal. Dahak dan air liur membawa sejumlah besar virus. Beberapa prosedur medis
dapat menyebabkan virus ditransmisikan lebih mudah dari biasanya untuk tetesan
Virus ini paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya gejala,
meskipun penyebaran diketahui terjadi hingga dua hari sebelum gejala muncul
Beberapa orang telah terinfeksi dan pulih tanpa menunjukkan gejala, tetapi
bukan infeksi menular seksual , dicium, hubungan intim, dan rute oral feses diduga
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah
itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala
yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi
melawan virus Corona. Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan
2) Batuk
Demam adalah gejala yang paling umum, meskipun beberapa orang yang
lebih tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya mengalami demam
di kemudian hari. Dalam satu penelitian, 44% orang mengalami demam ketika
mereka datang ke rumah sakit, sementara 89% mengalami demam di beberapa titik
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan
2) Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita.
dikarenakan ada beberapa faktor yang saling berhubungan antara keduanya yaitu
kesehatan yang tidak memiliki tingkat pengetahuan yang cukup megenai covid19
pada petugas rumah sakit. Selain itu menurut Fadli et al (2020) menyatakan ada
faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan pada petugas rumah sakit yaitu