TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian pengetahuan
lalu dalam bentuk jawaban, baik jawaban lisan maupun jawaban tulisan
juga merupakan hasil “Tahu” terhadap suatu objek tertentu dan ini terjadi
jika seseorang memiliki pendidikan yang tinggi maka akan semakin luas pula
(Notoatmodjo, 2012).
perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2017). Pengetahuan itu sendiri
oleh dua unsur utama yaitu subjek (S) yang mengetahui dan objek (O) yang
diketahui. Secara fenomenologis kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu
dari yang lainnya. Oleh karena itulah pengetahuan dikatakan sebagai hasil
Menurut Astutik & Triyani tahun 2013 ada beberapa faktor yang
a. Pendidikan
tertentu seperti :
perguruan tinggi.
b. Pekerjaan
c. Pengalaman
memperoleh pengetahuan.
d. Informasi
berbagai media seperti televisi, radio, surat kabar, internet dan majalah tentu
seseorang dalam berfikir dan bekerja atau semakin bertambah usia seseorang
maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan daya berpikir orang
tersebut. Setelah melewati usia madya (40-60 tahun), daya tangkap dan pola
sebagai berikut :
f. Lingkungan
3. Tingkat pengetahuan
intensitas atau tingkatan yang berbeda. Secara garis besar pengetahuan dibagi
a. Tahu (know)
yang telah dipelajari dan diterima sebelumnya. Oleh karena itu tahu
merupakan tingkatan yang paling rendah. Misalnya, tahu bahwa gula itu
rasanya manis. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu
Corona Virus.
b. Memahami (comprehention)
c. Aplikasi (application)
Misalnya, orang yang telah paham tentang metode penelitian maka dia akan
d. Analisis (analysis)
dalam suatu objek atau masalah yang diketahuinya. Seperti seseorang dapat
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
objek terentu. Penilaian ini dilakukan berdasarkan suatu kreteria yang sudah
Cara kuno atau non modern, yaitu cara tradisional yang dipakai untuk
penemuan statistik dan logis. Cara memperoleh pengetahuan pada periode ini
sebagai berikut :
masalah, jika kemungkinan itu tidak bisa maka akan dicoba dengan
2) Pengalaman pribadi
orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Kebiasaan inilah yang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi
mutlak.
b. Cara modern
sistematis, alamiah, dan logis. Cara ini biasa disebut metode penelitian ilmiah
1) Metode induktif
2) Metode deduktif
c. Pengukur pengetahuan
atau dengan menyebar angket yang berisi pertanyaan tentang materi yang
dua yaitu:
1) Pertanyaan subjektif
ke waktu.
2) Pertanyaan objektif
1. Pengertian perilaku
kegiatan manusia yang diamati secara langsung maupun yang tidak diamati
tindakkan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
kegiatan manusia yang diamati secara langsung maupun tidak diamati secara
langsung. Hal inilah yang membuktikan bahwa perilaku akan terjadi jika ada
2. Bentuk perilaku
terselubung atau belum dapat diamati oleh orang lain (dari luar) secara jelas.
bentuk tindakkan nyata dan dapat dengan mudah diamati atau dilihat orang
lain.
yaitu :
Perilaku manusia yang selalu berubah, perubahan itu disebabkan oleh adanya
fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota masyarakat didalamnya
Perubahan perilaku ini terjadi karena sudah direncankan sendiri oleh subjek.
perilakunya), namun sebagian orang lagi akan sangat lambat bahkan tidak
(Notoatmodjo, 2014).
a. Faktor internal
1) Faktor genetik
tuanya.
2) Faktor psikologis
bertindak.
dan kepentingan.
b. Faktor eksternal
dikelompokkan menjadi :
1) Faktor ekologis
perilaku sesorang.
3) Faktor temporal
Pengaruh waktu terhadap boritme manusia seperti pagi, siang, sore dan
5) Faktor teknologi
c. Faktor sosial
Faktor sosial terdiri dari struktur umur, pendidikan, status sosial, agama
dan sebagainya akan berpengaruh pada perilaku seseorang. Faktor sosial juga
(Notoatmodjo, 2010).
