Anda di halaman 1dari 6

REVIEW TERHADAP MODEL PRECEED-PROCEED DAN MATCH PERBANDINGAN MODEL

PERENCANAAN PROGRAM LAIN

1. Perbandingan Metode PRECEDE PROCEED Dengan Metode Lain

Tabel Reviuw Jurnal Penelitian Dengan Konsep, Model Atau Teori Yang Efektif Sebagai Pendekatan
Edukasi Dalam Merubah Perilaku Pasien Diabetes Melitus
Author,
No Judul Intervensi Tujuan Hasil
Year, Desain
1 Barasheh et The effect of PRECEDE Untuk mengetahui Perilaku perawatan diri dalam
al., 2017. educational PROCEED pengaruh program kelompok intervensi meningkat
program based on pendidikan secara signifikan (P <0,05)
Quasi- the precede- berdasarkan model dimana terjadi penurunana gula
experiment proceed model on precede-proceed pada darah puasa (GDS) dan indeks
improving self-care peningkatan perilaku massa tubuh (BMI).
behaviors in a perawatan diri pada
semi-urban pasien dengan diabetes
population with tipe 2
type 2 diabetes
referred to health
centers of Bavi,
Iran
2 Azara et al., Effect of PRECEDE Untuk mengetahui Skor rata-rata pengetahuan, sikap,
2018. educational PROCEED pengaruh model self-efficacy (p = 0,001), perilaku
intervention model combined PRECEDE- perawatan diri (p = 0,001), faktor-
Semi- based on with self- PROCEED yang faktor pendukung, dan faktor
experiment PRECEDE- management dikombinasikan penguat memiliki perbedaan yang
PROCEED theory dengan teori signifikan pada kedua kelompok
model combined manajemen diri pada sebelum dan sesudah intervensi
with self- perilaku perawatan (p<0,05). Peningkatan tersebut
management theory diri pada pasien didapatkan satu bulan setelah
on self- care diabetes tipe 2. intervensi.
behaviors in type 2
diabetic patients
3 Nejhaddadgar Effectiveness of PRECEDE Untuk Sebelum intervensi skor
et al., 2019. self-management PROCEED mengevaluasi manajemen diri 35,01 % dan
program for people program setelah intervensi diporoleh skor
Experiment with type 2 diabetes manajemen diri 19,4 % yang berarti bahwa
mellitus based on pasien dengan kelompok intervensi menunjukkan
PRECEDE diabetes tipe 2 perbaikan signifikan dalam
PROCEED perilaku manajemen diri.
model
4 Ramadas et Randomised- Web-based Untuk mengetahui Skor sikap dan perilaku (DKAB)
al., 2018. controlled trial of a dietary efek dari intervensi pada kelompok intervensi lebih
web-based dietary intervention diet berbasis web besar daripada kelompok
RCT intervention for (myDIDeA) selama 6 bulan pada kontrol setelah intervensi (11,1 ±
patients with type 2 Pengetahuan Diet, 0,9 dengan 6,5 ± 9.4, p <0,001)
diabetes: changes in Sikap dan Perilaku dan tindak lanjut (19,8 ± 1,1
health cognitions (DKAB), Tahapan dengan 7,6 ± 0,7, p <0,001).
and glycemic Perubahan Diet
control (DSOC), glukosa
darah puasa dan
HbA1c pada pasien
dengan HbA1c yang
tidak
terkontrol (> 7,0%)

