Anda di halaman 1dari 24

UJIAN MID TEST

EVIDANCE BASED NURSING


MENTELAAH REFERENSI REFERENSI JURNAL
PADA JUDUL PENELITIAN

Nama : Muhammad Redyansyah


NIM : PO7120220027
Semester :V
Prodi : Sarjana Terapan Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2022
1.

Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada
penderita hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Jurnal, HalamanMoradi M, Nasiri M, Jahanshahi M, Hajiahmadi M. The


effects of a self-management program based on the 5 A's
model on self-efficacy among older men with hypertension.
Nurs Midwifery Stud 2019;8:21-7
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh
program manajemen diri berdasarkan model 5 A terhadap
efikasi diri pada pria lanjut usia dengan hipertensi.
Teori Hypertension, Nursing, Self-efficacy, Self-management
Metode Uji coba terkontrol secara acak dilakukan pada 2016-2017
pada pria yang lebih tua dengan hipertensi di Ramsar, Iran.
Secara total, 60 peserta yang memenuhi syarat secara acak
dialokasikan untuk intervensi dan kelompok kontrol. Para
peserta dalam kelompok intervensi ditawari program
manajemen diri berdasarkan model perubahan perilaku 5 A.
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner
demografi, formulir penilaian hipertensi, Skala Self-Efficacy
for Managing Chronic Disease, dan Skala Self-Efficacy
hipertensi. Skala self-efficacy diselesaikan untuk peserta baik
sebelum dan 12 minggu setelah onset intervensi. Uji t sampel
berpasangan dan independen, uji peringkat bertanda
Wilcoxon, Mann-Whitney U, dan Chi-square digunakan
dalam analisis data.
Hasil Studi ini menyimpulkan bahwa program manajemen diri
berdasarkan model 5 A memiliki efek positif yang signifikan
terhadap aspek efikasi diri yang berbeda, kecuali efikasi diri
kepatuhan pengobatan. Oleh karena itu, otoritas layanan
kesehatan disarankan untuk merancang program pelatihan in-
service dan melatih semua penyedia layanan kesehatan yang
bekerja di pusat layanan kesehatan tentang penerapan model
5 A. Kemudian, penyedia layanan kesehatan akan dapat
menerapkan model ini pada klien mereka dengan hipertensi.
Keterkaitan dengan skripsi Memiliki efek positif yang signifikan terhadap aspek efikasi
diri yang berbeda, kecuali efikasi diri kepatuhan pengobatan.
Ringkasan rancangan kebaruan / Program manajemen diri berdasarkan model 5 A memiliki
membedakan dengan yang sudah efek positif yang signifikan terhadap aspek efikasi diri yang
ditulis pada jurnal sebelumnya berbeda, kecuali efikasi diri kepatuhan pengobatan. Oleh
karena itu, otoritas layanan kesehatan disarankan untuk
merancang program pelatihan in-service dan melatih semua
penyedia layanan kesehatan yang bekerja di pusat layanan
kesehatan tentang penerapan model 5 A. Kemudian,
penyedia layanan kesehatan akan dapat menerapkan model
ini pada klien mereka dengan hipertensi
Paraf Pemb

2.

Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada
penderita hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An
Penulis, Judul, Jurnal, HalamanKhairy, S., Aslan, A., Samara, A. M., Mousa, I., Alkaiyat, A.
S., & Sa’ed H. Zyoud. (2021). Factors associated with self-
efficacy in patients with hypertension: A cross-sectional
study from palestine. Journal of Health, Population and
Nutrition, 40, 1-10. doi:https://doi.org/10.1186/s41043-021-
00225-2
Tujuan Penelitian Untuk menilai efikasi diri manajemen hipertensi dan
komunikasi pasien-dokter, serta faktor-faktor yang terkait
dengan efikasi diri dan komunikasi pasien-dokter di antara
pasien hipertensi di Palestina.
Teori Hypertension; Self-Efficacy in the Management of Chronic
Disease; Perceived Efficacy in Patient-Physician Interaction;
Palestine
Metode Dengan melakukan wawancara tatap muka, berdasarkan
kuesioner menggunakan instrumen yang divalidasi untuk
menilai efikasi diri dalam mengelola hipertensi (Self-
Efficacy for Managing Chronic Disease 6-Item Scale
(SES6C)) dan komunikasi pasien-dokter (Perceived Efficacy
in Patient-Physician Interaction Questionnaire (PEPPI)) pada
pasien dengan hipertensi di tiga pusat kesehatan utama utama
di distrik Nablus di Tepi Barat utara, Palestina. Kami juga
melakukan beberapa analisis regresi linier untuk menentukan
variabel yang terkait secara independen dengan skor PEPPI
dan SES6C.
Hasil Kami mendaftarkan 377 peserta dengan hipertensi dalam
penelitian ini. Usia rata-rata (diukur dalam tahun) adalah
56,8 dengan deviasi standar 11,6. Nilai rata-rata PEPPI dan
SES6C masing-masing adalah 20.0 (SD 4.4) dan 41.1 (SD
10.6). Dalam model regresi linier ganda, subjek yang
merupakan penduduk kota (B= 3.597,p= 0,004), dan mata
pelajaran dengan tingkat pendidikan tinggi (B= 4.010,p=
0,001) mencapai skor PEPPI yang lebih tinggi, sedangkan
subjek dalam kategori berat normal (B= 5.566,p<0.001) dan
mereka yang memiliki lebih tinggi Skor PEPPI (B=
0,706,p<0,001) mencapai skor SES6C yang lebih tinggi.
Keterkaitan dengan skripsi Efikasi diri manajemen hipertensi dan komunikasi pasien-
dokter, serta faktor-faktor yang terkait dengan efikasi diri
dan komunikasi pasien-dokter di antara pasien hipertensi
Ringkasan rancangan kebaruan / Dengan melakukan wawancara tatap muka, berdasarkan
membedakan dengan yang sudah kuesioner menggunakan instrumen yang divalidasi untuk
ditulis pada jurnal sebelumnya menilai efikasi diri dalam mengelola hipertensi (Self-
Efficacy for Managing Chronic Disease 6-Item Scale
(SES6C)) dan komunikasi pasien-dokter (Perceived Efficacy
in Patient-Physician Interaction Questionnaire (PEPPI))
Paraf Pemb
3.
Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada
penderita hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Jurnal, HalamanFelicia Clara Jun, H. T., Oka, P., Dambha-Miller, H., & Tan,
N. C. (2021). The association between self-efficacy and self-
care in essential hypertension: A systematic review. BMC
Family Practice, 22, 1-12.
doi:https://doi.org/10.1186/s12875-021-01391-2
Tujuan Penelitian bertujuan untuk meringkas dan mengevaluasi kualitas bukti
yang tersedia untuk mendukung hubungan antara efikasi diri
dan keterlibatan dalam perilaku perawatan diri dalam
hipertensi.
Teori Self-efficacy; Self-care; Essential hypertension; Systematic
review
Metode Pencarian dilakukan dari database Pubmed, MEDLINE,
CINAHL dan OpenSigle dari awal database hingga Januari
2020. Daftar referensi dan jurnal individu juga dicari dengan
tangan. Studi observasional dalam bahasa Inggris mengukur
efikasi diri dan perilaku perawatan diri pada orang dewasa
hipertensi disertakan. Kualitas artikel yang disertakan dinilai
dengan National Institute of Health Quality Assessment Tool
untuk studi observasional.
Hasil Pencarian literatur mengidentifikasi 102 studi, di mana 22 di
antaranya memenuhi kriteria inklusi untuk tinjauan teks
lengkap. Ada 21 studi yang melaporkan bahwa efikasi diri
yang lebih tinggi dikaitkan dengan keterlibatan dalam
perilaku perawatan diri termasuk kepatuhan obat (n = 9),
aktivitas fisik (n = 2) dan perubahan pola makan (n = 1). Dari
jumlah tersebut, 12 studi dinilai sebagai 'baik' pada alat
penilaian kualitas dan 10 adalah 'adil'. Keterbatasan umum
dalam studi ini adalah kurangnya objektivitas karena
ketergantungan mereka pada pelaporan diri keterlibatan
dalam perilaku perawatan diri.
Keterkaitan dengan skripsi Meringkas dan mengevaluasi kualitas bukti yang tersedia
untuk mendukung hubungan antara efikasi diri dan
keterlibatan dalam perilaku perawatan diri dalam hipertensi.
Ringkasan rancangan kebaruan / Dilakukan dari database Pubmed, MEDLINE, CINAHL dan
membedakan dengan yang sudah OpenSigle dari awal database hingga Januari 2020. Daftar
ditulis pada jurnal sebelumnya referensi dan jurnal individu juga dicari dengan tangan. Studi
observasional dalam bahasa Inggris mengukur efikasi diri
dan perilaku perawatan diri pada orang dewasa hipertensi
disertakan. Kualitas artikel yang disertakan dinilai dengan
National Institute of Health Quality Assessment Tool untuk
studi observasional.
Paraf Pemb

