Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TELAAH JURNAL

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Keperawatan Manajemen Keperawatan yang diampu
oleh Ibu Indriati, S.Kep, Ns, M.Kep.

Disusun Oleh Kelompok 1:

Adelia Eva Amanda P1337420620074


Alif Mufti Haq P1337420620051
Annisa Auli Ramadhani P1337420620072
Annisa Nurul Safitri P1337420620066
Agustina Pigome P1337420616053
Wahyu Tri Aji P1337420617001
Sang Komang Proklamasindo Mukti P1337420617005
Fitri Asih P1337420617007
Oktalia Suci Anggraeni P1337420617009
Nilla Dita Riana P1337420617003
Gracia Ayu Christina P1337420617004
Muhammad Hasan Yusuf P1337420617008
Mohamad Fauzan P1337420617016

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2021
Laporan Telaah Jurnal

A. Identitas Artikel
1. Judul Artikel :
Impact of the communication and patient hand-off tool SBAR on patient safety: a
systematic review
2. Jurnal Sumber : Jurnal BMJ ( Vol 8 hal 1 – 10)
3. Kategori Penelitian: Sistematik Review
4. Tujuan Penelitian : meringkas dampak penerapan SBAR terhadap keselamatan pasien.
5. Ringkasan Skematik Penelitian
Hambatan komunikasi adalah salah satu penyebab utama kejadian buruk dalam
rutinitas klinis, terutama dalam situasi serah terima. Alat komunikasi SBAR (situasi,
latar belakang, penilaian dan rekomendasi) dikembangkan untuk meningkatkan
kualitas serah terima dan secara luas diasumsikan dapat meningkatkan keselamatan
pasien. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk meringkas dampak penerapan SBAR
terhadap keselamatan pasien.
Metode yang digunakan yaitu sistematik review dengan mencari jurnal yang
diterbitkan di SBAR dilakukan di PUBMED, EMBASE, CINAHL, Cochrane Library
dan PsycINFO.
Partisipan dalam penelitian ini yaitu berbagai profesional kesehatan termasuk perawat
dan dokter.
Hasil: Delapan studi dengan desain sebelum-setelah dan tiga uji klinis terkontrol
yang dilakukan dalam pengaturan klinis yang berbeda memenuhi kriteria inklusi.
Studi heterogen berkaitan dengan karakteristik studi, terutama hasil pasien. Secara
total, 26 hasil pasien yang berbeda diukur, delapan diantaranya dilaporkan meningkat
secara signifikan. Sebelas digambarkan sebagai membaik tetapi tidak ada uji statistik
lebih lanjut yang dilaporkan, dan enam hasil tidak berubah secara signifikan. Hanya
satu penelitian yang melaporkan penurunan deskriptif pada hasil akhir pasien.
Kesimpulan: Tinjauan ini menemukan bukti moderat untuk meningkatkan
keselamatan pasien melalui penerapan SBAR, terutama bila digunakan untuk
menyusun komunikasi melalui telepon. Namun, ada kekurangan penelitian berkualitas
tinggi tentang alat komunikasi yang banyak digunakan ini.
B. Penilaian Artikel
1. Kesesuaian desain penelitian dengan tujuan penelitian
a. Apakah (variable) exposure/ intervensi (bila ada) pada penelitian ini? Jelaskan!
Variabel intervensi dalam penelitian ini ada 11 studi. Ada 2 studi untuk
meningkatkan komunikasi secara umum, 5 studi berfokus pada handover pasien,
serta 4 studi untuk meningkatkan situasi tertentu seperti panggilan telepon antara
perawat dan dokter untuk manajemen antikoagulasi atau kasus kemunduran pasien.
b. Apakah (variable) outcome/ akibat (bila ada) pada penelitian ini? Jelaskan!
Variabel outcome pada penelitian ini adalah dampak penerapan SBAR, yaitu
SBAR secara langsung mempengaruhi komunikasi diantara para profesional
kesehatan namun kemungkinan tidak mempengaruhi perilaku perawatan
kesehatan yang dapat mengakibatkan hasil pasien berubah.
c. Apakah hasil utama dari penelitian ini (yang sesuai dengan tujuan penelitian)?
Jelaskan!
Hasil utama dari penelitian ini yang sesuai dengan tujuan penelitian
(meringkas dampak penerapan SBAR terhadap keselamatan pasien) meliputi :
Sebelas studi, delapan dengan desain sebelum-sesudah dan tiga uji coba
terkontrol, memenuhi kriteria inklusi. SBAR diimplementasikan melalui strategi