5. Domain perilaku
Notoatmodjo, 2014 menyebutkan ada tiga wilayah, area, atau ranah
domain perilaku seseorang yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor.
berikut :
1) Tahu (know)
setelah mengamati suatu objek tertentu. Jika seseorang tahu, maka ia akan
2) Memahami (comprehension)
Memahami bukan hanya tahu tentang suatu objek saja tetapi dapat
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (analysis)
suatu objek ke bagian yang lebih kecil. Jika pengetahuan seseorang sudah
sampai di tahap ini maka orang tersebut akan mampu memisahkan,
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau
objek. New Comb, salah seorang ahli psikologi sosial mengatakan bahwa
(objek).
stimulus.
sudah dilakukan.
c. Ranah psikomotor (guided domain)
tindakkannya.
6. Perilaku kesehatan
juga merupakan suatu respon terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit
dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan juga lingkungan (Dewi &
Wawan, 2010).
Perilaku sakit merupakan suatu tindakkan atau kegiatan yang dilakukan orang
saat sedang sakit, atau ada keluarganya yang mempunyai masalah kesehatan,
Hak dan kewajiban orang yang sedang sakit merupakan perilaku dan peran
a. Persepsi (perception)
pertama. Misalnya seorang ibu dapat memilih makan yang sehat dan bergizi
untuk balitanya.
otomatis.
d. Adopsi (adoption)
terpilih dan telah diuji reabilitas dan validitasnya, sehingga dapat digunakan
a. Nilai > 50, berarti subjek berperilaku positif, perilaku positif jika nilai T skor
b. Nilai ≤ 50, berarti subjek berperilaku negatif, perilaku negatif jika nilai T skor
selalu, sering, jarang, dan tidak pernah dengan skor jawaban sebagai berikut:
d) Tidak Pernah (TP) jika responden tidak setuju dengan pertanyaan pada
1. Pengertian
38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan
lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat
kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak
Hidup Sehat (GERMAS) pada lanjut usia dipengaruhi oleh faktor keadaan
bergantung kepada orang lain dan mampu mengurus diri sendiri (mandiri),
hidup sehat yang benar karena sebagian dari lansia masih kurang dalam
al., 2020).
Virus. PSBB mengatur tentang peliburan sekolah dan tempat kerja; kegiatan
agama; kegiatan di tempat atau fasilitasi umum; kegiatan social dan budaya;
bagi pasien individu, sudah dianggap tidak lagi efektif dalam memutus mata
rantai Virus saat masa pendemi (Anung Ahadi Pradana, Casman, 2020).
Kriteria dari virus corona terbagi atas empat macam α, β, γ, δ seperti yang
kita ketahui bahwa virus corona mempunyai tujuh macam virus yang mampu
menyebabkan infeksi pernafasan bagian atas (ISPA), akan tetapi beda dengan
jenis virus corona seperti MERS-CoV, SARS-CoV, dan Novel Corona virus
sampai menyebar pada manusia. Adapun jenis corona baru di temukan yaitu
COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil yang
keluar dari hidung atau mulut mereka yang terinfeksi saat batuk, bersin atau
hingga hari. Dari temuan yang telah ada, Virus Corona memiliki kelemahan,
yaitu :
Virus SARS-CoV-2 terdiri dari tiga bagian, yaitu berupa DNA atau RNA,
protein dan lapisan pelindung luar yang terbuat dari lemak. Ketiga bagian
tersebut tidak terikat secara kuat satu dengan lainnya sehingga sabun dapat
menghimbau untuk rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan agar tetap
MERS, Virus Corona memiliki kekuatan yang lemah dan tidak aktif jika
ketentuan yang ditetapkan WHO terdiri dari hydrogen peroksida 0,5% atau
WHO, Virus Corona yang menyebabkan SARS terbukti dapat melemah dan
seiring berjalannya waktu, Virus ini tidak lagi cukup kuat untuk bisa
antar negara karena risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut
berair, pharyngalgia, myalgia dan diare relatif lebih jarang. Dalam kasus
yang parah, umumnya terjadi sesak nafas dan/ atau hipoksemia setelah onset
satu minggu. Pada kasus terburuk, bisa secara cepat berkembang menjadi
sulit dikoreksi, kelainan koagulasi dan pendarahan, multiple organ failure dan
sebagainya. Penting dicatat bahwa pasien dengan sakit parah atau kritis hanya
Sedangkan untuk kaum lanjut usia dan orang dengan penyakit kronis,
2019).
dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling umum ialah demam,
rasa lelah dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri
dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitas, sakit
Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal pendemi, 40%
kasus akan mengalami kondisi kritis. Pasien dengan gejala ringan dilaporkan
sembuh setelah 1 minggu. Pada kasus berat akan megalami Acute Respiratory
termasuk gagal ginjal atau gagal jantung akut hingga berakibat kematian.
Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada
sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes
dan kanker berisiko lebih besar mengalami keparahan (Dayu Lestari, 2021).
4. Klasifikasi klini
a. Kasus ringan yang dimaksud yaitu gejala ringan yang di alami oleh penderita
b. Kasus dengan adanya gejala seperti demam dan gangguan pada saluran jalan
30xm ; oksigen dalam darah < 93% dapat di golongan sebagai kasus terparah
d. Kasus dengan kegagalan nafas dan memerlukan pantauan dan perawatan ICU
2019):
a. Kasus suspek
Kriterianya :
38°C dan salah satu gejala penyakit pernapasan seperti batuk, sesak
3) Mengalami infeksi saluran pernapasan akut yang berat dan harus dirawat
b. Kasus Probabel
berat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau ISPA berat
RT-PCR.
c. Kasus terkonfirmasi
Seseorang yang diidentifikasikan positif terinfeksi COVID-19 dan telah
yang telah menjalin kontak dengan pasien yang memiliki kasus suspek,
probable atau terkonfirmasi yang berada dalam satu ruangan atau menjalin
1) Jenis kontak erat resiko rendah yang mana terjadinya hubungan kontak
2) Kontak erat resiko tinggi yang mana adanya hubungan kontak dengan
b). Keluarga yang menjaga atau menunggu pasien diruangan yang sama
c). Orang yang tinggal serumah, belajar, bekerja atau melakukan kontak
a. Menghindari atau tidak menjalin kontak dekat dengan orang yang menderita
melakukan kontak langsung dengan orang yang sakit atau setelah menyentuh
lingkungannya.
d. Orang dengan gejala infeksi pernapasan akut harus menerap kan etika batuk
dengan mengatur jarak batuk dan bersin memakai tisu atau pakaian sekali
pakai sebagai media untuk pembuangan secret, dan jangan lupa untuk
mencuci tangan.
darurat.
gejala yang ringan dan gejala berat (WHO, 2019). Ada dua jenis virus yang
menyebabkan gejala berat pada penyakit ini yaitu Middle East Respiratory
Corona Virus Disease (COVID-19) ini merupakan penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya terjadi pada manusia (WHO, 2020).
bahwa SARS ditularkan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS
(WHO, 2020). Corona Virus dapat menyebabkan ganguan ringan pada sistem
Corona virus jenis baru ini menular ke manusia, walaupun lebih banyak
menyerang lansia tapi sebenarnya virus ini bisa menyerang siapa saja mulai
dari bayi, anak-anak, orang dewasa, ibu hamil dan ibu menyusui (Kemkes RI,
MERS dan SARS akan tetapi Corona Virus memiliki perbedaan yaitu dalam
(Archika, 2020).
2. Karakteristik
berkapsul tapi tidak bersegmen dan tergolong dalam Ordo Nidoviraes yaitu
keluarga Coronaviridae (Woo et al, 2011). Corona virus ini memiliki kapsul,
yang berloksi di permukaan virus (Wang D et al, 2020). Protein S atau spike
protein merupakan protein antigen utama virus dan merupakan struktur utama
Corona Virus ini bersifat sensitif terhadap panas. Virus ini secara efektif
tidak efektif dalam menonaktifkan virus (Yuliana, 2020; Zhu et al, 2020).
3. Etiologi
Corona Virus merupakan virus single stranded RNA yang berasal dari
seperti unta, ular, hewan ternak, kucing dan kelelawar (WHO, 2020).
Manusia dapat tertular virus ini apabila tedapat riwayat kontak dengan
hewan tersebut (Cui et al, 2020). Hal ini diduga berasal dari pasar hewan
Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang yang tidak
biasa dikonsumsi seperti ular, kelelawar dan berbagai jenis tikus (WHO,
2019).