4.
Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada
penderita hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Jurnal, HalamanWilson-Anumudu, F., Quan, R., Cerrada, C., Juusola, J.,
Cynthia, C. S., Carolyn, B. J., & Turken, M. (2022). Pilot
results of a digital hypertension self-management program
among adults with excess body weight: Single-arm
nonrandomized trial. JMIR Formative Research, 6(3)
doi:https://doi.org/10.2196/33057
Tujuan Penelitian Tujuan dari studi percontohan ini adalah untuk mengevaluasi
dampak program manajemen mandiri HTN digital terhadap
kontrol tekanan darah (BP) di kalangan orang dewasa dengan
kelebihan berat badan.
Teori hypertension; self-management; digital health; home
measurement; lifestyle
Metode Uji coba satu lengan dan nonacak dilakukan untuk
mengevaluasi program manajemen mandiri HTN digital yang
menggabungkan konseling gaya hidup komprehensif dengan
pendidikan HTN, HMBP terpandu, dukungan untuk minum
obat, dan dipimpin oleh perawat terdaftar atau perawatan dan
pendidikan diabetes bersertifikat spesialis. Sampel 151
peserta direkrut menggunakan platform penelitian berbasis
web (Achievement Studies, Evidation Health Inc). Hasil
utamanya adalah perubahan BP sistolik dari awal menjadi 3
bulan, dan hasil sekunder termasuk perubahan BP diastolik
dan kepatuhan pengobatan.
Hasil Usia rata-rata peserta adalah 44.0 (SD 9,3) tahun dan rata-
rata BP adalah 139/85 mmHg. Pada tindak lanjut, BP sistolik
dan diastolik menurun 7 mm Hg (P<.001, 95% CI —9,3
hingga —4,7) dan 4,7 mm Hg (P<.001, 95% CI —6,3 hingga
—3,2), masing-masing. Peserta yang memulai dengan
baseline BP di gawang tetap di gawang. Untuk peserta
dengan tahap 1 HTN, sistolik dan diastolik BP menurun 3,6
mm Hg (P=.09, 95% CI —7,8 hingga 0,6) dan 2,5 mm Hg
(P=.03, 95% CI —4,9 hingga —0,3). BP sistolik dan
diastolik menurun 10,3 mm Hg (P<.001, 95% CI —13,4
hingga —7,1) dan 6,5 mm Hg (P<.001, 95% CI —8,6 hingga
—4,4), masing-masing, untuk peserta dengan tahap 2 HTN.
Kepatuhan obat meningkat secara signifikan (P=.02).
Keterkaitan dengan skripsi Mengevaluasi dampak program manajemen mandiri HTN
digital terhadap kontrol tekanan darah (BP) di kalangan
orang dewasa dengan kelebihan berat badan.
Ringkasan rancangan kebaruan / Uji coba satu lengan dan nonacak dilakukan untuk
membedakan dengan yang sudah mengevaluasi program manajemen mandiri HTN digital yang
ditulis pada jurnal sebelumnya menggabungkan konseling gaya hidup komprehensif dengan
pendidikan HTN, HMBP terpandu, dukungan untuk minum
obat, Sampel 151 peserta direkrut menggunakan platform
penelitian berbasis web (Achievement Studies, Evidation
Health Inc).
Paraf Pemb