yang berbeda di tiga pengaturan klinis yang berbeda (rumah sakit, pusat
rehabilitasi dan panti jompo) dan dengan berbagai tujuan untuk meningkatkan (1)
komunikasi tim secara umum, (2) handover pasien intradisiplin dan interdisipliner,
dan ( 3) komunikasi dalam panggilan telepon dari perawat ke dokter. Dampak dari
SBAR yaitu secara langsung mempengaruhi komunikasi diantara para profesional
kesehatan namun kemungkinan tidak mempengaruhi perilaku perawatan kesehatan
yang dapat mengakibatkan hasil pasien berubah. Secara total, 26 hasil pasien yang
berbeda diukur. Delapan meningkat secara signifikan, 11 dijelaskan sebagai
peningkatan (tetapi tidak ada uji statistik lebih lanjut yang dilaporkan), enam hasil
tidak berubah secara signifikan dan satu penelitian melaporkan penurunan
deskriptif pada hasil pasien. Hasil studi dengan bukti statistik untuk peningkatan
termasuk nilai INR dalam kisaran target dan transfer tak terencana ke rumah sakit
di panti jompo, serta acara CIRS karena kesalahan komunikasi, pasien jatuh,
kematian tak terduga dan penerimaan ICU di rumah sakit. Kualitas studi secara
keseluruhan tinggi atau sedang dalam dua studi saja; semua penelitian lain
menunjukkan kualitas belajar yang lemah.
2. Kualitas pengukuran dan outcome serta pengaruhnya terhadap hasil penelitian
a. Bagaimanakah reprodusibilitas (kemungkinan penelitian tersebut dapat dilakukan
ulang oleh peneliti/ lokasi/ instrumen lain) dari penelitian tersebut?
Ada kemungkinan penelitian selanjutnya diperlukan untuk lebih
mendemonstrasikan manfaat SBAR dalam hal keselamatan pasien dan terus
meningkatkan kesadaran akan kesalahan komunikasi. SBAR mungkin merupakan
alat adaptif yang sesuai untuk banyak rangkaian perawatan kesehatan, khususnya
bila diperlukan komunikasi antarpribadi yang jelas dan efektif.
b. Validitas internal :
● Jelaskan peluang adanya bias! Termasuk bias apa?
Adanya kemungkinan bias inklusi atau eksklusi yang mana pada
kelompok peserta baik perawat maupun dokter dijadikan satu kelompok.
sehingga menimbulkan efek overestimate. Hal ini mungkin terjadi karena
dalam karakteristik pelaporan baik dari perawat dan dokter berbeda, namun
dengan format pelaporan yang sama yakni SBAR itu sendiri.
Kemudian dalam pemilihan jurnal yang dianggap ‘kuat’ secara kualitas
studi juga bersifat subjektif, sehingga akan muncul bias informasi.
● Jelaskan peluang adanya confounding factor!
Dari penelitian ini tidak tampak adanya faktor risiko terhadap variabel
kontrol akibat adanya kekurang sebandingan variabel uji.
● Jelaskan bagaimana kesimpulan mengenai validitas internalnya (cek kriteria
inklusi / eksklusinya juga)?
Pada kriteria inklusi dibatasi pada uji coba yang melaporkan
setidaknya satu parameter hasil pasien yang ‘sulit’ untuk mengevaluasi
dampak SBAR pada keselamatan pasien. Bukti peningkatan hasil yang
berpotensi ‘lunak’ seperti peningkatan kepuasan karyawan dan komunikasi
interdisipliner dengan peningkatan persepsi komunikasi, kerja tim
interdisipliner.
c. Validitas Eksternal (generalisasi)
● Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan ke eligible population?
Jelaskan!
Dari hasil telaah jurnal yang di dapat pada salah satu kelompok pada
uji coba melaporkan tidak ada perlakukan yang khusus di karenakan
Dampak SBAR pada keselamatan pasien. Bukti dari hasil komunikasi
interdisipleiner yang berpotensi akan kurang nya perlakukan yang
signifikan.
● Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan ke source population? Jelaskan!
Dampak dari SBAR yaitu secara langsung mempengaruhi
komunikasi diantara para profesional kesehatan namun kemungkinan tidak
mempengaruhi perilaku perawatan kesehatan yang dapat mengakibatkan
hasil pasien berubah. Secara total, 26 hasil pasien yang berbeda diukur.
Delapan meningkat secara signifikan, 11 dijelaskan sebagai peningkatan
(tetapi tidak ada uji statistik lebih lanjut yang dilaporkan)

● Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan ke populasi yang relevan?


Jelaskan!
Dengan mengidentifikasi semua uji coba yang relevan untuk
mengevaluasi dampak penerapan SBAR dalam praktik klinis terhadap
keselamatan pasien. Lima database terkenal serta referensi studi yang
memenuhi kriteria inklusi dicari menggunakan strategi pencarian terbuka.
● Jelaskan bagaimanakah validitas eksternal dari penelitian ini? Jelaskan!
Penelitian yang digunakan dalam systematic review ini kurang
sesuai dengan standar Kolaborasi Cochrane menggunakan alat yang
divalidasi untuk penilaian kualitas dari studi yang diidentifikasi.
3. Kelengkapan data subyek penelitian dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian
a. Kepatuhan subyek penelitian (jika relevan). Jelaskan!
Berdasarkan dari hasil telaah jurnal semua penelitian asli di SBAR memenuhi
kriteria kelayakan seperti: SBAR diimplementasikan ke dalam rutinitas klinis,
investigasi terhadap SBAR merupakan tujuan utama studi (sebagai lawan dari,
misalnya, SBAR sebagian dari inisiatif peningkatan kualitas yang lebih besar.
b. Adakah Drop out dan kematian? Jelaskan!
SBAR meningkatkan keselamatan pasien. Ada beberapa bukti efektivitas
penerapan SBAR pada hasil akhir pasien, tetapi bukti ini terbatas pada keadaan
tertentu seperti komunikasi melalui telepon. Terutama studi berkualitas tinggi yang
kurang. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk lebih mendemonstrasikan manfaat
SBAR dalam hal keselamatan pasien dan terus meningkatkan kesadaran akan
kesalahan komunikasi. SBAR mungkin merupakan alat adaptif yang sesuai untuk
banyak rangkaian perawatan kesehatan, khususnya bila diperlukan komunikasi
antarpribadi yang jelas dan efektif.
c. Adakah Missing data? Jelaskan!
Kurangnya perbedaan yang signifikan antara kelompok dalam penelitian ini
tidak dapat diinterpretasikan secara memadai. Lebih lanjut, di hampir setengah dari
hasil yang dilaporkan, tidak ada uji statistik yang dilakukan. Khususnya, tidak ada
penelitian dalam ulasan yang menemukan hasil yang signifikan meningkat dalam
terjadinya efek samping setelah penerapan SBAR.
4. Pemelencengan (distorsi) pengaruh paparan/ intervensi terhadap outcome
a. Apakah ada perlakuan ekstra terhadap salah satu kelompok? Jelaskan!
Berdasarkan dari hasil telaah jurnal didapatkan tidak ada perlakuan ekstra
pada salah satu kelompok dikarenakan metode yang digunakan penelitian ini
adalah systematic review dengan mencari jurnal yang diterbitkan di SBAR
dilakukan di PUBMED, EMBASE, CINAHL, Cochrane Library dan PsycINFO.
Hal itu ditambah dengan review referensi dari semua artikel yang disertakan.
b. Apakah ada kontaminasi paparan terhadap subyek? Jelaskan!
Tinjauan sistematis ini memiliki beberapa kontaminasi diantaranya yaitu tidak
memperhatikan literatur bias dari literatur yang dicari, sehingga percobaan bisa
saja terlewat. Bias publikasi tidak dapat dinilai yang mengarah ke sumber bias
yang penting. Heterogenitas data menghambat meta-analisis.
c. Apakah ada upaya mengendalikan Confounding factors? Jelaskan!
Upaya dilakukan untuk mengendalikan Confounding factors yaitu dengan
mengidentifikasi semua uji coba yang relevan untuk mengevaluasi dampak
penerapan SBAR dalam praktik klinis terhadap keselamatan pasien. Lima database
terkenal serta referensi studi yang memenuhi kriteria inklusi dicari menggunakan
strategi pencarian terbuka. Peneliti tidak menghubungi penulis mana pun untuk
meminta data mentah untuk melakukan analisis statistik tambahan.
Tinjauan sistematis ini dilakukan sesuai dengan standar Kolaborasi Cochrane
menggunakan alat yang divalidasi untuk penilaian kualitas dari studi yang
diidentifikasi. Keandalan pilihan studi, ekstraksi data dan peringkat kualitas studi
dipastikan menggunakan dua peninjau independen. Peneliti memperhatikan
berbagai efek samping atau kejadian sentinel untuk memberikan wawasan pertama
tentang hubungan antara SBAR dan keselamatan pasien.
d. Apakah analisis data yang digunakan tepat? Jelaskan!
Analisis data yang digunakan dalam systematic review ini sudah tepat, dan
sesuai dengan standar Kolaborasi Cochrane menggunakan alat yang divalidasi
untuk penilaian kualitas dari studi yang diidentifikasi.