4. Manifestasi klinis
Gejala awal yang dialami penderita COVID-19 berupa flu, demam, batuk
kering, pilek, sakit tenggorokkan dan sakit kepala. Penderita dengan gejala
napas dan nyeri dada. Gejala tersebut biasanya terjadi saat tubuh seseorang
Gejala paling umum yang sering terjadi pada SARS-CoV-2 atau yang
disebut COVID-19 adalah demam, lemas, batuk, dan diare (Remuzzi, 2020).
terpapar Corona virus. Adapun gejala lainnya yaitu sesak napas, gejala ini
lebih banyak dari kasus SARS dalam seperempat waktu pada gangguan
5. Patofisiologi
Corona Virus menginfeksi hewan dan bersirkulasi pada hewan. Virus ini
mampu menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kucing,
kuda dan ayam. Corona virus disebut juga virus zoonotik karena
penularannya dari hewan ke manusia (Sahin AR, 2019). Banyak hewan liar
yang dapat membawa potagen dan bertindak sebagai vector untuk penyakit
menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host
Berdasarkan penemuan ada tujuh tipe Corona virus yang dapat menginfeksi
manusia yaitu saat ini ada dua alphacoronavirus yaitu (229E dan NL63) dan
yang ketujuh merupakan Corona virus tipe baru yang menjadi penyebab
kejadian yang luar biasa di Wuhan, yakni Novel Corona virus 2019 (2019-
Virus ke orang yang sehat. Virus ini menular melalui tetesan kecil (droplet)
yang keluar dari mulut dan hidung orang yang terinfeksi Conona virus saat
mereka batuk dan bersin (Morawska & Cao 2020). Tetesan kecil yang keluar
tersebut menempel pada permukaan benda di sekitar kita dan disentuh oleh
tangan. Kemudian tangan kita menyentuh mata, hidung dan mulut. Selain itu
virus ini juga bisa menyebar saat tetesan (droplet) yang keluar dari mulut
atau hidung pendeita COVID-19 dihirup langsung oleh orang saat berdekatan
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menghidari penualaran
meter dari orang sekitar, tidak kelur rumah kecuali ada keperluan yang
mendesak.
umum.
3) Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan Hand
rumah.
4) Jangan menyentuh wajah, mata hidung dan mulut sebelum mecuci tangan.
5) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup yang sehat, makan
6) Hidari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit atau dicurigai
positif terinfeksi Corona Virus seperti orang yang sedang batuk, deman
dan pilek.
7) Tutup mulut dan hidung dengan tissu saat batuk dan bersin kemudian
8) Jaga selalu kebersihan benda disekitar anda dan lingkungan sekitar rumah
anda.
b. Cara agar tidak menularkan Virus corona ke orang lain jika saat ini kita
(PDP) :
1) Lakukan isolasi mandiri dirumah dengan cara memisahkan diri dari orang
3) Jika ingin kerumah sakit pada saat kondisi semakin parah sebaiknya
4) Larang orang lain yang ingin menjenguk atau mengunjungi anda sampai
6) Gunakan sarung tangan dan masker saat berada di tempat umun atau saat
7) Tutup mulut dan hidung dengan tissu saat batuk dan bersin kemudian
Pada kasus ini infeksi Corona virus yang sudah parah dapat menyebabkan
a. Pneumonia (infeksi paru-paru), Corona virus yang masuk kedalam paru dan
menyebabkan pneumonia.
pembekuan darah.
multi organ.
e. Kematian, mereka yang terinfeksi Corona virus dan tidak dapat tertolong lagi
9. Tatalaksana COVID-19
Ada beberapa tatalaksana yang bisa dilakukan pada pasien dengan gejala
1) Tanpa gejala
d) Anjurkan pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari yaitu saat pagi
dan malam.
hari.
2) Gejala ringan
c) Berikan obat-obatan :
3) Gejala sedang
4) Gejala berat
1) Tanpa gejala
2) Gejala ringan
a) Lakukan pemeriksaan Hematologi di Fasilitas Kesehatan Tingkat
3) Gejala sedang-berat
Faskes.
4) Favipiravir tidak boleh diberikan pada wanita yang sedang hamil atau
6) Untuk gejala yang ringan, jika terdapat komorbid terutama terkait jantung
pribadi maupun orang lain, lingkungan, serta media massa (Moudy &
Syakurah, 2020).
COVID-19. Orang yang lebih tua mengalami lebih banyak infeksi Virus
Mengacu pada data (WHO) yang dikutip dari Jakarta (Antara), terlihat bahwa
sampai 54 tahun adalah 8%, 55 sampai 64 tahun 14% dan 65 sampai 75 dan