5.
Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada
penderita hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Jurnal, Halaman Xie, Z., Liu, K., Or, C. et al. An examination of the socio-
demographic correlates of patient adherence to self-
management behaviors and the mediating roles of health
attitudes and self-efficacy among patients with coexisting
type 2 diabetes and hypertension. BMC Public Health 20,
1227 (2020). https://doi.org/10.1186/s12889-020-09274-4
Tujuan Penelitian Bertujuan untuk menguji korelasi sosio-demografis dari
kepatuhan pasien terhadap serangkaian perilaku manajemen
diri yang relevan dengan diabetes tipe 2 dan hipertensi, yaitu,
terapi obat, terapi diet, olahraga, penghindaran tembakau dan
alkohol, pengurangan stres, dan pemantauan diri/perawatan
diri, dan apakah sikap kesehatan dan efikasi diri dalam
melakukan manajemen diri memediasi hubungan antara
karakteristik sosio-demografis dan kepatuhan.
Teori Self-management, Type 2 diabetes mellitus, Hypertension,
Self-efficacy, Health attitudes, Sociodemographic correlates,
Health behavior
Metode Penelitian ini adalah analisis data sekunder dari uji coba
terkontrol acak (RCT) 24 minggu yang mengevaluasi
efektivitas sistem pemantauan mandiri berbasis tablet dalam
meningkatkan hasil terkait kesehatan pasien, dibandingkan
dengan perawatan biasa (nomor registrasi
ClinicalTrials.gov : NCT02799953). Protokol RCT telah
diuji coba untuk kelayakan dan jaminan kualitas. Peserta
penelitian adalah pasien diabetes dan hipertensi tipe 2 yang
direkrut dari dua klinik diabetes (satu klinik dari masing-
masing dua rumah sakit umum). Dalam proses perekrutan,
pasien yang menghadiri klinik diundang untuk bergabung
dalam sesi pengarahan, di mana asisten peneliti terlatih (RA)
memperkenalkan penelitian kepada pasien yang hadir,
mengidentifikasi kelayakan mereka, dan meminta partisipasi
mereka. Pasien dimasukkan jika mereka berusia 18 tahun
atau lebih, telah menerima diagnosis diabetes tipe 2 dan
hipertensi yang dikonfirmasi oleh dokter setidaknya satu
bulan sebelumnya, menerima obat yang diresepkan untuk
dua kondisi kronis ini, dan mampu mengelola sendiri /
memantau kondisi ini. Data dasar dari peserta dalam
kelompok perawatan biasa (n = 148) dianalisis untuk
mengeksplorasi tujuan dari penelitian ini. Pengumpulan data
dan tindak lanjut studi dilakukan di rumah peserta. Variabel
penelitian yang menarik dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner. Satu RA membacakan setiap item kuesioner
dengan keras kepada pasien dan memberi mereka skala
respons tercetak, dan RA lainnya mengumpulkan respons
pasien.
Hasil Kepatuhan pasien terhadap manajemen diri ditemukan terkait
dengan beberapa karakteristik sosio-demografis, yaitu, jenis
kelamin, usia, status hidup, status kesehatan yang dirasakan,
dan durasi diabetes. Berdasarkan temuan ini, kami
menyarankan intervensi yang berpotensi efektif dan dipesan
lebih dahulu untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam
kelompok sosio-demografis yang menunjukkan tingkat
kepatuhan yang rendah dalam penelitian ini. Self-efficacy
ditemukan untuk memediasi korelasi antara usia yang lebih
tua dan kepatuhan yang lebih baik terhadap terapi diet, dan
terkait dengan kepatuhan pasien terhadap terapi pengobatan
dan olahraga teratur. Oleh karena itu, kami menyarankan
untuk memasukkan komponen perilaku dan psikologis,
seperti perawatan kolaboratif, peningkatan interaksi pasien-
dokter, pemberdayaan pasien, dan dukungan sosial, ke dalam
intervensi pendidikan pasien tradisional, karena komponen
ini dapat meningkatkan efikasi diri dan akibatnya
meningkatkan kepatuhan pasien. Kegunaan dan penerimaan
intervensi harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk
menghindari efek negatif dari program yang dirancang
dengan buruk.
Keterkaitan dengan skripsi Menguji korelasi sosio-demografis dari kepatuhan pasien
terhadap serangkaian perilaku manajemen diri yang relevan
dengan diabetes tipe 2 dan hipertensi, yaitu, terapi obat,
terapi diet, olahraga, penghindaran tembakau dan alkohol,
pengurangan stres, dan pemantauan diri/perawatan diri, dan
sikap kesehatan dan efikasi diri dalam melakukan
manajemen diri memediasi hubungan antara karakteristik
sosio-demografis dan kepatuhan
Ringkasan rancangan kebaruan / Analisis data sekunder dari uji coba terkontrol acak (RCT)
membedakan dengan yang sudah 24 minggu yang mengevaluasi efektivitas sistem pemantauan
ditulis pada jurnal sebelumnya mandiri berbasis tablet dalam meningkatkan hasil terkait
kesehatan pasien, dibandingkan dengan perawatan biasa
(nomor registrasi ClinicalTrials.gov : NCT02799953).
Protokol RCT telah diuji coba untuk kelayakan dan jaminan
kualitas.
Paraf Pemb
6.

Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada penderita
hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Jurnal, SUSANTI, Lilis; MURTAQIB, Murtaqib; KUSHARIYADI,


Halaman Kushariyadi. Hubungan antara Efikasi Diri dengan Kualitas Hidup
Pasien Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Silo Jember.
Pustaka Kesehatan, [S.l.], v. 8, n. 1, p. 17-23, jan. 2020. ISSN
2721-3218. Available at:
<https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/10891>.
Date accessed: 09 sep. 2022. doi:
https://doi.org/10.19184/pk.v8i1.10891.
Tujuan Penelitian Bertujuan untuk menganalisis hubungan antara efikasi diri dengan
kualitas hidup pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Silo
Jember
Teori Hipertensi, efikasi diri, kualitas hidup
Metode Penelitian ini merupakan penelitian korelasional analitik dengan
pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu
pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Silo Jember dari
bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2018 yaitu sebanyak
118 orang. Sampel yang diambil yaitu sebanyak 91 responden
dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan
secara door to door, mengikuti serangkaian kegiatan
pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) dan posyandu lansia yang
diadakan satu bulan sekali di wilayah kerja Puskesmas Silo
Jember. Kuesioner pada variabel efikasi diri yaitu menggunakan
general perceived self efficacy scale, dan pada variabel kualitas
hidup menggunakan kuesioner whoqol-bref.Analisis data
menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis
univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik dari
masing-masing variabel sedangkan untuk analisis bivariat
menggunakan uji Spearmandengan tingkat signifikansi 0,05
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Silo Jember pada kategori
sedang yaitu 70,3 %. Penelitian terkait kualitas hidup pasien
hipertensi di wilayah kerja puskesmas sidomulyo kecamatan
tampan pekanbaru menunjukkan bahwa dari 33 responden
memiliki kualitas hidup baik yaitu 54,1% [18].Hasil yang
menyatakan kualitas hidup penderita hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Silo Jember pada kategori sedang, dapat dinilai
dari keempat domain kualitas hidup yaitu domain fisik,
psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Kualitas hidup
kesehatan fisik yang baik dapat tercapai dan terpelihara jika
pasien dapat mengontrol penyakitnya secara teratur [19].
Psikologis individu dengan hipertensi yang memiliki optimisme
dapat mengurangi pandangan negatif terhadap masalah
sehingga menimbulkan perasaan mampu menghadapi masalah
kesehatan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik
[20]. Dukungan sosial yang diberikan oleh teman sebaya akan
memotivasi untuk lebih baik dalam melakukan aktivitas sehari-
hari maupun masalah yang dihadapinya. Menurut internasional
classification of functioning, disability and health(ICF), rumah
dengan lingkungan yang tidak bermasalah memiliki kualitas
hidup baik [18].Adapun beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien hipertensi yaitu usia,
tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, lama
menderita, dan efikasi
Keterkaitan dengan skripsi Menganalisis hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup
pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Silo Jember
Ringkasan rancangan Penelitian korelasional analitik dengan pendekatan crosssectional
kebaruan / membedakan suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat
dengan yang sudah ditulis hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk
pada jurnal sebelumnya mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328).
Paraf Pemb
7.

Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada
penderita hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Jurnal, Halaman Sitanggang, Y. A., & Iqbal Fadhilah , M. (2022).
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN TINDAKAN
PERAWATAN DIRI PASIEN HIPERTENSI . Jurnal Ilmu
Kesehatan Insan Sehat, 10(1), 60-66.
https://doi.org/10.54004/jikis.v10i1.77
Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan efikasi diri dengan tindakan
perawatan diri pada pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Kandangan.
Teori Efikasi diri, perawatan diri, hipertensi
Metode Penelitian deskriptif analitik dengan jenis penelitian
korelasional. Instrument yang digunakan adalah kuesioner.
Subjek penelitian yaitu pasien hipertensi dengan populasi
sebanyak 1.013 orang dan jumlah sampel sebanyak 91 orang
dengan teknik pengambilan sampel secara purposive
sampling. Teknik analisis data menggunakan Spearman’s
Rho.
Hasil Hasil uji spearman rho, didapatkan p=0,185, menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri
dengan tindakan perawatan diri. Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
menyatakan para responden yang memiliki percaya diri
yang tinggi dilaporkan dapat melakukan manajemen
perawatan diri hipertensi dan penelitian yang dilakukan oleh
Huda (2017) yang menunjukkan bahwa self efficacy secara
bermakna berhubungan dengan manajemen perawatan diri
hipertensi. Hal ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari
keyakinan atau pengharapan individu mengenai
kemampuannya. Pengharapan yang lemah mudah
digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak
mendukung. Sebaliknya, pengharapan yang mantap
mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya.
Meskipun mungkin ditemukan pengalaman yang kurang
menunjang, dimensi ini biasanya berkaitan langsung dengan
dimensi level, yaitu makin tinggi level taraf kesulitan
tugas,makin lemah keyakinan yang dirasakan untuk
menyelasikannya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
Manuntung (2020), hasil penelitian diperoleh bahwa
mayoritas responden DM Tipe 2 tingkat efikasi dirinya tinggi
dan tingkat perilaku perawatan diri responden DM Tipe 2
mayoritas dalam kategori rendah.
Keterkaitan dengan skripsi Hubungan efikasi diri dengan tindakan perawatan diri pada
pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kandangan.
Ringkasan rancangan kebaruan / Penelitian deskriptif analitik dengan jenis penelitian
membedakan dengan yang sudah korelasional. Dengan teknik pengambilan sampel secara
ditulis pada jurnal sebelumnya purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan
Spearman’s Rho.
Paraf Pemb
8.

Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada
penderita hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Jurnal, Halaman Fernalia, F., Keraman, B., & Putra, R. (2021). Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Self Care Management Pada
Pasien Hipertensi di Puskesmas Kabawetan. Jurnal
Keperawatan Silampari, 5(1), 246-254.
https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.2906
Tujuan Penelitian Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan self care management pada pasien hipertensi di
Pukesmas Kabawetan.
Teori Efikasi Diri, Nilai, Pengetahuan, Self Care Management
Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantatif dengan desain
survey analitik yang menggunakan rancangan penelitian
cross sectional dimana variable independen (pengetahuan,
nilai, efikasi diri) dan variabel dependen (self care
management) di ukur secara langsung dalam waktu yang
bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kabawetan
yang berjumlah 198 responden dengan pengambilann sampel
menggunakan teknik accidental sampling
sehingga didapat sampel sebanyak 42 responden.
Hasil Berdasarkan tabel 1 tampak bahwa dari 42 orang pasien
hipertensi mayoritas
responden dengan self care management baik yaitu sebanyak
24 orang (57,1%).
Berdasarkan tabel 2 tampak bahwa dari 42 orang pasien
hipertensi terdapat 15
orang (35,7%) dengan pengetahuan baik.
Berdasarkan tabel 3, tampak bahwa dari 42 orang pasien
hipertensi terdapat 22
orang (52,4%) dengan nilai individu yang baik.
Berdasarkan tabel 4 tampak bahwa dari 42 orang pasien
hipertensi terdapat 25
orang (59,5%) dengan efikasi diri yang baik.
Berdasarkan table 5, tabulasi silang antara pengetahuan
dengan self care management pasien hipertensi, didapatkan
dari 14 orang dengan pengetahuan kurang terdapat 10 orang
dengan self care management kurang baik dan 4 orang
dengan self care management baik. Dari 13 orang dengan
pengetahuan cukup terdapat 6 orang dengan self care
management kurang baik dan 7 orang dengan self care
management baik. Dari 15 orang dengan pengetahuan baik
terdapat 2 orang dengan self care management kurang baik
dan 13 orang dengan self care management baik.
Hasil uji statistic Chi-Square (Pearson Chi-Square) didapat
nilai χ2= 10,063 dengan p=0,007 < α (0,05) berarti
signifikan, maka Ho ditolak Ha diterima. Jadi terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan self
care management pasien hipertensi di Pukesmas Kabawetan.
Keterkaitan dengan skripsi Faktor-faktor yang berhubungan dengan self care
management pada pasien hipertensi di Pukesmas Kabawetan.
Ringkasan rancangan kebaruan / Penelitian kuantatif dengan desain survey analitik yang
membedakan dengan yang sudah menggunakan rancangan penelitian cross sectional dimana
ditulis pada jurnal sebelumnya variable independen (pengetahuan, nilai, efikasi diri) dan
variabel dependen (self care management) di ukur secara
langsung dalam waktu yang bersamaan.
Paraf Pemb
9.

Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada penderita
hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Fatmawati, B. R. ., Suprayitna, M. ., & Istianah. (2021). SELF


Jurnal, Halaman EFFICACY DAN PERILAKU SEHAT DALAM MODIFIKASI GAYA
HIDUP PENDERITA HIPERTENSI. Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi
Mataram, 11(1), 1–7. Retrieved from
http://journal.stikesyarsimataram.ac.id/index.php/jik/article/view/73
Tujuan Penelitian Bertujuan untuk menganalisa hubungan self efficacy dengan
perilaku sehat dalam memodifikasi gaya hidup pada penderita hipertensi.
Teori Gaya Hidup; Hipertensi; self efficacy
Metode Penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross
sectional, berjumlah 30 orang yang ditetapkan dengan total sampling.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mambalan Wilayah Kerja Puskesmas
Penimbung pada Bulan Oktober-November 2020. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner Self Efficacy. Uji korelasi antara masing-
masing variabel bebas dan variabel terikat dilakukan dengan uji korelasi
Spearman.
Hasil Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa
karakteristik responden mayoritas berusia
antara 41-60 tahun 56,7%, berjenis kelamin
perempuan 77,8%, pendidikan SD 33,3%, dan
lama sakit, lebih dari 1 tahun 90,0%.
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa
mayoritas responden yang menilai self
efficacy tergolong tinggi sebanyak 73,3%.
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
bahwa mayoritas responden telah melakukan
gaya hidup sehat sebanyak 83,3%.
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa
responden dengan self efficacy rendah dan gaya
hidupnya tidak sehat 16.7%. Sedangkan
responden self efficacy tinggi 86,7% dengan gaya
hidup tidak sehat 6.7% dan gaya hidup sehat
76,7%. Hasil uji statistik menunjukkan ada
hubungan antara self efficacy dengan gaya hidup
pasien hipertensi (p-value=0,001) dengan
kekuatan hubungan termasuk kuat dengan nilai
r=+0,893 yang artinya kekuatan hubungan
sangat kuat dan semakin tinggi self efficacy
responden maka semakin baik pula gaya hidup
responden.
Keterkaitan dengan Hubungan self efficacy dengan
skripsi perilaku sehat dalam memodifikasi gaya hidup pada penderita hipertensi.
Ringkasan rancangan Menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, uji
kebaruan / korelasi antara masing-masing variabel bebas dan
membedakan dengan variabel terikat dilakukan dengan uji korelasi
yang sudah ditulis Spearman.
pada jurnal
sebelumnya
Paraf Pemb
10.