C. Ringkasan Penilaian Artikel

Tujuan dalam penelitian yaitu menyimpulkan penerapan SBAR terhadap keselamatan


pasien. Hasil menyebutkan bahwa SBAR secara langsung mempengaruhi komunikasi
diantara para profesional. Kesalahan komunikasi tersebut dapat mempengaruhi
keselamatan pasien karena tidak teliti nya para profesional dalam menuliskan SBAR.

Pada subjek penelitian terdapat kemungkinan bias karena kriteria inklusi dan eksklusi
dokter dan perawat dijadikan satu kelompok. Bias dapat terjadi karena karakteristik
penulisan pelaporan SBAR antara dokter dan perawat berbeda.

Penelitian yang digunakan dalam systematic review ini kurang sesuai dengan standar
Kolaborasi Cochrane menggunakan alat yang divalidasi untuk penilaian kualitas dari
studi yang diidentifikasi. Oleh karena itu perlu diteliti kembali mengenai manfaat SBAR
dalam mempengaruhi keselamatan pasien untuk meningkatkan kesadaran perawat dalam
hal meminimalisir kesalahan yang terjadi.

D. Simpulan
Buatlah uraian singkat yang menyebutkan apakah artikel tersebut baik atau tidak di dalam
memberikan informasi penelitian !
Berdasarkan telaah jurnal dengan judul “Impact of the communication and patient
hand-off tool SBAR on patient safety: a systematic review” dapat disimpulkan dalam
memberikan informasi penelitian tersebut dinilai baik. Pertama jika dilihat dari desain
penelitian sesuai dengan tujuan penelitian tersebut karena sama-sama membahas atau
meninjau tentang penerapan SBAR terhadap keselamatan pasien dengan sistematik
review jurnal referensi tentang SBAR. Kedua dalam pemilihan kelompok kontrol juga
tepat karena meninjau langsung referensi jurnal tentang penerapan penerapan SBAR yang
melibatkan tenaga kesehatan profesional dalam keselamatan pasien. Kualitas pengukuran
dan outcome penelitian ini juga jelas karena memberikan peningkatan komunikasi tim
dalam penerapan SBAR. Berdasarkan kelengkapan data subjek penelitian juga baik
karena meninjau langsung jurnal referensi penerapan SBAR dalam keselamatan pasien di
PUBMED, EMBASE, CINAHL, Cochrane Library dan PsycINFO. Dalam penelitian ini
tidak terjadi disrotasi pengaruh karena dari hasil telaah jurnal didapatkan tidak ada
perlakuan ekstra pada salah satu kelompok dikarenakan metode yang digunakan
penelitian ini adalah systematic review dengan mencari jurnal.

Anda mungkin juga menyukai