TAHUN 2021
PROPOSAL
Disusun Oleh:
IFTIANA
NIM: 18010015
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian
F. Keaslian Penelitian
BAB II PENELITIAN
A. HIPERTENSI
a. Definisi hipertensi
b. Etiologi hipertensi
c. Klasifikasi hiperten
d. Manifetasi hipertensi
e. Faktor resiko hipertensi
f. Pathofisiologi hipertensi
g. Penatalaksanaan hipertensi
B. KONSEP SELF CARE MANAGEMEN
a. Definisi self care managemen
b. Tujuan self care managemen
c. Komponen self care managemen
d. Perilaku perilakukontro
e. Faktor yang mempengaruhi self care managemen
C. KONTROL TEKANAN DARAH
a. Definisi kontrol tekanan darah
b. Perilaku kontrol tekanan darah
c. Faktor yang mempengaruhi perilaku kontrol tekanan darah
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah menjadi
naik karna gangguan pada pembulu darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi terganggu sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya (Puspita.,et al., 2019) Dapat Menyerang Siapa Saja Dan
Kapan Saja, Menimbulkan Penyakit Degeneratif Hingga Kematian.
Menurut Word Health Organization (WHO) Tahun 2019 diketahui
bahwa jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta
pada tahun 1975 Menjadi Sekitar 1,13 Miliar pada tahun 2015. Penyakit
ini berkembang di Negara-negara yang berpenghasilan rendah dan
menegah.
Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620
orang. Sedangkan angkat kematian di Indonesia akibat penderita hipertensi
sebesar 427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44
tahun sekitar 31,6% umur 45-54 tahun 45,3%, umur 54-64 tahun yaitu
55,2%. Hipertensi disebut sebagai the silent killer karna sering tanpa
keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyadang
hipertensi dan baru diketahui ketika sudah terjadi komplikasi (Andri et al,
2021; sihotang et al., 2020)
Hipertensi menempati urutan nomor 4 dari 10 penyakit terbanyak di
rawat inap di rumah sakit provinsi riau tahun 2018 yaitu sekitar 5148 kasus.
Penyakit hipertensi merupakan urutan pertama jenis penyakit kronis tidak
menular yang dialami roleh kelompok usia lanjut di propvinsi riau dan di kota
pekanbaru (Riskesdas, 2018)
Hipertensi dapat di sebabkan oleh faktor yang dapat diubah dan
faktor tidak dapat di ubah. Faktor yang tidak dapat diubah diantaranya
seperti keturunan, jenis kelamin, dan usia. Sedangkan faktor yang dapat di
ubah seperti obesitas, diet hipertensi, stress, aktivitas fisik, dan merokok
(puspita et al.,2019)
Self Management Hipertensi Dapat Dilaksanakan Dengan
Menerapkan 5 Komponen Yaitu Integrasi Diri, Regulasi Diri, Interaksi
Dengan Tenanga Kesehatan Dan Lainya, Pemantauan Tekanan Darah, Dan
Kepatuhan Terhadap Aturan Yang Dianjurkan Dan Terdapat 5 Self
Managemen Behavior Yaitu Kepatuhan Terhadap Diet, Aktivitas Fisik,
Kontrol Stress, Membatasi Konsumsi Alcohol, Dan Berhenti Merokok (Sri
Mariana Dalam Akhter, 2019).
Konseling Behavioral adalah teori konseling yang menekankan
pada tingkah laku yang dikontrol oleh faltor-faktor di luar. Tingkah laku
seseorang ditentukan banyak dan macamnya yang diterima dalam situasi
hidupnya. (Siska Novra Elvina, 2019)
Self manajemen merupakan salah satu teknik dalam konseling
behavior, yang mempelajarai tingkah laku atau individu manusia yang
bertujuan merubah perilaku maladaptif menjadi adaptif (Siska Novra
Elvina, 2019)
Self managemen hipertensi sangat dibutuhkan agar pasien tidak
mengalami penurunan kesehatan dikarenakan penyakit sering berulang.
Self managemen mengarah pada tindakan untuk mempertahankan perilaku
yang efektif meliputi mengikuti diet dan olahraga, pemantaun secara
mandiri, dan koping emosional dengan penyakit yang diderita (Fernalia et
al., 2019 )
Menurut (rusmono hamzah irawan, 2017) perilaku mengontrol
tekanan darah ialah perilaku yang dilakukan penderita hipertensi untuk
mengotrol tekanan darah ke pelayanan kesehatan. Biasanya Pasien
hipertensi hanya akan datang untuk kontrol ke pelayanan kesehatan atau
puskesmas apabila sudah muncul gejala atau sudah terjadi kompikasi
seperti stroke. Kurangnya kesadaran bagi penderita hipertensi sangat
berpengaruh pada pentingnya mengotrol kesahatan terutama bagi penderita
hipertensi dengan melakukan pengotrolan darah secara rutin.