5 Dehghani- Determinants of Health Belief Untuk menentukan Perilaku perawatan-diri


Tafti et al., Self-Care in Model (HBM) prediktor perawatan menunjukkan, minum obat
2015. Diabetic Patients diri pada pasien secara teratur dengan rata-rata
Based on Health diabetes berdasarkan 6,48 kali per minggu dan
Cross- Belief Model model kepercayaan memeriksa bagian dalam sepatu
sectional kesehatan. dengan rata-rata 1,17 kali per
minggu, komsumsi buah-buahan
dan sayuran dan mengikuti diet
sehat dilaporkan rata-rata 4,12
kali dalam seminggu.
6 Selçuk- The effect of a Transtheoretical Untuk mengetahui Setelah enam bulan intervensi.
Tosun & transtheoretical motivasi pengaruh model Nutrisi 96,0%, 92,0% untuk
Zincir, model–based berbasis transtheoretical olahraga, dan 96,0% untuk
2019. motivational wawancara berbasis metode penggunaan obat. Pada bulan
interview on self‐ (TTM) wawancara motivasi keenam kelompok kontrol,
RCT efficacy, metabolic pada self- efficacy, 16,0% dari peserta berada di
control, and health kontrol metabolisme, tahap tindakan untuk nutrisi,
behaviour in adults dan perilaku 8,0% untuk olahraga, dan 60,0%
with type 2 diabetes kesehatan pada orang untuk penggunaan obat. terdapat
mellitus: A dewasa dengan perbedaan dalam hal gizi,
randomized diabetes mellitus tipe olahraga, dan pengobatan
controlled trial 2 menggunakan tahapan perilaku
pada bulan ke enam intervensi
(P<0.05).
7 Juul et al., Effectiveness of a Theory-based Untuk menguji Asupan total lemak <30%
2016. brief theory- based healthpromotion pengaruh intervensi asupan energi: 0,52 (0,22; 1,20),
healthpromotion promosi kesehatan asupan lemak jenuh <asupan
intervention among berbasis teori singkat energi 10%: 1,22 (0,52; 2,87),
RCT adults at high riskof yang disampaikan di asupan serat ≥15 g / 1000 kkal:
type 2 diabetes: masyarakat pada 1,18 (0,48; 2,92), pengurangan
One- year results perilaku kesehatan berat badan> 5%: 2,47 (0,95;
from arandomised dan faktor risiko 6,39). ˇ (95% CI) antara
trial in a community terkait diabetes di intervensi dengan kontrol: IPAQ,
setting kalangan orang MET min / minggu:
dewasa Denmark −236 (−2760; 2288), lingkar
yang berisiko tinggi pinggang, cm: −2.5 (−4.5; −0.5);
terkena tekanan darah sistolik, mmHg:
diabetes −4.6 (−8.8; −0.3).

8 Nguyen et Effectiveness of a Teori Untuk mengevaluasi Kelompok intervensi memiliki


al., 2019. theory-based foot (3STEPFUN) efektivitas teori hasil yang meningkat secara
care education pendidikan perawatan signifikan dibandingkan dengan
Pre-test/ program kaki berbasis program kelompok kontrol selama 6
post- test (3STEPFUN) in (3STEPFUN) bulan dalam aspek-aspek
quasi- improving foot self- terhadapa pasien DM berikut: peningkatan perilaku
experiment care behaviours and dengan resiko rendah perawatan kaki preventif (p =
foot risk factors for luka kaki 0,001); dan penurunan
ulceration in people prevalensi faktor risiko kaki
with type untuk ulserasi (seperti kulit
2 diabetes kering, jagung/kalus) (OR: 0,04,
95% CI 0,01 - 0,13, p <0,001).

Kesimpulan

Konsep, model atau teori PRECEDE-PROCEED banyak digunakan dalam pencarian literatur ini
dibandingkan dengan Konsep, model atau teori yang lain dan salah satu penelitian mengatakan bahwa
peningkatan yang signifikan sudah terjadi sejak bulan pertama setelah dilakukannya intervensi. Oleh karena
itu pemberian edukasi menggunakan konsep, model atau teori PRECEDE-PROCEED perlu
dipertimbangkan melihat hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam
merubah perilaku pasien DM.

2. Perbandingan Model Multilevel Approach Toward to Community Health (MATCH) Dengan Metode
Lain

Tabel Reviuw Jurnal Penelitian Dengan Konsep, Model Atau Teori


Untuk Meningkatkan Status Gizi
Author,
No Year, Desain Judul Intervensi Tujuan Hasil
1 Kusumawati et Multilevel MATCH Menggunakan Keefektifan model intervensi diuji
Intervention (Multilevel promosi bertingkat dengan analisis bivariat
al., 2017.
Model to Improve Approach to dengan MATCH menggunakan uji-t dependen.
Nutrition of Community (Multilevel Approach Hasil penelitian ini dirumuskan
Mother and Health) to Community menjadi model perbaikan gizi ibu
Observasional Children in Health) untuk dan anak melalui identifikasi
Banyumas memodifikasi faktor- fasilitas, pendekatan, media, dan
Regency faktor penentu di informasi yang dibutuhkan. Ada
berbagai perbedaan yang signifikan dalam
tingkatan yaitu ibu, pengetahuan ibu sebelum dan
keluarga, masyarakat, sesudah intervensi.
dan kebijakan yang
terkait dengan status
gizi anak.