Judul Skripsi Hubungan self efficacy dan self care management pada
penderita hipertensi
Nama / NIM Muhammad Redyansyah / P07120220027
PA Ns. Evy Marlinda, M. Kep., Sp. Kep. An

Penulis, Judul, Jurnal, Halaman Nyayu Nina Putri Calisanie, Herdiman, & Linlin Lindayani.
(2021). Pengaruh Intervensi Self-Management terhadap Self-
Care dan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi. Risenologi,
6(1a), 24–30.
https://doi.org/10.47028/j.risenologi.2021.61a.210
Tujuan Penelitian Bertujuan untuk menentukan efektifitas dari intervensi yang
mengkoombinasi self-management terhadap self-care dan
tekanan darah pada pasien hipertensi
Teori Hipertensi; self-management; self care; tekanan darah
Metode Penelitian ini yang digunakan yaitu quaesy experiemnt with
two groups. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
hipertensi diwilayah kerja puskesmas di Bandung, Jawa
Barat. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah berusia
35-65 tahun, mengkonsumsi dengan dua atau kurang obat
antihipertensi untuk hipertensi, memiliki tekanan darah
lebih dari 140/90 mmHg. Kriteria eklusi adalah pasien
dengan tekanan darah di atas 200/100 mmHg, hipotensi
postural (penurunan sistolik> 20 mm Hg), penyakit terminal,
demensia, skor lebih dari 10 pada tes perhatian
memori orientasi pendek, 14 hipertensi tidak dikontrol oleh
dokter keluarga mereka. , atau pasangan yang sudah
diacak ke kelompok belajar. Teknik sampel yang akan
digunakan yaitu simple random sampling. Jumlah sampel
dihitung menggunakan G-Power Software Version 3.1.6
dengan asumsi uji t, α = 0.05, effect size = 0.25 (Cohen,
1992), power level=0.80, 2 kali pengukuran. Sehingga total
sampel yang akan direkrut adalah 66 sampel.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukan bahwa intervensi self-
management dapat meningkatkan self-care dan mengontrol
tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menyusun rekomendasi
untuk self-management untuk mengontrol tekanan darah,
diet, dan pengobatan pada pasien hipertensi di Indonesia.
Untuk lebih mengembangkan self-management strategi,
kedepannya penting untuk memahami bagaimana
selfmanagement dapat meningkatkan kinerja tekanan darah.
self-management memungkinkan seseorang untuk menilai
tekanan darah mereka sendiri di luar lingkungan sehari-hari
klinik dan lebih terlibat dalam mobil mereka sendiri.
Keterkaitan dengan skripsi Efektifitas dari intervensi yang mengkoombinasi
selfmanagement terhadap self-care dan tekanan darah pada
pasien hipertensi
Ringkasan rancangan kebaruan / Penelitian yang digunakan yang digunakan yaitu quaesy
membedakan dengan yang sudah experiemnt with two groups artinya merumuskan eksperimen
ditulis pada jurnal sebelumnya kuasi (quasi- experiment) sebagai eksperimen yang memiliki
perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen, namun
tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan
pembandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang
disebabkan perlakuan. Teknik sampel yang digunakan yaitu
simple random sampling. Jumlah sampel dihitung
menggunakan G-Power Software Version 3.1.6 dengan
asumsi uji t, α = 0.05, effect size = 0.25 (Cohen, 1992),
power level=0.80, 2 kali pengukuran.
Paraf Pemb

Anda mungkin juga menyukai