beberapa faktor yang menghambat penderita hipertensi dalam
melakukan kontrol ke pelayanan kesehatan yaitu pengentahuan dari pasien
hipertensi itu sendiri, dukungan tenanga kesehatan, dukungan keluarga dan
pendidikan ria astute pertiwi dalam albherta 2021
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pekanbaru Tahun 2019
Pelayanan Kesehatan Dengan Hipertensi Paling Tinggi Pada Puskesmas
Simpang Tiga Sebesar 29,6% Di Ikuti Dengan Puskesmas Melur Sebesar
27,9% Sedangkan Pelayanan Kesehatan Dengan Hipertensi Paling Rendah
Pada Puskesmas Harapan Raya Sebesar 2,0%. (Dinkes Pekanbaru 2019).
Pada puskesmas rawat inap simpang tiga kota pekanbaru dimana
terdapat 10 penyakit terbanyak pada poli usila pada bulan November 2019
dan yang menduduki tingkat pertaman penyakit yaitu hipertensi dengan
jumlah kunjungan 369 pasien.( yulnefia, 2020
Hasil Yang Diambil Berdasarkan Latar Belakang Tingginya Angka
Kejadian Penyakit Hipertensi Di Wilayah Simpang Tiga Pekanbaru.
Peneliti Tertarik Melakukan Penelitian Tentang pengaruh self managemen
behavior terhadap kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi Puskesmas
Simpang Tiga Pekanbaru.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada
pengaruh self manajemen behavior terhadap kontrol tekanan darah pada
pasien hipertensi diwilalayah kerja puskesmas simpang tiga pekanbaru
tahun 2021.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh self manajemen behavior terhadap
kontrol tekanan darah pada pasien hipetensi diwilayah kerja puskesmas
simpang tiga pekanbaru tahun 2021.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi responden hipertensi
b. Mengetahui karakteristik self manajemen behavior
c. Mengetahui kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini bisa dijadikan wawasan
pengetahuan, dan menjadi acuan untuk mengetahui pengaruh self
manajemen behavior terhadap kontrol tekanan darah pada pasien
hipertensi
2. Manfaat praktis
a. Bagi puskesmas
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan
yang bermanfaat untuk mengetahui “pengaruh self manajemen
behavior terhadap kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi”.
b. Bagi peneliti
Untuk memberikan informasi dan pengetahuan untuk penelitian
selanjutnya
c. Bagi instituti pendidikan
Sebagai tambahan pustaka untuk memberikan pengetahuan dalam
melaksanakan pembelajaran khususnya untuk mengetahui hubungan
anatara self care manajemen dengan kualitas hidup pasien hipertensi
TINJUAN PUSTAKA
A. HIPERTENSI
a. Definisi hipertensi
Hipertensi ialah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat
melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal beraneka ragam sesuai
dengan usia. Berbagai macam faktor yang memicu terjadinya hipertensi,
walaupun 90% penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential).
Adapun penyebab tekanan darah meningkat adalah ialah peningkatan
kecepatan deyut jatung, penigkatan resistensi(tahanan) dan pembuli darah
tepi dan peningkatan volume alaran darah (apriyani dalam kurniawan
2019).
b. Etiologi
c. Klasifikasi hipertensi
a) Hipertensi esensial/primer
Hipertensi esensial atau hipertensi primer adalah hipertensi yang
penyebabnya belum jelas. Namun sebagian besar hipertensi disebabkan
oleh ketidak normalan tertentu pada arteri. Kelainan hemodinamik utama
pada hipertensi esensial adalah peningkatan resistensi perifer (kekuatan
atau kekurangan elastisitas) pada arteri-arteri yang kecil yang paling jauh
dari jantung. Penyebabnya ialah multifaktor, penyebabnya yaitu faktor
genetik dan lingkungan. Faktor genetic dapat mempengaruhi kepekaan
terhadap natrium, stres, dan reaktifitas pembuluh darah terhadap
vasokonstriksi. Sedangkan faktor lingkungan adalah pola diet, kebiasaan
merokok, emosi, obesitas, dan penerapan pola hidup yang kurang baik
( wulan dalam Prasetyo, 2019)
b) Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder ialah hipertensi yang disebabkan penyakit
lain, hipertensi ditadai dengan peningkatan tekanan darah disertai dengan
penyebab penyakit yang sepesifik yaitu penyempitan arteri renalis,
penyakit prenkim renal, hipertensi aldosteronisme, medikasi tertentu dan
kehamilan. Hipertensi bias juga bersifat akut yaitu adanya gangguan yang
menyebabkan perubahan resistensi perifer atau perubahan curah jantung
(padila,2017).