2 Lubis & Determinan Yang Theory Of Untuk mengetahui Determinan intensi, sikap,
Rapingah, Berhubungan Planned Behavior gambaran norma subjektif berhubungan
2019. Dengan Perilaku (TPB) determinan intensi, dengan perilaku pemberian
Pemberian Makan sikap, norma makan ibu pada anak usia
Observasional Ibu Pada Anak subjektif, perceived prasekolah (dengan nilai p =
Usia Prasekolah behavior control 0.027, 0.001,0.003), sedangkan
Mengggunakan dengan perilaku perceived behavior control tidak
Theory Of Planned pemberian makan berhubungan dengan perilaku
Behavior ibu pada anak usia pemberian makan ibu pada anak
prasekolah. Metode usia prasekolah (perceived
Mengggunakan behavior control nilai p = 0.280).
Theory Of Planned
Behavior
3 Hediyantisaragih, Effectiveness of teori Health Belief mengidentifikasi Perilaku ibu yaitu aspek perceived
2018 self-management Model, meliputi perilaku ibu dalam susceptibility memberikan ASI
program for people perceived pemberian ASI Eksklusif menghindarikan
with type 2 diabetes susceptibility, Eksklusif di obesitas, mengoptimalkan
Observasional mellitus based on perceived wilayah kerja pertumbuhan dan perkembangan
PRECEDE severity, Puskesmas Kota bayi (100%), aspek perceived
PROCEED perceived Rantauprapat. severity memberikan ASI
model benefits, Eksklusif menghindarkan risiko
perceived kanker payudara (95,2%), aspek
barriers, dan cue peceived benefits memberikan
to action. ASI eksklusif dapat meningkatkan
kasih sayang antara ibu dan bayi
dan mengoptimalkan kecerdasan
bayi (100%), aspek perceived
barries sering mengalami payudara
lecet adalah kendala memberikan
ASI Eksklusif (42,9%), aspek cue
to action memberikan ASI
eksklusif lebih ekonomis dan
praktis dapat memotivasi ibu
(100%). Disarankan
4 Hayati et al., Analisis Faktor Theory of Health Menjelaskan Ada korelasi persepsi kerentanan
2018. Orang Tua Belief Model faktor-faktor yang dan status gizi (p = 0,011), ada
Observasional Terhadap Status (HBM) berhubungan korelasi persepsi keseriusan dan
Gizi Balita dengan status gizi status gizi (p = 0,000), ada
Pendekatan Teori balita di korelasi persepsi hambatan
Health Belief Puskesmas Perak manfaat dan status gizi (p =
Model Timur Surabaya 0,004), ada korelasi isyarat
dengan tindakan dan status gizi (0,000).
pendekatan teori Berdasarkan hasil, komponen
Health Belief HBM dapat mempengaruhi orang
Model (HBM) tua untuk meningkatkan status gizi
anak sehingga disarankan kepada
petugas kesehatan di Puskesmas
Perak Timur untuk memberikan
informasi yang memadai tentang
status gizi anak menggunakan
poster, leaflet atau stiker.

Kesimpulan
Konsep, model atau teori Model Multilevel Approach Toward to Community Health (MATCH) pada
penelitian dalam pencarian literatur ini dengan konsep, model atau teori untuk meningkatkan status gizi
dibandingkan dengan Konsep, model atau teori yang lain dan salah satu penelitian perceived behavior
control tidak berhubungan dengan perilaku pemberian makan ibu pada anak usia prasekolah (perceived
behavior control nilai p = 0.280).
REFERENSI