d. Manifestasi klinis
Gejala yang terjadi jika mederita hipertensi akan mengalami sakit
kepala disertai berat pada tengkuk leher, wajah akan menjadi kemerahan
da nada sebagian orang mengali jatung yang berdebar-debar, padangan
mata kabur dan sulit berkosentrasi, sering terjadi mimisan (anies,2018)
Hipertensi yang berat biasanya ditandai dengan komlikasi dan
beberapa gejala yaitu gangguan penglihatan, ganggun saraf, gangguan
jantung, dan gangguan serebral (otak). Beberapa komplikasi penyakit
hipertensi seperti penyakit jantung. Stroke, penyakit ginjal (sari,2017).
f. Pathofisiologi
Pathofisiologi hipertensi belum diketahui dengan pasti. Sejumlah
orang sekitar 2-5% memiliki penyakit dasar ginjal atau adrenal yang
menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tetapi belum ada penyebab
yang pasti yang dapat di identifikasikan kondisi ini yang disebut hipertensi
primer. Peningkatan cairan dan peningkatan resistensi perifer murupakan
dua poin utama hipertensi, hipertensi memberatkan pembentukan plaque
(plak pada pembulu darah arteri) yang bias menyebabkan tekanan darah
meningkat (majid,2018).
g. Kompilkasi hipertensi
a) Krisis hipertensi, penyakit arteri perifer, PJK, angina, infark, miokard,
gagal jatung, aritmia dan kematian mendadak
b) Serangan iskemik sepintas ( transient ischemic attack, TIA.
c) Gagal ginjal ( mariana dan simanullang, 2019
h. Penatalaksanaan hipertensi
a) Pengobatan farmakologis
Sesuatu dikatakan fakmakologis apabila berhubungan dengan obat-
obatan, dalam penyakit hipertensi, obat-obatan tersebut disebut obat
antihipertensi yang tergolong menjadi lima bagian (Muttaqin, 2009).
Golongan pertama adalah obat diuretik, hidroklorotiazid dapat dikonsumsi
pasien hipertensi yang mengalami hipertensi ringan atau baru saja
mengalami hipertensi. Golongan kedua yaitu simpatolitik, yakni
penghambat adrenergik alfa yang digunakan sebagai penghambat neuron
adrenergik. Golongan ketiga merupakan Vasodilator arteriol, dimana
Vasodilator arteriol akan merangsang otot-otot polos pembulu darah
terutama arteri dimana hal tersebut membuat tekanan darah menurun.
Golongan keempat merupakan ACE inhibitor dan golongan terakhir
merupakan penghambat adrenergik alfa yang akan memblok reseptor
adrenergik alfa.
b) Pengobatan nonfarmakologis
Pengobatan nonfarmakologis tidak kalah penting dengan
pengobatan farmakologis, bahkan menguntungkan bagi penderita
hipertensi ringan untuk meningkatkan kualitas hidup. Terapi
nonfarmakologis ini dapat membantu penderita hipertensi ringan untuk
megontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis tidak
diperlukan atau kurang lebih ditunda. Pengobatan nonfarmakologis dapat
dijadikan pelengkap pengobatan farkmakologis sehingga menghasilkan
efek pengobatan yang baik dan kualitas hidup yang baik.
a. Merokok
b. Kurang aktivitas fisik
c. Konsumsi alcohol
d. Kebiasan minum kopi
Yang tidak dapat di ubah
e. Riwayat keluarga
f. Usia
g. Jenis kelamin
h. Obesitas
i. Ras/etnik
5 komponen self
Komplikasi
managemen
a. Penyakit jantung Hipertensi
a. Integeritas diri
coroner
b. Regulasi diri
b. Gagal jantung
c. Interaksi dengan
c. Stroke
tenaga kesehatan
d. Infark mlokard
d. Pemantauan
e. Gagal ginjal Perilaku pengelolan self
tekanan darah
managemen
a. kepatuhan terhadap
diet
b. Aktivitas fisik
c. Control stress
d. Mengurangi konsumsi
alcohol
Pengaruh self manajemen behavior Kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi
vv
F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan
peneliti (Nursalam, 2017)
Ha = ada pengaruh self management behavior terhadap kontrol tekanan
darah pada pasien hipertensi
BAB III
METODE PENELITIAN
D. BESARAN SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (DR.sugiyono, 2019)
N
N≡
1+ N (e)2
E. Teknik Sampel
Teknik Pengambilan ampel Yang Digunkan Dalam Penelitian Ini
S
Menggunakan simple random Sampling. Simple random sampling samping
merupakan prosedur pengambilan sampel yang sangat sederhana yang di
lakukan secara fair artinya setiap unit punya kesempatan yang sama untuk di
pilih (Bagus sumsrgo, 2020)
G. instrumen penelitian
menurut (NS Taha, 2017) insturmen penelitian adalah untuk mengukur
variabel yang akan diteliti dengan demikian jumlah instrument yang digunakan
untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti.