Hayati, M., Sudiana, I. K., & Kristiawati. (2018). Analisis Faktor Orang Tua Terhadap Status Gizi Balita
Pendekatan Teori Health Belief Model. Keperawatan, 031.
Hediyantisaragih, T. U. (2018). PerilakuIbu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah KerjaPuskesmas
Kota Rantauprapat. Keperawatan.
Kusumawati, E., Rahardjo, S., & Sistiarani, C. (2017). Multilevel Intervention Model to Improve Nutrition
of Mother and Children in Banyumas Regency. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 277–285.
https://doi.org/10.15294/kemas.v12i2.4990
Lubis, V. A., & Rapingah, S. (2019). Determinan Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian Makan
Ibu Pada Anak Usia Prasekolah Mengggunakan Theory Of Planned Behavior. Keperawatan.
Rosman, A., Yusuf, S., & Tahir, T. (2021). Konsep , Model Atau Teori Yang Efektif Sebagai Pendekatan
Edukasi Dalam M Erubah Perilaku Pasien Diabetes Melitus : Literatur Review. Jurnal Ilmu
Keperawatan Dan Kebidanan, 12(1), 1–8.
Barasheh, N., Shakerinejad, G., Nouhjah, S., & Haghighizadeh, M. H. (2017). The effect of educational
program based on the precede- proceed model on improving self-care behaviors in a semi-urban
population with type 2 diabetes referred to health centers of Bavi, Iran. Diabetes and Metabolic
Syndrome: Clinical Research and Reviews, 11,S759–S765.
https://doi.org/10.1016/j.dsx.2017.05.012
Azar, F. E., Solhi, M., Darabi, F., Rohban, A., Abolfathi, M., & Nejhaddadgar, N. (2018). Effect of
educational intervention based on PRECEDE-PROCEED model combined with self-management
theory on self-care behaviors in type 2 diabetic patients. Diabetes and Metabolic Syndrome: Clinical
Research and Reviews, 12(6), 1075–1078. https://doi.org/10.1016/j.dsx.2018.06.028
Nejhaddadgar, N., Darabi, F., Rohban, A., Solhi, M., & kheire, M. (2019). Effectiveness of self-
management program for people with type 2 diabetes mellitus based on PRECEDE PROCEED
model. Diabetes and Metabolic Syndrome: Clinical Research and Reviews, 13(1), 440–443.
https://doi.org/10.1016/j.dsx.2018.08.016
Ramadas, A., Chan, C. K. Y., Oldenburg, B., Hussein, Z., & Quek, K. F. (2018). Randomised-
controlled trial of a web-based dietary intervention for patients with type 2 diabetes: Changes in
health cognitions and glycemic control. BMC Public Health, 18(1), 1–13.
https://doi.org/10.1186/s12889-018-5640-1
Dehghani-Tafti, A., Mazloomy Mahmoodabad, S. S. aei., Morowatisharifabad, M. A. l., Afkhami Ardakani,
M., Rezaeipandari, H., & Lotfi, M. H. assa. (2015). Determinants of Self-Care in Diabetic Patients
Based on Health Belief Model. Global Journal of Health Science, 7(5), 33–42.
https://doi.org/10.5539/gjhs.v7n5p33
Selçuk-Tosun, A., & Zincir, H. (2019). The effect of a transtheoretical model–based motivational interview
on self-efficacy, metabolic control, and health behaviour in adults with type 2 diabetes mellitus: A
randomized controlled trial. International Journal of Nursing Practice, (July 2018), 1–12.
https://doi.org/10.1111/ijn.12742
Juul, L., Andersen, V. J., Arnoldsen, J., & Maindal, H. T. (2016). Effectiveness of a brief theory-based
health promotion intervention among adults at high risk of type 2 diabetes: One-year results from a
randomised trial in a community setting. Primary Care Diabetes, 10(2), 111–120.
https://doi.org/10.1016/j.pcd.2015.07.002
Nguyen, T. P. L., Edwards, H., Do, T. N. D., & Finlayson, K. (2019). Effectiveness of a theory-based
foot care education program (3STEPFUN) in improving foot self-care behaviours and foot risk
factors for ulceration in people with type 2 diabetes. Diabetes Research and Clinical Practice,
152,29–38.https://doi.org/10.1016/j.diabres.2019.05.00 3

Anda mungkin juga menyukai