Insturmen dalam penelitian ini mengunakan kuesioner untuk perilaku
manajemen diri hipertensi atau self managemen behavior dengan mengunakan
HSMBQ dan untuk instrument kontrol tekanan darah mengunakan kuesioner
dan leaft.
3) Scoring
Scoring Ialah Proses Pemberian Nilai Pada Lembar Kuesioner Yang Akan Di Jawab.
Skor 10 = Tinggi
Skor 5 = Sedang
Skor 1 = Rendah
4) Cleaning
Melakukan Pengecekan Data Yang Telah Dimasukan Di Dalam Komputer
K. Analisa Data
1) Analisa Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel
venelitian. Bentuk analisis univariat tergantung pada jenis data, untuk data
numberik digunakan mean, median dan standar deviasi (M ayu sundari
dalam Notoatmodjo, 2019) . Analisis univariat pada penelitian ini adalah
Jenis Kelamin,Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, dan pernikahan.
2) Analisa Bivariat
Analisis bivariate dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (M ayu sundari dalam Notoatmodjo,2019)
analisis dilakukan untuk melihat pengaruh antara dua variabel tersebut Pada
Penelitian Ini Analisa Bivariat Dilakukan Menggunakan Uji statistik Mc
Nemar’s, Untuk Mengetahui Pengaruh Self Manajemen Behavior Terhadap
Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. Uji Mc Nemar’s
merupakan salah satu uji hipotesis yang digunakan ketika terdapat 2 sampel
yang saling berpasangan atau dependen atau before dan after salah satu
contoh yang paling umum adalah sebelum dan sesudah.
L. Etika Penelitian
Perempuan
4. Pendidikan =
5. Pekerjaan =
6. Alamat =
7. Riwayat merokok=
pernah merokok
masi merokok
tidak pernah
8. Konsumsi alcohol=
2-4x/bulan
2x-3x/bulan
kurang lebih 4x/bulam
setiap hari
tidak pernah
No Pernyataan Tp Jk Kk S
1 Saya Mempertimbangkan Porsi Dan
Pilihan Makanan Ketika Saya Akan Makan
2. Regulasi Diri
No Peryataan Tp Jr Kk Sl
No Pernyataan T Jr Kk Sl
p
23 Saya Mendiskusikan Rencana Pengobatan
Saya Dengan Dokter Atau Perawat
No Pernyataan T Jr Kk Sl
p
No Pernyataan Tp Jr Kk Dl
2. Sikap
Berikan tanda centang pada salah satu kolom yang sesuai dengan
keadaan anda yang sebenernya. Setiap pernyataan hanya satu jawaban
yang menurut anda paling sesuai.
Terdapat lima pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan
yaitu:
Ss =sangat setuju
S =setuju
Tt =tidak tahu
Ts =tidak setuju
Sts =sangat tidak setuju
S S T Ts Sts
s t
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Tindakan
Berikan tanda centang pada salah satu kolom yang sesuai dengan
keadaan anda. Setiap pernyataan hanya satu jawaban yang menurut anda
paling sesuai .
Terdapat dua pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan ya
atau tidak.
PUSWATI, Desti; YANTI, Novi; YUSELA, Dekriani. Analisis Self Management dan
Pengontrolan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Lima Puluh Kota
Pekanbaru. HEALTH CARE: JURNAL KESEHATAN, 2021, 10.1: 138-143.
FERNALIA, Fernalia; KERAMAN, Buyung; PUTRA, Rahmad Satrio. Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Self Care Management Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas
Kabawetan. Jurnal Keperawatan Silampari, 2021, 5.1: 246-254.
ELVINA, Siska Novra. Teknik self management dalam pengelolan strategi waktu
kehidupan pribadi yang efektif. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Islam, 2019, 3.2: 123-138.
SARI, Ria Astuti Perwita. Gambaran Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di
Puskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta. 2015. PhD Thesis. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
SIMANULLANG, S. M. P. Self Management Pasien Hipertensi Di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2019. 2019
KURNIAWATI, Wulan Dinni, et al. Hubungan Pengetahuan Dengan Kualitas Hidup
Pasien Hipertensi DI Poli Klinik Rs Tingkat III Baladhika Husada. PhD Thesis. Program
Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019.
YUNITASARI, Putu Yeni. HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN HIPERTENSI
DENGAN PERILAKU KONTROL TEKANAN DARAH DI UPT KESMAS GIANYAR I
TAHUN 2018. 2018. PhD Thesis. Jurusan Keperawatan 2018.
SUGIYONO, Dr. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
2019..
WIDYASARI, Domas Fitria; CANDRASARI, Anika. Peningkatan Pengetahuan Tentang
Hipertensi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Dukuh Gantungan Desa Makamhaji
Kartasura Sukoharjo. Warta LPM, 2017, 13.1: 28-36.